Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 3

Nama : Salwa Fauziah


Nim : 857512408
Program Studi : PGSD
Kode Mata Kuliah : PDGK 4105
Nama Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran di SD
Jumlah sks : 4 sks
Nama Pengembang : Dr. Rif’at Shafwatul Anam, M.Pd.
Nama Penelaah :
Tahun Pengembangan : 2022
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Edisi Ke- :

Skor Sumber Tugas


No. Uraian Tugas Tutorial
Maksimum Tutorial
1. Jelaskan perbedaan dari kegiatan pembelajaran 25 Modul 9 PDGK
biasa dan kegiatan belajar remedial serta jelaskan 4105
mengapa perlu ada kegiatan remedial dan
sertakan contohnya!
2. Dalam proses pembelajaran dibutuhkan 25 Modul 10
pengelolaan kelas agar dapat mencapai hasil PDGK 4105
yang optimal. Salah satunya adalah penataan
lingkungan kelas. Apa saja yang perlu
diperhatikan dalam melakukan penataan kelas!
3. Displin merupakan sebuah karakter yang perlu 25 Modul 11
ditanamkan kepada siswa sejak dini. Jelaskan dan PDGK 4105
berikan contoh faktor-faktor yang mempengaruhi
displin kelas!
4. Guru merupakan ujung tombak dalam proses 25 Modul 12
pembelajaran. Berikan penjelasan mengenai PDGK 4105
bagaimana guru yang efektif disertai dengan
contoh kegiatannya!
*) Coret yang tidak perlu

