Anda di halaman 1dari 2

Awal ku Mondok

Karya : Khalisa MB

Hari ini hari pertamaku masuk pondok. Aku mondok di pondok punya sahabatku. Orang tuaku
juga setuju aku masuk pondok. Aku exited banget. Aku sudah mempersiapkan semua barang
yang harus aku bawa. Aku bawa satu koper, lemari, kasur, perlengkapan sholat, al Quran,
perlengkapan mandi, dan keperluan lainnya.
OK.. aku sudah siap kepondok.. Bismillah .. batinku..

Akupun pergi ke pondokku, diantar oleh semua anggota keluargaku. Ayah, ibu, kak Rina, dan
adikku Nabil. Pondokku lumayan jauh dari rumah. Sekitar 30 menit lebihlah aku sampai
pondok. Selama perjalanan, aku melihat pemandangan lingkungan pedesaan yang indah yang
jarang aku temui di lingkungan kota tempat tinggalku. Dekat pondokku masih banyak hamparan
lahan persawahan dengan padi yang sudah mulai menguning, air yang turun dari gunung Sasak
yang digunakan oleh masyarakat untuk mengairi sawah, tanaman-tanaman bambu disepanjang
jalan. Banyak juga kulihat masyarakat yang membuat bata merah. Dunia lain dari perjalananku
dari rumah ke Sekolah Dasarku diantar ayah atau ibu selama 6 tahun.
Tak terasa.. waktu begitu cepat berlalu..

Disepanjang perjalananku ayah, ibu dan kak Rina menasehati aku banyak hal. Kudengarkan satu
persatu kata mereka..
“Ica jangan malas makan ya” kata ibu
“Ya bu..
“Ica kalau ada perlu apa-apa telepon ayah minta tolong sama ustadzahnya ya” kata ayah
“iya ayah.. sahutku
“Ica ntar jangan jutek-jutek ya sama temannya” kata kak Rina
“Iya kak” sahutku lagi
Banyak lagi nasehat mereka.. Kudengarkan, ku iyakan.. Tak terasa perjalananku akhirnya
terhenti juga karena sudah tiba dipondok..

Saat tiba di pondok, aku tidak langsung ke kamarku. Aku diterima oleh ustadzah disana dan
sebelum masuk ke asrama semua barang yang aku bawa di cek oleh ustadzah apakah sudah
lengkap atau belum dan untuk memastikan apakah aku membawa HP dan elektronik lainnya atau
tidak.
Aku mana punya HP...

Setelah semua barangku di cek, aku di persilahkan masuk ke asrama. Aku disambut oleh kakak-
kakak kelasku. Sepertinya mereka adalah pengurus OSIS. Mereka sangat ramah, mereka
menyambutku, tersenyum ramah, menyapaku..
“Assalamualaikum dik..”
“Waalaikummusalam kak”, jawabku sambil tersenyum malu.
“ayoo kakak antar ke kamarnya”..
“Sini kakak bantu bawa barangnya”..
Apakah mereka membantuku karena melihat badanku kecil ya? Pikirku..
(hush.. positif thinking Icaaa... )
Aku masuk ke kamar baruku. Keluargakupun meninggalkan aku.
Sedih.. Pengen nangis rasanya. Tapi aku harus kuat. Aku ndak boleh lemah. Ica kuat.. Ica kuat..
aku harus kuat.. aku harus kuat.. kubahagiakan orang tuaku dan semua keluargaku.
Dikamar, aku melihat sahabatku Athiya yang punya pondok ini sedang bermain bersama teman-
teman baru.
Cepat sekali mereka akrab.. kataku dalam hati.
Tapi ya sudahlah. Aku mendekati mereka dan menyapa sahabatku.
Wey Tayo !!! (Tayo adalah panggilan akrab kami untuk Athiya)
Eh Ica.. Ica sudah datang.. katamu riang seperti biasanya sambil tersenyum dan merangkulku.
Sedihku jadi terlupakan. Terima kasih sahabatku.

Sini Ca saya kenalkan sama teman-teman..


Ini Suni.. katamu sambil memegang pundak Suni..
Ini Muli.. katamu sambil menunjuk Muli..
Suni.. Muli .. ini Ica.. teman SD saya kemarin
Kamipun bermain, bercerita..
Ceritaku, cerita Tayo, cerita Suni, dan cerita Muli,,, Diantara kami berempat, Muli yang paling
jarang ngomong.. mendengarkan kami sambil tersenyum dan tertawa.. sesekali ikut nimbrung
bercerita..

Sampai akhirnya kakak OSIS yang tadi menyambut kami meminta kami untuk merapikan kamar
dan memindahkan pakaian ke dalam lemari masing-masing. Dan setelah sholat dzuhur kita
diminta untuk istirahat siang setelah sholat dan makan.
“Adik-adik, sekarang waktunya rapikan kamar dan pindahkan pakaian serta perlengkapan yang
dibawa kedalam lemari..
setelah sholat dzuhur berjamaah kita makan siang dan istirahat ya.. katanya lagi
Ya kak.. jawab kami kompak.
Hari inipun berlalu.. kulalui dengan suasana baru, teman baru, jadual baru.. Esok menantiku
dengan jadual yang lain..
MOS (Masa Orientasi Sekolah)
Ya Allah.. semoga aku bisa lalui hari-hariku di pondok ini jauh dari ayah, ibu, kak Rina dan adik
Nabil..
Ku Yakin.. Ku bertekad.. aku akan kuat
Karena Ku Yakin doa terbaik ayah dan ibu selalu terlantun untukku..

Anda mungkin juga menyukai