Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

GAMBARAN KONDISI KESEHATAN MASYARAKAT DUSUN 01 KEMILING DESA


TANJUNG JAYA KECAMATAN BUAYPEMACA KABUPATEN OKU SELATAN
Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Stase Keperawatan Komunitas

Dosen Pembimbing :
Ns. Meta Nurbaiti, S.Kep., M.Kes

Oleh :
KELOMPOK 9 OKU RAYA

1. Imam Suhanda NPM. 22.14901.14.29


2. Desi Saprita NPM. 22.14091.14.20
3. Meri Suryaningsih NPM. 22.14901.14. 19
4. Tuti Elyta NPM. 22.14901.14.12
5. Meiliasari NPM. 22.14901.14.04
6. Arini Novfriani NPM. 22.14901.14.05
7. Ermawati NPM. 22.14901.14.03
8. Muhammad Ibrahim NPM. 22.14901.14.28

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN 2023

1
PENGESAHAN

Judul : Gambaran Kondisi Kesehatan Masyarakat di Dusun 01 Kemiling Desa


Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan
Disusun Oleh: Kelompok 9 OKU Raya Program Profesi Ners STIK Bina Husada Palembang.
Tahun Ajaran 2022-2023

Pembimbing Klinik Tanjung Jaya, 08 Juni 2023


Kepala Desa Tanjung Jaya

Nugroho, S.Kep., Ners Yeti Tarwiyah

Pembimbing Akademik

Ns. Meta Nurbaiti, S.Kep., M.Kep

KATA PENGANTAR

2
Segala puji bagi Allah pencurah kasih sayang tiada batas kepada yang dikehendaki-Nya.
Allah telah mencurahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan yang berjudul Gambaran Kondisi Kesehatan Masyarakat di Dusun 02 Kemiling Desa
Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pemberi syafaat dan pembawa
kabar gembira.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang bersangkutan dalam
menyelesaikan penulisan laporan ini. Laporan ini penulis ajukan untuk memenuhi tugas yang
ditetapkan oleh dosen Pembimbing Keperawatan Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners
STIK Bina Husada Palembang. Penulis telah berusaha sangat maksimal untuk memberikan yang
terbaik, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menerima kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Dalam usaha menyelesaikan penulisan laporan ini tentu telah melibatkan banyak pihak
secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan kontribusi yang positif demi
terwujudnya sebuah karya yang baik. Semoga semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
laporan ini mendapatkan sebaik-baik pahala dari Allah SWT. Dengan segala keterbatasan yang
dimiliki, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi
pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya sehingga diharapkan dapat dijadikan
pedoman dan dapat dijadikan referensi.

Tanjung Jaya, 08 Juni 2023


Penyusun Kelompok 9

DAFTAR ISI

3
Table of Contents
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................................2

KATA PENGANTAR....................................................................................................................3

DAFTAR ISI...................................................................................................................................4

LAMPIRAN....................................................................................................................................

B. Tujuan...................................................................................................................................10

C. Waktu....................................................................................................................................11

D. Tempat Praktik.....................................................................................................................11

E. Strategi Pelaksanaan.............................................................................................................11

BAB II...........................................................................................................................................14

KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................................................14

BAB III.........................................................................................................................................18

ASUHAN KEPERAWATAN......................................................................................................18

A. Pengkajian Data....................................................................................................................18

B. ANALISI DATA..................................................................................................................19

C. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH............................................................................21

D. PERENCANAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS........Error! Bookmark not defined.

E. PELAKSANAAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA ( MMD )..........................23

BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................................................25

BAB V PENUTUP.......................................................................................................................26

A. KESIMPULAN....................................................................................................................27

B. SARAN.................................................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................29

Lampiran 1

Prioritas Masalah

4
1. Sampah Yang Dibakar
a. Definisi
Menurut Swesty, 2007 proses pembakaran sampah adalah menggunakan insinerator
dengan suhu kisarannya mendekati suhu pembakaran sampah terbuka dilapangan
(100-700 0C).
b. Penyebab
Membakar sampah justru dapat menimbulkan masalah baru khususnya bagi kesehatan
kita. Saat pembakaran sampah dalam tumpukan, tidak terjadi proses pembakaran yang
baik. Pembakaran yang baik adalah dengan membutuhkan oksigen (O2) yang cukup.
Berbeda saat membakar tumpukan sampah, mungkin bagian luar tumpukan cukup
mendapatkan oksigen sehingga menghasilkan CO2,tapi di dalam tumpukan sampah
akan kekurangan O2 sehingga yang di hasilkan adalah gas Karbon Monoksida (CO)
yang merupakan gas yang berbahaya, karena dapat membunuh kita secara masal. Bila
kita menghirup gas CO, hemoglobin darah yang seharusnya mengangkat dan
mengedarkan oksigen keseluruh tubuh akan terganggu. Dengan itu tubuh kita akan
mengalami kekurangan Oksigen, yang dapat berujung kematian.
c. Tanda dan Gejala
a. Dampak asap pembakaran sampah terhadap lingkungan dan kesehatan :
Disinyalir dapat menyebabkan kematian meski pada konsentrasi yang sangat rendah
(1/1.000.000 gr), kerusakan sistem imun pada manusia, dapat menimbulkan
penyakit chloracnem (tampak seperti jerawat yang sangat besar, merah, timbul dan
banyak, kanker, dan pada ibu hamil dapat menimbulkan efek terhadap reproduksi
atau perkembangan seperti keguguran, kemandulan dan bawaan saat lahir.
b. Dampak asap pembakaran terhadap pencemaran udara :
Populasi udara ini merupakan suatu kondisi yang menggambarkan udara yang tidak
murni lagi. Karena tercemar oleh berbagai macam zat-zat polutan. Polutan yang
mencemari udara ini paling banyak berupa asap-asap yang di dalamnya
mengandung banyak sekali penyakit dan juga hal merugikan lainnya.
2. Obat bebas
Menurut permenkes RI nomor 949/Menkes/ Per/VI/2000 obat bebas merupakan obat yang
ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan tepi lingkaran berwarna hitam. Obat
bebas umumnya berupa suplemen vitamin dan mineral, obat gosok, beberapa analgetik-
antipiretik, dan beberapa antasida obat golongan ini dapat dibeli bebas di apotik, toko
obat, dan warung
Akibat mengkonsumsi obat bebas :
1. gangguan fungsi hati
2. gangguan ginjal
3. anafilatik
4.penyakit semakin parah
5. kebal obat
6. dosis yang tidak tepat
7. kecanduan

