Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

DALAM KUMPULAN CERPEN POHON LITERASI


ARTIKEL

Diajukan Dalam Penerbitan Artikel Pada Jurnal

VOX Edukasi STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

DISUSUN OLEH
TRI TUSI
NIM. 1607061221

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP PERSADA KHATULISTIWA
SINTANG
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Artikel dengan judul “Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam


Kumpulan Cerpen Pohon Literasi”

Disusun oleh:

Nama : TRI TUSI

NIM : 1607061221

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Telah disetujui untuk diajukan dalam penerbitan kumpulan artikel pada


jurnal

VOX Edukasi STKIP Persada Khatulistiwa


Sintang.

Mengetahui :
Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kumpulan Cerpen Pohon Literasi

, ,
Program Studi Pendidikan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

darasedangkuk@gmail.com, dikedanieltukan@gmail.com, selvinilina@gmail.com

Abstract : This study aimed to describe the value of character education contained in a short
stories collection of Pohon Literasi. The data used in this research was text fragments in the
form of sentences contained in short stories. In this study, researcher used documentation
technique and data cards and documents to collect the data. The results showed that there
were 70 values of character education short stories collection of Pohon Literasi., they were
15 religious values, 13 social care values, 10 curiosity values, 9 responsibility values, 6
discipline values, 5 honest values, 4 hard work values, 3 love values. peaceful, 3 likes to read,
2 creative values. These values can be used as a basic for behavior, so that they can form a
virtuous person.

Keywords: Character Education Value, Short Story

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai pendidikan karakter yang terkandung
dalam kumpulan cerpen pohon literasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berupa penggalan-penggalan teks dalam bentuk kalimat yang terdapat dalam cerpen. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan teknik studi dokumentasi dan alat pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan kartu data dan dokumen. Hasil penelitian menunjukan
bahwa kumpulan cerpen pohon literasi memiliki 70 nilai pendidikan karakter yaitu 15 nilai
religius, 13 nilai peduli sosial, 10 nilai rasa ingin tahu, 9 nilai tanggung jawab, 6 nilai
disiplin, 5 nilai jujur, 4 nilai kerja keras, 3 nilai cinta damai, 3 gemar membaca, 2 nilai
kreatif. Nilai-nilai tersebut, dapat dijadikan sebagai dasar untuk berperilaku,sehingga dapat
membentuk pribadi yang berbudi luhur.

