Makalah Manajemen Operasional 4
Makalah Manajemen Operasional 4
Disusun Oleh:
Mursadilla
210903501072
Kelas Manajemen E
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Negeri Makassar
Tahun 2023
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam dunia usaha khususnya yang berhubungan dengan produksi sangat penting untuk
memperkirakan hal-hal yang akan terjadi dimasa depan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan. Definisi dari peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian
di masa depan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan data historis dan proses kalkulasi
untuk memprediksikan sebuah proyeksi atas kejadian di masa datang. Cara lain yang dapat
ditempuh adalah dengan intuisi subjektif atau dengan model matematis yang disusun oleh pihak
manajemen. (Heizer & Render, 2011).Pedapat lain dari buku Operation Management (Stevenson,
2011:72) peramalaan adalah masukan/input dasar dalam proses pengambilan keputusan dari
manajemen operasi karena permalaan memberikan informasi dalam perimintaan dimasa yang akan
dating. Salah satu tujuan utama dari manajemen operasi adalah untung menyeimbangkan antara
pasokan/supply dan permintaan,dan memiliki perkiraan permintaan dimasa yang akan dating sangat
penting untuk menentukan berapa kapasitas atau pasokan/supply yang dibutuhkan untuk
menyeimbangi permintaan.
Peramalan (forecasting) merupakan suatu kegiatan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di
masa mendatang dengan memperhatikan dan mempertimbangkan data-data yang tersedia dari
masa lampau. Peramalan kerap kali digunakan sebagai perencanaan dan operasi kontrol dalam
berbagai bidang seperti manajemen produksi, sistem inventori, kontrol kualitas, perencanaan
keuangan, dan analisis investasi. Selain itu, peramalan juga digunakan sebagai alat pembuatan
keputusan untuk pengeluaran, perencanaan, dan estimasi pertumbuhan di masa yang akan dating
BAB 2
PEMBAHASAN
Menurut Arman Hakim Nasution dan Yudha Prasetyawan dalam buku nya yang berjudul
perencanaan dan pengendalian produksi. Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa
kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu, dan
lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang maupun jasa. Render dan
Heizer (2007) mendefinisikan peramalan adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa masa
depan. Hal ini serupa dengan pendapat Subagyo (2000) Forecasting adalah memperkirakan sesuatu
yang akan terjadi. Menurut Handoko (1999) Peramalan adalah suatu usaha untuk meramalkan
keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Menurut Gaspersz (2005)
Aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan penjualan dan
penggunaan produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat.
1. Juri dari opini eksekutif: Metode ini mengambil opini atau pendapat dari
sekelompok kecil manajer puncak/top manager (pemasaran, produksi, Teknik,
keuangan, dan logistic), yang seringkali dikombinasikan dengan model-model
statistic
2. Metode Delphi: Dalam metode ini serangkaian kuesioner disebarkan kepada
responden, jawabannya kemudian diringkas dan diberikan kepada para ahli untuk
dibuat peramalannya. Metode memakan waktu dan melibatkan banyak pihak, yaitu
para staff, yang membuat kuosinoer, mengirim, merangkum hasilnya untuk dipakai
para ahli dalam menganalisanya. Keuntungan metode ini hasilnya lebih akurat dan
lebih professional sehingga hasil peramalan diharapkan mendekati aktualnya.
Kemampuan untuk melihat permasalahan dengan tepat diperlukan agar perumusan masalah
jelas dan spesifik.
Untuk membuat desain penelitian maka diperlukan pemahaman mengenai skala penelitian
(rasio, interval, ordinal). Sedangkan perluasan skala terdiri dari skala pembanding (paired
comparison, rank order, constant sum), dan skala bukan pembanding (likert, semantic
diferensial, stapeleksploratori, deskriptif, kausal).
3. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, observasi, dan eksperimen (kuantitatif).
Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawancara, focus grup, dan teknik proyeksi.
