Anda di halaman 1dari 8

BRANCHOPULMONARY

DYSPLASIA (BPD)
Tuty Feriani Gea
Defenisi
Branchopulmonary dysplasia (BPD) atau displasia bronkupulmoner adalah penyakit paru kronis
yang sering menyerang bayi (infant). Bayi yang sering terkena penyakit ini biasanya bayi prematur yang
membutuhkan terapi oksigen dan entilasi tekanan-tekanan positif.

Dengan berkembangnya gejala klinis BPD selama 30 tahun terakhir, maka berkembang pula
defenisi BPD. Branchopulmonary dysplasia pertama kali dilaporkan oleh Northway et al pada tahun
1967 berdasarkan perubahan radiologis pada bayi premature yang menderita sindrom distress
pernapasan setelah lahir, mendapatkan terapi ventilator dan ketergantungan oksigen. Meskipun penyakit
respiratorik akut membaik, tetapi kebutuhan oksigen meningkat setelah 7-10 hari, bahkan menetap
hingga 28 hari setelah lahir.
Etiologi
BPD disebabkan oleh beberapa Faktor antara lain :
1. Paru-paru yang belum sempurna
- Meningkatkan kemungkinan rusak karena oksigen
- Kurangnya surfaktan
- kurang matangnya pertahanan antoksidan

2. Ventilasi
Bayi baru lahir yang memiliki masalah dalam bernafas membutuhkan bantuan ventilasi. Ventilator adalah mesin yang
menggunakan tekanan untuk meniup udara ke dalam saluran napas dan paru-paru. Walaupun bantuan ventilator dapat
membantu bayi premature untuk bertahan hidup, tekanan mesin mungkin juga dapat menyebabkan iritasi dan membahayakan
paru-paru bayi. Oleh karena itu, dokter hanya merekomendasikan penggunaan ventilator hanya jika dibutuhkan.

3. Edema paru (pemberian cairan yang terlalu banyak, paten duktus arteriosus)
4. Infeksi dan inflamasi
5. Toksisitas Oksigen
Bayi baru lahir yang memiliki gangguan pernapasan mungkin membutuhkan terapi oksigen. Terapi ini bertujuan
untuk menolong organ vital bayi untuk mendapat oksigen yang cukup untuk bekerja.

6. Barotrauma dan volutrauma


Barotrauma dan volutrauma disebabkan karena efek sekunder dan ventilasi tekanan positif. Paru-paru bayi premature
tidak memproduksi surfaktan yang cuku, akibatnya paru bayi menjadi kolaps (tidak mengembang) sehingga kesulitan untuk
terjadi pertukaran gas di alveoli
Patogenesis & Patofisiologi
Gangguan
maternal
Herediter

Gangguan Premature Sepsis


alveorarization exterme prenatal

gas exchange Early


surfaktan Inflammation
area surfaces
& fibrosis

Surface Airway
tension resistance
usaha untuk
bernafas

Distress
pernapasan

Airhunger Memenuhi
Retensi Aktivasi
sign kebutuhan
CO2 simpatis
CO2

takipnea sianosis Terapi


vasokonstriksi HR
RDS

pucat takikardi
Terapi O2 ventilator
Radikal
bebas Tekanan Vol. tidal >>

Injury barotrauma volutrauma


Paru-paru
immature

kerusakan

rx. Inflamasi Destruksi


kronis alveolus

Gambaran 5 cardinal Fungsi paru Hipertrofi


fibrosis alveolus
sign abnormal
(kompensasi)

Vol. hiperareasi
compliance residu
Treatment
1. Ditempatkan di NICU (neonatal intensive care unit) dalam incubator untuk mencegah onfeksi
sampai mereka cukup kuat untuk bernapas sendiri
2. Pemberian obat :
a. Bronkodilator (albuterol) : membantu jalan napas supaya tetap terbuka, yang merupakan senyawa
selektif yang merangsang reseptor beta adrenergic pada otot polos broncos sehingga
menyebabkan bronkodilatasi
b. Diuretic ( furosemid) : untuk menurunkan cairan diparru dengan menghambat reabsorpsi klorida
dan natrium di ansa henle
c. Antibiotik : untuk membantu mencegah infeksi pada bayi dengan BPD karena mereka rentan
terkena infeksi
THANKS

Anda mungkin juga menyukai