SNI 8807 2019 BNN Penyelenggaraan Rehabilitasi Bagi Pecandu Penyalahguna Dan Korban Penyalahgunaan NAPZA 2
SNI 8807 2019 BNN Penyelenggaraan Rehabilitasi Bagi Pecandu Penyalahguna Dan Korban Penyalahgunaan NAPZA 2
Copy standar ini dibuat oleh BSN untuk standardisasi layanan pada lembaga rehabilitasi milik masyarakat, tahun 2020
Penanggung jawab penggunaan: Badan Narkotika Nasional RI
Penyelenggara layanan rehabilitasi bagi pecandu,
(NAPZA)
Standar Nasional Indonesia
ICS 03.080.99
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Copy standar ini dibuat oleh BSN untuk standardisasi layanan pada lembaga rehabilitasi milik masyarakat, tahun 2020
Penanggung jawab penggunaan: Badan Narkotika Nasional RI
© BSN 2019
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN
BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Copy standar ini dibuat oleh BSN untuk standardisasi layanan pada lembaga rehabilitasi milik masyarakat, tahun 2020
SNI 8807:2019
Daftar isi
© BSN 2019 i
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Copy standar ini dibuat oleh BSN untuk standardisasi layanan pada lembaga rehabilitasi milik masyarakat, tahun 2020
SNI 8807:2019
Prakata
Standar ini disusun oleh Komite Teknis 03-11, Rehabilitasi Pecandu Narkotika. Standar ini
telah dikonsensuskan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 2019. Konsensus ini dihadiri oleh
para pemangku kepentingan (stakeholder) terkait, yaitu pemerintah, pelaku usaha, konsumen,
dan pakar.
SNI ini disusun sesuai dengan ketentuan yang diberikan dalam Peraturan Kepala BSN Nomor
Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.
© BSN 2019 ii
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Copy standar ini dibuat oleh BSN untuk standardisasi layanan pada lembaga rehabilitasi milik masyarakat, tahun 2020
SNI 8807:2019
1 Ruang lingkup
Standar ini mengatur dan menetapkan persyaratan umum dan persyaratan khusus
penyelenggara layanan rehabilitasi bagi pecandu, penyalahguna, dan korban
penyalahgunaan NAPZA. Rehabilitasi yang dimaksud meliputi rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial dalam bentuk layanan rawat jalan maupun rawat inap.
2.1
asesmen
proses pengungkapan dan pemahaman permasalahan, kebutuhan dan potensi penerima
layanan serta sumber yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan
2.2
bimbingan penghidupan
usaha memberikan keterampilan kepada penerima layanan agar mampu hidup mandiri
dan/atau hidup produktif yang meliputi keterampilan hidup, keterampilan kerja, dan
kewirausahaan
2.3
bimbingan mental dan spiritual
upaya pendekatan mental dan spiritual bagi penerima layanan untuk perbaikan tata cara
ibadah, akhlak, kepribadian dan persepsi dalam memandang masalah
2.4
dokter spesialis lainnya
dokter spesialis selain spesialis kedokteran jiwa yang ada hubungan dengan penyakit
penyerta lainnya, misalnya dokter spesialis penyakit dalam
2.5
indeks kepuasan penerima layanan
suatu cara untuk mengukur tingkat kepuasan penerima layanan terhadap layanan rehabilitasi
yang dilakukan setelah selesai menerima pelayanan dengan melihat pada 9 (sembilan)
indikator, yaitu: (1) persyaratan, (2) prosedur, (3) waktu pelayanan, (4) biaya/tarif, (5) produk
spesifikasi jenis pelayanan, (6) kompetensi pelaksana, (7) perilaku pelaksana, (8) maklumat
pelayanan, dan (9) pelayanan pengaduan, saran, dan masukan
2.6
indeks perubahan kualitas hidup penerima layanan
suatu cara untuk mengukur kualitas hidup yang dilakukan berdasarkan 4 aspek yang meliputi
aspek fisik, aspek psikologis, aspek hubungan sosial, dan aspek sumber daya lingkungan
2.7
intervensi krisis
upaya yang diberikan saat penerima layanan menghadapi keadaan kegawatdaruratan fisik
dan/atau psikis yang membahayakan nyawa diri sendiri dan/atau orang lain
2.8
konseling individual
proses yang menggunakan kerangka pengetahuan dan ketrampilan khusus untuk membantu
penerima layanan secara individu dalam memecahkan masalah yang dihadapi serta mencapai
tujuan dengan memobilisasi sumber-sumber, merubah sikap dan tata nilai penerima layanan
2.9
konselor adiksi
seseorang yang memiliki kompetensi dalam melakukan konseling di bidang rehabilitasi bagi
penerima layanan yang didapat melalui pelatihan dan pengalaman praktik atau memiliki
2.10
korban penyalahgunaan NAPZA
