Anda di halaman 1dari 36

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 1998 K/Pdt/2017

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

do
gu dalam perkara:
IGNASIUS DAUR, bertempat tinggal di Watu Nggong, Desa
Satar Nawang, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten

In
A
Manggarai Timur, dalam hal ini memberi kuasa kepada Iru
Fransiskus, S.H., Advokat, berkantor di Ngawe, Kelurahan Pau,
ah

lik
Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 18 Maret 2016;
Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Terbanding;
am

ub
Lawan
DARIUS DARUNG, bertempat tinggal di Watu Nggong, Desa
ep
k

Satar Nawang, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten


Manggarai Timur, dalam hal ini memberi kuasa kepada Iru
ah

R
Fransiskus Ramli, S.H., dan kawan, Para Advokat, berkantor di

si
Jalan Satar Tacik Nomor 108 Kumba, Satar Tacik, Langke

ne
Rembong, Kabupaten Manggarai, berdasarkan Surat Kuasa
ng

Khusus tanggal 28 April 2016;


Termohon Kasasi dahulu Tergugat/Pembanding;

do
gu

Mahkamah Agung tersebut;


Membaca surat-surat yang bersangkutan;
In
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang
A

Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Terbanding telah menggugat sekarang


Termohon Kasasi dahulu Tergugat/Pembanding di muka persidangan
ah

lik

Pengadilan Negeri Ruteng, pada pokoknya atas dalil-dalil:


1. Bahwa Penggugat mempunyai atau memiliki tanah ladang dan tanah
m

ub

sawah yang terletak di Wae Pinggong Desa Wea sekarang, dulu Desa
Satar Nawang, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur,
ka

ep

diperoleh pada tahun 1982 berdasarkan pembagian/pemberian bapak


Lukas Temo selaku Tua Teno Wea;
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 1 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa bapak Lukas Temo sebagai Tua Teno Wea mewakili warga

R
persekutuan adat Wea telah menjalankan tugasnya membagi tanah yang

si
terletak di Wae Pinggong tahun 1982 kepada 50 orang dari Wea dan 4

ne
ng
orang dari Watu Nggong termasuk Penggugat dan orang yang berhak
menerima tanah ladang tersebut (Ata Sormoso) untuk menjadi hak milik;
3. Bahwa adapun batas-batas dan luas keseluruhan tanah milik Penggugat di

do
gu Wae Pinggong yang diberikan oleh Lukas Temo, Tua Teno adalah sebagai
berikut:

In
A
Timur dahulu berbatasan dengan tanah milik Wihelmus Babur almarhum
dan Ngalor/Kali Wae Nunang;
ah

Utara berbatasan dengan tanah milik dari Damianus Janus;

lik
Selatan dahulu Jalan Raya Ruteng-Elar dan atau berbatasan dengan tanah
milik dari Mundus Cengga almarhum dan sekarang dengan pak Anus Gon;
am

ub
Barat berbatasan dengan tanah milik Gaspar Aga dan tanah milik Marsel
Make;
ep
Dengan luas keseluruhan ± 1 (satu) hektar;
k

4. Bahwa sejak pembagian/pemberian tanah Wae Pinggong tersebut oleh Tua


ah

Teno Wea tahun 1982, setiap anggota yang menerima tanah ladang
R

si
tersebut menjadi hak milik dan langsung dikerjakan masing-masing
anggota ladang secara terus menerus, dan tanah milik Penggugat juga

ne
ng

dikerjakan secara terus menerus dengan menanam pohon ampupu, pohon


bambu, ubi-ubian, jagung dan padi;

do
gu

5. Bahwa pada tahun 1988 Penggugat menjual sebagian tanah di Wae


Pinggong yang sudah dibuat sawah dan sebagiannya tanah ladang dengan
batas-batas sebagai berikut:
In
A

Timur berbatasan dengan tanah milik Ignasius Daur (Penggugat);


Utara berbatasan dengan tanah milik Damianus Salur( Penggugat);
ah

lik

Selatan berbatasan dengan Jalan Raya Ruteng-Elar;


Barat berbatasan dengan tanah milik Gaspar Aga;
m

ub

dengan luas 2.100 m² (dua ribu seratus meter persegi) kepada Ben Mandur
dengan harga Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah), tanpa surat
ka

jual beli, kemudian tanah sawah tersebut Ben Mandur dijual kepada Darius
ep

Darung (Tergugat);
ah

6. Bahwa pada tahun 2013 Penggugat menjual sebagian lagi tanah ladang
R

milik Penggugat di Wae Pinggong yang diberikan oleh Lukas Temo dengan
es

batas-batas sebagai berikut:


M

ng

on
gu

Halaman 2 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Timur berbatasan dengan Ngalor/Kali Wae Nunang dan berbatasan dengan

R
tanah milik Damianus Talus;

si
Utara berbatasan tanah milik dari Damianus Janus;

ne
ng
Selatan dahulu berbatasan tanah milik dari Ben Mandur sekarang
berbatasan dengan tanah milik Darius Darung;
Barat berbatasan dengan tanah milik Marsel Make;

do
gu dengan luas 3.750 m² (tiga ribu tujuh ratus lima puluh meter persegi),
kepada Damianus Salur dengan harga Rp10.000.000,00 (sepuluh juta

In
A
rupiah), surat jual beli berupa kuitansi (bukti surat kami ajukan pada fase
pembuktian);
ah

7. Bahwa pada tanggal 21 Desember 2011 Tergugat datang di rumah

lik
Yohanes Halia Afin anak kandung Penggugat, ingin mau membeli tanah
milik Penggugat yang terletak di Wae Pinggong, seketika itu langsung
am

ub
Yohanes Halia Afin panggil Penggugat setelah musyawarah mufakat antara
Tergugat dengan Penggugat menjual sebagian tanah ladang tersebut
ep
dengan harga Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah). Dalam
k

perundingan Penggugat dan Tergugat, uang harga tanah tersebut Tergugat


ah

akan melakukan pembayaran pada tanggal 15 Oktober 2012, ternyata


R

si
Tergugat lalai, ingkar tidak memenuhi kewajiban untuk membayar harga
tanah milik Penggugat;

ne
ng

8. Bahwa tepatnya pada tanggal 15 Oktober 2012 Yohanes Halia Afin anak
kandung Penggugat datang di rumah Tergugat maksud minta uang harga

do
gu

jual beli tanah yang terletak di Wae Pinggong sesuai perjanjian secara lisan
tanggal 21 Desember 2011, jawaban Tergugat belum bisa dibayar dengan
alasan Tergugat masih biaya anaknya kuliah di Kupang dan bersabar, tetap
In
A

nanti Tergugat akan dibayar;


9. Bahwa kemudian dari pada itu pada tanggal 18 September 2013, tanggal
ah

lik

10 Agustus 2014, tanggal 7 Juni 2015 anak kandung Penggugat datang


minta lagi terhadap uang jual beli tersebut di atas Tergugat menjawab
m

ub

sama sepeti poin 8 di atas;


10. Bahwa yang terakhir pada tanggal 1 April 2016 Penggugat menyuruh
ka

anaknya Yohanes Halia Afin untuk meminta harga tanah jual beli tersebut,
ep

namun jawaban Tergugat bahwa tanah tersebut bukan milik saudara


ah

maupun Penggugat tetapi milik Tergugat;


