Makalah Observasi Pengawasan
Makalah Observasi Pengawasan
“Observasi Pengawasan ”
Makalah ini diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Dasar Manajemen
Dosen Pengampu: Yulia Khoerunnisa S.Sos,M.M
DISUSUN OLEH:
➢ Risalatul Balda 12220000027
➢ Terisya Nanda Pratami 12220000031
➢ Rena Siti Sarah 12220000026
➢ Diana Renata 25220000006
➢ Gardian Fatih Nugroho 25220000007
➢ M Ridho Hidayat 27220000009
➢ Anggita Putri Yuniarty 27220000006
➢ Patimah 12220000002
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
karunianya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Dasar Menejemen II tahun ajaran 2022-2023 yang berjudul
“Observasi Tentang Pengawasan”. Dengan menyelesaikan tugas ini
penulis diharapkan untuk lebih mengetahui tentang penjelasan tersebut.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
BPR CIANJUR JABAR adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
dengan pemegang saham Pemprov Jabar, Pemkab Cianjur dan Bank bjb.
Dimana dalam kegiatan usaha dan pelaksanaan operasionalnya terdaftar dan
diawasi oleh OJK serta merupakan peserta penjamin LPS.
Rumusan masalah
1. Bagaimana perusahan melakukan pengawasan terhadap karyawan?
2. Apakah perusahan memiliki kebijakan keamanan privasi yang jelas?
3. Bagaimana perusahan mengelola dan memantau akses pengguna sistem
atau data?
Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengawasan perusahan.
2. Mengetahui kebijakan pengawasan perusahan.
3. Mengetahui pengawasan menglola akses pengguna sistem atau data.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
4. Bagaimana perusahaan memastikan bahwa karyawan mengikuti prosedur
keamanan yang ditetapkan?
Jawaban:
Didalam perusahaan ini dilaksanakan tugas audit internal dan eksternal setiap
tahunnya yang dilaksanakan oleh SKAI (Satuan kerja audit internal) dalam
pemeriksaan taunan itu, SKAI akan memeriksa seluruh data debitur serta hasil dari
pekerjaan yang telah dijalankan oleh para pegawai, bilamana ditemukan suatu data
yang keliru atau melanggar ketentuan SOP yang dijalankan perusahaan, maka akan
menjadi sebuah temuan yang harus ditindak lanjuti oleh para pegawai dan akan
sangat berpengaruh terhadap penilaian setiap para pegawai.
3
09/1.02.2/PPATK/09/12 :
1) PJK (penyedia jasa keuangan) wajib menyampaikan keuangan laporan :
a) Transaksi keuangan mencurigakan
b) Transaksi keuangan tunai
c) Transaksi keuangn transfer dana dari dan keluar negri
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tatacara penyampaian laporan transaksi
keuangan transfer dana dari dan keluar negri sebagaimana yang dimaksud pada ayat
1 huruf C diatur dengan peraturan kepala PPATK.
Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
Pasal 3
Laporan Transaksi Keuangan mencurigakan
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a berupa:
a. Transaksi Keuangan yang menyimpang karakteristik, atau kebiasaan pola
Transaksi Jasa yang bersangkutan;
b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan
dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang bersangkutan
yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-
Undang ini;
c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan
menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana;
atau
d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh
Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari
hasil tindak pidana.
(2) Penyampaian laporan Transaksi Keuangan mencurigakan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) termasuk laporan
pemutusan hubungan usaha dengan Pengguna Jasa jika :
a. Pengguna Jasa menolak untuk mematuhi prinsip mengenali Pengguna Jasa;
atau
b. PJK meragukan kebenaran informasi yang disampaikan oleh Pengguna
Jasa.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan
standar pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang
sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan
standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur
penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang
diperlukan.
B. Saran
Pengawasan sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Karena jika tidak ada pengawasan dalam suatu organisasi akan
menimbulkan banyaknya kesalahan-kesalahan yang terjadi baik yang
berasal dari bawahan maupun lingkungan.