Anda di halaman 1dari 7

MODUL 4

ENKAPSULASI DALAM PEMROGRAMANAN BERORIENTASI OBJEK

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

KELAS XI

REKAYASA PERANGKAT LUNAK


A. Judul Materi : Enkapsulasi

B. Kegiatan Belajar :
1. Mengamati untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang enkapsulasi
2. Mengumpulkan data tentang enkapsulasi
3. Mengolah data tentang enkapsulasi

C. Kompetensi Dasar :
3.4. Menerapkan konsep enkapsulasi dalam melindungi data dan informasi
4.4. Membuat kode program enkapsulasi dalam melindungi data dan informasi

D. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan :
1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep dan tujuan proses enkapsulisasi dalam
pemrograman aplikasi berorientasi objek dengan benar
2. Peserta didik menjelaskan prosedur enkapsulisasi dalam pemrograman aplikasi
berorientasi objek dengan benar
3. Peserta didik menjelaskan persyaratan proses enkapsulisasi dalam pemrograman
aplikasi berorientasi objek dengan benar
4. Peserta didik menerapkan prosedur enkapsullsasi dalam pemrograman aplikasi
berorientasi objek dengan baik
5. Peserta didik merancang program aplikasi berorientasi objek dengan penerapan
enkapsulisasi dalam melindungi data dan informasi dengan tepat
6. Peserta didik membuat kode program aplikasi berorientasi objek yang menerapkan
enkapsulisasi dengan benar
7. Peserta didik menguji program aplikasi berorientasi objek yang menerapkan
enkapsulasasi tepat

E. Uraian Materi :

Enkapsulasi

Konsep enkapsulasi dalam pemrograman berorientasi objek adalah pengombinasian


atau pembungkusan antardata dan prosedurataupun fungsi (method) yang
memanipulasinya ke dalam sebuah objek pada bagian yang terlindungi sehingga data-
datanya tidak mudah diakses langsung dari luar. Mengapa perlu dilakukan pembungkusan?
Tujuan dari pembungkusan dalam pemrograman Java berorientasi objek adalah supaya
dapat mengelola hak akses. Kemudian yang dapat dibungkus dalam pemrograman Java
yaitu kelas, atribut, dan metode. Manfaat dari enkapsulasi adalah sebagai berikut :

XI - Pemrograman Berorientasi Objek Page 2


1. Modularitas
Kode sumber dari sebuah objek dapat dikelola secara independen dari kode objek yang
lain. Misalnya, seseorang yang mempunyai objekjam dinding, orang tersebut dapat
memberikanjam dindingnya kepada orang lain tanpa harus bergantung pada orang Iain
dan jam dinding tetap dapat digunakan oleh orang lain.

2. Information Hidding
Selain itu, enkapsulasi dapat menyembunyikan informasi-informasi yang tidak perlu
diketahui oleh Objek lain. Enkapsulasi merupakan salah satu karakteristik yang dimiliki
oleh Pemrograman berorientasi objek. Sebagai contoh objek jam dinding, seseorang
tidak perlu tahu bagaimana sebuah jama dinding memutar jarum jam untuk
mengetahui jam berapa sekarang. Dia hanya memerlukan sebuah metode untuk
mendapatkan informasi tersebut.

Dua hal mendasar dalam pemrograman Java dengan enkapsulasi, yaitu sebagai berikut.
1. Information Hiding
Sebelum mengakses sebuah anggota class, baik berbentuk atribut ataupun metode,
dapat mengaksesnya dengan menggunakan objek yang telah dibuat. Hal ini disebabkan
oleh akses kontrol yang diberikan kepada atribut maupun metode yang ada di dalam
kelas tersebut adalah ’public’. Kemudian, seseorang dapat menyembunyikan informasi
dari kelas sehingga anggota kelas tersebut tidak dapat diakses oleh pihak luar, caranya
adalah hanya dengan memberikan akses kontrol ’private’ ketika mendeklarasikan
atribut dan metode. Proses seperti ini, dikenal dengan istilah information hidding.

2. Interface to Access Data


Apabila programmer telah menerapkan information hiding terhadap suatu atribut pada
suatu class, kemudian bagaimana cara untuk melakukan perubahan terhadap atribut
yang telah disembunyikan tersebut? Adapun cara untuk melakukan perubahan
terhadap atribut yang telah disembunyikan yaitu dengan membuat suatu interface
berupa method untuk menginisialisasi atau mengubah nilai dari suatu atribut.

