Anda di halaman 1dari 13

LANDASAN BIMBINGAN KONSELING DAN LANDASAN BIMBINGAN

KOSELING ISLAM
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling

Dosen Pengampu : Ulfa Adillah, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Muhammad haryono
2. Aditya bahrumsyah
3. Midah
4. sri rahayu wulandari
5. siti rukibah

INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGO


YAYASAN NURUL ISLAM (YASNI )
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2020

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan rasa syukur mendalam kehadirat Allah SWT, dengan semua
rahmat dan nikmat yang di berikan sehingga Insyaallah buku ini bisa selesai dan tersusun
sebagaimna mestinya. Shalawat dan salam senantiasa penulis haturkan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW , karena semangat dakwah beliau lah sehingga sampai saat ini semua
manusia terkhusus umat muslim dari berbagai daerah di seluruh dunia bisa merasakan
dampak positif dari ajaran- ajaran yang telah disampaikan serta dapat mengamalkan sunnah-
sunnahnya.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini diantaranya untuk
membantu pembaca dalam memahami dan mengetahui lebih jelas mengenai berbagai macam
landasan Bimbingan Konseling dan bimbingan konseling Islam.
Dengan penuh kesadaran dan kekhilafan bahwa buku ini masih jauh dari sempurna,
dengan itu tentunya penulis sadar. Olehnya demi mendapatkan hasil yang paling baik, maka
Penulis berharap kritik dan saran dari pembaca, juga melalui kesempatan yang lebih banyak
lagi mudah-mudahan penulis dapat melakukan revisi dalam perbaikan dan penyusunan
kembali buku ini agar dapat di sajikan dalam bentuk yang lebih sempurna

Tabir, 25 oktober 2020

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. latar belakang………………………………………………………………………… 1
B. rumusan masalah…………………………………………………………………….. 1
C. Tujuan……………………………………………………………………………….... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian landasan bimbingan konseling……………………………………….. 2
B. Macam-macam landasan bimbingan dan konseling……………………………… 2
1. Landasan filosofis……………………………………………………………... 3
2. Landasan psikologi…………………………………………………………….. 3
3. Landasan social budaya……………………………………………………….. 4
4. Landasan pengetahuan dan teknologi…………………………………………. 5
5. Landasan religious……………………………………………………………... 5
C. Landasan bimbingan konseling islam…………………………………………….. 6
1. Landasan dasar bimbingan konseling islam…………………………………… 6
2. Tujuan bimbingan konseling islam……………………………………………. 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan………………………………………………………………………... 9
B. Saran………………………………………………………………………………. 9

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membicarakan tentang landasan dalam bimbingan dan konseling pada dasarnya
tidak jauh berbeda dengan landasan-landasan yang biasa diterapkan dalam pendidikan,
seperti landasan dalam pengembangan kurikulum, landasan pendidikan non formal atau
pun landasan pendidikan secara umum.
Landasan dalam bimbingan dan konseling pada hakekatnya merupakan faktor-
faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya oleh konselor selaku
pelaksana utama dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling. Ibarat
sebuah bangunan, untuk dapat berdiri tegak dan kokoh tentu membutuhkan fundasi yang
kuat dan tahan lama. Apabila bangunan tersebut tidak memiliki fundasi yang kokoh,
maka bangunan itu akan mudah goyah atau bahkan ambruk. Demikian pula, dengan
layanan bimbingan dan konseling, apabila tidak didasari oleh fundasi atau landasan yang
kokoh akan mengakibatkan kehancuran terhadap layanan bimbingan dan konseling itu
sendiri dan yang menjadi taruhannya adalah individu yang dilayaninya (klien).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian landasan bimbingan dan konseling?
2. Apa saja landasan bimbingan dan konseling?
3. Apa landasan bimbingan konseling islam?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti landasan bimbingan dan konseling
2. Untuk mengetahui landasan-landasan bimbingan dan konseling.
3. Untuk mengetahui landasan bimbingan konseling islam.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Landasan Bimbingan dan Konseling


