Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR


Buku yang terkait dengan pembahasan yang ingin atau sedang kita pelajari sangat
dibutuhkan dalam menambah referensi bahan bacaan kita sebagai mahasiswa dan pembaca
lainnya. Namun sering kita merasa bingung dalam memilih buku referensi untuk di baca atau
buku mana yang terbaik dan juga dapat memuaskan agar dapat di jadikan pegangan dalam
mempelajari ilmu tersebut. Setiap buku tentu memiliki kelebihan dan kekurangan.
Adakalanya kita memilih sebuah buku, namun ternyata isi buku atau materi dalam buku
tersebut kurang memuaskan, seperti terdapat kekurangan dari segi bahasa yang digunakan,
materi yang kurang lengkap dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Report ini untuk bisa lebih
memahami isi buku yang di kritisi beserta buku pembandingnya agar dapat menambah ilmu
serta pemahaman tentang Bahasa Indonesia selain itu Critical Book Report ini juga dapat
bermanfaat untuk mempermudah pembaca lain dalam memilih buku referensi, terkhusus pada
pokok pembelajaran Bahasa Indonesia.

B Tujuan CBR

1. Penyelesaian tugas matakuliah Bahasa Indonesia


2. Menambah pengetahuan serta pemahaman mengenai Bahasa Indonesia
3. Mengulas isi buku
4. Meningkatkan kemampuan dalam memahami dan menyimak isi buku
5. Menguatkan ingatan kita dengan membaca buku
6. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam sebuah buku.
7. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh bab dari
buku utama dan dua buku pembanding.
8. Membandingkan isi buku utama dan buku pembanding

1
C. Manfaat CBR
1. Mahasiswa dapat lebih memahami dan juga dapat meningkatkan pengetahuan tentang
materi Bahasa Indonesoa
2. Mahasiswa dapat berfikir kritis dalam mencari informasi yang ada di dalam buku utama
maupun pembanding.
3. Mahasiswa dapat mengetahui buku mana yang paling baik diantara buku utama dan
pembanding.

D. Identitas Buku

a) Buku Pembanding 1
1. Judul buku : Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, dan Tesis
2. Pengarang : Ir. I Made Wirartha, M.Si
3. Penerbit : CV. ANDI YOGYAKARTA
4. Tahun terbit : 2005
5. Kota terbit : YOGYAKARTA
6. Tebal buku : 186 hlm
7. Ukuran : 16 x 23 cm
8. ISBN : 979-763-165-6

b) Buku Pembanding 2
1. Judul buku : Menulis Karya Ilmiah Artikel, Sripsi, Tesis, dan Disertasi

2. Pengarang : Etty Indrianti, Ph.D.

3. Penerbit : PT. Gramedia Utama

4. Tahun terbit : 2001

5. Kota terbit : Jakarta

6. Tebal buku : 120 halaman

7. ISBN : 979-686-553-X

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

(BUKU UTAMA)

BAB I
PENYUSUNAN DAN PENGAJUAN USULAN PENELITIAN

Dalam menyusun usulan penelitian ini, tidak ada tata cara serupa yang bisa diberlakukan
untuk segala jenis penelitian. Walalupun demikian, disarankan agar usulan penelitian disusun
secara realistis, komperhensif dan terperinci.

Usulan penelitian kadang disebut proposal atau desain penelitian yang disusun oleh
mahasiswa merupakan konsep yang bersifat sementara. Bersifat sementara karena usulan ini
masih harus dikaji dan disempurnakan lebih lanjut melalui proses konsultasi dengan dosen
pembimbing atau melalui seminar tentang proposal

Bagi penenliti sendiri, ada beberapa hal yang bisa dipakai untuk menilai rencana atau usulan
penelitiannya, yaitu:
1. Latar belakang pengetahuan penelitian
2. Persoalan data
3. Cara pengambilan sample
4. Maksud, tujuan dan manfaat
5. Teknik analisis

A. Unsur-unsur usulan penelitian


1. Judul penelitian merupakan cerminan dari keseluruhan usulan penelitian
2. Penegasan masalah dalam kebanyakan “proposal”
3. Latar belakang penelitian memuat alasan-alasan mengapa topic seperti yang tercantum
pada judul
4. Tinjauan kepustkaan. Mengemukakan berbagai teori yang relevan dengan topic penelitian
5. Hipotesis atau pertanyaan penelitian kesimpulan hasil kajian terhadap teori
6. Tujuan dan manfaat penelitian

3
7. Metode penelitian. Jika menggunakan metode ini akan menjelaskan populasi dan sample
penelitian.
8. Daftar kepustakaan adalah salah satu petunjuk apakah mahasiswa menyiapkan diri
dengan landasan teori yang terkait dengan topiknya atau belum.

B. Pengajuan usulan penelitian


Bagi mahasiswa yang diwajibkan menulis skripsi, usulan penelitian tersebut harus
diajukan kepada dosen pembimbing. Sudah tentu usulan tersebut harus memperoleh
persetujuan dosen pembimbing. Terkandang mahasiswa bukan hanya melalukan
kekeliruan saat penyusunan usulan, melainkan juga pengajuan. Ada dua kekeliruan yang
sering dilakukan mahasiwa. Pertama, hanya mengajukan judul. Tak sedikit mahasiswa
yang akan mengadakan penelitian untuk menyusun skripsi dating kepada dosen
pembimbing atau kejurusan berkonsultasi mengenai usulan penelitian hanya
menyodorkan beberapa judulnya saja, tanta disertai penjelasan apapun seperti yang
disyaratkan oleh usulan penelitian tang lengkap

Usulan penelitian yang dikembangkan secara tepat merupakan strating point mahasiswa
untuk dapat meneruskan kegiatan penelitian. Oleh sebab itu, dalam usulan penelitian
perlu ada hal-hal pokok yang seharusnya dicantum pada usulan penelitian tersebut.

