Anda di halaman 1dari 10
H.Pedoman Pedoman Berpolitik Warga NU Muktamar NU XVII di Krapyak Yogyakarta ty Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama mengandung an in warga negara dalam kehidupan berbangsa dan ibatan | menyeluruh sesuai dengan Pancasila dan UUD 945° “cara Politik bagi Nahdlatul Ulama adalah politik yang ber kebangsaan dan menuju integrasi bangsa dengan Wasan | yang senantiasa menjunjung tinggi persatuan dan kes untuk mencapai cita-cita bersama, yaitu terwujudnya atuan | adil dan makmur lahir dan batin dan dilakukan : jbadah menuju kebahagiaan di dunia dan kehidupandi anew 1 Politik bagi Nahdlatul Ulama adalah pengembangan nijai. nilai kemerdekaaan yang hakiki dan demokratis, mengidix kedewasaan bangsa untuk menyadari hak, kewajiban dan jawab untuk mencapai kemaslahatan bersama, 4. Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama haruslah dilakukan dengan moral, etika dan budaya yang berketuhanan Yang Maha Esa, persatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijakasanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan, berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 5, Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama haruslah dilakukan densi kejujuran nurani dan moral agama, konstitusional, adil sesuat dengan peraturan dan norma-norma yang disepakat, sera dapat masalah bersama. b Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama dilakukan untuk ™ konsensus-konsensus nasional, dan dilaksanakan akchlakul karimah sebagai pengamalan ajaran Islam wal Jama'ah. 1 Berpolitik Warga NU | | - N ad a td Bs ‘ An-Nahdliyah, Khittah dan Khidmah, 51-52. Berpolitik bagi Nahdlatul Ulam ; 7 oleh dilakukan dengan mengort Dorner dalih apapun tidak dan memecah-belah persian kepentingan Perbedan pandangan di antara a. clei ® Naat Ulam barus tap bea dase? plitk warga sawadiu’dan saling mengharga satu sama lain ne a berpolitik itu tetap dijaga persatuan dan kesa , hingga dalam Nabdlatul Ulama. tuan di , Berpolitik bagi Nahdlatul ona 9. kemasyarakatan timbal bali, Guan adanya k ka untuk meneprakan iklim yang ae rbangunan nasi cclaksanakan fungsinya shape lebih mandir, papas erat, menyalurkan dips cesta masyarakat ante pembangunan. berpantisipasi dalam L Sanad Ahlussunnah wal Jama'ay, an-N, ahdliyyah 1. Keistimewaan Sanad NU Proses transmis1 ajaran-ajaran Ieitasan, keunikan dan keistimevaan end 7 punya struktur geneal0et pape ee ac berkesinambungan i generasi ke g SI. Hal ini tidak dimiliki pengikut is lain, semisal pengikut agama Y, ke eee umat Yahudi dan Nasrant tidak memniliki sanad yang bersambung tentang ajaran agama mereka dari generasi ke generasi, Berbeda dengan umat Islam, di mana setiap bagian ajaran agamanya selalu memililé struktur genealogiyang bersambung dari generasi ke generasi. i Ahlussunnah wal Jama'ah, umat Islam yang mengikuti ajaran Islam yang murni dari Nabi ¥ dan Sahabat 