Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas
Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas
Dosen Pembimbing :
Ns. Meta Nurbaiti, S.Kep., M.Kes
Oleh :
KELOMPOK 9 OKU RAYA
1
PENGESAHAN
Pembimbing Akademik
KATA PENGANTAR
2
Segala puji bagi Allah pencurah kasih sayang tiada batas kepada yang dikehendaki-Nya.
Allah telah mencurahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan yang berjudul Gambaran Kondisi Kesehatan Masyarakat di Dusun 02 Kemiling Desa
Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pemberi syafaat dan pembawa
kabar gembira.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang bersangkutan dalam
menyelesaikan penulisan laporan ini. Laporan ini penulis ajukan untuk memenuhi tugas yang
ditetapkan oleh dosen Pembimbing Keperawatan Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners
STIK Bina Husada Palembang. Penulis telah berusaha sangat maksimal untuk memberikan yang
terbaik, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menerima kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Dalam usaha menyelesaikan penulisan laporan ini tentu telah melibatkan banyak pihak
secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan kontribusi yang positif demi
terwujudnya sebuah karya yang baik. Semoga semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
laporan ini mendapatkan sebaik-baik pahala dari Allah SWT. Dengan segala keterbatasan yang
dimiliki, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi
pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya sehingga diharapkan dapat dijadikan
pedoman dan dapat dijadikan referensi.
DAFTAR ISI
3
Table of Contents
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................................2
KATA PENGANTAR....................................................................................................................3
DAFTAR ISI...................................................................................................................................4
LAMPIRAN....................................................................................................................................
B. Tujuan...................................................................................................................................10
C. Waktu....................................................................................................................................11
D. Tempat Praktik.....................................................................................................................11
E. Strategi Pelaksanaan.............................................................................................................11
BAB II...........................................................................................................................................14
KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................................................14
BAB III.........................................................................................................................................18
ASUHAN KEPERAWATAN......................................................................................................18
A. Pengkajian Data....................................................................................................................18
B. ANALISI DATA..................................................................................................................19
BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................................................25
BAB V PENUTUP.......................................................................................................................26
A. KESIMPULAN....................................................................................................................27
B. SARAN.................................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................29
Lampiran 1
Prioritas Masalah
4
1. Sampah Yang Dibakar
a. Definisi
Menurut Swesty, 2007 proses pembakaran sampah adalah menggunakan insinerator
dengan suhu kisarannya mendekati suhu pembakaran sampah terbuka dilapangan
(100-700 0C).
b. Penyebab
Membakar sampah justru dapat menimbulkan masalah baru khususnya bagi kesehatan
kita. Saat pembakaran sampah dalam tumpukan, tidak terjadi proses pembakaran yang
baik. Pembakaran yang baik adalah dengan membutuhkan oksigen (O2) yang cukup.
Berbeda saat membakar tumpukan sampah, mungkin bagian luar tumpukan cukup
mendapatkan oksigen sehingga menghasilkan CO2,tapi di dalam tumpukan sampah
akan kekurangan O2 sehingga yang di hasilkan adalah gas Karbon Monoksida (CO)
yang merupakan gas yang berbahaya, karena dapat membunuh kita secara masal. Bila
kita menghirup gas CO, hemoglobin darah yang seharusnya mengangkat dan
mengedarkan oksigen keseluruh tubuh akan terganggu. Dengan itu tubuh kita akan
mengalami kekurangan Oksigen, yang dapat berujung kematian.
c. Tanda dan Gejala
a. Dampak asap pembakaran sampah terhadap lingkungan dan kesehatan :
Disinyalir dapat menyebabkan kematian meski pada konsentrasi yang sangat rendah
(1/1.000.000 gr), kerusakan sistem imun pada manusia, dapat menimbulkan
penyakit chloracnem (tampak seperti jerawat yang sangat besar, merah, timbul dan
banyak, kanker, dan pada ibu hamil dapat menimbulkan efek terhadap reproduksi
atau perkembangan seperti keguguran, kemandulan dan bawaan saat lahir.
b. Dampak asap pembakaran terhadap pencemaran udara :
Populasi udara ini merupakan suatu kondisi yang menggambarkan udara yang tidak
murni lagi. Karena tercemar oleh berbagai macam zat-zat polutan. Polutan yang
mencemari udara ini paling banyak berupa asap-asap yang di dalamnya
mengandung banyak sekali penyakit dan juga hal merugikan lainnya.
