Anda di halaman 1dari 45

KARYA TULIS ILMIAH

LITERATUR RIVEW HUBUNGAN PEMBERIAN OBAT PENAMBAH


DARAH DENGAN PENINGKATAN HEMOGLOBIN (Hb) PADA PEMUDA
DEWASA

Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Pendidikan


Diploma III Kesehatan Pada Program Studi Analis Kesehatan
Politeknik Kesehatan Maluku

Oleh :
Agnes Ismi Wattimena
NIM P07172317050

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat;Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Usulan Penelitian yang berjudul "Hubungan Sebelum Dan Sesudah
Pemberian Obat Penambah Darah Dengan Peningkatan Hemogobin pada
Pemuda Dewasa". Ucapan terimaksi dengan tulus dan penuh rasa hormat
penulis sampaikan kepada Mintje. M. Nendisa, S.Kep., M.Kep selaku
pembimbing, yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan pemikiran
dalam membantu serta membimbing penulis dalam penyusunan Usulan
penelitian ini.

Pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih


dan penghargaan kepada :

1. Hairudin rasako, S.KM., M.Kes, selaku Direktur Poltekes Kemenkes


Maluku, yang telah memberikan kesmpatan pada penulis untuk
mengikuti pendidikan pada Poltekes Kemenkes Maluku Program Studi
Teknologi Laboratorium Medis

2. Ns. Wahyuni Aziza, S.Kep., M.Kep selaku ketua Program Studi


Teknologi Laboratorium Medis yang telah memberikan motivasi dan
arahan selama peneliti melakukan pendidikan

3.Nurlaila Marasabessy, S.KM., M.Med.Ed selaku pembimbing akademik


yang memberikan motifasi kepada peneliti

4. Betty A. Sahertian, S.pd., M.Kes selaku penguji I yang memberikan


saran, Masukan dan arahan pada penulis

5. Jubaeda La Hasim, S.Si selaku penguji II yang memberikan saran,


Masukan dan arahan pada penulis
6. Seluruh staf dosen Program Studi Teknologi Laboratorium Medis atas
segala bantuan dan bimbingan serta bakal ilmu pengetahuan yang
telah diberikan kepada penukis Selama meikuti pendidikan.

7. Lidya Natalia H. Sarira, S.ST untuk semua bimbingan dan motivasi


yang di berikan kepada penulis

8. Mama dan Papa yang telah memberikan doa dan bantuan moral
maupun materi baik secara langsung maupun tidak langsung kepada
penulis selama mengikuti pendidikan

9.Sahabat-sahabat Jana, Rani, Wulan, Marsyalin , teman-teman


seperjuangan tingkat III-B Program Studi Teknologi Laboratorium Medis
serta teman-teman seperjuangan mahaswa Program Studi Teknologi
Laboratorium Medik angkatan VI yang selalu memberikan motivasi bagi
peneliti selama melikakn penelitian

Semoga usulan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan


semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat;Nya kepada kita semua

Ambon , Januari 2020

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ...................................................................................... i
Halaman Persetujuan ........................................................................... ii
Kata Pengantar ..................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................ v
Daftar Tabel .......................................................................................... vii
Dafatar Arti Lambang ............................................................................viii
Daftar Lampiran .................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.............................................................. 3
C. manfaat Penelitian.............................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Hemoglobin........................................................................ 5
1. Defenisi Hemoglobin..................................................... 5
2. Kadar Hemoglobin........................................................ 7
3. Metode Penelitian ......................................................... 7
B. Anemia............................................................................................ 9
1. Pengertian Anemia ...................................................... 10
2. Penyebab Anemia.........................................................10
A. Oabat Penambah Darah ...................................................
1. Pengertian Tablet Peambah Darah.............................. 10
2. Zat Besi (Fe)................................................................. 11
3. Protein...........................................................................13
B. Kerangka Kosep Penilitian ................................................ 16
C. Hipotesa ............................................................................ 16

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian.................................................................. 17
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................ 17
C. Populasi Dan Sampel ........................................................ 17
D. Variabel Dan Devenisi Oprasonal .....................................18
E. Pengumpulan Data.............................................................18
F. Bahan/Instrumen Penelitian .............................................. 19
G. Pengolahan Data Dan Analisa Data ................................. 20
H. Pengkajian Data................................................................. 22
I. Etika Penelitian ..................................................................22

BAB IV PEMBAHASAN
A. Hasil ................................................................................... 24
B. Pembahasan ..................................................................... 25
1. Compare ....................................................................... 25
2. Contrast ......................................................................... 26
3. Synthesize ..................................................................... 27
4. Sumarmarize ................................................................. 28
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................... 33
B. Saran ................................................................................. 35

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR ARTI LAMBANG SINGKATAN

Arti lambang
1. % = persen
2. ± = kurang lebih
3. > = lebih dari
4. - = hingga
Singkatan
1. WHO = World Heath OrGAnization
2. HB = Hemoglobin
3. O2 = Oksigen
4. g/dl = Gram / Desiliter
5. Fe = Ferrum
6. ATP = adenosin tripospat
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Lembar Persetujuan Judul
Lampiran 2. Surat Pengembalian Data Awal
Lampiran 3. Lembar Konsultasi Usulan Penilitian Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 4. Lembar Persutujuan Seminar Usulan Penilitian Karya Tulis
Ilmiah
Lampiran 5 .Lembar Konsultasi Perbaikan Usulan Penilitian Karya Tulis
Ilmiah
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia merupakan masalah gizi yang mempengaruhi jutaan

orang di negara-negara berkembang dan tetap menjadi tantangan

besar bagi kesehatan manusia.

(WHO,2002).BerdasarkandataWorldHealthOrganization

(WHO)tahun2015,lebihdari30 %atau2milyar orang didunia berstatus

anemia.Berdasarkanhasil

Riskesdastahun2013,prevalensianemiadiIndonesia

mencapai21,7%denganpenderitaanemiaberusia5-

14tahunsebesar26,4%dan18,4%penderitaberusia15-24 tahun.

(kemenkes RI, 2014)

Telahdilakukanbeberapa strategiuntuk

mencegahdanmenanggulangi kejadiananemia melaluibeberapa

pendekatansepertifortifikasizatbesi pada bahan

pangandanedukasigiziuntukmeningkatkanjumlahasupanserta

bioavailabilitaszat

besi.Meskipunstrategitersebuttelahdilakukan,pengalamandariAmerikaS

erikat. dannegaralainnyamenunjukkanbahwa pendekatanberbasisfood-

basesajatidak cukupuntukmencukupikebutuhan zatbesi.Olehkarena

itu,salah satu programpenanggulangananemiayang

dilakukanpemerintahadalahdengan penyediaan
suplementasipenambah darah (Pou, 2015).