5
3. Lansia Yang Tidak Mengikuti Posbindu

a. Definisi

Posbindu adalah pusat bimbingan pelayanan kesehatan yang dikelolakan di


selenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas
kesehatan dalam rangka mencapai masyarakat yang sehat dan sejahtera (Depkes RI,
(2002) dalam Handayani 2008).

Posbindu merupakan suatu wadah kegiatan berbasis masyarakat untuk bersama-


sama masyarakat menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk
melaksanakan, memberikan serta memperoleh informasi dan pelayanan sesuai
kebutuhan dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat secara umum (Rahayu,
2012).

b. Penyebab

1. Perubahan psikososial yang terjadi pada lansia erat kaitannya dengan perubahan
fisik, lingkungan tempat tinggal dan hubungan sosial dengan masyarakat (Miller,
2002 dalam Stanley & Beare, 2007). Seperti menurunya aktifitas lansia tidak mau
pergi ke posbindu.
2. Sebagian besar lansia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor.
Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman, pengertian,
perhatian dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi
makin lambat. Sementara fungsi psikomotorik (konatif) meliputi hal-hal yang
berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi,
yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan.
3. Kurang Pendekatan keluarga terhadap lansia yang harus dilakukan dalam
melaksanakan program kesehatan adalah pendekatan kepada keluarga dan
Pendekatan ini lebih memprioritaskan upaya menjaga dan memelihara kesehatan
lansia.
4. Aktifitasnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain atau keluarga, usia potensial
adalah lanjut usia yang masih mampu melakukan pekerjaan sendiri apapun
keinginannya tidak bisa di paksakan.
5. Keluarga yang sibuk sama pekerjaannya sehingga waktu untuk lansia tidak ada
untuk mengantar ke posbindu.
6. Lansia yang aktivitasnya menurun sehingga tidak mau ke posbindu lanjut usia
yang masih mampu melakukan pekerjaan sendiri apapun keinginannya tidak bisa
di paksakan.

c. Beberapa akibat lansia tidak mengikuti Posbindu

1. Kurangnya pengetahuan usia lanjut tentang kesehatan


2. Menurunnya kesejahteraan kualitas hidup bagi usia lanjut

6
3. Meningkatkan komunikasi sesama usia lanjut

7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa globalisasi menuntut adanya perkembangan dan perubahan di segala bidang salah
satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan berbagai inovasi yang dilakukan di bidang
kesehatan, perubahan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka terjadi peningkatan usia
harapan hidup warga Indonesia dan ini memberikan dampak tersendiri dalam upaya peningkatan
derajat/status kesehatan penduduk.

Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai peningkatan


derajat hidup sehat bagi setiap penduduk adalah merupakan hakekat pembangunan kesehatan
yang termuat di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan tujuan agar dapat mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari
tujuan nasional. Agar tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal, diperlukan partisipasi aktif
dari seluruh anggota masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan telah
diberlakukannya UU No. 23 tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap orang
berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
perorangan, keluarga dan lingkungan.

Peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia di berbagai bidang kehidupan


mengakibatkan pergeseran pola kehidupan masyarakat diantaranya bidang kesehatan. Dengan
berkembangnya Paradigma “Sehat-Sakit”, saat ini telah terjadi pergeseran, antara lain: perubahan
upaya kuratif menjadi upaya preventif dan promotif, dan segi kegiatan yang pasif menunggu
masyarakat berobat ke unit-unit pelayanan kesehatan menjadi kegiatan penemuan kasus yang
bersifat aktif. Hal ini akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk ikut
berperan dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu, keluarga dan
kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan menerapakan konsep kesehatan dan
keperawatan komunitas, serta sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat profesional
dan mempunyai potensi keprawatan secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus
dicapai, maka mahasiswa Program Profesi Ners STIK Bina Husada Palembang Kelompok 9
OKU Raya melaksanakan Praktik Klinik Keperawatan Komunitas di Dusun 01 Kemiling Desa
Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan dengan menggunakan 3
pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, kelompok dan masyarakat, serta secara aktif dalam
upaya peningkatan status kesehatannya.

Selain itu, selama proses belajar klinik di komunitas, mahasiswa mengidentifikasi


populasi dengan resiko tinggi dan sumber yang tersedia untuk bekerjasama dengan komunitas
dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi perubahan kemunitas dengan penerapan
proses keperawatan komunitas dan pengorganisasian komunitas. Harapan yang ada, masyarakat
akan mandiri dalam upaya meningkatkan status kesehatannya.

