Anda di halaman 1dari 9

AROMATERAPI UNTUK MENURUNKAN INTENSITAS NYERI

FRAKTUR : LITERATURE REVIEW

Priskila Paskarina 1, Ichsan Budiharto 2 , Sukarni 3


1,2,3
Program Studi Keperawatan , Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura
Email: priskilapaska.ps@gmail.com

ABSTRACT

Background: Fractures can cause pain resulting in damage to the bones and
tendons, which is unpleasant, subjective, and is part of the result of breaking
the continuity of the bone. Fracture pain is an unpleasant sensation. There are
2 fracture pain management, namely pharmacologically and non-
pharmacologically. Pharmacologically using drugs and nonpharmacologically
using aromatherapy. Aromatherapy can be given in several ways, one of the
most effective ways is inhalation. Aim: The aim of this study was to analyze
the journals related to the relationship between aromatherapy in reducing
fracture pain. Method: Using a literature review. The research samples
analyzed were 7 articles. Data collection tools are Research Gate, Pubmed,
Google Schollar, and Proquest. Data analysis using PICO. Result: Seven out
of fiveteen articles used in this literature review show significant influence the
effect aromatherapy on reducing pain intensity. Conclusion: The use of
aromatherapy can be given to patients who experience fracture pain because
after an analysis of several articles there is a relationship between one article
and another in reducing the intensity of fracture pain.
Keywords : Aromatherapy, Fracture, Pain

ABSTRAK

Latar Belakang : Fraktur dapat menyebabkan nyeri sehingga mengakibatkan


kerusakan terhadap tulang maupun tendon, yang bersifat tidak menyenangkan,
subjektif, dan merupakan bagian dari akibat terputusnya kontinuitas tulang.
Penatalaksanaan nyeri fraktur ada 2 yakni secara farmakologi maupun
nonfarmakologi. Secara farmakologi menggunakan obat dan secara
nonfarmakologi menggunakan aromaterapi. Aromaterapi dapat diberikan
melalui beberapa cara, salah satu cara yang efektif yakni inhalasi. Tujuan :
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis jurnal terkait dengan hubungan
aromaterapi dalam menurunkan nyeri fraktur. Metode: Menggunakan literature
review.Sampel penelitian yang dianalisis sebanyak 7 artikel. Alat pengumpulan
data berupa Research Gate, Google Schollar, dan Proquest. Analisa data
menggunakan PICO. Hasil : Dari 15 artikel yang dipakai dalam literature
review ini 7 diantaranya menunjukkan adanya pengaruh aromaterapi untuk
menurunkan intensitas nyeri fraktur. Kesimpulan: Penggunaan aromaterapi
dapat diberikan pada pasien yang mengalami nyeri fraktur karena setelah
dilakukan analisis terhadap beberapa artikel terdapat hubungan antara artikel
yang satu dengan yang lainnya dalam menurunkan intensitas nyeri fraktur.
Kata Kunci : Aromaterapi, Fraktur, Nyeri
PENDAHULUAN