R

es
M

ng

on
gu

Halaman 3 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. Bahwa adapun batas-batas serta luas tanah milik Penggugat yang terletak

R
di Wae Pinggong, Desa Wea sekarang, dulu Desa Satar Nawang,

si
Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur dikuasai oleh

ne
ng
Tergugat yang selanjutnya disebut tanah sengketa dalam perkara, ini
sebagai berikut:
a. Tanah sengketa bidang I milik Penggugat yang terletak di Wae

do
gu Pinggong, Desa Wea sekarang, dulu Desa Satar Nawang, Kecamatan
Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur, dengan batas-batas dan

In
A
luas sebagai berikut:
Timur berbatasan dengan tanah milik dari Wihelmus Babur almarhum;
ah

Utara berbatasan dengan Jalan Raya Ruteng-Elar;

lik
Selatan dahulu berbatasan dengan Jalan Raya Ruteng-Elar atau tanah
milik dari Mundus Cengga almarhum, sekarang tanah milik pak Anus
am

ub
Gon;
Barat berbatasan dengan Jalan Raya Ruteng-Elar;
ep
dengan luas ± 450 m² (lebih kurang empat ratus lima puluh meter
k

persegi);
ah

b. Tanah sengketa bidang II milik Penggugat yang terletak di Wae


R

si
Pinggong, Desa Wea sekarang, dulu Desa Satar Nawang, Kecamatan
Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur, dengan batas-batas dan

ne
ng

luas sebagai berikut:


Timur berbatasan dengan tanah milik dari Ignasius Daur (Penggugat);

do
gu

Utara dahulu tanah milik Penggugat sekarang Damianus Talus;


Selatan berbatasan dengan Jalan Raya Ruteng-Elar;
Barat dahulu tanah milik Penggugat atau Ben Madur almarhum,
In
A

sekarang Darius Darung;


dengan luas ± 850 m² (lebih kurang delapan ratus lima puluh meter
ah

lik

persegi);
12. Bahwa tanah milik Penggugat luas keseluruhannya 1 (satu) hektar,
m

ub

sebagiannya sudah dijual kepada Ben Mandur 2.100 m² (dua ribu seratus
meter persegi), dijual kepada Damianus Salur 3.750 m² (tiga ribu tujuh
ka

ratus lima puluh meter persegi). Tanah sengketa bidang I, 450 m² (empat
ep

ratus lima puluh meter persegi)), tanah sengketa bidang II, 850 m² (delapan
ah

ratus lima puluh meter persegi) jumlah seluruhnya 7.150 m² (tujuh ribu
R

seratus lima puluh meter persegi), jadi sisa tanah milik Penggugat yang
es

tidak disengketakan 2.850 m² (dua ribu delapan ratus lima puluh meter
M

ng

persegi);
on
gu

Halaman 4 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13. Bahwa pada tanggal 10 Januari 2012 anak kandung Penggugat pergi

R
menagih uang harga tanah sesuai perundingan, jawaban Tergugat nanti

si
akan dibayar dan pada waktu itu di atas tanah sengketa bidang II sedang

ne
ng
didirikan pondok oleh Tergugat dengan ukuran 3 meter x 6 meter, atap
senk, dinding bambu, lantai tanah tanpa ijin Penggugat, dan pada tanggal
17 April 2013 Tergugat menggali dan meratakan tanah sengketa bidang I

do
gu untuk membuat rumah tinggal, selanjutnya tanggal 10 Mei 2013 Tergugat
membongkar pondok di atas tanah sengketa bidang II, selanjutnya didirikan

In
A
bangunan rumah oleh Tergugat dengan ukuran 5 meter x 6 meter, atap
senk, dinding bambu, lantai tanah, anak kandung Penggugat mencegat dan
ah

melarang Tergugat tidak mengindahkan. Jadi jelas objek sengketa bidang I

lik
dan bidang II telah dikuasai dan ditempati tanpa alas hak dan melawan
hukum oleh Tergugat;
am

ub
14. Bahwa tanggal 4 April 2016 Yohanes Halia Alfin dan Penggugat telah
berusaha menyelesaikan masalah Penggugat dan Tergugat secara
ep
kekeluargaan (hubungan Anak Rona dan anak Wina) melaporkan kepada
k

Kepala Desa Satar Nawang, usaha Penggugat sia-sia/gagal tidak ada


ah

penyelesaian;
R

si
15. Bahwa pada tanggal 6 April 2016 petugas dari Kantor BPN Manggarai
Timur melakukan pengukuran dan menanam pilar di atas tanah sengketa

ne
ng

bidang I dan bidang II, Penggugat menyampaikan keberatan kepada


petugas agar tanah sengketa tidak perlu dilakukan pengukuran dan tidak

do
gu

boleh menerbitkan Sertifikat Hak Milik pemegang hak Darius Darung


(Tergugat);
16. Bahwa akibat perbuatan Tergugat tersebut di atas dengan sengaja tanpa
In
A

hak dan melawan hukum menguasai dan mengerjakan tanah sengketa


milik Penggugat yang pernah menanam ubi-ubian, jagung, padi dan pohon
ah

lik

ampupu, serta Tergugat membuat pondok dan mendirikan bangunan


rumah serta menanam tanaman apa saja di atas tanah sengketa,
m

ub

Penggugat menderita kerugian materiil maupun immaterial, dengan


perincian sebagai berikut:
ka

a. Kerugian materiil:
ep

- Tanah Sengketa Bidang I, perhitungan sewa tanah pertahun


ah

Rp2.000.000,00
R

sejak tahun 2011 sampai tahun 2016 selama 6 tahun= 6 tahun x


es

Rp2.000.000,00 = Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah);


M

ng

on
gu

Halaman 5 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Tanah sengketa bidang II, perhitungan sewa tanah pertahun

R
Rp2.000.000,00

si
sejak tahun 2011 sampai tahun 2016 selama 6 tahun= 6 tahun x

ne
ng
Rp2.000.000,00 = Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah);
- Tanah sengketa bidang I dan bidang II perhitungan harga ubi-ubian
pertahun Rp200.000,00 sejak tahun 2011 sampai tahun 2016 selama

do
gu 6 tahun = 6 tahun x Rp200.000,00 = Rp1.200.000,00 (satu juta dua
ratus ribu rupiah);

In
A
- Tanah sengketa bidang I dan bidang II perhitungan harga jagung
pertahun Rp500.000,00 sejak tahun 2011 sampai tahun 2016 selama
ah

6 tahun = 6 tahun x Rp500.000,00 = Rp3.000.000,00 (tiga juta

lik
rupiah);
- Tanah sengketa bidang I dan bidang II perhitungan harga padi
am

ub
pertahun Rp2.000.000,00, sejak tahun 2011 sampai tahun 2016
selama 6 tahun = 6 tahun x Rp2.000.000,00 = Rp12.000.000,00 (dua
ep
belas juta rupiah);
k

- Kayu ampupu 3 pohon Tergugat sudah tebang (sensor) perhitungan


ah

harga Rp1.500.000,00;
R

si
b. Kerugian immateriil:
Kehidupan Penggugat terus terganggu atau tidak aman, pekerjaan

ne
ng

terganggu tidak merasa aman apabila dinilai dengan uang


Rp2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah);

do
gu

Seluruh kerugian Penggugat baik materiil maupun immateriil adalah:


