Akhir Tahun
Akhir Tahun
Kedua, dalam hal sikap dan perilaku, mungkin banyak kekurangan dan
kesalahan yang kita lakukan, entah disengaja atau tidak. Sehingga banyak
diantara saudara kita yang tersakiti akibat sikap dan perilaku kita yang
kurang baik. Lebih-lebih kita hidup sebagai makhluk social yang saling
bertetangga dan bermasyarakat, sudah barang tentu dalam aktifitas dan
pergaulan sehari-hari, sebagai manusia biasa, tentu kita tidak bisa berlepas
diri dari keadaan ini, dimana kita senantiasa berbuat salah dan khilaf. Maka
mari kita banyak beristigfar, memohon maaf dan memohon ampun kepada
Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan selama
setahun ini.
Ketiga, dalam hal ibadah, mungkin banyak ibadah yang kita lakukan belum
sesuai dengan syarat dan rukunnya, sehingga ibadah tersebut tidak
menimbulkan dampak positif bagi peningkatan keimanan dan ketaqwaan
kepada Allah SWT. Mungkin juga ibadah yang kita laksankan selama 1 tahun
ini masih banyak kekurangan dan kealfaan, Kadang Subuh kesiangan, Zuhur
kerepotan, Ashar di perjalanan, Maghrib kecapekan, Isya ketiduran. Maka di
penghujung tahun ini sudah selayaknya kita bermuhasabah dan menghitung
diri, kita melakukan introspeksi diri, maka dengan segala kekurangan yang
kita miliki, mari kita bertekad untuk memperbaiki dan menyempurnakan
ibadah-ibadah tersebut, demi kesempurnaan hubungan spiritual kita
kepada-Nya.
Keempat, dalam hal ekonomi, mungkin kita banyak mengalami kesulitan,
sehingga pendapatan mengalami penurunan yang drastis. Tidak sedikit
saudara kita yang kehilangan mata pencaharian, untuk itu kita patut
bersyukur atas apa yang kita peroleh saat ini, selain itu mari kita bertekad
untuk memperbaiki keadaan ekonomi kita, dengan lebih giat lagi bekerja
mencari nafkah dibarengi doa, semoga Allah berkenan membuka pintu rizki
dari arah yang tidak disangka-sangka, bagi saudara2 kita yang sedang
kesulitan, kita doakan semoga Allah SWT senantiasa memberikan jalan
keluar yang sebaik-baiknya.
Kelima, dalam hal pendidikan, mungkin kita belum maksimal belajar
berbagai ilmu yang kita butuhkan untuk peningkatan kualitas kehidupan di
dunia ini. Terutama ilmu agama yang mesti kita perdalam secara terperinci
agar kehidupan kita menjadi lebih tertata dalam hal sikap dan perbuatan
sehari-hari. Maka mari kita prioritaskan pendidikan ini baik untuk kita sendiri
dengan memperbanyak mempelajari ilmu-ilmu agama maupun untuk
keluarga dan anak2 kita, dengan memberikan Pendidikan dan dasar ilmu
agama yang baik, agar kelak kita dapat mencapai hidup penuh makna,
berarti dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Keenam, dalam hal politik berbangsa dan bernegara, mungkin banyak cara
yang kurang baik dengan mengahalalkan segala cara, sehingga orang-orang
yang berseberangan dengan kita merasa kecewa dan sakit hati. Maka mari
kita hentikan perilaku berpolitik secara kurang baik tersebut dengan
berpolitik yang bersifat mendidik, beradab dan berakhlak mulia. Kita berharap
agar corak keislaman di Indonesia ini jauh dari kata ekstrem bahkan sebaliknya, lebih
tenang dan damai dan sesuai dengan akhlak mulai Rasulullah SAW. "Corak keislaman
di Indonesia identik dengan pendekatan dakwah kultural yang persuasif dan damai,
tidak menebar kebencian, jauh dari karakter ekstrem,". "Semangat dakwah keislaman
kita adalah "Merangkul, bukan memukul, menyayangi bukan menyaingi, mendidik
bukan membidik, membina bukan menghina, mencari solusi bukan mencari simpati,
membela bukan mencela.
Kedelapan evaluasi tersebut kita lakukan dalam rangka menjaga diri dan
keluarga dari siksa api neraka. Jangan sampai akibat keteledoran dan
kesalahan kita menyebabkan Allah murka di akhirat nanti. Sebagaimana
firman Allah berikut dalam surat At Tahrim ayat 6 yaitu :
Demikian juga apa yang disampaikan oleh sahabat Umar Bin Khtab yang
sangat terkenal ;
“Hisablah dirimu semua sebelum (nanti) dihisab. Dan timbanglah diri kamu
semua sebelum (nanti) ditimbang. Karena nanti hisabmu akan lebih mudah
jika engkau evaluasi dirimu sekarang. Dan hiaslah dirimu untuk pertemuan
akbar (besar) di hari akan ditampakkan semua dari kamu dan tidak ada
yang tersembunyi.” (HR. Ibnu Abi Dunya di Muhasabatun Nafsi, hal. 22)
Semoga khutbah jumat yang singkat ini, besar arti dan manfaatnya untuk
kita semua, sehingga kedepan hidup kita menjadi lebih baik dan berkualitas
dan membawa keberkahan di Sisi Allah SWT. Aamin YRA.