C. Penilaian kelayakan usulan penelitian


Suatu usulan peneli
tian akan disetujui apabila memenuhi persyaratan tertentu, meliputi materi isi usulan
penelitian, teknik penulisan usulan penelitian, dan rujukan. Ketiga hal tersebut memberi
gambaran meneganai bobot skripsi yang akan ditulis oleh mahasiwa.

D. Materi isi usulan penelitian


1. Latar belakang
Bagian ini memuat secara ringkas masalah yang akan diajukan kepada pembimbing
skripsi
2. Perumusan masalah
Usulan penelitian perlu merumuskan masalah pokok yang akan diteliti
3. Tujuan penulisan
Bagian ini memuat tujuan penulisan usulan penelitian.

4
4. Analisis
Bagian ini membuat uraian teknik analisis yang akan dipergunakan.
5. Rencana isi
Bagian ini, memuat rincian rencana isi dari keseluruhan bab. Rencana isi berbeda
dengan daftar isi.
6. Daftar pustaka
Bagian ini memuat daftar pustaka yang akan dipergunakan sebagai acuan dalam
menulis usulan penelitian.

E. Teknik penulisan
1. Penyusun harus menghindari penggunaan bahasa lisan sehingga penulisan proposal
didasarkan pada habasa tulis formal
2. Penyusun harus mematuhi tatabahasa dan tatatulis dalam bahasa Indonesia dengan
baik sebab pembaca mengganggapnya telah memahami aturan yang berlaku
3. Penyusun usulan penelitian hendaknya mengemukakan gagasannya dengan singkat,
ringkas, jelas, dan tidak berbelit-belit
4. Jangan membuat tujuan terlalu banyak, satu saja sudah cukup
5. Penulis hendaknya menggunakan pendekatan dedukatif dalam menyampaikan
gagasan

F. Rujukan
Rujukan atau sumber pustaka sangat penting untuk memahami kedalaman penyusunan
usulan penelitian. Seoramg dosen pembimbing sangat memperhatikan rujukan apa saja
yang menjadi dasar-dasar penyususan usulan penelitian.

Penyusunan rujukan harus memperhatikan hal-hal berikut:


1. Kumpulkan sumber-sumber yang relevan
2. Dokumentasikan sebagai pendapat yang relevan tersebut dalam suatu kartu
3. Seleksilah bagian-bagian yang penting dari kumpulan materi usulan penelitian
tersebut
4. Buatlah daftar buku yang telah dipilih dalam procedure ketiga di atas.

5
BAB II
BAGIAN-BAGIAN USULAN PENELITIAN

A. Bagian awal usulan penelitiian


Bagian awal usulan penelitian mencakup judul dan halaman persetujuan. Halaman judul
memuat judul, maksud usulan penenlitian, lambing universitas

Ada beberapa pedoman pembuatan judul usulan penelitian, yaitu:


a. Judul usulan penelitian dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan
dengan tepat masalah atau topic masalah yang hendak diteliti sehingga tidak membuka
peluang salah penafsiran
b. Sete lah judul, bagian bawah diketikkan maksud usulan penenlitian, yaitu untuk
menunujukkan skripsi S1 dalam program studi yang ada
c. Halaman ini juga mencantumkan lambing universitas dengan diameter 4 cm atau
berukuran 4cm x 4cm
d. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat
e. Nama instansi: contoh jurusan social ekonomi pertania, fakultas pertania. Universitas
udayana
f. Waktu pengajuan usulan penenlitian

B. Bagian utama usulan penenlitian


Bagian utama usulan penelitian, berisikan pendahuluan, yang memuat latar belakang masalah
penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan penenlitian, keaslian penelitian, manfaat
penelitian dan ruang lingkup penelitian, kemudian juga tidinjau pustaka, landasan teori,
kerangka pemikiran dan hipotesis, serta metode penelitian

 pendahuluan
pendahuluan memuat gambaran secara singkat dan jelas tentang penelitian yang akan
dilakukan. Pendahuluan memuat sesuatu yang jelas dan latar belakang mengapa
penelitian itu perlu dilaksanakan.
 Latar belakang masalah penelitian
Setiap penelitian yang diajukan harus menyampaikan latar belakang masalah yang nyata-
nyata memerlukan pemecahan.Latar belakang masalah yang jelas akan memudahkan

6
perumusan masalah. disini secara garis besar diuraikan masalah yang jelas akan
memudahkan perumusan masalah.
 Perumusan masalah penelitian
Perumusan masalah penelitian berisi uraian yang merupakan abstarksi dari latar belakang
masalah penelitian dan rumusan masalah dalam bentuk kalimat latar belakang masalah
penelitian dan rumusan masalah dalam bentuk kalimat.
 Tujuan penelitian
Apa yang ingin dicapai dalam penelitian harus dikemukakan dengan jelas dan tegas. Juga,
usahakan sinkronisasi antara masalah penelitian, tujuan penelitian dan kesipulan yang
kelak diperoleh.
 Keaslian penelitian
Penelitian yang akan dilakukan hendaknya asli, dalam artian bahwa masalah yang dipilih
belum pernah diteliti oleh penelitian sebelumnya.
 Manfaat penelitian
Manfaat penelitian menyatakan sampai seberapa jauh penelitian ini bermanfaat bagi
pengembangan Ilmu pengetahuan dan bagi kegunaan praktis (guna laksana).
 Ruang lingkup penelitian
Ruang lingkup penelitian menjelaskan pembatasan penelitian dari aspek metodelogi
spenelitian, variable yang dipergunakan dan keadaaan yang tidak menjadi cakupan
penelitian.