Kesadaran mengkonsumsitablet tambah darah tidak lepas dari

informasidan pengetahuanyang

diperolehseseorang,halinikarenapengetahuanmerupakanfaktor yang

mempengaruhiperilakukonsumsiseseorang.Perilakumengkonsumsitabl

et tambahdarahmerupakantindakanseseorang

dalammengkonsumsitablettambah darahsebagaiupaya

dalammelakukanpencegahananemiagunauntukmeningkatkan

kadarhemoglobindarah.(Lestari, 2015)

Kesadaran pemuda dewasadalamupayapencegahananemia

melalui konsumsitablettambah darahmasihrendah.Dengan

pengamatan yang dilakukanterhadap pemuda dewasa di dapatkan

bahwa pemuda dewasa memiliki ciri-ciri anemia yaitu kurangnya waktu

tidur (7-8 jam untuk usia 18-40 tahun kemenkes RI, 2018) mempunyai

berat badan yang rendah, kurangnya asupan gizi yang dikomsumsi

seperi sayur-sayuran, buahbuahan, dll dan dengan melakukan interfiu

tentang pengetahuan tentang obat penambah darah di dapatkan

bahwa minimnya pengetahuan tentang obat penambah darah. Melihat

dari kondisi ini saya tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang “

Hubungan Sebelum Dan Sesudah Pemberian Obat Penambah Darah

Dengan Peningkatan Hemoglobin (Hb) Pada Pemuda Dewasa ”

Dalam penelitia inifaktorfaktoranemia salahsatunyayaitu sikapyang

tidakmendukung
terhadapanemia.MenurutteoriLawrenceGreen.Seseorang

dengantingkatpengetahuanyangtinggi akancenderung bersikap

mendukung danberperilakubaikdalammemilihbahanmakanandibanding

mereka yang berpengetahuanrendah(Listiana,2016)

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

yang menjadi perumusan masalah apakah ada hubungan pemberian

obat penambah darah dengan peningkatan Hemoglobin (Hb) ?

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

hubungan pemberian obat penambah darah dengan peningkatan

Hemoglobin pada pemuda dewasa.

b. Tujuan Khusus

Mengetahui nilai hemoglobin pada pemuda dewasa

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat menambahkan khasana pengetahuan

dan referensi bagi peneliti tentang hubungan suplemen penambah

darah dengan peningkatan Hemoglobin Penelitian ini dapat

menjadi bahan informasi bagi pemerintah desa dan terkusunya

puskesmas Hative Kecil.

b. Menjadi referensi tambahan bagi peneliti selanjutnya.


2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi

bagi pihak puskesmas Hative Kecil

b. Penelitian ini dapat menjadi bahan informasi bagi analis dalam

menangani pasien den n Hemoglobin (Hb) yang rendah.

c. Memberi pengalaman baru bagi peneliti dalam melaksanakan

penelitian dan dapat mengetahui Hubungan hubungan suplemen

penambah darah dengan peningkatan Hemoglobin (Hb)


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hemoglobin

1. Defenisi Hemoglobin

Hemoglobin adalahproteinyangkayaakan zatbesi.Memiliki

afinitas(dayagabung) terhadap oksigen. Oksigen

membentukoxihemoglobin didalamsel darah merah. Hemoglobin

merupakan molekulyangterdiridari kandungan

heme(zatbesi)danrantai polipeptida globin (alfa,beta,gama dan

delta),berada didalameritrositdanbertugas untukmengangkut

oksisgen.Kualitasdarah

ditentukanolehkadarhemoglobin(Nugrahini,2018).

Kekurangan Hemoglobin menyebabkan

terjadinyaanemia,yangditandai dengangejalakelelahan,sesaknapas,

pucat danpusing. KelebihanHemoglobin akan menyebabkan

terjadinyakekentalandarah jika kadarnya sekitar 18-19 gr/ml. Yang

dapatmengakibatkan stroke.Kadar Hemoglobindapatdipengaruhi oleh

tersedianya oksigen pada tempat tinggal, misalnya

Hbmeningkatpadaorangyang tinggal di tempat yang tinggi dari

permukaan laut.Selainitu,Hbjuga dipengaruhi

olehposisipasien(berdiri, berbaring), variasidiurnal(tertinggipagi hari)

(Hasan, 2018)

jugamengemukakan bahwa hemoglobin merupakan protein dalam


sel darah merah yang mencakup oksigen (O²). Eritrosit dibuat

dalam sumsum tulang. Proses eritropoesis dimulai dari sel induk

multipotensial. Dari beberapa sel induk multipotensial terbentuk sel-

sel induk unipotensial yang masing-masing hanya membentuk satu

jenis sel misalnya eritrosit. Proses pembentukan eritrosit ini disebut

eritropoesis. Sel induk unipotensial akan mulai bermitosis sambil

berdiferensiasi menjadi sel eritrosit bila mendapat rangsangan

eritropoetin. Selain merangsang proliferasi ses induk unipotensial,

eritropoetin juga merangsang mitosis lebih lanjut sel promonoblas,

normoblas basofilik dan normoblas polikromatofil. (Sompie, 2015)

Sel eritrosit termuda yang tidak berinti disebut retikulosit yang

kemudian berubah menjadi eritrosit. Dalam proses pembentukan sel

darah merah, rangsangan oleh eritropoetin dalam jumlah yang amat

kecil saja akan merangsang sel unipotensial yang committed untuk

segera membelah diri Sel-sel darah merah mampu

mengkonsentrasikan hemoglobin dalam cairan sel sampai sekitar 34

g/dL sel. Konsentrasi ini tidak pernah meningkat lebih dari nilai batas

metabolik dari mekanisme pembentukan hemoglobin sel.

Selanjutnya pada orang normal, presentase hemoglobin hampir

selalu mendekati maksimum dalam setiap sel. Namun dalam

pembentukan hemoglobin dalam sumsum tulang berkurang, maka

presentase hemoglobin dalam darah merah juga menurun karena

hemoglobin untuk mengisi sel kurang. Bila hematokrit (presentase


sel dalam darah normalnya 40-45%) dan jumlah hemoglobin dalam

masing-masing sel nilainya normal (Perdana, 2015) dan

berdiferensiasi menjadi proeritroblas (Besuni, 2013)

2. KadarHemoglobin

Kadarhemoglobin adalahukuran pigmenrespiratorik

dalambutiran-butiran darahmerah.Jumlahhemoglobin dalam

darahnormalkira-kira15gramsetiap100 ml darahdanjumlahini

biasanyadisebut “100 persen” (Evelyn , 2006).

Batas normal nilai hemoglobin untuk seseorang sukar

ditentukan kaenakadarhemoglobin bervariasi

diantarasetiapsukubangsa.Hasil pemeriksaankadarhemoglobinjuga

dapat dipengaruhi oleh peralatan pemeriksaan yangdipergunakan.

