Tugas Aplikom - Muhammad Raihan - 19101034 - HP G 22
Tugas Aplikom - Muhammad Raihan - 19101034 - HP G 22
DISUSUN OLEH
MUHAMMAD RAIHAN
NIM.1910.1034
Skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Kepemimpinan Islami, Motivasi Kerja Islami Dan
Lingkungan Kerja Islami Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Albinaa Islamic
Boarding School)“ yang disusun oleh:
Telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan dalam seminar pada Program Studi Manajemen
dan Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Tazkia Bogor.
i
DAFTAR ISI
ii
Teknik Analisis Data............................................................................................................................. 25
Hipotesis Statistik.................................................................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 29
LAMPIRAN............................................................................................................................................... 33
iii
Daftar Gambar
Gambar 1 Tabel penilaian kinerja karyawan Albinaa IBS (Sumber : HRD Albinaa) ....................................... 3
Gambar 2 KPI Kinerja Karyawan Albinaa IBS (Sumber HRD Albinaa)............................................................ 3
Gambar 3 Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................................................................. 20
Gambar 4 Data persebaran divisi karyawan Albinaa IBS (Sumber : HRD Albinaa) ..................................... 22
iv
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang
lembaga itu sendiri terutama pada bidang manajemen sumber daya manusia.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan bagian HRD Albinaa IBS, diperoleh
hasil bahwa terdapat penurunan kinerja pada karyawan Albinaa IBS dari tahun ke
tahun. Apabila tidak ditangani kondisi seperti ini dapat menggangu produktivitas
SDM Albinaa terutama pada bidang Karyawan. Berikut merupakan pemaparan data
penilaian kinerja karyawan Albinaa dari periode 2020 hingga 2022.
Dari tabel data diatas bisa kita simpulkan bahwasannya, terdapat penurunan
kinerja yang signifikan dari periode 2020 – 2022, yang mana terdapat penurunan
jumlah karyawan dari 89 orang menjadi 76 orang pada kategori „sangat baik‟, dan
juga terdapat peningkatan dari 3 orang menjadi 28 orang pada kategori „kurang baik‟
dan pada kategori „cukup baik‟ meningkat pula dari 1 orang hingga 3 orang. Penilaian
kinerja tersebut dinilai oleh HRD Albinaa menggunakan metode dan indikator yang
telah ditetapkan yang dicantumkan seperti berikut.
dalam kategori yang telah disediakan. Yang mana terbagi menjadi empat kategori
yaitu Sangat baik dengan nilai (91-100), Baik (71-90), Cukup baik (51-70) dan yang
terakhir yaitu kurang baik (0-50).
Disamping itu juga menurut Ustadz Teguh dan Ustadz Harif selaku Staff
manajemen HRD Albinaa, terdapat beberapa karyawan di Albinaa belum memenuhi
standar dari segi kedisiplinan dan kepatuhan akan SOP yang berlaku, seperti contoh
pulang lebih awal saat jam kerja berlangsung, juga pekerjaan yang tidak selesai tepat
waktu, hasil yang dicapai belum optimal, sehingga berdampak pada kinerja para
karyawan itu sendiri. Melihat fenomena yang ada, Manajemen sumber daya
manusia di Albinaa belum maksimal karena beberapa karyawan Albinaa Islamic
Boarding School masih belum mencapai target kinerja bersama yang diharapkan
pimpinan dan para manajemen. Yang mana hal tersebut harus segera diatasi sehingga
dapat menciptakan kestabilandan peningkatan pada seluruh kinerja karyawan di
Albinaa.
Maka dari itu penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut sekiranya faktor-
faktor apa saja yang mungkin bisa mempengaruhi kinerja karyawan Albinaa sehingga
bisa mengalami penurunan yang begitu signifikan. Berhubung Albinaa Islamic
Boarding School adalah lembaga pendidikan islami maka pimpinan dan para
manajemennya termasuk penggiat agama islam yang menerapkan norma dan nilai
islam di setiap aspek kepemimpinannya, dimulai dari Mudir pesantren, jajaran
manajemen pesantren, kepala sekolah, hingga pada kepala bidangnya merupakan
ustadz & ustadzah, maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh faktor
kepemimpian islami terhadap kinerja karyawan.