Landasan bimbingan dan konseling pada hakekatnya merupakan faktor-faktor
yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya bagi konselor selaku pelaksana
utama dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling.
Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di
Indonesia. Sebagai sebuah layanan profesional, kegiatan layanan bimbingan dan
konseling tidak bisa dilakukan secara sembarangan, namun harus berangkat dan berpijak
dari suatu landasan yang kokoh, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan
penelitian yang mendalam. Dengan adanya pijakan yang jelas dan kokoh diharapkan
pengembangan layanan bimbingan dan konseling, baik dalam tataran teoritik maupun
praktek, dapat semakin lebih mantap dan bisa dipertanggungjawabkan serta mampu
memberikan manfaat besar bagi kehidupan, khususnya bagi para penerima jasa layanan.
Agar aktivitas dalam layanan bimbingan dan konseling tidak terjebak dalam berbagai
bentuk penyimpangan yang dapat merugikan semua pihak, khususnya pihak para
penerima jasa layanan (klien) maka pemahaman dan penguasaan tentang landasan
bimbingan dan konseling khususnya oleh para konselor tampaknya tidak bisa ditawar-
tawar lagi dan menjadi mutlak adanya.1
Berbagai kesalahkaprahan dan kasus malpraktek yang terjadi dalam layanan
bimbingan dan konseling selama ini,– seperti adanya anggapan bimbingan dan konseling
sebagai “polisi sekolah”, atau berbagai persepsi lainnya yang keliru tentang layanan
bimbingan dan konseling,- sangat mungkin memiliki keterkaitan erat dengan tingkat
pemahaman dan penguasaan konselor.tentang landasan bimbingan dan konseling.
Dengan kata lain, penyelenggaraan bimbingan dan konseling dilakukan secara asal-
asalan, tidak dibangun di atas landasan yang seharusnya.

B. Macam-macam Landasan Bimbingan dan Konseling


Secara umum terdapat empat aspek pokok yang mendasari bimbingan dan konseling
yaitu:
1. Landasan Filosofi
1
W.S, Winkel, 1991, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Jakarta : PT Grasindo. Hal 121

2
Landasan filosofis merupakan landasan yang dapat memberikan arahan dan
pemahaman khususnya bagi konselor dalam melaksanakan setiap kegiatan bimbingan
dan konseling yang lebih bisa dipertanggungjawabkan secara logis, estis maupun etis.
Pemikiran yang paling mendalam, luas, tinggi dan tuntas mengarah kepada
kefahaman tentang hakikat sesuatu. Sesuatu yang dipikirkan itu dikupas, diteliti, dikaji
dan selurus lurusnya dan setajam tajamnya sehingga diperoleh kefahaman menyeluruh
tentang hakikat keberadaan dan keadaan sesuatu itu. Hasil pikiran yang menyeluruh itu
selanjutnya dipakai sebagai dasar untuk bertindak berkenaan dengan sesuatu yang
dimaksudkan itu. Pikiran filosofis juga mencapkup segi estetika, etika, logika, maka
tindakan yang berlandasan kefahaman filosofis itu akan dapat dipertanggungjawabkan
secara logis dan etis, serta dapat memenuhi tuntutan estetika.2
Pelayanan bimbingan dan konseling meliputi serangkaian kegiatan atau tindakan
yang semuanya diharapkan merupakan tindakan yang bijaksana. Untuk itu diperlukan
pikiran filosofis tentang berbagai hal yang bersangkutan dengan pelayanan bimbingan
dan konseling. Pikiran dan kefahaman filosofis menjadi alat yang bermanfaat bagi
pelayanan bimbingan dan konseling pada umumnya dan bagi konselor pada khususnya.
Pikiran dan kefahaman filosofis memunkinkan konselor menjadikan hidupnya sendiri
lebih mantap, lebih fasilitatif serta lebih efektif dalam penerapan upaya pemberian
bantuannya.
Ada beberapa pemiikiran yang terkait dalam pelayanan bimbingan dan konseling, di
antaranya hakikat manusia, tujuan dan tugas kehidupan. Dalam hakikat manusia
dijelaskan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan tuhan, manusia adalah makhluk yang
tertinggi dan termulia derajatnya dan paling indah diantara makhluk ciptaan tuhan,
keberadaan manusia dilengkapi dengan dimensi kamusiaan yaitu dimensi keindividuan,
kesosialan, kesusilaan dan keberagamaan. Dalam kehidupan ini sebagai tujuan dan tugas
kehidupan manusia mencangkup tugas kehidupan spiritual, tugas pengaturan diri, tugas
bekerja, tugas persahabatan dan tugas cinta( saling mengasihi).
2. Landasan psikologi
Psikologis merupakan kajian tentang tingkah laku individu. Landasan psikologis
dalam bimbingan dan konseling berarti memberikan kefahaman tentang tingkah laku
individu yang menjadikan sasaran layanan. Hal yang sangat penting karena bidang
garapan bimbingan dan konseling adalah tingkah laku klien, yaitu tingkah laku klien
perlu diubah atau dikembangkan apabila ia hendak mengatasi masalah yang di hadapinya
2
Prayitno dan Amti, Erman, 2004, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Rineka Cipta. Hal 45