8
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan konsep dan teori keperawatan komunitas yang telah diperoleh
pada tahap akademik secara nyata dalam memberikan Asuhan Keperawatan Komunitas
Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU
Selatan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengumpulan data hasil pengkajian pada masyarakat di Dusun 01
Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan.
b. Melakukan anilasa data hasil pengkajian pada masyarakat di Dusun 01 Desa tanjung
Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan.
c. Menentukan diagnosa keperawatan hasil pengkajian pada masyarakat di Dusun 01
Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan.
d. Menginformasikan tentang prioritas masalah yang ada di Dusun 01 Kemiling Desa
Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan.
e. Menginformasikan perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di Dusun 01
Kemiling Desa tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan.
f. Menginformasikan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di Dusun 01
Kemiling Desa Taanjung Jaya Kabupaten OKU Selatan.

C. Waktu
Pelaksanaan Praktik Keperawatan Komunitas di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya
Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan, dimulai pada tanggal 13 Mei–23 Juni
2023.

D. Tempat Praktik
Praktik Keperawatan Komunitas di tempatkan didusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya
Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan.

E. Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakan dalam perawatan
kesehatan masyarakat adalah :

1) Pendidikan kesehatan (Health Promotion)


Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sada, tahu
dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya
dengan kesehatan (Elisabeth,2007).
2) Proses kelompok (Group Process)
Bidang tugas perawat komunitas tidak bisa terlepas dari kelompok masyarakat sebagai
klien termasuk sub-sub sistem yang terdapat di dalamnya, yaitu :
Individu, keluarga, kelompok khusus, perawat spesialis komunitas dalam melakukan
upaya peningkatan, perlindungan, dan pemulihan status kesehatan masyarakat dapat
menggunakan alternatif model perorganisasian masyarakat yaitu : perencanaan sosial,

9
aksi sosial atau pengembangan masyarakat. Berkaitan dengan pengembangan kesehatan
masyarakat yang relevan, maka penulis mencoba mendekatkan pengorganisasian
masyarakat dengan model perkembangan masyarakat (Community development,2007).
3) Kerja sama atau kemitraan (Partnership)
Kemitraan adalah hubungan atau kerjasama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan
kesetaraan, keterbukaan yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat.
Partisipasi klien/masyarakat dikonseptualisasikan sebagai peningkatan inisiatif diri
terhadap segala kegiatan yang memiliki konstribusi pada peningkatan kesehatan dan
kesejahteraan (Elisabeth,2007).
Kemitraan antara perawat komunitas dan pihak-pihak terkait dengan masyarakat
digambarkan dalam bentuk garis hubung antara komponen-komponen yang ada. Hal ini
memberikan pengertian perlunya upaya kolaborasi dalam mengkombinasikan keahlian
masing-masing yang dibutuhkan untuk mengembangkan strategi peningkatan kesehatan
(Elisabeth,2007).
4) Pemberdayaan (Empowerment)
Konsep konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai proses
pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi transformasi kepada
masyaraka. Antara lain : adanya dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan
kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan baru (Elisabeth,2007)
Perawat komunitas perlu memberikan dorongan atau pemberdayaan kepada masyarakat
agar muncul partisipasi aktif masyarakat. Membangun kesehatan masyarakat tidak
terlepas dari upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas, kepemimpinan dan partisipasi
masyarakat (Elisabeth,2007).

Metode pengumpulan data di Desa Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya menggunakan :

1. Wawancara

Pada tahap wawancara melibatkan:

 Masyarakat
 Tokoh masyarakat
 Kader
 Aparat kelurahan / desa
2. Observasi

Pada tahap observasi meliputi :

 Norma
 Nilai
 Keyakinan
 Struktur kekuatan
 Proses penyelesaian masalah

10
 Dinamika kelompok masyarakat
 Pola komunikasi
 Situasi/ kondisi lingkungan wilayah
3. Kuisioner

Pengumpulan data menggunakan kuisioner yaitu dengan mengambil sample sebanyak


181 Kartu Keluarga dari 401 Kartu Keluarga.

(Lihat Lampiran )

11
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Gambaran
Gambaran berasal dari kata dasar gambar. Gambaran adalah sebuah homonim
karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda.
Gambaran memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga gambaran dapat
menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang
dibendakan.
B. Pengertian Komunitas
Komunitas (Community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (valuase), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan
batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga, misalnya
didalam kesehatan dikenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak
balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain
sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat
pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya, (Alimul, 2009).
C. Pengertian Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas adalah suatu dalam keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta
aktif masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan
masyarakat dengan menekankan kepada peningkatan peran serta masyarakat dalam
melakukan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan tindakan kuratif dan
rehabilitatif sehingga di harapkan masyarakat mampu mengenal mengambil keputusan
dalam memelihara kesehatannya ( Mubarak,2009 ).
Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu sebagai klien yang
menjadi sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas terdirii dari individu dan
masyarakat. Berdasarkan pada model pendekatan totalitas individu dari Neuman
( Irnanda,2013 ) untuk melihat masalah pasien model komunitas sebagaai klien di
kembangkan untuk menggambarkan batasan keperawatan kesehatan masyarakat sebagai
sintesis kesehatan masyarakat dan keperawatan. Model tersebut telah di ganti namanya
menjadi model komunitas sebagai mitra, untuk menekankan filosofi pelayanan kesehatan
primer yang menjadi landasannya.