orang yang tidak sengaja menggunakan NAPZA karena dibujuk, diperdaya, ditipu, dan/atau
diancam untuk menggunakan NAPZA
2.11
lembar persetujuan (informed consent)
surat persetujuan intervensi dan/atau pelepasan informasi dari penerima layanan. Lembar
persetujuan harus pula mengakomodasi pilihan untuk menolak intervensi atau pemutusan
mengikuti proses layanan
2.12
pecandu NAPZA
orang yang menggunakan atau menyalahgunakan NAPZA dan dalam keadaan
ketergantungan pada NAPZA, baik secara fisik maupun psikis
2.13
pekerja sosial
seseorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai praktik pekerjaan sosial serta
telah mendapatan sertifikat kompetensi
2.14
pembimbing kemasyarakatan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberikan tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
melaksanakan kegiatan di bidang bimbingan kemasyarakatan
2.15
pencegahan kekambuhan
upaya yang dilakukan untuk mencegah penerima layanan kembali menggunakan NAPZA
(relapse)
2.16
pendekatan kelompok
suatu pendekatan yang dilakukan kepada dua orang atau lebih yang memiliki isu/masalah
serupa untuk membantu memperbaiki kondisi fisik, psikis dan sosial
2.17
pendekatan keluarga dan/atau pasangan
suatu pendekatan yang dilakukan pada penerima layanan dan keluarganya atau pasangannya
untuk tujuan edukasi, rekonsiliasi dan/atau reintegrasi diantara anggota keluarga
2.18
penerima layanan
penerima layanan adalah pecandu, penyalahguna, dan korban penyalahgunaan NAPZA yang
mendapatkan layanan dari penyelenggara layanan rehabilitasi
2.19
penyalahguna NAPZA
orang yang menggunakan NAPZA tanpa hak atau melawan hukum
2.20
2.21
rehabilitasi medis
suatu proses kegiatan terapi secara komprehensif untuk memulihkan pecandu, penyalahguna,
dan korban penyalahgunaan dari ketergantungan NAPZA
2.22
rehabilitasi sosial
suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu, baik fisik, mental maupun sosial, agar
pecandu, penyalahguna dan korban penyalahgunaan NAPZA dapat kembali melaksanakan
fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat
2.23
rekam rehabilitasi
berkas penerima layanan yang berisikan catatan dan dokumen lengkap identitas penerima
layanan, hasil asesmen/pemeriksaan, pengobatan, tindakan/intervensi dan pelayanan yang
telah diberikan kepada penerima layanan. Dapat pula disebut sebagai rekam medis/catatan
kasus
2.24
rencana terapi
rekomendasi intervensi yang diberikan kepada penerima layanan sesuai dengan hasil
asesmen
2.25
skrining
cara cepat dan sederhana untuk mengenali penggunaan NAPZA pada penerima layanan dan
yang membutuhkan asesmen atau perawatan lebih lanjut terkait penggunaan NAPZA
2.26
tenaga pembimbing mental dan spiritual
tenaga yang memberikan pembinaan mental dan spiritual dengan latar belakang pendidikan
atau keahlian di bidang keagamaan atau motivasi
2.27
terapi penyakit penyerta
terapi yang ditujukan untuk mengobati penyakit baik fisik maupun mental yang juga diderita
penerima layanan misalnya HIV/AIDS, TB, skizofrenia dan depresi
© BSN 2019 3 dari 36
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Copy standar ini dibuat oleh BSN untuk standardisasi layanan pada lembaga rehabilitasi milik masyarakat, tahun 2020
SNI 8807:2019
2.28
terapi perilaku dan kognitif
terapi yang menggabungkan berbagai prinsip terapi dari teori perilaku, belajar sosial dan
kognitif. Dilakukan oleh petugas yang terlatih dan mempunyai kompetensi
2.29
terapi putus zat
suatu proses intervensi medis yang bertujuan untuk membantu pecandu, penyalahguna, dan
korban penyalahgunaan NAPZA mengatasi gejala putus zat akibat penghentian NAPZA dari
tubuh pecandu, penyalahguna, dan korban penyalahgunaan yang mengalami ketergantungan
fisik
2.30
terapi rumatan
terapi jangka panjang minimal 6 bulan bagi penerima layanan ketergantungan opioida dengan
2.31
terapi simtomatik
tindakan medis yang bertujuan meringankan atau menyembuhkan gejala, bukan mengobati
sumber penyakit
2.32
wawancara motivasional
sebuah wawancara yang interaksinya berpusat pada klien dan bertujuan untuk membantu
klien menggali dan mengetahui ambivalensi tentang penyalahgunaan NAPZA melalui tahap
perubahan
4.1 Kelembagaan
4.1.1 Legalitas
Setiap penyelenggara layanan rehabilitasi harus mampu menunjukkan visi dan misi organisasi
dan terdokumentasi.