2. Obat bebas
Menurut permenkes RI nomor 949/Menkes/ Per/VI/2000 obat bebas merupakan obat yang
ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan tepi lingkaran berwarna hitam. Obat
bebas umumnya berupa suplemen vitamin dan mineral, obat gosok, beberapa analgetik-
antipiretik, dan beberapa antasida obat golongan ini dapat dibeli bebas di apotik, toko
obat, dan warung
Akibat mengkonsumsi obat bebas :
1. gangguan fungsi hati
2. gangguan ginjal
3. anafilatik
4.penyakit semakin parah
5. kebal obat
6. dosis yang tidak tepat
7. kecanduan
5
3. Lansia Yang Tidak Mengikuti Posbindu
a. Definisi
b. Penyebab
1. Perubahan psikososial yang terjadi pada lansia erat kaitannya dengan perubahan
fisik, lingkungan tempat tinggal dan hubungan sosial dengan masyarakat (Miller,
2002 dalam Stanley & Beare, 2007). Seperti menurunya aktifitas lansia tidak mau
pergi ke posbindu.
2. Sebagian besar lansia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor.
Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman, pengertian,
perhatian dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi
makin lambat. Sementara fungsi psikomotorik (konatif) meliputi hal-hal yang
berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi,
yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan.
3. Kurang Pendekatan keluarga terhadap lansia yang harus dilakukan dalam
melaksanakan program kesehatan adalah pendekatan kepada keluarga dan
Pendekatan ini lebih memprioritaskan upaya menjaga dan memelihara kesehatan
lansia.
4. Aktifitasnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain atau keluarga, usia potensial
adalah lanjut usia yang masih mampu melakukan pekerjaan sendiri apapun
keinginannya tidak bisa di paksakan.
5. Keluarga yang sibuk sama pekerjaannya sehingga waktu untuk lansia tidak ada
untuk mengantar ke posbindu.
6. Lansia yang aktivitasnya menurun sehingga tidak mau ke posbindu lanjut usia
yang masih mampu melakukan pekerjaan sendiri apapun keinginannya tidak bisa
di paksakan.
6
3. Meningkatkan komunikasi sesama usia lanjut
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa globalisasi menuntut adanya perkembangan dan perubahan di segala bidang salah
satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan berbagai inovasi yang dilakukan di bidang
kesehatan, perubahan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka terjadi peningkatan usia
harapan hidup warga Indonesia dan ini memberikan dampak tersendiri dalam upaya peningkatan
derajat/status kesehatan penduduk.
8
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan konsep dan teori keperawatan komunitas yang telah diperoleh
pada tahap akademik secara nyata dalam memberikan Asuhan Keperawatan Komunitas
Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU
Selatan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengumpulan data hasil pengkajian pada masyarakat di Dusun 01
Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan.
b. Melakukan anilasa data hasil pengkajian pada masyarakat di Dusun 01 Desa tanjung
Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan.
c. Menentukan diagnosa keperawatan hasil pengkajian pada masyarakat di Dusun 01
Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan.
d. Menginformasikan tentang prioritas masalah yang ada di Dusun 01 Kemiling Desa
Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan.
e. Menginformasikan perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di Dusun 01
Kemiling Desa tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan.
f. Menginformasikan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di Dusun 01
Kemiling Desa Taanjung Jaya Kabupaten OKU Selatan.
C. Waktu
Pelaksanaan Praktik Keperawatan Komunitas di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya
Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan, dimulai pada tanggal 13 Mei–23 Juni
2023.
D. Tempat Praktik
Praktik Keperawatan Komunitas di tempatkan didusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya
Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan.
E. Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakan dalam perawatan
kesehatan masyarakat adalah :
9
aksi sosial atau pengembangan masyarakat. Berkaitan dengan pengembangan kesehatan
masyarakat yang relevan, maka penulis mencoba mendekatkan pengorganisasian
masyarakat dengan model perkembangan masyarakat (Community development,2007).