Kata Kunci: Nilai Pendidikan Karakter, Cerpen


PENDAHULUAN pedidikan di sekolah untuk memperkuat
karakter siwa melalui harmonisasi olah
Pendidikan karakter menurut
hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga
pendapat Presiden Joko Widodo (Dimas,
dengan dukungan pelibatan publik dan
2016: 21) menyatakan bahwa pendidikan
kerja sama antar sekolah, keluarga dan
karakter adalah memperkuat nilai-nilai
masyarakat yang merupakan bagian dari
kebangsaan, bukan menambah jam
gerakan nasional. Program pendidikan
sekolah. Presiden Joko Widodo dan Wakil
karakter merupakan program pembentukan
Presiden Jusuf Kalla (2015: 1) menyatakan
karakter bangsa guna menumbuhkan
penguatan karakter menjadi salah satu
semangat belajar dan membuat peserta
program prioritas. Dalam nawa cita
didik senang di sekolah, sebagai rumah
disebutkan bahwa pemerintah akan
kedua bagi siswa.
melakukan revolusi karakter bangsa.
Dharma Kusuma (2018: 4 ),
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
pendidikan karakter merupakan sebuah
mengimplimentasikan penguatan karakter
istilah yang semakin hari semakin
penerus bangsa melalui gerakan Penguatan
mendapatkan pengakuan dari masyarakat
Pendidikan Karakter (PPK). Sesuai arahan
Indonesia saat ini. Terlebih dengan
Presiden Joko Widodo pendidikan karakter
dirasakannya berbagai ketimpangan hasil
pada jenjang pendidikan dasar mendapat
pendidikan dilihat dari perilaku lulusan
porsi yang lebih besar dibandingkan
pendidikan formal saat ini. Syahrul (2019:
pendidikan yang mengajarkan
424) menyatakan bahwa pendidikan
pengetahuan. Untuk Sekolah Dasar sebesar
karakter merupakan cara yang didalamnya
70%, sedangkan untuk sekolah menengah
terdapat suatu tindakan untuk mendidik
sebesar 60%.
manusia itu sendiri. Dimana pendidikan
Menurut Presiden Joko Widodo,
karakter pada era globalisasi saat ini sangat
kondisi ideal pendidikan di indonesia
dibutuhkan karena akan membentuk
akan tercapai apabaila dua aspek
tingkah laku individu menjadi lebih baik
pendidikan siswa terpenuhi, yaitu
yang dilatih secara terus-menerus.
pendidikan karakter dan pengetahuan
Binti Maunah (2015: 91),
umum. Pada jenjang Sekolah Dasar siswa
pendidikan karakter merupakan ciptaan
memperoleh pendidikan karakter sebanyak
lingkungan sekolah yang membantu siswa
80% dan pengetahuan umum 20%. Agar
dalam perkembangan etika, tanggung
pendidikan karakter disekolah terpenuhi
jawab melalui model, dan pengajaran
maka kemandikbud mengkaji penerapan
karakter yang baik melalui nilai-nilai
sistem belajar mengajar dengan full day
karakter. Adapun nilai-nilai karakter yang
school. Menururt Kemandikbud Fil day
harus ditanamkan pada siswa sehingga
school siswa bukan belajar sehari penuh di
mereka mampu menerapkan dalam
sekolah, dimana lingkungan sekolah harus
kehidupan baik keluarga, sekolah,
memiliki suasana yang menyenangkan
masyarakat, dan negara sehingga dapat
dengan menerapkan pembelajaran formal
memberikan kontribusi yang positif
setengah hari selanjutnya diisi dengan
kepada lingkungannya.
kegiatan ekstrakurikuler.
Dari pendapat ahli diatas dapat
Ania (2020: 1) program pendidikan
disimpulkan pendidikan karakter
karakter nasional adalah program
merupakan suatu sistem penanaman nilai-
nilai karakter pada warga sekolah seperti harian singgalang periode Januari-April
siswa, konsep yang dijadikan manusia 2019”. Shinta. L. (2016). Dengan judul
sebagai pembentuk mental, serta tolak “analisis nilai-nilai karakter cerpen dalam
ukur, pedoman dalam mencapai tujuan buku bina bahasa dan sastra indonesia
pendidikan. serta cara atau tindakan untuk kelas V SDN Tegalsari 01 Semarang”.
mendidik manusia itu yang mencakupi Suhardi (2018). Dengan judul “Nilai
komponen pengetahuan, kesadaran atau Pendidikan Karakter Pada Cerpen Waskat
kemauan. Karya Wisran Hadi ”.
Adapun permasalahan karakter dan Hasil yang diharapkan oleh peneliti
nilai karakter yang terjadi di SD Negeri 38 supaya siswa dapat mengetahui nilai-nilai
Sungai Lawang, perilaku tidak disiplin pendidikan karakter yang terdapat pada
seperti siswa datang ke sekolah tidak tepat kumpulan cerpen pohon literasi. Guru
waktu, tidak memakai seragam lengkap dapat menggunakan kumpulan cerpen
sesuai dengan yang tercantum dalam tata pohon literasi sebagai media pembelajaran.
tertib sekolah, berjalan seenaknya Berdasarkan uraian di atas, penulis
menginjak tanaman yang sudah tertulis merasa cerpen ini bisa di jadikan sebagai
dengan jelas dalam peraturan “dilarang suatu bahan untuk menanamkan nilai-nilai
menginjak tanaman”, membuang sampah pendidikan karakter ini pada siswa
sembarangan, mencoret-coret dinding Sekolah Dasar. Oleh sebab itu peneliti
sekolah, bolos sekolah, mengumpulkan tertarik untuk meneliti nilai-nilai
tugas tidak tepat waktu, tidak mau pendidikan karakter yang terdapat dalam
meminjamkan alat tulisnya kepada teman cerpen tersebut. Dengan judul “Analisis
yang membutuhkan, dan keluar masuk Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam
lingkungan sekolah pada saat jam Kumpulan Cerpen Pohon Literasi .
pelajaran berlangsung.
METODE PENELITIAN
Cara mengatasi masalah karakter
dan nilai karakter yang terjadi di SD Desain penelitian yang digunakan
Negeri 38 Sungai Lawang. Peneliti dalam penelitian ini adalah deskriptif