Fraktur merupakan suatu nyeri, dan stimulasi kutaneus


kedaan patah tulang yang seperti massase, serta
disebabkan oleh adanya trauma relaksasi.(Nurdin et al., 2015).
yang besar sehingga Aromaterapi dapat diberikan
mengakibatkan kerusakan terhadap melalui beberapa cara yaitu
tulang maupun tendon. Menurut melalui inhalasi, topikal bahkan
data Riset Kesehatan Dasar tahun melalui dupa, tergantung kondisi
2018 disebutkan bahwa prevalensi dan efek yang diinginkan. Namun,
cedera secara nasional adalah 9,2% yang paling sering digunakan dan
dan di provinsi Kalimantan Barat paling efektif yakni dengan cara
proporsi cedera mencapai 8,2%. inhalasi. (Snyder, 2016).
Kejadian patah tulang sebesar
6,2%. Pembedahan atau operasi METODE PENELITIAN
adalah semua tindakan pengobatan Desain penelitian ini
yang menggunakan cara invasif adalah Literature Review atau
dengan membuka atau tinjauan pustaka. Studi literature
menampilkan bagian tubuh yang review adalah cara yang dipakai
akan ditangani (Potter & Perry, untuk mengumpulkan data atau
2010). Tindakan pembedahan yang sumber yang berhubungan pada
biasanya dilakukan pada pasien sebuah topik tertentu yang bisa
fraktur yakni OREF atau ORIF. didapat dari berbagai sumber
Dalam tindakan pembedahan yang seperti jurnal, buku, internet, dan
dilakukan terdapat masalah yang pustaka lain. (Zed, M, 2014).
sering muncul yang dialami oleh Terdapat kriteria inklusi
pasien yakni adanya nyeri, infeksi, maupun eksklusi dalam penelitian
imobilitas, serta yang diakukan oleh peneliti.
perdarahan.(Fakhrunnisa, Kriteria Inklusi dalam literature
2017).Pasien yang menderita patah review ini yaitu: rentang waktu
tulang, sensasi nyeri berbeda terbitan jurnal maksimal 5 tahun
ketika mereka bergerak (2016-2021), artikel original
dibandingkan dengan duduk atau (artikel penelitian), artikel
atau berbaring. Untuk membantu tersedia full text, responden
pasien dalam menjelaskan masalah dalam artikel berusia > 5 tahun,
atau keluhannya secara lengkap, responden dalam artikel
maka pengkajian yang bisa merupakan pasien rawat inap,
dilakukan oleh perawat untuk artikel merupakan penelitian
mengkaji karakteristik nyeri bisa kuantitatif, artikel berbahasa
menggunakan pendekatan analisis Inggris dan Indonesia.untuk
symptom.(Ariyanti dkk, kriteria eksklusi sendiri hanya
2018).Tindakan untuk mengatasi menggunakan article review.
nyeri bisa dilakukan terapi Pencarian dan seleksi
farmakologi dan non farmakologi. studi dilakukan dengan
Terapi non farmakologi dapat Identifikasi pencarian database
dilakukan dengan berbagai cara menggunakan Google Schoolar,
antara lain teknik distraksi, ResearchGate, PubMed, dan
hipnosis diri, mengurangi persepsi Proquest dengan menggunakan

1
kata kunci dalam bahasa 7 artikel yang telah dilakukan
Indonesia “aromaterapi” “nyeri ” screening dan sesuai database.
“ fraktur” dan bahasa Inggris Sampel dari artikel ini yaitu
“rose aromatherapy”, “pain”, and pasien yang mengalami nyeri
“fracture”. Refrensi yang tidak fraktur post operasi, diberikan
jelas, tidak relevan dapat aromaterapi sebagai terapi
dikecualikan berdasarkan judul nonfarmakologi. Dari 8 artikel
dan abstrak. Setelah melewati yang di pakai dalam literature
penyaringan awal dan teks review 7 di antaranya
lengkap lakukan studi egibilitas menunjukkan adanya terdapat
kemudian memutuskan apakah pengaruh yang signifikan antara
setiap artikel di masukan atau nyeri fraktur dengan pemberian
dikecualikan. Artikel yang aromaterapi dalam mengatasi
memenuhi syarat dipertahankan, nyeri post operasi tersebut.
kemudian artikel disaring yang Dari 8 artikel tersebut
tidak sesuai dengan kriteria didapatkan 7 artikel dengan hasil
inkulusi maka artikel dikeluarkan. adanya pengaruh yang baik untuk
Sehingga didapatkan hasil akhir dapat mengatasi nyeri post operasi
yang sesuai dengan kriteria fraktur dengan menggunakan
inklusi (Thyer, 2010). aromaterapi berikut ini campuran
Ektraksi data yang kunyit jahe, aromaterapi lavender,
dilakukan dalam Literature jasmine, chamomile, mawar dan
Review ini di ekstraksi juga minyak jeruk, maupun lemon.
menggunakan metode naratif Sedangkan pada kelompok yang
dengan mengelompokkan data- hanya mengkonsumsi obat-obatan
data hasil ekstraksi yang sejenis sebagai terapi farmakologi masih
sesuai dengan hasil yang diukur merasakan nyeri dan tidak cukup
untuk menjawab rileks dengan perubahan yang
tujuan.(Budiawan, 2019). terjadi pada kondisi tubuh pasien.

HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN


Penelusuran artikel
dilakukan dengan menggunakan Menurut hasil penelitian,
pencarian Google Shoolar, Nanda, Kartini dan Endang (2016)
ProQuest, dan ResearchGate terdapat adanya pengaruh
ditemukan sebanyak 180 artikel. pemberian campuran kunyit dan
Skrining berdasarkan judul dan jahe terhadap tingkat nyeri pada
abstrak didapatkan sebanyak 15 pasien fraktur yang berobat di
artikelyang sesuai dengan kata dukun patah Kecamatan Jeumpa
kunci. Terdapat 8 artikel di Kabupaten Bireuen, yakni dengan
skrining untuk kelayakan. nilai nilai Z=-2.694 dan p value=
Kemudian diekslusi karena tidak 0.007 <α=0.05 dengan metode
full text artikel. Hasil akhir yang Quasy eksperiment One group
sesuai kriteria inklusi didapatkan pretest-post test design sebanyak
7 artikel. 48 responden. Sehingga
Hasil analisa data yang dianjurkan kepada masyarakat
didapatkan dari penelusuran yang luas untuk menggunakan kunyit
dilakukan menghasilkan sebanyak dan jahe sebagai alternatif

2
pengobatan atau terapi berikut: sebelum pemberian
nonfarmakologi untuk aromaterapi lemon pada kasus I
menghilangkan nyeri. didapatkan skala nyeri pasien 6,
Sejalan dengant hasil ekspresi wajah meringis,
penelitian Davood, dkk (2017) intensitas nyeri sedang, tekanan
menunjukkan bahwa berdasarkan darah 132/90 mmHg, dan
hasil uji Friedman yang dilakukan frekuensi denyut nadi 105 x/menit.
terdapat perbedaan yang Pada kasus II didapatkan skala
signifikan antara rata-rata nyeri nyeri pasien 5, ekspresi wajah
pada kelompok intervensi yakni meringis, intensitas nyeri sedang,
dengan nilai (p <0,001) tekanan darah 149/83 mmHg, dan
dibandingkan dengan kelompok frekuensi denyut nadi 94 x/menit.
kontrol dengan nilai (p = 0,339). Setelah dilakukan pemberian
Dari hasil berikut tampak adanya aromaterapi lemon selama 3 hari
pengaruh minyak jeruk yang pada kedua kasus didapatkan hasil
diberikan pada kelompok penurunan terhadap nyeri fraktur
intervensi berhasil mengurangi post operasi. Pada kasus I
nyeri yang dirasakan oleh pasien- didapatkan skala nyeri pasien
pasien yang mengalami nyeri berkurang menjadi 2, ekspresi
fraktur maupun ekstremitas. wajah menjadi rileks, intensitas
nyeri ringan, tekanan darah
Hasil penelitian yang 122/80 mmHg, dan frekuensi
dilakukan oleh Lenny dan Lela denyut nadi 86.
(2020) menunjukkan bahwa Dapat dilihat bahwa
adanya pengaruh skala nyeri intensitas nyeri post operasi
sebelum dan sesudah diberikan sesudah diberikan aromaterapi
aromaterapi lavender dengan p lemon didapatkan hasil lebih
value = 0,002, menggunakan rendah atau penurunan
metode Pre experimen dengan dibandingkan sebelum diberikan
rancangan One Grup Pretest dan aromaterapi lemon. Hal ini
Posttest sebanyak 17 responden. disebabkan oleh aromaterapi
Dengan demikian aromaterapi lemon beraroma dapat
lavender dapat digunakan pada meningkatkan efek nyaman bagi
pasien yang mengalami nyeri seseorang yang menghirupnya.
fraktur dan digunakan secara Hal ini berkaitan dengan
efektif. Pasien tidak hanya penelitian Suwanti, Wahyuningsih,
menerima terapi farmakalogi dan Liliana (2018) yang
namun terapi nonfarmakaologi menjelaskan bahwa aroma yang
yakni aromaterapi juga membantu diolah dan diubah oleh tubuh
relaksasi terhadap rasa sakit yang dapat menjadi suatu aksi dengan
dirasakan oleh pasien. pelepasan substansi neurokimia
Dalam penelitian Zahri berupa zat endorphin dan
dan Ririen (2020) menunjukkan serotonin. Sehingga berpengaruh
bahwa Aromaterapi lemon yang langsung pada organ penciuman
dilakukan pada kedua kasus yang dan dipersepsikan oleh otak untuk
mengalami nyeri fraktur post memberikan reaksi yang membuat
operasi di RSUP Fatmawati perubahan fisiologis pada tubuh,
Jakarta dapat disimpulkan sebagai