Albinaa juga merupakan pesantren modern yang mana memiliki lingkungan
yang sangat islami dari para SDM nya yang beragama islam, dan juga peraturan serta
ketentuan dalam ruang lingkupnya yang berdasarkan pada Syari‟at Islam. Dan tidak
terlepas dari tujuannya sebagai lembaga pendidikan islami yaitu untuk melahirkan
generasi anak yang shalih dan shalihah dan ulama pewaris Nabi. Dan semestinya para
SDM yang terkait memiliki motivasi yang seragam dengan berlandaskan Lillahi
Ta‟ala. Yang mana penulis tertarik untuk meneliti pengaruh faktor lingkungan kerja
islami dan motivasi kerja islami terhadap kinerja karyawan.
Pada penelitian ini, praktek manajemen sumber daya insani akan difokuskan
pada praktek kepemimpinan islami, motivasi kerja islami dan lingkungan kerja islami
yang diterapkan oleh Albinaa Islamic Boarding School. Ketiga variabel tersebut
diambil secara konteks islami karena menyesuaikan dengan keadaan ruang lingkup
Albinaa Islamic Boarding School selaku lembaga pendidikan islami.
Pada studi empirik sebelumnya tentang sumber daya manusia (SDM) yang
telah dilakukan juga dilanjutkan oleh beberapa peneliti pada jurnalnya yang juga
membahas hal yang sama, contoh studi kasus pada penelitian Endah Kurniawati
5
(2020) yang melakukan penelitian pada kinerja karyawan MAN 2 Kota Kediri,
bahwasannya lemahnya SDM pada organisasi atau perusahaan tersebut dipengaruhi
oleh faktor kepemimpinan, motivasi kerja dan juga lingkungan kerja yang
mempengaruhi baik buruknya kinerja karyawan secara signifikan. Yang mana
pimpinan harus mempunyai gaya kepemimpinan yang baik yang bisa mengarahkan
karyawannya untuk bekerja sesuai dengan tujuan berdasarkan tingkat kematangan
karyawan tersebut serta motivasi kerja yang selalu mendukung dan dengan adanya
lingkungan kerja yang kondusif akan meningkatkan kinerja karyawan dalam bekerja
sehingga mampu memberikan hasik yang baik, maksimal dan terarah sesuai dengan
tujuan madrasah.
Studi tentang dampak praktek Manajemen Sumber Daya Islami yang ada juga
membuktikan pengaruhnya terhadap sikap kinerja karyawan, contoh pada penelitian
Kustin Hartini dan Dandy Fendra Gustama (2022) yang ber studi kasus di BSI Kantor
Cabang Bengkulu S. Parman. Yang menemukan bahwa variabel kepemimpinan
islami, variabel komunikasi dan juga variabel lingkungan kerja memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan BSI Kantor Cabang Bengkulu.
Yang mana Kepemimpinan merupakan kemampuan dalam mempengaruhi karyawan
dalam mencapai tujuan perusahaan. Komunikasi dan lingkungan kerja yang baik juga
menjadi unsur penting yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kinerja
karyawan.
Berdasarkan beberapa studi tersebut menunjukkan bahwa praktek manajemen
sumber daya Insani (MSDI) baik yang umum maupun islami menjadi faktor yang
menentukan kinerja pada organisasi ataupun perusahaan.
Namun penelitian ini memiliki celah penelitian (research gap) dengan
penelitian terdahulu yang mana jumlah ketiga variabel eksogen yang digunakan
dalam penelitian ini diambil secara konteks islami karena menyesuaikan dengan
keadaan ruang lingkup Albinaa Islamic Boarding School selaku lembaga pendidikan
islami. Yang mana pada penelitian terdahulu, Variabel eksogen islami hanya
digunakan satu atau dua variabel saja.
Berdasarkan fenomena yang terjadi dan juga beberapa penelitian dan temuan
terdahulu, penulis ingin meneliti apakah temuan-temuan tersebut juga terjadi pada
konteks karyawan di Albinaa Islamic Boarding School yang akan dibuktikan dalam
penelitian ini, maka untuk itu penulis tertarik untuk membuat penelitian ini yang
diberi judul “Analisa Pengaruh Kepemimpinan Islami, motivasi dan lingkungan
kerja islami Terhadap Kinerja Karyawan (Studi kasus pada Albinaa Islamic
Boarding School)”.
6
Rumusan Masalah
Penelitian yang penulis buat memiliki batasan-batasan penelitian yang antara lain
adalah:
1. Studi kasus dalam pengambilan data pada penelitian ini berada di Albinaa Islamic
Boarding School Putra, Pebayuran, Kab. Bekasi.