3
atau ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya tingkah laku adalah gerak hidup
individu yang dapat dirumuskan dalam bentuk kata kerja. Tingkah laku individu tidak
terjadi dalam keadaan kosong, melainkan mengandung latar belakang, latar depan,
sangkut paut dan isi tertentu.3
Lagi pula tingkah laku itu berlangsung dalam kaitannya dengan lingkungan tertentu
yang memngandung di dalam unsur waktu, tempat dan berbagai kondisi lainnya. Untuk
keperluan bimbingan dan konseling sejumlah daerah kajian dalam bidang psikologi perlu
dikuasai, tentang motiv dan motivasi, pembawaan dasar dan lingkungan, perkembangan
individu, belajar, balikan dan penguatan, kepribadian.
Perlu dipahami bahwa atribut psikologi diantaranya kecerdasan, gaya kognitif dan
motivasi, yang dan menentukan seseorang menjadi kreativitas, terwujud dalam tingkah
laku seseorang.
3. Landasan sosial-budaya
Landasan sosial-budaya merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman
kepada konselor tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor yang
memperngaruhi terhadap perilaku individu. Perkembangan zaman banyak menimbulkan
perubahan dan kemajuan dalam berbagai segi kehidupan dalam masyarakat.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan-perubahan di
dalam berbagai aspek kehidupan seperti aspek sosial, politik, ekonomi, industri dan
sebagainya. Perkembangan berbagai lapangan kerja, masalah hubungan sosial, masalah
tenaga ahli, masalah pengangguran, dan sebagainya, merupakan beberapa diantara
masalah-masalah yang sering terjadi sebagai akibat perubahan dan kemajuan tersebut. Di
samping itu pula pertambahan penduduk yang kian meningkat telah menambah
kompleksnya masalah yang dihadapi.
Keadaan seperti di atas berpengaruh pula kepada kehidupan individu sebagai pribadi
maupun sebagai anggota masyarakat. Individu dihadapkan pada situasi yang penuh
dengan perubahan-perubahan yang serba kompleks itu. Seperti telah disinggung di atas,
perubahan dan perkembangan zaman modern menimbulkan berbagai masalah yang
menyangkut dengan kompleksnya jenis-jenis dan syarat-syarat pekerjaan, jenis dan pola
kehidupan, jenis dan kesempatan pendidikan, persaingan antar individu, dan sebagainya.

3
Yusuf, Syamsu dan Nurishan, A. Juntika, 2006, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung : Remaja
Rosdakarya hal 67

4
Dengan demikian individu dituntut untuk lebih mampu menghadapi berbagai masalah
seperti masalah penyesuaian diri, masalah pemilihan pekerjaan, masalah perencanaan
dan pemilihan pendidikan, masalah-masalah hubungan sosial, masalah keluarga, masalah
keuangan, dan masalah-masalah pribadi. Dapat dimaklumi bahwa tiap individu dapat
berhasil dengan sebaik-baiknya mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya itu.

