Anda di halaman 1dari 20
BUKU PROFIL KAMUS INDIKATOR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) RS GRANDMED JL. MEDAN NO.66 TELP. (061) 7950114 FAX (061) 7950114 LUBUK PAKAM ~ KAB DELI SERDANG. 2017 - 2018 BABI PENDAHULUAN (A. LATAR BELAKANG Partisipasi semua pihak dalam pengendalian mutu pelayanan mencakup semua jenis kelompok karyawan yang secara bersama-sama merasa bertanggung jawab atas kualitas pelayanan dalam kelompoknya. Parti semua proses dalam pengendalian kualitas pelayanan dimaksudkan adalah pengendalian tidak hanya terhadap output, tetapi terhadap hasil setiap roses. Proses pelayanan akan menghasilkan suatu pelayanan_berkualitas tinggi, hanya mungkin dapat dicapai jikalau terdapat pengendalian kualitas dalam setiap tahapan dari proses. Dimana dalam setiap tahapan proses dapat dijamin adanya keterpaduan, kerjasama yang baik antara kelompok karyawan dengan manajemen, sebagai tanggung jawab bersama untuk menghasilkan kualitas hasil kerja dari kelompok, sebagai mata rantai dari suatu proses. Pengendalian mutu dilakukan dengan menetapkan indikator mutu dan sasaran mutu. Berhubung sebagian besar rumah sakit mempunyai sumber daya terbatas, maka rumah sakit ini tidak dapat mengumpulkan data untuk menilai semua hal yang diinginkan. Jadi, rumah sakit harus memilih proses dan hasil (outcome) praktek Klinik dan manajemen yang harus dinilai (diukur) dengan ‘mengacu pada misi rumah sakit, kebutuhan pasien dan jenis pelayanan. Penilaian sering terfokus pada proses yang berimplikasi risiko tinggi, diberikan dalam volume besar atau cenderung menimbulkan masalah. Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab menentukan pilihan terakhir dari indikator kunci yang digunakan dalam kegiatan peningkatan mutu. . PENGERTIAN Indikator adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan > merupakan variabel yg digunakan utk menilai perubahan. Mutu bersifat persepsi dan dipahami berbeda oleh orang yang berbeda namun berimplikasi pada superioritas sesuatu hal. Penilaian indikator dapat digunakan untuk menilai mutu berbagai kondisi. Pemilihan indikator_karena : 1. Sumber daya di RS Grandmed terbatas 2. RS tidak dapat mengumpulkan data untuk menilai semua hal yg diinginkan 3. RS harus memilih proses dan hasil praktik klinis dan yg paling penting dinilai dengan mengacu pada misi RS Grandmed dan kebutuhan pasien & pelayanan 4, Penilaian sering terfokus pada proses yang berimplikasirisiko tinggi, diberikan dalam volume besar atau cenderung menimbulkan masalah. C. KRITERIA INDIKATOR IDEAL 1. Sahih (vi ) yaitu benar benar dapat dipakai untuk mengukur aspek yang akan dinilai 2. Dapat dipercaya (reliable), yaitu mampu_ menunjukkan hasil yang sama pada saat berulang kali, untuk waktu sekarang maupun yang akan datang, 3. Sensitif yaitu cukup peka untuk mengukur, sehingga jumlahnya tidak perlu banyak Spesifik, yaitu memberikan gambaran perubahan ukuran yang jelas, tidak bertumpang tindih D. TUJUAN a) Tujuan Umum Terlaksananya peningkatan mutu pelayanan RS Grandmed secara berkelanjutan dan berkesinambungan melalui Indikator mutu. b) Tujuan Khusus 1. Agar asuhan klinis terstandarisasi secara konsisten dan sesuai dengan pengetahun profesional saat ini. 2. Agar dapat dilakukan monitoring upaya peningkatan mutu pelayanan ‘metalui penggunaan indikator prioritas dan unit kerja. 