7
BAB III
Metode Penulisan Skripsi Dan Tesis

A. Pengertian Skripsi dan tesis


Sripsi adalah karya tulis ilmiah seorang mahasiswa dan menyelesaikan program S1.
Sripksi tersebut adalah bukti kemampuan akademik mahasiswa bersangkutan dalam
penelitian dengan topic sesuai bidang st studinya. Skripsi disusun dan dipertahankan
untuk mencapai gelar sarjana starata satu. Biasanya, sripsi menjadi salah satu syarat
kelulusan.

Laporan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa lazim dinamakan Skripsi.
Skripsi ini harus mengikuti format tertentu seperti yang telah digariskan oleh perguruan
tinggi bersangkutan. Yang dimaksud dengan format skripsi adalah keseluruhan bagian
yang perlu ada pada suatu skripsi, yaitu bagian awal skripsi, badan akhir sripsi.

Adapun tesis adalah karya tulis ilmiah resmi sebagai tugas akhir mahasiswa yang
menyelesaikan program studi S2. Tesis tersebut merupakan bukti kemampuan yang
bersangkutan dalam penelitian pengembangan ilmu pada salah satu disiplin ilmu. Tesis
memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Berfokus pada kajian mengenai salah satu isu sentral yang tercakup dalam salah satu
disiplin ilmu, sesuai disiplin ilmu yang ditekuni
2. Merupakan pengujian empiric terhadap posisi teoritik tertentu dalam disiplin ilmu yang
dipelajari walaupun tidak harus menemukan suatu pertemuan baru
3. Menggunakan data primer (data yang dikumpulkan dari lapangan untuk penelitian
lapangan atau data yang langsung didapatkan dari responden untuk penelitian social
ekonomi)
4. Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar

B. Bagian-bagian skripsi
Sama halnya dengan usulan penelitian, skripsi juga terdiri atas bagian, yaitu bagian awal,
bagian utama, dan bagian akhir, tetapi isinya lebih luas daripada usulan penelitian.
Bagian-bagian skripsi tersebut dijelaskan sebagai berikut

8
 Bagian awal skripsi pada dasarnya mencakup halaman sampul depan, halaman judul,
halaman persyaratan, abstrak, ringkasan halaman persetujuan riwayat hidup, kata
pengantar, daftar isi, daftar table, daftar gambar, dan daftar lampiran
 Bagian utama skripsi bagian uatam mengandung bab (1) pendahuluan, (2) tinjauan
pustaka, (3) landasan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis, (4) metode penelitian (5)
gambaran umum daerah penelitian, (6) hasl penelitian dan pembahasan serta, (7)
kesimpulan dan saran.

C. skripsi bagi mahasiswa


skripsi sering menjadi momo mahasiswa semester akhir. Mengapa demikian? Hal ini
disebabkan tak adanya kebiasaan menulis pada mahasiswa dalam artian karya tulis
ilmiah. Fenomena ini berlangsung hampir di semua lingkungan perguruan tinggi.

Sebagai sebuah karya ilmiah, skripsi mempunyai peranan dalam kacah akademis di
lingkungan perguruan tinggi. Sebagai karya ilmiah, skripsi:

1. Merupakan kegiatan belajar yang mengarahkan mahasiswa untuk mengintegrasikan


pengalaman belajarnya dalam menghadapi suatu masalah secara mendalam
2. Merupakan saranan kegiatan belajar mahasiswa untuk meningkatkan kemampuannya
dalam mengintegrasikan pengalaman dan keterampilan yang telah diperoleh
3. Memberikan peluang kepada mahasiswa untuk melatih diri dalam hal mengemukakan dan
menyelesaikan masalah secara mandiri dan ilmiah.
Menulis skripsi atau tesis berbeda dengan menulis makalah (tugas dari mata kuliah
tertentu). Dalam menulis makalah, mahasiswa diberi kebebasan sepenuhnya dalam
mengembangkan ide atau gagasan yang ditulis dalam makalahnya.

BAB IV
9
Aturan-aturan khusus penulisan skripsi dan tesis

A. Kertas dan huruf


Naskah asli skripsi dan tesis memakai kertas HVS 70gr dan salinannya boleh berupa
fotocopy. Ukuran kertas adalah kuarto (21cm x 28 cm). Naskah asli skripsi boleh
diketik dengan mesin ketik huruf pika (satu inci memuat 10 huruf) dengan pita mesin
ketik masih baru dan tidak dianjurkan menggunakan pita kombinasi

B. Penomoran Halaman
Semua halaman dalam skripsi diberi nomor. Mulai dari sampul dalam sampai daftar
lampiran, nomor halaman menggunakan angka romawi kecil contoh (I, ii, iii, iv, v dan
seterusnya). No halaman ditulis di bawah bagian tengah, 3cm di bawah.

