Anda di halaman 1dari 29
BAB 9: MATERIALITAS DAN RISIKO A. Materialitas Materialitas adalah pertimbangan utama dalam menentukan ketepatan laporan audit yang harus dikeluarkan, Materialitas menurut FASB 2 ialah besamya penghapusan atau salah saji informasi keuangan yang dengan memperhitungkan situasinya, menyebabkan pertimbangan seseorang yang bijaksana yang mengandalkan informasi tersebut mungkin akan berubah atau terpengaruh oleh penghapusan atau salah saji tersebut. Langkah-langkah dalam menerapkan materialitas Langkah 1 Menetapkan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas I Langkah 2 Merencanakan luas pengujian Mengalokasikan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas ke segmen-segmen Langkah 3 Mengestimasi total salah saji dalam segmen Langkah 4 Memperkirakan salah saji gabungan ‘Mengevaluasi hasil-hasil Langkah 5 Membandingkan salah saji gabungan dengan pertimbangan pendahuluan atau yang direvisi tentang materialitas B. Menetapkan Pertimbangan Pendahuluan Tentang Materialitas SAS 107 (AU 312) mengharuskan auditor memutuskan jumlah salah saji gabungan dalam laporan keuangan yang akan mereka anggap material pada awal audit ketika sedang mengembangkan strategi audit secara keseluruhan, hal ini disebut sebagai pertimbangan pendahuluan tentang materialitas (preliminary judgment about materiality). Auditor menetapkan pertimbangan tersebut untuk membantu merencanakan pengumpulan bukti yang tepat. Adapun disebut pertimbangan tentang materialitas yang direvisi (revised judgment about materiality) yaitu selama pelaksanaan audit, auditor seringkali mengubah pertimbangan pendahuluan tentang materialitas. Dipindai dengan CamScanner Beberapa faktor yang mempengaruhi pertimbangan yaitu: 1. Materialitas adalah konsep yang bersifat relatif daripada absolut. 2. Dasar yang diperlukan untuk mengevaluasi materialitas 3. Faktor kualitatif juga mempengaruhi materialitas Standar akuntansi dan auditing tidak menyediakan pedoman khusus tentang materialitas bagi praktisi. Pertimbangannya bahwa pedoman pedoman semacam itu mungkin diterapkan tanpa memperhitungkan semua kompleksitas yang dapat mempengaruhi keputusan akhir auditor. Mengalokasikan Pertimbangan Pendahuluan ‘Tentang Materialitas Ke Segmen- Segmen (Salah Saji yang Dapat Ditoleransi) Alokasi dilakukan karena auditor mengumpulkan bukti per segmen dan bukan untuk Iaporan keuangan secara keseluruhan. Jika auditor memiliki pertimbangan pendahuluan tentang materialitas untuk setiap segmen, pertimbangan terscbut akan membantu auditor dalam memutuskan bukti audit yang tepat yang harus dikumpulkan. Auditor menghadapi 3 kesulitan utama dalam mengalokasikan materialitas ke akun-akun neraca: 1. Auditor memperkirakan akun-akun tertentu yang mengandung lebih banyak salah saji dibanding akun-akun lainnya. 2. Baik slah saji dan kurang saji harus dipertimbangkan 3. Biaya audit relatif mempengaruhi pengalokasian ini Dalam pengalokasian, auditor sangat memperhatikan dampak gabungan dari setiap salah saji dalam akun neraca terhadap laba operasi. Karenanya, akun aktiva yang lebih saji akan mempunyai dampak yang sama terhadap laporan laba rugi seperti kurang sajiakun kewajiban, Sebaliknya misklarifikasi dalam neraca, seperti pengklasifikasian wesel bayar sebagai utang usaha, tidak akan mempengaruhi laba operasi. Oleh karena itu materialitas item-item yang tidak mempengaruhi laporan laba/rugi harus dipertimbangkan secara terpisah. Schingga singkatnya tujuan alokasi pertimbangan pendahuluan tentang materialitas ke akun-akun neraca adalah membantu auditor memutuskan bukti yang tepat yang harus dikumpulkan bagi setiap akun dalam neraca serta laporan laba/rugi. Salah satu sasarannya jalah meminimalkan biaya audit tanpa mengorbankan mutu audit. tanpa mempertimbangkan alokasi bila audit telah selesai, auditor harus yakin bahwa salah saji gabungan dalam semu akun lebih kecil dari atau sama dengan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas. Dipindai dengan CamScanner D. E. Mengestimasi Pendahuluan Salah Saji dan Membandingkan dengan Pertimbangan Ketika melaksanakan prosedur audit untuk tiap segmen audit, auditor membuat kertas kerja untuk mencatat semua