Angel de Fretes Askep Sekolah
Angel de Fretes Askep Sekolah
DISUSUN OLEH :
pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian status kesehatan anak sekolah,
keperawatan melibatkan kader UKS, guru pada institusi pendidikan, anak sekolah dan orang tua,
Sebagai komunitas yang dikaji adalah komunitas anak usia sekolah di SDN 48 KabupateSorong..
Luas wilayah komunitas 700 m2 dengan batas wilayah sebelah utara rumah penduduk RT.5
sebelah selatan rumah penduduk RT.4 sebelah Barat Masjid dan sebelah timur rumah penduduk
RT.4.
Komunitas anak usia sekolah yang menjadi sasaran pengkajian adalah anak usia sekolah SD
Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai 12 tahun yang masih duduk di
sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan sesuai usianya.
Anak usia sekolah merupakan kelompok risiko yaitu suatu kondisi yang dihubungkan dengan
peningkatan kemungkinan adanya kejadian penyakit. Hal ini tidak berarti bahwa jika faktor risiko
tersebut ada pasti akan menyebabkan penyakit, tetapi dapat berakibat potensial terjadinya sakit
atau kondisi yang membahayakan kesehatan secara optimal dari populasi. Anak usia sekolah
Kabupaten Sorong untuk usia 6 – 12 tahun + 123 siswa, jumlah anak sekolah
menurut jenis kelamin dan golongan umur tergambar pada grafik di bawah ini.
3
30
25
20
15 Perempuan
10 Laki-laki
5
0
6 - 7 tahun 8 - 9 tahun 10 - 11 12 tahun
tahun
Dari 123 siswa SDN 48 Kabupaten Sorong antara siswa laki-laki yang berumur 8 – 9
tahun dan anak perempuan berumur 8 – 9 tahun mempunyai prosentase yang hampir sama
2. Status perkawinan
Agama yang dianut oleh anak sekolah tergambar pada diagram di bawah ini :
Kristen
3.1%
Islam
96.9%
4
Dari diagram di atas mayoritas responden beragama Islam yaitu 96,9 %.
Berdasarkan winshield survey dan data dari monografi didapatkan tidak tersedia musala
untuk tempat beribadah karena letak SD bersebelahan dengan masjid, kegiatan keagamaan
Sedangkan dari hasil wawancara , menyatakan bahwa nilai/norma/budaya yang dianut anak-
anak SD baik, kehidupan beragama berjalan dengan harmonis, dan anak- anak rajin dan
B. Data subsystem
1. Lingkungan Fisik
Inspeksi : Tipe sekolah permanen, tempatnya strategis dekat dengan jalan raya.
Terdapat 2 kamar mandi yang terpisah antara kamar mandi anak laki-laki
bola dan senam, kesenian meliputi tari danmusik dan kegiatan keagamaan
seperti pengajian.
5
Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik
bagi perkembangan anak yaitu orang tua dan lingkungan anak yang
tempat istirahat dan pemeriksaan bagi anak yang sakit. Selain itu juga terdapat ruang
3. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara kepada para siswa kebanyakan orang tua para siswa
a. Keamanan
Terdapat satpam sekolah yang membantu anak sekolah menyebrang jalan raya,
akan tetapi ditemukan kebiasaan yang mengancam kesehatan anak usia sekolah :
Dari 123 angket yang terkumpul, didapatkan data tentang kebiasaan jajan
Diagram 3 : Kebiasaan jajan sembarangan yang dilakukan oleh anak usia sekolah di
sekolah SDN 48 Kabupaten Sorong
6
Kebiasaan Jajan Sembarangan
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Ya Tidak
Pada diagram diketahui mayoritas anak usia sekolah memiliki kebiasaan jajan
sembarangan sebesar 98 anak (80%). Ini merupakan hal yang negatif bagi
kesehatan anak usia sekolah karena kebersihan makanan dan kandungan gizi
Dari 123 angket yang terkumpul, didapatkan data tentang kebiasaan jajan
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Permen Coklat Snack
7
Pada diagram diketahui mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah adalah
permen sebanyak 50 anak (40,6 %). Ini merupakan hal yang negatif bagi
kandungan gula yang tinggi sehingga berisiko tinggi terjadi kejadian karies
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Ya Tidak
Pada diagram diketahui mayoritas anak usia sekolah tidak menggosok gigi
sebelum tidur sebanyak 92 anak (75 %). Ini merupakan hal yang negatif bagi
perilaku anak usia sekolah karena kebiasaan ini harusnya ditanamkan sejak