Proses Keperawatan Komunitas merupakan metode Asuhan Keperawatan yang


bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinua dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui

12
langkah-langkah seperti, Pengkajian, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi
Keperawatan. (Wahyudi, 2010)

D. Kondisi Kesehatan
Menurut WHO (1947), sehat  dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna
baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan
konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):
1) Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2) Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3)  Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
Desa sehat adalah suatu upaya untuk menyehatkan kondisi pedesaan yang bersih,
nyaman, aman dan sehat untuk dihuni warganya dengan mengoptimalkan potensi
masyarakat , melalui pemberdayaan kelompok kerja masyarakat , difasilitasi oleh sektor
terkait dan sinkron dengan perencanaan wilayah.
Kebijakan Dan Instrumen Fasilitasi Koordinasi Pedoman Pembangunan
Perdesaan Sehat (PeraturanMenteri PDT No 1tahun 2013) adalah Kebijakan Serta
Instrumen Fasilitasi Koordinasi Pelaksanaan Percepatan Pembangunan Kesehatan
Nasional di Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca Konflik melalui pendekatan
Pembangunan Berwawasan Kesehatan Berbasis Perdesaan. Dengan Fokus intervensi
pada 5 determinan faktor kualitas kesehatan, Ketersediaan dan Berfungsinya :
a) Dokter Puskesmas
b) Bidan Desa
c) Air Bersih,
d) Sanitasi
e) Gizi.

E. Penyakit yang Sering Muncul di Komunitas


1) Alergi Kulit (radang kulit)
Gejala           : kulit timbul bercak-bercak merah dan terasa gatal
Penyebab      : kosmetik, detergen, sabun mandi, perhiasan imitasi, kain yang kasar,
pakaian pelembab dan makanan tertentu 
2) Amandel
Pembengkakan pada kelenjar limfe yang berada di dinding belakang tenggorokan
Gejala : sakit pada daerah tenggorokan pada waktu menelan makanan, demam,
menggigil, bengkak, dan timbul bengkak dan bercak merah pada kedua belah sisi di
belakang tenggorokan

3) Anemia

13
Gejala : kulit, bibir, lidah, kuku dan kelopak dalam mata pucat, mudah lelah, lesu,
pusing, mudah pingsan, sesak nafas terutama setelah berolahraga dan denyut jantung
cepat
Penyebab: kurang zat besi dan vitamin B12, kehilangan darah sewaktu melahirkan dan
faktor keturunan 

4) Asam Urat
Merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan
berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal
monosodium urat yang terkumpul didalam sendi sebagai akibat tingginya kadar asam
urat didalam darah (hiperurikemia)
Gejala : nyeri sendi secara mendadak, biasanya di malam hari kemerahan, bengkok
pada sendi yang terkena asam urat
Penyebab : kadar asam urat dalam darah yang meningkat menyebabkan penumpukan
kristal asam urat didalam sendi 

5) Asma
Merupakan gangguan kesehatan yang muncul akibat terjadinya penyempitan
saluran nafas karena hiperaktifitas terhadap rangsangan tertentu yang menyebabkan
peradangan. Penyempitan ini bersifat sementara.
Gejala : mengi (bunyi saat nafas), pilek/bersin-bersin, batuk disertai rasa gatal di
tenggorokan, sesak nafas, berkeringat dan denyut nadi meningkat.
Penyebab: radang di tenggorokan akibat debu, bahan makanan yang menimbulkan
iritasi seperti pedas, asam, manis, asin, dingin, bergetah dan panas, udara kotor, bulu
dan kotoran dari hewan peliharaan (kucing, anjing, unggas, dll.) 
6) Batuk
Reaksi otomatis tubuh dalam melindungi paru-paru akibat adanya benda asing selain
udara yang masuk.
Gejala : tenggorokan sakit terasa gatal. Adanya dahak di saluran pernafasan
Penyebab : penyempitan saluran pernafasan, produksi dahak yang berlebihan disaluran
tenggorokan karena infeksi atau masuknya benda asing seperti debu, asap atau cairan
makanan secara tidak sengaja.
7) Diare
Diare adalah peningkatan volume, keenceran atau frekuensi buang air besar lebih dari
3 kali sehari
Gejala  :  frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari, kotoran encer dan banyak
air, sakit atau kejang perut disertai demam
Penyebab : alergi pada makanan, keracunan makanan atau minuman, infeksi pada
usus, rasa cemas atau stress berlebihan.
8) Maag/Asam Lambung Tinggi/ Perut Sering Kembung

14
Dispepsia (maag) adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau
dada, yang sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit atau
rasa terbakar di perut.
Gejala : rasa mual, melilit, keluar cairan asam, berat badan menurun
Penyebab : merokok, minum alkohol, stress, sering menunda makan pada saat jam
makan, kurang makan sayur dan buah serta kurang minum air putih.

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN DATA
Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas (Betty Neuman) :

1). Perumahan: Status kepemilikan rumah Dusun 01 Kemiling yaitu milik sendiri,
menumpang dan menyewa rumah.

Tipe rumah di Dusun 01 Kemiling sebagian besar mempunyai rumah permanen , ada
juga semi permanen , tidak permanen.

Masing-masing keadaan lantai masih tanah, papan , tegel, semen.

2). Pendidikan: status pendidikan di Dusun 01 Kemiling kebanyakan masih tingkat SD dan
SMP namun dalam hasil pngkajian ada juga yang SMA, SMK dan Perguruan Tinggi.

3). Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal: kondisi keamanan dan
keselamatan di Dusun 01 Kemiling masih dalam lingkup aman, karena kondisi
perumahan yang berdekatan menimbulkan interaksi sosial terjaga.

4). Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan: pelayanan kesehatan di
Dusun 01 Kemiling khususnya pustu (Puskesmas Pembantu) dianggap belum memadahi
dan kurang dalam pelayanan kesehatannya, sehingga masyarakat lebih memilih untuk
pergi ke dokter, bidan praktek, dan perawat ada juga yang mengonsumsi obat secara
bebas.

5). Pelayanan kesehatan yang tersedia di Dusun 01 Kemiling untuk melakukan deteksi dini
gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi yaitu
puskesmas.

6). Sistem komunikasi: ada berbagai sarana pelayanan kemasyarakatan untuk


mengaktualisasikan pengetahuan masyarakat seperti kegiatan PKK penyuluhan
kesehatan, Posyandu, Posbindu, Senam dll.

15
7). Ekonomi: tingkat ekonomidi masyarakat masih dibawah UMR, kebanyakan penghasilan
yang didapat perbulan kurang dari 1 juta, sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan
dalam meningkatkan kesehatan seperti kebutuhan nutrisi dan fasilitas kesehatan.

8). Rekreasi: di Dusun 01 Kemiling terdapat sarana rekreasi namun kebanyakan masyrakat
tidak memanfaatkan sarana tersebut. Karena masyarakat lebih memilih melakukan
aktivitas dirumah bersama keluarga saat waktu luang.

B. ANALISIS DATA
Setelah pengkajian proses pengumpulan data kami menggunakan SPSS 20 yang di
prosentasikan dalam bentuk diagram seperti yang dicantumkan dibawah ini :

N Data Masalah Penyebab


O
1 Ds: Resiko terjadi peningkatan k lingkungan yang kurang sehat seperti tid
- Kepala Desa asus penyakit (saluran cern ak adanya jendela tiap kamar dan tidak di
mengatakan a, demam berdarah, ISPA, d buka jendela tiap rumah
banyak ll).
sampah yang
dikumpulkan
dan dibakar di
pekarangan
rumah.
- Kepala Desa
mengatakan
banyak
jendela rumah
warga ditutup
siang hari
karena demi
keamanan
rumah.
- Beberapa
warga
mengatakan
sampah di
bakar dan
tidak ada
penutup
sampah

Do :
-87,3%

16
masyarakat
membakar
sampah di
pekarangan
rumahnya
-8,8% sampah
ditimbun
-2,8% sampah
dibuang
sembarangan
-1,1% sampah
dibuang ke
sungai
-91,2% sampah
dibiarkan
terbuka
-71,8% jendela
tiap rumah
tidak dibuka di
siang hari
-52,5%
pencahayaan
remang-remang
di siang hari
-28,2%
pencahayaan
gelap di siang
hari
2. Ds : Resiko penurunan derajat ke Kurangnya pengetahuan dan kesadaran
- Kepala Desa sehatan umum masyarakat
mengatakan
banyak
warganya
membeli obat
bebas di
warung,
karena lebih
murah dan
mudah di
jangkau.

17
Do : 74,0%
masyarakat
mengkonsumsi
obat bebas di
warung , 12,2%
mengkonsumsi
jamu sebelum
pergi ke
pelayanan
kesehatan,
sisanya
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan.
3. Ds : Resiko penurunan derajat ke Kurangnya partisipasi lansia dalam kegia
- Kepala Desa sehatan lansia tan
mengatakan
bahwa
posbindu
sementara
berhenti,
karena ada
alat kesehatan
yang tidak
tersedia.
- Lansia
mengatakan
tidak tahu
bagaimana
menjaga
kesehatan dan
cara
menangani
penyakit
seperti :
hipertensi,
rematik, dan
asam urat
-
Do :
-4 Lansia
mengalami
18
Hipertensi
-2 Lansia
mengalami
Asma
-2 Lansia
mengalami
Rematik
-1 Lansia
mengalami
Kencing Manis
-6 Lansia
mengalami
masalah
kesehatan lain
seperti batuk
dan pilek

C.Hasil Tabulasi Data

1. Struktur Keluarga

Diagram 1
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan Di Dusun 01 Kemiling Desa
Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan Tahun 2023

70
Diagram 1
60
SD
50
40 SMP

30 SMA
20
PERGURUAN
10 TINGGI

0
PENDIDIKAN

Berdasarkan data tersebut sebanyak 60% dari penduduk di Dusun 01 Kemiling Desa
Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan mempunyai latar belakang
pendidikan SD.

19
Diagram 2
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Di Dusun 01 Kemiling Desa
Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan Tahun 2023

45 SWASTA
40
35 BURUH
30
25 PEDAGANG
20 PNS
15
10 PETANI
5 SUPIR
0
PEKERJAAN TIDAK BEKERJA

Berdasarkan data tersebut sebagian besar pekerjaan dari penduduk di Dusun 01 Kemiling
Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan mempunyai pekerjaan
sebagai karyawan swasta (PT)

2. Data Ekonomi
Diagram 3
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Penghasilan Di Dusun 01 Kemiling Desa
Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan Tahun 2023

45
40
35
30 < 500 RB
25
20 500 RB - 1 JT
15 > 1 JT
10
5
0
PENGHASILAN

Berdasarkan data tersebut sebesar 41 % dari penduduk di Dusun 01 Kemiling Desa


Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan mempunyai penghasilan
kisaran dari 500 ribu – 1 juta.