salah saji yang ditemukan, Salah saji tersebut dapat dibedakan menjadi 2, yaitu salah saji yang diketahui dan salah saji yang mungkin. Salah saji yang diketahul (known misstatement) ialah salah saji akun yang jumlahnya dapat ditentukan oleh auditor, sedangkan salah sajl yang mungkin (likely misstatement) terbagi lagi menjadi 2 Yaitu salah saji_yang berasal dari perbedaan antara pertimbangan manajemen dan auditor tentang mengestimasi saldo akun, serta proyeksi salah saji berdasarkan pengujian auditor atas sampel dari suatu populasi. Estimasi untuk kesalahan sampling timbul karena auditor hanya mengambil sampel dari sebagian populasi dan ada risiko bahwa sampel itu tidak secara akurat mewakili populasi. Misalnya, diasumsikan estimasi untuk Kesalahan sampling 50% dari proyeksi langsung atas jumlah salah s: dalam akun-akun yang dit dengan sampling (piutang usaha dan persediaan). Tidak ada kesalahan sampling untuk kas Karena total salah saji sudah diketahui, bukan di Risiko Auditor menerima beberapa tingkat risiko atau ketidakpastian dalam melaksanakan fungsi audit. misalnya, auditor mengakui ketidskpastian yang melekat tentang ketetapan bukti, ketidakpastian tentang keefektifan pengendalian internal Klien, serta ketidakpastian apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar ketika audit selesai dilaksanakan, Auditor yang efektif akan mengakui bahwa memang ada risiko dan akan menangani risiko dengan cara yang tepat. Sebagian besar risiko yang dihadapi auditor sulit diukur serta membutuhkan pertimbangan yang cermat sebelum auditor dapat merespon dengan tepat. Peresponan tinggi, llustrasi perbedaan bukti antar siklus isiko dengan baik sangat menentukan dalam mencapai audit yang bermutu Siklus siklus iklus ‘Siklus Penjualandan | Pembelian | Penggajiandan | Persediaandan | Perolehan dan Penagihan dan Personalia | Pergudangan | Pembayaran Pembayara Kembali Modal ‘A. Penilaian auditor | Memperkirakan | Memperkira | Memperkirakan | Memperkirakan | Memperkirakan Dipindai dengan CamScanner atas ekspetasi salah | beberapa salah | kan banyak | sedikit salah | banyak salah] sedikit salah saji_yang material | saji salah sajt— | saji sail sail sblm mempertimbangkan | (sedang) (tinggi) {rendah) (tinggi) (rendah) pengendalian intern B. Penilaian auditor | Keefektifan | Keefektifan | Kecfektifan | Keefektifan | Keefektifan atas—_keefektifan | sedang tinggl tinge! rendah sedang pengendalian internal untuk | (sedang) (rendah) | (rendah) (tinggi) (sedang) mencegah atau mendeteksi salah saji yang material ©. Kesediaan auditor | Kesediaan Kesediaan | Kesediaan Kesediaan Kesediaan untuk membiarkan | rendah rendah rendah rendah rendah salah saji__ yang material tetap ada | (rendah) (rendah) | (rendah) (rendah) (rendah) setelah menyelesaikan audit D. Perencanaan —_luas | Levelsedang | Level level sedang | Levelsedang | Level sedang bukti yang akan sedang, dikumpulkan auditor | (sedang) (tinge) (rendah) (sedang) {risiko deteks!_ yang (sedang) direncanakan) rR Model risiko audit membantu auditor memutuskan seberapa banyak dan jenis bukti apa yang hharus dikumpulkan dalam tiap siklusnya, yang dinyatakan sebagai berikut: PDR aan Dimana: PDR = Risiko deteksi yang direncanakan AAR= Risiko audit yang dapat diterima IR ko inheren. CR =risiko pengendalian Jenis-Jenis Risiko 1. Risiko Deteksi yang Direncanakan ( planned detection risk / PDR) Adalah risiko bahwa bukti au = RXCR ko jen untuk suatu segmen akan gagal mendeteksi salah sa yang melebihi salah saji yang dapat ditoleransi. i i tergantung pada tiga faktor Jain dalam risiko audit. risiko ini akan berubah hanya jika auditor mengubah salah satu dari faktor-faktor model risiko. Risiko deteksi yang direncanakan menentukan jumlsh bukti substansif yang direncanakan akan impulkan auditor, yang besarnya berlawanan dengan risiko deteksi yang direncanakan, Jika risiko deteksi yang Dipindai dengan CamScanner direncanakan dikurangi, auditor harus mengumpulkan lebih banyak bukti untuk ‘mencapai rencana pengurangan risiko itu. Risiko Inheren (IR) Mengukur penilaian auditor atas kemungkinan adanya salah saji yang material dalam segmen, sebelum memperhitungkan keefektifan pengendalian internal. Jika disimpulkan kemungkinan besar akan ada salah saji, dengan mengabaikan pengendalian internal, auditor akan menyimpulkan risiko inheren tinggi. Pengendalian internal diabaikan dalam penetapan risiko inheren karena pengendalian internal tersebut diperhitungkan secara terpisah dalam model risiko audit sebagai risiko pengendalian. 