Anda di halaman 1dari 19

Dirgantari Pademme

Pendahuluan
• Prevalensinya cukup banyak di Indonesia
karena Indonesia merupakan daerah tropis
dan ini merupakan penyakit infeksi tropis, juga
karena kesadaran masyarakat Indonesia untuk
menjaga kebersihan dan hygienitas dari
pengelolaan makanan masih rendah
• Typhoid adalah penyakit infeksi sistemik akut
yang disebabkan bakteri gram negatif : infeksi
salmonella Thypi dan salmonella parathypi (A,
B, C).
• Typhoid adalah penyakit infeksi pada usus
halus, typhoid disebut juga paratyphoid fever,
enteric fever, typhus dan para typhus
abdominalis.
Transmisi
• Organisme ini masuk melalui makanan dan
minuman yang sudah terkontaminasi oleh
faeses dan urine dari orang yang terinfeksi
kuman salmonella baik yg tidak dibersihkan
atau diproses dengan baik
• Masa inkubasi : 1-2 minggu
• Di Indonesia penderita Demam
Tifoid cukup banyak diperkirakan
800/100.000 penduduk per tahun
dan tersebar di mana-mana.
Ditemukan hampir sepanjang
tahun, tetapi terutama pada
musim panas.
EPIDEMIOLOGI
• Demam tifoid dapat ditemukan
pada semua umur, tetapi yang
paling sering pada anak besar,
umur 5- 9 tahun dan laki-laki lebih
banyak dari perempuan dengan
perbandingan 2-3 : 1.
• Salmonella typosa, basil gram negative yang
bergerak dengan bulu getar, tidak bersepora
mempunyai sekurang-kurangnya tiga macam
antigen yaitu:
➢antigen O (Somatic terdiri dari zat
komplekliopolisakarida)
➢ antigen H(flagella)
➢antigen V1 dan protein membrane hialin
• Feses dan urin dari penderita thypus
PASIEN DATANG DENGAN KELUHAN

Demam
Nyeri Perut (biasa muncul 1-2 minggu)

Minggu Pertama :
- Demam remiten “pola anak tangga”
sore meningkat
- Diare / konstipasi
- Mual muntah
- Makula eritematus yg berwarna
kemerahan di dada / punggung
Minggu Kedua :
- Febris tetap
- Bradikardia relatif (biasanya pd infeksi
salmonela)
- Lidah tifoid (strawberry tounge)
1. Demam
2. Nyeri Kepala
3. Pusing
Manifestasi Klinik 4. Anoreksia
5. Mual muntah
6. Batuk
7. Diare
8. Apitaksis
9. Gangguan kesadaran
Patofisiologi
• word
Komplikasi
a) Komplikasi intestinal
a Perdarahan usus
b Perforasi usus
c Ileus paralitik

b) Typhoid encephalopathy

Pada anak-anak dengan demam paratifoid, komplikasi lebih jarang terjadi. Komplikasi sering
terjadi pada keadaan tokremia berat dan kelemahan umum, terutama bila perawatan pasien
kurang sempurna
• Perawatan.
1) Klien diistirahatkan 7 hari sampai 14 hari
untuk mencegah komplikasi perdarahan
usus.

2) Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas,


sesuai dengan pulihnya tranfusi bila ada
komplikasi perdarahan.
LANJUTAN….

• DIET
1) Diet yang sesuai , cukup kalori dan tinggi
protein.
2) Pada penderita yang akut dapat diberi bubur
saring.
3) Setelah bebas demam diberi bubur kasar
selama 2 hari lalu nasi tim.
4) Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah
penderita bebas dari demam selama 7 hari.
• Obat-Obatan
LANJUT…
1) Klorampenikol
2) Tiampenikol
3) Kotrimoxazol
4) Amoxilin dan ampicillin

cuci tangan setelah dari toilet dan


khususnya sebelum makan atau
mempersiapkan makanan, hindari
PENCEGAHAN minum susu mentah (yang belum
dipsteurisasi), hindari minum air
mentah, rebus air sampai mendidih
dan hindari makanan pedas
a. Pemeriksaan leukosit
Pemeriksaan b. Pemeriksaan SGOT dan
SGPT SGOT dan SGPT
penunjang c. Biakan darah
d. Uji Widal
• PENGKAJIAN
1. Identitas
Biasanya sering ditemukan pada anak diatas 1 tahun
2. Keluhan Utama
Perasaan tidak enak badan, pusing, nyeri kepala, lesu dan kurang
bersemanngat, nafsu makan kurang (terutama selama masa inkubasi )
3. Data Fokus
Mata : Konjungtiva anemis
Mulut : Lidah khas ( selapus putih kotor, ujung dan tepi kemerahan ), nafas
bau tidak sedap, bibir kering dan pecah – pecah
Hidung : Kadang terjadi epistaksis

Abdomen : Perut kembung ( meteorismus ) , hepatomegali, splenomegali,


nyeri tekan
Sirkulasi : Brodikardia, gangguan kesadaran
Kulit : Bintik – bintik kemerahan pada punggung dan alat gerak
ASKEP
• word
Case Study
• Anak perempuan berusia 6 tahun di rawat di ruang anak dengan
keluhan anaknya sudah 3 minggu mengalami demam dan
sebelumnya sudah pernah ke Puskesmas Batua namun tidak ada
perubahan, disertai batuk lendir, porsi makan tidak dihabiskan,
Demam (38,2O C) terjadi terutama malam hari, batur lendir (+),bibir
pucat (+), bibir kering, muntah 1x, Berat badan : 14 kg, Tinggi
badan : 104 cm, suhu 38,2O C, frekuensi nadi 110 x/m, frekuensi
napas 26 x/menit, TD 90/60 mmHg, Widal (+), IgM Salmonela SAC
+10, Hb 10 g/dl
• Apa diagnosa keperawatan yang ditemukan (tuliskan data
penunjangnya)
• Apakah diagnosa utama untuk kasus tersebut
• Tuliskan tindakan keperawatan berdasarkan kasus
• Apakah tindakan utama untuk kasus tersebut
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai