Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN AKHIR

NUSANTARA SEHAT
INDIVIDU PUSKESMAS
SUNGAI KERANJI,
KECAMATAN SINGINGI,
KABUPATEN KUANSING
Apt. JAFIS ADHA RIDHA MAHAYUSMAN, S.Farm.
TENAGA KEFARMASIAN
NRPK. 04.7.0507389

1
LAPORAN AKHIR
NUSANTARA SEHAT INDIVIDU

Apt. JAFIS ADHA RIDHA MAHAYUSMAN S.Farm.


NRPK. 04.7.0507389

APOTEKER
UPTD PUSKESMAS SUNGAI KERANJI

KECAMATAN SINGINGI
KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
PROVINSI RIAU

2
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Akhir Nusantara Sehat Individu Puskesmas Sungai Keranji Kabupaten Kuantan

Singingi Provinsi Riau telah disusun dan di setujui oleh Kepala UPTD Puskesmas Sungai

Keranji pada tanggal 30 September 2021

Nama : JAFIS ADHA RIDHA MAHAYUSMAN

NRPK : 04.7.0507389

JENIS TENAGA KESEHATAN : TENAGA KEFARMASIAN

Sungai Keranji, 30 September 2021

                                                                        Kepala UPTD Kesehatan Sungai Keranji

                                                      

dr. PUSPITA SARI


NIP. 19850912 201409 2 001

3
I. IDENTITAS

Nama : Apt. JAFIS ADHA RIDHA MAHAYUSMAN S.Farm.

NRPK : 04.7.0507389

Jenis Tenaga Kesehatan : Tenaga Kefarmasian

Tempat Tanggal Lahir : Bima 13 Juni 1993

Alamat e-mail : j.adharidhamhy09@gmail.com

Asal Institusi Pendidikan : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Asal Domisili : Jl. Nener No 25 RT/RW 006/002 Kel. Tanjung, Kec. Rasanae Barat, Kota BIma

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

Nama Puskesmas Penugasan : Puskesmas Sungai Keranji

Status Akreditasi Puskesmas : Belum Terakreditasi

Jumlah Nakes di Puskesmas : 5 Orang ( 18 PNS, 6 Nusantara Sehat, 11 TKS )

Jumlah Anggota NST di Puskesmas :0

Jumlah NSI di Puskesmas : 6 Orang

a. Tempat tinggal : Rumah Kontrakan

b. Sumber listrik : PLN

c. Sumber air bersih :Sumur Gali

d. Jaringan internet : 4G

1
II. PROFIL PUSKESMAS

1. KEADAAN GEOGRAFIS

UPTD Kesehatan Sungai Keranji merupakan salah satu puskesmas yang ada di wilayah
Kecamatan Singingi, terletak di sebelah Timur Kecamatan Singingi kurang lebih berjarak + 20
km tepatnya berada di Desa Sungai Keranji. Jumlah wilayah kerjanya meliputi 4 desa, yaitu Desa
Air Emas, Desa Pasir Emas, Desa Sungai Keranji dan Desa Sumber Datar dengan batasannya :
Gambar Peta wilayah Kerja UPTD Kesehatan Sungai Keranji

 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sungai Sirih


 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Logas
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Jake Kec. Kuantan Tengah
 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sentajo Kec. Sentajo Raya

Tabel Luas Wilayah Desa (km2) yang ada di UPTD Kesehatan Sungai Keranji Tahun 2020

No Nama Desa Luas Wilayah (Km2)


1 Desa Air Emas 20,05 Km2
2 Desa Pasir Emas 13,7 Km2
3 Sungai Keranji 13,25 Km2
4 Sumber Datar 9,78 Km2
Jumlah 56,15 Km2

2
Dari tabel di atas memperlihatkan bahwa wilayah terluas adalah Desa Air Emas, lalu
Desa Sungai Keranji, Desa Pasir Emas, dan terakhir Desa Sumber Datar. Dengan total wilayah
seluas 56,15 km2.

2. KEADAAN PENDUDUK

2.1. Kepadatan Penduduk

Jumlah penduduk yang besar merupakan modal pembangunan, dan juga merupakan
beban dalam pembangunan, karenanya pembangunan diarahkan kepada peningkatan kualitas
sumber daya manusia.

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Desa di UPTD Kesehatan Sungai Keranji Tahun
2020

Jumlah Penduduk (jiwa)


No Nama Desa Jumlah KK
LK Pr Total
1 Desa Air Emas 603 1.086 1.049 2.135
2 Desa Pasir Emas 593 1.269 1.160 2.429
3 Sungai Keranji 733 1.428 1.307 2.735
4 Sumber Datar 502 1.054 1.036 2.090
Jumlah 2.431 4.837 4.552 9.389

Dari tabel di atas memperlihatkan jumlah penduduk terbanyak adalah di desa Sungai
Keranji (2.735 jiwa), paling sedikit Desa Sumber Datar (2.090 jiwa)

2.2. Keadaan Ekonomi

Mata Pencaharian Penduduk                             


- Petani/Kebun Kelapa Sawit          :      75 %
- Buruh tani                                  :      10 %
- Pegawai Negeri :        6 %
- Pengusaha                                            :        5 %
- Lain-lain                                     :        4 %

Dari data di atas terlihat bahwa mata pencaharian sebagian besar masyarakat di
wilayah UPTD Kesehatan Sungai Keranji adalah petani Kebun Kelapa sawit Ex.
Transmigrasi.

3
3. SARANA PENDIDIKAN

Adapaun sarana pendidikan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Sungai Keranji
adalah sebagai berikut :
1. PAUD : 4 Sekolah
2. TK : 4 Sekolah
3. SD : 6 Sekolah
4. SMP/MTs : 2/1 Sekolah
5. SMA/MA : 0/1 Sekolah

4. SARANA KESEHATAN

1.  Sarana Kesehatan


Pada bab ini diuraikan mengenai sarana kesehatan yang tersedia di wilayah kerja UPTD
Kesehatan Sungai Keranji. Data dapat dilihat berikut ini :

1.1. Sarana Kesehatan 1.2. Sarana Bangunan


- Puskesmas Induk         : 1 buah - Gedung Puskesmas : 1 Buah
- Puskesmas Pembantu   : 3 buah - Perumahan Dokter : 1 Buah
- Puskel/Ambulance :  1 buah - Perumahan Perawat : 0 Buah
- Posyandu                     :  7 buah - Gedung Rawat Inap : 0 Buah
- Kader aktif            :  34 orang - Bangunan UGD : 0 Buah
- Pagar Puskesmas : 20 m (Swadaya)

2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

Kunjungan P a s i e n d i U P T D K e s e h a t a n Puskesmas Sungai Keranji tahun 2019


sebanyak 10.696 org terdiri dari : Kunjungan Poli Umum 8.726 org, Poli Kia 365 org,
dan Kunjungan Pasien BPJS 1.605 org, dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

4
Grafik 2 .1. Kunjungan Pasien
U P T D K e s e h a t a n Puskesmas Sungai Keranji Tahun 2020

Kunjungan Pasien
uptd Kesehatan Puskesmas Sei. Keranji
Tahun 2020

1,605 Poli Umum


365
Poli KIA
BPJS

8,726

3. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat

Jumlah Posyandu Imunisasi di wilayah Kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Sungai


Keranji Sebanyak 7 Posyandu Aktif dengan strata “MADYA” yang terdiri dari 4 Desa Yaitu ;
Desa Air Emas 1 posyandu, Desa Pasir Emas 2 posyandu, Desa Sungai Keranji 3 Posyandu dan
Desa Sumber Datar 1 Posyandu.

Untuk Posbindu di wilayah Kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Sungai Keranji Sebanyak
4 Posbindu yang terdiri dari 1 Pos Masing-masing Desa.

5
5. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

A. KETENAGAAN
Situasi ketenagaan di UPTD Kesehatan Puskesmas Sungai Keranji 2021.

Tabel A .1. Jenis Ketenagaan UPTD Kesehatan Puskesmas


Sungai Keranji Tahun 2021

Nusantara Keterangan
PNS TKS
No Jenis Ketenagaan Sehat

1 Kepala Puskesmas 1 0 Dokter Umum


2 Kepala Tata Usaha 1 0 Perawat
3 Dokter Umum 0 2
4 Dokter Gigi 2 0
5 Perawat Puskesmas 5 1 3
6 Perawat Gigi 0 0
7 Bidan Puskesmas 1 2 2 1 org TUBEL
8 Bidan Desa 3 0
9 Perawat Pustu 1 1
10 Petugas Gizi 0 1
11 Kesmas (Promkes) 0 1
12 Petugas Farmasi 1 1 0
13 Petugas Laboratorium 1 1 0
14 Petugas Sanitarian 1 1 0

6
15 Tenaga Tata Usaha 1 0
16 Supir Ambulans 0 0
17 Petugas Kebersihan 0 1

JUMLAH 18 6 11

Informasi yang dapat dipetik dari tabel di atas bahwa ketenagaan di UPTD Kesehatan
Puskesmas Sungai Keranji berjumlah 33 org terdiri dari : PNS 16 org (10 org di Puskesmas dan
6 org di Desa), 4 org (Nusantara sehat) dan 13 org TKS (Tenaga Sukarela).

6. PEMBIAYAAN KESEHATAN

1. Pembiayaan Kesehatan

Tahun 2021 dilaporkan UPTD Kesehatan Puskesmas Sungai Keranji

mempunyai alokasi dana anggaran sebesar Rp 1.450.767.991 Dana

tersebut brsumber dari : Dana BOK dan Dana Kapitasi JKN. Selengkapnya sumber

pembiayaan kesehatan UPTD Kesehatan Puskesmas Sungai Keranji disajikan dalam

diagram lingkaran berikut ini.

Grafik 5.1. Pembiayaan Kesehatan UPTD Kes. Puskesmas Sei. Keranji


Menurut Sumber Dana Tahun 2020

Sumber Dana
uptd Kesehatan Puskesmas Sei. Keranji
Tahun 2020

BOK
JKN
397,413,178 444,821,000

7
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa sumber anggaran terbesar

berasal dari dana bantuan operasional kesehatan (BOK) yaitu sebesar Rp.

444.821.000., yang digunakan untuk kegiatan promotif maupun preventif

guna tercapainya target SPM (Standar Pelayanan Minimal) di wilayah kerja

UPTD Kesehatan Puskesmas Sungai Keranji dan dana Kapitasi JKN sebesar Rp

397.413.178.

7. SITUASI UPAYA KESEHATAN KELUARGA

A. PELAYANAN KESEHATAN

1. Kesehatan Ibu
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil yaitu meliputi Pemeriksaan Ibu Hamil K1,
K4, Persalinan ditolong tenaga kesehatan, Pemberian tablet Fe1 dan Fe3 untuk ibu
hamil. Cakupan pemeriksaan ibu hamil K1 pada tahun 2020 dilaporkan sebesar
89,95%.

Cakupan pemeriksaan Ibu Hamil tahun 2020 dilaporkan sebesar 89,95% mengalami
kenaikan dari tahun sebelumnya tetapi belum mencapai target K4 95%.

Dalam rangka pencegahan anemia pada ibu hamil, di Kabupaten Kuantan


Singingi dilaksanakan program pemberian Tablet Fe kepada Ibu Hamil sebanyak tiga
kali selama kehamilannya. Ibu hamil mendapatkan tablet besi (Fe3) di
wilayah kera UPTD Kesehatan Puskesmas Sungai Keranji tahun 2020, dilaporkan sebagai
berikut : Fe1 sebanyak 86,83% dan Fe3 sebanyak 8 9 ,95 %.

2. Kesehatan Anak

8
Balita di UPTD Kesehatan Puskesmas Sungai Keranji tahun 2020 dilaporkan

terdapat 2.217 balita dan 71,08 % ditimbang. Kunjungan Neonatus Lengkap

(KN Lengkap) di UPTD Kesehatan Puskesmas Sungai Keranji pada tahun

2020dilaporkan mencapai 90,21 %, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Cakupan Bayi yang diberi ASI eksklusif di UPTD Kesehatan Puskesmas

Sungai Keranji tahun 2020 dilaporkan sebanyak 81,82% atau mengalami kenaikan.

Bayi dan Balita yang sudah diberikan vitamin A sebanyak 2 kali yaitu saat

bulan Februari dan Agustus adalah sebanyak 99,241%. Dalam rangka penentuan

status gizi balita, dilaporkan bahwa 71,09% balita di UPTD Kesehatan Puskesmas

Sungai Keranji ditimbang, dari balita yang ditimbang hasilnya 73,33% naik berat

badannya dan 0,51% balita berada di bawah garis merah. Semua balita bawah

garis merah telah mendapatkan MP-ASI (Makanan Pendamping ASI).

Pemeriksaan kesehatan anak SD/MI dilaporkan sudah mencapai 100% dan

pemeriksaan anak SMP/SMU sudah mencapai 100%. Pencapaian ini sudah

memenuhi target 100%.

3. Upaya Kesehatan Usia Lanjut


Tahun 2019 dilaporkan terdapat 6.600 orang usia lanjut (diatas 60 tahun).
Jumlah Lansia yang diperiksa kesehatannya sebanyak 1.673 jiwa (25,1%).
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1

B. PENGENDALIAN PENYAKIT

9
PEMBERANTSAN PENYAKIT MENULAR

1. Penyakit Menular Langsung

a. Penyakit TB paru Penyakit TB paru dapat disembuhkan bukan sebagai penyakit turunan
tetapi sebagai penyakit menular. Jumlah penderita BTA (+) baru yang ditemukan pada
tahun 2019 sebanyak 10 kasus dengan notifikasi kasus (CNR-Case Notification Rate)
sebanyak 89%. Upaya untuk meningkatkan cakupan adalah menjalin kemitraan LSM
keagamaan atau Aisyah Jombang dan membuka pelayanan P2 di pustu. Angka
keberhasilan pengobatan (succes rate-SR) mengindikasikan presentasi pasien TB paru
BTA (+) yang menyelesaikan pengobatan. Capaian SR di Puskesmas Sungai Keranji tahun
2020 adalah 100%. Upaya yang dilakukan antara lain melatih PMO (Pengawas Minum
Obat).

b. Kusta Kusta merupakan penyakit yang bisa disembuhkan, bukan sebagai penyakit turunan
tetapi sebagai penyakit menular. Indikator penemuan kasus baru (New Case Detection
Rate-NCDR) menggambarkan jumlah kasus baru terhadap 100.000 penduduk. Capaian
NCDR di Puskesmas Sungai Keranji tahun 2020 adalah 0% karena tidak ditemukan kasus
kusta baru. Proporsi cacat tingakt II menunjukan adanya keterlambatan dalam penemuan
penderita di Puskesmas Sungai Keranji tahun 2020 adalah 0%. Proporsi anak menunjukan
masih adanya sumber penularan di masyarakat. Di wilayah Puskesmas Sungai Keranji
tahun 2019 tidak ditemukan kusta pada anak. Untuk pencegahan dan penanggulangan
penyakit kusta upaya yang dilakukan di Puskesmas Sungai Keranji adalah penemuan
penderita secara aktif dan pasif, pengibatan dengan MDT, untuk mencegah kecacatan
dilakukan POD, Penyuluhan kusta melalui lintas sektor dan masyarakat secara individu
dan kelompok.

c. Penyakit HIV/AIDS Upaya yang dilakukan selain penanganan juga pencegahan terhadap
HIV/AIDS melalui penemuan penderita secara dini yaitu pemeriksaan HIV/AIDS pada ibu
hamil, penderita TB, Hepatitis, Penyuluhan dan Pembentukan FPA (Forum Peduli Aids) di
desa wilayah kerja Puskesmas Sungai Keranji. Di wilayah Puskesmas Sungai Keranji
tahun 2020 tidak ditemukan penderita positf HIV, demikian kasus AIDS.

10
d. Pneumonia pada balita Pneumonia adalah infeksi akut yang menyerang jaringan paru
(alveoli). Pneumonia merupakan penyebab kematian bayi dan balita. Jumlah perkiraan
balita pneumonia 10% dari jumlah balita adalah 127 balita. Cakupan penemuan penderita
pneumonia balita di Puskesmas Sungai Keranji tahun 2019 adalah 37,74% cakupan ini
masih dibawah target sebesar 10% hal ini dikarenakan kasus yang rendah walaupun
pencatatan dan pelaporan P2 pneumonia sudah optimal terutama dari RS, BP, BPM
maupun masyarakat.

2. Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi


a. Penyakit Tetanus Neonatorum Di wilayah Puskesmas Sungai Keranji tahun 2020 tidak
ditemukan adanya kasus neonatorum, tetapi upaya pencegahan tetap dilakukan yaitu
pemberian TT pada ibu hamil dan TT 5
b. Penyakit Campak Di wilayah Puskesmas Sungai Keranji tahun 2020 tidak ditemukan
kasus campak. Upaya pencegahan tetap dilakukan yakni imunisasi dasar lengkap pada
bayi dan pemberian imunisasi campak pada kelas 1 SD
c. Penyakit Difteri Di wilayah Puskesmas Sungai Keranji tahun 2019 ditemukan 1 kasus
difteri, dan telah dilakukan upaya pengobatan di RSUD Jombang. Upaya pencegahan
yang dilakukan adalah imunisasi dasar pada bayi, pemberian DT pada anak kelas 1 SD
dan Td pada kelas 2 dan 3 SD serta penyuluhan penyakit difteri.
d. AFP Di wilayah Puskesmas Sungai Keranji tahun 2020 tidak ditemukan kasus polio.
Upayanya adalah memberikan Imunisasi Polio dan penyuluhan.

3. Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik

Penyakit Menular dengan Perantara Binatang


a. Penyakit Demam Berdarah Dengue Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah
sering menimbulkan kejadian luar biasa dan bisa menyebabkan kematian. Di
wilayah kerja Puskesmas Sungai Keranji tahun 2019 tidak ditemukan penderita
DBD dan tidak ada penderita yang meninggal. Upaya yang dilakukan oleh
Puskesmas Sungai Keranji antara lain Pemberantasan Sarang Nyamuk melalui 3M

11
(menguras, menutup, mengubur), mengaktifkan kader Jumantik, Penyuluhan DBD
di lintas sektor dan masyarakat baik perorangan maupun kelompok, melakukan
fogging focus, pemberian abate pada masyarakat.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah UPTD Kesehatan Sungai
Keranji pada tahun 2020 tidak ada.
b. Malaria
Tidak ditemukan adanya kasus malaria di wilayah UPTD Kesehatan Sungai
Keranji. Wilayah UPTD Kesehatan Sungai Keranji bukan termasuk daerah endemis
malaria.

c. Filariasis
Kasus penyakit Filariasis di UPTD Kesehatan Sungai Keranji pada tahun 2020
sebanyak   0 Orang.

8. Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Penyakit Tidak Menular

Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, perkembangan teknologi dan


industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat, serta
situasi lingkungan misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan
meningkatnya polusi lingkungan. Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh
terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit
tidak menular seperti Hipertensi, Diabetes, Kanker Leher Rahim, Kanker Payudara, Iva Tes,
Penyakit Jantung, Tumor, dan sebagainya.

C. KESEHATAN LINGKUNGAN
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan akan disajikan indikator-indikator
presentasi rumah sehat, tempat-tempat umum dan depot air minum.

A. Rumah Sehat

12
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu
rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana
pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan
lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah. Pada tahun 2020 dari jumlah rumah 2.233
terdapat rumah sehat 2.083 atau 93,3 %.

B. Tempat-tempat Umum sehat


Tempat-tempat umum (TTU) merupakan sarana yang dikunjungi oleh banyak orang,
dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. TTU yang sehat adalah
tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai yang
sesuai dan pencahayaan yang baik. Dari beberapa TTU yang diperiksa masih terdapat
beberapa TTU yang masih belum sehat, dari jumlah TTU 71 terdapat 62 TTU sehat atau
87,3%.

C. Depot Air Minum


Depot air minum merupakan sarana yang di konsumsi oleh masyarakat banyak
sehingga dihawatirkan air yang diminum tidak sehat karena mengandung bateri, untuk itu
perlu dilakukan pendataan dan pengawasan serta pemeriksaan secara berkala setiap 3 (tiga)
bulan. Dari pendataan yang dilakukan se-wilayah kerja UPTD Kesehatan Sungai Keranji
terdapat 6 (Enam) buah Depot, kesemuanya sudah melakukan pemeriksaan.

D. PERILAKU MASYARAKAT
Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap
derajat kesehatan, akan disajikan indikator Posyandu, presentase rumah tangga berperilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), presentase penduduk yang terlindungi Jaminan Kesehatan.

A. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM) yang paling dikenal yaitu Posyandu. Posyandu menyelenggarakan beberapa
kegiatan. Posyandu dikelompokkan menjadi 4 (empat) tingkat perkembangan yaitu pratama,
madya, purnama dan mandiri.

13
Dari 7 posyandu yang ada di wilayah UPTD Kesehatan Sungai Keranji, 0 Pratama, 0
Madya, 7 Purnama, 0 Mandiri.

B. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Tingkat kesehatan rumah dan lingkungan antara lain tercermin dari banyaknya rumah
tangga yang telah melaksanakan paling sedikit 7 dari 10 indikator Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS). Secara keseluruhan jumlah Rumah Tangga ber-PHBS 2.233. Berdasarkan
hasil pemeriksaan dari rumah yang diperiksa telah dapat diketahui bahwa Jumlah rumah
tangga ber-PHBS yang dipantau sebanyak 898 atau 40,2% dan Jumlah rumah ber-PHBS
sebanyak 91 atau 10,1% . Kemudian yang menjadi masalahah pokok adalah kebiasaan
merokok.

14
III. TUGAS INDIVIDU

PERIODE URAIAN TUGAS YANG DESKRIPSI TUGAS


DITETAPKAN KEPALA
PUSKESMAS
PENUGASAN 1. Apoteker 1. Melakukan pemantauan alur pelayanan

TAHUN I 2019 pasien dari datang hingga pulang


2. Melakukan pengamatan Ruang
Apotek baik itu kamar obat maupun
gudang obat puskesmas
3. Melakukan pemantauan alur pelayanan
resep serat Saran dan prasaran terakait
pelayanan Apotek
4. Mencatat Rencana perbaikan yang
akan di usulkan
5. Mengusulkan Rencana perbaikan Alur
pelayanan
6. Mengusulkan sarana dan
prasarana terkait kebutuhan
pelayanan Kefarmasian
7. Merapikan dokumen
Kefarmasian

8. Melakukan Pelayanan
Kefarmasian

9. mencatat obat obat yang sudah


lewat kadaluarsa dan
memisahkan dengan obat lain.

10. Membuat dan melaporkan


Berita Acara pengembalian obat
kadaluarsa ke Kapus dan IF
Dinkes.

15
PENUGASAN KE 1. Apoteker 1. Melaksanakan pelayanan
II TAHUN 2. Pemegang Program
Kefarmasian.
2020 Kesehatan Tradsional
2. Melakukan pelayanan terhadap
pasien PRB (Program Rujuk
Balik).
3. Membuat surat permintaan
pengadaan obat dan BMHP
melalui anggran kapitasi
4. Membuat dan Menyusun Formlarium
Obat Puskesmas
5. Membuat dan Menyusun
Formularium Obat Herbal Puskesmas
Sungai Keranji
6. Mendesain Lemari Psikotropika
Nakotika, Lemari Obat dan Rak Obat
di gudang dan kamar obat Apotek
7. Melakukan Penataan Obat digudang
obat puskesmas berdasarkan
stabilitas, jenis sediaan dan alfabetis
8. Melaukan Penataan Obat di kamar
obat Apotek berdasarkan Stabilitas,
jenis sediaan, efek farmakologi,
LASA, High Aler Medicine, serat
alfabetis.
9. Membuat dan mengisi Form
pemantauan Suhu.
10. Membuat dan menjalank Kartu Stock
di gudang Obat dan Kamar Obat
Apotek
11. Membuat Penanda waktu Kadaluarsa
Obat di gudang Obat

16
12. Membuat Alur Pelayanan Resep
13. Mendesain Ulang Resep puskesmas
14. Membuat Apoghrap, etiket obat
dalam dan etiket obat luar dan etiket
kotak obat.
15. Membuat Buku Register pencatatn
obat harian, LPLPO, Buku
Monitoring Efek Samping Obat
(MESO), Buku keluar dan masuk
Obat dan BMHP di Gudang dan
Kamar Obat Apotek
16. Membuat Etiket Obat Herbal
17. Melaksanakan pencatatan dan
pelaporan kegiatan Kefarmasian
18. Melakukan pemantau ESO dan
Reaksi alergi pada pasien yang
betul-betul baru menerima terapi
obat untuk pertama kalinya.
19. Menyusun Rencana Kebutuhan
Obat (RKO) Tahunan yang
disesuaikan dengan kondisi
pandemi covid-19.
20. Melakuan usulan pengadaan
obat melalui anggaran kapitasi.
21. Bergotong royong mendirkan
COTOGA (Contoh Tanaman
Ibat Keluarga) Puskesmas
22. Melakukan persiapan Akreditasi
23. Menyusun dan menyiapkan SOP
dan Dokumen serta SK terkait
Pelayanan Obat dan Manajemen

17
SDM
24. Melakukan Permintaan Obat dan
BMHP rutin
25. Melakukan Permintaan Obat dan
BMHP selama pandemi covid-
19
26. Menjalankan kegiatan
Pengelolaan Perbekaln Farmasi
mulai dari perencanaan,
permintaan, penerimaan,
pendistribusian, pencatatn dan
pelaporan.
27. Melakukan Stock Opname 3
bulanan.
28. Menusulkan dan merumuskan
Motto dan Tata Nilai Puskesmas
29. Memusyawarahkan Visi dan
Misi Puskesmas
30. Mengusulkan dan melatih serta
membuat larutan disinfektan
menggunakn natrium hipoklorit
yang terkandung dalam Larutan
pemutih yang dikenal sebagai
Bleaching Solution 10%.
31. Melakukan Sosialisasi ke desa
desa terkait pembuatan dan
penggunaan bleach solution10%
sebagai disinfektan di masa
pandemi covid-19
32. Melakukan penyemprotan
Bleaching Solution 10% di

18
Puskesmas di tiap awal dan
akhir pelayanan.
33. Ikut serat bersama Petugas Desa
melakuan penyemprotan
disinfektan di TTU seperti pasar,
Masjid, Gereja, Sekolah dll
34. Menjadi TIM Penilai yang
diutus Puskesmas sebagai Juri
dalam Lomba Tanaman Herbal
yang diadakan di 2 Desa.
35. Melakukan Evaluasi
Ketersediaan Obat dan BMHP
dan melaukan pengusulan
segera.
36. Melakukan Pendataan Pengobat
tradisonal di 4 desa wilayah
kerja.
37. Menyusun Laporan KESTRAD

PENUGASAN 1. Apoteker 1. Menyusun Rencana Kebutuhan


LANJUTAN 2. Pemegang Program
Kesehatan Tradsional Obat (RKO) Tahunan yang
TAHUN 2021
disesuaikan dengan kondisi
pandemi covid-19.
2. Menyusun Rencanan Kebutuhan
Vaksin Covid-19
3. Menjalankan kegiatan
Pengelolaan Perbekaln Farmasi
4. Membuat surat permintaan
pengadaan obat dan BMHP
melalui anggaran kapitasi
5. Melakukan permintaan obat dan

19
BMHP rutin.
6. Melakukan Penerimaan Obat
dan BMHP melalui pencocokan
jumlah fisik dan spesifikasinya
yang datang dengan SBBK dan
Surat amprahan/permintaan
7. Melakukan Stok Opname
berkala

8. Memantau Ketersedian Obat dan


BMHP untuk penanganan Covid-19.

9. Mendistribusikan oabt untuk


tindakan medis dan BMHP ke
ruangan-ruangan pelayanan di
puskesmas.

10. Menghitung, mengevaluasi serta


meninda lanjuti kesesuainperesepan
dengan Formularium

11. Melakukan Pencatatan dan Pelaporan


penggunaan Obat harian dan
bulanan.

12. Menyusun data 10 penggunaan obat


terbanyak tiap bulan nya.
13. Menjalankan kegiatan Pelayanan
Kefarmasian
14. Melakukan pelayanan terhadap
pasien PRB (Program Rujuk
Balik).
15. Melakukan pemantau ESO dan
Reaksi alergi pada pasien yang
betul-betul baru menerima terapi
obat untuk
16. Mendiskusikan dengan tenaga
medis lain tentang terapi yang di

20
terima pasien.
17. Mengusulkan perbaikan terapi
pasien ke dokter penulis Resep.

18. Memperbaiki SOP, Dokumen dan


SK dalam rangka persiapan
akreditasi.

19. Menyiapkan Obat untukPasien yang


terkonfirmasi (+) covid-19.

20. Melakukan dan melayani Pemberian


Informasi Obat baik kepada pasien
mauapun tenaga medis lainnya.

IV. TARGET DAN CAPAIAN KINERJA NSI

TARGE CAPAIAN KINERJA


NO. INDIKATOR KERJA T (%)
2019 2020 2021
Pencatatan dan pelaporan
1 Rutin 100 % 100 % 100 % 100 %
Laporan POR
2 (Penggunaan Obat 75 %
Rasional) 60 % 83 % 90 %

3 Pelayanan Resep Obat


jadi (10 menit) 100 % 90 % 100 % 100%

4 Pelayanan Resep Obat 100 % 70 % 98% 98 %


Racikan (20 menit)

V. BEFORE & AFTER PENEMPATAN NSI

No. Sebelum Penempatan NSI Setelah Penempatan NSI

21
1. UKP
1. Sarana Prasarana yg sesuai belum 1. Ada peningkatan pemenuhan
tersedia (seperti, kotak, ac, kulkas, sarana dan prasarana secara
rak, lemari, etalase obat) berkala
2. Belum tersedia Formularium Obat 2. Sudah dilakukan penyusunan
Puskesmas dan Formularium Obat Formularium Obat Puskesmas
Herbal yang bisa di jadikan dan Formularium Obat Herbal,
sebagai acuan perencanaan dan agar obat medis yang
permintaan kebutuhan obat disediakan sesuai dengan
(RKO), dan sebagai acuan kebutuhan terapi yang
penggunaan obat dalam pelayanan digunakan dokter, sehingga
terapi medis maupun herbal. meminimalkan obat yang
sangat jarang digunakan.

3. Ketersediaan SOP, SK dan 3. Sudah dilaukan penyusunaan


Dokumen belum ada SOP, SK dan Dokumen yang
dibtuuhkan dalam pelayanan
kefarmasian
4. Belum tersedianya Etiket Obat 4. Sudah di buat dan tersedia
Dalam dan Obat luar, Etiket
Herbal, Form pemantauan suhu,
buku register,buku MESO, LPLPO
harian, Kartu SO, penandaan LASA
dan High Alert Medicine.
5. Penulisan Obat yang akan ditebus 5. Telah dibuatkan kertas
sendiri oleh pasien ke Apotek luar, Apoghraph (Copy resep) untuk
masih menggunakan kertas biasa. kasus tersebut.
6. Kertas Resep belum tersedia tanda 6. Telah di desain ulang Resep
cek list Pemberian Informasi Obat yang berisi informasi pasien
(PIO) dan Tanda Tangan Petugas lengkap serta cek list PIO dan

22
dan Pasien sebagai bukti TTD serah terima informasi obat
Pemberian Obat dan PIO oleh dan obat dari petugas ke pasien.
petugas dan juga sebagai Tanda
bukti Penerimaan obat dan
informasi obat oleh pasien dari
petugas.
7. Penataan Obat belum sesuai 7. Telah disediakan kotak
standar, sehingga menimbulkan penyimpanan obat disertai etiket,
resiko kesalahan dalam dan di tata berdasarkan stabilitas,
pengambilan obat dan kerusakan bentuk sediaan, efek
persediaan obat yang disimpan. farmakologis, alfabetis, lalu
untuk obat LASA (NORUM) dan
High alert medicine ditempeli
stiker LASA dan High alert
dikotak obatnya.
8. Masih minim nya informasi terkait 8. Setiap obat yang diterima pasien
aturan pakai obat yang diterima telah disertai dengan etiket yang
pasien,membuat beberapa pasien berisi info lemgkap mengenati
bingung ketika akan menggunakan aturan pakai obat yang akan
obatnya di rumah digunakan.
9. Kesesuaian Ketersediaan Obat 9. Dengan adanya Formularium
dibanding Formularium masih
Puskesmas sebagain acuan,
rendah
kesesuaian ketersediaan obat
mulain meningkat
10. Tidak ada pencatatan Obat 10. Dilakukan pembuatan BA serah
Kadaluarsa serat obat kadaluarsa
terima Obat kadaluarsa dan rusak,
dan tidak Kadaluarsa masih
disimpan satu dengan melampirkan daftar nama,
no batch , tanggal kadaluarsam
serta jumlah obat obat tersebut. Dan
di tempatkan terpisah dengan obat
lain

23
11. Penyimapan obat golongan 11. Dilakukan pembuatn lemari
Psikotropika dan narkotika masih
psikotropika dan narkotika dengan
satu dengan obat golongan lain
model doble lock
12. Sistem FIFO dan FEFO belum 12. Sistem FIFO dan FEFO mulai
sepenuhnya diketahui dan
dijalankan dan pendistribusian dan
dijalankan pada proses distribusi
dan penggunaan obat, sehingga penggunaan obat dan BMHP
berdampak pada tingginya jumlah
obat dan BMHP kadaluarsa
13. Dokuemen pencatatan pemasukan, 13. Di buat dokumen pencatatan
pengeluaran dan penggunaan obat
pemasukan, pengeluaran dan
belum ada
penggunaan obat, melalui buku
register resep harian, LPLPO haria,
Buku keluar masuk Obat &BMHP
Gudang dan Kamar Obat, Buku
Monitoring Efek Samping Obat
(MESO) dan KTD (Kejadian Tida
Diharapkan)
14. Belum tersedia nya data 10 14. Telah dilaukan pencatatan
pemakaian Obat terbanyak setiap
pengeluaran obat melalaui LPLPO
bulan
harian, untuk menyusun data 10
pemakaian Obat terbanyak setiap
bulan
15. Belum tersedia nya data % 15. Telah dilakukan perhitungan %
kesesuaian Peresepan dengan
kesesuaian peresepan dengan
Formularium.
formularium dengan mengambil 5
sampel resep setiap hari nya.
16. Pasien yang betul betul baru 16. Untuk pasien tersebut, di lakukan
pertama kali menerima terapi obat,
pemantauan (Follow Up) melalui
belum ada pemantauan (Follow-
Up) setelah minum obat untuk telpon seluler pada waktu 2-4 jam
mengetahui ESO atau Reaksi alergi
yang mungin muncul. setelah mengkonsumsi obat
pertamanya.
2. UKM

24
1. Minimnya referensi herbal 1. Penyusunan Formularium Obat
sehingga penggunaannya Herbal Puskesmas. Dan
sebagai terapi alternatif dan dilakukannya lomba tanaman
komplementer masih kurang herbal antar dusun di tiap desa.
2. Puskesmas belum memiliki 2. Dilakukan gotong royong
COTOGA (Contoh Tanaman bersama semua tenaga kesehatan
Obat Keluarga)
puskesmas sungai keranji, dalam
pembeuatan COTOGA
Puskesmas.

3. belum ada nya Motto, Tata 3. Telah di rumuskan Motto


Nilai serta Visi dan Misi (“Hidup Sehat dengan SAWIT”),
Puskesmas
Tata Nilai serta Visi dan Misi
Puskesmas, melalui usulan dan
rapat bersama.
4. Langkanya disinfektan jadi 4. Dilaukan sosialisasi cara pembuatan
dipasaran dan penggunaan larutan disinfektan
akibat Ledakan kasus covid-19
dari natrium hipoklorit yang
membuat masyarakat kesusahan
mencari. terkandung dalam larutan pemutih,
dikenal sebagai Bleaching Solution
10%.
5. Tingginya mobilitas warga (baik 5. Dilaukan pendampingan
perdaganagn maupun aktifitas lain)
penyemprotan diinfektan Bleaching
di wilayah kerja sungai keranji,
membuat beberap masyarakat resah slolution 10% di TTU seperti pasar,
terhadap penularan virus corona
melalu benda benda masjid, gereja, mushola, sekola dll

VI. HAMBATAN DAN SOLUSI.

25
No. Masalah Akar Masalah Alternatif Masalah.
1 Beberapa jenis obat dan Kekosongan stok di Koordinasi dengan bendahara terkait
BMHP mengalami IF Dinkes dengan pemenuhan
kekosongan kebutuhan Obat dan BMHP melalui
Pengadaan anggaran kapitasi

2. Masih rendahnya persen Tidak ada nya Dilakukan penyusunan Formularium


ketersediaan obat dengan Formularium Obat Puskesmas, dan di masukan
FORNAS Puskesmas, sehingga dalam penyusunan RKO tahunan
pada penyusunan
RKO Tahunan luput
dari perencanan

3 Sarana Penunjang pelayanan Tidak adanya Koordinasi dengan Dinkes melalui


masih belum lengkap pengajuan atau usulan Kepala puskesmas untuk pengusulan
untuk pengadaan saran saran pelayanan yang dibutuhkan,
yang dibutuhkan

VII. KEGIATAN DALAM BIDANG PROFESI

NO PROGRAM/KEGIATAN DOKUMENTASI
1. Melakukan Pendataan dan
pemisahan serta menyiapkan
Berita Acara (BA) serah
terima Obat dan BMHP yang
rusak dan Kadaluarsa.

26
2. Melakukan Penataan kembali
obat dan bmhp yang ada di
gudang obat dan kamar obat
Apotek berdasarkan Stabilitas
– Bentuk Sediaan – Efek
Farmakologis – Alfabetis.

27
3. Mendesain, mencetak, dan
menyiapkan Etiket Obat dalam
dan Luar, Etiket Kotak Obat,
Etiket Obat Herbal, Copy
Resep (Apoghrap), Resep,
Brosur cara pembuatan
disinfektan.
Serta menyiapkan Buku
Register yang dibutuhkan
seperti (Register Obat Harian,
LPLPO, Buku Keluar masuk
Obat dan BMHP Gudang Obat,
Buku Keluar masuk Obat dan
BMHP Kamar Obat, Buku
Register MESO dan KTD

28
29
30
31
32
4. Melakukan Pengkajian,
Pelayanan dan Pemberian
Informasi Obat terhadap
Resep Umum, Resep
Program (TB), Resep PRB
(Pasien Rujuk Balik),
maupun Resep Covid-19

17.Menyusun Rencana
Kebutuhan Obat (RKO)
Tahunan

9. Menyusun Formularium Obat


Puskesmas dan Formularium

33
Obat Herbal Puskesmasn

34
10. Memberkan edukasi pembuatan
Larutan belach sebagai
disinfektan sederhana di Desa
dan Tempat Makan.

11. Melaukan Disinfeksi TTU


(Tempat Tempat Umum) seperti
Masjid, Gereja, Pasar dan
Sekolah

35
12. Melaukan Sosialisasi
Penyediaan Tempat Cuci
Tangan dan Cara CTPS di
Tempat tempat makan.

13. Melakukan pembagian Brosur


dan Edukasi New Normal Di
pasar.

36
14. Melakukan PE (penyelidikan
Epidemiologi) terhadap warga
yang datang dari luar wilayah

37
15. Melakukan Perencanaan
Pengadaan Obat dan BMHP
melalui anggaran Kapitasi

16. Membuat COTOGA (Contoh


Tanaman Obat Keluarga)
PUSKESMAS

38
39
17. Menjadi Tim penilaian Kebun
Toga di dusun dan desa.

18. Melakukan Stock Opname


tiga bulanan Gudang Obat
dan Kamar Obat Apotek

40
19. Penginputandan pembuatan
LPLPO dan % kesesuaian
peresepan dengan
FORNAS, serta 10
pemakaian obat terbanyak
tiap bulan.

41
20. Rapat dan musyawarah
pembentukan Moto, Tata
Nilai, Visi dan Misi
Puskesmas

VIII. KESAN DALAM BERTUGAS


1. Banyak ilmu dan pengalaman baru yang sangat berharga didapat baik dari sesame nakes,
pasien dan masyarakat
2. Menambah pengetahuan tentang beberapa jenis bahasa dan budaya yang berbeda serta cara
berkomunikasi dan bersosialisasi yang baik kepada pasien dan masyarakat.
3. Mendapatkan keluarga baru yang sangat membantu selama di lokus penempatan
4. Membangun kerjasama tim baik lintas program maupun lintas sektor untuk meningkatkan
kesehatan perorangan dan kelompok masyarakat.

IX. HARAPAN PERBAIKAN

a. Tingkat Masyarakat
 Diharapkan kepada masyarakat dapat menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat serta
makan makanan bergizi seimbang dalam upaya pencegahan penyakit menular dan tida
menular.
 Diharapkan kepada masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap
aktivitas.
 Diharapkan kepada masyarakat untuk aktif berperan serta dalam upaya pencegahan dan
pengandalian penyakit, terutama Covid 19 baik ditingkat keluarga maupun kelompok
masyarakat.

42
b. Tingkat Puskesmas
 Diharapkan kepada puskesmas untuk selalu memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan
optimal, selalu mengikuti dan menjalankan visi dan misi, serta moto puskesmas, dan
proaktif terhadap permasalahan kesehatan yang ada di wilayah puskesmas.
 Diharapkan kepada puskesmas untuk selalu melakukan upaya untuk meningkatkan mutu
manajemen dan pelayanan kesehatan wilayah kerja puskesmas.
 Diharapkan kepada puskesmas untuk selalu berperan aktif dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan Covid 19.

c. Tingkat Kabupaten
 Diharapkan kepada dinas kesehatan kabupaten untuk selalu mendukung dan berpatisipasi
serta meberikan pembinaan dan arahan kepada petugas puskesmas.
 Diharapkan kepada dinas kesehatan untuk selalu berupaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan
puskesmas dalam menjalankan pelayanan kesehatan.

d. Tingkat Pusat
1) Kemenkes
 Diharapkan agar Program Nusantara Sehat Individual dapat terus berlanjut dalam
pemenuhan tenaga yang ada di puskesmas, sehingga perlu di tingkatkan kualitas dan
kemampuannya dalam melaksanakan pelayanan di puskesmas.
 Untuk Program Nusantara Sehat Individual perlu dilakukan kegiatan Evaluasi Monitoring
sekiranya 1 tahun sekali, untuk melihat kinerja dan capaian yang telah dilakukan selama
mengabdi.
 Demi untuk tercapainya target setiap program dan pemenuhan tenaga Promosi Kesehatan
khususnya diharapkan agar Program Nusantara Sehat Individual ini sekiranya dapat
dibuat regulasi yang lebih baik dan jelas juga lebih memudahkan tenaga Nusantara Sehat
Individual dalam proses lanjutan, misanya proses perpanjangan masa kontrak /
pengabdian yang bisa dilakukan secara otomatis khususnya bagi peserta yang berminat
untuk melanjutkan penugasan di tempat yang sama.

43
2) Lintas Sektor
 Diharapkan kepada lintas sektor untuk selalu mendukung program-progam puskesmas
dan aktif berperan serta dalam upaya kerjasama khususnya dalam bidang kesehatan di
wilayah kerja puskesmas Sungai Keranji

Demikian laporan akhir ini saya sampaikan dengan sebenar-benarnya sebagai dokumen
pertanggung-jawaban saya bertugas sebagai NSI periode VIII (Batch 10) tahun 2019
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Mengetahui, Sungai Keranji, 30 September 2021


Kepala UPTD Puskesmas Sungai Keranji Yang Melapor

dr.Puspita Sari Apt. Jafis Adha Ridha Mahayusman. S.Farm.


NIP 19850912 201409 2 001 NRPK 04.7.0507389

44

Anda mungkin juga menyukai