C. Spasi
Naskah skripsi dan tesis deketik 1,5 spasi (1 ½ spasi), kecuali hal-hal yang khusus
pada satu muka halaman, dengan batas-batas: 4 cm dari pinggir kiri, 3cm dari pinggir
kanan dan 3 cm dari batas atas bawah huruf pinggir kanan diusahakan lurus.

D. Alinea
Setiap alinea dalam naskah skripsi dan tesis harus membawa satu pokok pikiran.
Awal satu alinea, dimulai Sembilan ketukan ke dalam dari marjin kiri. Alinea diketik
tiga spasi di bawah judul (bab, subbab maupun subsubbab).

E. Catatan kaki
Catatan kaki atau (footnote) dipakai untuk memberikan keterangan yang
dikemukakan pada teks dan table. Catatan kaki dapat diapakai untuk menunjukkan
sumber pustaka yang tidak dipublikasikan secara resmi misalnya hasil wawancara
dengan seseorang, keterangan diperoleh pada saat observasi.

F. Bilangan dan satuan

10
Penggunaan bilangan atau lambing pada awal suatu kalimat hendaknya dihindari.
Seandainya dimulai dengan suatu bilangan atau lambing maka bilangan atau lambing
tersebut harus dieja.

G. Nama latin, kata bahasa asing dan daerah


Istilah latin, asing dan daerah dicetak miring (jika naskah sjripsi diketik dengan
computer) atau diberi garis bawah jika diketik dengan mesin ketik.

H. Penulisan judul bab


Judul bab ditempatkan di tengah-tengah bagian atas halaman baru dengan huruf
kapital tanpa diakhiri tanda baca titi. Didepan judul bab dicantumkan angka romawi
besar yang menyatakan nomor bab tersebut.

I. Cara penulisan sumber pustaka dalam teks


Cara penulisan pustaka didalam teks dengan sistem nama-tahun harus sesuai dengan
cara penulisan di da;am daftar pustaka.

J. Table
Suatu table tediri atas nomor table, judul table, badan table dan keterangan table

K. Gambar
Gambar meliputi bagian, grafis, peta dan foto. Suatu gambar harus dicantumkan
lengkap dengan nomor dan judul gambar. Gambar ditempatkan tiga spasi di bawah
dan di atas teks.

(BUKU PEMBANDING)

11
BAB I
Langkah-langkah pengumpulan dan penyusunan bahan tulisan

Bab satu ini membahas proses penulisan, yang berupa cara mengumpulkan bahan tulisan
serta langkah-langkah menyusun bahan tulisan. Proses kegiatan ilmiah (pengumpulan dan
penyusunan bahan tulisan) ini meliputi:

1. Studi kepustakaan
2. Perumusan ide/permasalahan, yang merupakan bagian dari pengantar
3. Perumusan hipotesis
4. Perumusan hasil yang diharapkan dan anlisis statistic

A. Studi kepustakaan
Menulis karya ilmiah atau skripsi (starta 1), tesis (starta 2), disertasi (starta 3) merupakan
bagian dari tugas akademik mahasiswa penulisan yang menjalankan program-program
pendidikan.
Dalam membuat anotasi pustaka, sebaiknya data-datanya ditulis lengkap:

 Nama pengarang, tahun terbit, judul tulisan buku, nama penerbit, kota terbit, edisi
berapa, edisi berapa. Bila ada kutipan, diambil dari halaman brapa.
 (untuk jurnal) nama pengarang, tahun terbit, judul karangan, nama jurnal, nomor,
volume, dan nomor halaman harus disebutkan secara kengkap dan benar.

B. Perumusan ide/permasalahan
Perumusan ide/permasalah adalah bagian pengantar. Merumuskan permasalah penelitian
akan lebih baik hasilnya bila dilandasi dengan studi kepustakaan yang memadai.
Contoh berikut ini adalah pertanyaan penelitian yang dimulai dengan konteks yang
berupa kutipan.

C. Perumusan hasil yang diharapkan dan analisis statistic

12
Perumusan hasil yang diharapkan dan analisis statistic dibuat dalam proposal/usulan
penelitian. Hal ini berguna untuk mempersiapkanm, memperbaiki, menambah, dan
mengurangi variable yang akan dikumpulkan selama penelitian. Sebaiknya perumusan
hasil yang diharapkan dan analisis statistic dilakukan dengan membuat table-tabel.

BAB II
Kerangka tulisan ilmiah

Bila bab satu ini mengulas cara pengumpulan dan menyusun bahan tulisan ilmiah, maka bab
dua lebih berfokus pada isian tulisan. Bagian-bagian dalalm tulisan ilmiah, terutama dalam
jurnal ilmiah, antara lain:

1. Judul tulisan
setiap judul ilmiah harus mempunyai judul yang menggambarkan isi tulisan. Kadang-
kadang, penulis mengubah judul setelah keseluruhan tulisan selesai, karena dirasa lebih
sesuai dengan isi.
2. Nama dan alamat penulis
Setiap jurnal ilmiah mempunyai aturan tentang penulisan nama penulis, baik dengan
mencantumkan gelar akademik dan profesi maupun tidak, misalnya: psikologo,
entomolog, penelitian, dan lan-lain.
3. Abstrak
Menurut Day (1979), abstrak tulisan ilmiah harus (1) menyatakan tujuan dan skop
penelitian, (2) menerangkan bahan dan metode yang dipakai, (3) meringkas hasil, dan (4)
menyatakan kesimpulan utama.
4. Pengantar
Pengantar harus padat, tepat informasi, serta mengandung pertanyaan penelitian dan
jawaban sekaligus. Oleh karena itu, pengantar menjadi bagian penting pada tulisan
rangkuman penelitian dan konteks penelitian yang berhubungan dengan penelitian-
penelitian lainnya,