4, memiliki kekhasan, keunikan dan keistimewaan terbaik dalam struktut Senealogi tersebut, termasuk pula umat Islam Indonesia yan8 oritas Ahlussunnah wal Jama'ah, khususnya j iam Jamtiyyah Nahdlatul Ulama’ (NU) dengas"® ag, Asyari dan 'al- Maturidi’. Dalam berbagai bidang itr, "'@2hay, keislaman seperti ilmu al-Qur'an, ilmu tafsir, hadits jy ahuag teologi, ilmu fikih, ushul fikih, gramatika, bahasa qa," haciyg Ahlussunnah wal Jama'ah yang dalam hal ipi Pengilgy ain, al-Asyari dan al-Maturidi, memiliki sanad yang kokoh dan 7 2hab | dari generasi ke generasi. Bahkan diakui oleh para Pakar | setiap sanad ilmu pengetahuan keislaman yang sampaj’ ica kaum Muslimin dewasa ini pasti mata rantai va ae jalur pengikut mazhab al-Asy'ari dan al-Maturidi, bi Di Indonesia, transmisi mazhab al-Asy‘ari dan al-Maturias sejak awal dibangun oleh para penyebar Islam di ke Nusantara ini melalui ulama yang tergabung Walisongo. Berdasarkan temuan dan catatan para sejarawan ditegaskan bahwa Walisongo dalam hal fikih mengikuti mazhap as-Syafi'i dan dalam hal teologi mengikuti mazhab al-Asyari, Tentu saja ajaran-ajaran yang mereka ajarkan, bersumber dari generasi ulama sebelum mereka dalam struktur genealogi yang kokoh. Namun sayang sekali, struktur genealogi Walisongo dari generasi sebelum dan kepada generasi penerus mereka, belum dijumpai dalam bentuk catatan tertulis yang dapat dilacak. Struktur genealogi ajaran mazhab al-Asy’ari di Indonesia, yang dapat dijumpai secara tertulis dan sampai kepada kita, baru ditemukan pada ulama abad 19 Masehi, yang secara langsung belajat di Makkah al-Mukarramah. Di antaranya adalah sanad keilmuas yang sampai kepada generasi ulama seangkatan Hadhratus a di KH. Mohammad Hasyim Asy'ari, dan para kiai pendit! Tanah Air. 2. Sanad Mazhab al-Asy'ari al- a. Syaikh as-Sunnah, fo al-Mutakallimin Abu al Hast? _ Asy‘ari (270-330 H/883-947 M). ee ee ee a, ee Pulauan ; Ruknuddin al-Ustadz Abu Ishaq al-Asfarayini © 1027 M). Pengarang alJami’ fi Ushul ad-Din wa al Sig en, Mulhidin. g, Al-Ustadz Abu al-Qasim Abdul Jabbar bin Ali bin Muhammad bin Haskan al-Asfarayini al-Iskaf (w. 452 H/1034 M). e, Imam al-Haramain Dhiyauddin Abu al-Ma'ali Abdul Malik bin Abdullah al-Juwaini (419-478 H/ 1028-1085 M). £ oe ae eae bin Imran al-Anshari al- yan (w. . Pen; S; [., i Qawathi' al-Adillah fi Ushul al-I'tigad. | = g. Dhiyauddin Umar bin al-Husain ar-Razi (hidup sebelum 559 H/1164 M). Pengarang Syarh al-Irsyad ila Qawathi' al-Adillah fi Ushul al-I'tigad. h. Fakhruddin Muhammad bin Umar ar-Razi (544-606 H/1150- 1210 M). . i, Syarafuddin Abu Bakar Muhammad bin Muhammad al- Harawi. j. Al-Qadhi Abu Bakar Muhammad bin Abdullah al-Taftazani. k. Al-Hafizh Sirajuddin Umar bin Ali al-Qazwini (683-750 H/ 1284-1349 M). 