3. Risiko Pengendalian (control risk /CR) Mengukur penilaian auditor mengenai apakah salah saji yang melebihi jumlah yang dapat ditoleransi dalam suatu segmen akan dicegah atau terdeteksi secara tepat waktu oleh pengendalian internal klicn. Semakin efektif pengendalian intemal, semakin rendah faktor risiko yang dapat ditetapkan untuk risiko pengendalian, Hubungan antara risiko pengendalian dan rasio deteksi yang direncanakan ialah berbanding terbalik, sedangkan hubungan antara risiko pengendalian dan bukti substansif bersifat langsung. 4. Risiko Audit yang Dapat Diterima (acceptable audit risk / AAR) Talah ukuran kesediaan auditor untuk menerima bahwa laporan keuangan mungkin mengandung salah saji yang material setelah audit selesai, dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan. Penyebutan audit assurance dan bukan risiko audit yang dapat diterima, sertaistilah lainnya merupakan pelengkap risiko audit yang dapat diterima, yaitu satu dikurangi risiko audit yang dapat diterima, Dengan kata lain, risiko audit yang diterima sevesar 2% sama dengan audit assurance sebesar 98%. G. Menilai Risiko Audit yang Dapat Diterima 1. Dampak ri penugasan terhadap risiko audit yang dapat diterima Risiko penugasan adalah risiko bahwa auditor atau KAP akan menderita kerugian setclah audit selesai, walaupun laporan audit sudah benat, Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko audit yang dapat diterima Hasil rset menunjukkan beberapa faktor yang mempengaruhi tisiko dan, karenanya, mempengaruhi pula risiko audit yang dapat diterima, tiga diantaranya yaitu: a, Derajat ketergantungan pemakei sternal pada laporan keuangan Ada beberapa faktor yang merupakan indikator yang baik mengenai derajat ketergantungan pemakai ekstemn pada laporan keuangan, yaitu: Ukuran klien Distribusi kepemilikan; serta sifat dan jumlah kewajiban, Dipindai dengan CamScanner b. Kemungkinan bahwa klien akan mengalami kesulitan keuangan setelah laporan audit dikeluarkan Sulit bagi auditor memprediksi kegagalan keuangan sebelum hal itu terjadi, tetapi ada faktor yang merupakan indikator bahwa probabilitasnya meningkat yaitu: posisi likuiditas; laba (rugi) tahun-tahun sebelumnya; metode pembiayaan pertumbuhan; sifat operasi klien; serta kompetensi manajemen c. Evaluasi auditor atas integritas manajemen 3. Membuat keputusan risiko yang dapat diterima Fakior-faktor Metode yang digunakan untuk menila risiko audit yang dapat na Ketergantungan pemakai ekstemal | « Menelaah laporan Keuangan, (ermasuk catatan Kaki pada laporan keuangan © Membaca notulen rapat dewan direksi untuk menentukan rencana masa depan + Menelaah Formulir 10K untuk perusahaan terbuka + Membahas rencana pembiayaan dengan manajemen Kemungkinan teqadinya Kesulitan | * Menganalisis laporan keuangan untuk mengenali dengan keuuangan menggunakan rasio serta prosedur analitis lainnya * Menelaah Cash Flow historis dan yang diproyeksikan untuk mempelajarisifat arus kas masuk dan arus kas keluar Tategritas manajemen Mengikuli proscdur yang dibahas pada bab sebelumnya tentang penerimaan dan kelanjtan Klien Menilal Risiko Inheren Pencantuman risiko inheren pada model risiko audit menyiratkan bahwa auditor harus berupaya memprediksi dimana salah saji yang paling besar dan paling kecil yang mungkin terjadi dalam segmen-segmen laporan keuangan. Beberapa faktor yang mempengaruhi risiko inheren yaitu: 1. Sifat bisnis Klien 2. Hasil audit sebelumnya 3. Penugasan awal versus penugasan berulang 4, Pihak-pihak yang terkait 5, Transaksi non rutin 6. Pertimbangan yang diperlukan unutuk mencatat saldo akun dan transaksi dengan tepat 7. Unsur-unsur populasi 8. Faktor-faktor yang berkaitan dengan pelaporan keuangan yang curang Dipindai dengan CamScanner 9. Faktor-faktor yang berkaitan dengan misaprosiasi aktiva Mengambil keputusan risiko inheren Auditor harus