Antaracarasahliyang sederhanacara yanglebihmoderndengan alat

fotometer tentu ada perbedaan hasil yangditampilkan.

Namundemikian WHO telahmenetapkan bataskadarhemoglobin

normalberdasarkanumurdanjeniskelamin. (Tarwoto dan

Wartonah,2008)

Tabel:1Nilai Normal Hemoglobin(g/dl) (Buku saku, 2017)

Jenis kelamin Nilai normal g/dl


Wanita 12-16 g/dl
Pria 13-18 g/dl
Sumber : buku saku analis kesehatan revisi -6

3. Metode penelitian

Pemeriksaan hemoglobin yang dianjurkan WHO adalah

metode cyanmeth. Prinsip pemeriksaan metode cyanmeth adalah


derivet hemoglobin didalam darah kecuali verdoglobin akan

diubah secara kualitatif menjadi hemoglobincyanide dalam darah

kecuali verdoglobin akan diubah secara kualitatif menjadi

hemoglobincyanide dengan menggunakan larutan pereaksi yang

sudah siap pakai dalam kit. Proses reaksi yang sempurna hanya

terjadi dalam 3 menit, warna yang diukur secara stabil dan dapat

diukur menggunakan fotometer. Pemeriksaan hemoglobin

menggunkan metode fotoelektrik kolorimeter (Hb cyanmeth) ini

merupakan metode yang lebih teliti dibandingkan dengan metode

cara fotoelektrik kolorimeter (Hb sahli). Tingkat faktor kesalahan

metode cyanmeth hanya berkisar kira-kira 2% metode cyanmeth

dengan menggunakan alat hematologi analyzer banyak dilakukan

di rumah sakit, metode ini sulit dilakukan, sehingga perlu dicari

instrumen yang lebih mudah dalam hal pengambilan dan

pengiriman sampel, mudah pemeriksaannya, serta memerlukan

cara yang sederhana tepat dan akurat. (faatih, 2017)

Semua fasilitas pelayanan kesehatan dibawah jaringan

Puskesmas melakukan pemeriksaan hemoglobin dengan cara

meninjau kembali pemeriksaan yang telah ditetapkan di

Puskesmas. Dengan menggunakan metode yang sederhana

namun hasil pemeriksaan cukup valid yaitu metode hemoglobin

sahli. Standar pemeriksaan hematologi dengan metode sahli

bertujuan untuk mengetahui kadar Hb seorang dalam g/dl.


Hemoglobin dalam darah akan diubah menjadi metatin asam,

kemudian warna yang terjadi dibandingkan dengan standar warna

dalam alat sahli. Prinsip kerja adalah hemoglobin dengan HCL 0,1

N diubah menjadi hematin asam, warna yang terjadi dibandingkan

dengan standar warna yang sudah visual.(faatih, 2017)

B. Anemia

1. Pengertian Anemia

Anemia merupakan suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) di

dalam darah lebih rendah dari pada nilai normal. Hemoglobin adalah

zat warna di dalam darah yang berfungsi mengangkut oksigen dan

karbondioksida dalam tubuh. Anemi adalah suatu keadaan dengan

kadar hemoglobin darah yang lebih rendah daripada normal sebagai

akibat ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah dalam

produksi guna mempertahankan kadar hemoglobin pada tingkat

normal. adapun anemia yang timbul, karena kekurangan zat besi

sehingga pembentukan sel-sel darah merah dan fungsi lain dalam

tubuh terganggu. Anemia terjadi ketika jumlah sel darah merah atau

eritrosit dalam tubuh tidak adekuatsehingga tidak dapat berfungsi

dengan baik di dalam tubuh. Anemia ditandai dengan rendahnya

konsentrasi hemoglobin dengan nilai ambang batas yang disebabkan

oleh rendahnya produksi sel darah merah, meningkatnya kerusakan

eritrosit, atau kehilangan darah yang berlebihan. Defisiensi Fe


berperan besar dalam kejadian anemia, namun defisiensi zat gizi

lainnya, kondisi nongizi, dan kelainan genetik juga memainkan peran

2. Penyebab Anemia

Anemia terjadi karena berbagasi penyebab yang berbeda di

setiap wilayah atau negara. Terdapat dua faktor yang sering

menyebabkan kejadian anemia:

a. pertama adalah rendahnya asupan zat besi dan zat gizi lainnya,

yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi makanan sumber zat

besi. penelitian Wibowo, Notoatmojo, & Rohmani (2013)

b. penyerapan zat besi yang rendah, disebabkan komponen

penghambat di dalam makanan seperti fitat. Rendahnya zat besi

pada bahan makanan nabati menyebabkan zat besi tidak dapat

diserap dan di gunakan oleh tubuh. penyakit infeksi yang kronis,

menstruasi, melahirkan, kecelakaan, dan kekurangan jumlah

makanan atau penyerapan diet yang buruk dari zat besi, vitamin

B12, vitamin B6, vitamin C, dapat menyebabkan terjadinya

anemia. penelitian Wibowo, Notoatmojo, & Rohmani (2013)

C. Obat Penambah Darah

1. Pengertian Tablet tambah darah

Tablet tambah darah adalah suplemen yang mengandung zat

besi.Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel

(Depkes RI,1996)
2.Zat besi(Fe)

a.PengertianZat besi

Zat Besi merupakanmineral

makroyangpalingbanyakterdapatdidalam tubuhmanusiadan

hewan,yaitusebanyak3-5 gramdi dalamtubuh manusiadewasa.Zat

Besi mempunyai beberapafungsi esensial di dalam tubuh,sebagai

alatangkutelektron didalamsel,dansebagai terpadu berbagai

reaksi enzimdi dalamjaringantubuh.Pendudukduniamasih

mengalamikekuranganbesi,walaupunbesiterdapatluasdalammaka

nan

termasukIndonesia.Kekuranganbesisejaktigapuluhtahunterakhirdi

akuidapatberpengaruhpadaproduktifitaskerja,perkembangankogni

tif dansistemkekebalan(Almatsier,2011).