2. Objek dari penelitian ini adalah terbatas pada tenaga kerya Albinaa Islamic
Boarding School yang berupa karyawan. SDM lainnya seperti guru, asatidz,
musyrif, staff dan manajemen tidak termasuk dalam penelitian karena tidak berada
dalam fenomena yang sama
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
7
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan menjadi salah satu poin penting dalam setiap penulisan
pada penelitian ini. Sistematika penelitian ini diawali dengan pendahuluan yang
berisikan informasi awal mengenai latar belakang penelitian mengenai keadaan
manajemen sumber daya manusia di Albinaa IBS terkait kinerja karyawan, lalu
rumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta
sistematika penulisan. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mengenai landasan
teori yang menjelaskan seputar variabel penelitian dan teori-teori dasar yang
berhubungan serta mendukung penelitian ini. Informasi yang dijabarkan pada
landasan teori meliputi deskripsi konseptual, penelitian terdahulu, kerangka
pemikiran serta pengembangan hipotesis. Selanjutnya yaitu metode penelitian yang
menjabarkan informasi seputar tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian, populasi
dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional variabel serta teknik
analisis data.
LANDASAN TEORI
Deskripsi Konseptual
Kepemimpinan Islami
Kepemimpinan merupakan salah satu variabel organisasi yang dapat
mempengaruhi kinerja karyawan. Menurut Samsudin (2019) Kepemimpinan adalah
kemampuan untuk meyakinkan dan menggerakkan orang lain agar mau bekerja sama
dibawah kepemimpinannya sebagai sebuah tim untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Namun dalam islam, Kepemimpinan Islam adalah kegiatan yang bertujuan
mendampingi dan membimbing ke jalan berkah Allah SWT yang bertanggung jawab
tidak hanya kepada anggota yang mereka pimpin, tetapi juga bertanggung jawab
8
kepada Allah SWT (Faris et al., 2018). Berikut adalah dalil Qur‟an yang menunjukan
terkait dengan kepemimpinan ;
ٍس ٕۡ َل َٔأُ ِنٗ ۡاۡلَيۡ ِز ِي ُۡ ُك ۡىۚ ََب ٌِۡ حََُبسَ ۡۡخ ُ ۡى َِ ۡٗ ش َۡٗء ُ انز َّ ّٰللاَ َٔا َ ِط ۡيـعُٕا ٰٰۤيـبَيُّ َٓب انَّذ ِۡيٍَ ٰا َيُُ ٰٕۡۤا ا َ ِط ۡيـعُٕا ه
َ ٍُ ح َۡب ِٔ ۡيم
َ ۡۡ َ اۡل ِخ ِزؕ ٰٰ نََِ خ َۡيز َّٔا ٰ ۡ بّٰللِ َٔ ۡانيَ ۡـٕ ِو
س ٕۡ ِل ا ٌِۡ ُك ُۡـخ ُ ۡى ح ُ ۡؤ ِيُُ ٌَٕۡ ِب ه
ُ انز ََ ُزد ُُِّۡٔ اِنَٗ ه
َّ َٔ ِّٰللا
"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad),
dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS: An-Nisaa : 59)
Dalam ayat itu disebutkan bahwa Ulil Amri atau pejabat ialah orang yang
mendapat amanah untuk mengurus orang lain. Dengan kata lain pemimpin adalah
seseorang yang diamanati untuk mengurus dan melayani rakyatnya atau orang yang
dipimpinnya. Seperti layaknya seorang direktur perusahaan atau pimpinan organisasi
atau lembaga yang mana mereka diamanati untuk mengurus kepentingan perusahaan
atau organisasi yang dipimpinnya. (Abu Fahmi. Et al, 2014).
Berhubung Albinaa Islamic Boarding School adalah lembaga pendidikan
islami maka pimpinan dan para manajemennya termasuk penggiat agama islam yang
menerapkan norma dan nilai islam di setiap aspek kepemimpinannya, dimulai dari
Mudir pesantren, jajaran manajemen pesantren, kepala sekolah, hingga pada kepala
bidangnya merupakan ustadz & ustadzah.
Menurut Nawawi (1993: 114) setiap pemimpin sebagai individu untuk
mewujudkan kepemimpinan yang efektif dan diridhai Allah SWT dengan
kepribadiannya sebagai orang yang beriman harus menampilkan sikap dan perilaku
sebagai berikut:
ٍَـق ِي ٍۡ َّر ِبََّ ََ ََل ح َ ُك َٕۡ ٍََّ ِيٍَ ۡان ًًُۡ خ َِز ۡي
ُّ اَ ۡن َح
“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekalikali kamu termasuk
orang-orang yang ragu” (Al Baqarah: 147).