3
pikiran, jiwa, dan menghasilkan menganjurkan keluarga untuk
efek menenangkan pada tubuh. mendampingi pasien.
Penelitian yang dilakukan Pasien ke 2 pasien
oleh Dewi, Yuli dan Suprihatin mengatakan siap diberikan
(2020) menunjukkan bahwa dari aromaterapi mawar dengan
hasil ketiga pengukuran skala indikator perasaan yang nyaman,
nyeri terlihat bawah pada (5) tidur sesuai dengan pola
pengukuran awal sebelum kebiasaan (5), kebutuhan istirahat
diberikan aroma terapi sebagian yang cukup mulai dari jam 20.30
besar dengan skala nyeri agak sampai jam 05.30 WIB, (5)
berat sebanyak 50% dan 46,7% assesment masalah teratasi
pasien dengan skala nyeri ringan. planning intervensi dilanjutkan.
Hasil pengukuran setelah Dari hasil di atas upaya
dilakukan pemberian aroma terapi peningkatan kualitas tidur dan
chamomile pada hari pertama mengurangi intensitas nyeri
sebagian besar dengan skala nyeri dengan pemberian aromaterapi
sedang sebanyak 56,7%, mawar pada pasien post op fraktur
Sedangkan hasil pengukuran pada dengan melakukan pengkajian,
hari kedua terjadi penurunan nyeri penegakan diagnosa keperawatan,
kembali dimana ibu dengan skala intervensi, implementasi, dan
nyeri sedang bertambah menjadi evaluasi yang dilakukan selama 3
63,3%. Hasil uji statistic T Test hari.
didapatkan nilai p value: 0,000 Dari hasil pengkajian
untuk hasil pengukuran hari didapatkan pasien mengatakan
pertama dan kedua <a: 0,05, maka gangguan pola tidur dan gangguan
dapat disimpulkan ada pengaruh rasa nyaman nyeri. Kemudian
yang signifikan dari pemberian didapatkan masalah keperawatan :
aromaterapi chamomile terhadap gangguan pola tidur : kurang dari
penurunan skala nyeri pasien post kebutuhan tubuh berhubungan
operasi fraktur. dengan nyeri. Implementasi yang
Penelitian yang dilakukan dilakukan untuk mengurangi rasa
oleh Dennia Agustina (2019) nyeri agar pasien dapat memenuhi
menunjukkan bahwa setelah kebutuhan tidur yaitu dengan
dilakukan tindakan keperawatan pemberian aromaterapi
yang dilakukan terhadap 2 pasien mawar.Kandungan utama minyak
selama 3x24 jam, maka dapat mahkota bunga mawar adalah
dilakukan evaluasi dengan data mengandung beberapa kimia yang
data klien : Pasien ke 1 yaitu terkandung dalam minyak atsiri
pasien sudah bisa tidur setelah di bunga mawar diantaranya sitral,
berikan aroma terapi mawar sitronelol, geraneol, linalol, nerol,
karena nyeri yang dirasakan klien eugenol, feliletil, alkohol farnesol,
berkurang. Dengan indikator nonil, dan aldehida suatu pesan
perasaan yang nyaman (5) tidur elektro kimia akan ditramisikan
sesuai dengan pola kebiasaan (5), melalui saluran olfaktori keadaan
kebutuhan istirahat yang cukup sistem limbik, hal ini akan
mulai jam 21.00 sampai jam 06.30 merangsang memori dan respon
WIB (5) assesmen masalah emosional. Sehingga ketika pasien
teratasi sebagian, planning menghirup aromaterapi tersebut

