Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR RESPON KESIAPSIAGAAN

MENGHADAPI COVID-19
SOP No.Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman :
DINAS
KESEHATAN
KABUPATEN
KLATEN dr. Cahyono Widodo, M.Kes
NIP. 19670210199603 1 006
1. PENGERTIAN 1. Prosedur ini mencakup semua kegiatan yang terkait dengan upaya respon
terhadap kasus Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas.

2. Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit


mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus
yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Coronavirus Disease adalah virus jenis
baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus corona
adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia)
3. Orang Dalam Pemantauan (ODP) adalah seseorang yang mengalami demam
(≥ 38 ◦ C) atau riwayat demam atau gejala gangguan system pernapasan
seperti batuk/pilek/sakit tenggorokan dan tidak ada penyebab lain berdasarkan
gambaran klinis yang meyakinkan dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul
gejala, memenuhi salah satu kriteria berikut :
- Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang melaporkan
transmisi lokal
- Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi lokal di Indonesia

2. TUJUAN Sebagai acuan dalam mengidentifikasi ada atau tidaknya orang dalam
pemantauan dan kontak erat resiko tinggi di wilayah kerja puskesmas

3. KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/169/2020 Tentang


Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging
Tertentu
2. SK BNPB No. 13.A Tahun 2020 Tentang Perpanjangan Status Keadaan
Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia
3. Surat Edaran Menteri Kesehatan No. HK.02.01/MENKES/202/2020 Tentang
Protokol Isolasi Diri Sendiri Dalam Penanganan Corona Virus Disease(Covid-
19)
4. Surat Edaran Menteri Kesehatan No HK.02.02/II/753/2020 Tentang Revisi
Ketiga Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-
19)
4. REFERENSI Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19) Revisi
Ketiga, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maret 2020
5. ALAT DAN 1. Ambulance beserta sarana dan prasarana di dalamnya
BAHAN 2. Alat Komunikasi
3. Alat Pelindung Diri (APD)
4. Thermometer Gun
5. Formulir Deteksi Dini COVID-19
6. Tensimeter dan stetoskop
7. Alat Tulis Kantor

6. PROSEDUR 1. Petugas puskesmas mempersiapkan alat termometer inframerah non kontak


(thermo gun), stetoskop, tensi meter dan alat tulis.
2. Petugas Puskesmas memakai Alat Pelindung Diri sesuai dengan prinsip PPI.
3. Petugas Puskesmas menjelaskan bahwa kegiatan bertujuan untuk menemukan
orang sesuai dengan definisi operasional ODP.
4. Petugas melakukan anamnesa kepada pasien :
a. Apakah mengalami demam/ riwayat demam ?
b. Apakah sedang Batuk/ Pilek/ Nyeri Tenggorokan ?
c. Apakah merasakan sesak napas ringan hingga berat ?
5. Petugas menanyakan faktor resiko :
a. Apakah ada riwayat perjalanan ke lokasi yang terjangkit Covid-19 dalam
waktu 14 hari sebelum timbul gejala menyerupai flu tersebut ?
b. Apakah ada riwayat paparan salah satu atau lebih :
1) Riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi Covid-19 ?
2) Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan
dengan pasien konfirmasi Covid-19 ?
3) Riwayat perjalanan ke lokasi yang terjangkit Covid 19?
4) Kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan pada 14 hari ?

6. Petugas menentukan kriteria pasien sesuai dengan orang dalam pemantauan


dan kontak erat reiko tinggi sesuai dengan tabel berikut :
KATEGORI ORANG DALAM
PEMANTAUAN
PADA 14 HARI TERAKHIR
SEBELUM GEJALA MEMILIKI
GEJALA& RIWAYAT PERJALANAN ATAU
TANDA TIDAK ADA TINGGAL KONTAK DG
GANGGUAN PENYEBAB LAIN KASUS
PNEUMONIA BERDASARKAN DI LUAR DI AREA
DEMAM/ PERNAPASAN: BERAT /ISPA GAMBARAN NEGERI YANG TRANSMISI KONFIRMASI
RIW DEMAM BATUK / BERAT KLINIS YANG MELAPORKAN LOKAL DI COVID-19
MEYAKINKAN TRANSMISI INDONESIA PADA 14
PILEK/NYERI LOKAL HARI
TERAKHIR
TENGGOROKAN SEBELUM
GEJALA
DLL