mengevaluasi informasi yang mempengaruhi risiko inheren serta memutuskan faktor risiko inheren yang tepat bagi setiap siklus, akun, dan seringkali bagi setiap tujuan audit. beberapa faktor, seperti penugasan awal lawan penugasan berulang, akan mempengaruhi banyak atau mungkin semua siklus, sedangkan faktor-faktor lainnya hanya akan mempengaruhi akun-akun atau tujuan audit khusus. Memperoleh informasi untuk menilai risiko inheren Untuk memperoleh pengetahuan tentang bisnis dan industri Klien, auditor dapat mengunjungi pabrik dan kantor Klien serta mengidentifikasi pihak-pihak yang terkait. Ketika pengujian audit dilakukan selama suatu audit, auditor dapat memperoleh informasi tambahan yang akan mempengaruhi penilaian awal. Dipindai dengan CamScanner B10: AUDI L, EN, 1 TERN. MENURUT SECTION 404_DAN RISIKO PENGENDALIAN Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang diraneang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa perusahaan telah meneapai tujuan dan sasarannya.Kebijakan dan prosedur ini sering kali disebut pengendalian,dan secara kolektif membentuk pengendalian internal entitas tersebut.Biasanya manajemen memiliki tiga tujuan umum dalam merancang sistem pengendalian yang efektif: ® Realibilitas pelaporan keuangan, Tujuan pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan adalah memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan tersebut. © Efisiensi dan efektivitas operasi. Tujuan yang penting dari ini adalah memperoleh informasi keuangan dan nonkewangan yang akurat tentang operasi perusahaan untuk keperluan pengambilan keputusan. ® Ketaatan pada hukum dan peraturan, Tak hanya mematuhi ketentuan hukum dalam section 404,juga diwajibkan menaati berbagai hukum dan peraturan mengenai organisasi-organisasi publik, nonpublik, dan nirlaba. Dan diharuskan mengeluarkan laporan tentang keefektifan pelaksanaan pengendalian internal atas pelaporan keuangan, nggung Jawab Manajemen dan Auditor Atas Pengendalian Internal Tanggung jawab atas pengendalian internal berbeda antara manajemen dan auditor. Manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan dan menyelenggarakan pengendalian internal entitas. Sementara,tanggung jawab auditor mencakup memahami dan menguji pengendalian internal atas pelaporan keuangan, Ada dua konsep yang melandasi perancangan dan implementasi pengendalian internal kepastian yang layak dan keterbatasan inhere © Kepastian yang layak. Perusahaan harus mengembangkan pengendalian internal yang akan memberikan kepastian yang layak, tetapi bukan absolut, bahwa laporan keuangan telah disajikan seeara wajar. © Keterbatasan Inheren, Pengendalian internal tidak akan pernah bisa efektif 100% tanpa menghiraukan kecermatan yang diterapkan dalam perancangan dan implementasinya, Meskipun personil yang menangani sebuah sistem yang ideal, keefektifannya tergantung pada kompetensi dan tergantung pada orang-orang yang menggunakannya, stem itu sanggup merancang Section 404 dari UU Sarbanes Oxley mengharuskan manajemen semua perusahaan publik untuk mengeluarkan laporan pengendalian internal yang mencakup hal-hal berikut ini : 1, Suatu penyataan bahwa manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan dan menyelen; in struktur pengendalian internal yang memadai serta pelaporan keuangan Dipindai dengan CamScanner 2. Suatu penilaian atas efektivitas struktur pengendalian internal dan prosedur pelaporan keuangan per akhir tahun fiskal perusahaan Manajemen juga harus mengindentifikasi kerangka kerja yang digunakan untuk mengevaluasi keefektifan pengendalian intemal, Penilaianmanajemen _mengeni pengendalian internal atas pelaporan keuangan terdiri atas dua komponen: © Raneangan Pengendalian Internal, Manajemen harus mengevaluasi apakah pengendalian telah diraneang dan diberlakukan untuk mencegah atau mendeteksi salah saji material dalam laporan keuangan. © Efektivitas Pelaksanaan Pengendalian, Di samping ituymanajemen juga harus menguji efektivitas pelaksanaan pengendalian.Tujuan pengujian ini adalah untuk menentukan apakah pengendalian telah berjalan seperti yang dirancang,dan apakah orang yang melaksanakan memiliki kewenangan serta kualifikasi yang diperlukan untuk