Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN

RESPON
MINGGU EPIDEMIOLOGI KE-9 TAHUN

Buletin SKDR Minggu ke-9 ini adalah Insiden kasus diare akut paling tinggi
gambaran kinerja kumulatif SDKR di adalah Desa ........... yang tersebar di 4
Puskesmas Gardujaya sejak minggu Dusun yang berbeda pula yaitu Dusun
epidemiologi ke- 1 sampai dengan minggu ................, ................, ................. dan
ke-9 Tahun 2023. .............. Sedangkan insiden kasus yang
paling rendah terdapat di Desa ................
Diare akut dan .................... Seluruh kasus diare
Grafik 1 : Sistem kewaspadaan dini dan respon berdasarkan
tersebar di beberapa dusun yang berbeda.
kasus diare akut Grafik 1 : Kasus diare akut M-1 s/d M-9
berdasarkan Desa

Berdasarkan grafik diatas bahwa


peningkatan dari M-6 s/d M-7 dan terjadi
penurunan di M-9. Pada M-1 s.d M-5
stabil pada angka kasus diare dengan Berdasarkan grafik diatas bahwa kasus
jumlah sebanyak 6 s.d 5 kasus. Secara diare akut dari M-1 s.d M-9 tersebar di 4
keseluruhan total kasus diare akut dari M- Desa yang ada di Kecamatan Panawangan.
1 s/d M-9 berjumlah 49 kasus yang Sedangkan 1 kasus lainnya berasal dari
tersebar di beberapa desa yang ada di luar wilayah yaitu Puskesmas Banagara
Kecamatan Panawangan. dan 35 kasus lainnya tidak menggunakan
Jumlah kasus diare akut untuk minggu by name by address.
epidemiologi ke-9 sebanyak 4 kasus. Dari Prevalensi kasus diare akut di M-1 s.d M-9
4 kasus diare akut yang dilaporkan, 4 yang paling tinggi ditemukan di Desa
kasus tersebut berasal dari Wilayah kerja ......................... yang tersebar di beberapa
puskesmas Gardujaya. dusun. Prevalensi kasus diare akut paling
rendah ditemukan di Desa .................. dan
Grafik 1 : Kasus diare akut M-9 berdasarkan Desa
.................... dengan masing-masing 1
kasus tiap desa.

Suspek Dengue
Grafik 2 : Sistem kewaspadaan dini dan respon berdasarkan
kasus suspek dengue

Berdasarkan Grafik diatas bahwa kasus


diare akut terdapat di 4 Desa yang ada di
Kecamatan Panawangan,
Berdasarkan grafik diatas bahwa
ditemukan suspek dengue pada M-6 dan
M-8. Secara keseluruhan jumlah kasus dari
M-1 s/d M- 9 sebanyak 3 kasus dan
tersebar di beberapa desa yang ada di
Kecamatan Panawangan.
LAPORAN SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN
RESPON
MINGGU EPIDEMIOLOGI KE-9 TAHUN

Berdasarkan grafik, jumlah suspek dengue


di M-9 berjumlah 3 kasus. Grafik 1 : Kasus Pneumonia M-1 s/d M-9
berdasarkan Desa
Grafik 1 : Kasus Suspek Dengue M-1 s/d M-9
berdasarkan Desa

Berdasarkan grafik diatas bahwa jumlah


kasus pneumonia di M-1 s/d M-9 berada
Berdasarkan grafik diatas bahwa jumlah di
suspek dengue di M-1 s/d M-9 berada di 2 3 desa yang berasal dari wilayah kerja
desa yang berasal dari wilayah kerja Puskesmas Gardujaya yaitu Desa
Puskesmas Gardujaya yaitu Desa .................., .................... dan ..................
...................... dan ....................... . Sedangkan dari 4 kasus lainnya 1 kasus
Prevalensi suspek Dengue paling tinggi berasal dari Tasikmalaya dan 3 kasus
adalah Desa .................. yang tersebar di 1 lainnya tanpa by name by address.
dusun yaitu dusun ...................... Untuk wilayah dengan kasus pneumonia di
Sedangkan prevalensi suspek dengue M-9 berada di 2 desa yaitu desa Cimari
paling rendah terdapat di Desa ............... dan 1 kasus lainnya berasal dari
Tasikmalaya.
Pneumonia
Grafik 2 : Sistem kewaspadaan dini dan respon berdasarkan Diare Berdarah/ Disentri
kasus pneumonia Grafik 2 : Sistem kewaspadaan dini dan respon berdasarkan
kasus diare berdarah/ disentri

Berdasarkan grafik diatas bahwa dari M-1


s/d M-9 tidak terjadi peningkatan kasus
Berdasarkan grafik diatas bahwa angka
yang tajam akan tetapi kasus bertahap
kasus diare berdarah/ disentri pada M-3dan
meningkat. Kasus setiap minggunya stabil
M-4 cukup rendah yaitu dengan jumlah
terutama di M-1, M-2 dan M-6 dengan
kasus sebanyak 1 kasus. total kasus Diare
jumlah 1 kasus. Secara keseluruhan total
berdarah dari M-1 s.d M-9 sebanyak 2
kasus pneumonia dari M-1 s.d M-9
kasus.
sebanyak 3 kasus.
Untuk laporan kasus diare berdarah di M-3
Untuk laporan pneumonia di M-9
dan M-4 sebanyak 2 kasus yang terdapat di
sebanyak 2 kasus yang tersebar di Desa
1 desa yaitu Desa ................. dan tersebar
Cimari dan 1 kasus lainnya berasal dari
di 2 dusun berbeda.
Tasikmalaya. Sehingga total kasus pada Grafik 1 : Kasus Diare berdarah/ Disentri M-1 s/d
M-9 yang termasuk wilayah kerja M-9 berdasarkan Desa
Puskesmas Gardujaya berjumlah 1 kasus.
LAPORAN SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN
RESPON
MINGGU EPIDEMIOLOGI KE-9 TAHUN

