Anda di halaman 1dari 1

MIMPI SEORANG MUSLIMAH

Setiap orang punya mimpi, dan bahkan setiap mimpi punya makna istimewa yang ingin dicapai oleh
seorang pemimpi. Dan ya! Inilah aku seorang muslimah yang punya banyak mimpi. Muslimah?
Telingaku tidak pernah asing mendengar kata muslimah. Akan tetapi, kenapa kalau panggilan
muslimah itu ditujukan kepadaku rasanya asing dan aneh? Aku selalu merasa bahwa aku tidak cocok
dengan panggilan itu.

Arti dari kata muslimah itu sendiri adalah wanita yang menganut agama Islam dan
menjalankan segala kewajiban serta perintah Allah SWT yang terkandung dalam agama Islam. Tapi
aku tidak menjalankan segala kewajiban itu, yang ku jalankan hanya sebagian dan itupun aku tutupi
pahala-pahala itu dengan dosa-dosa akibat hawa nafsuku.

Mengenai dosa-dosa, hampir seluruh hidupku aku habiskan untuk berfikir berapa banyak
dosaku dan bagaimana caranya supaya aku tidak melakukan kesalahan-kesalahan itu lagi. Aku selalu
mencari titik terang dari semua dosa-dosa yang aku perbuat karena dosa-dosa itu membuat hidupku
tidak pernah merasa tenang.

Perjuanganku mencari titik terang itu dimulai dari aku mengikuti sebuah organisasi yang
bernama “Indonesia Tanpa Pacaran”. Dan alhamdulillah berkat organisasi itu aku menjadi lebih
semangat untuk meningkatkan keta’atanku pada Allah SWT. Aku mulai membeli baju-baju yang
tertutup, aku mulai membeli cadar dan niqab, waktu yang biasa aku habiskan di rumah dengan
bermain ponsel aku ganti dengan membaca buku-buku Islami. Mulai dari buku fiqih, buku tauhid,
motivasi Islami, dan kisah para Istri dan sahabat Rasulullah SAW. Dan disinilah Allah memberi
jawaban atas segala kegelisahanku. Allah memberiku nikmat iman yang Alhamdulillah, Allah
memberiku ketenangan yang luar biasa yang tidak pernah aku rasakan selama hidupku, Allah sangat
baik padaku. Bahkan ketika aku mulai berniat malakukan dosa, Allah selalu memberiku peringatan
dari arah yang tak ku sangka-sangka. Dari postingan teman-temanku dan dari video yang tidak
sengaja lewat di berandaku Allah mengingatkanku dengan cara yang lembut seperti itu.

Dan suatu ketika, sesuatu hal terjadi pada diriku yang dimana aku adalah seorang manusia
biasa yang tidak pernah luput dari dosa-dosa. Aku melakukan kesalahan yang sama lagi. Dan sesering
itu aku berbuat salah tapi Allah masiih saja mengingatkanku dengan cara yang lembut.

Dari sini aku mulai sadar, bahwa aku harus berubah! Aku harus mencari solusi untuk diriku
agar tidak larut dalam dosa-dosa dan kehilafan. Allah sudah sebaik itu apa aku masih tidak mikir
juga? Tanyaku pada diriku sendiri. Aku memaksa diriku untuk berjanji bahwa aku tidak akan
melakukan kesalahan itu lagi.

Anda mungkin juga menyukai