- Kerugian Materiil Rp41.700.000,00 (empat puluh satu juta tujuh ratus
ribu rupiah);
In
A

- Kerugian Immateriil Rp2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah);


- Total seluruh kerugian Penggugat Rp2.041.700.000,00 (dua milyar
ah

lik

empat puluh satu juta tujuh ratus ribu rupiah);


m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 6 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
17. Bahwa perbuatan Tergugat tanpa hak dan melawan hukum menguasai dan

R
mengerjakan serta membuat pondok di atas tanah sengketa bidang II dan

si
mendirikan bangunan rumah di atas tanah sengketa bidang I serta

ne
ng
menanam tanaman ubi-ubian, jagung, padi, pisang di atas tanah sengketa
milik Penggugat adalah perbuatan melanggar hukum (onrechtmatige daad)
yang merugikan Penggugat, maka wajar Tergugat untuk mengganti segala

do
gu kerugian yang diderita Penggugat sesuai ketentuan Pasal 1365
KUHPerdata berbunyi: “Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa

In
A
kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karna salahnya,
menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut;
ah

18. Bahwa Tergugat secara hukum bukan sebagai pemilik atas tanah sengketa

lik
bidang I dan bidang II, telah melakukan suatu perbuatan melawan hukum
dengan tanpa hak menguasai dan membuat pondok serta mendirikan
am

ub
bangunan rumah di atas tanah sengketa tersebut di atas yang merugikan
Penggugat, sehingga atas perbuatan Tergugat tetap dan wajar untuk
ep
menghukum Tergugat atau pihak lain termasuk orang-orang yang
k

mendapat hak dari Tergugat untuk menyerahkan kembali tanah sengketa


ah

kepada Penggugat dalam keadaan baik dan kosong serta bebas dari ikatan
R

si
hukum apapun, kalau perlu pelaksanaannya (eksekusi) dibantu oleh alat
Negara atau Polisi;

ne
ng

19. Bahwa untuk menjamin tanah sengketa tidak dijual atau mengalihkan
kepada pihak lain, maka Penggugat mohon bapak Ketua Pengadilan

do
gu

Negeri Ruteng atau Bapak Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) atas tanah
sengketa;
In
A

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Penggugat mohon


kepada Pengadilan Negeri Ruteng agar memberikan putusan sebagai berikut:
ah

lik

Primair:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;
m

ub

2. Menyatakan sita jaminan (conservatoir beslag) yang diletakkan di atas tanah


sengketa adalah sah dan berharga;
ka

3. Menyatakan secara hukum tanah ladang yang terletak di Wae Pinggong


ep

Desa Wea sekarang, dulu Desa Satar Nawang Kecamatan Sambi Rampas,
ah

Kabupaten Manggarai Timur, luas keseluruhan 1 hektar dengan batas-batas


R

sebagai berikut:
es

Timur dahulu berbatasan dengan tanah milik Wihelmus Babur almarhum


M

ng

dan Ngalor/Kali Wae Nunang;


on
gu

Halaman 7 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Utara berbatasan dengan tanah milik dari Damianus Janus;

R
Selatan dahulu Jalan Raya Ruteng-Elar dan atau berbatasan dengan tanah

si
milik dari Mundus Cengga almarhum dan sekarang dengan pak Anus Gon

ne
ng
Barat berbatasan dengan tanah milik Gaspar Aga dan tanah milik Marsel
Make;
Adalah sah milik Penggugat berdasarkan pembagian atau pemberian bapak

do
gu Lukas Temo sebagai Tua Teno Wea pada tahun 1982;
4. Menyatakan secara hukum bahwa:

In
A
a. Tanah sengketa bidang I milik Penggugat yang terletak di Wae
Pinggong, Desa Wea sekarang, dulu Desa Satar Nawang, Kecamatan
ah

Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur dengan batas-batas dan

lik
luas sebagai berikut:
Timur berbatasan dengan tanah milik dari Wihelmus Babur almarhum;
am

ub
Utara berbatasan dengan Jalan Raya Ruteng-Elar;
Selatan dahulu berbatasan dengan Jalan Raya Ruteng-Elar atau tanah
ep
milik dari Mundus Cengga almarhum, sekarang tanah milik pak Anus
k

Gon;
ah

Barat berbatasan dengan Jalan Raya Ruteng-Elar;


R

si
dengan luas ± 450 m² (lebih kurang empat ratus lima puluh meter
persegi) adalah sah milik Penggugat berdasarkan pembagian atau

ne
ng

pemberian bapak Lukas Temo, Tua Teno Wea pada tahun 1982;
b. Tanah sengketa bidang II milik Penggugat yang terletak di Wae

do
gu

Pinggong, Desa Wea sekarang, dulu Desa Satar Nawang, Kecamatan


Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur dengan batas-batas dan
luas sebagai berikut:
In
A

Timur berbatasan dengan tanah milik dari Ignasius Daur (Penggugat);


Utara dahulu tanah milik Penggugat sekarang Damianus Talus;
ah

lik

Selatan berbatasan dengan Jalan Raya Ruteng-Elar;


Barat dahulu tanah milik Penggugat atau Ben Madur almarhum,
m

ub

sekarang Darius Darung;


Dengan luas ± 850 m² (lebih kurang delapan ratus lima puluh meter
ka

persegi) adalah sah milik Penggugat berdasarkan pembagian atau


ep

pemberian bapak Lukas Temo, Tua Teno Wea pada tahun 1982;
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 8 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Menyatakan secara hukum perbuatan Tergugat tanpa hak dan melawan

R
hukum menguasai, mengerjakan dan mendirikan bangunan rumah di atas

si
tanah sengketa bidang I serta membuat pondok di atas tanah sengketa

ne
ng
bidang II milik Penggugat adalah perbuatan melawan hukum (onrechtmatige
daad) Pasal 1365 KUHPerdata yang merugikan Penggugat;
6. Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian materiil dan immateriil

do
gu yang diderita Penggugat sebesar Rp2.041.700.000,00 (dua milyar empat
puluh satu juta tujuh ratus ribu rupiah) sesuai perincian sebagaimana

In
A
tertuang dalam posita gugatan Penggugat poin 8 huruf a dan b, secara tunai
dan seketika bila putusan dalam perkara ini telah berkekuatan hukum tetap;
ah

7. Menghukum Tergugat atau pihak lain yang mendapat hak dari Tergugat

lik
untuk menyerahkan tanah sengketa kepada Penggugat dalam keadaan baik
dan kosong serta bebas dari perikatan apapun dan bila perlu
am

ub
pelaksanaannya dibantu oleh alat Negara atau Polisi;
8. Menghukum Tergugat untuk membongkar bangunannya di atas tanah
ep
sengketa bidang I milik Penggugat bila perlu dengan bantuan keamanan
k

atau Polisi;
ah

9. Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam


R

si
perkara ini;
Apabila Pengadilan Negeri Ruteng berpendapat lain:

ne
ng

Subsidair: Dalam peradilan yang baik, mohon keadilan yang seadil-adilnya (ex
aeque ex bono);

do
gu

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat mengajukan


eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:
A. Tentang subjek hukum Tergugat:
In
A

