Anda di halaman 1dari 10

r--

,r .

,
)

i~~r:"q"" '''.'", ;'". r

I ,':_:L
,.- •... 4·.-Jl.;· __

., !
I,
BUPATI PARIGI MOUTONG
.' PROVINSI SULAWESI TENGAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PARlGI MOUTONG
NOMOR C; TAHUN 2018

TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG
TAHUN ANGGARAN 2019

OENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PARIGI MOUTONG,

Menimbang a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 311 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 ten tang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Parigi Moutong Tahun Anggaran 2019;

Mengingat 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Parigi Moutong Di Provinsi
Sulawesi Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4185);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerab (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 ten tang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
825);
7. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten
Parigi Moutong (Lembaran Daerah Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2009 Nomor 26, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Parigi Moutong Nomor 113) sebagaimana telah diu bah terakhir dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Parigi Moutong Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Parigi Moutong Nomor 7 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah Kabupaten Parigi Moutong (Lembaran Daerah Kabupaten Parigi Moulong Tah un 2014
Nomor 21, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Parigi Moutong Nomor 148);
Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

dan

BUP ATI PARIGI MOUTONG

MEMUTUSKAN:

PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN


PARIGI MOUTONG T AHUN ANGGARAN 2019

Pasal1

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019 sebagai berikut :

Pendapatan Daerah Rp. 1. 622.684.638.604,00

Belanja Daerah Rp. 1. 622.789.542.985,00


(-)

Surplus/(Oefisit) (Rp. 104.904.381,00)

Pembiayaan Daerah

a. penerimaan Rp. 13.019.477.381,00

b. pengeluaran Rp. 12.914.573.000,00)


--=--------- (-)
Pembiayaan Neto Rp. 104.904.381,00 )(-)

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenan Rp. 0,00


Pasal2

(1) Pendapatan Daerah sebagairnana dimaksud dalam Pasal1 terdiri dari :


a. pendapatan asli daerah sejumlah Rp. 112.414.568.404,00
b. dana perimbangan sejumlah Rp. 1.221.162.931.000,00
c. lain-lain pendapatan daerah yang sah sejumlah Rp. 289.107.139.200,00

(2) Pendapatan asli daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pendapatan :
a. pajak daerah sejumlah Rp. 14.403.000.000,00
b. retribusi daerah sejumlah Rp. 8.814.000.000,00
c. hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sejumlah Rp. 1.058.666.404,00
d. lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sejurnlah Rp. 88.138.902.000,00

(3) Dana perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pendapatan :
a. dana bagi hasil pajaklbagi hasil bukan pajak sejumlah Rp. 33.414.514.000,00
b. dana Alokasi Urnurn sejumlah Rp. 786.953.211.000,00

I c. dana Alokasi Khusus sejumlah Rp. 400.795.206.000,00

Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebagaimana dirnaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari jenis pendapatan :
..
1'1

d. hibah sejurnlah Rp. 4.952.462.44S,OO


e. dana Darurat sejumlah Rp. 0,00
f. dana Bagi Hasil Pajak sejurnlah Rp. 44.144.190.752,00
J
,
I g.
h.
dana penyesuaian dan otonorni khusus sejurnlah
bantuan keuangan dari provinsi atau dari pernerintah daerah Lainnya
Rp.
Rp.
235.010.486.000,00
5.000.000.000,00

I
~

I

Pasal3

(1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari :


.. a. belanja Tidak Langsung sejumlah Rp. 953.986.610.425,00
• b. belanja Langsung sejumlah Rp. 668.802.932.560,00
i
~ (2) Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis belanja:
a. belanja pegawai sejumlah Rp. 601.242.166.547,00

J b. belanja bunga sejumlah


c. belanja subsidi sejumlah
Rp.
Rp.
935.725.576,00
0,00

I d. belanja hibah sejumlah


e. belanja bantuan sosial sejumlah
f. belanja bagi hasil sejumlah
g. belanja bantuan keuangan sejumlah
Rp.
Rp.
Rp.
Rp
28.346.302.800,00
500.000.000,00
2.321.700.00,00
.319.880.715.502,00
h. belanja tidak terduga sejumlah Rp 760.000.000,00

(3) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis belanja :
a. belanja pegawai sejumlah Rp. 59.066.129.676,00
b. belanja barang dan jasa sejumlah Rp. 337.993.368.809,00
c. belanja modal sejumlah Rp. 271.743.434.075,00
Pasal 4

(1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasa11 terdiri dari:


a. penerimaan sejumlah Rp. 13.019.477.381,00
b. pengeluaran sejumlah Rp. 12.914.573.000,00

(2) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pembiayaan :
a. sisa lebih perhitungan anggaran daerah tahun sebelumnya sejumlah Rp. 13.019.477.381,00
b. pencairan dana cadangan sejumlah Rp. 0,00
c. hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan sejumla Rp. 0,00
d. penerimaan pinjaman daerah sejumlah Rp. 0,00
e. penerimaan kembali pemberian pinjaman sejumlah Rp. 0,00
f. penerimaan piutang daerah sejumlah Rp. 0,00