4. Landasan pengetahuan dan teknologi


Sejalan dengan perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi berbasis
komputer, sejak tahun 1980-an peranan komputer telah banyak dikembangkan dalam
bimbingan dan konseling. Menurut Gausel (Prayitno, 2003) bidang yang telah banyak
memanfaatkan jasa komputer ialah bimbingan karier dan bimbingan dan konseling
pendidikan. Moh. Surya (2006) mengemukakan bahwa sejalan dengan perkembangan
teknologi komputer interaksi antara konselor dengan individu yang dilayaninya (klien)
tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi dapat juga dilakukan melalui
hubungan secara virtual (maya) melalui internet, dalam bentuk “cyber counseling”.
Dikemukakan pula, bahwa perkembangan dalam bidang teknologi komunikasi menuntut
kesiapan dan adaptasi konselor dalam penguasaan teknologi dalam melaksanakan
bimbingan dan konseling.
Dengan adanya landasan ilmiah dan teknologi ini, maka peran konselor didalamnya
mencakup pula sebagai ilmuwan sebagaimana dikemukakan oleh McDaniel (Prayitno,
2003) bahwa konselor adalah seorang ilmuwan. Sebagai ilmuwan, konselor harus
mampu mengembangkan pengetahuan dan teori tentang bimbingan dan konseling, baik
berdasarkan hasil pemikiran kritisnya maupun melalui berbagai bentuk kegiatan

5. Landasan Religius
a. Dalam landasan religius BK diperlukan penekanan pada 3 hal pokok:4
1) Keyakinan bahwa mnusia dan seluruh alam adalah mahluk Tuhan
2) Sikap yang mendorong perkembangan dan perikehidupan manusia berjalan
kearah dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama

4
Nana Syaodih Sukmadinata. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. (Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.
1005) hal 21

5
3) Upaya yang memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya secara optimal
suasana dan perangkat budaya serta kemasyarakatan yang sesuai dengan
kaidah-kaidah agama untuk membentuk perkembangan dan pemecahan
masalah individu
b. Peranan Agama
Pemanfaatan unsur-unsur agama hendaknya dilakukan secara wajar, tidak
dipaksakan dan tepat menempatkan klien sebagai seorang yang bebas dan berhak
mengambil keputusan sendiri sehingga agama dapat berperan positif dalam
konseling yang dilakukan agama sebagai pedoman hidup ia memiliki fungsi :
1) Memelihara fitrah
2) Memelihara jiwa
3) Memelihara akal
4) Memelihara keturunan
C. Landasan Bimbingan Dan Konseling Islam
1. landasan dasar bimbingan konseling islam
Landasan (dasar pijak) utama bimbingan dan konseling Islami adalah al-Qur’an dan
Sunnah Rasul, sebab keduanya sumber dari segala sumber pedoman hidup umat Islam,
dalam arti mencakup seluruh aspek kehidupan mereka, Sabda Nabi SAW.
Artinya : “Hadis dari Malik bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda; Aku
tinggalkan sesuatu bagi kalian semua, yang jika kalian selalu berpegang teguh kepadanya
niscaya selama-lamanya tidak akan pernah salah langkah, sesuatu itu yakni Kitabullah
dan Sunnah Rasul” (H.R. Malik).

Al-Qur’an dan Sunnah Rasul merupakan landasan utama bagi bimbingan dan
konseling Islami, yang juga dalam pengembangannya dibutuhkan landasan yang bersifat
filsafat dan keilmuan. Al-Qur’an di sebut juga dengan landasan “naqliyah” sedangkan
landasan lain yang dipergunakan oleh bimbingan dan konseling Islami yang bersifat
“aqliyah”. Dalam hal ini filsafat Islam dan ilmu atau landasan ilmiah yang sejalan
dengan ajaran Islam.5
Menurut Tafsir al-Maraghi sesungguhnya manusia diciptakan dalam bentuk yang
paling baik. Kami ciptakan ia dengan tinggi yang memadai, dan memakan makanannya
dengan tangan, tidak seperti makhluk lain yang mengambil dan memakan makanannya
dengan mulutnya. Lebih dari itu kami istimewakan manusia dengan akalnya, agar bisa
5
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya Remaja ha l 96