JAWABAN

1. perbedaan dari kegiatan pembelajaran biasa dan kegiatan belajar remedial , yaitu
pembelajaran biasa diberikan kepada semua siswa dengan tujuan pencapaian yang sama,
sedangkan pembelajaran remedial dilakukan apabila siswa mengalami kesulitan belajar
setelah mengikuti proses kegiatan belajar mengajar dan siswa tersebut belum mampu
menguasai tujuan pembelajaran tertentu.
Alasan mengapa perlu ada kegiatan remedial beserta contohnya, Kegiatan remedial
sangat penting dilakukan karena dapat memberikan manfaat bagi siswa dan guru.
Beberapa manfaat kegiatan remedial adalah:
a. Meningkatkan prestasi belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar.
b. Meningkatkan rasa percaya diri siswa yang mengalami kesulitan belajar.
c. Meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa.
d. Meningkatkan keterampilan guru dalam mengidentifikasi dan menangani kesulitan
belajar siswa.
e. Meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Contoh kegiatan remedial yang dapat dilakukan oleh guru adalah:
a. Melakukan penilaian ulang terhadap hasil belajar siswa yang belum mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM).
b. Melakukan analisis terhadap kesalahan dan kelemahan siswa dalam menjawab soal-
soal.
c. Melakukan pembelajaran tambahan dengan menggunakan metode, media, dan sumber
belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
d. Memberikan umpan balik dan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan
belajar.
e. Memberikan ujian ulang setelah siswa mengikuti pembelajaran tambahan.
2. beberapa hal yang penting diperhatikan dalam penataan ruang kelas:
a. Daerah pajangan yang berisikan ruang tempat karya dan gambar. Daerah pajangan
perlu diperhatikan karena menjadi pandangan para siswa dan guru melihat seisi kelas,
maka dari hal tersebut pentingnya menempel berbagai gambar dan karya-karya siswa
di daerah pajangan tersebut untuk memperindah kelas.
b. Kemudahan bergerak. Kelas diharapkan menjadi tempat yang indah dalam mengajar,
indah tidak selalu banyak barang yang mengganggu kemudahan bergerak. Maka dari
hal tersebut atur kelas sesimpel mungkin agar mempermudah pergerakan.
c. Sinar cahaya yang menyilaukan mata. Atur tempat duduk para siswa agar tidak
menyilaukan mata, lebih baik sinar berada di samping kursi duduk agar tidak
mengganggu pandangan sisiwa. Maka dari hal ini pentingnya mengatur tempat duduk.
d. Pengaturan suhu dalam kelas. Kelas lebih baik memiliki kipas dan ventilasi udara, hal
ini dilakukan agar didalam kelas tidak merasa panas sehingga tidak mengganggu
proses belajar.
3. disiplin kelas adalah keadaan tertib dalam satu kelas yang didalamnya tergabung guru
dan siswa taat kepada tata tertib yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Hadari
Nawawi disiplin kelas adalah suasana tertib dan teratur akan tetapi penuh dengan
dinamika dalam melaksanakan program belajar.apat disimpulkan disiplin kelas
merupakan sikap siswa yang terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan dan keteraturan berdasarkan acuan nilai moral individu
siswa di dalam kelas.Dalam proses penanaman disiplin kelas tentu tidak terlepas dari
faktor-faktor yang mempengaruhi strategi penanaman disiplin kelas itu sendiri. Faktor
yang mempengaruhi tersebut tentu faktor dari dalam (internal) dan faktor luar
(eksternal).
 Faktor Internal
a. Faktor Fisiologis yang termasuk faktor fisiologis antara lain : pendengaran,
penglihatan, kesegaran jasmani, keletihan, kekurangan gizi, kurang tidur, dan sakit
yang di derita. Faktor fisiologis ikut berperan dalam menentukan disiplin belajar
siswa.
b. Faktor Psikologis Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi proses disiplin kelas
antara lain : 1) Minat Seseorang yang tinggi minatnya dalam mempelajari sesuatu
akan dapat meraih hasil yang tinggi pula. Apabila siswa memiliki minat yang
tinggi terhadap pelajaran akan cenderung disiplin dalam belajar. 2) Bakat Bakat
merupakan faktor yang besar peranannya dalam proses belajar. Dan apabila peserta
didik mempelajari sesuatu yang kurang sesuai dengan bakatnya, tingkat
kedisiplinannya juga rendah. 3) Motivasi Fungsi motivasi dalam belajar adalah
untuk memberikan semangat pada seseorang dalam belajar untuk mencapai tujuan.
4) Konsentrasi Konsentrasi dapat diartikan sebagai suatu pemusatan energi psikis
yang dilakukan untuk suatu kegiatan tertentu secara sadar terhadap suatu obyek
(materi pelajaran). 5) Kemampuan kognitif Tujuan belajar mencakup tiga aspek
yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Namun kemampuan kognitif lebih
diutamakan, sehingga dalam mencapai hasil belajar faktor kemampuan kognitif
lebih diutamakan.
c. Faktor Perorangan Faktor perorangan adalah sikap seseorang terhadap suatu