melaksanakan pengendalian itu secara efektif. ‘Komponen Pengendalian Internal COSO. Internal Control Integrated Framework yang dikeluarkan COSO yaitu kerangka kerja pengendalian internal yang paling Iwas diterima Amerika Serikat, mennguraikan lima jimplementasikan oleh manajemen komponen pengendalian internal yang dirancang dan untuk memberikan kepastian yang layak bahwa tujuan pengendaliannya akan tercap Komponen pengendalian internal COSO,meliputi antara la @ Lingkungan pengendalian, Lingkungan Pengendalian (Control Environment) adalah elemen pertama dari struktur pengendalian intern versi COSO. Control Enviroment atau Lingkungan pengendalian terdiri atas tindakan, kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan sikap manajemen puncak, para direktur, dan pemilik entitas secara keseluruhan mengenai pengendalian internal serta arti penting bagi entitas itu @ Penilaian Risiko Penilaian Risiko atau Risk Assament adalah tindakan yang dilakukakn manajemen untuk mengindetifikasi dan menganalisi risiko - risiko yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan GAAP atau Generally Accepted Accounting Principles atau Prinsip-prinsip Standar Akuntansi Keuangan berlaku umum. Contoh : Jika suatu perusahaan sering menjual produk dengan harga di bawah harga pokok persediaan karena pesatnya pesatnya perubahan teknologi, perusahaan itu harus menyelenggarakan pengendalian yang memadai untuk mengatasi resiko melebihsajikan persediaan, @ Aktivitas pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur, selain yang sudah termasuk dalam 4 Komponen lainnya yang membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil untuk menangani risiko guna mencapai tujuan entitas. Dipindai dengan CamScanner @ Informasi dan komunikasi Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka, Tujuan sistem Informasi dan komunikasi akuntansi dari entitas adalah untuk memulai, mencatat, memroses, dan melaporkan transaksi yang dilakukan entitas itu seria mempertahankan akuntanbilitas aktiva terkait. @ Pemantauan Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.Aktiv pengendalian internal secara berkelanjutan atau periodik oleh manajemen untuk s pemantuan berhubungan dengan penilaian mutu menentukan bahwa pengendalian itu telah beroperasi seperti yang diharapkan dan telah dimodifikasi sesuai dengan kondisi. Tingkat Pemahaman atas pengendalian internal serta luas pengujian yang dibutubkan untuk audit atas pengendalian internal melampaui apa yang disyaratkan untuk audit atas laporan keuangan saja, Karena itu, apabila terlebih dahulu berfokus pada pemahaman atas pengendalian intemal dan pengujian yang diperlukan untuk audit pengendalian internal,auditor sudah memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk memahami dan menguji pengendalian internal atas audit laporan keuangan, Sebagai bagian dari prosedur penilaian risiko,auditor menggunakan prosedur untuk memperoleh pemahaman,yang meliputi pengumpulan bukti tentang raneangan pengendalian internal dan apakah pengendalian itu sudah diimplementasikan,lalu menggunakan informasi itu sebagai dasar audit terpadu. Biasanya Auditor menggunakan tiga jenis dokumen untuk memperoleh dan mendokumentasikan pemahamannya atas perancangan pengendalian internal,antara Jain: * Naratif. Adalah uraian tertulis tentang pengendalian internal klien, Suatu naratif yang baik mengenal sistem akuntansi dan pengendalian yang terkait menguraikan 4 hal ya 1, Asal usul setiap dokumen dan catatan dalam sistem. Contoh urain tersebut harus menyatakan dari mana pesanan pelanggan berasal dan bagaimana faktur penjualan dibuat Semua pemrosesan yang berlansung. Contoh : jika jumlah penjualan ditentukan oleh program komputer yang mengalikan kuantitas yang dikirim dengan harga standar yang tercantum dalam file induk harga dan proses itu harus diuraikan 3. Disposisi setiap dokumen dan catatan dalam sistem. Pengarsipan dokumen, pengiriman dokumen itu kepada pelanggan atau penghaneuran dokumen itu harus diuraikan 4, Petunjuk tentang pengendalian yang relevan dengan penilaian risiko pengendalian, Hal ini biasanya mencakup pemisahan tugas, otorisasi dan persetujuan dan verikasi internal. Dipindai dengan