Setiap penyelenggara layanan rehabilitasi harus menjalin kerja sama dengan lembaga/institusi
lain untuk mendukung pelayanan yang lebih komprehensif sesuai kebutuhan penerima
Setiap penyelenggara layanan rehabilitasi harus memiliki sistem pelaporan rekam rehabilitasi
yang terintegrasi dan terdokumentasi.
Setiap penyelenggara layanan rehabilitasi harus memiliki sistem evaluasi yang mencakup:
a. Indeks kepuasan penerima layanan (Lampiran A)
b. Indeks perubahan kualitas hidup penerima layanan (Lampiran B)
Setiap penyelenggara layanan rehabilitasi harus melaksanakan tahap penerimaan awal yang
dibuktikan dengan dokumen/formulir/instrumen yang tervalidasi sebagai berikut:
a. Registrasi/pendaftaran
b. Penapisan/skrining (Menggunakan ASSIST) (Lampiran C dan Lampiran D)
c. Kesepakatan awal (informed consent)
4.7 Asesmen
Setiap penyelenggara layanan rehabilitasi harus memiliki rencana terapi yang memenuhi
prinsip SMART (specific, measurable, achievable, realistic, and timely) yang terdokumentasi
untuk setiap calon penerima layanan yang mencakup:
a. Jenis intervensi yang akan diberikan
b. Indikator keberhasilan
c. Waktu pelaksanaan
d. Petugas yang melaksanakan
e. Evaluasi rencana terapi
Setiap penyelenggara layanan rehabilitasi harus memiliki catatan kemajuan penerima layanan
dalam bentuk rekam rehabilitasi dan didokumentasikan yang mencakup informasi sebagai
berikut:
a. Data diri sesuai dengan NIK/KTP
b. Lembar persetujuan terapi
c. Hasil asesmen awal
d. Hasil pemeriksaan fisik di tempat (spot check)
e. Hasil pemeriksaan medis
f. Pengobatan dan/atau tindakan
g. Intervensi psikososial
h. Perkembangan kesehatan
i. Catatan rujukan
Setiap penyelenggara layanan rehabilitasi harus memiliki sarana prasarana umum yang
memadai, terdiri dari:
a. Sarana kebersihan
b. Instalasi listrik
c. Sistem sirkulasi udara
d. Sistem pencahayaan
e. Sistem ketersediaan air bersih
Penyelenggara layanan rehabilitasi harus memenuhi persyaratan khusus sebagai mana dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tipe
No Persyaratan
I II III
Rawat jalan
Sarana prasarana
1 Ruang pendaftaran Tersedia khusus Tersedia, Ada
dan/atau ruang tunggu tergabung
dengan ruangan
lain
2 Ruang konsultasi/ Tersedia khusus Ada Ada
konseling
3 Ruang administrasi Tersedia khusus Tersedia, Ada
Tipe
No Persyaratan
I II III
3 Terapi rumatan
(termasuk terapi
subsitusi)
a. Rehabilitasi medis Lengkap Ada Ada
b. Rehabilitasi sosial - - -
4 Terapi penyakit
penyerta yang
berhubungan
dengan NAPZA
(TB, Hepatitis, HIV,
Tipe
No Persyaratan
I II III
13 Bimbingan
penghidupan
a. Rehabilitasi medis - - -
b. Rehabilitasi sosial Ada dan Ada dan Ada dan
terdokumentasi terdokumentasi terdokumentasi
Sumber daya manusia
1 Dokter umum
a. Rehabilitasi medis Ada dan terlatih Ada Ada
dibidang adiksi
Tipe
No Persyaratan
I II III
5 Ruang tindakan
medis
a. Rehabilitasi medis Tersedia khusus Ada -
b. Rehabilitasi sosial - - -
6 Ruang intervensi Tersedia khusus Tersedia khusus Ada
krisis dan aman bagi
penerima layanan
CATATAN Aman berarti penerima layanan tidak bisa menyakiti