4
akan merasakan rileksasi sehingga KESIMPULAN DAN SARAN
mengurangi nyeri yang dirasakan Telaah literatur ini
pasien dan gangguan pola tidur menunjukkan bahwa terdapat tujuh
pasien pun teratasi. jurnal yang menerangkan tentang
Hasil penelitian yang telah adanya penurunan atau pengaruh
dilakukan oleh Dewi Sri (2022) terhadap intensitas nyeri pada pasien
menunjukakan bahwa ada fraktur. Aromaterapi yang digunakan
pengaruh terhadap kelompok adalah minyak jeruk, jahe dan kunyit,
intervensi (p value=0,000) dan lavender, minyak jeruk, jasmine,
ada pengaruh kelompok kontrrol chamomile, serta lemon. Penggunaan
dengan (p value=0,339). dari hasil aromaterapi diatas diberikan pada
analisa data maka dapat pasien yang mengalami nyeri post
disimpulkan bahwa terdapat operasi fraktur.
perbedaan yang siginifikan dan Diharapkan dapat memberikan
bermakna antara kelompok masukkan tentang manajemen nyeri
intevensi dan kelompok kontrol. nonfarmakologi pada pasien fraktur
Sehingga dapat disimpulkan salah satunya dengan menggunakan
bahwa setelah dilakukan beberapa aromaterapi yang dapat
pemberian kompres hangat menjadi terapi alternative yang
maupun aromaterapi jasmine pada diapikasikan bagi pelayanan
pasien maka pasien mengalami keperawatan baik di Rumah Sakit
penurunan nyeri post operasi pada maupun perawatan di rumah.
kasus pasien fraktur. Pada
penelitian ini dijelaskan bahwa REFERENSI
aromaterapi jasmin dan kompres Agustina, Dennia. (2019). Upaya
hangat lebih efektif dalam Peningkatan Kualitas Tidur
penganan nyeri daripada tidak Dan Mengirangi Gangguan
dilakukan terapi apapun. Rasa Nyaman ( Nyeri) Dengan
Aromaterapi jasmine adalah Pemberian Aromaterapi
penggunaan ekstrak minyak Mawar Pada Pasien Post Op
esensial tumbuhan jasmin. Fraktur. Jurnal Keperawatan
Aromaterapi yang dihirup akan Vol 3,No 6; 1-6
ditransferkan ke pusat penciuman Arisnawati, Ahmad Zakiudin dan Riki
yang berbeda pada pangkal otak. Iskandar. (2019). Pengaruh
Pada tempat ini sel neutron Terapi Music Klasik Untuk
akan menafsirkan bau tersebut Mengurangi Nyeri Pada
dan akan mengantarkan ke sistem Pasien Post Operasi Fraktur
limbik. Dari sistem limbik pesan Di Ruang Flamboyan RSUD
tersebut akan dihantarkan ke Brebes. Jurnal Ilmiah
hipotalamus, di hipotalamus Indonesia Vol 4, No 6;1-8
seluruh sistem minyak esensial Bangun, A.V. & Nuraeni, S. (2016).
tersebut akan diantar oleh sistem Pengaruh Aromaterapi
sirkulasi dan agen kimia kepada Lavender Terhadap Intensitas
tubuh yang nyeri ( Andarmoyo, Nyeri pada Pasien Pasca
2016). Oprasi di Rumah Sakit Dustira
Cimahi. Jurnal Keperawatan
Soedirman (The Soedirman
Journal of Nursing)

5
Baradero (2008). Prinsip Dan Praktik Keperawatan Vol 06, No
Keperawatan Perioperative. 2 ;59-66
Jakarta: EGC Dwiyanti, Albertin (2018). Efek
Bikmoradi, Ali., Dkk. (2017). The Ekstrak Bunga Mawar (Rosa
Effect Of Inhalation Damascena Mill) Terhadap
Aromatherapy With Damask Penyembuhan Angular
Rose ( Rosa Damascena) Cheilitis Yang Diinduksi
Essence On The Pain Intensity Staphylococcus Aureus Dan
After Dressing In Patient With Candida Albicans Pada Tikus
Burns: A Clinical Randomized. Jantan Galur Wistar (Rattus
National Library Of Medicine, Norvegicus. Skripsi Bagian
Vol 21, No 3 Ilmu Penyakit Mulut Fakultas
Black, J dan Hawks, J. (2014). Kedokteran Gigi Universitas
Keperawatan Medical Bedah: Hasanuddin Makassar 2018
Manajemen Klinis Untuk Hasil Fakhrunnisa, Eva. (2017). Hubungan
Yang Diharapkan. Kecemasan Pre Anestesi
Dialihbahasakan Oleh Nampira Dengan Kejadian Post
R. Jakarta: Salemba Emban Opertive Nausea Vomiting
Patria Pada Pasien Dengan General
Budiawan, Heri. (2019). Metode Anesthesia Di Rsud Kota
Peningkatkan Self Yogyakarta. Naskah Publikasi
Management Pasien Diabetes Prodi D-IV Keperawatan
Mellitus; Systematic Review. Jurusan Keperawatan
Journal Fakultas Ilmu Politeknik Kesehatan
Kesehatan UMTAS Vol 2, No Kementrian Kesehatan
1;1-11 Yogyakarta Tahun 2017
Bulechek, M.G dkk. (2013). Nursing Glenn, A T Haegerstam. (2001).
Interventions Classification Pathophysiology Of Bone
(NIC), 6th Indonesian edition. Pain – A Review. Journal Acta
Indonesia: Mocomedia Orthopaedica Scandinavica
Darni, Zahri Dan Ririen Tyas Nur Vol 72 No 3;305-317
Khaliza. (2020). Penggunaan Hart, C. (2018). Doing a literature
Aromaterapi Lemon Untuk review: Releasing the
Mengurangi Nyeri Pada research imagination. Sage
Pasien Post Operasi: Sebuah Jaelani (2009). Aromaterapi. Jakarta:
Studi Kasus. Buletin Pustaka Populer Obor
Kesehatan Vol 4, No 2 ; 138- Judha, M,. (2012). Teori Pengukuran
149 Nyeri Dan Nyeri Persalinan.
Dewi, Ratna Putri, Yuli Yantina, Dan Nuha Medika : Yogyakarta
Suprihatin.(2018).Aroma Lindamen, H dan Athie S,. (2018).
Terapi Chamomile Manajemen Fraktur Pada
Menurunkan Skala Nyeri Trauma Muskuloskeletal.
Pada Ibu Yang Mengalami Journal of Medicine Vol 5 No
Luka Episiotomi Di Praktik 2;1-13
Mandiri Bidan Ponirah Majid, dkk,. (2011). Keperawatan
Margorejo Metro Selatan Perioperative. Gosyen
Kota Metro. Jurnal Citra Publishing: Yogyakarta

6
Martono, (2017). Asuhan Keperawatan Universitas
Keperawatan Pada Tuan.M Jember
Dengan Post Oref Fraktur Rainiza, Hafizhatul dan Tety,. (2019).
Cruris Sinistra Hari Ke 2 Di Pembuatan Dan Uji Hedonik
Ruang Dahlia RSUD Dr. Lilin Aromaterapi Dari Minyak
Goeteng Taroenadibrita Daun Mint (Mentha Piperita L.)
Purbalingga. Tugas Akhir Dan Minyak Rosemary
Program Studi Keperawatan (Rosmarinus Officinalis). Jurnal
D.III Fakultas Ilmu Kesehatan Dunia Farmasi, Vol 03 No 02
Universitas Muhammadiyah Riskesdas. (2018). Hasil Utama
Purwoekerto RISKESDAS 2018. KEMENKES
Maryam, Sitti Bachtiar . (2018). RI
Penerapan Askep Pada Sri, Dewi Setiawati. (2022). Pengaruh
Pasien Ny. N Dengan Post Kompres Air Hangat Dan
Operasi Fraktur Femur Aromaterapi Jasmine
Dextra Dalam Pemenuhan Terhadap Penurunan Nyeri
Kebutuhan Aktivitas. Jurnal Post Operasi Fraktur Di
Media Keperawatan Vol 09, Ruang Baitul Salam 2 Di
No 02 Ruamh Sakit Islam Sultan
NANDA, (2015). Buku Diagnose Agung Semarang. Jurnal
Keperawatan Definisi Dan Kesehatan Vol 3, No 1 ;11-18
Klasifikasi 2015-2017. Jakarta:
EGC
Potter dan Perry (2009). Fundamental
Of Nusing Fundamental
Keperawatan ,. Edisi 7,.
Jakarta: Salemba Medika
Potter & Perry. (2010). Fundamental
Of Nursing: Consep, Proses
And Practice. Edisi 7. Vol.3.
Jakarta: EGC
Potter dan Perry (2012). Fundamental
of Nursing. Jakarta: EGC
Pusat Krisis Kesehatan. (2017). Buku
Tinjauan Penanggulangan
Krisis Kesehatan Tahun 2017.
KEMENKES RI
Putri, Eka Khoirunisa. (2019). Asuhan
Keperawatan Post Op Fraktur
Cruris Pada Sdr. L Dan Tn. N
Dengan Masalah
Keperawatan Nyeri Akut Di
Ruang Kenanga Rsud Dr.
Haryoto Lumajang Tahun
2019. Laporan Tugas Akhir
Program Studi D3
Keperawatan Fakultas

7
8

Anda mungkin juga menyukai