Anda di halaman 1dari 3

Judul : Aku lebih baik!

Bagi mereka yang biasa dengan hal ini ku rasa hal ini bukan lah sesuatu yang
menyedihkan, mungkin saja mereka akan berpikir ini adalah hal yang
mengembirakan untuk mengantar mereka ke surga dunia yang mereka dambakan.
Suara-suara yang berbaur dalam hentakan musik disko seakan bersaing untuk
menunjukan siapa yang paling hebat di antara diri ini tak ada yang ingin mengalah
sesuai dengan aturan main yang ada bukan? Di dunia yang egois orang egois yang
menang, entah dari mana aku menemukan kata-kata ini namun yang pasti aku
sadar bahwa ini bukan sekedar kata-kata melainkan sebuah kebenaran yang sering
di sangkal.

“Udah dapat berapa kau?” Tak ku jawab pertanyaan itu karna tangan dan pikiran
ini tengah berfokus pada kaca didepan untuk memperbaiki lipstik yang tampak
pudar sehabis menyelesaikan permainan sebelumnya.

“Ya elah si anjir, aku tanya kau?” Tanya nya yang saat ini berdiri di depan kaca
tepat di sebelah ku.
“Bacot, buta mata kau?” Ucap ku tak kalah sakras saat telah usai dengan urusan
ku.
Entah seperti apa tata krama itu namun yang pasti di tempat ini tak akan pernah
bisa kau temukan hal itu. Jika ada? Ya sudah, mungkin itu hari terakhir mu disini.
Di tempat terkutuk namun menyenangkan ini orang-orang lemah itu tak akan bisa
bertahan disini, hanya mereka yang kuat dapat bertahan dan hanya mereka yang
cantik yang bisa di pertahankan. Kekerasan, obat-obatan, judi dan wanita adalah
hal wajar di tempat ini siapa pun dapat merasakan asal punya uang jadi jangan
heran apapun akan di lakukan oleh orang-orang disini untuk memiliki uang
tersebut. Ya, termasuk aku apapun akan ku lakukan asalkan pundi-pundi uang ku
tetap bertambah tak ku pedulikan remuk di seluruh tubuh ini karna harus melayani
empat manusia atau lebih setiap hari nya atau panggilan ratu jalang dari para
manusia munafik itu sematkan pada ku.
“Hah, jadi udah dapat berapa kau?” Tanya nya yang mulai sibuk untuk
memperbaiki tampilan nya yang terlihat berantakan mungkin baru selesai bermain
pikir ku.

“Baru tiga” Balas ku sembari kaki ku melangkah ke dalam salah satu bilik untuk
menuntaskan panggilan alam yang sedari tadi ku tahan di kandung kemih ku,
merasa sudah tak ada lagi yang bisa di buang segera aku keluar untuk menemui
pelanggan terakhir ku malam hari ini. Jika ku tak salah ingat dia adalah suami dari
orang yang selalu memanggil ku jalang itu, sungguh miris istrinya menganggap
ku najis namun tanpa di ketahuinya suami tercinta nya itu pun juga ingin
memasuki si najis ini.

Ku kira rekan ku itu telah usai dengan urusan nya namun ternyata ia masih di
tempat terakhir ku tinggalkan.
“Enggak capek kau, ku baru dua dah capek “ Tanya nya , ku hanya tersenyum
kecil. Wajar saja ia sudah letih, ia sudah tua wajah nya sudah keriput begitu pula
dengan tenaga nya itu berbeda dengan aku.Tak mau berlama-lama aku segera
pergi dari sana meninggalkan nya.
“Duluan “ Pamit ku seraya melangkah menghampiri salah satu bilik kamar tempat
orang yang memesan tubuh ini.

Setelah puas mendapatkan apa yang di inginkan nya, sosok yang memesan ku itu
berjalan pergi meninggalkan aku yang terbaring dengan tubuh tanpa pakaian
sekali pun tanpa berniat melihat ke arah ku barang sedikit pun. Selalu sama seperti
yang sudah-sudah seakan-akan si jalang ini begitu kotor. Apakah ia lupa dengan
ucapan-ucapan nya tadi menyanjung diri ini. Ah maksud ku daging-daging yang
ada di diri ini tak cukup memuji bahkan ia pula megecup, menjilat dan melahap
nya dengan rakus. Terkadang manusia memang begitu mengerikan dan penuh
kemunafikan mereka selalu merendahkan aku namun di lain sisi mereka juga
datang kepada ku untuk mencari kepuasan yang tak bisa mereka dapatkan dari
pasangan nya. Entah sebutan apa yang begitu cocok untuk mereka, kurasa sebutan
setan terlalu baik untuk mereka.

Setelah merasa puas dengan pemikiran-pemikiran kecil ku pada manusia, aku


segera beranjak dari rumah kemaksiatan ini, Ah maaf bukan bermaskud diri ini
tak tau bersyukur telah di tolong tempat ini namun aku hanya mengikuti
panggilan sesuai dengan para manusia-manusia itu sematkan untuk
mengistirahatkan tubuh ini barang sejenak agar bisa melayani para iblis itu
kembali.

Anda mungkin juga menyukai