Anda di halaman 1dari 5

Melaksanakan Pekerjaan Pondasi

Apa yang Harus Diperhatikan saat Bangun Pondasi


Bangun rumah memang membutuhkan bantuan pihak yang sudah ahli dalam bidang
konstruksi. Kita tidak mungkin melakukan semuanya sendiri. Namun, kita sebagai yang
memiliki hunian nantinya perlu dan penting untuk ikut mengawasi atau mengikuti prosesnya
sejak awal loh. Mengapa? Karena, banyak hal-hal kecil yang perlu diperhatikan soal
membangun rumah, yang bisa jadi kurang diperhatikan oleh pihak jasa bangun yang kita
pilih. Misalnya, saat proses awal peletakkan atau pembangunan pondasi rumah. Apa saja ya
yang perlu diperhatikan?

1. Identifikasi tanah  dan izin bangun


Saat mencari dan memilih lahan tanah yang akan dibangun, sebaiknya didiskusikan juga
dengan pihak kontraktor terkait kondisi tanah. Misalnya, kondisi tanah atau bagaimana aliran
air dalam tanah. Kemudian, hal yang tidak kalah penting adalah perihal izin. Sebelum
membangun, ada baiknya untuk cek perihal aturan membangun pada lokasi, seperti batas
ketinggian bangunan dan lainnya.

2. Lakukan uji tanah


Uji tanah yang dimaksud adalah untuk mengetahui tingkat kekuatan tanah sebelum
membangun rumah dan menempatinya. Biasanya terdapat dua jenis pengujian, yaitu uji 
untuk melihat reaksi tanah saat dipadatkan dan tes perc. Uji atau tes  perc memberi ahli
bangun pemahaman tentang bagaimana tanah di lokasi menyerap dan mendistribusikan air. 

3. Periksa jalur utilitas bawah tanah 


Penting untuk memeriksa hal ini karena sebelum membangun kita harus memastikan tidak
ada jalur utilitas bawah tanah yang melewati lahan kita. Hal ini untuk menghindari adanya
jalur pipa atau kabel yang tersangkut yang akan menghambat pembangunan.

4. Memastikan partner bangun eksekusi dengan baik


Proses pembentukan fondasi membutuhkan jasa bangun yang dapat dipercaya kinerjanya.
Oleh karena itu, perencanaan pembangunan harus tersampaikan dengan jelas kepada mereka.
Tujuannya untuk menghindari kesalahan ukuran, detail, dan lainnya

Secara umum, pondasi merupakan struktur bangunan yang letaknya berada di bagian paling
bawah dan berguna untuk menopang beban seluruh struktur bangunan. Sebagai bagian dari
struktur paling bawah, pondasi merupakan salah satu bagian utama dalam menopang beban
bangunan di atasnya
Pondasi Bangunan, Proses Pembuatan Pondasi yang Tepat Agar Properti Kuat. Menurut
wikipedia Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu bangunan.
Karena pondasi berfungsi sebagai “penahan seluruh beban yang berada di atasnya dan gaya –
gaya dari luar”. Pondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan beban
menuju lapisan tanah pendukung dibawahnya.
Dalam struktur apapun, beban yang terjadi baik yang disebabkan oleh berat sendiri ataupun
akibat beban rencana harus disalurkan ke dalam suatu lapisan pendukung dalam hal ini
adalah tanah yang ada di bawah struktur tersebut. Beton bertulang adalah material yang
paling cocok sebagai pondasi untuk struktur beton bertulang maupun bangunan baja,
jembatan, menara, dan struktur lainnya. Beban dari kolom yang bekerja pada pondasi ini
harus disebar ke permukaan tanah yang cukup luas sehingga tanah dapat memikul beban
dengan aman. Jika tegangan tekan melebihi tekanan yang diizinkan, maka dapat
menggunakan bantuan tiang pancang untuk membantu memikul tegangan tekan pada dinding
dan kolom pada struktur.