Zatmempunyaibeberapafungsiyaitu

sebagaimetabolismeenergi, untuk kemampuan belajar dan

sebagai sistemkekebalan. ZatBesi bekerja samadenganrantai

proteinpengangkut elektrondi dalamtiapsel,yang berperan

dalamlangkah-langkah akhirmetabolisme energi. Proteinini

memindahkan hydrogen electron yang berasal dari zat gizi

penghasil energi

keoksigen,sehinggamembentukair,prosestersebut menghasilkan

(adenosintripospat)ATP (Arisman,2010).

b. PerananFeterhadap Pembentukan Kadarhemoglobin


Zatbesi merupakanmikroelemen esensial bagi

tubuh,yangdiperlukan dalam pembentukandarahyaituuntuk

mensintesishemoglobin. Kelebihan zatbesi disimpan

sebagaiferitindanhemosiderindi dalamhati, sumsum

tulangbelakangdandisimpan dalamlimfadanotot.Kekuranganzat

besi akan menyebabkanterjadinyapenurunan

kadarferitinyangdiikuti penurunan kejenuhan transferin atau

peningkatan protoforifin. Jika keadaanterusberlanjutakanterjadi

anemiadefisiensi besi,dimana kadar

hemoglobinturundibawahnilainormal(Almatsier,2011).

menyatakandalam penelitiannya terdapat

hubunganyangbermaknaantaraasupanzatbesidengankejadianan

emia. Kesulitanutamauntukmemenuhikebutuhanzatbesi

adalahrendahnya

tingkatpenyerapanzatbesididalamtubuh,terutamasumber

zatbesidari nabati yang hanya1-2%. Rendahnya asupanzat besi

yang seringterjadi pada orang-orang yang sering mengkonsumsi

bahan makanan yang

kurangberagam.Kurangnyapenyediaanmakananyangdapatmeng

anggu penyerapanzatbesi (seperti kopi

danteh)secarabersamaanpadawaktu

makansehinggamenyebabkanserapanzatbesi.Kafeindalamkopida

n tehcenderung mengendapkanFe sehingga sukarlarutdan


sedikit diabsorbs( Kartinidan Kirana 2011).

3.Protein

a.PengertianProtein

Proteinmerupakansuatuzatmakananyangsangatpentingbag

i tubuh, karenazatini disampingberfungsi sebagai

zatpembangundan pengatur, proteinadalahsumberasam-

asamaminoyangtidakdimiliki olehlemakatau karbohidrat.Molekul

protein mengandungpula posfor, belerangdanadaProtein jenis

protein yang

mengandungunsurlogamsepertibesidantembaga(Budianto,2009).

Proteinmemilikiperananpentingdalampengangkutanzat-

zatgizi dari salurancernamelalui

dindingsalurancernakedalamdarahke jaringan- jaringan

danmelalui mebran sel kedalamsel-sel.Sebagianbesarbahan

yangmengangkutzat-zatgiziini dapatbertindaksecarakhusus,

misalnya proteinpengikatanretinolyanghanya

melaluivitaminAataudapat

mengangkutbeberapajeniszatgizisepertizatbesi

kekuranganprotein menyebabkan gangguanpadaabsorpsi

dantransportasi zat-zatgizi (Almatsier,2011).

Proteinadalahmolekul makroyangmempunyai berat

molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri

atas rantai-rantai asam amino,yangterikat satu


samalaindalamikatanpeptida.Asamaminoyang terdiri atasunsur-

unsurkarbon,hidrogen,oksigen dannitrogen,beberapa

asamaminodisampingitumengandungunsur-

unsurfosfor,besi,iodium,

dancobalt.Unsurnitrogenadalahunsur

utamaprotein,karenaterdapatdi dalamsemua proteinakantetapi

tidakterdapatdi dalamkarbohidratdan

lemak.Unsurnitrogenmerupakan 16%dari beratprotein.Molekul

protein

lebihkompleksdaripadakarbohidratdanlemakdalamhalberatmolek

ul dan keaneka ragaman unit-unit asam amino yang

membentuknya (Almatsier,2011).

Tabel 2: asupan protein dalam tubuh

Jenis kelamin Nilai normal g


Wanita 56 g
Pria 62-65 g
Sumber : peraturan mentri kesehtan RI No. 75 tahun 2013

b. Peranan ProteinTerhadapPembentukan Hemoglobin

Asupankonsumsiprotein perlu diperhatikan

karenasemakin rendah asupankonsumsi

proteinmakasemakincenderunguntukmenderita Anemia(Linder,

2006). Proteinjugaberperandalampengangkutanzat-zat gizi

termasukbesi dan saluran cerna ke dalamdarah, dari darahke

jaringan-jaringandanmelalui membran sel.Kekurangan

proteinakan menyebabkangangguanpadaabsorpsi
dantransportasi zat-zatgizi (Almatsier,2011).

Yangmenyatakanada hubunganyang bersifat positif

antaraasupandan proteindengankejadian anemia,

dalampenelitiannyadisebutkan seorangremajayangkekurangan

proteinberisiko3,48 kalilebihbesaruntukmengalami

anemiadaripada remajayangtidak

mengalamikekuranganprotein.Anemiadapat

disebabkanolehkurangnyaasupanzat besi,kurangnyaasupan

karena siswi mempunyai kebiasaan kurangmengkonsumsi

makanan sumberzat besi yang mudah diserap yaitu heme

iron yang lebih banyak

mengkonsumsimakanansumberzatbesinonhemesepertitahu,tem

pe dankacang-kacangan(SyatrianidanAryani, 2010).

Protein merupakan zat gizi yang sangat penting bagi

tubuh karena selain berfungsi sebagai sumber energi dalam

tubuh juga berfungsi sebagai

zatpembangundanpengatur.Proteinberperanpenting

terhadappertumbuhan pada usiaanak-anakrelatifterjadi dengan

kecepatanyang samadialami olehpertumbuhanremaja,

peningkatanpertumpbuhanyang disertai perubahan hormonal,

kognitif, dan emosional. Semua masaperubahan membutuhkan

zat gizi secara khusus (Istianydan Ruslilanti,2013).


D.Kerangka Konsep penelitian

Pemberian obat
penambah darah

Pemeriksaan hemoglobin
metode sahli

Kadar Hb

Tetap Naik

Ket :

: Variabel terikat

: Variabel bebas
E. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konsep yang telah diuraikan diatas maka

hipotesis penelitian iniadalah :

Ha:Terdapat HubunganantaraKadar Hemoglobin denganpemberian

obat penambah darah pada Pemuda dewasa

Ho:TidakterdapatHubunganantaraKadarhemoglobindengandenganpe

mberian obat penambah darah pada Pemuda dewasa


BABIII

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Desain penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Studi

Literatur pada variabel penelitian yaitu hubunagn pemberian obat

penambah darah dengan peningkatan hemoglobin.

