Anda di halaman 1dari 4

1.

  Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa mengembangkan sikap dan
karakter murid sesuai amanat tujuan pendidikan nasional adalah hal yang harus kita lakukan
sebagai seorang pendidik bahkan menjadi ruh dari pendidikan itu sendiri. Pada kurikulum
2013 dikenal istilah dimensi spiritual dan sosial KD 1 dan 2, Sayangnya Saya belum
menemukan penjelasan yang lebih spesifik mengenai pengembangan sikap sosial emosional
pada kurikulum tersebut. Setelah mengikuti PGP pada materi pembelajaran berdiferensiasi
modul 2.1 ini, saya memperoleh pemahaman baru tentang penyesuaian proses
pembelajaran berdasarkan kebutuhan belajar murid (kesiapan belajar, minat dan profil)
dengan 3 strategi pembelajaran berdiferensiasi (konten, proses, dan produk), pada topik ini
belum diperkenalkan sama sekali mengenai konsep PSE (Pembelajaran Sosial Emosional)
sehingga pengetahuan saya tentang PSE belum ada sama sekali, bahkan pembelajaran
yang saya lakukan selama ini kurang memperhatikan 5 PSE tersebut. Setelah mempelajari
modul ini, ternyata Saya menjadi paham tentang pendekatan CASEL 5 PSE (Pembelajaran
Sosial Emosional) dan strategi-strategi penerapannya, PSE ini memberikan peluang bagi
murid untuk mengembangkan kompetensi sosial dan emosionalnya dan mencapai
kesejahteraan psikologis (well being) berdasarkan mindfullness (kesadaran penuh) yang
mendukung pencapaian prestasi akademik murid. PSE perlu diintegrasikan pada
pembelajaran berdiferensiasi karena mendukung peningkatan fokus belajar anak sekaligus
mengembangkan sikap sosial dan emosional pada murid. Manfaat dari PSE antara lain
mengurangi prilaku-prilaku negatif pada murid, mengurangi stress dan tekanan,
mengembangakan sikap positif pada murid, menciptakan ekosistem pendidikan dan budaya
positif sekolah. 

2. Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk
memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik
maupun kesejahteraan psikologis (well-being),  3 hal mendasar dan penting yang saya
pelajari adalah:

a) 5 Kompetensi Sosial Emosional Menurut CASEL (Collaborative for the Advancement


of Social and Emotional Learning)

1.      Kesadaran diri (Self Awareness)

Adalah kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri dan
bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan.
Pembelajaran yang disusun hendaknya dapat menuntun murid untuk mampu memahami
perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri sehingga terbangun kesadaran diri berdasarkan
kesadaran penuh (mindfullness). Starteginya bisa melalui roda emosi plutchik

2.      Manajemen diri (Self Management)

Adalah kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran dan perilaku diri secara efektif dalam
berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan. Peran guru dalam pembelajaran hendaknya
menuntun murid untuk bagaimana mengelola emosi, pikiran dan perilaku diri murid secara
efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan yaitu mengembangkan kekuatan
kodrat murid untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Strateginya bisa melalui STOP, 3I
(I have, I am, I can)

3.      Kesadaran sosial (Social Awareness)


Adalah kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain
termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya dan konteks yang berbeda-beda.
Pembelajaran yg didesaian hendaknya mengarahkan agar murid peduli/berempati terhadap
orang lain di lingkungannya, misalnya dengan strategi 3 pertanyaan empatik

4.      Keterampilan berelasi (Relationship Skills)

Adalah Kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dan positif
atau suportif. Kemampuan ini perlu terus ditumbuhkan pada murid agar mereka dapat
menghindari konflik dan terampil membangun serta mempertahankan hubungan yang positif
dengan sesama misalnya dengan strategi 3C (Clear, Convident, Calm), I-massage, ACR

