Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

KULIAH UMUM KE PGRI AN


“PERAN GENERASI MILENIAL PGRI UNTUK INDONESIA TANGGUH,
INDONESIA MAJU”

DISUSUN OLEH :
VICKY AGUNG PRIHANTORO
(20710042)

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG TAHUN


2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya laporan yang
berjudul "peran generasi milenial PGRI untuk indonesia tangguh, indonesia tumbuh". Laporan ini
merupakan hasil dari tugas mandiri bagi para mahasiswa, untuk belajar dan mempelajari lebih lanjut
mengenai ke PGRI an. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar
mandiri kepada mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi kuliah dapat optimal sesuai
dengan yang diharapkan.

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengetahui dan
mendalami mengenai ke PGRI an di Indonesia.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar untuk
meraih prestasi yang gemilang. Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari dosen pengampu mata kuliah dan juga
temanteman sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam belajar pada
masa mendatang.

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ i
Kata Pengantar ............................................................................................... ii
Daftar Isi......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3

A. sejarah dan perjuangan PGRI .................................................................... 3


B. sesi tanya jawab ......................................................................................... 5

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 12


A. Kesimpulan ...................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................ 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar


Belakang
Dalam kuliah umum ke PGRI an yang dilaksanakan kerja sama pusat
pengembangan MKU LP2 dan PGRI cabang khusus universitas PGRI semarang. Dalam
rangka memperingati hari ulang tahun ke-76 persatuan guru republik Indonesia dan
hari guru nasional. Mata kuliah ke PGRI an di selenggarakan untuk menanamkan
semangat perjuangan PGRI.

Sebagai organisasi profesi PGRI mempunyai jati diri yang terpancar pada 4 ranah
profesi guru, yakni: keahlian, tanggung jawab, kesejawatan, atau jiwa korsa. Yakni
kesadaran individu sebagai bagian kekuatan korps sebagai suatu kesatuan, kekitaan,
dan kecintaan serta pembaharuan atau inovasi. Untuk itu menjadi harapan kita
semua untuk bisa menyelenggarakan ke PGRI an ini secara modern, menyenangkan,
serta menggugah semangat mahasiswa generasi milenial untuk terus berinovasi
serta melakukan aktivitas profesi sesuai prodi masing-massing dengan sepenuh hati.

Mata kuliah ke PGRI an ini menjadi salah satu andalan untuk membangun karakter
teladan dengan model pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana PGRI terus eksis sampai sekarang ?
2. Apa saja yang harus dilakukan untuk menanamkan semangat perjuangan PGRI?
3. Apa saja hal hal yang bisa menggugah semangat mahasiswa untuk terus
berinovasi?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui sejarah tentang PGRI di Indonesia?
2. Mengetahui karakter yang di bangun oleh PGRI untuk Indonesia?
3. Mengetahu problematika mata kuliah PGRI di Indonesia?

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah dan perjuangan PGRI
PGRI lahir pada 25 november 1945, 100 hari setelah proklamasi kemerdekaan
republic Indonesia.
Semangat kebangsaan Indonesia telah lama tumbuh di kalangan guru-guru bangsa
Indonesia. Organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda berdiri
pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).

Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para Guru Bantu, Guru
Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah. Dengan latar pendidikan yang
berbedabeda mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka
Dua.
Tidak mudah bagi PGHB memperjuangkan nasib para anggotanya yang memiliki
pangkat, status sosial dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Sejalan dengan
keadaan itu maka di samping PGHB berkembang pula organisasi guru baru antara
lain Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru
Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool
Bond (HKSB), disamping organisasi guru yang bercorak keagamaan, kebangsaan atau
lainnya seperti Christelijke Onderwijs Vereneging (COV), Katolieke Onderwijsbond
(KOB), Vereneging Van Muloleerkrachten (VVM), dan Nederlands Indische Onderwijs
Genootschap (NIOG) yang beranggotakan semua guru tanpa membedakan golongan
agama.

Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh,


mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan
pihak Belanda. Hasilnya antara lain adalah Kepala HIS yang dulu selalu dijabat oleh
orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia. Semangat
perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita
kemerdekaan. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi
perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak
menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka”.

Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi
Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah
Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat
tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya kata “Indonesia” ini sangat didambakan
oleh guru dan bangsa Indonesia.

Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup,


Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.

Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru


Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta. Melalui kongres ini
segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan,
lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat
dihapuskan. Mereka adalah –guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan guru yang
aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk.
Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah,
pada tanggal 25 November 1945 –seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia– Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.

Dengan semangat pekik “merdeka” yang bertalu-talu, di tengah bau mesiu


pemboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta, mereka serentak bersatu
untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan :
1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia.
2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar
kerakyatan.
3. Membela hak dan nasib buruh umumnya,guru pada khususnya.

Sejak Kongres Guru Indonesia itu, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu
di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Jiwa pengabdian, tekad perjuangan, dan semangat persatuan dan kesatuan PGRI
yang dimiliki secara historis terus dipupuk dalam mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam rona dan dinamika politik
yang sangat dinamis, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tetap setia dalam
pengabdiannya sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi
ketenagakerjaan, yang bersifat unitaristik, dan independen.

B. Sesi tanya jawab


1. Bagaimana pandangan bapak rektor terhadap para pemuda mahasiswa yang
memiliki julukan sebagai agent of once?
2. Bagaimana seseorang menentukan pilihan untuk berjuang ke masa depan ?
3. Bagaimana cara mengatasi kolaborasi tersebut?
Jawaban :
Jadi dari pertannyaan di atas jadi sebagai anak muda harus memotivasi diri dan
hanya orang orang yang lemah tidak bisa merai cita citanya. Bahwa apa yang kita
capai hari ini adalah hasil dari cita cita yang kita bangun pada waktu yang lalu.
Dengan cara disiplin, kesabaran, ketekunan, dan pantang menyerah.
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi guru tidak hanya mendidik tetapi memoyivasi, agar mampu
mengembangkan dirinya agar menjadi generasi yang unggul paripurna. Dan juga
agar menjadi orang yang sukses dan bermanfaat.

B. Saran
Maka kita harus menyiapkan diri sejak dini agar menjadi generasi yang unggul
dan kopetensi. Dan juga kita harus menjadi pembelajar yang terus menerus
mulai sekarang dan kita harus gigih dengan banyak berdoa untuk menguatkan
keimanan.

Anda mungkin juga menyukai