Bahwa subjek hukum Tergugat dari gugatan Penggugat adalah cacat


hukum atau tidak sempurna, sebab:
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 9 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1) Bahwa tanah milik Tergugat diperoleh berdasarkan hasil jual beli tanah

R
antara Penjual bernama Ben Mandur (almarhum) dengan pembeli tanah

si
yaitu Tergugat pada tahun 1990, dimana Ben Mandur (almarhum)

ne
ng
memperoleh tanah tersebut karena mengerjakan/menggarap tanah
tobok (tobok = tanah sisa) tersebut pada tahun 1980 yang diikuti dengan
kapu manuk lele bonggo tuak dan membayar wono (wono = pajak adat

do
gu berupa satu ekor anak babi) kepada Tua Teno dan Tua Golo Tungal
Watunggong pada tahun 1980 itu juga. Objek tanah sengketa dalam

In
A
perkara a quo adalah merupakan bagian dari tanah yang dibeli oleh
Tergugat Darius Darung pada tahun 1990. Oleh karena itu sepatutnya
ah

secara hukum ahli waris Ben Mandur (almarhum) juga ditarik sebagai

lik
Tergugat dalam perkara ini;
2) Bahwa Penggugat telah keliru menarik dan menempatkan Darius Darung
am

ub
sebagai Tergugat dalam perkara a quo, sebab tanah milik Tergugat
Darius Darung diperoleh berdasarkan jual beli tanah antara Tergugat
ep
Darius Darung dan Bapak Ben Mandur (almarhum) pada tahun 1990,
k

sehingga seharusnya Darius Darung ditempatkan sebagai Turut


ah

Tergugat saja dalam perkara a quo;


R

si
Oleh karena Penggugat telah keliru menarik dan menempatkan Darius
Darung sebagai Tergugat dan bukannya sebagai Turut Tergugat dalam

ne
ng

perkara a quo, maka gugatan dan tuntutan dari Penggugat kepada


Tergugat Darius Darung adalah tidak berdasar dan karenanya gugatan

do
gu

Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima, karena suatu gugatan


haruslah diajukan oleh seorang atau beberapa orang yang mempunyai
hubungan hukum dengan orang yang bersangkutan (vide Putusan
In
A

Mahkamah Agung R.I. Nomor 249 K/Sip/1971, tanggal 7 Juli 1971);


ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 10 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3) Bahwa sebagian tanah milik Tergugat Darius Darung yaitu sebagian

R
tanah bidang II (vide tentang objek gugatan pada huruf B angka 2) huruf

si
b dalam eksepesi, halaman 5) telah diserahkan/diberikan kepada

ne
ng
Saudara Florianus Marut pada tahun 2011 (yang selanjutnya disebut
sebagai tanah bidang III), dimana tanah yang telah diserahkan/diberikan
kepada Saudara Florianus Marut tersebut dulunya merupakan satu

do
gu kesatuan tidak terpisahkan dari tanah yang dibeli dari Bapak Ben
Mandur (almarhum) pada tahun 1990. Bahwa kemudian Saudara

In
A
Florianus Marut mendirikan rumah permanen di atas tanah yang
diserahkan oleh Tergugat tersebut. Dengan demikian patut secara
ah

hukum Saudara Florianus Marut ditarik sebagai Turut Tergugat dalam

lik
perkara a quo. Oleh karena Penggugat tidak menarik Saudara Florianus
Marut sebagai Turut Tergugat dalam perkara a quo maka gugatan dan
am

ub
tuntutan dari Penggugat kepada Tergugat adalah tidak sempurna dan
karenanya gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima,
ep
karena suatu gugatan haruslah diajukan oleh seorang atau beberapa
k

orang yang mempunyai hubungan hukum dengan orang yang


ah

bersangkutan (vide Putusan Mahkamah Agung R.I. Nomor


R

si
249K/Sip/1971, tanggal 7 Juli 1971);
4) Bahwa tanah sengketa terletak di Golo Ndulun termasuk dalam hak

ne
ng

ulayat/wilayah adat Ntungal Watunggong, Desa Satar Nawang,


Kecamatan Sambi Rampas, dimana Ben Mandur (almarhum) setelah

do
gu

memperoleh tanah tersebut pada tahun 1980 diikuti dengan tata cara
adat kapu manuk lele bonggo tuak dan membayar wono (wono = pajak
adat berupa satu ekor anak babi) kepada Tua Teno dan Tua Golo
In
A

Tungal Watunggong pada tahun 1980 itu juga. Demikian pun halnya
setelah Tergugat Darius Darung membeli tanah tersebut dari Ben
ah

lik

Mandur (almarhum) pada tahun 1990, Tergugat Darius Darung dan Ben
Mandur (almarhum) menghadap Tua Golo dan Tua Teno Ntungal
m

ub

Watunggong untuk memberitahukan bahwa tanah milik Ben Mandur


(almarhum) telah dijual kepada Tergugat Darius Darung dan sejak saat
ka

itu pula yang membayar wono (wono = pajak adat berupa satu ekor anak
ep

babi) kepada Tua Teno dan Tua Golo Tungal Watunggong adalah
ah

Tergugat Darius Darung;


R

es
M

ng

on
gu

Halaman 11 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Oleh karena Tua Teno dan Tua Golo Ntungal Watunggong mengakui

R
bahwa Golo Ndulun adalah bagian dari hak ulayat Gendang Ntungal

si
Watunggong, hal mana terbukti dari perbuatan hukum mereka yang

ne
ng
menerima wono dari Ben Mandur (almarhum) dan dari Tergugat Darius
Darung, maka kurang sempurna subjek hukumnya yang dalam hal ini
kenapa Tua Teno dan Tua Golo Ntungal Watunggong tidak ditarik

do
gu sebagai Tergugat atau Turut Tergugat dalam gugatan ini;
B. Tentang objek gugatan:

In
A
Bahwa secara yuridis formal tanah objek sengketa gugatan Penggugat
adalah kabur (obscuur libel), dengan alasan-alasan sebagai berikut:
ah

1) Bahwa Penggugat tidak dapat menggambarkan tentang letak tanah

lik
objek sengketa, sebab letak tanah sengketa yang sebenarnya adalah
tidak seperti yang didalilkan oleh Penggugat pada posita 3 dan posita 11
am

ub
gugatannya, yaitu letak tanah sengketa di Wae Pinggong, Desa Wea,
dulu Desa Satar Nawang, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten
ep
Manggarai Timur, tetapi yang benar adalah tanah sengketa terletak di
k

Golo Ndulun, Gendang Ntungal Watunggong, Desa Satar Nawang,


ah

Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur;


R

si
2) Bahwa Penggugat tidak dapat menggambarkan mengenai batas-batas
dari tanah sengketa, sebab batas-batas dari tanah objek sengketa yang

ne
ng

sebenarnya adalah tidak seperti yang didalilkan oleh Penggugat pada


angka 11 halaman 2 sampai dengan 3 gugatannya, tetapi yang benar

do
gu

batas-batasnya adalah sebagai berikut:


a. Tanah Bidang I, yaitu tanah milik Tergugat yang dibeli dari Ben
Mandur (almarhum) pada tahun 1990, yang terletak di Golo Ndulun,
In
A