menganalisis kumpulan cerpen pohon kualitatif, Karena merupakan penelitian
literasi, setelah menganalisis nilai-nilai yang berbentuk karya sastra yaitu analisis
karakter peneliti menemukan nilai-nilai cerpen. Metode penelitian kualitatif sering
karakter yang sama di SD Negeri 38 disebut pendekatan penelitian naturalistik
Sungai Lawang. Kumpulan cerpen pohon karena penelitiannya dilakukan pada
literasi juga layak dijadikan media kondisi yang alamiah (natural setting)
pembelajaran bagi pendidik atau guru artinya data yang terkumpul dan hasil
untuk menanamkan pendidikan karakter di analisisnya lebih bersifat kualitatif
sekolah dasar melalui nilai-nilai karakter (Sugiyono, 2017: 8).
yang terkandung dalam cerpen pohon Metode pada penelitian ini
literasi tersebut. menggunakan metode deskriptif. Metode
Penelitian terdahulu yang meneliti deskriptif yaitu metode yang dilakukan
tentang nilai-nilai pendidikan karakter untuk mendeskripsikan, mencatat,
pada cerpen: Syharu. H dan Erizal. G menganalisis, dan tidak menggunakan
(2019). Dengan judul “nilai-nilai angka-angka tetapi menggunakan
pendidikan karakter dalam cerpen korban
kedalaman penghayatan terhadap interaksi adalah suatu teknik yang sistemik untuk
antar konsep yang sedang dikaji secara menganalisis makna, pesan, dan cara
empiris Mardalis (Syharul, 2019: 424-425) mengungkapkan pesan. Menurut Sugiyono
Menurut Sugiyono (2017: 8) (2013: 420) Suatu teknik pengumpulan
metode penelitian kualitatif sering disebut data dengan cara mempelajari dokumen
sebagai metode penelitian naturalistik untuk mendapatkan data atau informasi
karena penelitinya dilakukan pada kondisi yang berhubungan dengan masalah yang
yang alamiah (natural setting): disebut diteliti. dokumen merupakan catatan
juga sebagai metode etnographi, karena peristiwa yang sudah berlalu. Alat
pada awalnya metode ini lebih banyak pengumpulan data
digunakan untuk penelitian bidang Kartu data digunakan untuk
antropologi budaya disebut sebagai metode mencatat data yang telah disimak yaitu
kualitatif, karena data yang terkumpul dan berupa data yang berhubungan dengan
analisisnya lebih bersifat kualitatif. Bentuk nilai-nilai pendidikan karakter dalam
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif kumpulan cerpen pohon literasi
dengan metode penelitian kepustakaan. Dokumen yang dimaksud adalah
Studi kepustakaan adalah usaha yang dokumen-dokumen yang dapat
dilakukan peneliti untuk memperoleh mendukung penelitian. Dokumen dalam
informasi yang relevan. Informasi tersebut penelitian ini berupa kumpulan cerpen
diperoleh dari buku-buku yang ilmiah, pohon literasi.
karangan ilmiah, jurnal, laporan hasil
penelitian, dan sumber tercetak lainnya. HASIL
Sehingga pada penelitian ini peneliti PEMBAHASAN
mendeskripsikan dan menganalisis nilai- A. Langkah-Langkah Analisis Data
nilai pendidikan karakter pada kumpulan
1. Persiapan
cerpen pohon literasi. data dalam
penelitian ini yaitu berupa kata, frase, Persiapan peneliti untuk melaksanakan
klausa serta kalimat yang terdapat pada analisis dengan mencari sebuah cerepn
Kumpulan Cerpen Pohon Literasi. Dari yang akan dijadikan objek penelitian.
data tersebut peneliti menggali dan Selanjutnya peneliti menentukan sebuah
menemukan nilai-nilai pendidikan karakter cerpen dengan tema pohon literasi, cetakan
yang terkandung alam cerpen. Darmyanti pertama cerepen tersebut pada tahun
seperti dikutip dalam Fetty, (2014: 50), 2019, penulis komunitas guru SD menulis,
Analisis konten adalah teknik penelitian kota terbit Jln Bonjong Genteng No 18
untuk membuat infrensi yang valid dan Kec. Bonjong Genteng Kabupaten
dapat dilihat ulang dari kata berdasarkan Sukabumi Jawa Barat. yang di dalamnya
konteknya. Teknik analisis konten terdapat 20 judul cerpen, tetapi peneliti
(content analysis) karena data yang akan hanya menganalisis 6 judul saja.
diteliti memerlukan penjelasan secara
deskriptif. Data-data yang berupa kata- 2. Membaca berulang-ulang keseluruhan
kata, frasa, kalimat, dan gambar yang isi kumpulan cerpen pohon literasi.
terdapat dalam sebuah roman. Zuchdi Membaca berulang-ulang keseluruhan
seperti dikutip dalam Fetty, (2014: 51), kalimat langsung dalam cerpen,
mengemukakan bahwa analisis konten berdasarkan jumlah cerpen yang di analisis
yaitu ada enam judul cerpen. Cerpen berdasarkan indikotor yang sudah di
pertama Imah, kakek tua di ujung jalan, tentukan. menentukan pesan atau makna
hikmah yang ku petik hari ini, sebuah dari kalimat yang sudah dianalisis,
kenangan yang tertinggal, maafkan aku selanjutnya peneliti menentukan pada
adikku, dan pohon literasi, alasan peneliti halaman berapa kalimat tersebut diperoleh
hanya menganalisis 6 judul saja. karena dan jumlah kalimatnya.
keenam cerpen tersebut sudah
mengakomodir nilai pendidikan karakter 7. Menyimpulkan Hasil Analisis.
dari 20 judul cerpen. Langkah yang terakhir peneliti
3. Mencari masalah apa yang aka diteliti menyimpulkan hasil analisis nilai pendidik
dalam kumpulan cerpen pohon literasi. karakter yang terdapat dalam keenam judul
Peneliti menuliskan setiap kaliamat cerpen tersebut. Dengan cara melihat
langsung yang terdapat dalam cerpen pada jumlah kalimat yang sudah kelompokan
sebuah buku catatan. Setelah itu peneliti berdasarkan aspek karakter yang sudah
mencari nilai karakter yang terkandung dianalisis.