3. Agar dapat dilakukan monitoring kinerja individu dan kinerja unit kerja. E, RUANG LINGKUP KAMUS INDIKATOR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI(PPI) DI RS GRANDMED : A. Phiebitis B. _IADP (Infeksi Aliran Darah Primer) C. HAP (Hospital Aquired Pneumonia) D. VAP(Ventilator Aquired Pneiumonia) E. IDO (Infeksi Daerah Operasi) F. Dekubitus 1 3. BABII DEFENIS! OPERASIONAL Kamus Indikator Pencegahan dan Pengendalain Infeksi (PPI) adalah buku yang berisi tentang indicator PPI pelayanan yang telah ditetapkan beserta key performa indicator nya. Numerator adalah Jumiah kejadian infeksi dalam kurun waktu tertentu. Denominator adalah jumiah hari pemasangan alat dalam kurun waktu tertentu atau jumlah pasien yang dilakukan tindakan pembedahan dalam kurun waktu tertentu. Dimensi mutu adalah suatu pandangan dalam menentukanpenilaian terhadap jenis dan mutu pelayanan yang diberikan, berdasarkan standar WHO dilihat dari : a, Kelayakan b. Ketersediaan : tingkat perawatan dan pelayanan yang tepat, tersedia sesuai kebutuhan. ©. Kesinambungan (Continuity) : tingkat perawatan dan pelayanan dikoordinasi antar dsiplin ilmu, antar organisasi sepanjang waktu 2 Ketepatan waktu (timelines) : tingkat perawatan dan pelayanan dibs sesuai waktu yang diperlukan €. Keselamatan : Tingkat perawatan dan pelayanan dimana risiko intervensi dan risiko di lingkungan direduksi untuk pasien, keluarga, residen, ternasuk petugas kesehatan. f Kehormatan dan harga diri : tingkat perawatan dan pelayanan diberikan dengan menghargai kebutuhan, harapan dan keinginan individu, dimana individu dilibatkan dalam ketetapan perawatan dan pelayanan mereka 8 Manfaat : perawatan dan pelayanan yang diterima pasien bermanfaat. h, Efektivitas : tingkat perawatan dan pelayanan diberikan sesuai pengetahuan untuk mencapai outcome yang diinginkan. i. Efisiensi : hubungan antara outcome (hasil perawatan dan pelayanan) dan sumberdaya yang digunakan untuk memberikan perawatan dan pelayanan. |. Efficacy : tingkat perawatan dan pelayanan telah memenuhi harapan atau ‘outcome yang diinginkan 5. Metodologi pengumpulan data : a. Mengumpulkan data surveilans oleh orang yang kompeten, professional, berpengalaman, dilakukan oleh IPCLN dan IPCN. b. Memilih metode surveilans dan sumber data yang tepat. c. Data yang dikumpulkan dan dilakukan pencatatan meliputi data demografi, factor risiko, antimikroba yang digunakan dan hasil kultur resistensi, nama, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor rekam medik dan tanggal masukl RS. Tanggal infeksi muncul, lokasi infeksi, ruang perawatan saat infeksi muncul pertama kali Faktor risiko : alat, prosedur, factor tain yang berhubungan dengan pemeriksaan Lab dan radiologi. d. Metode observasi langsung merupakan gold standard 6. Sampel : merupakan jumlah pasien/ individu dari populasi yang akan dimasukkan dalam analisa 7. Kriteria: 2. Inklusi : jumlah sampel yang akan diambil, yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan untuk dianalisa. b. Eksklusi : jumlah sampel yang tidak memenuhi kriteria untukdianalisa 8. Tipe indikator : indikator yang diukur dapat diambil dari a. Struktur : mengukur sarana prasarana/sumber daya b. Proses : mengukur proses/ kegiatan ©. Outcome : mengukur hasil dari suatu proses/ kegiatan 9. Sumber data : asal atau tempat memperoleh data (primer atau sekunder), atau sumber bahan nyata / keterangan yang dapat dijadikan dasar kajian yang berhubungan langsung dengan persoalan. 