Gendang Ntungal Watunggong, Desa Satar Nawang, Kecamatan


Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur dengan batas-batas
ah

lik

sebagai berikut:
Utara berbatasan dengan Jalan Raya (dulu berbatasan dengan batas
m

ub

sebelah Utara tanah bidang II dan tanah bidang III, karena dulu tanah
bidang I, bidang II dan bidang III milik Tergugat merupakan satu
ka

kesatuan atau satu bidang tanah saja);


ep

Selatan berbatasan dengan Jalan Raya (dulu berbatasan dengan


ah

batas sebelah Selatan tanah bidang II dan bidang III, dulu tanah
R

bidang I, bidang II dan bidang III milik Tergugat merupakan satu


es

kesatuan atau satu bidang saja);


M

ng

on
gu

Halaman 12 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Timur berbatasan dengan tanah Mundus Cengga (dulu berbatasan

R
dengan Jalan Raya lama Ruteng – Elar atau batas sebelah Timur

si
tanah bidang II dan bidang III milik Tergugat, karena dulu tanah

ne
ng
bidang I, bidang II dan bidang III dulu merupakan satu kesatuan);
Barat berbatasan dengan Jalan Raya (dulu berbatasan dengan batas
sebelah Barat tanah bidang II dan bidang III milik Tergugat Darius

do
gu Darung, karena dahulu tanah bidang I, bidang II dan bidang III
merupakan satu bidang tanah saja);

In
A
Bahwa tanah bidang I milik Tergugat Darius Darung dahulunya
merupakan satu kesatuan tidak terpisahkan dari tanah yang dibeli
ah

dari Bapak Ben Mandur (almarhum) pada tahun 1990;

lik
b. Tanah Bidang II, yaitu tanah milik Tergugat yang terletak di Golo
Ndulun, Gendang Ntungal Watunggong, Desa Satar Nawang,
am

ub
Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur, dengan
batas-batas sebagai berikut:
ep
Utara berbatasan dengan tanah Damianus Salur (dulu tanah hutan
k

rakyat yang kemudian Damianus Salur mulai menggarap tanah


ah

tersebut sejak beberapa tahun terakhir atau berbatasan dengan


R

si
batas sebelah Utara tanah bidang I dan bidang II, karena dahulu
tanah bidang I, bidang II dan bidang III merupakan satu bidang tanah

ne
ng

saja);
Selatan berbatasan dengan Jalan Raya, selokan air yang terletak di

do
gu

sebelah Utara tanah Florianus Marut (tanah bidang III) dan Kali Wae
Pinggong (dulu berbatasan dengan tanah Wilem Babur
(almarhum)/Doroteus Adi Jindar dan Kali Wae Pinggong atau
In
A

berbatasan dengan batas sebelah Selatan tanah bidang I dan bidang


III, karena dahulu tanah bidang I, bidang II dan bidang III merupakan
ah

lik

satu bidang tanah saja;


Timur berbatasan dengan tanah Damianus Talus, tanah Emanuel
m

ub

Frankianus, tanah Yosefus Darmoleng, selokan air yang terletak


sebelah Barat tanah Fransiskus Budiman dan Doroteus Adi Jindar
ka

dan selokan air yang terletak di sebelah Barat tanah Florianus Marut
ep

(tanah bidang III) (Dulu berbatasan dengan Jalan Raya lama Ruteng-
ah

Elar dan hutan rakyat, atau berbatasan dengan batas sebelah Timur
R

tanah bidang I dan bidang III, karena dahulu tanah bidang I, bidang II
es

dan bidang III merupakan satu bidang tanah saja);


M

ng

on
gu

Halaman 13 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tanah Damianus Talus, tanah Emanuel Frankianus dan tanah

R
Yosefus Darmoleng adalah tanah hutan rakyat/adat, karena di atas

si
tanah tersebut ada sumber mata air Wae Nunang, akan tetapi

ne
ng
kemudian tanah hutan rakyat/adat tersebut dikuasai Damianus
Talus/Anak Penggugat yang kemudian sebagiannya oleh Damianus
Talus menjualnya kepada Emanuel Frankianus dan Yosefus

do
gu Darmoleng);
Barat berbatasan dengan Kali Wae Pinggong, tanah milik Doroteus

In
A
Adi Jindar dan tanah Fransiskus Budiman, tanah Marsel Make;
Bahwa tanah bidang II milik Tergugat tersebut dahulunya merupakan
ah

satu kesatuan tidak terpisahkan dari tanah yang dibeli dari Bapak

lik
Ben Mandur (almarhum) pada tahun 1990;
Bahwa pada tahun 2011, sebagian tanah bidang II milik Tergugat
am

ub
Darius Darung diserahkan kepada Bapak Florianus Marut
sebagaimana diuraikan di dalam angka 9 huruf c di bawah ini;
ep
Bahwa pada tahun 2016 sebagiannya pula dari tanah bidang II milik
k

Tergugat Darius Darung adalah tanah objek sengketa dalam perkara


ah

perdata Nomor 3/Pdt.G/2016/PN.Rtg., yang sedang dalam proses


R

si
hukum di Pengadilan Negeri Ruteng;
c. Tanah Bidang III yaitu tanah milik Saudara Florianus Marut, dimana

ne
ng

tanah tersebut dahulunya merupakan tanah milik Tergugat Darius


Darung yang dibeli dari Bapak Ben Mandur (almarhum) pada tahun

do
gu

1990, yang telah diserahkan kepada Saudara Florianus Marut pada


tahun 2011, yang terletak di Golo Ndulun, Desa Satar Nawang,
Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur, dengan
In
A

batas-batas sebagai berikut:


Utara berbatasan dengan selokan air yang terletak di sebelah
ah

lik

Selatan tanah milik Tergugat Darius Darung (dulu berbatasan dengan


batas sebelah Utara tanah bidang II dan bidang I, karena tanah
m

ub

bidang I, bidang II dan bidang III merupakan satu bidang saja);


Selatan berbatasan dengan tanah milik Doroteus Adi Jindar (dulu
ka

berbatasan dengan tanah Wilem Babur (almarhum)/Doroteus Adi


ep

Jindar dan Kali Wae Pinggong atau batas sebelah Selatan tanah
ah

bidang I dan bidang II karena tanah bidang I, bidang II dan bidang III
R

merupakan satu bidang tanah);


es
M

ng

on
gu

Halaman 14 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Timur berbatasan dengan Jalan Raya Ruteng-Elar (dulu berbatasan

R
dengan Jalan Raya Ruteng-Elar yang lama dan batas sebelah Timur

si
tanah bidang II dan tanah bidang I, karena tanah bidang I, bidang II

ne
ng
dan bidang III dahulu merupakan satu kesatuan atau satu bidang
tanah);
Barat berbatasan dengan selokan air yang terletak di sebelah Timur

do
gu tanah milik Tergugat Darius Darung (dulu berbatasan dengan batas
sebelah Barat tanah bidang I dan bidang II, karena tanah bidang I,

In
A
bidang II dan bidang III dahulu merupakan satu kesatuan atau satu
bidang tanah;
ah

