Parotitis
Parotitis
Langkah-langkah Anamnesa
Keluhan
a. Demam
b. Pembengkakan pada kelenjar parotis mulai dari depan
telinga hingga rahang bawah.
c. Nyeri terutama saat mengunyah makanan dan mulut
terasa kering.
Tanda dan gejala pada penyakit parotitis berdasarkan
penyebabnya dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
Parotitis Akut
1. Parotitis bakteri akut : nyeri pada kelenjar dan
demam, mengunyah menambah rasa sakit
2. Parotitis virus akut (gondong) : nyeri bengkak pada
kelenjar 5-9 hari terakhir, malaise, moderat,
anoreksia, dan demam
3. Parotitis tuberculosis : nyeri tekan, bengkak pada
salah satu kelenjar parotid, gejala tuberculosis dapat
ditemukan di beberapa kasus.
Parotitis Kronik
1. Sjogren syndrome : pembengkakan salah satu atau
kedua kelenjar parotis tanpa sebab yang jelas,
sering berulang, dan bersifat kronik,mata dan mulut
kering
2. Sarkoidosis : nyeri tekan pada pembengkakan
kelenjar parotis.
PAROTITIS
No. Dukumen : 800/186/III/2016
SOP No. Revisi :-
Tanggal Terbit : 02 Juli 2016
Halaman : 3 dari 3
drg.I Nengah Supaya.
PUSKESMAS NIP :
KUBUTAMBAHAN I 196312312000031059
Faktor risiko
-
Pemeriksaan Fisik
Demam
Pembengkakan kelenjar parotis
Eritema pada kulit.
Nyeri tekan di kelenjar parotis
Terdapat air liur purulen
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan skrining TB: BTA sputum,mantoux test
Penegakan Diagnosis
Diagnosis klinis
. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik
Diagnosa Banding
a. Neoplasma kelenjar saliva
b. Pembesaran kelenjar getah bening karena penyebab
lain.
Komplikasi
a. Infeksi gigi dan karies
b. Infeksi ke kelenjar gonad
Penatalaksanaan
1. Memberikan informasi selengkapnya kepada
pasien/orang tua pasien dan keluarga mengenai
penyakit parotitis. Menjaga kebersihan gigi dan mulut
sangat efektif untuk mencegah parotitis yang
disebabkan oleh bakteri dan virus.
2. Farmakologis :
a. Tatalaksana simtomatis sesuai gejala yang
dirasakan
b. Antibiotik: antibiotic spectrum luas dapat
diberikan pada kasus parotitis bakteri akut yang
disebabkan oleh bakteri
c. Bila kondisi tidak membaik, segera rujuk ke
layanan skunder.
Kriteria Rujukan
Bila kasus tidak membaik dengan pengobatan adekuat di
layanan primer, segera rujuk ke layanan sekunder dengan
dokter spesialis penyakit dalam
Prognosis
Prognosis pada umumnya bonam, namun sanationam dapat
dubia karena keluhan dapat terjadi berulang.
Bagan Alir
Rujukan bilkuata kasus
tidak membaik dengan Konseling dan Penatalaksanaan
pengobatan adekuat Edukasi