Proses pembuatan pondasi banguna tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena akan
memengaruhi keamanan dan kenyamanan bangunan tersebut. Ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi oleh pondasi yang baik,

 Konstruksinya harus kuat dan kokoh agar tidak mengalami pergeseran tempat atau ambles
 Harus mampu menyesuaikan ketika terjadi peristiwa tanah bergerak, mengembang, atau
menyusut
 Sanggup menahan pengaruh yang berasal dari kandungan unsur organik maupun
anorganik tanah.
Setelah mengetahui syarat pondasi yang baik, kini kita akan mengenal cara pengerjaannya
yang terdiri dari dua jenis pondasi ini.

Pondasi Bangunan: Pondasi lajur atau menerus


Pondasi lajur atau menerus -disebut juga pondasi langsung, ialah jenis pondasi yang
digunakan untuk bangunan rumah tak bertingkat. Jenis pondasi ini mempunyai ukuran yang
sama besar dan terletak pada kedalaman yang sama.

Tahapan dalam membuat pemasangan pondasi menerus:


– Pengukuran bidang tanah. Lakukan pengukuran terhadap bidang tanah yang akan dibuat
pondasi. Pasang bowplank dan benang sesuai gambar kerja yang sudah disepakati.

– Buat galian. Tingkat kedalaman galian ini bisa disesuaikan dengan kapasitas daya dukung
yang dibutuhkan oleh bangunan di atasnya. Kedalaman pondasi bangunan satu lantai lebar 60
cm, kedalaman 80 cm, untuk 2 lantai lebar 80 cm, kedalaman 100 cm
– Pasangan batu kosong atau anstamping. Beri alas pasir secara merata dengan ketebalan 20
cm pada dasar galian pondasi dan selanjutnya susun batu kali atau anstamping dengan
ketinggian yang diperlukan 60cm – 70 cm dengan batu yang diposisikan secara tegak.

– Tuangkan adukan beton. Campuran pasir dan semen menggunakan perbandingan 1:5.
Tambahkan air secukupnya ke dalam campuran tersebut dan tuangkan ke dalam susunan batu
kali yang telah diatur sedemikian rupa di dalam galian tanah. Padatkan adukan ini
menggunakan tongkat besi sampai benar-benar mengisi setiap celah yang ada di antara
susunan batu kali.

Urug dengan tanah. Setelah pasangan pada pondasi mengeras, urug dengan tanah bidang
kosong di kiri dan kanan pondasi. Saat pondasi kering sempurna, siap dilanjutkan untuk
membuat struktur bangunan di atasnya.

Selain menggunakan batu kali, pondasi menerus dapat dibuat dari pasangan bata, dengan
lebar dasar 2 – 3 kali tebal pasangan bata untuk dindingnya, tapi biasanya hanya bangunan
yang kecil saja. Untuk mendukung beban bangunan yang lebih besar dan banyak tetap harus
menggunakan pondasi dengan pasangan batu kali.

Pada kondisi tanah yang sangat lembek, pondasi menerus ini dapat dibuat dari konstruksi
beton bertulang berupa balok sloof memanjang, bagian bawahnya diperlebar menjadi plat.