B. Waktu dan lokasi penelitian

No Nama Penelitian Tahun Lokasi Penelitian


1. Wahyu Nuraisya1 , 2019 SMP Seluruh Kecamatan
Endah Luqmanasari2 , Pare
Anis Setyowati3
2. Rosidah, Lely Dwi Indah 2017 kampus Akademi Analis
Apriliyanti Kesehatan Delima Husada
Gresik.
3. Ana Samiatul Milah 2019 Desa Baregbeg Wilayah
Kerja Puskesmas
Baregbeg Kabupaten
Ciamis
C. Variabel Dan Defenisi Operasonal

Tabel 4 :

variabel danDefenisi operasional

No Variabel Devenisi Cara Alat ukur Hasil ukur Skala


operasonal ukur
1 Hemoglob Metaloprotein Hb Hemoglobinom Ordimen
in di dalam sel sahli eter Nilai tal
darah yang normal
berfungsi menunjuka
sebagai n HB di
pengangkut batas
oksigen dari normal
paru-paru (13-18)
keseluruh
tubuh. Pada
pemuda
dewasa

2 Obat Tablet tambah - - Rasio


penamba darah adalah peningkata
h darah suplemen n HB atau
yang tidak
mengandung
zat besi.
D. Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung di lapangan oleh peneliti

saat melakukan penelitian tentang hubungan pemberian obat

penambah darah dengan peningkatan hemoglobin.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang di peroleh melalui literal buku-

buku, jurnal hasil penelitian serta sumber-sumber lain yang

relevan dengan permasalahan penelitian.

E. Bahan/ Istrumen penelitian

1. Alat

a. Hemoglobinometer sahli

b. Lanset

c. Otoklik

d. Pipet tetes

e. Tisu

f. Kapas kering

g. Tabuang pengencer

2. Bahan

a. Arkohol 70%

b. Darah

c. Aquades

d. HCL 0,1N
3. Cara pengambilan darah

a. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan

b. Lakukan pendekatan dengan pasien dengan tenang dan ramah

c. Renggangkan jari pasien, fokuskan penusukan pada jari tengah

d. Usap ujung jari menggunakan kapas yang sudah di basahi alkohol

tunggu sampai arkohol mengering

e. Letakan otoklik pada ujung jari kemudan atur kedalaman

penusukan ±3 mm

f. Pipet HCL 0,1N dengan pipet kecil masukan dalam tabung sampai

batas 2. Simpan tabung dalam Hb meter

g. Pipet sampel darah penggunakan pipet Hb hingga tanda batas 0,5

pastikan tidak ada gelembung.

h. Masukan sampel darah ke dalam tabung pengencer

i. Tambahkan secara perlahan aquades

j. Aduk menggunakan batang pengaduk hingga homogen

k. Jika selesai tabung pengencer di taru pada Hb meter

l. Tambahkan aquades secara perlahan sampai warna pada tabung

Hb sama pada tabung Hb meter

m.Baca hasil

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Instrumen dalam

penelitian ini menggunakan kuesioner pada variabel independen,

yaitu menggunakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan


untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan

tentang hal-hal yang diketahui.

F. Pengolahan Data Dan Analisa Data

Pengolahan data terdiri dari 5 langkah (Nazir, 2015) yaitu :

1. Editing ( Pengeditan)

Editing adalah proses menggerakan dan menata suatu laporan

atau hasil menjadi suatau tulisan yang baku .

2. Coding (Memberi kode)

Coding adalah kegiatan untuk mengklasifikasi data/jawaban

menurut kategorinya masing-masing.

3. Scoring ( Skor)

Skoring adalah melakukan penilaian untuk jawaban dari responden

4. Tabulating (Tabulasi)

Tabulating adalah proses pengempulan data ke dalam bentuk

tabel. Data yang dapat ditabulasi kemudian dianalisis disajikan

dalam bentuk distribusi frekuensi.Pada tahap ini dianggap data

telah selesai diproses sehingga harus disusun kedalam suatu pola

formal yang telah dirancang (Hidayat, 2014).

5. Entry (Memasukan data)

Data entry adalah kegiatan memasukan data yang telah

dikumpulkan kedalam master tabel atau database computer,

kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga

dengan membuat tabel kontigensi (Hidayat, 2014)


Penelitianini merupakanpenelitiandeskriptif. Kriteria eksklusi

daripenelitianiniadalahpemuda dewasa yang kurang waktu tidur dan

asupan gizi yang kurang.

G. Penyajian Data

Penyajian data dapat di sajikan dalam beberapa bentuk :

1. Penyajian tekstual

Menggunakan bahasa yang benar, ringkas tetapi efektif, paragraph

mengandung tema, data/daftar pendukung tema, pendapat/ opini

2. Penyajian tabular

Judul tabel lengkap, badan tabel terdiri dari variabel, distribusi

frekuensi, hindari tabel yang kompleks, hindari duplikasi

3. Penyajian grafik

Histogram, diagram pie, diagram garis, dan diagram standar

H. Etika penelitian

1.Menghormati harkat dan martabat manusia yaitu: peneliti

mempersiapakan formulir subjek (informed consent).

2.Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian yaitu:

a. Penelitian tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas

baik nama maupun alamat asal subjek dalam kusioner dan alat

ukur apapun untuk menjaga anonimitas dan kerahasian

indentitas subjek.

b. Dapat menggunakan koding (inisial) sebagai pengganti

indentitas responden.
3. Keadilan dan inkluvitas, yaitu:

a. Penelitan dilakukan secara jujur, hati-hati, profesional,

berperikemanusiaan dan memperhatikan faktor-faktor ketetapan,

keseksamaan, kecermatan, intimatis, psikologis serta perasaan

religius subjek penelitian.

b. Lingkungan penelitian dikondisikan agar memenuhi prinsip

keterbukaan yaitu kejelasaan prosedur penelitian.

c. Prinsip keadilan menekankan sejauh mana kebijkan penelitian

membagikan keuntungan dan beban secara merata atau

menurut kebutuhan, kemampuan, kontribusi dan pilihan bebas

masyarakat.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan yaitu:

a. Peneliliti meminimalisasi dampak bagi subjek.

b. Apabila interfensi penelitian berpotensi mengakibatkan cedera

atau stres tambahan maka subjek di keluarakan dari kegiatan

penelitian untuk mencegah terjadinya cederah, kesakitan, stres,

maupun kematian subjek penelitian (Anonim, 2011).


BAB IV

PEMBAHSAAN

A. Hasil

N Auhtor Tahu Volume Judul Metode Metode Hasil Databas


o n angka (Desain, pemeriksaa penelitian e
Sampel, n
Variabel, laboratoriu
Instrumen, m
Analisis)
1 Wahyu 2019 Volume Efektifitas Instrimen : Hb meter Didapatlkan Google
Nuraisya , n 6, Pemberian dilakukan (pocket ) Hasil Hb normal scholar
Endah nomor 3 TTD pembambilan yaitu sebanyak
Luqmanasar Melalui data menurut 148 responden
i , Anis Program hasil uks . (80.9%),
Setyowati Gelang Mia tentang tingkat
Pada anemia
Remaja Sampel :
Terhadap Darah
Tingkat
Anemia
(Studi
Analitik
Pada
Remaja
Putri di
SMP
Seluruh
Kecamatan
Pare)
2 Rosidah, 2017 volume Pengaruh Instrumen : Sahli Dengan Google
Lely Dwi 08 , Pemberian hemoglobin jumbalah scholar
Indah Nomor Suplemen pada wanita sampel
Apriliyanti 02 Zat menstruasi sebnayak 20: di
Penambah metode dapati semua
Darah experimen . sisiwa
Terhadap perlakuan yang mempunyai Hb
Kadar dilakukan pada normal ketika
Hemoglobi sampel yaitu mengkomsusm
n Pada sebelum dan si suplemen
Wanita sesuadah penambah
Menstruasi pemberian darah dengan
suplemen kisaran nilai Hb
penambah dari 12-15 gr/ dr
darah pada
wanita
menstruasi
yang
mengalami
anemia untuk
di bereiksa
kadar Hb

