Anda di halaman 1dari 11

KORUPSI DAN

PENCEGAHANNYA DALAM
ISLAM
Pengertian Korupsi
• Tindakan korupsi menurut ulama klasik dikategorikan sebagai
kejahatan maaliyah.
• Secara etimologi kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu
corruption, yang mempunyai kata kerja corrumpere yang artinya
busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik atau menyogok.
• Korupsi berasal dari corruption atau to corrupt, yang berarti to
change from good to bad in morals, manners, or actions (berubah
dari baik ke buruk dalam hal moral, sikap dan tindakan).
• Dalam bahasa Arab, korupsi sepadan dengan kata risywah yang
berarti penyuapan. Risywah juga dimaknai sebagai uang suap.
Unsur Pokok Tindakan Kejahatan Maaliyah
1. Adanya unsur tasharruf, tindakan yang berarti menerima, memberi
dan mengambil yang bukan haknya;
2. Adanya penyalahgunaan terhadap amanah (kekuasaan);
3. Adanya kerugian yang ditanggung oleh masyarakat, publik dan
Negara.
Bentuk-bentuk Korupsi
1. Kerugian Keuangan Negara
2. Suap Menyuap
3. Penggelapan dalam Jabatan
4. Pemerasan
5. Perbuatan Curang
6. Benturan Kepentingan Dalam Pengadaan
7. Gratifikasi
Faktor Penyebab Terjadinya Perilaku
Korupsi
Secara internal:
1. Lemahnya iman
2. Lemahnya pengajaran budi pekerti
3. Rendahnya kepercayaan diri
4. Mencari jalan pintas
Sebab-sebab manusia terdorong untuk melakukan korupsi:
(a) sifat tamak manusia, (b) moral yang kurang kuat menghadapi
godaan, (c) gaya hidup konsumtif, (d) tidak mau (malas) be-kerja keras.
Sedangkan dari faktor eksternal bisa
dikemukakan sebagai berikut:
1. Korupsi dilakukan sebagai salah satu dampak dari rezim yang korup.
2. Korupsi juga bisa disebabkan karena adanya lingkaran birokrasi
yang korup.
3. Korupsi bisa disebabkan oleh rendahnya tingkat kesejahteraan
aparat Negara.
4. Lemahnya pengawasan juga disinyalir sebagai penyebab korupsi.
5. Birokrasi yang panjang dan bertele-tele memberi peluang buat
korupsi
Tingginya Kasus Korupsi di Sebuah Negara
• (1) Kurang keteladanan dan kepemimpinan elit bangsa,
• (2) Rendahnya gaji Pegawai Negeri Sipil,
• (3) Lemahnya komitmen dan konsistensi penegakan hukum dan
peraturan perundangan,
• (4) Rendahnya integritas dan profesionalisme,
• (5) Mekanisme pengawasan internal di semua lembaga perbankan,
keuangan, dan birokrasi belum mapan,
• (6) Kondisi lingkungan kerja, tugas jabatan, dan lingkungan
masyarakat, dan
• (7) Lemahnya keima-nan, kejujuran, rasa malu, moral dan etika.
Korupsi dalam Bentuk Khiyānah
• Pengkhianatan terhadap rahasia negara.
• Pengkhianatan terhadap harta (ghulūl)
• Al-ghasy (penipuan)
• Al-risywah (suap)
• Al-hirabah (Perampasan), sebagai perampokan atau pencurian besar
• Pencurian (sirqah)
• Al-ghasab (Penggunaan hak orang lain tanpa izin)
Hukum Korupsi
• Perbuatan korupsi dalam konteks agama Islam sama dengan fasad,
yakni perbuatan yang merusak tatanan kehidupan yang pelakunya
dikategorikan melakukan Jinayaat al-kubra (dosa besar). Korupsi
dalam Islam adalah perbuatan melanggar syariat. Syariat Islam
bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan bagi umat manusia
dengan apa yang disebut sebagai maqashidussy syaria’ah. Diantara
kemaslahatan yang hendak dituju tersebut adalah terpeliharanya
harta (hifdzul maal) dari berbagai bentuk pelanggaran dan
penyelewengan.
Hukuman Korupsi
• Hukuman bagi tindak pidana korupsi adalah ta’zir, yaitu hukuman yang
dianggap setimpal dan menjerakan, dari yang terberat (hukuman mati)
hingga yang teringan (penjara) sesuai dengan berat ringannya tindakan dan
dampak korupsi yang dilakukan. Karena itulah, hukuman bagi pelaku
korupsi yang ringan adalah dengan diberikan teguran atau celaan,
dimasukkan ke dalam daftar tercela, dinasehati, dan dipecat dari
jabatannya. Hukuman cukup berat adalah dera atau cambuk dan
pengasingan satu tahun. Jumlah cambukan minimal 39 kali dan maksimal
100 kali sesuai dengan kondisi (jumlah harta yang dikorup, akibatnya, dan
kondisi koruptor). Umar bin Khattab misalnya — pernah menjatuhkan
hukuman cambuk sebanyak 100 kali dan penjara satu tahun kepada Mu’iz
bin Abdullah karena telah melakukan tindak pemalsuan stempel kas negara
(Bayt al-Mal) kemudian mengambil harta tersebut. Untuk penjara,
maksimalnya adalah dipenjara hingga mati.
Upaya Pencegahan Korupsi
1. Tauhid
2. Syukur dan Qana’ah
3. Jujur
4. Amanah
5. Adil
6. Zuhud
7. Kerja keras (etos kerja tinggi)

Anda mungkin juga menyukai