dalam kalimat cerpen yang sudah dicatat B. Temuan Hasil Penelitian
tersebut. 1. Judul Cerita Imah
4. Mengumpulkan Data Dengan Cara a. Nilai karakter
Mencatat Dan Mengelompokan Nilai Nilai karakter pada cerpen Imah sebagai
Pendidikan Karakter. berikut:
1) Nilai Karakter Religius
Setelah peneliti mendapatkan sebuah (1)Makanya, kamu doakan agar mama
kalimat langsung dalam setiap cerpen yang dan papa selalu sehat ya, sayang”, ucap
maknanya mengandung nilai karakter. mama. (Dede Awan Aprianto, 2020: 9)
Kemudian dikelompokan kalimat langsung
tersebut masuk kedalam aspek karakter Pernyataan (1) Nilai religius merupakan
yang mana. sudut pandang yang mengikat manusia
dengan Tuhan pencipta alam dan
5. Analisis data. seisinya. Berbicara tentang hubungan
Peneliti mendeskripsikan kalimat langsung manusia dan Tuhan tidak terlepas dari
yang terdapat dalam cerpen yang sudah pembahasan agama. Agama merupakan
dikelompokan. Yang makna dari kalimat pegangan hidup bagi manusia. Agama
tersebut mengandung nilai pendidikan dapat pula bertindak sebagai pemacu
karakter. Berdasarkan temuan dan faktor kreatif, kedinamisan hidup, dan
pendapat, murni dari hasil pemikiran perangsang atau pemberi makna
peneliti. kehidupan. Dengan begitu kita harus
bersyukur dan jangan lupa juga berdoa.
6. Memasukan kalimat tersebut kedalam Dalam kegiataan pembelajaran sastra
kartu data. seorang guru bisa menunjuk siswa
untuk memimpin doa ke depan dengan
Peneliti memasukan kalimat yang sudah di
begitu guru bisa menilai lafal pada saat
analisis kedalam kartu data sesuai dengan
mengucapkan doa, dan sikap.
aspek karakter beserta hasil deskripsi
2) Nilai Karakter Jujur
(2) “Bu’e meninggal saat
melahirkanku, sedang Pa’e juga Pernyataan (5) termasuk dalam konteks
meninggal saat sedang bekerja jadi kuli cinta damai, sebagai mahluk ciptaan
bangunan di jakarta. (Dede Awan Tuhan sudah sepantasnya kita
Apeianto, 2020: 11) memberikan rasa nyaman,
menyemangati orang yang
Pernyataan (2) termasuk dalam konteks membutuhkannya dari diri kita, tanpa
jujur kita harus bisa menerima mengharapkan imbalan apa pun.
kenyataan hidup. 6) Nilai Karakter Peduli Sosial
3) Nilai Karakter Kerja Keras (6) “ ayo pulang bareng aku saja. Ada
(3) Oh iya, mama dan papa bekerja di jalan trobosan yang lebih dekat. Lewat
jakarta. Mama bekerja sebagai pelayan pematang sawah. Nanti aku antarin
di sebuah warung makan padang. Papa deh,” tawar Imah. (Dede Awan
bekerja sebagai buruh pabrik. Jam kerja Aprianto, 2020: 12)
mama maupun papa yang berangkat
pagi dan pulang malam, dengan sangat Pernyataan (6) termasuk dalam konteks
terpaksa menitipkanku ke Uti. (Dede peduli sosial, karena bagaimana pun
Awan Aprianto, 2020: 8) perbuatan orang sama kita, kita harus
tetap peduli terhadap sesama.
Pernyataan (3) termasuk dalam konteks 7) Tanggung Jawab
kerja keras, perjuangan orang tua (7) Mama dan papa di sana
terhadap anak nya melebihi segalanya, bekerja demi kamu, sayang . agar bisa
mereka rela bekerja banting tulang membiyayai sekolahmu untuk
untuk membiyayai sekolah anak nya menggapai cita-citamu. ( Dede Awan
tidak kenal siang malam. Aprianto, 2020: 8)
4) Nilai Karakter Rasa Ingin Tahu
(4) Pertanyaan kalimat terakhir yang Pernyataan (7) termasuk dalam konteks
diucapkan membuat rasa penasaranku tanggung jawab karena pengorbanan
untuk bertanya. Emang bapak dan orang terhadap anaknya serta kewajiban
ibumu kemana Im” tanyaku pada Imah. yang harus di lakukan.
(Dede Awan Aprianto,2020: 12) 2. Judul Cerpen Kakek Tua Di Ujung
Jalan
Pernyataan (4) termasuk dalam konteks, b. Nilai karakter
rasa ingin tahu karena itu merupakan Nilai karakter pada cerpen Kakek Tua
bukti bahwa kita peduli terhadap Di Ujung Jalan sebagai berikut:
sesama, mulai dari hati yang penasaran, 1) Nilai Karakter Religius
sehingga menimbulkan sebuah (8) “Alhamdulillah...”, gumam Garda
pertanyaan. sambil menarik nafas panjang lega. (Sri
5) Nilai Karakter Cinta Damai Mulatsih, 2020: 17)
(5) Mama membelai rambutku,
menyeka air mata di kedua pipiku. Pernyataan (8) termasuk dalam konteks
Sambil tersenyum, mencoba religius karena dalam keadaan sesulit
menenangkanku kembali. (Dede Awan apa pun keadaan kita Tuhan pasti akan
Aprianto, 2020: 7) melindungi kita, oleh sebab itu kita
perlu bersyukur atas pertolongan yang dengan sungguh-sungguh karena
diberikan pada kita. seberat apa pun pekerjaan itu akan
2) Nilai Karakter Jujur terasa ringan.
(9)Aku bertemu dengan seorang kakek 5) Nilai Karakter Rasa Ingin Tahu
tua, di ujung jalan itu. Ia tengah (12) “ memangnya ada apa?”
merapikan jembatan batu untuk Garda mulai penasaran, dengan apa
menyeberangi sungai yang sedang deras yang terjadi. (Sri Mulatsih, 2020: 19)
arusnya. Ia pula yang menunjukan jalan
setapak menuju kampung ini,” Garda Pernyataan (12) termasuk dalam
bercerita tanpa dilebih-lebihkan. (Sri konteks rasa ingin tahu, karena apa
Mulatsih, 2020: 21) yang kita dengar dari orang lain
berupa pesan yang di sampaikan,
Pernyataan (9) termasuk dalam konteks harus kita ketahui bagai mana pun
jujur karena si Garda bercerita kepada caranya kalau tidak akan
teman-temannya apa yang dia alami menimbulkan rasa penasaran yang
pada saat tersesat di hutan. terus kita pikirkan.
3) Nilai Karakter Disiplin 6) Nilai Karakter Peduli Sosial