3) Kerja sama atau kemitraan (Partnership)
Kemitraan adalah hubungan atau kerjasama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan
kesetaraan, keterbukaan yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat.
Partisipasi klien/masyarakat dikonseptualisasikan sebagai peningkatan inisiatif diri
terhadap segala kegiatan yang memiliki konstribusi pada peningkatan kesehatan dan
kesejahteraan (Elisabeth,2007).
Kemitraan antara perawat komunitas dan pihak-pihak terkait dengan masyarakat
digambarkan dalam bentuk garis hubung antara komponen-komponen yang ada. Hal ini
memberikan pengertian perlunya upaya kolaborasi dalam mengkombinasikan keahlian
masing-masing yang dibutuhkan untuk mengembangkan strategi peningkatan kesehatan
(Elisabeth,2007).
4) Pemberdayaan (Empowerment)
Konsep konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai proses
pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi transformasi kepada
masyaraka. Antara lain : adanya dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan
kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan baru (Elisabeth,2007)
Perawat komunitas perlu memberikan dorongan atau pemberdayaan kepada masyarakat
agar muncul partisipasi aktif masyarakat. Membangun kesehatan masyarakat tidak
terlepas dari upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas, kepemimpinan dan partisipasi
masyarakat (Elisabeth,2007).
Metode pengumpulan data di Desa Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya menggunakan :
1. Wawancara
Masyarakat
Tokoh masyarakat
Kader
Aparat kelurahan / desa
2. Observasi
Norma
Nilai
Keyakinan
Struktur kekuatan
Proses penyelesaian masalah
10
Dinamika kelompok masyarakat
Pola komunikasi
Situasi/ kondisi lingkungan wilayah
3. Kuisioner
(Lihat Lampiran )
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Gambaran
Gambaran berasal dari kata dasar gambar. Gambaran adalah sebuah homonim
karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda.
Gambaran memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga gambaran dapat
menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang
dibendakan.
B. Pengertian Komunitas
Komunitas (Community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (valuase), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan
batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga, misalnya
didalam kesehatan dikenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak
balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain
sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat
pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya, (Alimul, 2009).
C. Pengertian Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas adalah suatu dalam keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta
aktif masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan
masyarakat dengan menekankan kepada peningkatan peran serta masyarakat dalam
melakukan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan tindakan kuratif dan
rehabilitatif sehingga di harapkan masyarakat mampu mengenal mengambil keputusan
dalam memelihara kesehatannya ( Mubarak,2009 ).
Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu sebagai klien yang
menjadi sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas terdirii dari individu dan
masyarakat. Berdasarkan pada model pendekatan totalitas individu dari Neuman
( Irnanda,2013 ) untuk melihat masalah pasien model komunitas sebagaai klien di
kembangkan untuk menggambarkan batasan keperawatan kesehatan masyarakat sebagai
sintesis kesehatan masyarakat dan keperawatan. Model tersebut telah di ganti namanya
menjadi model komunitas sebagai mitra, untuk menekankan filosofi pelayanan kesehatan
primer yang menjadi landasannya.
12
langkah-langkah seperti, Pengkajian, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi
Keperawatan. (Wahyudi, 2010)
D. Kondisi Kesehatan
Menurut WHO (1947), sehat dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna
baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan
konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):
1) Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2) Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3) Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
Desa sehat adalah suatu upaya untuk menyehatkan kondisi pedesaan yang bersih,
nyaman, aman dan sehat untuk dihuni warganya dengan mengoptimalkan potensi
masyarakat , melalui pemberdayaan kelompok kerja masyarakat , difasilitasi oleh sektor
terkait dan sinkron dengan perencanaan wilayah.
Kebijakan Dan Instrumen Fasilitasi Koordinasi Pedoman Pembangunan
Perdesaan Sehat (PeraturanMenteri PDT No 1tahun 2013) adalah Kebijakan Serta
Instrumen Fasilitasi Koordinasi Pelaksanaan Percepatan Pembangunan Kesehatan
Nasional di Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca Konflik melalui pendekatan
Pembangunan Berwawasan Kesehatan Berbasis Perdesaan. Dengan Fokus intervensi
pada 5 determinan faktor kualitas kesehatan, Ketersediaan dan Berfungsinya :
a) Dokter Puskesmas
b) Bidan Desa
c) Air Bersih,
d) Sanitasi
e) Gizi.
3) Anemia
13
Gejala : kulit, bibir, lidah, kuku dan kelopak dalam mata pucat, mudah lelah, lesu,
pusing, mudah pingsan, sesak nafas terutama setelah berolahraga dan denyut jantung
cepat
Penyebab: kurang zat besi dan vitamin B12, kehilangan darah sewaktu melahirkan dan
faktor keturunan
4) Asam Urat
Merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan
berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal
monosodium urat yang terkumpul didalam sendi sebagai akibat tingginya kadar asam
urat didalam darah (hiperurikemia)
Gejala : nyeri sendi secara mendadak, biasanya di malam hari kemerahan, bengkok
pada sendi yang terkena asam urat
Penyebab : kadar asam urat dalam darah yang meningkat menyebabkan penumpukan
kristal asam urat didalam sendi
5) Asma
Merupakan gangguan kesehatan yang muncul akibat terjadinya penyempitan
saluran nafas karena hiperaktifitas terhadap rangsangan tertentu yang menyebabkan
peradangan. Penyempitan ini bersifat sementara.
Gejala : mengi (bunyi saat nafas), pilek/bersin-bersin, batuk disertai rasa gatal di
tenggorokan, sesak nafas, berkeringat dan denyut nadi meningkat.
Penyebab: radang di tenggorokan akibat debu, bahan makanan yang menimbulkan
iritasi seperti pedas, asam, manis, asin, dingin, bergetah dan panas, udara kotor, bulu
dan kotoran dari hewan peliharaan (kucing, anjing, unggas, dll.)
6) Batuk
Reaksi otomatis tubuh dalam melindungi paru-paru akibat adanya benda asing selain
udara yang masuk.
Gejala : tenggorokan sakit terasa gatal. Adanya dahak di saluran pernafasan
Penyebab : penyempitan saluran pernafasan, produksi dahak yang berlebihan disaluran
tenggorokan karena infeksi atau masuknya benda asing seperti debu, asap atau cairan
makanan secara tidak sengaja.
7) Diare
Diare adalah peningkatan volume, keenceran atau frekuensi buang air besar lebih dari
3 kali sehari
Gejala : frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari, kotoran encer dan banyak
air, sakit atau kejang perut disertai demam
Penyebab : alergi pada makanan, keracunan makanan atau minuman, infeksi pada
usus, rasa cemas atau stress berlebihan.
8) Maag/Asam Lambung Tinggi/ Perut Sering Kembung
14
Dispepsia (maag) adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau
dada, yang sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit atau
rasa terbakar di perut.
Gejala : rasa mual, melilit, keluar cairan asam, berat badan menurun
Penyebab : merokok, minum alkohol, stress, sering menunda makan pada saat jam
makan, kurang makan sayur dan buah serta kurang minum air putih.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN DATA
Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas (Betty Neuman) :
1). Perumahan: Status kepemilikan rumah Dusun 01 Kemiling yaitu milik sendiri,
menumpang dan menyewa rumah.
Tipe rumah di Dusun 01 Kemiling sebagian besar mempunyai rumah permanen , ada
juga semi permanen , tidak permanen.
2). Pendidikan: status pendidikan di Dusun 01 Kemiling kebanyakan masih tingkat SD dan
SMP namun dalam hasil pngkajian ada juga yang SMA, SMK dan Perguruan Tinggi.
3). Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal: kondisi keamanan dan
keselamatan di Dusun 01 Kemiling masih dalam lingkup aman, karena kondisi
perumahan yang berdekatan menimbulkan interaksi sosial terjaga.
4). Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan: pelayanan kesehatan di
Dusun 01 Kemiling khususnya pustu (Puskesmas Pembantu) dianggap belum memadahi
dan kurang dalam pelayanan kesehatannya, sehingga masyarakat lebih memilih untuk
pergi ke dokter, bidan praktek, dan perawat ada juga yang mengonsumsi obat secara
bebas.
