DISPNEU

DEFINISI

DEFINISI Rasa tidak nyaman waktu bernapas

Dispneu disebut juga sebagai sesak napas.

TERMINOLOGI

Ortopneu : napas pendek ketika berbaring untuk mencegah perasaan tersebut pasien
cenderung untuk meninggikan posisi tidurnya dengan penambahan jumlah bantal yang
digunakan.

Etiologi contohnya : gagal jantung kongestif akibat peningkatan volume darah di

vaskuler sentral pada posisi berbaring

Dispneu nokturia paroksismal : dispneu malam hari dan memerlukan posisi duduk.

Etiologi contohnya : gagal jantung kongestif akibat mobilisasi cairan edema perifer
dan penambahan volume intravskuler pusat dan waktu yang berlangsung lebih lambat
karena butuhnya waktu mobilisasi cairan tersebut.

Lah, terus bedanya otropneu dan dispneu nokturia paroksismal apa donk ? bedanya bila
ortpneu langsung dirasakan penderita sedangkan dispneu nokturia paroksismal terjadi setelah
beberapa jam

ETIOLOGI

Jantung

Paru
ETIOLOGI
Psikologis

Normal

PATOFISIOLOGI

F
ANAMNESIS

Durasi Akut Eksaserbasi asma

Infeksi
Emboli paru
Disungsi jantung intermiten
Psikogenik
Inhalasi iritan/allergen/benda asing
Kronik Penyakit jantung
Asma
PPOK
Peny. Neuromuskuler (ex: sklerosis multiple)
Onset Mendadak Emboli paru
Pneumothoraks spontan
Perlahan Pneumonia
Emboli paru kecil
Gagal jantung kongestif
Keganasan
Perubahan Ortopneu Gagal jantung kiri
posisi PPOK
Penyakit neuromuskuler
PND Gagal jantung kiri
PPOK
Exertional dyspneu PPOK
Cadangan jantung yang lemah
Beban abdomen (asites, obesitas, kehamilan)
Trauma Fraktu iga
Hemothoraks
Pneumothoraks
Efusi pericardium
Tamponade jantung
Berhubungan Demam Penyakit infeksi
dengan gejala Kecemasan Serangan panic
lain Psikogenik
Nyeri dada Emboli paru (nyeri pleuritik)
Infark miokard
Muskuloskeletal
Efusi pleura
Pneumothoraks spontan
Batuk dengan sesak, Penyakit infeksi
khususnya sputum
purulen
Hemoptisis Ruptur kapiler/vaskuler :
Emboli paru
Tumor
Radang saluran napas

PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Pemeriksaan fisik Diagnosis
Tanda vital Takipneu  Pneumonia
 Pneumothoraks
Bradipneu  Intrakranial
 Tertelan zat toksin/obat
Takikardi  Emboli paru
 Jejas trauma dada
Hipotensi  Pneumothoraks tension
Demam  Pneumonia
 Emboli paru
Keadaan umum Kakhexia  Keganasan
 Penyakit imun didapat
 Infeksi mikobakterial
Obesitas  Hipoventilasi
 Apneu saat tidur
 Emboli paru
Kehamilan  Emboli paru
Barrel chest  PPOK
Posisi “sniffing”  Epiglotitis
Posisi tripod  PPOK/asama dengan distress berat
Jejas trauma  Pneumothoraks (simple, tension)
 Fraktur iga
 Flail chest
 Hemothoraks
 Kontusio paru
Kulit/kuku Pewarnaan/bau  PPOK
tembakau  Keganasan
 Infeksi
Clubbing  Hipoksia kronis
 Shunt intrakardiak
 Anomaly vaskuler pulmoner
Pucat  Anemia
Otot mengecil  Penyakit neuromuskuler
Memar  Dinding dada : fraktur iga, pneumothoraks
 Difus : Trombositopeni, penggunaan steroid
kronik, antikoagulasi
Emfisema  Fraktur iga
subkutan  Pneumothoraks
 Gangguan trakeobronkial
Ruam  Rekasi alergi
 Infeksi
 Penyakit yang ditularkan kutu
Leher Stridor  Edema/infeksi saluran nafas atas
 Benda asing
 Jejas traumatic
 Anafilaksis
Distensi vena  Pneumothoraks tension
jugularis  PPOK/asma
 Overload/CHF
 Emboli paru
Px paru Wheezing  Anafilasksis
 Bronkospasme
Rhonki  CHF
 Pneumonia
 Emboli paru
Penurunan  Pneumothoraks
unilateral  Efusi pleura
 Konsolidasi
 Kontusio/fraktur iga
Hemoptisis  Keganasan
 Infeksi
 Penyakit perdarahan
 Gagal jantung kongestif
Produksi sputum  Infeksi (virus, bakteri)
Friction rub  Pleurisy
Pola nafas  Gangguan intracranial
abnormal
Px dada Krepitasi/nyeri  Fraktur iga/sterna
palpasi
Emfisema  Pneumothoraks
subkutan  Ruptur trakeobronkial
Desinkronasi  Jejas diafragma dengan herniasi
torakoabdominal  Trauma kordal spinalis/servikal
Flail segment  Flail chest
 Kontusio pulmoner
Px jantung Murmur  Emboli paru
Gallop S3 atau S4  Emboli paru
Penekanan S2  Emboli paru
Muffled heart  Tamponade jantung
sounds
Ekstremitas Nyeri betis, tanda  Emboli paru
homans
Edema  Gagal jantung kiri
Px neurologi Defisit fokal  Stroke
 Perdarahan intracranial
 Bila berlangsung lama risiko pneumonia
aspirasi
Defisit simetris  Penyakit neuromuskuler
Kelemahan difus  Abnormalitas elektrolit atau metabolic
(hipokalsemi, hipomagnesia, hipofosfatemia),
anemia
Hiporeflex  Hipermegnesemia
Kelemahan  Sindrom Guillane Barre
menjalar ke atas

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kategori Test Temuan Dx potensial

Laboratorium Pulse oximetry, Hipoksia  Kelemahan
AGD Hiperventilasi muskuler, kejadian
 intracranial
Retensi CO2  PPOK
 Sleep apneu
Asidosis respiratorik vs.  KAD
Asidosis metabolik
Gradien A-a  Emboli paru
COHb ↑  Jejas inhalasi
 Keracunan CO
Darah perifer Leuokositosis  Infeksi
lengkap  Demarginasi stress
 Keganasan
hematologi
Leukopeni  Neutropeni
 Sepsis
Hb ↓  Anemia
Hb ↑  Polisitemia
Trombositopeni
Kimia darah BUN/kreatinin  GGA/GGK
K/Mg/fosfat ↓  Kelemahan otot
Hiperglikemi  KAD
D-dimer  Aktivitas
pembekuan
abnormal
BNP  Susp. CHF
Kardiak EKG  Iskemia
 Aritmia
 Emboli paru
 Regangan jantung
kanan
Ekokardiogram  Hipertensi
pulmoner
 Penyakit katup
 Shunt intrkardiak
 Abnormalitas gerak
jantung akibat
iskemia
Radiologi Rö thorax Kelainan struktur tulang  Fraktur
 Lesi litik
Pektus
 Kifoskoliosis
Massa  Keganasan
 Lesi kavitas
 Infiltrat
 Benda asing
Kelainan diafragma  Eventrasi
 Elevasi
hemidiafragma
 Herniasi usus
Kelainan mediastinum  Adenopati (infeksi,
sarkoid)
 Udara
 Siluet kardiak  Membesar
(kardiomipati,
overload cairan)
Kelainan jaringan lunak  Udara subkutan
Kelainan parenkim paru  Pneumothorax
 Efusi peura
 Edema interstitial
 Konsolidasi local
 Bronkogram udara
 Hamptons hump
 Tanda westermark
V/Q scan  Emboli paru
Angiogram paru  Emboli paru
 Trombolisis
(intervensi)
CT  Lesi massa
 Adenopati
 Trauma
 Emboli paru
Jaringan luak  Epiglotitis
leher
 Benda asing
Fiberoptik Bronkoskopi Lesi massa 
Benda asing
Intervensi (stent, biopsi)
Laringoskopi Lesi massa 
Edema
Epiglotitis
Benda asing

KLASIFIKASI

Gg

TATA LAKSANA