10. Pengumpul data : orang yang diberi tanggung jawab untuk mengumpulkan data di setiap satuan kerja(IPCLN) dan IPCN. 11. Periode waktu pelaporan : waktu pelaporan, harian, bulanan, triwulanan, semester atau tahunan. 12. Target (dalam % dan% ) : Sasaran ( batas ketentuan ) yang telah ditetapkan untuk dicapai yang merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur. BABII KEY PERFORMANCE INDIKATOR (KPI) PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PP!) ‘A. KAMUS INDIKATOR PPI Adapun indikator tersebut adalah: KAMUS INDIKATOR VAP 1 Perspektif : tanda “V') (Pilih Salah Satu dengan | c Stakeholder ci ansial | V Proses Bisnis Internal © Pengembangan Personil & Organisasi Sasaran Strategis : Terwujudnya kematangan proses bisnis dan | | organisasi komite PPIRS secara merata di seluruh | instalasi kerja Nama Key formance Indicator (KPI) : Tercapainya angka VAP sesuai Benchmark | Standar akreditasi nasional dan internasional Menjadi pusat rujukan pendidikan dan pelayanan | Indikator penilaian direktur utama | Meningkatkan pasien safety Formulir : | Ventilator-Associated Pneumonia (VAP) : adalah infeksisaluran napas bawah yang mengenai Parenkim paru setelah pemakaian ventilasi mekanik >48 dan sebelumnya tidak | ditemukan tanda-tanda infeksi salurannapas. | Jumlah pasien yang terinfeksi ventilator Associated | Pneumonia (VAP) / jumlah hari terpasang ventilator pada pasien tidak —_mengalami pneumonia sebelumnya X1000 jam, Kriteria Kriteria inklusi Ditemukan minimal dari tanda dan gejala Klinis: Ditemukan minimal dari tanda dan gejala Klinis: Demam (2380C) tanpa ditemui penyebab lainnya Leukopenia (<4.000 WBC/mm3) atau leukositosis (212.000 SDP/mm3). Dan minimal disertai 2 dari | tanda berikut : | Timbulnya onset baru sputum purulen atau perubahan sifat sputum Peningkatan fraksi inspirasi oksigen 2 0,2 dari FiO2 | sebelumnya | Peningkatan PEEP setiap hari sebesar 2 3cmH20 | = dari PEEP sebelumnya selama 2 Kriteria Eksklusif: Pasien dengan pneumonia seb ventilasi mekanik _ 8 | Bobot KPI(%): - _ [9 | Tipe indikator : (Pilih salah satu dengan |Ginput 1 Proses ml tand “o”) | 9 Output 2 Outcome 10 | Sumber Data: ~__ | Formulir Surveilans - 11 | Target sampel dan ukuran sampel (n): | Semua pasien yang terpasang mesin ventilasi | mekanik | a2 | Rencana anal Grafik line ca 23 | Wilayah pengamatan : ~ |icUdannicu a | 14 | Metode pengumpulan data : (Pilih salah | c Retrospektif _ = satu dengan tanda “V) @ Concurrent | 15 | Pengumpulan data : [IPCN dan IPCN Link a - | 16 | Frekuensi penilaian data : Perbulan ~ | 17 | Periode pelaporan : Perbulan 18] Rencana penyebaran basil capaian | Melalui pertemuan rutin bulanan dengan unit kepada staf : kerja, pengiriman analisa VAP setiap 3 bulan ke unit kerja dan direksi 19 | Nama alat atau file audit: "| Formulir surveilans harian dan formulir kejadian VAP | 20 | Target capaian : | 5.8% | - _ — J KAMUS INDIKATOR ISK [2 [Perspektif = (piiih salah satu dengan | 0 stakeholder © Finansial | tanda “V") V Proses Bisnis Internal © Pengembangan Personil & Organisasi 2_ | Sasaran Strategi : - Terwujudnya kematangan proses bisnis dan organisasi komite PPIRS secara merata di seluruh unit kerja/ departemen Nama Key performance indicator (KPI) : ‘Tercapainya angka ISK sesuai Benchmark ‘Alasan memilih indikator : Standar akreditasi nasional dan internasional_ Menjadi pusat rujukan pendidikan dan pelayanan Indikator penilaian direktur utama Meningkatkan pasien safety ] Formula : Infeksi saliran kemih (ISK) merupakan jenis infeksi yang terjadi pada saluran kemih murni (uretra dan permukaan kandung kemih) atau melibatkan agian yang lebih dalam dari organ-organ pendukung kemin (ginjal, kandung kemih, uretra dan jaringan sekitar retroperitonial atau rongga perinefrik), | penggunaan kateter urine > 48 jam saluran jumlah hari terpasang kateter urine x 1000 uretra, | karena | Jumlah pasien yang terinfeksi kateter urine / Kriteria Kriteria Ditemukan minimal dari tanda dan gejala klinis : Demam Urgensi Frekuensi Disuria atau Nyeri supra pubik Tanda dan gejala ISK anak < 1 tahun : Demam > 38°C rektal Apnea Bradikardia Letargia Muntah-muntah | Tes Diagnostik | Tes carik celup (dipstick) positif untuk lekosit [esterase dan/ atau nitrit | Saprophyticus) Piuri (terdapat +10 lekosit per mi atau terdapat o 3 lekosit per LBP (mikroskop _kekuatan tinggi/1000x) dari urintanpa__dilakukan sentrifuga Ditemukan kuman dengan pewarnaan gram dari urin yang tidak disentrifugasi Paling sedikit 2 kultur urin ulangan di dapatkan uropatogen yang sama (bakteri gram negatif atau S. Saprophyticus) dengan jumlah 2102 kononi per mi dari urin yang tidak dikemihkan (kateter atau aspirasi suprapubik). Kultur ditemukan <105 koloni/_ ml kuman Patogen tunggal (bakteri gram negarif atau S. pada pasien yang dalam pengobatan antimikroba efektif untuk ISK Dokter mendiagnosis sebagai ISK Dokter memberikan terapi yang sesuai untuk ISK Kriteria eksklusif Pasien dengan ISK sebelum pemasangan kateter urine menetap 8 | Bobot KPI (%) |9 | Tipe indikator : (pilih salah satu dengan | ainput “oProses tanda “c") 109 Output 2 Outcome [40 | Sumber Data: | Formulir Surveitans 7 “| 11 | Target sampel dan ukuran sampel(n): | Semua pasien yang terpasang kateter urine | menetap 2 24 jam | 12 | Rencana analisis: - Control chart 7 - 13 | Wilayah pengamatan : | : - [14 | Metode pengumpulan data : | Go Retrospektif ~ 1 |_| satu dengan tanda “V) | Concurrent 15 | Pengumpul data 7 IPCN dan IPCN Link | | 46 | Frekuensi penilaian data : ~ | Perbulan - i 17 | Periode pelaporan : - Perbulan 10 18] Rencana penyebaran hasil capaian | Melalui pertemuan rutin bulanan dengan unit | kepada staf : | kerja, pengiriman analisa ISK setiap 3 bulan ke | unit kerja dan direksi, kemkes | 19 | Nama alat atau file audit ~~ | Formulir sirveilans harian dan formulir kejadian | | ISK 20 Target capaian : <4,7%0 KAMUS INDIKATOR IDO 1 [Perspektif : (pilin salah satu | v0 Stakeholder ~~ Finansial | | dengan tanda “v”) Proses bisnis internal | 0 Pengembangan personil & organisasi 2. | Sasaran strategis : | Terwujudnya kematangan proses bisnis dan organisasi komite PPIRS secara merata di seluruh unit kerja / | departemen 3 | Nama Key performance indicator | Tercapainya angka IDO sesuai benchmark { (KPI): [@ | Alasan memilih indikator ~ | Standar akreditasi nasional dan internasional | | Menjadi pusat rujukan pendidikan dan pelayanan | Indikator penilaian direktur utama Meningkatkan pasien safety [5 | Defini ~Tinfeksi luka operasi adalah infeksi yang terjadi luka | operasi atau organ / ruang yang terjadi dalam waktu | 30 sampai 90 hari pasca tindakan operasi 6 | Formula: - Jumlah pasien yang terinfeksi |DO/ jumlah pasien yang dioperasi x100% 7_| Kriteria i am 7 |) kriteria inklusi ~ Infeksi luka operasi di bagi 3 yaitu: 1 | Infeksi luka operasi superficial/surgical site infection | superficial site (SSI) adalah infeksi luka operasi yang terjadi 30 hari setelah operasi dan hanya mengenai kulit dan jaringan sub kutan dengan gejala : aliran nanah purulen dari tempat insisi atau terdapat | | minimal salah satu gejala infeksi berikut yaitu : | bengkak, kemerahan, nyeri, panas. | Infeksi luka operasi dalam (Profunda)/ surgical site infection (SS!) Deep incisional adalah infeksi yang Lo i terjadi 30 hari sampai 90 hari pasca tindakan operasi MW dengan kriteria terdapat salah satu keadaan sebagai berikut : terdapat drainase purulen dari tempat insisi | dalam, biarkan positif dari specimen berupa cairan yang keluar dari luka atau jaringan insisi dalam yang diambil dengan cara aseptic . Insisi superficial yang isengaja dibuka oleh dokter dan memberikan hasil kultur positif atau tidak dilakukan kultur dan terdapat, setidaknya satu gejala atau tanda seperti bengkak, kemerahan, nyeri, demam dengan suhu 38°C. Dokter yang merawat menyatakan infeksi Infeksi Iuka operasi organ/rongga adalah infeksi yang terjadi 30 hari sampai 90 hari pasca tindakan operasi menyangkut bagian tubuh kecuali insisi kulit, fasia, lapisan otot yang di buka atau di manipulasi selama tindakan operasi dan terdapat paling sedikit satu keadaan berikut : terdapat drainase purulen yang berasal dari drain yang ditempatkan pada organ/rongga terkait, biakan positif dari spesimen berupa cairan yang keluar dari luka atau jaringan organ/rongga terkait, abses atau tanda infeksi yang. melibatkan organ/rongga yang dibuktikan dengan pemeriksaan langsung, prosedur infasif, pemeriksaan histalogi atau pemeriksaan radiologi dan dokter yang menangani menyatakan terjadi 1DO Dilakukan pada daerah/ kulit yang pada kondisi pra bedah tidak terdapat peradangan dan tidak membuka traktus respiratorius, traktus gastrointestinal, orofaring, traktus urinarius, atau traktus_billier. Operasi berencana dengan penutupan kulit primer dengan atau tanpa pemakaian drain tertutup Bersih Tercemar Luka operasi yang membuka teraktus digestivus, traktus billier, traktus urinarus, traktus respiratoris sampai dengan ofrium atau tarktus reproduksi kecuali ovarium Kriteria Eksklusi Pasien yang dioperasi di RS Grandmed __ 8 | Bobo KPI (%) : 12 9 | Tipe indikator : (Pilih salah satu| ainput — a Proses ~ dengan tanda "a”) © Output 12 Outcome 10| Sumber Data Formulir surveilans | 11 | Target sampel dan Ukuran sampel | Katarak, Apendik, SC = [{n) | 