Sampel :
Darah
3 Ana 2018 Volume Hubungan Indrumen Sahli Didapatkan Google
Samiatul 01, Konsumsi Dilakukan hasil dari 31 scholar
Milah nomor Tablet Fe pemberian sampel :
01 Dengan tablet fe terdapat 19
Kejadian kepada ibu sampel yang
Anemia hamil dan tidakmengalami
Pada Ibu dilakukan anemia karena
Hamil Di pememeriksaa mengkomsumsi
Desa n HB tablet fe (normal
Baregbeg sampel : ) dan 14
Wilayah Darah mengalami
Kerja anemia
Puskesma
s Baregbeg
Kabupaten
Ciamis

B. Pembahasan

1. Compare

Pencarian jurnal nasional dan internasional dalam studi literatur ini

menggunakan bantuan situs pencari google scholar. Pencarian dan

pengambilan artikel penelitian dalam penelitian ini disesuaikan dengan

variabel penelitian yaitu Hubungan pemberian obat penambah darah

dengan peningkatan hemoglobin pada pemuda dewasa desa galala Rt

004 Rw 01 dan mendapatkan 3 artikel yang mirip yaitu :

1. Efektifitas Pemberian TTD Melalui Program Gelang Mia Pada

Remaja Terhadap Tingkat Anemia (Studi Analitik Pada Remaja

Putri di SMP Seluruh Kecamatan Pare)

2. Pengaruh Pemberian Suplemen Zat Penambah Darah Terhadap

Kadar Hemoglobin Pada Wanita Menstruasi


3. Hubungan Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu

Hamil di Desa Baregbeg Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg

Kabupaten Ciamis

N Penulis Tahun Metode Sampel Hasil


o
1. Wahyu 2019 Hb meter Darah Didapatlkan Hasil HB
Nuraisya , normal yaitu sebanyak 148
Endah responden (80.9%),
Luqmanasari
, Anis
Setyowati
2. Rosidah, Lely 2017 Sahli Darah Dengan jumbalah sampel
Dwi Indah sebnayak 20 : di dapati
Apriliyanti semua sisiwa mempunyai Hb
normal ketika
mengkomsusmsi suplemen
penambah darah dengan
kisaran nilai Hb dari 12-15
gr/ dr
3. Ana Samiatul 2018 Sahli Darah Didapatkan hasil dari 31
Milah sampel : terdapat 19 sampel
yang tidakmengalami anemia
karena mengkomsumsi
tablet fe (normal ) dan 14
mengalami anemia
2. Contrast

Artikel yang dimuat dalam studi literature ini memiliki

ketiadaksamaan dari penelitian dengan jurnal/artikel yaitu pada

metode penelitian dan juga beberapa prosedur kerja. Peneliti 2

dan 3 menggunakan sahli dan pada jurnal yang didapatkan peneliti

menggunakan1metode yang digunakan adalah metode

pemeriksaan secara otomatis atau stik. yang dimana prinsip

kerjarnya sebagai berikut :

1. Prinsip kerja dari sahli yaitu membandingkan warna asam

hematin coklat yang telah di rubah dari hemoglobin dan asam


klorida 0,1N dengan cara membandingkan pada alat standar

hemoglobinometer.

2. Prinsip kerja Hb meter (pocket) yaitu pemeriksaan yang

dilakukan dengan bantuan stik untuk mengetahui nilai

hemoglobin secara cepat .

3. Synthesize

Tahapan prosedur Jurnal artikel I Jurnal artikel II Jurnal anrtikel


pemeriksaan III
laboratorium
Pra analitik 1. Alat 1. Alat 1. Alat
a. Lancing a. Pipet Hb a. pipet Hb
device b. Batang b. batang
b. Kapas alcohol pengaduk pengaduk
c. Jarum lanset c. Tabung c. tabung
d. Batrei pengencer pengencer
e. Easy touch d. Hb meter d. hb meter
e. Kapas arcohol e. kapas
2. Bahan f. Kapas kering arcojol
a. Darah kapiler g. Lanset f. kapas
h. Obejk gelas kerimg
i. Pipet g. lanset
2. Bahan i. pipet
a. Darah 2. Bahan
b. Hcl 0,1 a. darah
a. b. Hcl 0,1N

Analitik 1. Masukan bateri 1. Masukan kurang 1. Masukan


nyalakan alat easy lebih 3 tetes kurang lebih
touch, atur jam asam klorida / 3 tetes asam
tangal pada mesin . HCL 0,1N klorida / HCL
2. Masukan chip (kode kedalam tabung 0,1N
alat ) pengencer kedalam
3. masukan stik ke hemometer tabung
dalam alat easy sampai tanda 2 pengencer
touch 2. Hisap darah hemometer
4. lakukan menggunakan sampai
pengambilan darah tabung Hb tanda 2
kapiler sampai garis 2. Hisap darah
5. jika alat suda 0,5 menggunak
meminta untuk 3. Hapuskan an tabung
memasukan sampel darah yang Hb sampai
dekatkan sampel masih garis 0,5
pada stik dan secra menempel 3. Hapuskan
otomatik sampel pada bagian darah yang
akan terhisap ke luar pipet masih
dalam stik tersebut . dengan tisu menempel
6. dalam 6 detik 4. Masukan darah pada
hasilnya akan keluar di dalam tabung bagian luar
pengencer pipet
yang telah dengan tisu
berisi HCL 0,1N 4. Masukan
letkan ujing darah di
pipet pada dalam
dasar tabung . tabung
5. Kemudian pengencer
tambahkan yang telah
aquades berisi HCL
dengan 0,1N letkan
perlahan lahan ujing pipet
sambil pada dasar
mengaduk tabung .
menggunakan 5. Kemudian
batang tambahkan
pengaduk aquades
6. Kemudian baca dengan
hasil kadar perlahan
hemoglobin lahan
pada tabung sambil
pengencer mengaduk
tersebut menggunak
an batang
pengaduk
Kemudian baca
hasil kadar
hemoglobin
pada tabung
pengencer
tersebut
Pasca alaitik Wanita : 12-16 g/dl Wanita : 12-16 g/dl Wanita : 12-16
Pria : 13-18 g/dl Pria : 13-18 g/dl g/dl
Pria : 13-18 g/dl
4. Summarize

Penelitian ini menunjukkan tentang hubungan pemberian

obat penambah darah dengan peningkatan hemoglobin pada

pemuda ” . berdasarkan hasil penelitian yang di lakuakn oleh

Wahyu dan teman-teman, Rosidah dan teman-teman, dan Ana

Samiatul Milah menunjukan bahwa pemberian obat penambah

darah sangat berpengaruh dengan peningkatan hemoglobin .