6
berfikir dan menimba berbagai ilmu pengetahuan serta bisa mewujudkan segala
inspirasinya.
Al-Qur’an dapat menjadi sumber bimbingan dan konseling Islami, nasehat, dan obat
bagi manusia. Firman Allah surat al-Isra’ ayat 82 : Artinya : “Dan kami turunkan dari al-
Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-
Qur’an tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”.
Menurut Tafsir Tematik Cahaya al-Qur’an, al-Qur’an merupakan mukjizat
Muhammad SAW yang abadi, yang diturunkan Allah berbagai cahaya dan petunjuk. Di
dalamnya terdapat obat bagi jiwa yang sakit karena penyakit hati dan penyakit
kemasyarakatan, seperti akidah yang sesat dan menyingkap hati yang tertutup, sehingga
menjadi obat bagi hati, seperti layaknya ramuan obat-obatan bagi kesehatan. Jika suatu
kaum mau mengambil petunjuk darinya mereka akan mendapatkan kemenangan dan
kebahagiaan, sebaliknya jika mereka tidak mau menerimanya, maka mereka akan
menyesal dan sengsara.

2. Tujuan Bimbingan Dan Konseling Islam


Secara garis besar tujuan bimbingan konseling islam dapat dirumuskan untuk
membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Sedangkan tujuan dari bimbingan dan konseling dalam Islam yang lebih terperinci
adalah sebagai berikut:

a. Untuk menghasilkan suatu perbuatan, perbaikan, kesehatan, dan kebersihan jiwa


dan mental. Jiwa menjadi tenang, jinak dan damai, bersikap lapang dada dan
mendapatkan pencerahan taufik dan hidayah Tuhannya.
b. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan tingkah laku
yang dapat memberikan manfaat baik pada diri sendiri, lingkungan keluarga,
lingkungan kerja maupun lingkungan sosial dan alam sekitarnya.
c. Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu sehingga muncul dan
berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong-menolong dan rasa kasih
sayang.

7
d. Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu sehingga muncul dan
berkembang rasa keinginan untuk berbuat taat kepada Tuhannya, ketulusan
mematuhi segala perintahNya serta ketabahan menerima ujianNya.
e. Untuk menghasilkan potensi Ilahiyah, sehingga dengan potensi itu individu dapat
melakukan tugasnya sebagai khalifah dengan baik dan benar; ia dapat dengan
baik menanggulangi berbagai persoalan hidup; dan dapat memberikan
kemanfaatan dan keselamatan bagi lingkungannya pada berbagai aspek
kehidupan.
f. Untuk mengembalikan pola pikir dan kebiasaan konseling yang sesuai dengan
petunjuk ajaran islam (bersumber pada Al-Quran dan paradigma kenabian .

BAB III
PENUTUP

8
A. Kesimpulan
Landasan bimbingan dan konseling pada hakekatnya merupakan faktor-faktor yang harus
diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya bagi konselor selaku pelaksana utama
dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling.
Terdapat empat aspek yang mendasari bimbingan dan konseling diantaranya yaitu:
landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosial-budaya dan landasan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
Landasan bimbingan konseling islam secara aqliyah berasal dari alquran dan sunah
nabi Muhammad SAW.

B. Saran
Agar lebih memahami di dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling, maka
pemakalah menyarankan agar kita menguasai dan mengetahui terlebih dahulu landasan
bimbingan dan konseling.

DAFTAR PUSTAKA

9
Prayitno dan Amti, Erman, 2004, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Rineka
Cipta.
W.S, Winkel, 1991, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Jakarta : PT Grasindo.
Yusuf, Syamsu dan Nurishan, A. Juntika, 2006, Landasan Bimbingan dan Konseling,
Bandung : Remaja Rosdakarya
Nana Syaodih Sukmadinata. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. (Bandung : P.T. Remaja
Rosdakarya. 1005)
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya
Remaja.

10

Anda mungkin juga menyukai