Pemimpin yang berpegang teguh pada dan terus-menerus berusaha menegakkan
kebenaran berdasarkan tuntutan ajaran Islam, akan disegani, dihormati dan dipatuhi.
Di samping itu karena merupakan perwujudan iman/ketaqwaan, maka sesuai janji
Allah SWT bahwa pemimpin tersebut akan mendapat tempat yang mulia di sisi-Nya.
Pemimpin yang seperti itu akan selalu dekat dan mengetahui serta ikut dalam suka
dan duka orang-oang yang dipimpinnya.
9
ٍْ ًَ ََ ََٖٕ َ ئ َيب ٍ سهَّ َى قَب َل إََِّ ًَب ْاْل َ ْۡ ًَب ُل بِبنُِّيَّ ِت َٔ ِن ُك ِّم ْاي ِز َ صهَّٗ انهَّٓى
َ َٔ ِّ ۡهَ ْي َّ سٕ َل
َ ِّٰللا ُ ۡ ًَ َز أ َ ٌَّ َر
ُ ٍْ ۡ
َ
ٍَُصيبُ َٓب أ َ ِٔ ْاي َزأة ُ
ِ َج ِْجْ َزحُّ ندُ َْيَب ي ْ َسٕ ِن ِّ َٔ َي ٍْ َكب ُ ّٰللاِ َٔ َر َ ُ
َّ ٗسٕ ِن ِّ ََ ِٓجْ َزحُّ إِن َ ُ
َّ َٗج ِْجْ َزحُّ إِن
ُ ّٰللاِ َٔ َر ْ ََكب
َ َ ُ
ِّ يَخ َشَ َّٔ ُج َٓب ََ ِٓجْ َزحُّ إِنٗ َيب َْب َج َز إِن ْي
Dari Umar radhiyallahu „anhu, bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wa
sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan
sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka
11
hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena
dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke
mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)
Maksudnya dari hadis tersebut adalah niat atau motivasi yang
terkandung di dalam hati seseorang ketika melakukan perbuatan atau pekerjaan,
menjadi kriteria yang dapat menentukan nilai dan status hukum amal
perbuatan yang telah dilakukan baik hubungan ibadah dengan Allah maupun
ibadah yang berhubungan dengan manusia.
Yang mana pada ayat tersebut dijelaskan bahwasanya terdapat larangan agar
tidak membuat kerusakan di muka bumi. Larangan membuat kerusakan ini mencakup
13
semua bidang, seperti merusak pergaulan, jasmani dan rohani orang lain, kehidupan
dan sumber-sumber penghidupan (pertanian, perdagangan, dan lain-lain), juga
termasuk merusak lingkungan dan lain sebagainya. Dan seharusnya kita yaitu
manusia sebagai Khalifah di muka bumi yang diberikan tanggung jawab untuk
menjaga dan mengelola alam semesta ini untuk kesejahteraan umat manusia dan
bahkan seluruh makhluk. Khalifah menuntut adanya interaksi antara manusia dengan
sesamanya dan juga dengan alam sebagai bentuk pengayoman, pengelolaan,
pemeliharaan serta pembimbingan agar setiap makhluk mencapai tujuan
penciptaannya. Jadi sebagai Khalifah di bumi, manusia mempunyai kewajiban untuk
memelihara kelestarian alam dan lingkungannya sebagaimana juga dalam firman
Allah SWT yang berbunyi sebagai berikut;
ِّٰللاُ اِنَ ۡيََ َٔ َۡل ح َۡبغ َ ۡۡ َ َص ۡيبَََ ِيٍَ اند َُّۡيَب َٔا َ َۡۡ ٍِۡ َك ًَ ٰۤب ا
ٍََ ه ِ َس ٰ ۡ َّار
َ َُۡ اۡل ِخ َزة َ َٔ َۡل ح َٔ ۡابخ َغِ َِ ۡي ًَ ٰۤب ٰا ٰحٮََ ه
َ ّٰللاُ اند
ٍَّٰللاَ َۡل ي ُِحٌُّ ۡان ًُ ۡف َِد ِۡي
ضؕ ا ٌَِّ هِ َبدَ َِٗ ۡاۡلَ ۡر َ َۡانـف
Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai
orang yang berbuat kerusakan.(QS:Al-Qashas:77)
Dalam kasus penelitian ini, Albinaa merupakan pesantren modern yang mana
memiliki lingkungan yang sangat islami dari para SDM nya yang beragama islam,
dan juga peraturan serta ketentuan dalam ruang lingkupnya yang berdasarkan pada
Syari‟at Islam. Menurut Ambar, T. Sulistyani (2003), Indikator yang dapat
mempengaruhi lingkungan kerja Islami tersebut antara lain.
1. Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal adalah segala sesuatu yang berupa benda hidup atau
mati, ruang energi, keadaan sosial, ekonomi, teknologi, maupun budaya yang dapat
berpengaruh terhadap perkehidupan manusia di permukaan bumi.
a. Ruang energi disini termasuk dalam kondisi suhu, udara, penerangan,
dan lain-lain.
b. Keadaan sosial adalah lingkungan sosial berupa kultur adat istiadat
kepercayaan, sikap, agama, standar dan gaya hidup, pekerjaan,
kehidupan masyarakat, pemimpin, organisasi sosial dan politik.
c. Budaya, komponen budaya merujuk kepada karakteristik demografi
serta perilaku, etika, dan norma-norma Islam dari penduduk dalam
suatu masyarakat tertentu.
14
2. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah proses fisiologis dan bio kimia yang yang
berlangsung dalam tubuh manusia pada saat tertentu. Lingkungan internal meliputi
siapa yang berada di dalam organisasi sumber daya manusia, kebijakan apa yang
dibuat di dalam organisasi, bagaimana aspek kepemimpinan dalam organisasi itu,
ketersediaan sarana dan prasarana, serta budaya organisasi
a. Keteladanan
Keteladanan ditunjukkan oleh pemimpin dengan tampilan fisik
yang meliputi, penempatan dan bentuk, serta membangun sikap yang
baik dan dapat memberikan dampak yang baik pula terhadap karyawan
dan perusahaan. Seorang pemimpin merupakan wakil dan cermin
khalifah untuk itu terdapat persyaratan yang harus di penuhi seorang
pemimpin, memperhatikan kondisi, mengawasi, menjadi pemimpin
yang adil.
b. Kondisi organisasi
Kondisi organisasi lingkungan kerja Islami adalah pertimbangan-
pertimbangan rasional dalam lingkungan kerja yang di timbulkan
dalam pengorganisasian baik secara emosi maupun bawah standar dan
kemudian berpengaruh pada tingkat pekerja. Untuk pencapaian tujuan
organisasi yang baik, maka perlu diperhatikan dari titik yang paling
awal dimana seorang karyawan harus secara profesional dan
penempatannya harus sesuai kompetensi yang dimiliki calon karyawan
tersebut
c. Sarana dan prasarana
Menciptakan sarana dan prasarana perusahaan dengan lengkap
dan memadai sesuai yang di butuhkan karyawan agar karyawan dapat
bekerja dengan tenang dan nyaman.
Kinerja
Salah satu faktor penentu bagi organisasi dalam mencapai tujuannya adalah
kinerja karyawan (Hishna Syadiida, 2022). Menurut Kasmir (2016) dalam Dwi Astuti
(2020) berpendapat bahwa kinerja merupakan hasil kerja dan perilaku kerja yang
telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan
dalam suatu periode tertentu. Sedangkan menurut Soeprihanto dalam Abu Fahmi
(2014) berpendapat bahwa kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja dan perilaku
15
kerja yang dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
Dalam konteks syariah penilaian kinerja adalah merencanakan, memantau
serta mengevaluasi kompetensi syariah para karyawannya. Kompetensi syariah perlu
dikembangkan dan dievaluasi karena sejalan dengan perusahaan atau organisasi yang
berlandaskan islam. Namun untuk menilai suatu kinerja yang „intangibel‟ tidaklah
mudah dan kita tidak bisa menilai tingkat keimanan seseorang, karena belum ada
„Taqwa meter‟ yang mampu mengukurnya (Abu Fahmi, et. Al, 2014).
Dalam islam, umat manusia didorong untuk memiliki semangat kerja dan
beramal serta menjauhi sikap malas. Yang mana setiap pekerjaan yang dilakukan
dengan sadar dan bersungguh-sungguh dalam rangka mencari Ridha Allah SWT dan
mengoptimalkan seluruh kapasitas dan kemampuan ikhrawi dalam dirinya dalam
rangka meraih tujuan hidupnya. Sebagaimana dalam firman Allah SWT sebagai
berikut;
ٌَٕۡ ُۡ ًَّب َيعۡ ًَه
َ ۡ ًِهُ ٕۡاؕ َٔ َيب َربََُّ ِبغَب َِ ٍم
َ َٔ ِن ُك ٍّم دَ َرجٰ ج ِ ّي ًَّب
Dan masing-masing orang ada tingkatannya, (sesuai) dengan apa yang mereka
kerjakan. Dan Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.
(QS: Al-An‟am:132)
Namun terdapat indikator - indikator untuk mengukur tentang kinerja
karyawan menurut Robert L. Mathis & John H..Jackson (2006) diantaranya yaitu ;
a. Kuantitas
Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan, dinyatakan dalam
istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan
karyawan, dan jumlah aktivitas yang dihasilkan.
b. Kualitas
Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas
pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap
keterampilan dan kemampuan karyawan.
c. Ketepatan atau pemanfaatan waktu
Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu
aktivitas yang diselesaikan di awal waktu sampai menjadi output.
d. Tingkat kehadiran
Kehadiran yaitu kehadiran karyawan di perusahaan baik dalam
masuk kerja, pulang kerja, izin, maupun tanpa keterangan yang
seluruhnya mempengaruhi kinerja karyawan itu.
e. Kemampuan Bekerjasama
Kemampuan bekerja sama adalah kemampuan seseorang tenaga
kerja untuk bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan
16
Penelitian Terdahulu
karyawan BSI Kantor Cabang Bengkulu. Tehnik sampling jenuh dalam penelitian ini
digunakan untuk menentukan sampel penelitian dan analisis datanya menggunakan
analisis regresi dan olah data statistiknya dengan bantuan SPSS. Hasil analisis data
secara parsial untuk variabel kepemimpinan Islami terhadap kinerja karyawan
dip
Citra Inti. Ketiga perusahaan itu dalam proses menyelesaikan pekerjaan konstruksi.
Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan tersebut terlihat mampu memberikan
informasi sebagai data penelitian ini. Analisis Komponen (GSCA) digunakan untuk
menganalisis data penelitian ini. Dan hasil dari penelitian ini merupakan: (1) gaya
kepemimpinan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. (2)
Komunikasi organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. (3) Gaya
kepemimpinan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pekerjaan konstruksi
kinerja. (4) Komunikasi organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja pekerjaan konstruksi. (5) Kepuasan kerja memiliki pengaruh signifikan
terhadap kinerja pekerjaan konstruksi. (6) Kepuasan kerja bukanlah variabel mediasi
antara gaya kepemimpinan dan kinerja pekerjaan konstruksi. (7) Kepuasan kerja
adalah perantara variabel antara komunikasi organisasi dan kinerja pekerjaan
konstruksi.
Penelitian dari Jurnal Internasional oleh Halim Zain, et. al (2022), yang
berjudul “The influence of Islamic leadership on work performance in service
industry: an empirical analysis”. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan model
kepemimpinan yang praktis dan berpusat pada kebajikan berdasarkan prinsip-prinsip
Islam. Dan juga memeriksa hubungannya dengan kinerja dan komitmen organisasi
diperiksa dan meniliti peran mediasi komitmen organisasi. Model kepemimpinan
Islam diuji menggunakan analisis faktor konfirmatori dengan data yang dikumpulkan
dari karyawan yang bekerja di sektor jasa di Turki. Populasi penelitian ini adalah
perusahaan jasa di kota Istanbul Republik Turki yang didistribusikan ke 900
perusahaan dengan total 442 responden. Model penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu SEM menggunakan IBM AMOS. Hasil analisis faktor
menunjukkan kesesuaian model kepemimpinan Islam yang diusulkan, yang terdiri
dari dimensi kebijaksanaan, religiusitas, keadilan dan kebaikan. Mengenai analisis
jalur, temuan menunjukkan hubungan positif antara kepemimpinan Islam dan kinerja
pekerjaan. Apalagi organisasi komitmen sebagian dimediasi hubungan antara
kepemimpinan Islam dan kinerja pekerjaan.
20
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran ini sesuai dengan model analisis regresi analisis linier
berganda, dimana analisis lignier berganda digunakam untuk mengetahui hubungan
antara dua variable independen atau lebih dapat mempengaruhi variabel dependen.