5). Pelayanan kesehatan yang tersedia di Dusun 01 Kemiling untuk melakukan deteksi dini
gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi yaitu
puskesmas.
15
7). Ekonomi: tingkat ekonomidi masyarakat masih dibawah UMR, kebanyakan penghasilan
yang didapat perbulan kurang dari 1 juta, sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan
dalam meningkatkan kesehatan seperti kebutuhan nutrisi dan fasilitas kesehatan.
8). Rekreasi: di Dusun 01 Kemiling terdapat sarana rekreasi namun kebanyakan masyrakat
tidak memanfaatkan sarana tersebut. Karena masyarakat lebih memilih melakukan
aktivitas dirumah bersama keluarga saat waktu luang.
B. ANALISIS DATA
Setelah pengkajian proses pengumpulan data kami menggunakan SPSS 20 yang di
prosentasikan dalam bentuk diagram seperti yang dicantumkan dibawah ini :
Do :
-87,3%
16
masyarakat
membakar
sampah di
pekarangan
rumahnya
-8,8% sampah
ditimbun
-2,8% sampah
dibuang
sembarangan
-1,1% sampah
dibuang ke
sungai
-91,2% sampah
dibiarkan
terbuka
-71,8% jendela
tiap rumah
tidak dibuka di
siang hari
-52,5%
pencahayaan
remang-remang
di siang hari
-28,2%
pencahayaan
gelap di siang
hari
2. Ds : Resiko penurunan derajat ke Kurangnya pengetahuan dan kesadaran
- Kepala Desa sehatan umum masyarakat
mengatakan
banyak
warganya
membeli obat
bebas di
warung,
karena lebih
murah dan
mudah di
jangkau.
17
Do : 74,0%
masyarakat
mengkonsumsi
obat bebas di
warung , 12,2%
mengkonsumsi
jamu sebelum
pergi ke
pelayanan
kesehatan,
sisanya
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan.
3. Ds : Resiko penurunan derajat ke Kurangnya partisipasi lansia dalam kegia
- Kepala Desa sehatan lansia tan
mengatakan
bahwa
posbindu
sementara
berhenti,
karena ada
alat kesehatan
yang tidak
tersedia.
- Lansia
mengatakan
tidak tahu
bagaimana
menjaga
kesehatan dan
cara
menangani
penyakit
seperti :
hipertensi,
rematik, dan
asam urat
-
Do :
-4 Lansia
mengalami
18
Hipertensi
-2 Lansia
mengalami
Asma
-2 Lansia
mengalami
Rematik
-1 Lansia
mengalami
Kencing Manis
-6 Lansia
mengalami
masalah
kesehatan lain
seperti batuk
dan pilek
1. Struktur Keluarga
Diagram 1
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan Di Dusun 01 Kemiling Desa
Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan Tahun 2023
70
Diagram 1
60
SD
50
40 SMP
30 SMA
20
PERGURUAN
10 TINGGI
0
PENDIDIKAN
Berdasarkan data tersebut sebanyak 60% dari penduduk di Dusun 01 Kemiling Desa
Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan mempunyai latar belakang
pendidikan SD.
19
Diagram 2
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Di Dusun 01 Kemiling Desa
Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan Tahun 2023
45 SWASTA
40
35 BURUH
30
25 PEDAGANG
20 PNS
15
10 PETANI
5 SUPIR
0
PEKERJAAN TIDAK BEKERJA
Berdasarkan data tersebut sebagian besar pekerjaan dari penduduk di Dusun 01 Kemiling
Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan mempunyai pekerjaan
sebagai karyawan swasta (PT)
2. Data Ekonomi
Diagram 3
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Penghasilan Di Dusun 01 Kemiling Desa
Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan Tahun 2023
45
40
35
30 < 500 RB
25
20 500 RB - 1 JT
15 > 1 JT
10
5
0
PENGHASILAN
20
3. Lingkungan Fisik
Diagram 4
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Perumahan Kepemilikan Di Dusun 01
Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan
Tahun 2023
80
70
60 MILIK SENDIRI
50
40 SEWA
30 MENUMPANG
20
10
0
PERUMAHAN KEPEMILIKAN
Berdasarkan data tersebut penduduk di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan
Buay Pemaca dilingkungan fisik perumahan kepemilikan, milik sendiri sebanyak 80%, sewa
sebanyak 15%, menumpang sebanyak 5%.