Sedangkan data skunder bisa didapat dari bagian internal organisasi perusahaan yang
bersangkutan dan dari eksternal. Teknik pengambilan sampel diperlukan untuk
mengumpulkan data yang tidak bisa memenuhi semua anggota populasi. Terdapat 2 metode
pengambilan sampel yakni Probability Sampling (simple random, systematic, stratified,
cluster) dan Non-probability Sampling (judgment, convenient, quota, snowball).
Metode Analisis Statistik secara umum terbagi menjadi dua, yakni Metode Deskriptif (mean,
modus, median, angka indeks, frekuensi, presentasi, diagram lingkaran/ batang / garis / ular),
dan Metode Non-parametrik / Inferensia. Tujuan dari riset pemasaran ialah membantu
pengambilan keputusan, peningkatan produk, dan mengurangi risiko kegagalan. Banyak tipe
riset, tapi yang dasar: primer vs sekunder dan kuantitatif vs kualitatif. Riset sekunder: kita
mengambil data yang sudah ada, misal dari perpustakaan dan internet. Riset jenis ini lebih
murah dan lebih cepat. Kelemahannya, kita kesulitan mencari data dan seringkali tidak aktual
sehingga tidak relevan dengan kondisi saat ini. Untuk riset primer, kita ambil data langsung
ke target riset kita, konsumen atau responden. Kelebihan riset jenis ini ialah lebih aktual, bisa
customized, tapi lebih mahal dan memakan waktu. Sementara untuk riset kuantitatif adalah
adanya kuesioner (bentuknya numbering) yang bersifat statistik. Sedang riset kualitatif bisa
dilakukan dengan grup diskusi, observasi, dan interview.
Peramalan yang baik sangatlah penting dalam semua aspek bisnis, peramalan merupakan satu-
satunya prediksi mengenai permintaan hingga permintaan yang sebenarnya diketahui. Salah satu
tugas manajemen penjualan adalah memperkirakan perhitungan penjualan produk yang dihasilkan
perusahaan. Peramalan merupakan bagian awal dari suatu proses pengambilan suatu keputusan
dalam penjualan. Sebelum melakukan peramalan manajemen penjualan harus mengetahui terlebih
dahulu apa sebenarnya persoalan dalam pengambilan keputusan tersebut.
Peramalan bermanfaat untuk menentukan ramalan kebutuhan dari produk yang dibuat yang
dinyatakan dalam kuantitas produk sebagai fungsi dari waktu. Peramalan dapat dilakukan untuk
jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Dalam melakukan peramalan terkadang
digunakan metode “to down”, atau dalam kasus tertentu digunakan metode “bottom-up”. Untuk
masalah atau kasus tertentu pengalaman masa lalu akan diekstropolosi ke waktu mendatang dengan
menggunakan berbagai prosedur matematis dan statistik.
Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah atau
prosedur penyusunan yang baik. Menurut Gaspersz (2005) terdapat 9 langkah yang harus
diperhatikan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi dari sistem peramalan
Adapun Teknik-teknik peramalan ada 5 yaitu: Teknik kualitatif, Teknik time series, Teknik exponential
smoothing, Teknik analisis regresi dan korelasi, dan yang terakhir pengukuran kesalahan forecast
Di dalam metode peramalan kualitatif terdapat dua Teknik yaitu juri opini eksekutif dan metode
delphi.
BAB 3
DAFTAR PUSTAKA
Guilford, J. (1956). Fundamental Statistics in Education and Psychology: third edition. Tokyo:
Kogakuska Company.
Mursidah. (2021). Perbandingan Metode Exponential Smoothing dan Metode Decomposition Untuk
Meramalkan Persediaan Beras (Studi Kasus Divre Bulog Lhokseumawe ). JURNAL VSIONER &
STRATEGIS, 37-46.
Romy Biri, Y. A. (2017, Mei 22). PENGGUNAAN METODE SMOOTHING EKSPORENSIAL DALAM
MERAMAL PERGERAKAN INFLASI KOTA PALU. Program Studi Matematika FMIPA Universitas
Sam Ratulangi, pp. 64-73.
GLOSARIUM
Regresi Metode yang berfungsi untuk memprediksi pengaruh dari dua atau lebih
variabel fungsional tertentu