Bahwa di atas tanah bidang III terdapat satu bangunan rumah tinggal

lik
permanen milik Saudara Florianus Marut;
Bahwa tanah milik Saudara Florianus Marut tersebut dahulunya
am

ub
merupakan satu kesatuan tidak terpisahkan dari tanah yang dibeli
dari Bapak Ben Mandur (almarhum) pada tahun 1990;
ep
Pada tahun 2011 Tergugat Darius Darung menyerahkan sebagian
k

tanah miliknya yang dibeli dari Ben Mandur (almarhum) pada tahun
ah

1990 (sebagian tanah bidang II) kepada Florianus Marut dan


R

si
kemudian oleh Florianus Marut pada tahun itu juga langsung
mendirikan rumah tinggal di atasnya yang selanjutnya disebut

ne
ng

sebagai tanah bidang III dalam perkara a quo. Dengan demikian


tanah bidang III yaitu tanah milik Saudara Florianus Marut tersebut

do
gu

dahulunya merupakan satu kesatuan tidak terpisahkan dari tanah


yang dibeli dari Bapak Ben Mandur (almarhum) pada tahun 1990;
Bahwa tanah bidang I sampai dengan bidang III termasuk sebagian dari
In
A

tanah bidang II yaitu tanah objek sengketa dalam perkara perdata Nomor
3/Pdt.G/2016/PN.Rtg., dahulunya hanya satu bidang tanah, namun pada
ah

lik

tahun 1993 Pater Stanis Ograbe datang ke rumah Tergugat Darius untuk
meminta ijin kepada Tergugat Darius agar membuka Jalan Raya Ruteng
m

ub

– Elar di atas tanah milik Tergugat, sehingga Jalan Raya Ruteng – Elar
yang semula terletak di sebelah Timur tanah milik Tergugat Darius
ka

Darung dipindahkan ke atas tanah milik Tergugat Darius Darung, dan


ep

Tergugat Darius Darung pun mengijinkannya. Sampai dengan saat ini


ah

bekas jalan pertama Ruteng – Elar masih ada di belakang rumah milik
R

Tergugat Darius Darung, yaitu di sebelah Timur tanah bidang I milik


es

Tergugat Darius Darung;


M

ng

on
gu

Halaman 15 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa setelah diijinkan oleh Tergugat Darius Darung, Pater Stanis

R
Ograbe membuka jalan baru di atas tanah milik Tergugat Darius Darung

si
sehingga membelah tanah milik Tergugat Darius Darung, yang dulunya

ne
ng
merupakan satu bidang tanah yang dibeli dari Ben Mandur (almarhum)
menjadi 2 bidang tanah yaitu tanah bidang I dan tanah bidang II;
Kemudian pada tahun 2011 sebagian tanah bidang II milik Tergugat

do
gu Darius Darung yang dibeli dari Bapak Ben Mandur (almarhum) pada
tahun 1990 diserahkan kepada Florianus Marut yang selanjutnya disebut

In
A
tanah bidang III;
Bahwa sebagiannya pula dari tanah bidang II milik Tergugat Darius
ah

Darung adalah tanah objek sengketa dalam perkara perdata Nomor

lik
3/Pdt.G/2016/PN.Rtg., yang sedang dalam proses hukum di Pengadilan
Negeri Ruteng;
am

ub
3) Bahwa Penggugat tidak dapat menggambarkan tentang batas sebelah
Utara tanah sengketa yang sebenarnya, sebab berdasarkan dalil posita
ep
3 dan 6 gugatan Penggugat menyebutkan bahwa: “Utara berbatasan
k

dengan tanah milik dari Damianus Janus”, namun berdasarkan dalil


ah

posita 5 gugatan Penggugat pada menyebutkan bahwa: “Utara:


R

si
berbatasan dengan tanah milik Damianus Salur (Penggugat)”;
4) Bahwa Penggugat tidak dapat menggambarkan tentang batas sebelah

ne
ng

Timur tanah sengketa yang sebenarnya, sebab pada posita 3 gugatan


Penggugat menyebutkan bahwa: “Timur dahulu berbatasan dengan

do
gu

tanah milik Wihelmus Babur almarhum dan Ngalor/Kali Wae Nunang”;


Namun berdasarkan dalil posita 6 gugatan Penggugat menyebutkan
bahwa: “Timur berbatasan dengan Ngalor/Kali Wae Nunang dan
In
A

berbatasan dengan tanah milik Damianus Talus”;


5) Bahwa tidak ada tanah milik warga persekutuan adat manapun di Wae
ah

lik

Pinggong, sebab Wae Pinggong adalah kali/sungai (bahasa Manggarai


Wae = Kali/Sungai) yang terletak berdekatan dengan tempat yang
m

ub

namanya Pinggong, sehingga dinamakan Wae Pinggong. Dalam


masyarakat Manggarai aliran kali/sungai dinamakan wae dan penamaan
ka

kali/sungai disesuaikan dengan karaterisitik atau nama tempat yang


ep

berdekatan dengan kali/sungai tersebut seperti Wae Pesi karena banyak


ah

tanaman pesi, Wae Teku Tenda karena banyak orang Tenda pergi
R

menimba air di kali tersebut, Wae Ngkeling karena banyak burung


es

Ngkeling di kali tersebut, dan lain-lain;


M

ng

on
gu

Halaman 16 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6) Bahwa di atas tanah bidang III terdapat 1 (satu) bangunan rumah tinggal

R
permanen milik Saudara Florianus Marut;

si
7) Bahwa Penggugat tidak dapat menggambarkan tentang keadaan tanah

ne
ng
sengketa bidang I dan bidang II, yaitu: apakah tanah bidang I merupakan
tanah kering atau tanah sawah atau tanah ladang?, atau apakah tanah
bidang II merupakan tanah kering atau tanah sawah atau tanah ladang?,

do
gu atau apakah tanah bidang I dan tanah bidang II merupakan tanah kering
atau tanah sawah atau tanah ladang?;

In
A
Bahwa uraian pada huruf B angka 1) sampai dengan 7) di atas sesuai
dengan pendirian hukum sebagaimana dimuat dalam Putusan
ah

Mahkamah Agung R.I. Nomor 1149 K/Sip/1975, tanggal 17 April 1971

lik
yang menegaskan: “Suatu gugatan dinyatakan kabur atau tidak jelas
apabila dalam gugatan tersebut tidak disebutkan dengan jelas objek
am

ub
yang disengketakan dimana, tidak menyebutkan lokasi, tidak jelas batas,
ukuran dan luas, serta tidak ditemukan objek sengketa”. Karena itu
ep
Tergugat mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ruteng yang
k

memeriksa dan mengadili perkara ini agar gugatan Penggugat


ah

dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvanklijik verklaard/NO);