Diagram 5
100
90
80 PERMANEN
70
60
50 SEMI PERMANEN
40
30 TIDAK PERMANEN
20
10
0
JENIS PERUMAHAN
Berdasarkan data tersebut penduduk di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan
Buay Pemaca di lingkungan fisik jenis perumahan, permanen sebanyak 97,50%, semi permanen
sebanyak 2,5%, tidak permanen sebanyak 0 %
21
Diagram 6
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Lingkungan Fisik Lantai Di Dusun 01
Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan Tahun
2023
100
90
80
70
60 PAPAN
50
40 TEGEL/ SEMEN
30 TANAH
20
10
0
LANTAI
Berdasarkan data tersebut penduduk di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan
Buay Pemaca di lingkungan fisik lantai, dengan nilai yang paling tinggi yaitu tegel/ semen
sebanyak 98,5% nilai terendah yaitu papan sebanyak 1,5% dan tanah sebanyak 0%.
Diagram 7
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Lingkungan Fisik Pencahayaan Sinar Matahari
Di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU
Selatan Tahun 2023
80
70
jendela tidak dibuka
60 di siang hari
50
pencahayaan
40 remang-remang
di siang hari
30
20 pencahyaan gelap di
10 siang hari
0
PENCAHAYAAN RUANGAN
22
Berdasarkan data tersebut penduduk di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan
Buay Pemaca di lingkungan fisik pencahayaan sinar matahari dengan jendela tidak dibuka
disiang hari sebanyak (71,8%), pencahayaan sinar matahari dengan remang-remang disiang hari
sebanyak (52,5%), pencahayaan gelap disiang hari sebanyak (28,2%),
Diagram 8
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Membuang Sampah Di Dusun 01 Kemiling
Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan Tahun 2023
100
90
sampah di bakar
80
70 sampah di timbun
60
50 sampah di buang
sembarangan
40
30 sampah di buang ke sungai
20
10 sampah di biarkan terbuka
0
SAMPAH
Berdasarkan data tersebut penduduk di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan
Buay Pemaca yang membuang sampah dengan cara dibakar sebanyak (88,0%), membuang
sampah dengan cara di timbun sebanyak (4,9%), membuang sampah dengan cara dibuang
sembarangan sebanyak (2,8%), membuang sampah dengan cara dibuang kesungai sebanyak
(1,1%), dan membuang sampah dengan cara dibiarkan terbuka sebanyak (91,2%)
4. Status Kesehatan
Diagram 9
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Resiko Penurunan Derajat Kesehatan Di Dusun
01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan
Tahun 2023
23
Berdasarkan data tersebut penduduk di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan
Buay Pemaca resiko penurunan derajat kesehatan dengan cara mengkonsumsi obat wrung
sebanyak (74%), dan dengan cara mengkonsumsi obat jamu sebanyak (16,0%).
Diagram 10
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Resiko Penurunan Derajat Kesehatan Pada
Lansia Di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten
OKU Selatan Tahun 2023
60
50
0
RESIKO PENURUNAN DERAJAT KESEHATAN LANSIA
Diagram 11
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Sarana Kesehatan Terdekat Dengan Rumah
Di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU
Selatan Tahun 2023
60
50
PUSTU
40
30 PERAWAT 24
20 BIDAN
10 DOKTER
Berdasarkan data tersebut penduduk di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay
Pemaca sarana kesehatan terdekat dari rumah yaitu dokter sebayak 55%, bidan praktek sebanyak
20%, perawat sebanyak 20% dan pustu sebanyak 5%.