20
3. Lingkungan Fisik
Diagram 4
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Perumahan Kepemilikan Di Dusun 01
Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan
Tahun 2023

80
70
60 MILIK SENDIRI
50
40 SEWA
30 MENUMPANG
20
10
0
PERUMAHAN KEPEMILIKAN

Berdasarkan data tersebut penduduk di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan
Buay Pemaca dilingkungan fisik perumahan kepemilikan, milik sendiri sebanyak 80%, sewa
sebanyak 15%, menumpang sebanyak 5%.

Diagram 5

Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Perumahan Di Dusun 01 Kemiling Desa


Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan Tahun 2023

100
90
80 PERMANEN
70
60
50 SEMI PERMANEN
40
30 TIDAK PERMANEN
20
10
0
JENIS PERUMAHAN

Berdasarkan data tersebut penduduk di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan
Buay Pemaca di lingkungan fisik jenis perumahan, permanen sebanyak 97,50%, semi permanen
sebanyak 2,5%, tidak permanen sebanyak 0 %

21
Diagram 6
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Lingkungan Fisik Lantai Di Dusun 01
Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan Tahun
2023

100
90
80
70
60 PAPAN
50
40 TEGEL/ SEMEN
30 TANAH
20
10
0
LANTAI

Berdasarkan data tersebut penduduk di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan
Buay Pemaca di lingkungan fisik lantai, dengan nilai yang paling tinggi yaitu tegel/ semen
sebanyak 98,5% nilai terendah yaitu papan sebanyak 1,5% dan tanah sebanyak 0%.
Diagram 7
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Lingkungan Fisik Pencahayaan Sinar Matahari
Di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU
Selatan Tahun 2023

80
70
jendela tidak dibuka
60 di siang hari
50
pencahayaan
40 remang-remang
di siang hari
30
20 pencahyaan gelap di
10 siang hari

0
PENCAHAYAAN RUANGAN

22
Berdasarkan data tersebut penduduk di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan
Buay Pemaca di lingkungan fisik pencahayaan sinar matahari dengan jendela tidak dibuka
disiang hari sebanyak (71,8%), pencahayaan sinar matahari dengan remang-remang disiang hari
sebanyak (52,5%), pencahayaan gelap disiang hari sebanyak (28,2%),

Diagram 8
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Membuang Sampah Di Dusun 01 Kemiling
Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan Tahun 2023

100
90
sampah di bakar
80
70 sampah di timbun
60
50 sampah di buang
sembarangan
40
30 sampah di buang ke sungai
20
10 sampah di biarkan terbuka
0
SAMPAH

Berdasarkan data tersebut penduduk di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan
Buay Pemaca yang membuang sampah dengan cara dibakar sebanyak (88,0%), membuang
sampah dengan cara di timbun sebanyak (4,9%), membuang sampah dengan cara dibuang
sembarangan sebanyak (2,8%), membuang sampah dengan cara dibuang kesungai sebanyak
(1,1%), dan membuang sampah dengan cara dibiarkan terbuka sebanyak (91,2%)

4. Status Kesehatan

Diagram 9
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Resiko Penurunan Derajat Kesehatan Di Dusun
01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan
Tahun 2023

23
Berdasarkan data tersebut penduduk di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan
Buay Pemaca resiko penurunan derajat kesehatan dengan cara mengkonsumsi obat wrung
sebanyak (74%), dan dengan cara mengkonsumsi obat jamu sebanyak (16,0%).

Diagram 10
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Resiko Penurunan Derajat Kesehatan Pada
Lansia Di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten
OKU Selatan Tahun 2023

60

50

40 Lansia mengalami Hipertensi


Lansia mengalami Asma
30 Lansia mengalami Rematik
Lansia mengalami Kencing Manis
20
Lansia mengalami masalah ke-
sehatan lain
10

0
RESIKO PENURUNAN DERAJAT KESEHATAN LANSIA

Berdasarkan data tersebut penduduk di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya


Kecamatan Buay Pemaca resiko penurunan derajat kesehatan pada lansia yang mengalami
hipertensi sebanyak (5,0%), lansia yang mengalami asma sebanyak (20,0%), lansia yang
mengalami rematik sebanyak (20,0%),lansia yang mengalami DM sebanyak (10,0%) dan lansia
yang mengalami masalah kesehatan lain sebanyak (60%).

Diagram 11
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Sarana Kesehatan Terdekat Dengan Rumah
Di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU
Selatan Tahun 2023

60
50
PUSTU
40
30 PERAWAT 24
20 BIDAN
10 DOKTER
Berdasarkan data tersebut penduduk di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay
Pemaca sarana kesehatan terdekat dari rumah yaitu dokter sebayak 55%, bidan praktek sebanyak
20%, perawat sebanyak 20% dan pustu sebanyak 5%.

C. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH


Masalah A B C D E F G H I J K L Total
No. kesehatan
1. Resiko terja 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 43
di peningka
tan kasus pe
nyakit (salu
ran cerna, d
emam berd
arah, ISPA,
dll)
2. Resiko pen 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 42
urunan dera
jat kesehata
n umum
3. Resiko pen 3 3 3 4 2 2 4 4 3 3 4 4 39
urunan dera
jat kesehata
n lansia

25
Keterangan:
Skoring:
5 : Sangat tinggi
4 : Tinggi
3 : Cukup
2 : Rendah
1 : Sangat rendah

A : Sesuai dengan perawat komunitas G : Sesuaidengan program pemerintah


B : Jumlah yang beresiko H : Sumber daya tempat
C : Besarnya resiko I : Sumber daya waktu
D : Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan J : Sumber daya dana
E: Minat masyarakat K : Sumber daya fasilitas
F:Kemungkinan untuk diatasi L : Sumber daya orang

E. Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD )


1. Susunan Acara Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD ) Di Dusun 01 Kemiling Desa
Tanjung Jaya

NO. JAM MATERI PENANGGUNG


JAWAB
1 Pembukaan oleh Kepala Desa Tanjung Jaya
2 Sambutan dari Pembimbing Klinik
3 Sambutan Pembimbing Akademik
4 Penyajian Materi Desa Siaga Siaga
4 Penyajian hasil Survei Mawas Diri(SMD) Kader ibu Mulyani
5 Perumusan dan penentuan prioritas Masalah Bidan Siaga
6 Menggali dan memecahkan masalah kesehatan Kapus dan Bidan Siaga
7 Penyusunan Rencana Kegiatan Bidan siaga
8 Penyimpulan hasil MMD Kepala Desa

2. Tahap Perencanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


a. Pengertian MMD
MMD adalah pertemuan perwakilan warga desa untuk membahas hasil Survei Mawas Diri
(SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil
SMD (Wrihatnolo, 2007).

26
3. Tujuan MMD
Masyarakat mengenal masalah kesehatan diwilayahnya
a. Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan melalui pelaksanaan
desa siaga dan poskesdes.
b. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan,
melaksanakan desa siaga dan poskesdes.

4. Peserta MMD
MMD harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas Puskesmas, dan sektor terkait
di tingkat desa dan kecamatan (seksi-seksi pemerintahan dan pembangunan, BKKBN,
Pertanian, Agama, dan lain-lain).

5. Tempat dan waktu pelaksanaan MMD


MMD dilaksanakan di Balai Desa atau tempat pertemuan lain yang ada di desa, MMD
dilaksanakan segera setelah SMD dilaksanakan.

6. Cara pelaksanaan
a. Pembukaan dilakukan oleh Kepala Desa dengan menguraikan tujuan MMD dan
menghimbau seluruh peserta agar aktif mengemukakan pendapat dan pengalaman
sehingga membantu pemecahan masalah yang dihadapi bersama.
b. Perkenalan peserta yang dipimpin oleh kader untuk menimbulkan suasana keakraban.
c. Penyajian hasil survei oleh kader selaku tim pelaksana MMD.
d. Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan masalah
kesehatan dan hasil SMD dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas kesehatan
di desa / bidan di desa.
e. Menggali dan menemu-kenali potensi yang ada di masyarakat untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.
f. Penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan yang dipimpin oleh kepala
desa.
g. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja oleh Kepala Desa.
h. Penutup.

27
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
3.1 Analisa SWOT
NO KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN
(STRENGHT) (WEAKNESS) (OPPORTUNITY) (THREAT)
1 Dalam pelaksanaan Banyaknya jumlah warga Adanya izin dari Kepala Jumlah anggota
pengkajian dan di Dusun 01 Kemiling Desa, Sekretaris Desa, keluarga yang tidak
pngumpulan data di Dusun Desa Tanjung Jaya Kepala Dusun, RT dan lengkap karena adanya
01 Kemiling Desa Kecamatan Buay Pemaca adanya kerjasama dengan kesibukan sehingga
Tanjung Jaya Kecamatan Kabupaten OKU Selatan masyarakat setempat dibutuhkan metode
Buay Pemaca Kabupaten ada beberapa rumah sehingga memudahkan khusus dalam
OKU Selatan, mahasiswa yang kosong atau dengan mahasiswa untuk pengumpulan data
mendapatkan dukungan jumlah anggota keluarga melengkapi data untukmendapatkan
dari aparat desa setempat ( yang tidak lengkap di pengkajian. Selain itu, di hasil yang dapat
Kepala Desa, Sekretaris rumah menjadi kendala Desa Permata Baru menggambarkan
Desa, Kepala Dusun, RT, bagi mahasiswa untuk jarang dilakukan kondisi kesehatan
Tokoh Masyarakat, Tokoh mengkaji seluruh implementasi di bidang masyarakat di Dusun
Agama), Kader dan anggota keluarga. Hal ini kesehatan secara 01 Kemiling Desa
Masyarakat Desa. Halini menyebabkan pengkajian langsung ke masyarakat ( Tanjung Jaya
terlihat dari peran aktif tidak dapat dilakukan seperti penyuluhan Kecamatan Buay
masyarakat dalam mengisi secara langsung pada kesehatan) sehingga Pemaca Kabupaten
kuesioner yang dibagikan seluruh anggota keluarga masyarakat tampak OKU Selatan
dan wawancara antusias terhadap
kegiatan yang dilakukan
oleh mahasiswa

28
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Identifikasi Masalah dan Analisis Kesehatan

Hasil pengkajian Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca
Kabupaten OKU Selatan dengan pengambilan sampel sebanyak 86 KK dari 191 KK dengan
teknik pengambilan quesioner dan musyawarah masyarakat desa. Identifikasi masalah
kesehatan yaitu : beberapa masalah di Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan
Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan,berdasarkan hasil servey dan pengumpulan data warga
di Dusun 01 Kemiling dalam pengolahan sampahnya masih banyak yang dibakar dan jendela
dirumah kebanyakan masih ditutup, berdasarkan hasil pengumpulan data lansia di Dusun 01
Kemiling masih banyak yang tidak mengikuti posbindu, berdasarkan pengumpulan data yang
didapat di Dusun 01 Kemiling masih banyak masyarakat yang masih mengkonsumsi obat
bebas sebelum berobat ke puskesmas.