Variabel yang digunakan adalah kepemimpinan islami, motivasi kerja islami, dan
lingkungan kerja islami sebagai variabel independen, sedangkan kinerja sebagai
variabel dependen. Selanjutnya kerangka juga menggambarkan tentang asosiatif
yakni bagaimana mengghubungkan dua variable atau lebih secara simultan guna
melihat hubungan antara variable bebas dengan variabel terkait melalui penguji
hipotesis pada judul penelitian. Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian
bebas yaitu variabel Kepemimpinan Islami (X1), variabel motivasi kerja Islami (X2),
variabel lingkungan kerja Islami (X3), serta variabel terkait yaitu kinerja karyawan
(Y). Dalam penelitian ini digunakan metode analisis regresi linier berganda untuk
mengetahui pengaruh kepemimpinan islami, motivasi kerja islami, dan lingkungan
kerja islami terhadap kinerja karyawan Albinaa Islamic Boarding School.
Pengembangan Hipotesis
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis Data
Jenis data yang digunakan penulisan ada dua jenis yaitu berupa :
a. Data Primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber aslinya (Sujarweni, 2018). Maka dari itu data primer ialah data
yang paling asli dalam karakter dan tidak mengalami perlakuan statistik apaapun.
Data primer yang dilakukan oleh peneliti adalah kuesioner yang dibagikan kepada
responden yaitu karyawan Albinaa Islamic Boarding School.
22
b. Data Sekunder.
Menurut Sujarweni (2018), data sekunder merupakan data penelitian yang
diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Data yang diperoleh untuk
penelitian ini yaitu melalui orang atau pihak Albinaa Islamic Boarding School dan
juga berupa buku, jurnal, dan laporan yang dimana berkaitan dengan masalah
penelitian.
Populasi Dan Sampel
Adapun dalam pemilihan populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah:
Populasi
Berdasarkan Sugiyono (2009), menyatakan populasi itu adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Secara umum populasi adalah seluruh subjek penelitian populasi, dalam
penelitian ini populasi yang kita teliti adalah karyawan Albinaa Islamic Boarding
School yang berjumlah total 117 karyawan.
Sampel
Menurut Sugiyono (2009), metode penetuan sampel jenuh atau total sampling
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh populasi karyawan
Albinaa Islamic Boarding School yang berjumlah 117 karyawan di seluruh divisi,
namun tidak termasuk guru, pimpinan dan manajemen yang akan dijadikan sebagai
responden penelitian ini. Alasan menggunakan seluruh populasi menjadi sampel
adalah dikarenakan mewakili seluruh populasi karyawan.
Keterangan Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Tabel 1 Skala likert
sebelum dilakukan analisis, serta sumber pengukuran berasal dari mana. Definisi
operasional variabel juga merupakan aspek penelitian yang akan memberikan
informasi mengenai cara mengukur suatu variabel (Sujarweni, 2018). Dalam
penelitian ini terdiri dari dua jenis variabel yaitu;
- Kuantitas
Kinerja Karyawan (Robert L. - Kualitas Likert
(Y) Mathis & John - Ketepatan waktu
H..Jackson 2006) - Tingkat kehadiran
- kerjasama.
Tabel 3 Operasional Variabel Endogen (Y)
valid apabila r hitung > r tabel. Dan nilai sig dengan a sebesar 5% (0,05).
Intrumen ini dapat dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2007 ). Maka
kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap peryataan
adalah konsisten dari waktu ke waktu. Adapun cara biasanya digunakan untuk
menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah bagaimana
mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronboch Alpha. Maka dalam
menentukan alat ukur akan mendapatkan mengukuran yang tetap konsisten
jika pengukuran diulang Kembali kroteria jika :
Cronbach Alpha > 0,60 maka relible
Cronbash Alpha < 0,60 maka tidak reliable
distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak
valid untuk jumlah sampel kecil. Adapun ada beberapa cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi ini normal atau tidak normal yaitu dengan analisi
grafik dan uji statistic. Dalam uji normalitas ada 2 cara untuk medeteksi
apakah berdistribusi atau tidak yaitu dengan uji statistic kolmograf ialah :
- Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal.
- Sig < 0,005 maka data tidak berdistribusi normal.
d. Uji Autokorelasi
Menurut sujarweni (2015) uji autokorelasi adalah mengetahui ada
tidaknya suatu korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu
dengan variabel sebelumnya. Mendeteksi autokorelasi dengan menggunakan
durbin watson dengan keteria sebagai berikut :
- Jila 0 < d < dL, maka terjadinya autokorelasi positif.
- Jika dL< d < du, maka tidak ada kepastian terjadinya auto
korelasi atau tidak.
