Anda di halaman 1dari 5

DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT

UPTD PUSKESMAS SILIWANGI


KECAMATAN GARUT KOTA
Jalan Siliwangi No.13 Kecamatan Garut Kota Kabupaten
Garut (0262)237873-Email : pkmsiliwangi@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PELACAKAN KASUS KEMATIAN IBU DAN BAYI (AMP)
UPTD PUSKESMAS SILIWANGI TAHUN 2022

A. Pendahuluan
Audit maternal perinatal perinatal adalah suatu proses penelaahna
bersama kasus kesakitan dan kematian ibu dan perinatal serta
penatalaksanaannya, dengan menggunakan berbagai informasi dan
pengalaman dari suatu kelompok terdekat, untuk mendapatkan
masukan mengenai intervensi yang paling tepat dilakukan dalam
upaya peningkatan kualitas pelayanan KIA di suatu wilayah.

Dengan demikian, kegiatan audit ini berorientasi pada peningkatan


kualitas pelayanan dengan pendekatan pemecahan masalah. Dalam
kaitannya dengan pembinaan, ruang lingkup wilayah dibatasi pada
kabupaten/kota, sebagai unit efektif yang mempunyai kemampuan
pelayanan obstetrik-perinatal dan didukung oleh pelayanan KIA
sampai ketingkat masyarakat.

Audit maternal perinatal merupakan suatu kegiatan untuk


menelusuri sebab kesakitan dan kematian ibu dan perinatal dengan
maksud mencegah kesakitan dan kematian dimasa yang akan
datang. Penulusuran ini memungkinka tenaga kesehatan
menentukan hubungan antara faktor penyebab yang dapat dicegah
dan kesakitan/kematian yang terjadi. Dengan kata lain istilah audit
maternal dan perinatal merupakan kegiatan death and case follow
up.
Lebih lanjut kegiatan ini akan membantu tenaga kerja untuk
menentukan pengaruh keadaan dan kejadian yang mendahului
kesakitan/kematian. Dari kegiatan ini dapat ditentukan :

 Sebab dan faktor-faktor terkaita dalam kesakitan/kematian


ibu dan perinatal
 Dimana dan mengapa berbagai sistem program gagal dalam
mencegah kematian
 Jenis intervensi dan pembinaan yang diperlukan

Audit maternal perinatal juga dapat berfungsi sebagai alat


pemantauan dan sistem rujukan. Agar fungsi ini berjalan dengan
baik, maka dibutuhkan :

 Pengisian rekam medis yang lengkap dengan benar disemua


tingkat pelayanan kesehatan
 Pelacakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan puskesmas
dengan cara otopsi verbal, yaitu wawancara kepada keluarga
atau oranglain yang mengetahui riwayat penyakit atau gejala
serta tindakan yang diperoleh sebelum penderita meninggal
sehingga dapat diketahui perkiraan sebab kematian
B. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan umum
Meningkatkan mutu pelayanan KIA diseluruh wilayah
kabupaten/kota dalam rangka mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan perinatal
Tujuan Khusus
a. Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan
dan perinatal secara teratur dan berkesinambungan, yang
dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota,rumah sakit
pemerintahatau swasta dan puskesmas,rumah bersaliin (RB),
bidan praktek swasta atau BPS diwilayah kabupaten/kota dan
dilintas batas kabupaten/kota provinsi
b. Menentukan intervesi dan pembinaan untuk masing-masing
pihak yang di perlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang
ditemukan dalam pembahasan kasus.
c. Mengembangkan mekanisme koordinasi antara dinas kesehatan
kabupaten/kota, rumah sakit pemerintah/swasta, puskesmas,
rumah sakit bersalin dan BPS dalam perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi terhadap intervensi yang di sepakati.
C. Rencana pokok dan rincian kegiatan
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
.
Pelacakan kasus Pembentukan tim AMP
kematian Penyebarluasan informasi dan petunjuk
ibu/bayi teknis pelaksanaan AMP
Menyusun rencana (POA) AMP
Orientasi pengelola program KIA dalam
pelaksanaan AMP
Pelaksanaan kegiatan AMP
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
terhadap temuan dari kegiatan
Pemantauan dan evaluasi

D. Cara melaksanakan kegiatan


1. Menyampaikan informasi kepada staf puskesmas terkait
mengenai upaya peningkatan kualitas pelayanan KIA melalui
kegiatan AMP.
2. Melakukan pencatatan atas kasusu kesakitan dan kematian ibu
selama perinatal dan penanganan atau rujukannya. Kemudian di
laporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.
3. Mengikuti Pertemuan AMP di kabupaten/kota
4. Melakukan pelacakan sebab keamatian ibu/perinatal (otopsi
verbal) selambat-lambatnya 7hari setelah menerima laporan,
informasi harus dilaporkan ke dinas kesehata kabupaten/kota
selambat-lambatnya dalam waktu 1 bulan. Temuan otopsi verbal
dibicarakan dalam pertemuan audit di kabupaten/kota.
5. Mengikuti/melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas
pelayanan KIA sebagai tindak lanjut dari kegiatan audit.
6. Membahas kasus pertemuan AMP di kabupaten/kota
7. Membahas hasil tindak lanjut AMP non medis dengan lintas
sektor terkait.
E. Sasaran
Seluruh ibu hamil yang berada di desa-desa wilayah kerja UPTD
puskesmas siliwangi kecamatan garut kota kabupaten Garut.
F. Jadwal pelaksanaan kegiatan : setiap ada kasus kematian
2019
no kegiatan jan fe mar ap mei ju jul ag sep okt nov des
b r n s
A. Pembentukan
tim AMP
B. Penyebarluasan
informasi dan
petunjuk teknis
pelaksanaan
AMP
C. Menyusun
rencana (POA)
AMP
D. Orientasi
pengelola
program KIA
dalam
pelaksanaan
AMP
E. Pelaksanaan
kegiatan AMP
F. Penyusunan
rencana tindak
lanjut terhadap
temuan dari
kegiatan
G. Pemantauan
dan evaluasi

Anda mungkin juga menyukai