1 + - - + + - -
2 - + - + + - -
3 + - - + - + -
4 - + - + - + -

KATEGORI KONTAK ERAT RISIKO


TINGGI
PADA 14 HARI TERAKHIR
SEBELUM GEJALA MEMILIKI
GEJALA& TIDAK ADA RIWAYAT PERJALANAN ATAU
TANDA PENYEBAB LAIN TINGGAL KONTAK DG
GANGGUAN BERDASARKAN KASUS
PNEUMONIA DI LUAR DI AREA
DEMAM/ PERNAPASAN: GAMBARAN KONFIRMAS
BERAT /ISPA NEGERI YANG TRANSMISI
RIW DEMAM BATUK / KLINIS YANG I COVID-19
BERAT MELAPORKAN LOKAL DI
PILEK/NYERI MEYAKINKAN PADA 14
TENGGOROKAN TRANSMISI INDONESIA HARI
DLL LOKAL TERAKHIR
SEBELUM
GEJALA
1 - - - - - - +

A. Puskesmas melakukan langkah respon apabila pasien memenuhi kriteria orang


dalam pemantauan, yaitu :
1. Tatalaksana sesuai dengan kondisi pasien
2. Notifikasi kasus dalam waktu 1x24 jam ke Dinkes Kab. Klaten
3. Melakukan komunikasi risiko kepada pasien, keluarga dan masyarakat
4. Mencatat dan melaporkan hasil pemantauan secar rutin dan berjenjang
5. Bagi Pasien yang sehat / tanpa gejala demam/batuk/flu/sesak napas/nyeri
tenggorokan diberikan edukasi untuk mengisolasi diri secara mandiri selama
14 hari dengan melakukan pengkajian kesehatan mandiri. Apabila dalam 14
hari merasakan gejala segera ke Puskesmas dengan menjelaskan faktor
resiko atau keluhannya.
6. Pasien dengan gejala demam/batuk/flu/sesak napas/nyeri
tengggorokan/muncul gejala atau tanda sesuai kriteria Orang Dalam
Pemantauan atau Pasien Dalam Pengawasan maka dirujuk ke RS Rujukan
7. Melakukan identifikasi kontak
8. Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang upaya pencegahan
penyakit menular dengan cara Cuci Tangan Pakai Sabun dan Etika Batuk .
B. Puskesmas melakukan langkah respon apabila kasus memenuhi kriteria kontak
erat risiko tinggi
1. Tatalaksana sesuai dengan kondisi pasien
2. Notifikasi kasus dalam waktu 1x24 jam ke Dinkes Kab. Klaten
3. Melakukan komunikasi risiko kepada pasien, keluarga dan masyarakat
4. Mencatat dan melaporkan hasil pemantauan secar rutin dan berjenjang
5. Bagi Pasien yang sehat / tanpa gejala demam/batuk/flu/sesak napas/nyeri
tenggorokan diberikan edukasi untuk mengisolasi diri secara mandiri selama
14 hari dengan melakukan pengkajian kesehatan mandiri. Apabila dalam 14
hari merasakan gejala segera ke Puskesmas dengan menjelaskan faktor
resiko atau keluhannya.
6. Pasien dengan gejala demam/batuk/flu/sesak napas/nyeri
tengggorokan/muncul gejala atau tanda sesuai kriteria Pasien Dalam
Pengawasan maka dirujuk ke RS Rujukan
7. Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang upaya pencegahan
penyakit menular dengan cara Cuci Tangan Pakai Sabun dan Etika Batuk .
8. BAGAN ALIR -
9. HAL-HAL YANG 1. Respon time
PERLU 2. Ketepatan Diagnosis ODP
DIPERHATIKAN 3. Kedisplinan dalam menggunakan APD
10. UNIT 1. Bidang P2P
TERKAIT 2. Bidang Yankes
3. Puskesmas se-Kabupaten Klaten
11. DOKUMEN Status Pasien dan Buku Kunjungan Pasien
TERKAIT
12. REKAMAN
HISTORIS No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
PERUBAHAN diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai