Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIOMAS
Jl. Raya Ciomas – Mandalawangi Km. 1 Tlp. (0254) 8494617 kodepos 42164

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS CIOMAS
NOMOR : 800/058/SK.KAPUS
TENTANG
KEWAJIBAN MENGIKUTI ORIENTASI BAGI KEPALA PUSKESMAS, PENANGGUNG
JAWAB PROGRAM, PELAKSANA KEGIATAN  DAN PEGAWAI BARU DI PUSKESMAS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPT PUSKESMAS CIOMAS,

Menimbang : 1. Bahwa untul memahami tugas dan tanggung jawabnya Kepala


Puskesmas, penanggung jawab program, pelaksana kegiatan dan pegawai
baru perlu melaksanakan program orientasi :
2. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, perlu ditetapkan keputusa kepala UPTD puskesmas Ciomas dinas
kesehatan kab. Serang tentang kewajiban mengikuti orientasi bagi kepala
puskesmas, penanggung jawab program, pelaksana kegiatan dan pegawai
baru :
Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (lembaran negara republik indonesia tahun 2009 nomor 144
tambahan lembaran negara republik indonesia nomor 5063 );
2. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 75 tahun
2014 tentang pusat kesehatan masyarakat;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS CIOMAS DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SERANG TENTANG KEWAJIBAN MENGIKUTI ORIENTASI BAGI
KEPALA PUSKESMAS, PENANGGUNG JAWAB PROGRAM, PELAKSANA
KEGIATAN, DAN PEGAWAI BARU.
Kesatu : Setiap pegawai baru baik yang diposisilkan sebagai kepala puskesmas,
penanggung jawab program, maupun pelaksana kegiatan harus mengikuti
orientasi yang di persyaratka sebagaimana dalam lampiran.
Kedua : Segala biaya timbul akibat di keluarka nya keputusan ini dibebankan kepasa
APBD kab. Serang UPTD puskesmas Ciomas Dinas kesehatan kabupaten
Serang.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Ciomas
Pada tanggal, 05 Januari 2023
Kepala UPT Puskesmas Ciomas,

Saepudin
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS CIOMAS
NOMOR : 800/058/SK.KAPUS
TENTANG PENANGANAN PASIEN GAWAT
DARURAT DI UPT PUSKESMAS CIOMAS

PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT DI UPT PUSKESMAS CIOMAS

A. Latar Belakang
Triase merupakan suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu cara
yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas yang paling
efisien dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua pasien yang memerlukan
pertolongan dan menetapkan prioritas penanganannya. Triase merupakan usaha pemilahan
korban sebelum ditangani berdasarkan tingkat kegawat daruratan trauma atau penyakit dengan
mempertimbangkan prioritas penanganan dan sumber daya yang ada. Triase adalah suatu sistem
pembagian atau klasifikasi prioritas klien berdasarkan berat ringannya kondisi klien atau
kegawatannya yang memerlukan tindakan segera. Dalam triase, perawat dan dokter di
puskesmas mempunyai batasan waktu (respon time) untuk mengkaji keadaan dan memberikan
intervensi yaitu < 5 menit.

B. Tujuan
Triase memiliki tujuan sebagai pedoman bagi dokter dan perawat puskesmas untuk
mengkaji secara cepat dan fokus dalam menangani pasien berdasarkan tingkat kegawat
daruratan, trauma, atau penyakit dengan mempertimbangkan penanganan dan sumber daya
yang ada.

C. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalah semua tenaga kesehatan di Puskesmas Ciomas baik
dokter, perawat, ataupun bidan.