12 | Rencana analisis : Grafik line { 13 | Wilayah pengamatan : 14 | Metode pengumpulan data : (pilih | c Retrospektif | salah satu dengantanda“V") __| a Concurrent 15 | Pengumpulan data : IPCN dan IPCN Link a [16 | Frekuensi penilaian data: Perbulan 7 | 17 | Periode pelaporan : Perbulan 5 “| [18] Rencana _penyebaran _hasil | Melalui pertemuan rutin bulanan dengan unit kerja, | capaian kepada staf : pengiriman analisa IDO setiap 3 bulan ke unit kerja dan direksi, kemkes | ‘19 | Nama alat atau file audit : Formulir surveilans harian dan formulir kejadian 100 | 20| Target capaian: 2% | KAMUS INDIKATOR HAP 1 | Perspektif: (Pilih salah satu dengan tanda | c Stakeholder a Finansial “) V Proses bisnis internal © pengembangan personil & organisasi 2 | Sasaran strategi : | Terwujudnya kematangan proses bisnis dan | organisasi komite PPIRS secara merata di | seluruh unit kerja/ departemen 3 | Nama key performance indicator (KPI): | Tercapainya angka HAP sesuai benchmark 4 | Alasan memi Standar akreditasi nasional dan internasional | Menjadi pusat rujukan —pendidikan dan pelayanan Indikator penilaian direktur utama Meningkatan pasien safety 5. | Definisi : Hospital acquired pneumonia (HAP) adalah infeksi akut pada parenkim paru | setelah pasien dirawat di rumah sakit >48 jam | | tanpa dilakukan intubasi dan sebelumnya tidak | | menderita infeksi saluran napas bawah [6 | Formula - ~ Jumlah pasien yang terinfeksi saluran napas/ jumlah hari tirah baring x1000 1B 7 | Kriteria Kriteria inklusi Ditemukan minmal dari tanda dan gejala klinis: Demam (2380°C) tanpa ditemui penyebab lainnya | Leukopenia (<4.000 WBC/mm3) atau leukositosis (2 12.000 SDP/mm3) Dan minimal disertai 2 dari tanda berikut : Timbulnya onset baru sputum purulen atau | perubahan sifar sputum Peningkatan fraksi inspirasi ol Fi02 sebelumnya en 2 0,2 dari “Kriteria Eksklusif Pasien yang sudah pneumonia dari rumah atau luar rumah sakit [8 | Bobo KPI (2%): ; ; [9 | Tipe indikator : (pilih salah satu dengan | ainput 1 Proses tanda “o”) 2 Output Outcome | 10 | Sumber data: ~_| Formulir sirveilans 11 | Target sampel dan ukuran sampel (n): | Semua pasien yang mengalami tah baring > | 2x24 jam 12 | Rencana analisis : Grafik line - 13 | Wilayah pengamatan : a 7 14 | Metode pengumpulan data : (pilih salah | retrospektif | satu dengan tanda “V) Concurrent 15 | Pengumpulan dat IPCNdanIPCNLink | 16 | Frekuensi penilaian data Perbulan ; __| 17 | Periode pelaporan: | Perbulan __ | 18|Rencana penyebaran hasil_capaian | Melalui pertemuan rutin bulanan dengan unit kepada staf kerja, pengiriman analisa HAP setiap 3 bulan ke | | | unit kerja dan direksi, kemkes 19 | Nama alat atau file audit : "| Formulir surveilans arian dan formulir kejadian HAP 20 Target capaia <1%0 a | 14 KAMUS INDIKATOR INFEKS! ALIRAN DARAH (IADP) 1 0 Stakeholder 1 Finansial V Proses bisnis internal © _pengembangan personil & organisasi 2 | Sasaran strategi: | Terwujudnya kematangan proses bisnis dan organisasi komite PPIRS secara merata seluruh unit kerja/ departemen Nama key performance indicator (KPI) : “Tercapainya angka IADP sesuai benchmark aol ‘Alasan memilih indikator | Standar akreditasi nasional dan internasional_ Menjadi pusat rujukan