1. Majduddin Abu Thahir Muhammad bin Ya'qub al-Lughawi al-Syirazi al-Fairuzabadi (729-817 H/1329-1415 M). m.Al-Hafizh Taqiyyuddin Muhammad bin Muhammad bin Fahad al-Makki as-Syafi'i al-'Alawi al-Hasyimi (787-871 H/ 1385-1466 M). : n. Syaikh al-Islam, Qadhi al-Qudhat Zainuddin Abu Yahya Zakariya bin Muhammad al-Anshari (826-926 H/ 1423-1520 M). Penulis Thkam ad-Dilalah ‘ala Tahrir ar-Risalah dan Fath al-Ilah al-Majid . bildhah Syarh al-'Aqaid. 7 0. Syamsuddin Muhammad bin Ahmad ar-Ramli (919-1004 H/1513-1596 M). a naimi (964-1044 H/1557- P. Ahmad bin Muhammad al-Ghu 1634 M). yamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin aj'4,_, 4 . avait al-Azhari (1000-1077 H/1591-1666 wy Baba; r. Abdullah bin Salim al-Bashri al-Makki as‘Syafiy a H/ 1638-1722 M). : ' 48.1134 s. Salim bin Abdullah al-Bashri as-Syafi'i (w. 1160 Hy 7 t. Syamsuddin Muhammad bin Muhammad ad-Dafzy ‘47 My, (w. setelah 1161 H/ M). | a “SSyafii u. Isa bin Ahmad al-Barawi az-Zubairi as-Syafi'i (y ul 1768 M). Pengarang Hasyiyah ‘ala Syarh Jauharah, on H/ karya al-Laqqani. *uhid vy. Muhammad bin Ali as-Syanawani as-Syafi'i (w. 1233 Hg M). Pengarang Hasyiyah ‘ala Syarh Jauharat at-Taunig ‘arye al-Laqqgani. w. Utsman bin Hasan ad-Dimyathi. x. Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan (1231-1304 H/1816-1896 M) y. Sayyid Abu Bakar Utsman bin Muhammad Syatha ad Dimyathi al-Husaini as-Syafi'i (w. 1310 H/1892 M). z. Muhammad Mahfuzh bin Abdullah at-Tarmasi (1285-1338 H/1868-1920 M). aa. Ulama Tanah Air, seperti KH. Moh. Hasyim Asy'ari Jombang, KH. Nawawi bin Nur Hasan Pasuruan, KH. Muhammad Bagir Yogyakarta, KH. Abdul Wahhab Hasbullah Jombang, KH. Baidhawi bin Abdul Aziz Lasem, KH. Ma'shum bin Ahmad Lasem, KH. Muhammad Dimyathi Termas, KH. Shiddig bin Abdullah Jember, KH. Muhammad Fagih bin Abdul Jabbar Maskurhambang, KH. Abbas Buntet Cirebon 3. reed epi al-Maturidi a hur al-Maturidi (w. 333 H/945 M). i b. Abu Muhammad Abdul Karim’bin Musa bin [sa a+" v 390 H/1000 M). c. Husain bin Abdil Karim al-Bazdawi. d. Muhammad bin Husain al-Bazdawi. OOo asain at etiam Abu al-Yust Muhammad: bin Husain al-Bazdawi (421-499 11/1939. Oi Muhammad f, Al-Hafizh Najmuddin Umar bin Muha; 20M). sno oN , ammad bin. ammad bi H/1294 M). m Nashr an-Nasafi(w. 693 h. Husamuddin Husain bin Ali as-S, i M). Pengarang Syarh at- Tamhid li Cova 71 Se i, Abu Muhammad Abdullah bin Hajjaj al-Kasygari. al-Qurasyi, “en. k Al-Hafizh Ibn Hajar al-'Asqalani (773, | a Za a a a mV ISI3.1596 My bin Ahmad ar-Ramli (919-1004 a. Ahmad bin Muhammad bin Yun al-Q . _ Husaini (991-1071 H/1583-1661 My, oY 4 Daianial- o. Burhanuddin Abu al-"Irfan al-Mulla Ibrahim bj Kurani (1025-1101 H/1616-1690 M), a p. Burhanuddin Abu Hamid Muhammad bin Muhamm@ al Budairi al-Husaini ad-Dimyathi al-Asy'ari as-Syafi', ler dengan sebutan Ibn al-Mayyit (w. 1131 H/1719 M). q. Muhammad bin Muhammad bin Hasan al-Munir as-Samanbudi as-Syafi'i (1099-1199 H/ 1688-1785 M). Muhammad bin Ali as-Syanawani (w. 1233 H/1818 M). Utsman bin Hasan ad-Dimyathi. Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan (1231-1304 H/ 1816-1886 M). . Sayyid Abu Bakar bin Muhammad Syatha ad-Dimyathi (w. 1310 H/1892 M). . v. Syaikh Muhammad Mahfuzh bin Abdullah at-Tarmasi (1285- 1338 H/1868-1920 M). ' i w. Ulama Tanah Air seperti KH. Moh. Hasyim Asy'ari ss KH. Nawawi bin Nur Hasan Pasuruan, KH. Muhamma: Bagir Yogyakarta, KH. Abdul Wahhab Hasboliah Hae KH. Baidhawi bin Abdul Aziz Lasem, KH. Ma's! eraArR Marwazi (w. 294 H), Abu Ja’far at-Tirmidzi (w, Junaid al-Baghdadi (w. 298 H). Thabagah II An-Nasai (w. 303 H), Ibn Suraij (Ww. 306 H), Ton ay, (w. 318 H), Abu Hasan al-Asy'ari (w. 324 H, Imam aj nd dalam akidah), Ibn al-Qash (w. 335 H), Abu shaq aj ve 75 a (w. 340 H), al-Mas'udi (w. 346 H), Abu Ali at-Thabarj B), al-Qaffal al-Kabir as-Syasyi (w. 366 H), Ibn Abi ad 350 381 H) dan ad-Daraquthni (w. 385 H). tim (w, Thabagah IV . Al-Oadhi Abu Bakar al-Bagillani (w. 403 H), Ibn alan... (w. 415 H), Mahmud bin Sabaktakin (w. 422 H), ie Mahar al Juwaini (w. 438 H), al-Mawardi (w. 458 H), Ahmad bin Hie al-Baihagi (w. 458 H), al-Qadhi al-Marwazi (w. 462 H), Abu a. Qasim al-Qusyairi (w. 465 H), Abu Ishaq as-Syirazi (w. 476 8) Imam al-Haramain (w. 478 H), al-Karmani (w. 500 H). i Thabagah V Al-Ghazali (w. 505 H), Abu Bakar as-Syasyi (w. 507 H), al-Baghawi (w. 516 H), al-Hamdzani (w. 521 H), as-Syabrastani (w. 548 H), al-Amudi (w. 551 H), Ibn Asakir (w. 576 H), Ibn al- Anbari (w. 577 H) dan Abu Syuja’ al-Ashbihani (w. 593 H). Thabagah VI _ Ibnal-Atsir (w. 606 H), Fakhruddin ar-Razi (w. 6064), Aminuddin Abu al-Khair at-Tibrizi (w. 621 H), ar-Rafii (w. 6 H), Ali as-Sakhawi (w. 643 H), Izzuddin bin Abdissalam . 660 H), Ibn Malik (w. 672 H), Muhyiddin Syaraf an-Nawe" (w. 676 H).dan al-Baidhawi (w. 691 H). Thabagah VI i( __ _Jbn Dagig al-Id (w. 702 H), Quthbuddin as-Syi"™% oi 710 H), Najmuddin al-Qamuli (w. 727 H), Tagiyuddin (w. 756 H), Tajuddin as-Subki (w, 771 o 772. #0), Ibn Katsir (w. 774 Hh, ae dan az-Zarkasyi (w. 780 H). qThabaqah Vi Sirajuddin al-Bulqini (w. 805 : : 406 H), Ibn al-Muari (w. 837 H), Syincbend min al-Tragi (w. FO ae Se 844 H), Ibn Zahrah (w. 848 H), Ibn ie casqalani (w. 852 H), Jalaluddin al-Mahalli Cot Kamaluddin Tbn Imam al-Kamiliyah (w, 744). a Thabaqah IX Jalaluddin as-Suyuthi (w. 911 ), al. halani Hp, Zakariya al-Anshari (w. 928 F), ae at Males a 972 H), Abdul Wabhab as-Sya’rani (w. 973 H), Ibn Hajar al- Haitami (w. 974 H), al-Khatib as-Syirbini (w. 977 H), Ibn al- Qasim al-'Ubbadi (w. 994 H). : Thabagah X Syamsuddin ar-Ramli (w. 1004 H), Abu Bakar as-Syinwani (w. 1019 H), Syihabuddin as-Subki (w. 1032 H), Ibn ‘Alan al- Makki (w. 1057 H), ar-Raniri (w. 1068 H), Syihabuddin al- Qulyubi (w. 1070 H), Muhammad al-Kaurani (w. 1078 H), Ibrahim al-Maimuni (w. 1079 H), Ali as-Syibramalisi (w. 1078 H), Abdurrauf al-Fanshuri (w. 1094 H). Thabagah XI : : Najmuddin al-Hifni (w. 1101 H), Ibrahim al-Kaurani (w. 1101 H), Dyas al-Kurdi (w. 1138 H), Abdul Karim