5.      Pengambilan Keputusan yang bertanggung jawab (Responsible Decision-Making)

Adalah kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasarkan atas


kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar etis dan rasa aman dan untuk
mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk
kesejahteraan psikologis diri sendiri, masyarakat dan kelompok. Strategi bisa melalui POOCH
(Problem, Option, Outcome, Choice, How)

b) Implentasi Pembelajaran Sosial Emosional Pada Tingkat  Kelas, Sekolah Dan


Masyarakat (Komunitas)

 Pengajaran eksplisit (Pengajaran langsung)

 Murid diberi kesempatan untuk menumbuhkan, melatih, dan merefleksikan kompetensi


sosial dan emosional dengan cara yang sesuai  dan selaras dengan perkembangan
budaya yang dimiliki

 Integrasi dalam Praktek Mengajar Guru dan Kurikulum Akademik

 Kompetensi Sosial Emosional dapat diintegrasikan ke dalam konten pembelajaran dan


strategi pembelajaran pada materi akademik, serta musik, seni, dan pendidikan jasmani.

 Menciptakan Iklim Kelas dan Budaya Sekolah

c)    Mindfullnes sebagai komponen utama dalam penguatan Pembelajaran Sosial


Emosional

Kesadaran penuh itu sendiri dapat diartikan sebagai kesadaran yang muncul ketika seseorang
memberikan perhatian secara sengaja/sadar pada kondisi saat sekarang. Dilandasi rasa ingin
tahu (tanpa menghakimi) dan kebaikan (dalam Hawkins, 2017, hal. 15) yang sebenarnya telah
ada dalam diri manusia secara alami tanpa perlu diajarkan ataupun ditumbuhkan. Akan tetapi
pikiran merupakan bagian diri kita yang seringkali sulit dikendalikan. Sehingga kesadaran
penuh yang sebenarnya telah dimiliki secara alami mengalami hambatan untuk benar-benar
dialami. Peran praktik kesadaran penuh (mindfulness)  dapat membantu dalam menyikapi,
memproses, dan merespon permasalahan yang dihadapi untuk fokus pada situasi saat ini -
bukan pada kekhawatiran akan masa yang akan datang ataupun penyesalan akan masa yang
telah berlalu

c.       Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di  kelas dan sekolah:

1.    Bagi murid-murid:

 Pengajaran eksplisit: dengan implementasi PSE kedalam pembelajaran eksplisit


memastiakn murid memiliki kesempatan yang konsisten dalam menumbuhkan, melatih
dan merefleksi tentang ke-5 kompetensi sosial emosional dengan cara yang sesuai dan
terbuka dengan keragaman budaya.

 Pembelajaran akademik yang terintegrasi KSE: dengan mengintegrasikan KSE kedalam


konten pembelajaran pada materi akademik, musik, seni, dan pendidikan jasmani.

 Pelibatan dan suara murid: mengajak seluruh warga sekolah menghormati dan
meningkatkan perspektif dan pengalaman murid, dengan melibatkan murid sebagai
pemimpin, pemecah masalah, dan pembuat keputusan.

 2.     bagi rekan sejawat:

a.      menjadi teladan (Memodelkan):

 Menerapkan KSE dalam peran daan tugas

 Menciptakan budaya mengapresiasi

 Menunjukkan kepedulian

b.      Belajar:

 Membiasakan merefleksikan KSE secara pribadi

 Berkolaborasi di tempat kerja

 Mempelajari kemungkinan adanya bias terkait dengan literasi budaya

 Mengembangkan pola pikir bertumbuh

 Memahami tahapan perkembangan murid

 Meluangkan waktu untuk melakukan self-care (perewatan diri)

 Mengagendakan sesi berbagi praktik baik

c.      Berkolaborasi:
 Membuat kesepakatan bersama

 Membuat komunitas belajar profesional

 Membuat sistem mentoring rekan sejawat

 Mengintegrasikan KSE dalam pelaksanaan rapat guru

Anda mungkin juga menyukai