Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KLB CHIKUNGUNYA

PUSKESMAS KEMIRI MUKA


DINAS KESEHTAN KOTA DEPOK
JUNI 2012

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus chikungunya


(Alphavirus). Chikungunya merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup
tinggi prevalensinya terutama di negara berkembang dan beriklim tropis seperti
Indonesia. Penyakit ini sering timbul pada lingkungan daerah padat penduduk,
mobilitas penduduk tinggi, curah hujan yang tinggi dan banyaknya tempat perindukan
nyamuk. Penyebab chikungunya adalah melalui gigitan nyamuk aedes Aegypti dan
aedes Albopictus yang sudah mengandung virus chikungunya. Aedes Albopictus
sebagai vektor utama, lebih menyukai berkembang biak pada tempat penampungan
air di luara rumah. Faktor penyebab terjadinya chikungunya yaitu rendahnya status
kekebalan, kepadatan populasi nyamuk penular karena banyaknya tempat
penampungan air sebagi tempat perindukan pada musim hujan. Hal inilah yang terjadi
di kota Depok, banyaknya tempat perindukan nyamuk baik yang di dalam rumah
maupun di luar rumah, karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk membersihkan
lingkungan rumah, dengan banyak di jumpai botol bekas, ban bekas dan tempat
tempat lain yang dapat dijadikan tempat perindukan nyamuk di halaman atau
pekarangan di lingkungan rumah mereka.

Uraian

Semua orang dapat terkena penyakit ini baik dewasa maupun anak-anak. Meskipun
chikungunya tidak sampai menimbulkan kematian dan termasuk self limited disease,
penyakit ini sangat menyiksa penderita karena demam yang tinggi maupun rasa nyeri
pada persendian baik pagi hari maupun malam hari. Selain itu juga penderita
terancam kehilangan mata pencahariannya sehari hari karena tidak dapat melakukan
aktivitas fisik akibat rasa sakit yang dideritanya,khususnya bagi penderita dari
golongan ekonomi lemah.
Kejadian chikungunya di Kota depok bahkan sudah mencapai tahan KLB. Walaupun
sudah dilakukan upaya pengendalian terhadap vektyor penyakit, namun hasil yang
dicapai belum maksimal. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya lain seperti
modifikasi lingkungan dan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam upaya
menekan angka kesakitan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi
jumlah kesakitan adalah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di tatanan rumah tangga dan sekolah. Kegiatan PHBS diantaranya adalah
kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang meliputi kegiatan 3 M + yaitu
menguras, menutup, mengubur dan menghindari gigitan nyamuk dengan memakai
kelambu, memasang kawat kasa, dan memakai obat oles anti nyamuk. Modifikasi
lingkungan yang dapat dilakukan, misalnya menaburkan larvasida dan memelihara
ikan pemakan jentik. Namun kenyataannya di lapangan hal ini jarang dilakukan
masyarakat kita, sehingga chikungunya tidak dapat dihindari.
Seperti yang terjadi di lingkungan RT 02 RW 14 Kelurahan Kemiri Muka.
Kejadian Chikungunya dilaporka ke Puskesmas Kemiri Muka pada tanggal 31 Mei
pada sore hari. Pada tanggal 1 Juni pagi langsung dilakukan PE di RT 02, dari 30
rumah yang diperiksa 20 rumah ( + ) jentik, tidaklah heran jika angka kesakitan
cukup tinggi yaitu sampai 29 orang terkena chikungunya, juga dilakukan pengobatan
gratis di lokasi bagi penderita chikungunya yang masih merasakan sakit akibat
chikungunya. Setelah melakukan koordinasi dengan Ketua RW maka pada tanggal
3 Juni dilakukan fogging di RT 02, dan RT 03, 04 dan 05 difogging pada tanggal
5 Juni

KESIMPULAN

1. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan 3M, terbukti dari 30


rumah yang diperiksa, 20 rumah diantaranya ( + ) jentik
2. Kurangnya kegiatan PSN secara masal yang dilakukan masyarakat
3. Dari semua fakta yang ditemukan dilapangan, terbukti bahwa pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan masih sangat kurang,
sebagian masih banyak yang tidak peduli akan pentingnya menjaga kebersihan
SARAN

1. Meningkatkan frekwensi penyuluhan bagi masyakat tentang kesehatan


2. Memperbanyak media penyuluhan
3. Bagi aparat RW untuk lebih meningkatkan kegiatan gotong royong
membersihkan lingkungan
4. PSN dijadika kegiatan wajib di setiap kegiatan jumsih

Depok,11 Juni 2012

Anda mungkin juga menyukai