(10) “Terima kasih banyak kek, (13) “hati-hati,” tiba-tiba suara
saya pamit dulu,” Garda mengangguk serak mengejutkan kembali Garda
memberi salam. Kakek tua balas yang tengah termangu di pinggir
tersenyum sambil memlambaikan sungai. (Sri Mulatsih, 2020: 15)
tangan. (Sri Mulatsih,2020: 17)
Pernyataan (13) termasuk dalam
Pernyataan (10) termasuk dalam konteks penduli sosial, jangan pernah
konteks disiplin karena sangat bosan membantu orang lain, karena
diperlukan sikap disiplin seperti kita merupakan mahluk sosial yang
menghargai dan menghormati orang tidak bisa hidup sendiri.
yang lebih tua dari kita, seperti kalimat 3. Judul Cerpen Hikmah Yang Ku
di atas menceritakan seorang anak yang Petik Hari Ini
bernama Garda dia tersesat di hutan c. Nilai karakter
kemudia dia bertemu seorang kakek Nilai karakter pada cerpen Hikmah
yang baik hati sudah sepatutnya dia Yang Ku Petik Hari Ini sebagai
berterima kasih dan menghormati kakek berikut:
tersebut. 1) Nilai Karakter Religius
4) Nilai Karakter Kerja Keras (14) Kalian harus sadar, bahwa mencuri
(11) Seorang kakek tua di adalah perbuatan dosa. Dan Allah
seberang, tengah mendorong sebongkah sanggat membenci perbuatan mencuri
batu untuk dimasukan ke sungai.( Sri karena sangat merugikan bagi orang
Mulatsih, 2020: 15) lain. (Sri Pamungkas
Sulistianawati,2020: 27)
Pernyataan (11) termasuk dalam
konteks kerja keras apa pun pekerjaan Pernyataan (14) termasuk dalam
yang kita lakukan baik perkerjaan berat konteks religius karena memberikan
atau pun ringan, harus dilakukan nasehat untuk tidak melakukan
perbuatan yang tidak disukai Allah (18) Tadi ayahnya Lely menemui Bu
yaitu seperti dalam kalimat di atas Sulis di kantor. Dia berkata pada Bu
dijelaskan jangan mencuri atau Sulis kalau Lely kehilangan uang kas
mengambil barang yang bukan milik kelas. ( Sri Pamungkas Sulistianawati,
kita. 2020: 27)
2) Nilai Karakter Jujur
(15) Aku mulai menceritakan masalah Pernyataan (18) termasuk dalam
hilangnya uang kas kelas. Teman-teman konteks tanggung jawab, orang tua
semua kaget. (Sri Pamungkas kita merrupakan malaikat dalam hidup
Sulistianawati, 2020: 26) kita, karena mereka tidak akan pernah
tinggal diam jika anak nya
mendapatkan masalah.
Pernyataan (15) termasuk dalam
4. Judul Cerpen Sebuah Kenangan
konteks jujur karena Lely tidak berniat
Yang Tertinggal
untuk menyembunyikan uang kas kelas
d. Nilai karakter
yang hilang. Nilai karakter pada cerpen Sebuah
3) Nilai Karakter Disiplin Kenangan Yang Tertinggal sebagai
(16) Bel tanda masuk berbunyi, kami berikut:
langsung duduk dibangku masing- 1) Nilai Karakter Religius
masing.( Sri Pamungkas Sulistianawati, (19) Dan Allah berkehendak lain. Hari
2020: 27) itu semua berkabung, langit mendung
mengiringi kepergiannya, yang paling
Pernyataan (16) termasuk dalam berduka adalah Adi. (Neny
konteks disiplin karena kebiasaan yang Suprati,2020: 37)
baik akan terus melekat pada diri kita,
seperti kalimat di atas merupakan Pernyataan (19) termasuk dalam
contoh siswa yang disiplin mereka konteks religius karena hidup matinya
melaksanakan aturan sekolah dengan manusia ada di tangan Tuhan, oleh
baik. sebab itu selagi diberi kesempatan
4) Nilai Karakter Peduli Sosial pergunakan lah dengan baik.
(17) Cerita saja sama kita. Tidak 2) Nilai Karakter Disiplin
usah takut dan mali, mungkin kita bisa (20) Tok...tok...tok... suara ketukan
membantumu. ( Sri Pamungkas pintu adi. “ya masuk” terdengar
Sulistianawati, 2020: 26) jawaban dari dalam. Adi segera
membuka pintu kantor kepala sekolah.
(Neny Suprati, 2020: 34)
Pernyataan (17) termasuk dalam
konteks peduli sosial, kita harus Pernyataan (20) termasuk dalam
memberi solusi yang baik dan dapat konteks disiplin seperti apa pun
membantu dalam penyelesaian keadaan kita serta masalah yang kita
masalah. hadapi. Kita harus tetap bersikap
sopan terhadap orang lain jangan mau
5) Nilai Karakter Tanggung Jawab
dikuasai oleh masalah yang sedang
kita hadapi, seperti kalimat di atas Adi
yang pada saat itu merasa ketakutan memiliki tanggung jawab masing-
karena dia akan menghadap Pak masing seperti kalimat di atas
Bowo. Tetapi dia masih bisa merupakan tanggung jawab siswa
menunjukan sikap sopan dan disiplin. yaitu belajar.
3) Nilai Karakter Rasa Ingin Tahu 5. Judul Cerpen Maafkan Aku
(21) Di belakangnya kedua temannya Adikku
mengikuti dengan mengedap-edap e. Nilai karakter
ingin tahu hukuman apa yang akan Nilai karakter pada cerpen Maafkan
diterima oleh temannya. (Neny Aku Adikku sebagai berikut:
Suprati, 2020: 34) 1) Nilai Karakter Religius
(24) Ya, semoga Allah segera
mengabulkan permintaan,ya Nak”
Pernyataan (21) termasuk dalam jawab Bu Susi. (Eka Octavia,2020:
konteks rasa ingin tahu, di dalam 39)
hidup ini jangan mau ikut campur
urusan orang terus, ingat kita Pernyataan (24) termasuk dalan
mempunyai masa depan masing- konteks religius serahkan
masing,jangan hanya menghabiskan permasalahan kita pada Tuhan itu
waktu dengan mengurus hidup orang merupakan kataatan kita dan perlu
lain. adanya kesabaran menanti jawaban
4) Nilai Karakter Peduli Sosial dari Tuhan.
(22) Nanang berlari menuju ke sebuah 2) Nilai Karakter Cinta Damai
kerumunan, ternyata lengkap sudah (25) Pak Nugroho mengusap kepala
yang dicarinya. Ryan dan Andi. (Neny Budi dan memeluknya. (Eka
Suprati, 2020: 33) Octavia,2020: 44)

