Anda di halaman 1dari 5

PELAKSANAAN PENINGKATAN AREAL LAHAN PERTANIAN

TAHUN ANGGARAN 2023

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Pertanian


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Prasarana Dan Sarana
Pertanian
Unit Eselon II/Satker : Direktorat Perluasan dan Perlindungan
Lahan, Direktorat Jenderal Prasarana dan
Sarana Pertanian
Kegiatan : Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Areal
Lahan Pertanian Anggaran 2023
Indikator Kinerja : Terpenuhinya Peningkatan Areal Lahan
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Unit
Volume : 1 Tahun

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Sistem pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan perlu
ditumbuhkembangkan dalam pembangunan di bidang pertanian melalui sistem
budi daya pertanian untuk menghasilkan produk pertanian nasional yang berdaya
saing dan mencapai kedaulatan pangan sehingga menjadi sumber kemakmuran
bagi petani maupun masyarakat Indonesia lainnya.
Konsep yang ditawarkan adalah dengan pelaksanaan pertanian modern yang
menekankan mekanisasi pertanian sebagai komponen penting dalam upaya
mencapai target swasembada pangan berkelanjutan. Konsep tersebut juga
menunjukkan perubahan total sistem usaha pertanian yang dianut saat ini dengan
sistem mekanisasi teknologi guna mencapai tujuan swasembada pangan
berkelanjutan tersebut. Pemahaman pertanian modern yang menggunakan
teknologi secara masif juga erat kaitannya dengan perubahan perilaku petani.
Perilaku petani dalam melaksanakan kehiatan usahataninya akan terkena dampak
luar biasa oleh intervensi teknologi eksternal yang ditawarkan kepada mereka.
Konsep pertanian modern tidak terpisahkan dari upaya optimalisasi sumber daya
lahan pertanian dan upaya meningkatkan daya saing sektoral. Pembangunan
sektor pertanian modern secara terus-menerus harus selalu didukung oleh
perekayasaan dan pengembangan inovasi yang sejalan dengan tuntutan dan
perkembangan sektor pertanian tersebut. Suatu pertanian modern dicirikan oleh
penerapan teknologi dan inovasi yang luwes dalam arti dapat disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan kegiatan produktif sektor pertanian, antara lain dengan
pengembangan dan penciptaan inovasi antisipatif yang berpandangan masa
depan. Inovasi futuristik demikian dapat berupa inovasi teknologi, inovasi sosial
kelembagaan, inovasi strategi pemasaran, dan lain-lain. Aspek-aspek modernisasi
dan futuristik tersebut harus dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan
sektor pertanian secara berkesinambungan.
Dari posisi petani, konsep pertanian modern tersebut akan mengubah perilaku
yang berhubungan dengan kegiatan berusahatani. Keragaman pemahaman dan
kesiapan petani dalam menerima intervensi eksternal berupa teknologi dan inovasi
lainnya akan mempengaruhi proses adopsi input modern eksternal tersebut.
Sebagai pelaku utama dalam kegiatan sektor pertanian, masyarakat petani harus
memperoleh jaminan terhadap akses yang layak yang mendukung kelancaran
usahatani produktif berkelanjutan sebagai basis meningkatkan ketahanan pangan
nasional. Dengan demikian upaya pembangunan pertanian modern harus menjadi
jembatan bagi petani dalam hal pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam,
sosial-ekonomi, inovasi teknologi dan sumber daya lainnya. Secara ringkas
pembangunan pertanian modern dapat didefinisikan sebagai “upaya
menggerakkan seluruh komponen pembangunan dalam suatu kelompok sosial
atau masyarakat yang memungkinkan petani sebagai pelaku utama pembangunan
pertanian mampu melaksanakan kegiatan usaha pertanian berbasis bisnis, yang
dicirikan antara lain oleh kemampuan menangkap peluang usaha dalam menghasilkan
komoditi yang dibutuhkan pasar”.

2. Gambaran Umum
Bahwa dalam rangka pencapaian kinerja salah satu tugas Ditjen PSP dalam
mendukung sistem budi daya pertanian berkelanjutan bertujuan untuk
meningkatkan dan memperluas penganekaragaman hasil Pertanian, guna
memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, industri dalam negeri,
dan memperbesar ekspor, meningkatkan pendapatan dan taraf hidup Petani,
serta mendorong perluasan dan pemerataan kesempatan berusaha dan
kesempatan kerja maka diusulkan untuk Kegiatan Peningkatan Areal Lahan
Pertanaman. Untuk Peningkatan Areal Lahan Pertanaman tersebut dapat kami
sampaikan bahwa Pengalokasian Kegiatan Pengelolaan Lahan adalah untuk
kegiatan-kegiatan dalam upaya menggerakkan seluruh komponen pembangunan
dalam suatu kelompok sosial atau masyarakat yang memungkinkan petani
sebagai pelaku utama pembangunan pertanian mampu melaksanakan kegiatan
usaha pertanian berbasis bisnis, yang dicirikan antara lain oleh kemampuan
menangkap peluang usaha dalam menghasilkan komoditi yang dibutuhkan pasar