dini, selain itu apabila tidak menggosok gigi dapat menyebabkan berbagai
menggosok
8
gigi. Alasan kebiasaan anak SD tidak menggosok gigi sebelum tidur dapat
Tabel 1: Frekuensi alasan anak SDN 48 Kabupaten Sorong tidak menggosok gigi
sebelumtidur
b. Transportasi
Pada subsystem politik dan pemerintahan bagi anak usia sekolah adalah keikut
sertaan anak dalam organisasi sosial di sekolah serta kebijakan pemerintah terhadap
masalah yang terkait dengan anak usia sekolah. Keikutsertaan anak pada organisasi di
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
pengetahuan tentang gosok gigi berasal dari media, para guru dan orang tua. Hasil
9
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Media Ortu Guru
tentang gosok gigi sebelum tidur bersumber dari media khusunya televisi tentang
iklan pasta gigi sebesar 45%. Media informasi yang digunakan anak ini mempunyai
b. Komunikasi informal
Komunikasi informal yang dilakukan oleh anak usia sekolah di sekolah SDN 48
Kabupaten Sorong meliputi data tentang diskusi yang dilakukan anak dengan orang
tua, peran orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah anak, keterlibatan
orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak. Agar lebih jelasnya
Diagram 7 : Frekuensi diskusi yang dilakukan antara anak dengan orang tua di
sekolah SDN 48 Kabupaten Sorong
10
60
50
40
30
20
10
0
Sering Jarang Tidak Pernah
mengadakan diskusi dengan orang tua dalam mengatasi masalah anak yaitu sebesar
74 responden (60%). Keadaan ini sangat berisiko terhadap terjadinya perilaku anak
untuk mencari informasi melalui orang lain atau media yang belum tentu
kebenarannya. Sehingga diharapkan orang tua berperan sebagai pendengar aktif dan
Diagram 8 : Perlunya orang tua membantu mengatasi masalah anak di sekolah SDN
48 Kabupaten Sorong
Tidak perlu
1.0%
Perlu
99.0%
11
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa hampir 100 % responden menyatakan
perlu mendapatkan bantuan orang tua untuk mengatasi masalah yang terjadi pada
dirinya.
7. Pendidikan
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang sering dimanfaatkan anak bersama orang tuanya biasanya ke
Pantai Kasuari ( tanjung ), Alum-alun Pantai Kenjeran, Untuk pengembangan bakat anak
di bidang olah raga dan seni di sekolah SDN 48 Kabupaten Sorong terdapat lapangan
12
C. Analisa Data
Data Masalah
1. Lingkungan fisik :
13
3. Komunikasi Risiko penyalahgunaan media cetak dan
a. Komunikasi Formal elektronik pada anak untuk memperoleh
Anak mengetahui mengenai informasi yang tidak sesuai dengan
informasi tentang gosok gigi perkembangannya
sebelum tidur bersumber dari media
khusunya televisi tentang iklan pasta
gigi sebesar 45%
b. Komunikasi Informal
- Sebesar 60% anak sekolah jarang Ketidakefektifan komunikasi anak dengan
diskusi dengan orang tua untuk orang tua
menyelesaikan masalah
- Sebesar 99% anak usia sekolah
menganggap perlu peran ortu
untuk mengatasi masalah anak
1. Defisit kebersihan diri pada anak usia sekolah b/d kebiasaan pada lingkungan anak
2. Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada anak usia sekolah b/d kebiasaan anak usia
sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur sebesar 75%, mayoritas jenis jajanan
anak usia sekolah adalah permen sebanyak 50 anak (40,6 %), 45 murid yang
bermasalah pada gigi dengan persentase 36.5 % dan sebesar 48.7% anak usia
sekolah beralasan tidak menggosok gigi karena tidak disuruh oleh orang tuanya
3. Risiko penyalahgunaan media cetak dan elektronik pada anak untuk memperoleh
informasi yang tidak sesuai dengan perkembangannya b/d sumber informasi yang
digunakan anak untuk mengetahui informasi tentang gosok gigi sebelum tidur
bersumber dari media khusunya televisi tentang iklan pasta gigi sebesar 45%
14
4. Ketidakefektifan komunikasi anak dengan orang tua b/d anak jarang diskusi dengan
orang tua untuk menyelesaikan masalah sebesar 60% dan perlunya peran ortu untuk
III. Perencanaan
a. Prioritas masalah
keperawatan komunitas yang mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu dengan
masyarakat.