CamScanner * Bagan Arus. Adalah Diagram yang menunjukkan dokumen Klien dan aliran urutannya dalam organisasi. * Kuesioner Pengendalian Internal. Yaitu mengajukan serangkaian pertanyaan tentang pengendalian dalam setiap area audit sebagai sarana untuk mengindetifikasi pengendalian internal. Sclain memahami perancangan pengendalian internal, auditor juga haus mengevaluasi apakah pengendalian yang dirancang itu telah diimplementasikan.Dalam praktik pemahaman atas raneangan dan pengimplementasian sering kali dilakukan bersamaan. Berikut ini adalah metode yang umum digunaka 1. Memutakhirkan dan mengevaluasi pengalaman auditor sebelumnya dengan entitas Melalukan tanya jawab dengan personil klien Menelaah dokumen dan eatatan Mengamati aktivitas dan operasi entitas Melakukan penelusuran sistem akuntansi yay Menilai Resiko Pengendalian Auditor harus memahami perancangan dan pengimplematasikan pengendalian internal untuk melakukan penilaian pendahuluan atas resiko pengendalian sebagai bagian dari penelian resiko salah saji yang material secara kescluruhan, Ada dua faktor utama yang ‘menentukan auditabilitas,antara lain: > Integritas manajemen > Kememadaian catatan akuntansi Banyak auditor yang menggunakan matrik risiko pengendalian untuk membantu proses penilaian risiko pengendalian. Tujuan adalah menyediakan cara yang mudah untuk mengatur penilaian risiko pengendalian bagi prinsip tujuan audit. Cara menyusun Matriks risiko pengendalian : 1, Mengidentifikasi tujuan audit 2. Mengidentifikasi pengendalian yang ada\ 3. Menghubungkan pengendalian dengan tujuan audit yang terkait 4. Mengidentifikasikan dan mengevaluasi defisiensi pongendalian, defisiensi yang signifikan, dan kelemahan yang material Pengujian Pengendalian Pengujian pengendalian adalah prosedur untuk menguji efektivitas pengendalian dalam mendukung penilaian pengendalian yang lebih rendah, Jika hasil pengujian pengendalian mendukung perancangan dan pelaksanaan pengendalian seperti yang diharapkan, auditor Dipindai dengan CamScanner akan menggunakan penilaian risiko pengendalian yang sama dengan penilaian pendahuluan. Akan tetapi, jika pengujian pengendalian itu menunjukkan bahwa pengendalian tidak berjalan efektif , penilaian risiko pengendalian harus dipertimbangkan kembali, Contoh : pengujian mungkin menunjukkan bahwa penerapan pengendalian dihentikan pada pertengahan tahun atau orang yang menerapkan sering membuat salah saji. Auditor menggunakan penilaian risiko pengendalian dan hasil pengujian pengendalian untuk menentukan risiko deteksi yang direncanakan serta pengujian substantif terkait untuk audi atas Japoran keuangan. Auditor melakukannya dengan menghubungkan peni pengendalian dengan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo untuk akun-akun yang dipengaruhi oleh jenis tranksaksi utama,serta dengan empat tujuan audit penyajian dan pengungkapan. Tingkat risiko deteksi yang tepat untuk setiap tujuan audit yang berhubungan dengan saldo kemudian diputuskan dengan menggunakan model risiko audit ian risiko elaporan Pengent t Section 404 Berdasarkan penilaian dan pengujian auditor atas pengendalian internal, auditor diharuskan oleh UU Sarbanes-Oxley untuk menyusun laporan audit mengenai pengendatian internal atas pelaporan keuangan, Laporan auditor mengenai pengendalian internal harus mencakup 2 pendapat yaitu : 1, Pendapat auditor mengenai apakah penilaian manajemen terhadap kefektifan pengendalian internal atas pelaporan keuangan per akhir periode fiskal telah dinyatakan secara wajar dalam semua hal yang material Pendapat auditor mengenai apakah perusahaan telah menyelenggarakan dalam semua hal material, pengendalian internal yang selektif atas pelaporan keuangan per tanggal Mengevalu: publik Bagian berikut akan mengidentifikasi dan membahas perbednan paling penting dalammengevaluasi, melaporkan, dan_menguji pengendalian internal untuk perusahaan nonpublik: 1. Persyaratan pelaporan. Dalam audit atas perusahaan nonpublik, tidak ada persyaratanuntuk mengaudit pengendalian internal atas pelaporan kewangan, 2. Luas pengendalian internal yang disyaratkan. Manajemen, dan bukan auditor, yang bertanggung jawab untuk menetapkan pengendalian internal yang memadai dalam perusahaan nonpublik, persis seperti manajemen untuk perusahaan publik. 