(3) Pengeluaran sebagaimana dirnaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pernbiayaan :
a. pembentukan dana cadangan sejumlah Rp. 0,00
b. penyertaan modal (investasi) pernerintah daerah sejumlah Rp. 10.947.573.000,00
c. pembayaran pokok utang sejumlah Rp. 1.967.000.000,00
d. pemberian pinjarnan daerah sejurnlah Rp. 0,00
Pasal5

Uraian lebih lanjut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBO) sebagaimana dimaksud dalam Pasall, tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, terdiri dari :

1. Lampiran I Ringkasan APBO;

2. Lampiran II Ringkasan APBO menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan Organisasi SKPD;

3. Lampiran III Rincian APBO menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi SKPO, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan;

4. Lampiran IV Rekapitulasi Belanja Menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Program dan Kegiatan;

5. Lampiran V Rekapitulasi Belanja Daerah untuk Keselarasan dan Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi Dalarn
Kerangka Pengelolaan Keuangan Negara;

6. Lampiran VI Daftar [umlah Pegawai Per Golongan dan Per [abatan:

7. Lampiran VII Daftar Piutang Daerah;

8. Lampiran VIU Daftar Penyertaan Modal (investasi) Daerah;

9. Lampiran IX Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Tetap Daerah;

10. Lampiran X Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Lain-lain;

11. Lampiran Xl Daftar Utang Daerah;

12. Lampiran XII Daftar Dana Cadangan Oaerah; dan

13. Lampiran XIII Oaf tar Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah.
Pasal6

(1) Dalam keadaan darurat dan keperluan mendesak, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong dapat melakukan pengeluaran yang belum
tersedia anggarannya, sedangkan bila dilakukan setelah perubahan APBD agar dicantumkan dalam laporan Realisasi Anggaran.

(2) Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah daerah dan tidak dapat diprediksi sebelumnya;

b. tidak diharapkan terjadi ulang;

c. berada diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah; dan

d. memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat.

(3) Kriteria belanja untuk keperluan meridesak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mencakup :

a. program dan kegiatan pelayanan dasar rnasyarakat yang anggarannya belum tersedia atau tidak cukup tersedia dalam tahun
anggaran berjalan;

b. program dan kegiatan OAK dan/atau spesifik grant lainnya yang bersumber dari transfer ke daerah dalam APBN;

c. keperluan mendesak lainny a yang apabila ditunda akan menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi Pernerintah Daerah dan
masyarakat.

Pasal7

(1) Pendanaan keadaan darurat yang belum tersedia anggarannya sebagaimana dirnaksud pada Pasa16 ayat (1), dapat menggunakan belanja
tidak terduga.

(2) Kriteria belanja untuk keperluan keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup :
a. bencana alarn:
b. bencana sosial seperti wabah penyakit rnenular/panderni;
c. penanganan kerusuhan diluar kernarnpuan kendali pernerintah daerah yang dapat mengancam stabilitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah.

(3) Dalam hal belanja tidak terduga tidak mencukupi untuk membiayai kriteria belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat
dilakukan dengan cara :

a. menggunakan dana dari hasil penjualan ulang capaian target kinerja program dan kegiatan lainnya dalam tahun anggaran berjalan;

b. memanfaatkan uang kas yang tersedia.

Pasal8

(1) Pendanaan keadaan darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal6 ayat (2) dapat dilakukan dengan menggunakan belanja tidak terduga
sccara langsung dan / atau melakukan pergeseran dari belanja tidak terduga menjadi belanja langsung yang berbentuk program dan
kegiatan pada Perangkat Daerah teknis.

(2) Pelaksanaan pengeluaran belanja tidak terduga secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlehih dahulu ditetapkan dengan
Keputusan Bupati.

(3) Pelaksanaan pengeluaran belanja tidak terduga dengan cara melakukan pergeseran dari belanja tidak terduga menjadi belanja langsung
yang berbentuk program dan kegiatan pada Perangkat Daerah teknis, terlebih dahulu ditetapkan dalam peraturan Bupati dengan
merubah Peraturan Bupati tentang APBD/Perubahan APBD.

(4) Pelaksanaan penanganan darurat yang dilakukan sebelum perubahan APBD, diusulkan dalam Rancangan Perubahan APBD dan
dituangkan dalam Dokumen Pelaksana Perubahan Anngaran Perangkat Daerah, sedangkan bila dilakukan setelah Perubahan APBD agar
dicantumkan dalam Laporan Realisasi Anggaran.
Pasal9
Ketentuan lebih lanjut mengenai Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019 diatur dengan
Peraturan Bupati.

PasallO

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Parigi Moutong.

Ditetapkan di Parigi
pad a tanggal
BUPATI PARIGI MOUTONG,

(lwft-
SAMSURIZAL TOMBOLOTUTU
Diundangkan di Parigi
pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH,

ARDI

BERITA DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2019 NQMQ~


NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH: 119,07/2018

Anda mungkin juga menyukai