DEFINISI
Suatu refleks napas akibat rangsangan reseptor iritan yang terdapat di seluruh saluran napas.
Batuk merupakan usaha untuk melindungi paru dari akumulasi secret dan dari bahan-
bahan destruktif dan iritatif. Refleks batuk muncul dari inisasi reseptor dinding trakeobronkial.
Reseptor-reseptor ini sensitive terhadap bahan iritatif dan terhadap sekresi berlebihan.Impuls
afferent ini ditransmisikan melewati vagus ke pusat medulla yang mengintegrasi respon batuk.
Batuk melibatkan inspirasi cepat dari volume udara yang besar (sekitar 2,5 liter) yang
diikuti penutupan cepat glottis dan dorongan kontraksi kuat otot abdomen dan ekspirasi. Ketika
otot kontraksi, tekanan intratorakal meningkat ke tingkat 100 mmHg atau lebih. Pembukaan
cepat glottis pada kondisi ini akan memicu ledakan ekspusif udara.
ETIOLOGI Faringitis
Laringitis
Akut
Bronkitis
Bronkitis
Kronis
Bronkiektasis
Pneumonia
Penyakit Abses
Granulomas
Parenkimal
Parasit
Fibrosing alveolitis
Interstitial
Alveolar proteinosis
Edema paru
Kardiovaskuler
Infark paru
Iritasi lingkungan
Benda asing
Neoplasma
Alergi
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
Keluhan Batuk
Onset
Permulaan
Kualitas Warna ?
Dahak ?
Kapan mncul setelah keluhan batuk mucul ?
Lama
Kuantitas
Volume
F. pencetus Paparan
Sakit tenggorok
Sakit perut
RPD
Px Penunjang
Hemoglobin
Darah rutin
Trombosit
Lab AGD
Sputum BTA
Px
Imaging Radiografi
Arteriografi
Bronkoskopi
KOMPLIKASI
Fraktur iga
Pneumothorax
Paru
Pneumonediastinum
Komplikasi
Bradiaritmia
Kardiovaskuler Sinkop
TATA LAKSANA
Antitusif
Etiologi
Tata laksana Mukolitik
Atasi batuk
Hidrasi
Ekspektoran
PATOGENESIS
Batuk
Hidung
Orofaring
Ekstratorasik
Laring
Trakea atas
Sal. napas
Trakea bawah
Intratorasik
Reseptor Bronkus
Membrane timpani
Lambung
Nervus afferent Nervus efferent
Glossofaringeal Vagus
Vagus n. perifer
Inspirasi dalam
Penutupan glottis
Relaksasi diafragma
Batuk
KLASIFIKASI