diri sendiri dan orang lain
7 Ruang rawat inap a. Tersedia, a. Tersedia, a. Tersedia,
Tipe
No Persyaratan
I II III
2 Terapi simtomatik Tersedia, memiliki Tersedia melalui Tersedia melalui
SOP sistem rujukan sistem rujukan
CATATAN 1 Untuk layanan medis harus ada pada semua tipe
dan memiliki SOP tata laksana terapi
Tipe
No Persyaratan
I II III
12 Bimbingan
penghidupan
a. Rehabilitasi medis - - -
b. Rehabilitasi sosial Ada, Ada, Ada,
terdokumentasi terdokumentasi terdokumentasi
13 Kegiatan
rekreasional
a. Rehabilitasi medis - - -
b. Rehabilitasi sosial Ada, Ada, Ada,
terdokumentasi,
Lampiran A
(normatif)
Instrumen survei
Kepuasan penerima layanan rehabilitasi pecandu, penyalahguna, dan korban
penyalahgunaan NAPZA
DATA RESPONDEN
Nama Responden :
NIK :
Tempat, Tanggal Lahir :
Umur :
Petunjuk penggunaan:
1. Bacalah instrumen dengan seksama
2. Silang yang sesuai dengan pendapat anda
3. Penilaian dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Diberi nilai 1 (tidak memuaskan) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan tidak
sederhana, alumya tidak mudah, loket terlalu banyak, sehingga prosesnya tidak
efektif
b. Diberi nilai 2 (kurang memuaskan) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan
masih belum mudah, sehingga prosesnya belum efektif.
c. Diberi nilai 3 (memuaskan) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan dirasa
mudah, sederhana, tidak berbelit-belit tetapi masih perlu diefektifkan.
d. Diberi nilai 4 (sangat memuaskan) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan
dirasa sangat mudah, sangat sederhana, sehingga prosesnya mudah dan efektif.
4. Semua pendapat anda akan dijaga kerahasiaannya.
PENDAPAT RESPONDEN
11 Bagaimana pendapat
saudara tentang komunikasi
petugas dalam memberikan
pelayanan?
12 Bagaimana pendapat
saudara tentang sikap
petugas dalam memberikan
pelayanan?
13 Bagaimana pendapat
saudara tentang kedisiplinan
petugas dalam memberikan
pelayanan?
14 Bagaimana menurut saudara
tentang kesesuaian antara
standar pelayanan yang
Lampiran B
(normatif)
WHO Quality Of Life-BREF
NIK : __/___/___/___/___/___/___/___/___/___/___/___/___/___/___/__
Pertanyaan berikut adalah tentang seberapa sering anda telah mengalami hal-hal berikut ini
dalam satu bulan sebelum wawancara ini dilakukan
Tidak
Sangat
sama Sedikit Cukup Selalu
sering
sekali
6.3 Seberapa sering rasa sakit
fisik anda mencegah anda 5 4 3 2 1
dalam beraktivitas sesuai
kebutuhan anda?
Pertanyaan berikut ini adalah tentang seberapa penuh anda alami hal-hal berikut ini dalam
satu bulan sebelum wawancara ini dilakukan
Tidak
sama Sedikit Sedang Seringkali Selalu
sekali
6.10 Apakah anda memiliki vitalitas
yang cukup untuk beraktivitas 1 2 3 4 5
sehari-hari?
6.11 Apakah anda dapat menerima 1 2 3 4 5
penampilan tubuh anda?
6.12 Apakah anda memiliki cukup
uang untuk memenuhi 1 2 3 4 5
kebutuhan anda?
6.13 Seberapa jauh ketersediaan
informasi bagi kehidupan 1 2 3 4 5
anda dari hari ke hari?
6.14 Seberapa sering anda
memiliki kesempatan untuk 1 2 3 4 5
bersenang-senang /rekreasi?
Sangat Biasa-
Buruk Baik Sangat baik
buruk biasa saja
Pertanyaan berikut merujuk pada seberapa sering anda merasakan atau mengalami hal-hal
berikut dalam satu bulan sebelum wawancara ini dilakukan
Tidak Cukup Sangat
Jarang Selalu
pernah sering sering
6.26 Seberapa sering anda
memiliki perasaan negatif 5
seperti ‘feeling blue’ 4 3 2 1
(kesepian), putus asa,
cemas dan depresi?
Transformed
Equations for computing domain scores Raw score scores*
0-100
Lampiran C
(normatif)
ASSIST V3.1
(Alcohol Smoking Substance Use Involvement Screening and Test)
Instrumen ASSIST (Alcohol Smoking Substance Use Involvement Screening and Test)
dirancang oleh WHO sebagai satu metode yang sederhana dalam menyaring apakah
seseorang memiliki riwayat penggunaan zat, bagaimana risikonya dan apakah ada indikasi
ketergantungan zat. Instrumen ini sederhana dan relatif singkat dalam aplikasinya, yaitu
sekitar 5 hingga 15 menit. ASSIST mencakup skrining terhadap kemungkinan penggunaan
zat-zat: tembakau, alkohol, kanabis, kokain, stimulansia-stimulansia jenis amfetamin, sedatif-
hipnotik, halusinogen, inhalansia, opioid, dan obat-obatan lainnya.
Pertanyaan nomor 1 (P1) adalah pertanyaan skrining yang hanya akan ditindaklanjuti untuk
zat yang pernah digunakan oleh klien. P2 juga merupakan pertanyaan skrining hanya akan
ditindaklanjuti secara khusus untuk P3, P4, dan P5. Sementara P6, P7 dan P8 mengacu pada
semua jenis zat psikoaktif yang pernah digunakan sebagaimana tertera pada jawaban P1.
Pendahuluan (Mohon dibacakan pada klien atau lakukan adaptasi sesuai kondisi lokal)
Saya akan bertanya secara singkat tentang pengalaman anda merokok, minum alkohol atau
penggunaan zat-zat lainnya sepanjang hidup anda dan dalam tiga bulan terakhir. Zat- zat
tersebut dapat digunakan dengan cara dihisap, disedot, ditelan, dihirup atau disuntikkan
(tunjukkan kartu respon dari zat-zat yang digunakan).
Beberapa zat yang ada dalam daftar ini mungkin adalah obat yang diresepkan dokter (seperti
Tiap minggu
Harian atau
Tiap bulan
Dalam tiga bulan terakhir, seberapa sering anda
kali
menggunakan zat seperti yang anda katakan pada P1
Tanyakan P3, P4 dan P5 hanya untuk semua zat yang digunakan pada P2
PERTANYAAN 3 (P3)
Tiap minggu
Harian atau
Tiap bulan
PERTANYAAN 4 (P4)
Harian atau
hampir tiap
Tiap bulan
minggu
Selama tiga bulan terakhir, seberapa sering zat
Tiap
hari
kali
yang anda gunakan menimbulkan masalah
kesehatan, sosial, hukum dan keuangan?
PERTANYAAN 5 (P5)
Satu atau dua
Tidak Pernah
Harian atau
hampir tiap
Tiap bulan
hari
kali
PERTANYAAN 6 (P6)
Tidak Pernah
tidak dalam
Ya, dalam
Ya, tetapi
terakhir
terakhir
3 bulan
3 bulan
Apakah ada teman, keluarga atau seseorang yang
pernah memperingatkan /menasehati tentang
penggunaan zat (zat-zat) tersebut?
PERTANYAAN 7 (P7)
tidak dalam
Ya, dalam
Ya, tetapi
terakhir
terakhir
3 bulan
3 bulan
Pernah
PERTANYAAN 8 (P8)
Ya, dalam
terakhir
terakhir
3 bulan
3 bulan
dalam
Apakah anda pernah menggunakan zat dengan cara
0 2 1
menyuntik?
Rata-rata lebih dari 4 hari per Asesmen lebih lanjut dan terapi
bulan dalam 3 bulan terakhir rehabilitasi yang lebih intensif
Untuk masing-masing zat (a sampai j) jumlahkan semua skor yang didapat dari P2 sampai
P7.