pendidikan dan pelayanan Indikator penilaian direktur utama Meningkatan pasien safety Infeksi Daerah Aliran Primer yang di akibat kan oleh pemasangan CVL Jumlah pasien yang terinfeksi aliran darah | (IAD)/ jumlah hari terpasang kateter central | [line x1000 Jumlah pasien yang terinfeksi aliran darah (IAD)/ Jumlah hari terpasang kateter central lime x1000 _ | 7_| Kriteria kriteria Kriteria salah satu sebagai berikut : Ditemukan patogen dari biakan spesimen darah dari kateter intravaskuler dan dari darah | Perifer tidak berkaitan dengan infeksi di) | tempat lain | Pasien dengan minimal satu gejala atau tanda sebagai berikut : demam > 38°C, menggigil | atau hipotensi tanpa penyebab lainnya dan | diperoleh hasil laboratorium hasil yang positif | | yang tidak berhubungan dengan infeksi ditempat lain. Dugaan infeksi_ aliran darah__terkait pemasangan kateter intravaskuler pada anak | berusia <1 tahun : memiliki minimal satu dari tanda-tanda berikut: | Demam (suhu tubuh >380C per rektal) [Hiportemia (<370C per rektal), apnea atau | 15 ] bradikardia, Tidak ditemukan umber infeksi__selain pemasangan kateter vaskuler, | | Terdapat bakteri pathogen dalam biakan kuman | Tkriteria eksklusif: Pasien dengan IADP sebelum pemasangan CVL | di RS Grandmed 8 | Bobo KPI (%) : 5% 9 | Tipe indikator (pilih salah satu dengan | q input 1 Proses | tanda’o”) | 9 Output a Outcome | 10 | Sumber data : Formulir surveilans | 11 | Target sampel dan ukuran sampel (n): | Semua pasien yang terpasang central vena line | |(cw) 32 | Rencana analisi | Grafik line 73 | Wilayah pengamatan : 7 | 14 | Metode pengumpulan data : (pilih salah | c Retrospektif = satu dengan tanda “V") co Concurrent 15 | Pengumpulan dat IPCN dan IPCN tink - | 16 | Frekuensi penilaian data Perbulan - ‘| | 17 | Periode pelaporan : - Perbulan 18 | Rencana penyebaran hasil capaian kepada | Melalui pertemuan rutin bulanan dengan un staf: kerja, pengiriman analisa (ADP setiap 3 bulan | ke unit kerja dan direksi. | 19 | Nama alat atai file audit : Formulir surveilans harian dan formulir kejadian HAP 20 Target capaian : 3.5% : KAMUS INDIKATOR PLEBITIS lin salah satu dengan | 0 Stakeholder 0 Finansial | v Proses bisnis internal 2_| Sasaran strategi: | seluruh unit kerja/ departemen 3 | Nama key performance indicator (KPI) :_| Tercapainya angka plebitis sesuai Benchmark ‘Alasan memilih indikator | Patient safety dan mencegah terjadinya | plebitis [5 Plebitis adalah : pada daerah lol infus ditemukan tanda-tanda merah, seperti | terbakar, bengkak, sakit bila ditekan, ulkus sampai eksudat purulen atau mengeluarkan cairan bila ditekan 6 | Formulir Jumiah pasien yang terinfeksi plebitis/ jumiah hari pemasangan infus perifer x 1000 7 | Kriteria lll _ Kriteria Inklusi - | Pasien yang terpasang infusperifer.