Anda di halaman 1dari 3

Perjuangan ku dalam meraih ridhomu

karangan : Gema sukma dewa fajar


kategori : Perjuangan

Dikala sunyinya sepertiga malam yang hamper berakhir, ku dengar lantunan ayat
kursi al-quran dari bangunan masjid tua itu. Segera ku selesaikan qiyaumullail di mala mini,
sembari memanjatkan doa kepada sang penguasa langit. Belasan menit sesudahnya, suara
ajakan untuk menunaikan sembahyang terlantun dari mulut sang muadzin. Kudirikan salat
dan ku agungkan sang ilahi dalam dzikir ku. Serta tak lupa ku membaca pesan-pesan mu
yang kau utarakan dalam kitab tebal dan suci ini. Kuresapi apa maksud dari pesan pesan mu
ini.

Sesekali ku merenung, melihat kaca sepion masalalu ku yang memperlihatkan siapa


aku yang sebenarnya. Diriku yang penuh akan tinta-tinta hitam yang tergores dalam lubuk
hatiku yang semula putih. Hingga rasanya aku lebih hina dari seekor binatang yang lari tanpa
arah. Diriku adalah pendosa yang selalu di hiasi oleh hal-hal bodoh tidak bermanfaat di dunia
yang fan aini. Sifatku yang terlalu mengutarakan ego,bahkan aku tak tau caranya menjaga
lisan. Selalu berkata yang tidak pantas,tidak jarang juga aku menyakiti orang-orang dengan
lisan ku yang busuk ini.

Entah kenapa aku merasa bosan dengan semua pekerjaan bodoh yang ku kerjakan.
Seakan akan ada cahaya terang yang dapan menembus lubuk hatiku yang telah di penuhi
dengan corak-corak hitam yang telah mencemarinya.

Di sepinya dan sunyinya malam, aku merenung sesaat,dan mulai berfikir kenapa aku
melakukan hal-hal yang bodoh yang ku perbuat selama ini? Mulai saatitu kusetel alarm yang
akan membangunkan jiwaku pada waktu sepertiga malam. Setelah memejamkan kedua
mataku, tak terasa lama rasanya kudengar suara deringan dari alarm yang kusetel pada malam
hari. Berat rasanya tuk membuka kedua mata ini. Terasa baru bagiku hal seperti ini, ku
angkat tubuhku dan ku berjalan kearah kamar mandi. Aku mulai mensucikan diriku dengan
air yang mengalir dari keran. Sangat sejuk rasanya pagi ini, sepertinya aku adalah manusia
yang berhasil bangun dari mimpi di waktu sepagi ini. Di tengah kesunyian ini, aku bersegera
untuk melakukan qiyaumullail. Ya, ini hal baru bagiku. Rasanya sangat berat bagi pendosa
sepertiku ini untuk melakukan perubahan dalam hidup ku. Setelah nya,kurebahkan tubuh ku
di kasur empuk di kamarku. Tidak lama, sekitar belasan menit kemudian, terdengar suara
panggilan untuk sembahyang kepada sang pencipta. Ku berdiri dan Kembali mensucikan
diriku. Ku berjalan kearah sumber suara yaitu masjid. Terlihat tegar tubuhku berjalan di
kesunyian ini. Sesampainya di sana, ku kerjakan salat dan ku lantunkan dzikir. Rasanya indah
dan aku merasa tenang saat mengerjakan nya.
Berminggu minggu ku lakukan hal yang serupa, hingga akhirnya ada suatu godaan
yang sengaja sang ilahi ujikan kepadaku. Dia ciptakan se sosok wanita cantik yang entah
kenapa dapat menggoyahkan iman ku yang belum sempurna ini. Paras nya yang cantik,
senyuman nya yang manis, dan tatapan nya yang bikin aku begitu candu. Apalagi dia satu
sekolah dengan ku.

Inilah awal dari kerusakan. Kita kenal dari whatsapp, aku tidak tau kenapa setiap
balasn-balasan chat yang dia kirimkan kepadaku sangat berarti bagiku. Jadi ini rasanya jatuh
cinta, rasanya di jantung sangat berdebar dan di hiasi perasaan sedikit malu-malu. Entah
seberapa bodoh aku, atau hanya harga diriku yang rendah. Hal ini sangat melalaikan aku
dalam ibadahku. Semakin hari semakin dekat, aku suka padanya, aku gila padanya. Aku tak
peduli dengan hatiku yang Kembali tergores tinta-tinta hitam. Semakin lama semakin ku
kenali karakter nya.

Malam harinya aku melihat lembaran-lembaran kertas usang yang berisi tentang
catatan mutabaah qiyaumullail yang akhir akhir ini lama ku tinggalkan. Aku terlelap,dan
bangun di sepertiga malam. Aku mencoba Kembali melakukan kebiasaan- kebiasaan ku
dahulu, yaitu qiyaumullail. Selesainya aku berdoa kepada sang pengasa langit, ku curahkan
isi hatiku kepadanya wanita yang selalu menghiasi kekosongan hati ku. Aku berharap banyak
kepadanya, berhari-hari ku habiskan waktuku untuk saling ber balas chat whatsapp.

Entah apa yang akan direncanakan oleh sang pencipta, ataukah aku yang tak bisa
menahan hawa nafsu ku? Dan sepertinya tuhan marah? tapi ini juga salahku, aku sangat
berharap kepada manusia hingga tuhan cemburu. Dia, wanita yang ku suka, ternyata tidak
sebaik yang kufikirkan. Saat ku nyatakan perasaan ku pada nya, “maaf tapi kita temenan aja”
jawabnya. Malu dan kecewa rasanya, aku merasa bodoh, harga diriku rsanya telah di injak
injak oleh nya. Aku tudak menyalahkan tuhan, aku mengerti kalua ini adalah jalan terbaik
bagi tuhan untuk ku.

Setelah begitu banyak pekerjaan-pekerjaan yang tidak ada gunanya aku ingin Kembali
ke jalan yang lurus. Setelah ku mengetahui berharap kepada manusia itu salah maka ku
putuskan akan selalu berharap hanya kepada yang maha kuasa. Sejak saat itu aku nekat untuk
menjadi pribadi yang lebih baik,disiplin,dan tangguh. Ku Kembali mengerjakan
qiyaumullailku yang entah kesekian berapa ku tinggalkan. Berangkat sekolah lebih awal
daripada biasanya, belajar lebih giat dan serius,memperbanyak teman yang baik pula.

Sejak saat ku mulai berubah, ada keuntungannya juga yang aku peroleh. Antaralain
dapat memperbaiki nama baik ku, menambah nilai dan prestasi di sekolah, dan yang paling
penting adalah, aku mempunyai banyak waktu untuk semakin mendekatkan diri kepada sang
pencipta. Kubuktikan dengan mengikuti kajian, menyempatkan diri untuk selalu datang ke
masjid. Dan saat ku di sekolah aku sering di ikutkan perlombaan-perlombaan di luar sekolah
entah dalam bidang akademi, maupun yang lain. Sudah terkumpul cukup banyak piagam
penghargaan unruk ku.

“Seperti yang kita tahu bahwa tuhan tidak pernah tertidur karena dia ingin memberi
rezeki kepada hamba nya yang selalu mencari ridho dari nya, dan jangan pernah berharap
kepada manusia karena masih ada zat yang semestinya sudah lumrah kita harapkan yaitu
tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang”

Anda mungkin juga menyukai