as-Syarabati H), Ly ; ifni al-Barmawi (w. 1178 H), Jamaluddin al-Hifni (w. 1178 H), Isa al- syua'i (w. 1178 H), Athiyah al-Ajhuri (w. 1190 H), Ahmad as-Syuj (w. 1197 H). Thabagah XII Abdusshamad tuddin al-Asnawi ‘aqqin (w. 804 ) al-Palimbani (w. 1203 H), Sulaiman al- peceeceaseecceegaaaaal f Jamal (w. 1204 H), Sulaiman al-Bujairimi (w. 1221 | al-Banjari (w. 1227 H), Muhammad as-Syinwanj (oe Anyag ¥ Muhammad al-Fudhali (w. 1236 H), Khalid any, 1233 (w. 1242 H), Abdurrahman Ba’alawi al-Hadhram®¥bang, H), Khatib as-Sanbasi(w. 1289 H) dan Ibrahim al-Bajus™ 1254 H). Tl (w, 1276 Thabagah XIII Zaini Dahlan (w. 1303 H), al-Bakri Muhammag (w. 1310 H), Nawawi al-Bantani (w. 1315 H), Shaleh Dovtha 1321 H), Muhammad Amin al-Kurdi (w. 1332 H), Ahmad ye”: al-Minangkabawi (w. 1334 H), Mahfuzh at-Tarmasi (y, H), Ahmad Khalil al-Bangkalani (w. 1345 H), Yusuf in | 338 al-Nabhani (w. 1350 H). Ismail Thabaqah XIV KH. Hasyim Asy’ari (w. 1367 H), pendiri Jamtiyah Nahdlatal Ulama.* Sanad berbagai bidang ilmu pengetahuan keislaman lainnya dapat dibaca dalam berbagai kitab sanad, di antaranya al-‘Iqd al- Farid min Jawahir al-Asanid karya Syaikh Muhammad Yasin bin Isa al-Fadani al-Makki.* 35 1, Ditandatanganiolch Rais ‘Aam Dr. KH. Muhammad Ahmad Saba! Matibet dan Ketua Umum Dr. KH: Said Aqil Siraj, diterbitkan oleh Penge va Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama dan dengan rujukan 9) Muhammad Abu Zahrah, Tarikh Tasyra-Ilami karya Hudbat Bik da" ‘Syaftiyah karya Sirajuddin Abbas. Diterbitkan di Kediri oleh PP. HM. Lirboyo. Daftar Pustaka ____. 2000. Ta'tsir al-Mu'tazilah Dar al-Andalus. __. Al-Fawaid al-Majmu'ah . __—- Al-Fuyudhat ar-Rabbaniyah, Keputusan Bahtsul Masail Mu'tamar Tharigah Mu'tabarah al-Nahdliyah 195 7-2012, Surabaya: Khalista. ____.- Anwar al-Burug. —— Mungkinkah Sunnah—Syi'ah dalam Ukhuwwah?, Pasuruan: Pustaka Sidogiri. __. Revd ah al-Muhadditsin, ‘Alwan, Abuullah Nashih. Tarbiyah al-Aulad fi al-Islam, ‘Uwaidhah, Kamil Muhammad. Malik ibn Anas. Abadi, Muhammad Syams al-Haq al-Azhim. ‘Aun al-Ma'bud. Abd. Bagi, Fuad. Ta'lig Shahih Muslim. Abdul Lathif, Nuruddin Muslim. At Tashawwuf wa Hajat al-Mujtama’ Math. Abdul Mu’thi, Farug. Al-Imam as-Syaft’i. Abdurrazzaq. Al-Mushannaf. Abu Dawud. Sunan Abi Dawud. Abu Nu'aim. Hilyah al-Auliya’, Abu Zahrah, Muhammad. Tth. Tarikh al-Mazahahib al-Islamiyah fial-Styasah wa al-‘Agidah, Bairut: Dar al-Fikr al-‘Arabiyyah. Abu Zahrah, Muhammad. Ushul al-Figh. Ad_Darimi. Sunan ad-Darimi. Ad-Dahlawi, Waliyullah. ‘Igd al-Jid ff Ahkam al-Ijtihad wa al- Taglid. AdDahlawi, Waliyullah. Al-Inshaffi Bayan Sabab al-Ikhtilaf. Ad-Dasugi, Muhammad. Tth. Hasyiyyah ad-Dasugi ‘ala Umm al- Barahain, ttp.: Dar Ihya’ al-Kutub al'Arabi. a ; Ad-Djwi, Yusuf bin Ahmad. Nagd Tagsim at-Tauhid ila ‘Rububiyyah Uluhiyyah. oe Abdullah bin Muslim bin Qutaibah. 1392 H/1972 fi al-Khawarij wa as-Syiah, Jedah:

Anda mungkin juga menyukai