5. Permasalahan penelitian

13
Pada tulisan yang panjang (misalnya tesis atau disertasi), permasalahan penelitian ini
merupakan penegasan kembali permasalahan yang ditulis pada pengatar, tetapi lebih
diperluas dan lebih mendetail pemaparannya.
6. Bahan dan cara penelitian
Bila kita selesai melalukan penelitian dan akan mulai menulis tulisan ilmiah, bab yang
paling ,udah ditulis lebih dahulu adalah bahan dan cara penelitian.
7. Hasil
Kesalahan yang paling sering dijumpai dalam penulisan hasil adalah disertakannya
interpretasi hasil dan diskusi ke dalam bab hasil. Kita juga tidak perlu mengulangi laporan
tentang bahan dan cara penelitian pada bab ini.
8. Pembahasan
Pembahasan adalah bab yang paling sulit disusun karena sebelumnya kita harus
mendapatkan informasi mengenai hasil penelitian-penelitian terdahulu sebagai bahan
perbandingan.
9. Kesimpulan
Dalam kesimpulan ilmiah yang pendek, kesmipulan sebagai subjudul acapkali tidak ada,
karena digabungkan dalam pembahasan. Bila ada kesimpulan sebagai subjudul tersendiri
pada tulisan ilmiah yang pendek, isinya harus ringkas dan menunjuk 3 sampai 5 poin
penting kesimpulan umum.
10. Ucapan terimakasih
Ucapan terimakasih harus ditulis untuk mereka (nama individu, organisasi, dan institusi)
yang telah membantu terlaksanannya penelitian dan penulisan sampai selesai.Bantuan
untuk mengumpulkan sumber data, daftar pustaka, imterpretasi tulisan bai oleh individu
maupun institusi dan organisasi harus dihargai dengan ucapan terimakasih.
11. Daftar pustaka
Daftar pustaka diletakkan sesudah ucapan terimakasih pada jurnal ilmiah.

14
(BUKU PEMBANDING)

BAB 1
LANGKAH-LANGKAH PENGUMPULAN DAN PENYUSUNAN
BAHANTULISAN

1.1 Studi Kepustakaan

Untuk membuat karya ilmiah, langkah awal yang harus dilakukan adalah studikepustakaan.
Namun, sebelum melakukan studi pustaka, kita harus menentukan topik apayang kira-kira
akan diteliti. Selain buku, jurnal juga sangat penting untuk bahan penulisanilmiah.Dalam
membuat anotasi pustaka, sebaiknya data-datanya ditulis lengkap :

 Nama pengarang, tahun terbit, judul tulisan/buku, nama penerbit, kota penerbit,edisi
keberapa. Bila ada kutipan, diambil dari halaman berapa.
 (untuk jurnal) nama pengarrang, tahun terbit, judul karangan, nama jurnal, nomor,volume,
dan nomor halaman harus disebutkan secara lengkap dan benar.

1.2 Perumusan Ide/ Permasalahan

Perumusan permasalahan yang baik harus diberi konteks sebelum masalah dipaparkandan
alasan penelitian dikemukakan. Yang dimaksud konteks disini adalah penggambaranlatar
belakang sampai timbulnya permasalahan. Pertanyaan penelitian, Apakah tradisi mengunyah
daun koka meluas dikalangan penduduk dataran tinggi di Andes pada zaman prasejarah
seperti halnya pada masasekarang?

Konteks ,“Kerusakan pada gigi terjadi dengan diskolorasi gigi, yaitu menjadi berwarna coklat
atau hjau, di mana pigmennya kemungkinan berasal dari daun koka. Namun, dapatdipastikan
bahwa hanya sedikit jumlah penduduk yang mempunyai kerusakan besar padagigi mereka;
hal ini mungkin dikarenakan lebih sedikit tradisi mengunyah daun koka di daerah pantai
daripada di dataran tinggi…(pada masyrakat Andes kuno) (Leigh 1937: 290-291).”

Isi perumusan ide, Penelitian ini bertujuan untuk memberi bukti klinis pengunyah daunkoka
dengan mempelajari efek mengunyah daun koka pada gigi-geligi pengunyah daun kokadan
bukan pengunyah daun koka masyrakat kontemporer sebagai kontrol.

15
1.3Perumusan Hipotesis

Hipotesis dirumuskan berdasarkan penelitan-penelitian terdahulu dan hasil penelitianyang


diharapkan. Menurut (Loeke, Spirduso, dan Silverman, 1987; dalam Rudestam & Newton,
1992), hipotesis yang baik harus :

a. Bebas dari kedwiartian 

b. Mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih

c. Berimplikasi tes empirik.

1.4 Perumusan Hasil yang Diharapkan dan Analisis Statistik

Perumusan hasil yang diharapkan dan analisis statistik dibuat dalam


proposal/usulan penelitian. Hal ini berguna untuk mempersiapkan, memperbaiki, menambah,
dan mengurangivariabel yang akan dikumpulkan selama penelitian. Pembuatan tabel hasil
yang diharapkanmembantu pengumpulan data secra optimal. Demikian pula rencana analisis
statistic yangakan dilakukan.

BAB 2 KERANGKA TULISAN ILMIAH

2.1 Judul Tulisan

Judul merupakan bagian penting tulisan karena merupakan bagian yang akan dibuatindeks
dalam katalog. Perlu diingat bahwa judul sebaiknya tidak terlalu umum, tidak terlalu panjang,
tidak mengandung singkatan, dan harus menggambarkan isi tulisan.

2.2 Nama dan Alamat Penulis

Umumnya gelar akademik dan profesi penulis tidak dicantumkan, terutama pada jurnal-
jurnal ilmiah. Kadangkala jumlah penulis lebih dari satu. Oleh karena itu dalammengurutkan
nama penulis kita harus memperhatikan etika penulisan, yaitu penulis yang paling banyak
kontibusinya dalam penelitian dan penulisan ditempatkan di urutan pertama.

16
2.3 Abstrak

Menurut Day (1979), abstrak tulisan ilmiah harus (1) menyatakan tujuan utama dan
skop penelitian, (2) menerangkan bahan dan metode yang dipakai, (3) meringkas hasil, dan (4
)menyatakan kesimpulan utama.

 2.4 Pengantar

Pengantar harus mengandung empat hal pokok, yaitu:

1. Sifat dan skop masalah yang akan diteliti


2. Tinjauan kepustakaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti
3. Cara dan bahan penelitian (harus diungkapkan)
4. Hasil penelitian.Pada pengantar, sebelum pernyataan masalah dibuat, perlu didahului
denganconsensus/konteks. Jadi, urutan yang harus ada di dalam Pengantar adalah
- Konsensus/konteks
- Masalah: kondisi yang tidak stabil
- Akibat kondisi yang tidak stabil
- Tanggapan: solusi atau janji solusi.

2.5 Permasalahan Penelitian

Pada tulisan yang panjang (misalnya tesis atau disertasi), permasalah penelitian dapat
ditulis pada bab tersendiri. Permasalahan penelitian ini merupakan penegasan kembali
permasalahanyang ditulis Pengantar, tetapi lebih diperluas dan lebin mendetail
pemaparannya.

2.6 Bahan dan Cara Penelitian

Bila kita selesai melakukan penelitian dan akan mulai menulis btulisan ilmiah, bab
yang paling mudah ditulis lebih dahulu adalah Bahan dan Cara Penelitian. Selain sumber bah
an penelitian, jumlah subjek penelitian juga perlu disebutkan. Dalam bab Bahan dan CaraPen
elitian keduanya harus diuraikan secara mendetail supaya peneliti lain bisa mengulangcara
penelitian kita.

2.7 Hasil

 Hasil harus benar-benar memuat hasil penelitian saja, sedangkan interpretasi dandiskusi
diletakkan pada Pembahasan. Hasil harus berisi fakta-fakta saja, yang pada prinsipnyaterdiri

17
dari tabel, gambar, grafik (termasuk dalam gambar), ringkasan hasil, dan grafik dalamteks.
Dalam memaparkan hasil, kita sering kali harus menggunakan lambing bilangan/angkadi
dalam kalimat. lambing bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata
ditulisdengan huruf kecuali jika lambing-lambang bilangan ini dipakai secara berurutan.

2.8 Pembahasan

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan Pemabahasanseperti
yang dikemukakan oleh Rudestam & Newton (1992: 123-124)

1. Analisis data harus dipaparkan di bab Hasil


2. Jangan mengulang atau merumuskan kembali hal-hal yang telah dikemukakan
3. Bila terdapat kekurangan pada cara pengumpulan data, akui sebagai keterbatasan,
dantidak perlu membla dirib dengan minta maaf.
4. Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjt harus singkat.
5. Pembahsan adalah bagian tulisan yang mengutamakan kreativitas berpikir,kemampuan
berpikir secara logis, dan terfokus, serta pengembangan interpretasi.
6. Teruskan mencari dan membaca literature terbaru yang relevan untuk dibahas
dalamPembahasan.

2.9 Kesimpulan

Dalam tilisan ilmiah yang pendek, kesimpulan sebagai subjudul acapkali tidak ada,karena
digabungkan dalam pembahasan. Bila ada kesimpulan sebagai subjudul tersendiri pada
tulisan ilmiah yang pendek, isinya harus ringkas dan menunjuk 3 sampai 5 poin
pentingkesimpulan umum.

2.10 Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih harus ditulis untuk mereka (nama individu, organisasi, daninstitusi)yang
telah membantu terlaksanannya penelitian dan penulisan sampai selesai.Bantuan untuk
mengumpulkan sumber data, daftar pusaka, interpretasitulisan baik olehindividu maupun
institusi dan organisasi harus dihargai dengan ucapan tterima kasih

18
Bab 3
Penulisan Yang Efektif: Singkat, Jelas, Tepat, Aliran Logika Lancar, DanKoheren

Penulisan yang efektif pada tingkat intrakalimat dan antar kalimat akan
memebentukfundamen yang kuat bagi pembentuk paragraf yang baik. University of chicago,
the little redschoolhouse of chicago (LRS, 1995), menganjurkan jurus-jurus penulisan yang
mudahdimengerti yang kemas dalam sepeluh perintah:

1. ungkapkan tindakan penting dengan kata kerja yang tepat, bukan dengan kata benda.

2. letakkan pelaku subjek sedekat mungkin dengan kata kerja.

3. Letakkan informasi lebih singkat sebelum informasi yang panjang dan kompleks

4. pelihara integritas atau kesatuan

5. letakkan informasi yang familier dan berulang di awal kalimat.

6. letakkan informasi baru dan tidak terduga di akhir kalimat dan berilah penekanan ( stress).

7. susunlah tali-tali topik untuk membentuk paparan informasi yang koheren dan konsisten

8. buatlah rancangan issue untuk setiap paragraf tulisan anda. Setiap issue harus
berkaitandengan isi diskusi di bagian akhir paragraf sebelumnya.

9. rumuskan sentence point (maksud-maksud kalimat) yang tepat untuk setiap discours


(unittulisan)

10. biasakan untuk meletakkan sentence point di bagian akhir issue, jangan di bagian
akhirdiskusi

Penekanan teks ( stress) : terdapat pada tingkat intrakalimat dan antarkalimat. Bagianini
berisi informasi yang perlu/diinginkan di tekankan dan diletakkan pada akhirkalimat Tali-tali
topik (thematic strings): terdapat pada tingkat intrakalimat dan antar kalimat.Istilah ini
menunjuk pada topik-topik kalimat yang saling berkaitan, yang biasanyadiletakkan di awal
setiap kalimat. Topik kalimat adalah hal yang menjadi topik pembicaraan dalam kalimat,
tetapi bukan ide utama.

19
 Issue :  dalam konteks ini issue adalah bagian pendahuluan pada paragraf yangmengantar
pembaca ke masalah yang akan didiskusikan dalam paragraf tersebut. Jadi,dalam hal ini,
issue  adalah tentang lokasi/letak, dan bukan tentang apa paragraftersebut

Diskusi (discussion): istilah diskusi menerangkan tentang posisi/letak, yaitu pada bagian


akhir kalimat. Isinymelanjutkan informasi yang anda tulis pada bagian issue di awal paragraf.

3.2. Jenis-Jenis Paragraf dan Pengembangannya

Menurutut Widyamartaya (1990), berdasarkan tempat dan fungsinya, paragraf dibagi menjadi
3, yaitu paragraph pengantar, pengembang, dan penutup.

Widyamartaya (1990) juga mennyatakan bahwa dalam bentuk unit tulisan, paragraf dapat


dibagi menjadi paragraphnaratif, deskriptif, ekspoditoris, dan argumentative.Kane (1988),
menyatakan bahwa paragraph ekspositoris memuat fakta-fakta, ide-ide,dan keyakinan-
keyakinan. Dari sudut pandang cara penalaran, paragraph dikategorikansebagai paragraf
induktif, deduktif, dan induktif-deduktif. Dengan demikian, paragraph dapatdiklasifikasi
berdasarkan isi, tempat, dan fungsi.

3.3. Menuangkan Gagasan Panjang: Paralelisme dan Keseimbangan

Untuk menuangkan gagasan yang kompleks. Kira dapat menggunakan strukturkalimat yang
disusun secara parallel(paralelisme) dan keseimbangan.

3.3.1. Paralelisme

Cabang-cabang kalimat ini dihubugkan dengan induk/batang kalimat dengan kata-kata


seperti: dian, atau, tetapi

Contoh: 1.Tingginya dialysis

jangka panjang menimbulkan petanyaan-pertanyaan tentang manfaatnya bagi para pasien dan


kekhawatiran-kekhawatian tentang masa depan program.Batang : tingginya dialysis jangka
panjangmenimbulkanCabang : pertanyaanpertanyaan tentang manfaat bagi para pasien danCa
bang : kekhawatiran-kekhawatiran tentang masa depan program

20
3.3.2. keseimbangan

Keseimbangan kata-kata muncul pada posisi yang sama pada cabang-cabang parallel dengan
mempersamakan dan mengontraskan isi kaliamt

3.4. membuat argumentasi

Dalam membuat tulisan ilmiah, penulisa kerap kali dihadapkan pada keadaan harusmembuat
argumentasi. Hali ini, selain menurut cara berpikir yang kritis dan sistematis,
jugamemerlukan pengetahuian akan elemen-elemen yang harus ada di dalam
argumentasi.Argumentasi yang kuat harus mengandung:

1. Klaim
2. Bukti alternatif dan bukti kontradiktif
3. Garansi/justifikasi
4. Kompromi
5. Dan sumber asset.

3.5. kesinambungan Antarbab

kesinambungan antarbab diciptakan dengan memberi satu-dua kalimat yangmenyatakan isi


bahasan bab sebelumnya untuk menuju ke bab berikutnya.Kesinambungan antarbab dibangun
dengan penjelasan singkat berupa satu-duakalimat dan, yang lebih penting, dengan tema-tema
bab yang saling berkaitan. Tanpa

 keterkaitan tema, keseluruhan karangan menjadi tidak koheren dan tidak menyatu,
bahkandapat menimbulkan kesan asal “comot” dan temple saja.

BAB 4 PRESTASI LISAN DAN POSTER

Prestasi lisan dilakukan untuk: mempertahankan disertasi, mengajukan usulan penelitian


pada aplikasi dana peneliti, dan melaporkan hasil penelitian pada seminar-seminarilmiah.
Presentasi poster dilakukan bersamaan dengan presentasi lisan dalam seminar-seminar
ilmiah. Presentasi poster memiliki keuntungan lebih dibandingakan presentasi lisankarna
lebih banyak waktu diskusi bisa digunakan oleh pemirsa yang tertarik pada hasil penelitian
kita.