- Jika d-dL < d < 4, maka terjadinya autokorelasi.
- Jika 4-du < d < 4-dL, maka tidak ada kepastian terjadi
autokorelasi atau tidak.
- Jika du < d < 4-du, maka tidak terjadi autokorelasi positif
maupun negatif.
3. Uji Statistik
a. Uji T
Uji statistic t dilakukan untuk melihat secara parsial (individu)
bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait. Dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut :
- Jika nilai sig < 0,05, atau t hitung > t maka terdapat pengaruh
- Jika nilai sig. > 0,05, atau t hitung < t maka tabel tidak adanya
pengaruh
b. Uji F
Uji statistic f dilakukan dengan variabel bebas untuk menjawab
hipotesis secara silmutan. Maka dasar pengambilan keputusan seabgai berikut
- Jika nilai sig. < 0,05, atau f hitung > maka tabel terdapat
pengaruh
- Jika nilai sig. > 0,05, atau hitung < maka tabel tidak adanya
pengaruh
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) pada dasarnya ialah mengukur sejauh
mana kemampuan model dalam menerangkan variasi variable dependen. Nilai
28
koefisien determinasi adalah antar nol dan satu. Maka nilai R2 yang kecil
mempunyai kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Oleh karena itu nilai yang mendekati
satu berarti variabel- variabel indenpenden memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memperediksi variasi variabel dependen.
Hipotesis Statistik
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal
Astuti, Dwi & Khasmir. (2020). Pengaruh Kepemimpinan , Motivasi Dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.Fanuc Indonesia. Indikator: Jurnal Ilmiah
Manajemen & Bisnis
Bentar, Aidin, et. al. (2017). Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Disiplin
Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Taman Botani Sukorambi (
TBS ) Jember. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia Vol. 3 No. 1, Hal. 1-17
Hartini, Kustin & Fendra Gustama, Dandy. (2022). Pengaruh Kepemimpinan Islami,
Komunikasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Syariah
Indonesia. Al-Intaj: Jurnal ekonomi dan perbankan syariah
Lusiana, Z., Wahyuni, S., & Putra, P. D. (2017). PENGEMBANGAN LKS TEMATIK
BERBASIS KOMIK PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMP. Jurnal
Pembelajaran Fisika, 232-239.
Nesmi Seo, Joost L Rumampuk, and Michel Potolau J.N. (2020), “Pengaruh Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Telkom Kota Tomohon,” KINERJA
Jurnal Ekonomi Dan Manajemen 17, no. 1: 52–5
Syadiida, Hishna & Mas‟ud, Fuad. (2022). Pengaruh Kepemimpinan Islam, Budaya
Organisasi Islam Terhadap Kinerja Perawat Dengan Motivasi Kerja Islam Sebagai
Variabel Intervening (Studi Pada Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kabupaten
Kendal). Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(01), 976-986
Yusuf, Mahmud. (2022). Pengaruh Motivasi Kerja Islami Terhadap Kinerja Karyawan.
Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol. 6, No. 1
Zaim, Halim. Et. Al. (2022) “The influence of Islamic leadership on work
performance in service industry: an empirical analysis”. Emerald International
Journal of Ethics and Systems, August 2022
31
Buku
Cohen, J. (1988). Statistical Power Analysis for the Behavioral Sciences. New York:
Lawrence Erlbaum Associates.
Fahmi, Abu, et al. (2014), HRD Syariah, Gramedia pustaka utama, IKAPI, Jakarta
Faris, N., Abdalla, M., Faris, N., & Abdalla, M. (2018). Leadership in Islam Based on
Primary Sources. Leadership in Islam, 9–25.
Hasibuan, Malayu. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi. Jakarta:
PT Bumi Aksara
Rivai, Veithal & Mulyadi, Deddy (2012). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,.
31
32
Robert L. Mathis & john H. Jackson (2006), Manajemen Daya Manusia, Jakarta:
Selemba Empat, 2006, h. 378
Saleh, Akh. Muwafik. (2009). Bekerja dengan Hati Nurani, Jakarta: PT. Erlangga.
LAMPIRAN
33
34
D. Kinerja (Y)
NO PERTANYAAN Alternatif Jawaban
STS TS S SS
(1) (2) (3) (4)
Kuantitas
Saya dapat memenuhi kuantitas target
1 kerja yang disesuaikan oleh lembaga
pesantren
Saya selalu aktif dalam mengikuti
2 agenda yang ditetapkan lembaga
pesantren
Kualitas
35
36