Konsep enkapsulasi penting dilakukan untuk menjaga kebutuhan program supaya


dapat diakses sewaktu-waktu sekaligus menjaga program tersebut. Dalam kehidupan
sehari-hari, enkapsulasi dapat dimisalkan sebagai arus Iistrik pada generator, begitu
pula sebaliknya. Kerja arus Iistrik tidak memengaruhi kerja dari sistem peputaran
generator, apakah generator berputar ke belakang, ke depan, atau bahkan serong.
Begitu pula dalam perputaran sistem generator, tidak perlu tahu bagaimana arus Iistrik
menyala atau tidak.

Begitulah konsep kerja dari enkapsulasi, dia akan melindungi sebuah program dari
akses ataupun intervensi dari program lain yang memengaruhinya. Enkapsulasi akan
menjaga keutuhan sebuah program yang telah dibuat dengan konsep dan rencana yang
sudah ditentukan dari awal. Secara garis besar, penggunaan metode enkapsulasi dapat
dilihat pada tabel berikut :

XI - Pemrograman Berorientasi Objek Page 3


Tabel 4.1 Table of Encapsulation

Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa :


1. ada 4 (empat) jenis enkapsulasi, yaitu public, protected, default, dan private;
2. public yang dapat diakses adalah pada class yang sama, kelas Iain, subkelas satu
folder, subkelas lain folder, bukan sub-class atau dengan kata Iain dapat diakses oleh
semua;
3. protected memberikan hak akses kepada anggota class-nya dan anggota class hasil
dari penurunan sifat dari class tersebut;
4. default yang dapat diakses adalah pada class sama, kelas lain, dan sub ke|as satu
folder (paket); serta
5. private memberikan hak akses hanya kepada anggota class tersebut untuk
menggunakan dan/atau mengubah nilai properti dari method tersebut.

Pada pemrograman Java, ada 4 (empat) jenis modiiier yang digunakan. Modifier
berguna untuk melakukan pembungkusan data atau enkapsulasi pada objek. Dengan
menggunakan modifier, seorang programmer dapat menentukan siapa saja yang
mendapatkan hak untuk mengakses objek tersebut. Dengan modifier, seorang user
dapat mengakses class, method, mapun variabel.

XI - Pemrograman Berorientasi Objek Page 4


Contoh Program, sebagai berikut :

XI - Pemrograman Berorientasi Objek Page 5


Logika program di atas yaitu pada kelas enka psulasi programmer
mendeklarasikan variabel Nama, NPM, dan I yang bertipe String ke dalam access
modifier public. Sedangkan, untuk nilaiku yang bertipe data integer programmer
memakai access modifier private. Kemudian, programmer mengatur variabel nilaiku
dengan perintah setNilai (int nilai) dengan tambahan variabel nilai untuk memasukkan
angka nilai yang akan diberikan nanti. Terakhir, programmer mengambil harga nilai
tersebut dengan perintah getNilai ( ) yang akan otomatis menjadi nilai variabel nilaiku
dengan perintah return nilaiku.
Selanjutnya, programmer akan membuat method dari kelas enkapsulasi
tersebut untuk menampilkan data yang telah dimasukkan. Hasil keluaran dari program
di atas adalah sebagai berikut :

Hasil Output/RUN/Compile
Nama = Susanti
NPM = 19770214
Kelas = 20A10
Nilai (90)

F. Rangkuman :
Membahas tentang konsep enkapsulasi dalam melindungi data dan informasi serta
membuat kode program enkapsulasi dalam pemrograman berorientasi objek. Pembelajar
diharapkan dapat menjelaskan konsep dan tujuan dari proses enkapsulasi, menjelaskan
prosedur dan persyaratan dari enkapsulasi sehingga pembelajar mampu merancang dan
memuat kode program, serta menguji program aplikasi berorietasi objek yang menerapkan
enkapsulasi setelah mempelajari bab ini.

F. Lembar kerja siswa


1. Tugas Individu
2. Buatlah listing program seperti contoh di uraian materi
3. Ubah Hasil Output/RUN/Compile dengan tampilan sebagai berikut :
Nama Lengkap = Maryam Musdalifah
NISN = 54790
Kelas = XI RPL 4
Nilai (69)
Perbaikan/Remidi

4. Kumpulkan listing program dan hasil compile

XI - Pemrograman Berorientasi Objek Page 6


XI - Pemrograman Berorientasi Objek Page 7

Anda mungkin juga menyukai