Pondasi Bangunan: Pondasi setempat


Pada kondisi dimana lapisan tanah keras letaknya ada pada kedalaman lebih dari 1,50 m,
maka meggunakan pondasi menerus akan sangat mahal dan tidak efisien lagi. Untuk keadaan
ini dapat dipakai jenis pondasi setempat, yakni pondasi yang dibuat di bawah kolom-kolom
pendukung bangunan. Semua beban bangunan yang diterima kolom-kolom pendukung
langsung dilimpahkan padanya Pondasi ini sering juga disebut dengan pondasi cakar ayam
atau pondasi tapak. Pondasi setempat dibutuhkan pada kondisi tanah lembek sehingga
memerlukan pijakan di tanah keras pada kedalaman tertentu, atau pada bangunan lebih dari
dua lantai yang membutuhkan sokongan kuat. Pada pemakaian pondasi setempat ini masih
tetap diperlukan adanya pondasi menerus. Fungsinya bukan untuk mendukung beban
bangunan, melainkan untuk tumpuan pengecoran balok sloof. Ukuran dan bentuk pondasi
menerus dibuat lebih kecil dan letaknya tidak perlu sama dalam dengan pondasi setempat
(pondasi utama).
Langkah-langkah pembuatan pondasi setempat:
1. Penggalian tanah pondasi bangunan. Penggalian tanah untuk pondasi setempat
dilakukan secara hati-hati serta harus mengetahui ukuran panjang, lebar, dan kedalaman
pondasi. Kedalaman galian galian tanah pondasi setempat ditentukan oleh kedalam tanah
padat atau tanah keras, yaitu tanah dengan daya dukung yang cukup kuat, min 0.5 kg/cm2.
Hal teknis yang harus diperhatikan, galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari
ukuran pondasi agar tukang lebih leluasa bekerja. Semua galian tanah harus ditempatkan
diluar dan agak jauh dari pekerjaan penggalian agar tidak mengganggu pekerjaan.

2. Penulangan pondasi Bangunan. Perakitan tulangan dilakukan di luar tempat pengecoran


di lokasi proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi
dapat berjalan lebih cepat. Berikut hal yang harus dierhatikan pada tahap ini:

– Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak turus
permukaan tanah dengan bantuan waterpass.

– Tulangan diberikan jarak dengan dasar tanah 40 mm dengan menggunakan pengganjal yang
di buat dari batu kali disetiap ujung sisi atau tepi.

– Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung melakukan
pengecoran

3. Pekerjaan bekisting. Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara


yang digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau di atasnya.

4. Pengecoran. Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton ialah semen, pasir, kerikil atau
split serta air. Kualitas atau mutu beton tergantung dari kualitas bahan-bahan pembuat beton
dan perbandingannya. Semen merupakan bahan pokok dalam pembuatan beton karena
mempersatukan butir-butir pasir dan kerikil atau split menjadi satu kesatuan.
Definisi Pondasi
Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar bangunan (sub-
structure) yang berfungsi untuk meneruskan beban dari bagian atas
bangunan (upper-structure) ke lapisan tanah yang berada di bagian
bawahnya tanpa mengakibatkan keruntuhan geser tanah dan penurunan
(settlement) tanah/pondasi yang berlebihan.
Adapun beberapa pengertian pondasi dalam konstruksi, antara lain :
1. Pondasi adalah suatu bagian konstruksi bangunan yang memiliki fungsi
untuk memindahkan beban/gaya yang ditimbulkan oleh bangunan yang
ada di atas nya ke dalam tanajhjkhjk

Definisi Pondasi
Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar bangunan (sub-
structure) yang berfungsi untuk meneruskan beban dari bagian atas
bangunan (upper-structure) ke lapisan tanah yang berada di bagian
bawahnya tanpa mengakibatkan keruntuhan geser tanah dan penurunan
(settlement) tanah/pondasi yang berlebihan.
Adapun beberapa pengertian pondasi dalam konstruksi, antara lain :
1. Pondasi adalah suatu bagian konstruksi bangunan yang memiliki fungsi
untuk memindahkan beban/gaya yang ditimbulkan oleh bangunan yang
ada di atas nya ke dalam tana
.....Tiang pancang adalah bagian dari konstruksi yang dibuat
dari berbagai bahan bangunan yang digunakan untuk
mentransmisikan beban-beban permukaan ke tingkat-tingkat
permukaan yang lebih rendah dalam massa tanah. Hal tersebut
merupakan distribusi vertikal dari beban sepanjang poros tiang
pancang atau pemakaian beban secara langsung terhadap lapisan
yang lebih rendah sepanjang ujung tiang pancang.
Dilihat dari pemakaiannya pondasi tiang pancang dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu tiang pancang tunggal dan tiang pancang
kelompok, sedangkan bila dilihat dari bahan yang dipakai, tiang
pancang dibedakan menjadi tiang pancang kayu, tiang pancang
baja, tiang pancang beton pracet

Anda mungkin juga menyukai