Anda di halaman 1dari 3

HIV/AIDS

Nomor :
Dokumen
SOP
Nomor Revisi :

Tanggal :
Terbit

Halaman : 1/3
ALFADLI SANTOWIJAYA
KLINIK
PRATAMA AMIRA

1. Pengertian HIV /AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau sindrom) yang
timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi
virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang
spesies lainnya
2. Tujuan Sebagai acuan dan pedoman penatalaksanaan HIV/AIDS tanpa
komplikasi
3. Kebijakan
4. Referensi Buku panduan praktek klinis bagi dokter di Klinik Pratama Amira.
5. Prosedur 5.1 Petugas melakukan anamnesis singkat tentang perjalanan
penyakit,
riwayat faktor resiko, riwayat imunisasi, dan keluhan-keluhan
lain .
5.2 Petugas melakukan cuci tangan dan memakai APD sebelum
melakukan pemeriksaan.
5.3 Petugas melakukan vital sign meliputi pengukuran tekanan
darah, nadi, frekuensi pernapasan, dan suhu.
5.4 Petugas melakukan pemeriksaan fisik, dari ujung rambut sampai
kaki, petugas mencari tanda-tanda yang menunjukkan
penurunan kekbalan tubuh.
5.5 Petugas melakukan cuci tangan setelah pemeriksaan.
5.6 Petugas melakukan penegakan diagnosis.
5.7 Tidak tersedia pemeriksaan CD4
Penentuan mulai terapi ARV didasarkan pada penilaian klinis
5.8 Tersedia pemeriksaan CD4
5.8.1 Mulai terapi ARV pada semua pasien dengan jumlah CD4
<350 sel/mm3 tanpa memandang stadium klinisnya.
5.8.2 Terapi ARV dianjurkan pada semua pasien dengan TB
aktif, ibu hamil dan koinfeksi Hepatitis B tanpa
memandang jumlah CD4 .
5.9 Rencana Tindak Lanjut
Pasien yang belum memenuhi syarat terapi ARV
Monitor perjalanan klinis penyakit dan jumlah CD4-nya setiap 6
bulan sekali.
5.9.1 Pemantauan pasien dalam terapi antiretroviral

1/4
5.9.1.1 Pemantauan klinis
Dilakukan pada minggu 2, 4, 8, 12 dan 24
minggu sejak memulai terapi ARV dan kemudian
setiap 6 bulan bila pasien telah mencapai
keadaan stabil.
5.9.1.2 Pemantauan laboratorium
 Pemantauan CD4 secara rutin setiap 6 bulan
atau lebih sering bila ada indikasi klinis.
 Pasien yang akan memulai terapi dengan
AZT maka perlu dilakukan pengukuran kadar
Hemoglobin (Hb) sebelum memulai terapi
dan pada minggu ke 4, 8 dan 12 sejak mulai
terapi atau ada indikasi tanda dan gejala
anemia
 Bila menggunakan NVP untuk perempuan
dengan CD4 antara 250–350 sel/mm3 maka
perlu dilakuan pemantauan enzim
transaminase pada minggu 2, 4, 8 dan 12
sejak memulai terapi ARV (bila
memungkinkan), dilanjutkan dengan
pemantauan berdasarkan gejala klinis.
 Evaluasi fungsi ginjal perlu dilakukan untuk
pasien yang mendapatkan TDF.
5.10 Konseling dan Edukasi
5.10.1 Menganjurkan tes HIV pada pasien TB, infeksi menular
seksual (IMS), dan kelompok risiko tinggi beserta
pasangan seksualnya, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
5.10.2 Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga
tentang penyakit HIV/AIDS. Pasien disarankan untuk
bergabung dengan kelompok penanggulangan
HIV/AIDS untuk menguatkan dirinya dalam
menghadapi pengobatan penyakitnya.
5.11 Kriteria Rujukan
5.11.1 Setelah dinyatakan terinfeksi HIV maka pasien perlu
dirujuk ke Pelayanan Dukungan Pengobatan untuk
menjalankan serangkaian layanan yang meliputi
penilaian stadium klinis, penilaian imunologis dan
penilaian virologi.
5.11.2 Pasien HIV/AIDS dengan komplikasi.
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait 7.1. Ruang Pemeriksaan Umum
8. Dokumen Terkait 8.1. Rekam Medis

9. Rekaman Histori Perubahan

No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

2/4
3/4

Anda mungkin juga menyukai