Pernyataan (22) termasuk dalam Pernyataan (25) termasuk dalam


konteks peduli sosial, karena ada konteks cinta damai bukti bahwa
saatnya kita memerlukan bantuan dari orang disekitar kita tidak akan
orang, jangan pernah menganggap mengecewakan kita.
menolong orang itu membuat saya 3) Nilai Karakter Rasa Ingin Tahu
rugi. (26) “iya, yah, kenapa aku pulang
5) Nilai Karakter Tanggung Jawab tidak ada yang di rumah, Ibu kemana,
(23) aku mau belajar sebentar Yah?” tanya Budi penasaran. (Neny
lagi UAN akan dimulai dan ini adalah Suprati, 2020: 42)
janjiku untuk menebus semua
kesalahan-kesalahan yang pernah aku Pernyataan (26) termasuk dalam
perbuat terhadap teman dan Guruku. konteks rasa ingin tahu, rasa
(Neny Suprati, 2020: 38) penasaran yang kita rasakan akan
terus membuat kita merasa untuk
pernyataan (23) termasuk dalam berusaha mengetahui dan mencari
konteks tanggung jawab, karena tahu apa yang sebenarnya terjadi.
selama kita masih ada didunia ini pasti
4) Nilai Karakter Peduli Sosial
(27) Budi tak segan untuk (30) “Ayah, Ibu, Haris pamit dulu
membantu menyiapkan baju gati ya..Haris mau tempat Hafidz,” ucap
untuk adiknya saat Bu Susi Haris sambil mencium tangan Ayah
memandikan adiknya. Budi juga dan Ibunya. (Neny Suprati, 2020: 50)
menemani adiknya saat Bu Susi
sedang masak atau mengerjakan tugas Pernyataan (30) termasuk dalam
lain. ( Eka Octavia, 2020: 45) konteks disiplin karena seorang anak
yang diajarkan dan dibiasakan untuk
Pernyataan (27) termasuk dalam hidup disiplin dia akan terus berbuat
konteks peduli sosial, kita juga harus baik dan memiliki tingkah laku yang
peduli terhadap orang tua kita yang baik pula. baik terhadap orang yang
bersusah payah menjaga kita.jangan lebih tua dari dia, dengan guru dan
banyak menuntut hal-hal yang lebih dengan teman sebayanya.
karena itu akan menjadi beban bagi 3) Nilai Karakter Cinta Damai
mereka. (31) Jangan bersedih, Haris. Kamu
5) Nilai Karakter Tanggung Jawab masih bisa menabung untuk beli buku.
(28) “Ibu sudah goreng ayam, makan Sekarang tugas Bu Aisyah kamu bisa
saja dengan ayam goreng, Ya!,” (Eka pinjam buku-buku ini,” Hafidz
Oktavia, 2020: 43) memberi semangat. ( Suratnayanti,
2020: 53)
Pernyataan (28) termasuk dalam
konteks tanggung jawab, karena perlu Pernyataan (31) termasuk dalam
kita ketahui pengorbanan orang tua konteks cinta damai karena semangat,
melebihi segalanya, terutama bagi suport dari diri kita sangat di butuhkan
anaknya yang sudah menjadi tanggung bagi orang yang mengalami
jawab. penyesalan, rasa kecewa serta putus
asa, dengan cara kita memberi
semangat serta mensuport akan
6. Judul Cerpen Pohon Literasi membangkitkan semangat baru bagi
f. Nilai karakter mereka.
Nilai karakter pada cerpen Pohon 4) Nilai Karakter Gemar Membaca
Literasi sebagai berikut: (32) Setiap lima belas menit sebelum
1) Nilai Karakter Religius pembelajaran dimulai, para siswa
(29) Alhamdulillah, saya sudah punya membaca buku pengetahuan yang
sepuluh buku Bu”, kata Anisa telah disediakan di pojok baca.
bersemangat. (Suratnayanti,2020: 48) (Suratnayanti, 2020: 47)

