Anda di halaman 1dari 26

Sistem Ekonomi

dan ‫ﻣﺮﺣﺒﺎ‬
Administrasi Islam ‫ﻣﺮﺣﺒﺎ‬
Kelompok 5
Anggota Kelompok
1. YULIA RAHMAH IHSAN (205100900111010)
2. ARIYUDHA BAGAS KELANA (205100900111013)
3. NURUL ANDRINI PRAMESTIKHA. S (205100900111014)
4. DIVA AZRA MAHADEWI (205100900111022)
5. DEVELA MULIA PUTRI YUHANANDA (205100901111039)
6. ALFATIHA DINDA MEIRIL (205100901111041)
7. ANWAR SUBIYANTO (205100907111007)
8. BIMA FAJAR BHIRAWAN (205100907111018)
Topik Bahasan

1. Penghormatan Hak
dan Kepemilikan 3. Sistem Ekonomi Islam
serta Problematika dan
Implementasinya

2. Ragam Transaksi di
Era Modern 4. Etos Kerja dan
Kemandirian Hidup

5. Optimalisasi Zakat,
Infaq, Wakaf
01
Penghormatan
terhadap Hak dan
Kepemilikan Serta ‫اﺛﻨﺎن‬
Sikap Positif
terhadap
Penggunaan Harta
Tingkatan Kepemilikan Harta

01 02 03

Allah sebagai pemilik Harta milik manusia Harta sebagai milik


mutlak bersama secara pribadi
keseluruhan
Manusia diberikan Allah amanah untuk memiliki suatu harta, hal ini dijelaskan dalam Q.S.
Al-Hadid ayat 7 yang berbunyi :
‫اٰ ِﻣﻧ ُْوا ﺑِﺎ ّٰ ِ َورَ ﺳ ُْوﻟِﮫٖ َواَ ْﻧ ِﻔﻘ ُْوا ِﻣﻣﱠﺎ ﺟَ ﻌَ َﻠ ُﻛ ْم ﻣﱡﺳْ ﺗَﺧْ َﻠ ِﻔﯾْنَ ِﻓ ْﯾ ِۗﮫ ﻓَﺎﻟﱠ ِذﯾْنَ اٰ َﻣﻧ ُْوا ِﻣ ْﻧ ُﻛ ْم َواَ ْﻧ َﻔﻘ ُْوا َﻟ ُﮭ ْم اَﺟْ ٌر َﻛ ِﺑ ْﯾ ٌر‬
Artinya:
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari
harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya (amanah). Maka orang-orang
yang beriman di antara kamu dan menginfakkan (hartanya di jalan Allah) memperoleh pahala
yang besar.”
Dermawan

01
Membantu Masyarakat 08 02 Bijaksana

Sikap Positif
Berpikir dalam
Jangka Panjang 07 03 Tanggung Jawab
Penggunaan
Harta
Investasi 06 04 Berbagi dengan
Pengembangan Diri Keluarga
05

Menghargai dan Bersyukur


2. RAGAM TRANSAKSI DI ERA
MODERN
Transaksi, berasal dari bahasa Inggris “transaction”. Dalam bahasa
Arabnya sering disebut sebagai al-Mu‘amalat. Dalam konteks ilmu fiqh, ilmu
fiqh yang mempelajari tentang al-Mu‘amalat disebut fiqh al-Mu‘amalat. fiqh
al-Mu‘amalat adalah suatu bidang fiqh yang memfokuskan pada
hukum-hukum tentang perbuatan dan hubungan-hubungan sesama manusia
mengenai harta kekayaan, hak, dan penyelesaian sengketa tentang hal-hal
tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari hari mereka dengan
berpandukan Syariah.
Sumber Hukum

As
Al-Quran Ijtihad
Sunnah
Ragam Transaksi di Era Modern
● Transaksi Murabahah, yakni transaksi jual beli dengan keuntungan yang
ditentukan sebelumnya. Contohnya adalah pembiayaan kendaraan atau properti
melalui sistem pembiayaan murabahah di bank syariah.
● Transaksi Mudharabah, yakni transaksi bagi hasil antara investor (shahibul
maal) dan pengelola (mudharib). Contohnya adalah investasi dalam bisnis atau
proyek syariah.
● Transaksi Musyarakah, yakni transaksi kerjasama antara dua pihak atau lebih
dengan berbagi modal, risiko, dan keuntungan. Contohnya adalah pendirian
perusahaan atau usaha bersama.
● Transaksi Wakalah, yakni transaksi pengelolaan aset atau kegiatan atas nama
orang lain. Contohnya adalah wakalah investasi, di mana seorang investor
memberikan kuasa pada pihak lain untuk mengelola portofolio investasinya.
Ragam Transaksi di Era Modern
● Transaksi Ijarah, yakni transaksi penyewaan atau penggunaan aset dengan
pembayaran sewa yang telah disepakati. Contohnya adalah sewa kendaraan atau
properti.
● Transaksi Qardh, yakni transaksi pemberian pinjaman tanpa bunga atau
keuntungan tambahan. Contohnya adalah pemberian pinjaman uang untuk
kepentingan individu atau bisnis.
● Transaksi Hibah, yakni transaksi pemberian hadiah atau sumbangan tanpa
mengharapkan imbalan. Contohnya adalah hibah uang atau aset kepada pihak
yang membutuhkan.
● Transaksi Sadaqah, yakni transaksi pemberian sedekah atau sumbangan dalam
rangka amal ibadah dan membantu sesama. Contohnya adalah sumbangan
kepada lembaga atau yayasan amal.
3. SISTEM EKONOMI ISLAM
SERTA PROBLEMATIKA &
IMPLEMENTASINYA
Sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran-ajaran dan nilai Islam, yakni
Al-Quran, As-Sunah, ijma, qiyas
Asas Utama
1. Kepemilikan
2. Keadilan
3. Keseimbangan
4. Kebebasan
5. Kebersamaan dalam pemerataan kesejahteraan
Rukun ke-1 Rukun Rukun ke-2
Pelaku bisnis 01 Ekonomi 02 Barang yang
diperdagangkan
Islam

Rukun ke-3
Lafadz aqad 03
Syarat Barang yang Diperdagangkan
1. Bukan hal yang najis
2. Dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak
3. Sepenuhnya milik penjual
4. Sanggup diserahkan pada saat transaksi
5. Harus diketahui jenis, sifat, kadar, ukurannya
6. Berada di tangan penjual
Implementasi Sistem Ekonomi Islam
● Asuransi Syariah (Takaful Indonesia dan Asuransi Syariah Mega
Indonesia)

● Perbankan Syariah (Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, dan


Bank BRI Syariah)
● Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Baitul Maal wat Tamwil dan
Koperasi Syariah
● Wakaf dan Amil Zakat

● Pendidikan dan Penelitian


Permasalahan Sistem Ekonomi Islam

● Penerapan Prinsip-Prinsip Syariah

● Pengembangan Instrumen Keuangan


● Pengawasan dan Kepatuhan
● Integrasi dengan Sistem Ekonomi Global
4. ETOS KERJA DAN
KEMANDIRIAN HIDUP
● Etos kerja beriringan dengan sikap kemandirian hidup yang dinilai
sebagai intuisi dari identitas diri dalam menjalankan serangkaian
aktivitas semaksimal mungkin dengan tujuan mencapai target atau
hasil yang dikehendaki.
● Beberapa pembahasan dari ulama menuturkan arti dari hadist
tersebut supaya manusia dapat memiliki etos kerja namun tetap
menyertai niat ikhlas untuk bekerja dalam kemandirian hidup hanya
karena Allah yang dimaknai dalam bekerja untuk bekal amal akhirat.
Perbuatan umat islam yang memegang Nilai kemandirian hidup secara langsung
konsep etos kerja sebenarnya akan memperkuat aspek etos kerja dalam
kembali pada individu serta dimana pihak memanfaatkan waktu yang telah diberikan
tersebut berproses berdasarkan pada untuk senantiasa berjuang, yang
kriteria yang dimiliki dari etos kerja. Sikap diharapkannya dapat memperoleh sesuatu
yang tertanam oleh etos kerja umumnya yang berasal dari hasil kerja kerasnya.
ditandai dengan karakteristik pribadi yang Semangat juang tersebut yang sudah
disiplin, berkompetensi, amanah, mandiri, selayaknya dimiliki oleh umat islam untuk
efisien dan istiqomah. menunjukkan harga diri yang tinggi.
5. OPTIMALISASI ZAKAT,
INFAQ, WAKAF
Optimalisasi zakat, infaq, dan wakaf
merujuk pada upaya untuk
memaksimalkan manfaat dan dampak
positif dari pengumpulan, pengelolaan,
dan distribusi dana-dana tersebut. Secara
keseluruhan, optimalisasi zakat, infaq,
dan wakaf bertujuan untuk memastikan
bahwa dana-dana tersebut digunakan
dengan sebaik-baiknya untuk membantu
mereka yang membutuhkan,
meningkatkan kesejahteraan sosial, dan
memperkuat komunitas Muslim.
Aspek Manajemen

Perencanaan Pengumpulan Pengelolaan


Dana Dana

Investasi Pengeluaran Komunikasi dan


Dana Pelaporan

Inovasi dan Perbaikan


Berkelanjutan
Terima
Kasih!

Anda mungkin juga menyukai