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa

anak-anak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO


berlangsung antara umur 12 sampai 24 tahun yang mana terjadi

perkembangan bentuk tubuh baik dari segi fisik maupun dari segi

hormonal. Salah satu perkembangan tersebut adalah

perkembangan hormone Gonadotropin Releasing Hormone

(GnRH). Hormon ini melalui aliran darah akan merangsang hipofise

anterior untuk mensekresi hormon gonadrotropin berupa Folikel

Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) yang

bersifat episodik dan pulsatif. Hormon gonadrotropin akan

merangsang gonad untuk memproduksi hormon tostesteron pada

laki-laki dan hormon estrogen pada perempuan. Pada keadaan

prapubertas kadar hormon ini sangat rendah, sedangkan mulainya

puberitas amplitudo dan frekuensi keluarnya hormon GnRH

meningkat pesat sehingga hormon gonadotropin dan seks steroid

meningkat untuk merangsang pertumbuhan tandatanda seks

sekunder serta menyiapkan proses fertilisasi (Suryawan, 2010).

Hemoglobin merupakan kompleks protein-protein yang

mengandung zat besi. Kompleks tersebut berwarna merah dan

terdapat didalam eritrosit. Sebuah molekul hemoglobin memiliki

empat gugus haeme yang mengandung besi fero dan empat rantai

globin (Brooker, 2008). Fungsi utama hemoglobin adalah untuk

mengangkut O2. Kualitas darah dan warna darah ditentukan oleh

kadar hemoglobin (Sutedjo, 2009). Remaja membutuhkan

cadangan zat besi sebagai calon ibu yang akan melahirkan


generasi penerus bangsa, anemia akan menyebabkan tingginya

resiko untuk melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) yang

mempunyai kualitas hidup yang tidak optimal. Melihat dampak

anemia yang sangat besar, maka sebaiknya penanggulangan

anemia dilakukan sejak dini, sebelum remaja putri menjadi ibu

hamil, agar kondisi fisik remaja putri tersebut siap menjadi ibu yang

sehat. Peningkatan kebutuhan zat besi dikarekan adanya

percepatan pertumbuhan dan menstruasi sehingga sangat

membutuhkan zat gizi lebih tinggi khususnya zat besi (Istiyani dan

Rusilanti, 2013). Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam

proses pembentukan sel darah merah. Zat besi secara alamiah

diperoleh dari makanan (Olivia, 2005). Seorang yang sedang

mengalami menstruasi disarankan untuk lebih memperhatikan

asupan nutrisi dari bahan makanan yang mengandung zat besi dan

juga suplemen zat penambah darah, jika kehilangan darah merah

dari zat besi maka dapat digantikan, dan tubuh tetap fit dalam

menstruasi. Suplementasi merupakan salah satu cara untuk

meningkatkan status gizi dan kesehatan pada remaja sehingga

kadar hemoglobin dapat meningkat, terutama diberikan saat

menstruasi.

Prevalensi anemia pada ibu hamil berdasarkan laporan Dinas

Kesehatan Kota Tasikmalaya tahun 2015 berkisar 3.137 orang

(6,3%) dari 49.853 orang. Data yang penulis peroleh dari


Puskesmas Baregbeg diperoleh kasus anemia pada kehamilan

tahun 2015 sebanyak 207 orang (38,1%) dari 543 ibu hamil,

sedangkan pada tahun 2017 mengalami peningkatan dimana

jumlah ibu hamil anemia sebanyak 244 orang (51.9%) dari 470ibu

hamil, hal ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan Puskesmas

Indihiang dimana ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 138

kasus (29.3%) dari 471 ibu hamil, sedangkan di Puskesmas

Padakembang mencapai 142 kasus (27.3%) dari 521 ibu hamil

(Dinkes Ciamis, 2017). Beberapa kondisi ibu yang memperberat

anemia diantaranya adalah jarak kehamilan yang terlalu dekat, hal

ini disebabkan karena ibu hamil belum pulih kembali dari persalinan

sebelumnya. Seorang ibu yang sering melahirkan mempunyai risiko

mengalami anemia pada kehamilan berikutnya apabila tidak

memperhatikan kebutuhan nutrisi, zat besi dalam tubuh yang

rendah sebagai akibat ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi tablet

Fe, penyakit kronik, perdarahan dan gangguan asupan nutrisi

(Mardalena, 2017). Definisi Kehamilan, Ibu hamil adalah seorang

wanita yang tidak menstruasi biasanya ditandai dengan keluarnya

kolostrum, buah dada membesar, mual-muntah serta bila dilakukan

test urine hasilnya positif. Kehamilan mulai dari konsepsi sampai

lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu)

atau 9 bulan 7 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

(Mansjoer, 2009).
Anemia adalah suatu keadaan adanya penurunan kadar

hemoglobin hematokrit dan jumlah eritrosit di bawah nilai normal.

Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar

sel darah merah (hemoglobin atau HB) di bawah nilai normal.

Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan, hal itu disebabkan

karena dalam kehamilan keperluan akan zat-zat makanan

bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam darah dan

sumsum tulang. Darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang

lazim disebut tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang

dibandingkan dengan bertambahnya plasma, sehingga terjadi

pengenceran darah.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdsarkan hasil penelitian Sturdi literatur didapatkan kesimpulan

bahwa :

Hemoglobin adalahproteinyangkayaakan zatbesi.Memiliki

afinitas(dayagabung) terhadap oksigen. Oksigen

membentukoxihemoglobin didalamsel darah merah. Hemoglobin

merupakan molekulyangterdiridari kandungan heme(zatbesi)danrantai

polipeptida globin (alfa,beta,gama dan delta),berada

didalameritrositdanbertugas untukmengangkut oksisgen.Kualitasdarah

ditentukanolehkadarhemoglobin. (Nugrahini,2018).

Kekurangan Hemoglobin menyebabkan terjadinyaanemiayang

ditandai dengangejalakelelahan,sesaknapas, pucat danpusing.