Prioritas untuk diagnosa komunitas pada agregrat anak usia sekolah di SDN 48
15
Risiko penyalahgunaan 2 1 1 4
media cetak dan elektronik
pada anak untuk
memperoleh informasi yang
tidak sesuai dengan
perkembangannya
Ketidakefektifan 2 1 2 5
komunikasi anak dengan
orang tua
Kesimpulan : masalah komunitas yang menjadi prioritas adalah risiko kejadian karies
gigi pada anak usia sekolah dan yang akan dijadikan implementasi adalah upaya
preventif dan promotif untuk mencegah terjadinya kejadian karies gigi pada anak usia
16
b. Intervensi Keperawatan
Diagnosa keperawatan
Tujuan Rencana Tindakan
1. Risiko terjadinya kejadian karies gigi 1. Jangka panjangTerbentuknya 1. Lakukan pendekatan secara formal
padaanak usia sekolah kelompok anakusia sekolah yang dengankepala sekolah, guru,dan petugas
peduli terhadap kesehatan gigi UKS
2. Jangka pendek 2. Berikan penyuluhan kesehatan tentang
- anakusia sekolah tidak karies gigi pada kelompok anakusia sekolah
mengalami karies gigi 3. Demonstrasikan cara menggosok gigi
- anakusia sekolah denganbaik dan benar pada kelompok anak
mendapatkanpengetahuan usia sekolah
yang cukup tentang 4. Beri kesempatan pada kelompok anak usia
pencegahan masalah karies sekolah untuk bersama- sama mempraktikan
gigi caramenggosok gigi dengan baik dan benar
5. Lakukan kerjasama dengan puskesmas
setempat untuk melakukan monitoring
terhadap kelompok anakusia sekolah di
SDN 48 Kabupaten Sorong
17
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
2. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang karies gigi pada kelompokanak usia sekolah.
Seluruh anak antusias dan semangat untuk mengikuti kegiatanpenyuluhan kesehatan.
3. Mendemonstrasikan cara menggosok gigi dengan baik dan benar padakelompok anak usia sekolah
Seluruh anak antusias dan semangat untuk cara menggosok gigi denganbaik dan benar
4. Memberi kesempatan pada kelompok anak usia sekolah untuk bersama-sama mempraktikan cara
menggosok gigi dengan baik dan benar Seluruh anak antusias dan semangat untuk bersama-sama
mempraktikancara menggosok gigi dengan baik dan benar Melakukan kerjasama dengan puskesmas
setempat untuk melakukan monitoring terhadap kelompok anak usia sekolah di SDN 48 Kabupaten
Sorong
5. Pihak Puskesmas datang ke SDN 48 Kabupaten Sorong untuk melakukanmonitoring terhadap
kelompok anak usia sekolah
18
IV. Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi meliputi evaluasi proses dan hasil. Evaluasi proses dari
peserta hadir, 90% peserta terlibat aktif dalam diskusi dan pelaksanaan kegiatan berjalan
sesuai alokasi waktu. Evaluasi hasil yang dapat diketahui adalah melalui peningkatan
pengetahuan kelompok anak usia sekolah tentang cara menggosok gigi dengan baik dan
benar yang dapat dilihat dari antusias anak usia sekolah dalam mempraktikan cara
19
SIMPULAN
A. Simpulan
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem
sosial tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Salah
satu di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah yang tergolong kelompok berisiko
(at risk) terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak sehat. Yang
menjadi sasaran pengkajian adalah anak usia sekolah SD dengan umur 6 – 12 tahun
sebagai inti (core) mencakup sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan keyakinan dengan
kesehatan dan sosial, ekonomi, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan,
B. Saran
Dibutuhkan peran serta orang tua, guru, dan anggota masyarakat untuk
usia sekola
20
21
22