R

si
8) Bahwa dalam posita 13 Penggugat mendalilkan bahwa: “Bahwa pada
tanggal 10 Januari 2012 anak kandung Penggugat pergi menagih uang

ne
ng

harga tanah sesuai perundingan, jawaban Tergugat nanti akan dibayar,


dan pada waktu itu di atas tanah sengketa bidang II sedang didirikan

do
gu

pondok oleh Tergugat dengan ukuran 3 meter x 6 meter, atap zink,


dinding bambu, lantai tanah tanpa ijin Penggugat dan pada tanggal 17
April 2013 Tergugat menggali dan meratakan tanah sengketa bidang I
In
A

untuk membuat rumah tinggal, selanjutnya tanggal 10 Mei 2013


Tergugat membongkar pondok di atas tanah sengketa bidang II,
ah

lik

selanjutnya didirikan bangunan rumah oleh Tergugat dengan ukuran 5


meter x 6 meter, atap zink, dinding bambu, lantai tanah, anak kandung
m

ub

mencegat dan melarang Tergugat tidak mengindahkan. Jadi jelas objek


sengketa bidang I dan bidang II telah dikuasai dan ditempati tanpa alas
ka

hak dan melawan hukum oleh Tergugat”;


ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 17 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dalil gugatan tersebut di atas sangat tidak jelas, karena tidak

R
diketahui secara pasti sejak kapan terjadi perbuatan melawan hukum

si
yaitu: apakah tanggal 10 Januari 2012 merupakan saat timbulnya

ne
ng
perbuatan melawan hukum?, atau apakah tanggal 17 April 2013
merupakan saat timbulnya perbuatan melawan hukum?, atau apakah
pada tanggal 10 Mei 2013 merupakan saat timbulnya perbuatan

do
gu melawan hukum?;
Jadi Penggugat tidak dapat menjelaskan secara pasti dan tegas sejak

In
A
kapan terjadinya perbuatan melawan hukum. Dengan kata lain dalil
gugatan seperti itu tidak jelas dan tidak tertentu (een duideljke en
ah

bepaalde conclusie) dan karenanya harus dinyatakan kabur dan tidak

lik
jelas (obscuur libel) (vide Putusan MA Nomor 250 K/Pdt/1984 dan
Putusan MA Nomor 1145 K/Pdt/1984);
am

ub
9) Bahwa konstruksi gugatan Penggugat sebagaimana didalilkan pada
posita 7 sampai dengan 10 gugatan Penggugat pada pokoknya
ep
menerangkan adanya berdasarkan perjanjian/perikatan antara
k

Penggugat Ignasius Daur dengan Tergugat Darius Darung, namun


ah

dalam posita 16 dan 17 gugatan Penggugat mendalilkan tentang


R

si
kerugian materiil dan immateriil berdasarkan perbuatan melawan hukum.
Konstruksi gugatan yang demikian mengandung kontradiksi dan

ne
ng

dikategorikan obscuur libel. Hal ini sesuai dengan pendirian tetap


Mahkamah Agung R.I. dalam Putusan MA Nomor 879 K/Pdt/1997;

do
gu

Bahwa berdasarkan uraian pada huruf B angka 8) dan 9) di atas terbukti


bahwa dalil posita gugatan Penggugat bertentangan satu dengan yang
lain yang mengakibatkan dalil posita dalil posita gugatan Penggugat
In
A

kabur dan tidak jelas, maka dengan ini Tergugat mohon kepada Majelis
Hakim yang memeriksa perkara ini agar berkenan menolak gugatan
ah

lik

Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak


dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard);
m

ub

Bahwa berhubung gugatan Penggugat tidak jelas, kabur (obscuur libel)


sebagaimana diuraikan di atas, maka Tergugat mohon kepada Majelis
ka

Hakim Pengadilan Negeri Ruteng yang memeriksa dan mengadili


ep

perkara ini agar gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima


ah

(niet ontvanklijik verklaard/NO );


R

C. Gugatan Penggugat prematur:


es
M

ng

on
gu

Halaman 18 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa sebagian tanah milik Tergugat yang dibeli dari Bapak Ben Mandur

R
(almarhum) pada tahun 1990 sedang diperkarakan dalam perkara perdata

si
Nomor 3/Pdt.G/2016/PN.Rtg., dan sebagiannya pula menjadi objek

ne
ng
sengketa dalam perkara a quo, dimana tanah objek sengketa baik dalam
dalam perdata Nomor 3/Pdt.G/2016/PN.Rtg., maupun dalam perkara a quo
merupakan satu kesatuan tak terpisahkan dari tanah yang dibeli dari Ben

do
gu Mandur (almarhum) pada tahun 1990. Bahwa proses hukum perkara
perdata Nomor 3/Pdt.G/2016/PN.Rtg., belum berkekuatan hukum tetap;

In
A
Bahwa oleh karena sebagian objek tanah milik Tergugat sedang dalam
proses hukum (perkara perdata Nomor 3/Pdt.G/2016/PN.Rtg.) dan
ah

merupakan satu kesatuan tidak terpisahkan dari tanah objek sengketa

lik
dalam perkara a quo (perkara perdata Nomor 8/Pdt.G/2016/PN.Rtg.), dan
subjek hukumnya yang sama yaitu Tergugat Darius Darung serta untuk
am

ub
menghindari putusan yang saling bertentangan satu dengan yang lain, maka
dengan ini Tergugat mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara
ep
ini agar berkenan menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya
k

menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke


ah

verklaard) (vide Yuriprudensi MA Nomor 101 K/Sip/1974: “Gugatan


R

si
Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima karena belum sampai
masanya”);

ne
ng

D. Petitum gugatan Penggugat tidak jelas:


1) Bahwa adapun petitum 6 gugatan berbunyi sebagai berikut:

do
gu

“Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian materiil dan immateriil


yang diderita Penggugat sebesar Rp2.041.700.000,00 (dua milyar empat
puluh satu juta tujuh ratus ribu rupiah) sesuai perincian sebagaimana
In
A

tertuang dalam posita gugatan Penggugat poin 8 huruf a dan b secara


tunai dan seketika bila putusan dalam perkara ini telah berkekuatan
ah

lik

hukum tetap”;
Bahwa tuntutan ganti kerugian dalam petitum 6 tersebut mengacu pada
m

ub

dalil poin 8 huruf a dan b gugatan Penggugat, sementara poin 8 huruf a


dan b gugatan Penggugat pada pokoknya menerangkan tentang
ka

permintaan harga jual beli tanah agar dipenuhi oleh Tergugat, bukan
ep

tentang perincian kerugian materiil maupun immateriil. Dengan demikian


ah

tidak ada kaitannya antara tuntutan ganti kerugian materiil dan immateriil
R

dengan dasar dalil poin 8 huruf a dan b gugatan Penggugat (vide


es

Putusan MA Nomor 582 K/Sip/1973 dan Putusan MA Nomor 492


M

ng

K/Sip/1970);
on
gu

Halaman 19 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2) Bahwa petitum 6 gugatan Penggugat sangat tidak jelas apakah

R
berdasarkan dalil posita 7 sampai dengan 10 gugatan Penggugat

si
ataukah berdasarkan dalil posita 13 sampai dengan 18 gugatan

ne
ng
Penggugat, sebab dalil posita 7 sampai dengan 10 berkaitan dengan
perikatan (Pasal 1320 KUHPerdata) dan dalil posita 13 sampai dengan
18 berkaitan dengan perbuatan melawan hukum (Pasal 1365

do
gu KUHPerdata);
Meskipun petitum 6 gugatan Penggugat berdasarkan dalil posita 13