peraturan. Walaupun sudah mengetahui tentang ketentuan atau peraturan yang
sudah ada masih juga dilanggar atau bersikap acuh tak acuh terhadap ketentuan
tersebut. Hal ini dapat dilihat dari murid-murid yang mau mengindahkan peraturan
di gariskan baik guru atau wali kelas maupun sekolah.
 Faktor Eksternal
a. Faktor Sosial Faktor sosial di sini adalah faktor manusia sebagai makhluk sosial
yang berkaitan dengan keluarga, sekolah, dan masyrakat. Sebagai makhluk sosial
maka manusia mempunyai kecenderungan-kecenderungan sebagai berikut : 1)
Manusia didalam kelompoknya selalu ingin diikut sertakan. 2) Manusia didalam
kelompoknya ingin berhasil dan dihargai kelompoknya. 3) Manusia didalam
kelompoknya selalu ingin diperhatikan. 4) Manusia didalam kelompoknya
memerlukan penghargaan dan perasaan diperlukan oleh orang lain. 5) Manusia
didalam kelompoknya memerlukan sesuatu yang dapat membebaskan diri dari
keterikatan waktu dan ruang.
b. Faktor non sosial 1) Lingkungan fisik Dalam hal ini lingkungan fisik berkaitan
dengan suasana kelas atau sekolah, dan sarana prasarana yang ada. Lingkungan
kelas yang baik dapat membangkitkan semangat peserta didik maupun pengajar
untuk melaksanakan disiplin kelas dengan baik.
4. Cara menjadi guru yang efektif disertai contoh kegiatannya
a. Bersenang-senang mengajar Mengajar sudah menjadi bagian dari diri setiap guru;
aktivitas yang pasti dilakukan selama menjadi guru. Oleh karena mengajar itu melekat
pada profesi guru, tidak perlu kan dibuat rumit dan terasa payah? Lebih enak kan
kalau dibuat jadi sederhana dan ringan dikerjakan. Membuat jadi sederhana tidak
sama dengan menurunkan kualitas. Bahkan, kalau mau efektif, justru harus mampu
membuat lamgkah lebih sederhana. Jangan memperumit masalah yang sederhana.
Hal yang tidak rumit, tidak harus berpayah-payah menjalankannya, bisa mendorong
munculnya rasa senang. Kesenangan dalam mengajar biasanya akan diikuti
antusiasme. Nah, dengan antusiasme, ide-ide bisa berdatangan. Selain itu, orang yang
antusias terlihat lebih menyenangkan. Coba saja menampilkan diri yang loyo, jangan
kan orang lain, diri sendiri juga tidak suka melihatnya. Kalau banyak tugas tambahan
bagaimana? Ya nikmati saja. Mengeluh tidak membuat tugas berkurang atau jadi
lebih ringan. Lebih baik kerjakan dengan sungguh-sungguh. Cari sesuatu yang
menyenangkan dari tugas itu. Pasti ada.
b. Menyebarkan aura positif Ketika akan masuk kelas, pastikan hati dan pikiran sudah
fokus mengajar. Masalah rumah tangga, cicilan rumah, “Layangan Putus” yang belum
selesai ditonotn, dan lain-lain tinggalkan dulu. Lupakan untuk sementara waktu.
Mengajar berarti menyediakan diri sepenuhnya melayani murid. Ini berarti guru
masuk kelas tanpa membawa masalah sehingga langkahnya ringan, pancaran matanya
optimis. Guru membawa aura positif. Nada bicara dan pilihan kata menunjukkan
semangat, menampilkan guru yang percaya diri.
Percaya atau tidak, aura positif juga emosi lainnya akan menyebar. Semakin keras
usaha guru menampilkan aura positif, semakin kuat pancarannya. Murid akan melihat
hat itu. Bisa jadi murid akan tertular.
c. Buat perbedaan, Salah satu yang mengundang rasa bosan adalah kegiatan yang
monoton, mengerjakan hal sama (dengan cara yang sama pula) secara berulang-ulang.
Cobalah cara-cara baru, temukan hal baru setiap hari. Ini akan menstimulasi kita
untuk kreatif. Sesuatu yang berbeda akan menimbulkan ketertarikan dan rasa ingin
tahu murid. Itu adalah pintu gerbang belajar.
d. Tergorganisasi dan siap mengajar, Kalau guru tidak siap mengajar, lebih baik tidak
usah masuk kelas. Selama mengajar, ada interaksi dengan murid. Kalau tidak dalam
siap, interaksi itu bisa berbalik mengacaukan tujuan belajar yang ingin dicapai.
Namun, rasanya kok aneh kalau guru tidak masuk kelas. Nah, kalau demikian, tidak
ada cara lain selain memastikan diri sudah siap mengajar. Caranya, tentu saja,
menyiapkan skenario terbaik, termasuk memastikan daya dukung. Jangan lupa
menyiapkan rencana cadangan sebagai antipasi bila skenario utama tidak bisa
dijalankan. Jangan terpaku pada rencana, fleksibel saja.
e. Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, penuh kepedulian, dan
memberdayakan, Proses belajar di kelas bukan aktivitas individu. Bukan juga
kegiatan yang terlepas dari lingkungan sekitarnya. Jelas, belajar akan lebih
efektif bila lingkungan mendukung. Lingkungan yang mendukung bukan hanya
berupa tempat belajar yang aman dan nyaman, juga terkait dengan suasana. Dalam
belajar, perlu sekali adanya keamanan dan kenyamanan secara psikologis. Ini bisa
hadir ketika ada empati, hubungan yang memanusiakan, dan saling mendukung.

Anda mungkin juga menyukai