Masalah kondisi kesehatan di Dusun 01 Kemiling memang merupakan karakteristik


masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada masyarakat, kurangnya pengetahuan
masyarakat dan belum adanya kesadaran mereka yang menyebabkan masalah ini selalu ada.
Jenis penyakit terbanyak adalah hipertensi dan beberapa penyakit penyerta lainnya.

B. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan hasil survei kesehatan masyarakat Dusun 01 Kemiling tanggal 30 Mei 2023,
diagnosa keperawatan yang muncul adalah masalah keperawatan resiko terjadi peningkatan k
asus penyakit (saluran cerna, demam berdarah, ISPA, dll) berhubungan dengan lingkungan ya
ng kurang sehat didapatkan melalui data subyektif yaitu masyarakat mengatakan sampah dibia
rkan tanpa ada penampungan sampah sebelumnya,sehingga dapat menjadikan sarang nyamuk.
Tumpukan sampah tersebut dibakar didekat rumah sehingga menimbulkan polusi udara diseki
tar lingkungan rumah.

Selain itu masalah kesehatan yang lainnya adalah disebabkan oleh tidak adanya jendela ti
ap kamar dan tidak dibuka jendela tiap rumah sehingga tidak adanya udara yang masuk yang
dapat menyebabkan lingkungan lembab dan menimbulkan resiko gangguan system pernafasan.

Masalah Keperawatan resiko penurunan derajat kesehatan umum: Penggunaan obat bebas
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat. Mengenai faktor pri
nsip obat yang benar antara lain adalah dosis obat yang tepat, memperhatikan waktu minum
obat yang tepat dan lainya serta memperhatikan resiko alergi terhadap obat.

Masalah keperawatan resiko penurunan derajat kesehatan lansia :berdasarkan data, posbi
ndu yang diadakan dirutinan setiap bulan kurang efektif karena kurangnya partisipasi lansia d
alam kegiatan dengan demikian tingkat kesehatan lansia semakin menurun disebabkan keseha
tan lansia tidak dalam monitoring. (Selengkapnya dalam lampiran 1)

29
30
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di Dusun 01 Desa Tanjung Jaya Kecamatan
Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan menunjukkan bahwa terdapat beberapa masalah yaitu
dalam pengolahan sampahnya masih banyak yang dibakar dan masih banyak masyarakat yang
menutup jendela, masih banyak lansia yang tidak mengikuti posbindu, dan masih banyak
masyarakat yang mengkonsumsi obat secara bebas.

Komunitas (Community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan


nilai ( valuase), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas
geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga, misalnya didalam
kesehatan dikenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita,
kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya.
Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat pedagang,
masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya, (Alimul, 2009).

Keperawatan komunitas adalah suatu dalam keperawatan yang merupakan perpaduan


antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat
yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dengan
menekankan kepada peningkatan peran serta masyarakat dalam melakukan upaya promotif
dan preventif dengan tidak melupakan tindakan kuratif dan rehabilitatif sehingga di harapkan
masyarakat mampu mengenal mengambil keputusan dalam memelihara kesehatannya
( Mubarak,2009 ).

Tahapan proses keperawatan komunitas yaitu 1) pengkajian yang terdiri dari wawancara,
observasi, kuisioner, 2) menentukan prioritas masalah 3) pelaksanaan MMD.

B. SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang diperoleh maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Masyarakat

Masyarakat diharapkan mempunyai motivasi menjaga pola hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari. Masyarakat juga diharapkan berpartisipasi dalam meningkatkan taraf kesehatan
termasuk menjaga lingkungan

2. Bagi Pemerintah

Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat desa Tanjung Jaya untuk
mencegah terjadinya masalah kesehatan di masyarakat

31
3. Bagi Puskesmas Buay Pemaca

Diharapkan fasilitas yang ada di puskesmas memenuhi kriteria yang diharapkan


masyarakat. Dan pelayanan yang diberikan lebih ditingkatkan karena berdasarkan survey
yang dilakukan banyak pernyataan dari masyarakat yang mengeluh dalam pelayanan
tenaga kesehatan yang ada di puskesmas.

4. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa dapat menerapkan konsep keperawatan komunitas untuk meningkatkan


kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, sehingga tercapai derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat Dusun 01 Kemiling Desa Tanjung Jaya Kecamatan Buay Pemaca
Kabupaten OKU Selatan dalam penerapanya pada proses pendidikan.

32
DAFTAR PUSTAKA

Alfitri. 2011. Comunity Development. Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Alimul H., Aziz. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Anderson, Elizabeth T. 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Teori Dan Praktek. Jakarta:
EGC.
Edelman dan Mandle. 1994. WHO.
Mubarak, W, I & Chayatin, N. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori.
Jakarta: Salemba Medika.
Rahayu. (2012). Pemberdayaan posyandu untuk menanggulangi terjadinya gizi buruk.
www.slideshere.net diakses tanggal 02 Mei 2015.
Handayani, Eka. 2008. Hubungan Antara Pengetahuan Lansia Tentang Posbindu Dengan Motivasi Pada
Lansia Berkunjung Ke Posbindu Di Wilayah RW 03 Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan.
Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia. Sumber : http://Lontar.ui.ac.id. Diakses Tanggal
3 April 2013.
Rahayu, Y.,P., 2012. Posbindu Lansia. Sumber :http://duniapintardancemerlang.blogspot.com.Diakses
Tanggal 3 April 2013.
Wrihatnolo, Randy dan Riant Nugroho Dwidjowijoto. 2007. Manajemen Pemberdayaan Sebuah
Pengantar dan Pemanduan Untuk Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

33
DOKUMENTASI

34
35

Anda mungkin juga menyukai