—=« Kriteria Eksklusi Pasien dengan plebitis sebelum pemasangan | [we 8 _| Bobo KPI (%) : = as | 9° | Tipe indikator (Pilih salah satu dengan | a Input 1 Proses — | tanda “0”) 0 Output Outcome: 10 | Sumber data: Formulir surveilans | Target sampel dan ukuran sampel (n) | Semua pasien yang terpasang infus 12_| Rencana analisi : | Grafik line 13__|_ Wilayah pengamatan : anal 14] Metode pengumpulan data :(pilih salah | o Retrospektif |_| satu denga tanda “V”) @ Concurrent 15 | Pengumpulan dat ~ | IPCN dan IPCN Link 7 [16 | Frekuensi penilaian data ~_ | Perbutan 17_| Periode pelaporan : Perbulan 18 | Rencana penyebaran hasil capaian | Melalui pertemuan rutin bulanan dengan unit | kepada staf : kerja, pengiriman analisa dekubitus setiap 3 | bulan ke unit kerja dan direksi kemk 19_ | Nama alat atau file audit : ____| Formulir surveilans harian | 20 Target capaian : ~ | 1%. 7 KAMUS INDIKATOR DEKUBITUS 1 | Perspektif : (Pilih salah satu dengan | o Stakeholder «o Finansial tanda “V’) v Proses bisnis internal © _pengembangan personil & organisasi 2 | Sasaran strategi : "| Terwujudnya kematangan proses bisnis dan | | | organisasi komite PPIRS secara merata di | | seluruh unit kerja/ departemen 3 | Nama key performance indicator (KPI): | Tercapainya angkaDekubitus sesuai | Benchmark Alasan memilih indikator ~~ | Patient safety dan mencegah terjadinya | | Dekubitus | [5 | Definisi: - Dekubitus adalah : pada daerah penekanan | | yang lama ditemukan tanda-tanda merah, | seperti terbakar, bengkak, sakit bila ditekan, | ulkus sampaieksudat purulen atau | mengeluarkan cairan bila ditekan 6 | Formulir : Jumlah pasien yang terinfeksi dekubitus/ | jumiah lama hari tirah baring x 1000 7_| Kriteria - | Kriteria Inklusi Semua pasien tirah baring Kriteria Eksklusi - Pasien dengan dekubitus dari luar 8 | Bobo KPI(%): [9 |Tipe indikator (Pilih salah satu dengan | a input ~~ GProses ~ | tanda “o”) a Output 1 Outcome 10 | Sumber data: __ Formulir surveilans _ 11_| Target sampel dan ukuran sampel (n) _| Semua pasien tirah baring 12__| Rencana analisi: _ Grafik line 13_|Wilayah pengamatan : ‘| [14 | Metode pengumpulan data : (pilih salah | c Retrospektif satu denga tanda “V") © Concurrent 15__| Pengumpulan data: IPCN dan IPCN Link - 16 | Frekuensi penilaian data: ' Perbulan 17 | Periode pelaporan : Perbulan “| [18 [Rencana penyebaran hasil_capaian | Melalui pertemuan rutin bulanan dengan unit | | kepada staf: kerja, pengiriman analisa dekubitus setiap 3 | bulan ke unit kerja dan direksi kemkes 19 | Nama alat atau file audit : __| Formulir surveilans harian 20 Target capaian : ] 0%e - 18 BABIV PENUTUP Pemenuhan tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan akan pelayanan yang bermutu tinggi harus menjadi prioritas dalam pengelolaan pelayanan Kesehatan. Keterjaminan mutu dan keselamatan pasien akan memberi kontribusi yang dominan terhadap kepercayaan masyarakat yang berdampak pada eksistensi stitusi ditengah persaingan global. Keberadaan indikator klinik mutu pelayanan dan keselamatan pasien rumah sakit bermanfaat untuk mengukur mutu pelayanan di rumah sakit. Oleh karena itu, keberhasilan dalam mempertahankan mutu serta upaya yang terus- menerus dalam meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien harus terus dilaksanakan. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan upaya yang terpadu dari semua komponen terlibat dalam pelayanan baik langsung maupun tidak langsung. Dalam hal ini diperiukan komitmen pimpinan rumah sakit dan seluruh staf serta karyawan untuk turut bertanggung jawab dalam rangka mewujudkan mutu pelayanan yang berkualitas serta aman. 19

Anda mungkin juga menyukai