25
Keterangan:
Skoring:
5 : Sangat tinggi
4 : Tinggi
3 : Cukup
2 : Rendah
1 : Sangat rendah
26
3. Tujuan MMD
Masyarakat mengenal masalah kesehatan diwilayahnya
a. Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan melalui pelaksanaan
desa siaga dan poskesdes.
b. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan,
melaksanakan desa siaga dan poskesdes.
4. Peserta MMD
MMD harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas Puskesmas, dan sektor terkait
di tingkat desa dan kecamatan (seksi-seksi pemerintahan dan pembangunan, BKKBN,
Pertanian, Agama, dan lain-lain).
6. Cara pelaksanaan
a. Pembukaan dilakukan oleh Kepala Desa dengan menguraikan tujuan MMD dan
menghimbau seluruh peserta agar aktif mengemukakan pendapat dan pengalaman
sehingga membantu pemecahan masalah yang dihadapi bersama.
b. Perkenalan peserta yang dipimpin oleh kader untuk menimbulkan suasana keakraban.
c. Penyajian hasil survei oleh kader selaku tim pelaksana MMD.
d. Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan masalah
kesehatan dan hasil SMD dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas kesehatan
di desa / bidan di desa.
e. Menggali dan menemu-kenali potensi yang ada di masyarakat untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.
f. Penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan yang dipimpin oleh kepala
desa.
g. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja oleh Kepala Desa.
h. Penutup.
27
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
3.1 Analisa SWOT
NO KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN
(STRENGHT) (WEAKNESS) (OPPORTUNITY) (THREAT)
1 Dalam pelaksanaan Banyaknya jumlah warga Adanya izin dari Kepala Jumlah anggota
pengkajian dan di Dusun 01 Kemiling Desa, Sekretaris Desa, keluarga yang tidak
pngumpulan data di Dusun Desa Tanjung Jaya Kepala Dusun, RT dan lengkap karena adanya
01 Kemiling Desa Kecamatan Buay Pemaca adanya kerjasama dengan kesibukan sehingga
Tanjung Jaya Kecamatan Kabupaten OKU Selatan masyarakat setempat dibutuhkan metode
Buay Pemaca Kabupaten ada beberapa rumah sehingga memudahkan khusus dalam
OKU Selatan, mahasiswa yang kosong atau dengan mahasiswa untuk pengumpulan data
mendapatkan dukungan jumlah anggota keluarga melengkapi data untukmendapatkan
dari aparat desa setempat ( yang tidak lengkap di pengkajian. Selain itu, di hasil yang dapat
Kepala Desa, Sekretaris rumah menjadi kendala Desa Permata Baru menggambarkan
Desa, Kepala Dusun, RT, bagi mahasiswa untuk jarang dilakukan kondisi kesehatan
Tokoh Masyarakat, Tokoh mengkaji seluruh implementasi di bidang masyarakat di Dusun
Agama), Kader dan anggota keluarga. Hal ini kesehatan secara 01 Kemiling Desa
Masyarakat Desa. Halini menyebabkan pengkajian langsung ke masyarakat ( Tanjung Jaya
terlihat dari peran aktif tidak dapat dilakukan seperti penyuluhan Kecamatan Buay
masyarakat dalam mengisi secara langsung pada kesehatan) sehingga Pemaca Kabupaten
kuesioner yang dibagikan seluruh anggota keluarga masyarakat tampak OKU Selatan
dan wawancara antusias terhadap
kegiatan yang dilakukan
oleh mahasiswa
28
BAB IV
PEMBAHASAN
Hasil pengkajian Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca
Kabupaten OKU Selatan dengan pengambilan sampel sebanyak 86 KK dari 191 KK dengan
teknik pengambilan quesioner dan musyawarah masyarakat desa. Identifikasi masalah
kesehatan yaitu : beberapa masalah di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan
Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan,berdasarkan hasil servey dan pengumpulan data warga
di Dusun 01 Kemiling dalam pengolahan sampahnya masih banyak yang dibakar dan jendela
dirumah kebanyakan masih ditutup, berdasarkan hasil pengumpulan data lansia di Dusun 01
Kemiling masih banyak yang tidak mengikuti posbindu, berdasarkan pengumpulan data yang
didapat di Dusun 01 Kemiling masih banyak masyarakat yang masih mengkonsumsi obat
bebas sebelum berobat ke puskesmas.