Berdasarkan grafik diatas bahwa jumlah Berdasarkan grafik diatas bahwa kasus
kasus Diare berdarah di M-1 s.d M-9 suspek demam tifoid dari M-1 s.d M-9
berada di 2 desa yang berasal dari wilayah berada di 2 Desa yang termasuk wilayah
kerja Puskesmas Gardujaya yaitu Desa kerja Puskesmas Gardujaya, 1 kasus
............... dan Desa .............. lainnya berasal dari .................
Prevalensi kasus diare berdarah paling Prevalensi suspek demam tifoid paling
tinggi adalah Desa .............. dengan total tinggi terjadi di Desa ................. yang
kasus sebanyak 2 kasus yang tersebar di tersebar di Dusun ................., ................. ..
Dusun ..............., ................., dan 2 dusun Sedangkan Prevalensi suspek demam
lainnya tidak diketahui. tiofid paling rendah berada di Desa
................ dan Desa ................. masing-
Suspek Demam Tifoid masing sebanyak 1 kasus.
Grafik 2 : Sistem kewaspadaan dini dan respon berdasarkan
kasus suspek demam tifoid
Untuk laporan suspek demam tifoid di M-2
sebanyak 2 kasus yang tersebar di 2 desa
dan 1 luar wilayah.

ILI (Penyait Serupa Influenza)


Grafik 2 : Sistem kewaspadaan dini dan respon berdasarkan
kasus suspek ILI

Berdasarkan grafik diatas bahwa suspek


demam tifoid di M-2 meningkat di angaka 2
kasus sedangan di M-1, M-4, dan M-5 terdapat
1 Kasus Secara keseluruhan total suspek
demam tifoid dari M-1 s.d M-9 sebanyak 4
kasus.
Untuk laporan suspek demam tifoid di M-2 Berdasarkan grafik diatas bahwa ditemukan
sebanyak 2 kasus yang tersebar di 2 Desa di 1 suspek campak di M-3 sehingga
kecamatan Gardujaya dan 1 kasus yang berasal dilakukan penyelidikan epidemiologi
dari luar wilayah. apabila ditemukan minimal 1 suspek dan
Grafik 1 : Kasus Suspek Demam Tifoid M-1 s/d M-
ternyata hasil nya adalah positif sehingga
9 berdasarkan Desa dilakukan pencarian kontak erat pada
kasus tersebut, ditemukan 8 suspek
campak lainnya yang memiliki gejala yang
sama dan ada kaitannya dengan suspek
sebelumnya. Sehingga di M-8 terjadi
peningkatan yang sangat tajam pada
suspek campak, hal ini menimbulkan KLB
Suspek campak karena ditemukan minimal
5 suspek campak.
LAPORAN SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN
RESPON
MINGGU EPIDEMIOLOGI KE-9 TAHUN

9 Suspek campak yang ditemukan berasal dapat terlaporkan sesuai


dari 1 desa yaitu Desa Kujang dan 1 minggunya dan tidak terjadi
Dusun juga yaitu Dusun Cintaharja yang peningkatan jumlah kasus yang
merupakan dusun dengan cakupan disebabkan kertelambatan
imunisasi 5%. pelaporan.
Selalu komunikasi dengan Dinas
Jumlah alert yang direspon <24 jam Kesehatan terkait pelaporan SKDR
Suspek Demam tifoid: terdapat alert/  Bagi Masyarakat
peringatan dini terkait suspek demam Diharapkan terbentuknya surveilans
tifoid di M-7, M-8 danM-9. berbasis masyarakat pada diri
Terjadinya peningkatan kasus suspek masyarakat yang secara aktif
demam typhoid pada SKDR melaporkan gejala yang dirasakan
sehingga muncul serta keadaan lingkungan kepada
alert/peringatan adanya indikasi pra klb. bidan desa setempat ataupun desa
Setelah didapatkan alert maka melakukan siaga diwilayahnya untuk
verifikasi alert ke faskes yang melakukan ditindaklanjuti secepatnya.
pelaporan kasus. Telah dilakukan
verifikasi data bahwa kasus benar sesuai
dengan definisi operasional. Kasus benar
berasal dari wilayah kerja puskesmas
Gardujaya yang tersebar di beberapa desa.

Suspek Campak: terdapat alert/


peringatan dini terkait suspek demam
tifoid di M-1 dan M-9. Munculnya 1 kasus
suspek demam typhoid pada SKDR
sehingga muncul alert/peringatan adanya
indikasi pra klb. Setelah didapatkan alert
maka melakukan verifikasi alert ke faskes
yang melakukan pelaporan kasus. Telah
dilakukan verifikasi data bahwa kasus
benar sesuai dengan definisi operasional.
Kasus benar berasal dari wilayah kerja
puskesmas Gardujaya yang tersebar di 1
desa dan 1 dusun yang sama sehingga
dikatakan KLB karena hasil dari suspek
pertama positif dan ditemukan 8 suspek
campak lainnya. Dimana dari 8 suspek
ditemukan 2 positif campak.

Rekomendasi
 Bagi Dinas Kesehatan
Melakukan bimbingan dengan
Puskesmas apabila terjadi penyakit
yang muncul khususnya PD3I di
wilayah kerja uptd puskesmas yang
bersangkutan.
 Bagi Puskesmas :
Selalu komunikasi dengan BPS
Swasta agar dapat melaporkan
kasus setiap minggu sehingga
kasus

Anda mungkin juga menyukai