CATATAN P5 untuk tembakau tidak diberi skor, jadi untuk pengguna tembakau yang dijumlahkan
hanya pertanyaan: P2a + P3a + P4a + P6a + P7a
27 dari 36
© BSN 2019
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Copy standar ini dibuat oleh BSN untuk standardisasi layanan pada lembaga rehabilitasi milik masyarakat, tahun 2020
SNI 8807:2019
Lampiran D
(normatif)
WHO - ASSIST V3.0
0-10 Rendah
b. Minuman beralkohol (bir, anggur,
spiritus, tuak, dan lain-lain sesuaikan 11-26 Sedang
nama lokal)
27+ Tinggi
0-3 Rendah
c. Kanabis (marijuana, ganja, gelek,
4-26 Sedang
cimeng, dan lain-lain.)
27+ Tinggi
0-3 Rendah
d. Kokain 4-26 Sedang
27+ Tinggi
0-3 Rendah
e. Stimulan jenis amfetamin (ekstasi,
4-26 Sedang
shabu, dan lain-lain)
27+ Tinggi
0-3 Rendah
f. Inhalansia (lem, bensin, tiner, dan lain-
4-26 Sedang
lain)
27+ Tinggi
0-3 Rendah
g. Sedatif atau obat tidur (Pil Koplo,
Valium, Dumolid, Lexotan, Rohypnol, 4-26 Sedang
Mogadon, dan lain-lain.)
27+ Tinggi
0-3 Rendah
h. Halusinogens (LSD, mushrooms, PCP,
4-26 Sedang
dan lain-lain)
27+ Tinggi
0-3 Rendah
i. Opioid (heroin, putaw, morfin, metadon,
4-26 Sedang
kodein, dan lain-lain)
27+ Tinggi
0-3 Rendah
j. Zat-lain, jelaskan: 4-26 Sedang
27+ Tinggi
Skizofrenia
Penyakit jantung dan penyakit obstruksi saluran napas kronis
Kanker
Masalah tidur
Ansietas dan depresi
Toleransi dan ketergantungan setelah penggunaan dalam periode pendek
Gejala-gejala withdrawal yang parah
Over dosis dan kematian bila digunakan dengan alkohol, opioid atau obat
depresan lain
Flash-backs
Peningkatan efek sakit jiwa seperti skizoprenia
Pusing
Konstipasi, pembusukan gigi
Sukar berkonsentrasi dan mengingat sesuatu
Berkurangnya gairah seksual dan kemampuan seksual
Kesulitan bersosialisasi
Masalah keuangan dan pekerjaan, pelanggaran hukum
Toleransi dan ketergantungan, gejala-gejala withdrawal
Over dosis dan kematian karena gagal nafas
Lebih aman bila anda tidak menggunakan zat dengan cara menyuntik
Bila anda harus tetap menyuntik , maka:
Gunakan selalu peralatan yang bersih (jarum, semprit, filter, dan lain-lain)
Gunakan selalu jarum dan semprit baru
Jangan gunakan peralatan suntik secara bersama-sama
Bersihkan lingkungan sekitar anda
Bersihkan tangan anda
Bersihkan tempat suntikan
Gunakan tempat suntikan yang berbeda tiap kali menyuntik
Menyuntiklah dengan perlahan-lahan
Taruh jarum dan semprit yang telah digunakan pada tempat penyimpanan yang baik
dan aturlah supaya aman
Bila anda menggunakan stimulan seperti amfetamin atau kokain maka tip berikut ini
dapat menolong mengurangi terjadinya risiko psikosis
Hindari penggunaan dengan cara menyuntik dan menghisap
Hindari penggunaan “on a daily basis”
Bila anda menggunakan zat depresan seperti heroin maka tip-tip berikut ini dapat
menolong mengurangi risiko terjadinya over dosis
Hindari menggunakan zat-zat lain, khususnya sedatif atau alkohol pada hari yang
sama
Gunakan dalam jumlah kecil
Sebaiknya ada seseorang bersama anda pada saat menggunakannya
Hindari menyuntik di tempat yang susah dijangkau orang apabila anda over dosis
Harus tahu nomor telepon pelayanan ambulans.
Bibliografi
[1] Peraturan Kepala BNN No. 24 Tahun 2017 tentang Standar Pelayanan Rehabilitasi Bagi
Pecandu Narkotika dan Korban Penyalahgunaan Narkotika
[2] Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2415 Tahun 2011 tentang Rehabilitasi Medis
Pecandu, Penyalahguna, dan Korban Penyalahguna Narkotika
[3] Peraturan Menteri Sosial RI No. 9 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Rehabilitasi
Sosial Bagi Pecandu dan Korban Penyalahguna Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif
Lainnya