KelebihanHemoglobin akan menyebabkan terjadinyakekentalandarah

jika kadarnya sekitar 18-19 gr/ml maka dapatmengakibatkan

stroke.Kadar Hemoglobindapatdipengaruhi oleh tersedianya oksigen

pada tempat tinggal, misalnya Hbmeningkatpadaorangyang tinggaldi

tempat yang tinggi dari permukaan laut.Selainitu,Hbjuga dipengaruhi

olehposisipasien(berdiri, berbaring), variasidiurnal(tertinggipagi hari)

(Hasan, 2018 Hemoglobin adalahproteinyangkayaakan

zatbesi.Memiliki afinitas(dayagabung) terhadap oksigen. Oksigen

membentukoxihemoglobin didalamsel darah merah. Hemoglobin


merupakan molekulyangterdiridari kandungan heme(zatbesi)danrantai

polipeptida globin (alfa,beta,gama dan delta),berada

didalameritrositdanbertugas untukmengangkut oksisgen.Kualitasdarah

ditentukanolehkadarhemoglobin. (Nugrahini,2018).

Anemia merupakan masalah gizi yang mempengaruhi jutaan

orang di negara-negara berkembang dan tetap menjadi tantangan

besar bagi kesehatan manusia(WHO,2002).

BerdasarkandataWorldHealthOrganization

(WHO)tahun2015,lebihdari30 %atau2milyar orang didunia

berstatusanemia.Berdasarkanhasil

Riskesdastahun2013,prevalensianemiadiIndonesia

mencapai21,7%denganpenderitaanemiaberusia5-

14tahunsebesar26,4%dan18,4%penderitaberusia15-24 tahun

(kemenkes RI,2014).

Tablet tambah darah adalah suplemen yang mengandung zat

besi.Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel

(DepkesRI,1996). Zat Besi merupakanmineral

makroyangpalingbanyakterdapatdidalam tubuhmanusiadan

hewan,yaitusebanyak3-5 gramdi dalamtubuh manusiadewasa. Zat

Besi mempunyai beberapafungsi esensial di dalam tubuh,sebagai

alatangkutelektron di dalamsel,dansebagai terpadu berbagai reaksi

enzimdi dalamjaringantubuh.Pendudukduniamasih

mengalamikekuranganbesi,walaupunbesiterdapatluasdalammakanan
termasukIndonesia.Kekuranganbesisejaktigapuluhtahunterakhirdi

akuidapatberpengaruhpadaproduktifitaskerja,perkembangankognitif

dansistemkekebalan(Almatsier,2011).

Dengan dilakuakan penelitian ini penulis dapat menyimpulkan

bahwa pemberian obat penambah mempunyai hubungan dengan

peningkatan hemoglobin dengan 3 jurnal yang diambil dari hasil

penelitin bahwa semua responden mempunyai peningkatan Hb setelah

mengkomsumsi obat penambah darah.

B. Saran

Berdasarkan penelitian studi literatur peneliti menyarankan bahwa:

1. Penulis

Meskipun peneliti mengiginkan kesempurnaan dalam

menyusun penelitian ini akan tetapi pada kenyataannya masih

banyak kekuranagan yang perlu peneliti perbaiki. Hal ini dikarenakan

masih minimnya pengetahuan peneliti, oleh karena itu kritik dan

saran yang membangun dari pembaca sangat peneliti harapkan

sebagai bahan relevan untuk kesepaannya

2. Analis Kesehatan

Diharapkan dapat melakukan pemeriksaan hemoglobin

dengan teliti atau perhatikan faktor faktor yang dapat meningkatkan

hemoglobin dengan metode penelitian yang berbeda-beda.

3. Peneliti Selanjutnya
Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat menjadikan tulis

ilmiah ini sebagai referensi unutuk mengembangkan materimengenai

hemoglobin pada peneliti selanjutnya


DAFTAR PUSTAKA

Aditianti, , Yurista permisari, and Elisa Diana Julianti “ Pendampingan


Minum Tablet Penambah Darah (TTD) Dapat Meningkatakan
Kepatuhan Kondisi TTD Pada Ibu Hamil Anemia”penelitian gizi dan
makan ( the jounal of nutrition and food research) 38.1 (2015): 71-
78.
Almatsier,S., Soetrardjo,S.,& Soekatri, M. (2011). “Gizi Dalam Daur
Kehidupan Gandosebrata,R.” 2010. Penuntuan laboratorium
klinik, Jakarta : Dian Rakyat
Besuni, Angreani, Nurheadar jafar, and Rahayu Indrisari “ Hubungan
Azupan Zat Gizi Pembentuk Sel Darah Merah dengan kadar
Hemoglobin Pada Ibu Hamil di Kabupaten Gowa” universitas
hasanuddin. Makasar (2013)
Chairunnisa, Otty, Nuryanti Nuryanto, and Enny Probosari “ Perbedaan
Kadar Hemoglobin Pada Santriwati Dengan Puasa Daut, Ngrowot
Dan Tidak Berpuasa Di Pondok Pesanteran Temagang Jawa
Tengah ‘ jurnal of nutrition collegen 8.2(2019
Depkes RI (1996) Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan masyarakat,
“Pedoman Operasional Penangguklangan Anemia Gizi di
Indonesia, Jakarta”
Faatihm.(2017). Penggunaan alat pengukur hemoglobin dipuskesmas.
Jurnal penelitian pengamatan pelayanan kesehatan
Hamazaki, Eichiro 2009. Seri rahasia alam 20- Rahasia darah, Jakarta : p
telex media komputindo
Nugrahini,K.T.(2018) “perbedaan kadar hemoglobin darah vena dan alteri
metode fotometer “ Universitas Muhamatdiya Semarang
Putri,M.A., Ibu Muwakdih,S.K. M., & Epid,M.K. (2018). Hubungan sikap
pencegahan anemia dan perilaku mengkomsumsi tablet tambah
darah dengan kadar hemogobin (Hb) pada remaja putri di SMK N 1
Sukoharjo
Rikomah,S,E. 2017. Farmasi rumah sakit , Yokyakarta :
Wibowo, C.D.T., Notoatmojo,H., dan Rohmawati A. (2012). “Hubungan
Antara Status Gizi Dengan Anemi Pada Remaja Putri Di Sekolah
Menengah Pertama Muhammadiyah 3 Semarang”. Jurnal
kedokteran Muhammadiyah1(2)
Nuraisya, Wahyu, Endah Luqmanasiri, And Anis Setyowati. “Efektifitas
Pemberian TTD Melaluli Program Gelang Mia Pada Remaja
Tingkat Anemia ( Studi Analitik Pada Remaja Putri Di SMP Seluruh
Kecamatan Pare ).” Jurnal Ners Dan Kebidanan ( Journal Of Ners
And Midwifery) 6.3 (2019): 310-319
ROSIDAH, R.(2017) Pengaruh Pemberian Suplemen Penambah Darah
Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Wanita Menstruasi. Journals Of
Ners Community, 8(2), 152-158
Millah, A.S (2019). Hubungan Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil Di Desa Baregbeg Wilaya Kerja
Puskesmas Baregbeg Kabupaten Ciamis Tahun 2018. Jurnal
Keperawatan Galuh, 1(1) 12-36

Anda mungkin juga menyukai