Pernyataan (29) termasuk dalam Pernyataan (32) termasuk dalam


konteks religius karena setiap usaha konteks gemar membaca, dengan cara
tidak akan menghianati hasil, jikalau guru mengajarkan atau menamankan
hasil tersebut sudah diperoleh jangan kebiasaan membaca sebelum memulai
lupa bersyukur. pelajaran akan sangat membantu bagi
2) Nilai Karakter Disiplin siswa, terutama mereka akan
mendapatakan pengetahuan yang luas
bukan hanya pengetahuan yang di 7) Nilai Karakter Peduli Sosial
sampaikan oleh gurunya pada saat (35) Baiklah anak-anak yang belum
proses pembelajaran berlangsung. punya buku boleh pinjam di
5) Nilai Karakter Kreatif perpustakaan ya,” Bu Aisyah memberi
(33) Mereka harus menuliskan inti solusi. (Suratnayanti, 2020: 49)
bacaan diatas atas kertas yang
berbentuk daun warna warni, kemudia Pernyataan (35) termasuk dalam
kertas, di tempel disebuah gambar konteks peduli sosial. Seorang guru
pohon, yang disebut pohon literasi. ( memberikan solusi kepada siswa nya
Suratnayanti, 2020: 48) itu merupakan sikap peduli sosial
yang harus dilakukan.
Pernyataan (33) termasuk dalam
konteks keratif , guru dalam proses C. Pembahasan
pembelajaran harus bisa
menumbuhkan suatu ide yang kreatif Berdasarkan keenam cerpen
kepada siswa, bukan hanya tersebut dengan judul “Imah”, Kakek
menjelasakan materi kemudian siswa Tua Di Ujung Jalan”, “Hikmah Yang
hanya duduk mendengar. siswa juga Ku Petik Hari Ini”, “Sebuah Kenangan
harus bertindak seperti pada kalimat Yang Tertinggal”, “ Maafkan Aku
di atas siswa yang kreatif yaitu Adikku”, “Pohon Literasi”. Nilai
membaca buku bacaan kemudian karakter yang terdapat dalam kumpulan
menemukan inti dari bacaan dan cerpen pohon literasi ternyata banyak
mereka menuliskannya di atas kertas ditemukan. Cerpen yang merupakan
yang berbentuk daun kemudia di bagian dari sastra begitu mendidik
tempel disebuah pohon yang disebut dengan pesan-pesan yang terkandung di
pohon literasi. dalamnya sehingga begitu penting
dalam perkembangan anak. Cerpen
“Imah” memiliki tujuh nilai karakter
6) Nilai Karakter Rasa Ingin Tahu yaitu religius, jujur, kerja keras, rasa
(34) “pohon literasi pohon apa itu ingin tahu, cinta damai, peduli sosial,
Nak? Ibu baru mendengarnya tanggung jawab. Cerpen “Kakek Tua Di
sekarang,” tanya ibu semakin Ujung Jalan” memiliki enam nilai
penasaran. ( Suratnayanti, 2020: 51) karakter yaitu religius, jujur, disiplin,
kerja keras, rasa ingin tahu, peduli
Pernyataan (34) termasuk dalam sosial. Cerpen “Hikmah Yang Kupetik
konteks rasa ingin tahu, karena hal-hal Hari Ini.” Memiliki lima nilai karakter
yang baru akan membuat kita tersus yaitu religius, jujur, disiplin, peduli
bertanya, sosial, tanggung jawab. Cerpen
penasaran. Oleh sebab itu kita “Sebuah Kenangan Yang Tertinggal”
berusaha untuk mendapatkan memiliki lima nilai karakter yaitu
informasi yang bisa menjawab rasa religius, disiplin, rasa ingin tahu, peduli
penasaran kita. sosial, tanggung jawab. Cerpen
“Maafkan Aku Adikku” memiliki lima
nilai karakter yaitu religius, cinta
damai, rasa ingin tahu, peduli sosial, pohon literasi baik lisan maupun tulis,
tanggung jawab. Dan cerpen “Pohon dengan indikator mengidentifikasi nilai-
Literasi”. Memiliki tujuh nilai karakter nilai pendidikan karakter dalam cerpen.
yaitu religius, disiplin, cinta damai, dengan kemampuan, suku, dan jenis
gemar membaca, kreatif, rasa ingin kelamin yang berbeda.
tahu, peduli sosial. 3. Program Pendidikan Karakter Di
Sekolah Dasar.
D. Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Program pendidikan karakter (ppk)
Karakter yang terkandung dalam melalui kegiatan 5 S di sekolah dasar.
kumpulan cerpen pohon literasi. Pendidikan adalah unsur yang sangat
1. Kurikulum Pendidikan. penting dalam pembangunan bangsa
Pembelajaran Bahasa dan Sastra indonesia. Sekolah dasar merupakan
Indonesia di lembaga pendidikan pondasi dasar pembentukan mental dan
formal dilaksanakan dengan mengacu karakter generasi bangsa, wajar
pada kurikulum yang ditetapkan oleh pendidikan 9 tahun dimulai dari
pemerintah. Pada saat ini kurikulum pendidikan dasar. Melalui ppk berbasis
yang digunakan adalah kurikulum 2013. kelas dengan mengintegrasikan nilai-
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum nilai utama karakter ke dalam proses
yang diterapkan oleh pemerintah untuk pembelajaran semua mata pelajaran
mengantikan kurikulum 2006 atau yang atau tema yang dilakukan oleh setiap
sering disebut dengan kurikulum guru di sekolah. Berdasarkan hal
tingkat satuan pendidikan (KTSP). tersebut, jelas bahwa guru merupakan
Kurikulum 2013 memiliki empat aspek salah satu pembentuk karakter peserta
penilaian yaitu, aspek pengetahuan, didik di sekolah. Banyak cara yang
aspek keterampilan, aspek sikap dan dilakukan guru dalam membentuk
perilaku dengan tujuan mempersiapkan karakter peserta didik di sekolah salah
manusia indonesia agar memiliki satunya adalah dengan cara sederhana
kemampuan hidup sebagai pribadi dan yaitu menerapkan budaya 5 S “ senyum,
warga negara yang beriman, produktif, salam, sapa, sopan, dan santun”.