21
BAB III
PERBANDINGAN ISI BUKU

Kelebihan Isi buku

A. Keterkaitan antar bab


Pada Buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis karya Ir. I
MadeWirartha, M. Si tahun 2006, Keterkaitan materi antara paragraf satu dengan yang
lainnyasaling berkaitan. Penyusunan materi yang rapi dan saling terkait misalnya, pada
pembahasansub judul akan dijabarkan dan pembahasan tersebut diurutkan secara sistematis
danlogis.Bahasan dalam buku ini antara lain tahapan penyusunan usulan penelitian, skripsi
dantesis serta metode penyusunan skripsi dan tesis. Buku ini juga menyinggung beberapa
metodeyang kerap digunakan dalam penelitian bidang sosial ekonomi agrikultur.Pada buku
Menulis Karya Ilmiah: Artikel, Skripsi, Tesis, dan Disertasi karya EttyIndriati, Ph.D., tahun
2006, keterkaitan antarbab dalam buku ini, terlihat pada penyampaianmateri dari bab
yang satu ke bab lain yang berdekatan dan antarsubbab dalam bab yangmencerminkan
hubungan yang logis. Pembaca akan membayangkan suatu ilmu sebagaisesuatu yang bulat
utuh dan menjadi satu kesatuan. Materi yang dibahas dalam buku inimeliputi: langkah-
langkah menyiapkan bahan tulisan, cara menyusun kerangka dan isitulisan, penulisan kalimat
dan paragrapf yang efektif serta koheren, tata cara penulisan tabeldan penyajian gambar, serta
latihan-latihan yang mendorong pembaca masuk ke dalam praktek penulisan.

B .Kemutakhiran isi Buku

Menurut saya buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis karya Ir.I Made
Wirartha, M. Si tahun 2006 sangat bagus sekali karena materi-materi yang dibahas
di buatnya dengant konsep-konsep dan kata kunci di setiap materinya yang dibahas. Isi bukud
an penjelasan dalam buku ini sudah lengkap, karena mengupas tuntas semuanya
dan jugamembahasnya semua satu per satu sehingga pembaca dapat memilah-milah satu per
satu darimateri tersebut dan Buku ini cocok digunakan untuk mahasiswa sebagai panduan
dan pedoman untuk menambah pengetahuan tentang tahapan penyusunan usulan penelitian,sk
ripsi dan tesis serta metode penyusunan skripsi dan tesisDalam buku Menulis Karya Ilmiah:
Artikel, Skripsi, Tesis, dan Disertasi karya EttyIndriati, Ph.D.

Kelemahan Buku

22
A. Keterkaitan antar Bab

Dalam bukuPedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis karya Ir. I
MadeWirartha, M. Si tahun 2006 yang saya rangkum memiliki kekurang antar bab namun
tidak banyak kekurangan dari buku ini bahkan nyaris tidak ada kesalahan karena buku ini ben
ar- benar di susun secara teliti oleh penulis di bidangnya,jadi dari beberapa bab hanya sayasi
mpulkan kekurangannya menjadi satu bahasan tidak melalui penglihatan setiap
bab,kekurangannya yaitu kurangnya rangkuman sebagai inti dalam setiap bab itu, dan juga
masihkurang lebih banyak contoh lagi dalam setiap materi walaupun memang sudah ada
contohsetiap bab tetapi menurut saya masih kurang banyak dalam memberikan wawasan
tentangmaterinya.

B. Kemutakhiran isi Buku

Dalam bukuPedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis karya Ir. I
MadeWirartha, M. Si tahun 2006 ,Pada kemutakhiran isi buku ini saya juga
menganggap bahwa buku
ini sangat layak dan mutakhir untuk dipakai sebagai pedoman penulisan usulan penelitian, skr
ipsi dan tesis. Selain itu semua yang disajikan dalam bab ini masih adakaitannya dengan
kemajuan teknologi untuk mengikuti perkembangan zaman modern ini.Sedangkan pada
buku Menulis Karya Ilmiah: Artikel, Skripsi, Tesis, dan Disertasi karya EttyIndriati, Ph.D.,
tahun 2006, buku tersebut tidak memberikan dampak negatif bagi
para pembaca bahkan memberikan pelajaran yang sangat bermakna dan memberikan wawasa
n positif.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

23
Berdasarkan persamaan dan perbedaan dari duah buku di atas dapat kita ketahui bahwa buku
I lebih bagus dan lebih baik digunakan dalam proses belajar dan pembelajaran,sebab buku I
memiliki pembahasan yang lebih rinci dan jelas, sehingga para pembaca dapatmemahami
bagaimana cara penulisan karya ilmiah secara baik. Akan tetapi, bukan berarti buku II tidak
bagus digunakan untuk lebih mendalami penulisan karya ilmiah . Serta materiyang
disampaikan oleh buku I lebih lengkap dibandingkan buku II. Sedangkan buku I tidaksecara
lengkap menyampaikan pembahasan materi mengenai Menulis Karya Ilmiah Artikel,Skripsi,
Tesis dan Disertasi.

Saran dari saya yaitu untuk lebih memahami penulisan karya ilmiah sebaiknya
danseharusnya menggunakan dua buah buku atau lebih sehingga kita dapat lebih dalam lagi
ilmudan wawasan kita mengenai bagaimana penulisan karya ilmiah seperti Artikel, Skripsi,
Tesisdan Disertasi.

DAFTAR PUSTAKA

Made Wirartha, I .Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis.Yogyakarta.2006

24
Indriati ,Etty. Menulis Karya Ilmiah: Artikel, Skripsi, Tesis, dan Disertasi.Jakarta.2006

25

Anda mungkin juga menyukai