B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil survei kesehatan masyarakat Dusun 01 Kemiling tanggal 30 Mei 2023,
diagnosa keperawatan yang muncul adalah masalah keperawatan resiko terjadi peningkatan k
asus penyakit (saluran cerna, demam berdarah, ISPA, dll) berhubungan dengan lingkungan ya
ng kurang sehat didapatkan melalui data subyektif yaitu masyarakat mengatakan sampah dibia
rkan tanpa ada penampungan sampah sebelumnya,sehingga dapat menjadikan sarang nyamuk.
Tumpukan sampah tersebut dibakar didekat rumah sehingga menimbulkan polusi udara diseki
tar lingkungan rumah.
Selain itu masalah kesehatan yang lainnya adalah disebabkan oleh tidak adanya jendela ti
ap kamar dan tidak dibuka jendela tiap rumah sehingga tidak adanya udara yang masuk yang
dapat menyebabkan lingkungan lembab dan menimbulkan resiko gangguan system pernafasan.
Masalah Keperawatan resiko penurunan derajat kesehatan umum: Penggunaan obat bebas
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat. Mengenai faktor pri
nsip obat yang benar antara lain adalah dosis obat yang tepat, memperhatikan waktu minum
obat yang tepat dan lainya serta memperhatikan resiko alergi terhadap obat.
Masalah keperawatan resiko penurunan derajat kesehatan lansia :berdasarkan data, posbi
ndu yang diadakan dirutinan setiap bulan kurang efektif karena kurangnya partisipasi lansia d
alam kegiatan dengan demikian tingkat kesehatan lansia semakin menurun disebabkan keseha
tan lansia tidak dalam monitoring. (Selengkapnya dalam lampiran 1)
29
30
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di Dusun 01 Desa Tanjung Jaya Kecamatan
Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan menunjukkan bahwa terdapat beberapa masalah yaitu
dalam pengolahan sampahnya masih banyak yang dibakar dan masih banyak masyarakat yang
menutup jendela, masih banyak lansia yang tidak mengikuti posbindu, dan masih banyak
masyarakat yang mengkonsumsi obat secara bebas.
Tahapan proses keperawatan komunitas yaitu 1) pengkajian yang terdiri dari wawancara,
observasi, kuisioner, 2) menentukan prioritas masalah 3) pelaksanaan MMD.
B. SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang diperoleh maka dapat diberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan mempunyai motivasi menjaga pola hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari. Masyarakat juga diharapkan berpartisipasi dalam meningkatkan taraf kesehatan
termasuk menjaga lingkungan
2. Bagi Pemerintah
Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat desa Tanjung Jaya untuk
mencegah terjadinya masalah kesehatan di masyarakat
31
3. Bagi Puskesmas Buay Pemaca
4. Bagi Mahasiswa
32
DAFTAR PUSTAKA
Alfitri. 2011. Comunity Development. Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Alimul H., Aziz. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Anderson, Elizabeth T. 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Teori Dan Praktek. Jakarta:
EGC.
Edelman dan Mandle. 1994. WHO.
Mubarak, W, I & Chayatin, N. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori.
Jakarta: Salemba Medika.
Rahayu. (2012). Pemberdayaan posyandu untuk menanggulangi terjadinya gizi buruk.
www.slideshere.net diakses tanggal 02 Mei 2015.
Handayani, Eka. 2008. Hubungan Antara Pengetahuan Lansia Tentang Posbindu Dengan Motivasi Pada
Lansia Berkunjung Ke Posbindu Di Wilayah RW 03 Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan.
Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia. Sumber : http://Lontar.ui.ac.id. Diakses Tanggal
3 April 2013.
Rahayu, Y.,P., 2012. Posbindu Lansia. Sumber :http://duniapintardancemerlang.blogspot.com.Diakses
Tanggal 3 April 2013.
Wrihatnolo, Randy dan Riant Nugroho Dwidjowijoto. 2007. Manajemen Pemberdayaan Sebuah
Pengantar dan Pemanduan Untuk Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
33
DOKUMENTASI
34
35