kreatif, inovatif, dan efektif serta 4. Program literasi.
mampu berkontribusi pada kehidupan Dalam rangka mengatasi persoalan
bermasyarakat, berbangasa dan tersebut, pemerintah republik indonesia
bernegara dan pradapan duania melalui kementrian pendidikan dan
(Atmazaki, 2013: 33) kebudayaan telah meluncurkan progran
2. Implementasi Dalam Proses gerakan literasi sekolah. Pelaksanaan
Pembelajaran. program gerakan literasi sekolah
Pembelajaran nilai pendidikan karakter mengacu pada prinsip 1) sesuai dengan
dalam kumpulan cerpen pohon literasi, tahap perkembangan peserta didik, 2)
sangat cocok dilaksanakan dalam dilaksanakan menggunakan berbagai
pembelajaran bahasa Indonesia pada ragam teks, 3) dilakukan secara
jenjang SD di kelas IV semester satu, terinegrasi dan holistik disemua area
dengan kompetensi dasar 1.2 kurikulum, 4) dilakukan secara
mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang berkelanjutan, 5) melibatkan kecakapan
terkandung dalam kumpulan cerpen berkomunikasi lisan dan
mempertimbangkan keberagaman. Daftar Pustaka
Hamdan, (2018: 17)
Aisyah. 2018. Pendidikan Karakter
Kesimpulan Konsep Dan Implementasinya. Jl
Tambra Raya No. 23
Berdasarkan hasil penelitian dan Rawamangum-Jakarta.
pembahasan terhadap kumpulan cerpen
Atmazaki. 2013. “Implementasi
pohon literasi, dapat disimpulkan sesuai Kurikulum 2013 Mata Pelajaran
dengan rumusan masalah dan tujuan Bahasa Indonesia Pola
penelitian. Nilai-nilai pendidikan karakater Pikir,Pendekatan Ilmiah, Teks
yang terdapat dalam kumpulan cerpen (Genre) Dan Penilaian Otentik”.
pohon literasi yang sangat membangun Proceeding Of The International
Seminar On Languages And Arts
dan mendidik terutama melalui sosok
FBS Universitas Negeri Padang.
Imah, Dinda, kakek tua, Garda, Husni, Halaman 15. (Ejurnal. Ac. Id,
Richo, Abil, Jafar, Lely, Adi, Budi, Bu October 5-6, 2013)
Aisyah, Hafidz, Haris serta tokoh lainnya.
Di dalam kumpulan cerpen pohon literasi. Fetty. 2014. Analisis Muatan Pendidikan
Karakter Buku Teks IPS SMP di
Peneliti menemukan 10 jenis nilai
Kota Surakarta. Jurnal Ilmu-Ilmu
pendidikan karakter diperoleh kesimpulan Sosial. Univresitas Negeri
bahwa nilai pendidikan karakter dalam Yogyakarta.
kumpulan cerpen pohon literasi yang
paling mendominasi yaitu religius terdapat Giorgia, S. 2014. “Analisis Nilai-Nilai
Pendidikan Pada Cerpen Omong-
15 temuan, yang kedua peduli sosial
Omong Karya Ratna Indarswari
terdapat 13 temuan, yang ketiga rasa ingin Sebagai Alternatif Bahan Ajar
tahu terdapat 10 temuan, yang ke empat Pembelajaran Sastra Di Sekolah
tanggung jawab terdapat 9 temuan, yang Menengah Atas”. Skripsi.Sintang:
ke lima disiplin terdapat 6 temuan, yang ke Sekolah Tinggi Keguruan Dan
enam jujur terdapat 5 temuan, yang ke Ilmu Pendidikan Persada
tujuh kerja keras terdapat 4 temuan, yang Khatulistiwa Sintang.
kedelapan cinta damai terdapat 3 temuan, Gunawan, H. 2012. “Pendidikan
yang ke sembilan gemar membaca terdapat Karakter”. Jurnal.Universitas
3 temuan, yang ke sepuluh kreatif terdapat Negeri Malang.
2 temuan.
Hamzah, A. 2020. Metode penelitian
kepustakaan. Malang.
Kiky. 2016. Analisis Nilai Karakter
Dongeng Dalam Buku “Bahasa
Indonesia Untuk SD Dan MI
Kelas III” SDN Pandean Lamper
05 Semarang.
Kusma, D., Triatna, C., Dan Permana, J.
2018. Pendidikan Karakter Kajian
Teori Dan Praktik. Penerbit
Rosda.
Maemonah. 2012. “ Aspek-Aspek Dalam ALFABETA, CV. Jl.
Pendidikan Karakter”. Jurnal. Gerekkalong Hilir No. 84
Vol 10, No 1. Sekolah Tinggi Bandung.
Agama Islam Negeri (STAIN)
Pekalongan, Jl. Kusumabangsa 2017. Metode Penelitian
No. 9 Pekalongan. Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
ALFABETA, CV. Jl.
Maunah, B. 2015. “ Implementasi Gerekkalong Hilir No. 84
Pendidikan Karakter Dalam Bandung.
Pembentukan Kepribadian
Holistik Siswa” Jurnal 2017. Metode Penelitian
Pendidikan Karakter. No 1. Kuantitatif, Kualitatif Dan
R&D.ALFABETA, CV. Jl.
Muhammad, A. 2019. “ Nilai-Nilai Gerekkalong Hilir No. 84
Pendidikan Karakter Dalam Bandung.
Kumpulan Cerpen Bidadari
Meniti Pelangi Karya S. Prasetyo Suhardi, Dkk. 2018. “ Nilai Pendidikan
Utomo Dan Kelayakannya Karakter Pada Cerpen Waskat
Sebagai Bahan Ajar Teks Cerpen Karya Hadi”. Jurnal Pendidikan
Di SMA Kelas XI”. Skripsi. Bahasa Dan Sastra. Volume 18,
Fakultas Bahasa Dan Seni No 1. Universitas Maritim Raja
Universitas Negeri Semarang. Ali Haji Tanjungpinang.

Nurgiyantoro, B. 2018. “ Teori Pengkaji Sujinah, Dkk. 2018. Buku Ajar Bahasa
Fiksi”. Gajah Mada University Indonesia. UM Surabaya
Press. Publishing 2018.

Shinta, L. 2016. “ Analisis Nilai Karakter Syahrul, H. dan Erizal, G. 2019. Nilai-
Cerpen Dalam Buku Bina Bahasa Nilai Pendidikan Karakter Dalam
Dan Sastra Indonesia Kelas V Cerpen Koran Harian Singgalang
SDN Tegalsari 01 Semarang”. Periode Januari-April 2019.
Skripsi. Fakultas Ilmu Skripsi. FBS Universitas Negeri
Pendidikan Universitas Negeri Padang.
Semarang.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan. ALFABETA, CV. Jl.
Gegerkalong Hilir No. 84
Bandung
2016. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.

Anda mungkin juga menyukai