3. Luas pemahaman yang diperlukan. i, Melaporka n, dan Menguji Pengendalian Internal untuk Perusahaan Non Dipindai dengan CamScanner Standar auditing mengharuskan auditor memiliki pemahaman yang mencukupi tentang pengendalian internal untuk menilai risiko pengendalian. Menitai risiko pengendatian. Perbedaan paling penting dalam meilai risiko pengendalian perusahaan nonpublik adalah penilaian risiko pengendalian pada tingkatmaksimum untuk satu atau semua tujuan yang berkaitan dengan pengendalian apabila pengendalian internal untuk tujuan itu tidak ada atau tidak efektif. Luas pengujian pengendalian yang diperlukan. Auditor tidak akan melakukan pengujian pengendalian apabila menilai pengendalian pada tingkat maksimum akibat tidak memadainya pengendalian isiko Dipindai dengan CamScanner BABII AUDITING KECURANGAN JENIS-JENIS KECURANGAN Polaporan keuangan yang curang Pelaporan keuangan yang curang adalah salah saji atau pengabadian jumlah atau pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pemakai laporan itu, Sebagian besar kasus melibatkan salah saji Jumfah yang disengaja, bukan pengungkapan. ‘Meskipun kebanyakan kasus pelaporan keuangan yang curang melibatkan upaya melebihi sajikan Jaba entah dengan melebih sajikan aset dan Taba atau dengan mengabaikan kewajiban dan beban, perusahaan juiga sengaja merendahkan sajikan lata, Penyalahgunaan aset Penyalahgunaan (misappropriation) aset adalah kecurangan yang meliball inpencurian aset, entitas, Manajemen memiliki kewenangan dan kendali yang lebih besar atas aktiva organisasi, Penyelewengan yang melibatkan manajemen puncak dapat menyangkut jumlah yang signifikan KONDISI PENYEBAB TERJADINYA KECURANGAN Terdapat tiga kondisi yang menyetabkan teyjadinya peliporan kewangin yang curang dan juga Penyalahgunaan aset scbagaimana dijelaskan dalam SAS 99 (AU 316). Tiga kondisi tersebut disebut dengan segitiga kecurangan( fraud triangle). Ea Scgitiga Kecurangan Insentif / Tekanan a 1. Insentif atau Tekanan Manajemen ataupun pegawai lainnya mempuny tindakan kecurangan, 2. Kesempatan i insentif ataupun tekanan untuk melakukan Situast yang membuka staupan memberikan kesempatan bagi manajemen alaupun pegawai Untuk melakukan tindakan kecurangan, 3. Sikap atau Rasionalisast ‘Adanya sikap,karater, ataupun seperangkat nila etka yang membolehkan manajemen ‘lau pegawai untuk melakukan suatu tindakan yang tidak jujur, atau dapat dikatakan bahwa merekaberada dalam lingkungan yang dapat memberikan tckanan yang cukup besar yang, ‘menyebabkan mereka membenarkan dis tersebut. ‘mereka untuk melakukan tindakan yang tidak jujur Faktor Risiko untuk Pelaporan Keuangan yang Curang. + Insentif7Tekanan Dipindai dengan CamScanner Ansenif yang umum bagi sebuah perusahean untuk melakuian manipulasi laporin kewangan adalah adanya suatu penurunan dalam prospek keuangan dalam perusahaan, ‘+ Kesempatan ‘Melibatkan penilaian atau pertimbangan subjektif dan juga estimasi yang cukup signifikan jauh lebih Sikap dari manajemen puncak dalam laporan keuangan merupakan faktor risiko yang penting dalam menilai kemungkinan adanya suatu kecurangan dalam laporan keuangan perusahaan, Faktor Risike untuk Penyalabgunaan Aset © Insentif/Tekanan Tekanan keuangan menupakan insentif atau dorongon yang sifamya umum bagi pegawai yg melakukan penyalahgunakan aset. © Kesempatan Kelemakan dalam hal pengendalian internal dapat meneiptakan kesempatan terjadinya tindakan pencurian, © Sikap/Rasionalisasi Sikap manajemen dalam pengendalian dan juga kode etik ataupun perilaku etis dapat menyebabkan para pegawai dan juga manajer membenarkan pencurian aset perusahaan, MENILAI RISIKO KECURANGAN Standar auditing memberikan pedoman bagi auditor dalam menilai risiko kecurangan, Auditor harus ‘mempertahankan tingkat skej sme profesional ketika mempertimbangkan serangkaian informasi yang Tuas, termasuk faktor - faktor risiko Kecurangan, dengan tyjtan untuk mengidentifikasi dan juga ‘menghadapi risiko kecurangan, ‘Skeptisme Profesional: Standar auditing menyatakan bahwa, dalam melakukan skepti ne profesiona orang auditor “tidak mengasumsikan