D. Ruang lingkup
Triase diberlakukan sistem prioritas, penentuan/ penyeleksian mana yang harus didahulukan
mengenai penanganan yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbul dengan seleksi pasien
berdasarkan :
1. Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit.
2. Dapat mati dalam hitungan jam
3. Trauma ringan
4. Sudah meninggal
Pada umumnya penilaian pasien dalam triase di Puskesmas Ciomas dapat dilakukan dengan :
1. Menilai tanda vital dan kondisi umum korban
2. Menilai kebutuhan medis
3. Menilai kemungkinan bertahan hidup
4. Menilai bantuan yang memungkinkan
5. Memprioritaskan penanganan definitif
6. Tag warna

E. Prinsip Triase

Triase dilakukan berdasarkan observasi terhadap 3 hal, yaitu :

1. Airway

2. Breathing

3. Circulation

F. Kategori triase

Kegawatan pasien berdasarkan skala triase :


1. Segera - Immediate (Warna Merah)
Pasien mengalami cedera mengancam jiwa yang kemungkinan besar dapat hidup bila
ditolong segera.

2. Tunda - Delayed (Warna Kuning)


Pasien memerlukan tindakan definitive tetapi tidak ada ancaman jiwa segera

3. Minimal (Warna Hijau)


Pasien mendapat cedera minimal, dapat berjalan dan menolong diri sendiri atau mencari
pertolongan

4. Expectant (Warna Hitam)


Pasien mengalami cedera mematikan dan akan meninggal meskipun mendapat pertolongan
1. Merah, sebagai penanda korban yang membutuhkan stabilisasi segera dan korban yang
mengalami:
a. Syok oleh berbagai penyebab
b. Gangguan pernapasan
c. Trauma kepala dengan pupil anisokor
d. Perdarahan eksternal massif. Pemberian perawatan lapangan intensif ditujukan bagi
korban yang mempunyai kemungkinan hidup lebih besar, sehingga setelah perawatan
di lapangan ini penderita lebih dapat mentoleransi proses pemindahan ke Rumah Sakit,
dan lebih siap untuk menerima perawatan yang lebih invasif. Triase ini korban dapat
dikategorisasikan kembali dari status “merah” menjadi “kuning” (misalnya korban
dengan tension pneumothorax yang telah dipasang drain thoraks (WSD).
2. Kuning, sebagai penanda korban yang memerlukan pengawasan ketat, tetapi perawatan
dapat ditunda sementara. Termasuk dalam kategori ini:
a. Korban dengan risiko syok (korban dengan gangguan jantung, trauma abdomen)
b. Fraktur multipel
c. Fraktur femur / pelvis
d. Luka bakar luas
e. Gangguan kesadaran / trauma kepala
f. Semua korban dalam kategori ini harus diberikan infus, pengawasan ketat terhadap
kemungkinan timbulnya komplikasi, dan diberikan perawatan sesegera mungkin.
3. Hijau, sebagai penanda kelompok korban yang tidak memerlukan pengobatan atau
pemberian pengobatan dapat ditunda, mencakup korban yang mengalami:
a. Fraktur minor
b. Luka minor, luka bakar minor
c. Korban dalam kategori ini, setelah pembalutan luka dan atau pemasangan bidai dapat
dipindahkan pada akhir operasi lapangan.
d. Korban dengan prognosis buruk, jika masih hidup pada akhir operasi lapangan, juga
akan dipindahkan ke fasilitas kesehatan.
4. Hitam, sebagai penanda korban yang telah meninggal dunia.

G. Daftar kasus
Daftar kasus-kasus Gawat Darurat yang biasa di tangani di UPT Puskesmas Ciomas
1. UGD Umum
a. Demam Tinggi > 390c
b. Kecelakaan/ tenggelam/keracunan
c. Pingsan/ penurunan kesadaran
d. Kejang
e. Sesak nafas
f. Benda asing pada mata/telinga/hidung
g. Serangan Jantung
h. Diare/muntah dengan dehidrasi
i. Nyeri perut hebat
j. Luka bakar
k. Gangguan jiwa : gaduh gelisah, tindakan membahayakan diri sendiri/orang lain
2. UGD Maternal
a. Persalinan
b. PEB/PER, Eklampsia
c. KPD
d. Perdarahan

Anda mungkin juga menyukai