B. Tujuan, Sasaran dan Manfaat Kegiatan


1. Tujuan
a. Membangun model percontohan pembangunan Agro Edu Wisata
b. Menjadi destinasi wisata baik domestik maupun manca negara yang ramah
lingkungan dan ramah pengunjung.
c. Menciptakan lapangan pekerjaan di wilayah setempat
d. Meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan menumbuhkan
perekonomian wilayah setempat sebagai dampak nyata pengembangan
lahan kawasan pertanian menjadi kawasan Agro Edu Wisata
e. Untuk sarana melakukan pembibitan tanaman
Dengan cuaca yang tidak menentu ini membuat tanaman mudah rapuh dan
juga karena cuaca pula akan berdampak terhadap kualitas panen
selanjutnya. Oleh sebab itu, dengan adanya Screen House ini tentu saja
akan bisa dijadikan sebagai sarana yang baik untuk mengerjakan proses
pembibitan tanaman.
f. Sebagai tempat untuk membudidayakan tanaman tertentu
Ada beberapa jenis tanaman yang bisa tumbuh jika dirawat di tempat-tempat
tertentu seperti tanaman holtikultura yaitu buah, sayur, bunga, tanaman
herbal, dan juga beberapa tanaman hias. Tentunya tanaman tersebut harus
membutuhkan tempat yang sangat terjaga baik mulai dari sinar matahari,
suhu, kandungan, dan air.
g. Sebagai sarana agro wisata
Selain memiliki kegunaan yang bisa dijadikan untuk salah satu sarana untuk
merawat tanaman, Screen house ini juga terkadang umumnya dipakai untuk
sarana menghasilkan uang lebih selain dari penjualan tanaman disana.
melainkan melalui sarana agrowisata seperti paket wisata memetik buah
sendiri.

2. Sasaran
a. Melaksanakan Kegiatan Pengembangan Agro Edu Wisata Tahun Anggaran
2023 sebagai bentuk optimalisasi pengelolaan sumberdaya pertanian di wilayah
pengembangan, baik lahan maupun pelaku dengan memberi nilai tambah
berupa pembangunan Agro Edu Wisata sebagai kawasan yang manfaatnya tidak
hanya dari pengelolaan pertaniannya saja namun menjadi lokasi wisata di
kawasan tersebut.
b. Pemberiaan Bantuan Pemerintah berupa Pembangunan Screen House yang
diberikan kepada dapat diberikan kepada Lembaga Pemerintah/Lembaga Non
Pemerintah/Lembaga Masyarakat/Perguruan Tinggi/ Organisasi
Kemasyarakatan (Ormas). Pembangunan Screen House berupa pengembangan
sarana prasarana percontohan harus menerapkan Teknologi Smart Farming.
c. Terlaksananya pengolahan lahan dalam rangka perbaikan fungsi lahan sebagai
bentuk perluasan dan perlindungan lahan di kawasan tertentu yang telah
ditetapkan oleh Pimpinan
d. Sebagai bentuk pengawalan dan evaluasi program FMSRB didaerah setelah
Program FMSRB telah closing date sehingga bentuk monitoring dan evaluasi
program tetap terlaksana

3. Manfaat Kegiatan
a. Upaya pengembangan Agro Edu Wisata secara garis besar mencakup aspek
pengembangan sumberdaya manusia, sumberdaya alam, promosi, dukungan
sarana dan kelembagaan.
b. Screen House merupakan modern farm yang menjadi jawaban sektor pertanian
agar tidak terpengaruh dengan perubahan iklim atau pada alam untuk
menghasilkan pangan. Di sisi lain, pengembangan pertanian melalui Smart
farming dengan program Screen House dikembangkan untuk menghasilkan
berbagai komoditas.
c. Perluasan dan perlindungan lahan melalui olah lahan dapat memberikan
lapangan kerja kepada penduduk sekitar di lokasi penerima kegiatan.

C. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Usulan Penerima Manfaat adalah Usulan penerima manfaat dibuat oleh Pemerintah
Daerah atau Dinas Pertanian Kabupaten dan di tandatangani oleh Kepala Daerah
atau Kepala Dinas Pertanian. Usulan ini menjadi dasar untuk dijadikan
pertimbangan dalam penetapan lokasi dan penerima manfaat oleh Pejabat
Pembuat Komitmen dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran
2. Identifikasi dan Verifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL);
3. Penyusunan desain sederhana dan Rincian Anggaran Belanja dilaksanakan oleh
kelompok tani dibantu tim teknis kabupaten;
4. Penyusunan RUKK
5. Penyiapan dan pengusulan dokumen administrasi untuk pencairan bantuan
pemerintah.

D. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.


Kegiatan diperkirakan akan memakan waktu 12 bulan, dengan rincian sebagai berikut :
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Perencanaan
2 Sosialisasi
3 Verifikasi dan Validasi
4 Pelaksanaan
5 Monitoring dan Evaluasi
E. Anggaran
Untuk anggaran kegiatan Peningkatan Areal Lahan Pertanian selama 1 Tahun
Anggaran adalah sebesar Rp.110.459.000.000 dengan rincian sebagai berikut :

PAGU DIPA (Rp.)


KODE MAK. AKUN URAIAN SATKER / OUTPUT / PROGRAM / KEGIATAN / AKUN Volume Harga Satuan TA 2021

1795.RBK 2 Prasarana Bidang Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup (Base Line) 700 Unit - 307.901.000.000
1795.RBK.001 2 Lahan Konservasi dan Rehabilitasi - - 307.901.000.000
1795.RBK.001 052 B 2 Peningkatan Areal Lahan Pertanaman - - 110.459.000.000
1795.RBK.001 052 B 521211 2 Belanja Bahan 4.884.000.000
1795.RBK.001 052 B 521211 2 - ATK dan Bahan Komputer 12 BLN 32.000.000 384.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 521211 2 - Peralatan Lapang 15 PKT 100.000.000 1.500.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 521211 2 - Perlengkapan Pertemuan 15 PKT 100.000.000 1.500.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 521211 2 - Dokumentasi, Sosialisasi dan Pelaporan 15 PKT 100.000.000 1.500.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 521213 2 Belanja Honor Output Kegiatan 200.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 521213 2 - Honor tim kegiatan padat karya produktif/prasarana dan sarana pertanian 200 OB 1.000.000 200.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 521219 2 Belanja barang Non Operasional Lainnya 25.000.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 521213 2 Biaya operasional pedukung perceptan olah lahan 250 Lokasi 100.000.000 25.000.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 522141 2 Belanja Sewa 250.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 522141 2 - Sewa kendaraan 250 UH 1.000.000 250.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 524111 2 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 3.750.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 524111 2 - Verifikasi Potensi Lokasi Pengolahan Lahan dan Screen House 300 OP 3.000.000 900.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 524111 2 - Sosialisasi dan Koordinasi Pengolahan Lahan dan Screen House 300 OP 3.000.000 900.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 524111 2 - Sosialisasi dan Koordinasi Pendampingan FMSRB 300 OP 3.000.000 900.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 524111 2 - Bimbingan dan Monitoring Pengolahan Lahan dan Screen House 250 OP 3.000.000 750.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 524111 2 - Bimbingan dan Monitoring Pendampingan FMSRB 100 OP 3.000.000 300.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 524114 2 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 1.025.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 524114 2 - Rapat Koordinasi Pengolahan Lahan 250 OP 900.000 225.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 524114 2 - Perjalanan menghadiri rapat koordinasi Pengolahan Lahan dan Screen House 250 OP 2.000.000 500.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 524114 2 - Rapat Koordinasi Pendampingan FMSRB 100 OP 1.000.000 100.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 524114 2 - Perjalanan menghadiri rapat koordinasi Pendampingan FMSRB 100 OP 2.000.000 200.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 524119 2 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 1.150.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 524119 2 - Rapat Koordinasi Pengolahan Lahan dan Screen House 250 OP 1.000.000 250.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 524119 2 - Perjalanan menghadiri rapat koordinasi Pengolahan Lahan dan Screen House 300 OP 2.000.000 600.000.000 RM
052 B 524119 2 - Rapat Koordinasi Pendampingan FMSRB 100 OP 1.000.000 100.000.000 RM
052 B 524119 2 - Perjalanan menghadiri rapat koordinasi Pendampingan FMSRB 100 OP 2.000.000 200.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 526312 2 Belanja Barang untuk Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah 74.200.000.000
1795.RBK.001 052 B 526312 2 - Konservasi dan Rehabilitasi pembangunan screen house untuk lembaga Non Pemerintah 86 UNIT 600.000.000 51.600.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 526313 2 - Konservasi dan Rehabilitasi pembangunan screen house Lembaga Pemerintah 21 UNIT 600.000.000 12.600.000.000 RM
1795.RBK.001 052 B 526312 2 - Konservasi dan Rehabilitasi Pilot Project Edu Wisata 10 UNIT 1.000.000.000 10.000.000.000 RM

Direktur Perluasan dan Perlindungan


Lahan,

Erwin Noorwibowo,STP
NIP 196911231998031003

Anda mungkin juga menyukai