bahwa manajemen tidak jujur namun juga tidak mengansumsiken kejujuran absolut” Piki yang Selalu Mempert Selama dalam tahap merencanakan audit dalam setiap audit, tim audit haruslah membahas mengenai kebutuhan untuk menjaga pikiran krits atau kebutuhan dalam mempertabankan suatu pikiran yang selalu :mempertanyekan di sepanjang penugasan audit untuk melakukan identifikas atas risiko-risiko kecurangan dan juga secara kritis melakukan evaluasi kritis atas bukti-bukti audit Evaluasi kritis atas bukti audit Au itor harustah melakukan penyelidikan masalah-masalah yang ada secara mendalam, mendapatkan bukti-bukti tambahan apabila diperlukan dan juga melakukan konsultasi dengan anggota tim lainnya Sumber Joformasi untuk Melakukan Penilaian atas Risike Kecurangan ‘Terdapat lima sumber informasi yang digunakan dalam menilait 1. Komunikasi Antara Tim Audit Standar auditing mengharuskan tim audit untuk melaksanakan diskusi untuk berba, iko kecurangan yait: wawasan di antara anggota tim audit yang lebih berpengalaman dan juga untuk “eurah pendapat” 2. Tanya Jawab Atau Wawaneara Dengan Manajemen Standar auditing mengharuskan seorang auditor untuk mengajukan pertanyaan spesifik tentang ecurangan dalam setiap audit 3. Faktor-Faktor Risiko Adanya sebuah insentif ataupun tekanan untuk melakukan tindakan kecurangan, kesempatan untuk melakukan tindakan kecurmngan, afaupun sikap/rasionalisasi yang digumakan untuk Dipindai dengan CamScanner 4. Prosedur Analitis, ‘Seorang auditor haruslahmelaksanakan prosedur analitis di sepanjang fase perencanaan dan juga penyelesaian audit Informasi Lainny ‘Auditor harus mempertimbangkan semua informasi yang sudah diperoleh dalam setiap tahap atau boagian audit ketika menila risiko kecurangan, Mendokumentasikan penilaian kecurangan. Standar auditing mengharuskan auditor mendokumentasikan hal-hal yang beshubungan dengan pertimbangan auditor mengenai salah saji yang material akibat kecurangan, Setelah risiko kecurangan diidentifikasi dan didokumentasikan, auditor harus mengevaluasi faktor- faktor yang mengurangi risike kecurangan sebelum mengembangkan respons yang tepat tethadap resiko kecurangan itu, MENGAWASI TATA KELOLA KORPORASI UNTUK MENGURANGI RISIKO KECURANGAN Pedoman yang dikembangkan olch AICPA mengidentifikasi tiga unsur untuk mencegah, ‘menghalangi, dan mendeteksi kecurangan, yak: 1. Bucaya jujur dan etika yang tinggi. ‘Tanggung jawab manajemen untuk mengevaluasi risiko kecurangan. 3. Pengawasan oleh komite audit Budaya Jujur Dan Etika Yang Tingst Penciptaan budaya jujur dan etika yang tinggi meliputi enam unsur: 1. Menetapkan Tone at the Top Kejujuran dan integritas manajemen akan memperkuat kejujuran serta integritas karyawan di seluruh organisasi 2, Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif Banyak onganisasi, yong meliputi semua perusaliaan publik di A.S., menerapkan proses “whistleblowing” (membuka rahasia) bagi karyawan untuk melaporkan pelanggaran aktual atau yang dicurigai atau pelanggaran yang potensial atas kode perilaku atau kebijakan etika. 3. Mempekerjakan dan Mempromosikan Pegawai yang Tepat Kebijakan itu dapat mencakup pengecekan latar belakang memverifikasi pendidikan, riwayat pekerjaan, serta referensi pribadi calon karyawan, termasuk referensi tentang karakter dan integritas orang-orang yang dipertimbangkan dan dipekerjakan atau dipromosikan menduduki jabatan penting, 4. Petatihan Pegawai harus diberi tahu tentang tugasnya untuk menyampaikan kecurangan aktual atau yang.

Anda mungkin juga menyukai

  • Jadwal Mei 23
    Jadwal Mei 23
    Dokumen1 halaman
    Jadwal Mei 23
    yuniar intan
    Belum ada peringkat
  • MATERI Tpa
    MATERI Tpa
    Dokumen3 halaman
    MATERI Tpa
    yuniar intan
    Belum ada peringkat
  • PPH Nilam-1
    PPH Nilam-1
    Dokumen5 halaman
    PPH Nilam-1
    yuniar intan
    Belum ada peringkat
  • MATERI Tpa
    MATERI Tpa
    Dokumen6 halaman
    MATERI Tpa
    yuniar intan
    Belum ada peringkat
  • Soal Latihan
    Soal Latihan
    Dokumen1 halaman
    Soal Latihan
    yuniar intan
    Belum ada peringkat
  • Tem Uas-1
    Tem Uas-1
    Dokumen22 halaman
    Tem Uas-1
    yuniar intan
    Belum ada peringkat