In
A
sampai dengan 18, Penggugat harus menetapkan secara tegas sejak
kapan terjadinya perbuatan melawan hukum tersebut serta harus dirinci
ah

secara jelas dan tegas besarnya kerugian berdasarkan sejak kapan

lik
perbuatan melawan hukum tersebut terjadi;
E. Gugatan Penggugat bertentangan antara satu dengan yang lain:
am

ub
1) Pertentangan antara posita 7 sampai dengan 10 dengan posita 16:
bahwa konstruksi gugatan Penggugat sebagaimana didalilkan pada
ep
posita 7 sampai dengan 10 gugatan Penggugat pada pokoknya
k

mendalilkan adanya perjanjian/perikatan, namun dalam posita 16


ah

gugatan Penggugat pada pokoknya mendalilkan tentang kerugian


R

si
materiil dan immateriil berdasarkan perbuatan melawan hukum.
Konstruksi gugatan yang demikian sangat bertentangan, sebab

ne
ng

perjanjian dan perbuatan melawan hukum memiliki dasar hukum yang


berbeda;

do
gu

Bahwa berhubung gugatan Penggugat terbukti bertentangan satu


dengan yang lain, maka dengan ini Tergugat mohon kepada Majelis
Hakim yang memeriksa perkara ini agar berkenan menolak gugatan
In
A

Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak


dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard);
ah

lik

2) Pertentangan antara posita dengan petitum:


a. Pertentangan antara posita 5 dan 6 dengan petitum 3:
m

ub

Bahwa dalam posita 5 dan 6 gugatan Penggugat mendalilkan bahwa


sebagian tanahnya telah dijual kepada Ben Mandur (almarhum) dan
ka

Damianus Salur. Berdasarkan dalil Penggugat tersebut, maka hak


ep

atas tanah tersebut telah beralih dari Penggugat (penjual) kepada


ah

Ben Mandur (almarhum) (pembeli) dan Damianus Salur (pembeli);


R

es
M

ng

on
gu

Halaman 20 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Akan tetapi dalil posita 5 dan 6 gugatan Penggugat tersebut sangat

R
kontradiktif dengan petitum 3 Penggugat yang memohon menyatakan

si
secara hukum agar tanah sebagaimana yang diuraikan dalam

ne
ng
petitum 3 adalah sah milik Penggugat. Jadi antara dalil dengan
petitum sangat kontradiktif, dimana di satu sisi dalam posita
Penggugat telah menjual tanahnya kepada pihak lain, sedangkan di

do
gu sisi lain dalam petitumnya Penggugat meminta agar tanah yang telah
dijual tersebut dinyatakan sebagai sah milik Penggugat. Bahwa

In
A
seharusnya yang diminta/dituntut oleh Penggugat adalah
menyatakan bahwa pembagian/pemberian tanah oleh Bapak Lukas
ah

Temo sebagai Tua Teno Wea pada tahun 1982 adalah sah menurut

lik
hukum;
b. Pertentangan dalil posita 16 dengan petitum 6:
am

ub
Bahwa dalam posita 16 Penggugat mendalilkan pada pokoknya
menerangkan tentang perincian kerugian materiil dan materiil
ep
berdasarkan perbuatan melawan hukum. Akan tetapi dalam petitum 6
k

gugatan Penggugat mendasarkan tuntutan ganti kerugiannya


ah

berdasarkan dalil posita 8 yang pada pokoknya berisikan tentang


R

si
permintaan Penggugat Ignasius Daur melalui anak kandungnya yang
bernama Yohanes Halia Afin untuk membayar harga jual beli tanah;

ne
ng

Bahwa berhubung gugatan Penggugat terbukti bertentangan satu


dengan yang lain, maka dengan ini Tergugat mohon kepada Majelis

do
gu

Hakim yang memeriksa perkara ini agar berkenan menolak gugatan


Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak
dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard);
In
A

F. Masalah posita wanprestasi dan perbuatan melawan hukum:


- Bahwa dalam posita 7, 8, 9 dan 10 gugatan Penggugat didasarkan atas
ah

lik

perjanjian, meskipun terbatas pada persetujuan secara lisan antara


Penggugat dan Tergugat yang kemudian terjadi ingkar atau lalai oleh
m

ub

Tergugat untuk memenuhi pembayaran pada waktunya yaitu pada


tanggal 15 Oktober 2012. Dengan demikian pokok gugatan Penggugat
ka

adalah peristiwa hukum wanprestasi/ingkar janji (default) yang bersifat


ep

spesifik dari perbuatan melawan hukum (onrechmatige daad). Akan


ah

tetapi dalam posita 13 sampai dengan 18 gugatan Penggugat


R

didasarkan peristiwa hukum perbuatan melawan hukum;


es
M

ng

on
gu

Halaman 21 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa konstruksi gugatan Penggugat yang demikian sepatutnya diikuti

R
konklusi adanya tuntutan ganti kerugian berdasarkan peristiwa hukum

si
wanprestasi dan tuntutan ganti kerugian berdasarkan peristiwa hukum

ne
ng
perbuatan melawan hukum, sebab baik wanprestasi maupun perbuatan
melawan hukum memiliki dasar hukum dan akibat hukum yang berbeda
pula;

do
gu - Bahwa oleh karena Penggugat tidak memisahkan secara tegas peristiwa
hukum wanprestasi dan perbuatan melawan hukum, maka Penggugat

In
A
tidak memisahkan secara tegas berapa jumlah kerugian berdasarkan
wanprestasi dan berapa jumlah kerugian berdasarkan perbuatan
ah

melawan hukum sebagaimana yang diuraikan Penggugat dalam posita

lik
16 dan petitum 6 gugatannya;
- Bahwa oleh karena tidak ada pemisahan yang tegas tersebut, maka
am

ub
telah terbukti gugatan Penggugat adalah kabur dan Tergugat mohon
kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini agar berkenan
ep
menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan
k

Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard);


ah

- Hal ini sesuai dengan pendirian hukum sebagaimana dimuat dalam


R

si
Putusan Mahkamah Agung R.I. Nomor 2643 K/Pdt/1994, tanggal 28 Mei
1999 yang menegaskan: “Menimbang, bahwa terlepas dari alasan kasasi

ne
ng

tersebut di atas, Mahkamah Agung berpendapat bahwa Judex Facti


telah salah menerapkan hukum dengan alasan sebagai berikut: Bahwa

do
gu

pertimbangan Judex Facti saling bertentangan, dimana di satu segi


Judex Facti mengatakan bahwa Tergugat asal I dan Turut Tergugat asal
telah cidera janji/tidak menepati perjanjian pengosongan, namun
In
A

selanjutnya Judex Facti mengemukakan bahwa perbuatan Tergugat asal


I dan Turut Tergugat asal yang tidak menyerahkan objek sengketa sejak
ah

lik

tanggal 16 September 1992 kepada Penggugat adalah merupakan


perbuatan melawan hukum. Bahwa dengan demikian gugatan
m

ub

Penggugat kabur”;
- Fundamentum petendi dengan petitum tidak konsisten:
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 22 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dengan adanya kenyataan dimana pada bagian posita

R
gugatannya Penggugat mendalilkan wanprestasi (ingkar janji) karena

si
Tergugat tidak membayar harga tanah sengketa kepada Penggugat,

ne
ng
sedangkan pada bagian petitum gugatannya justru mohon agar Tergugat
dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum, maka fakta
hukum ini menunjukkan bahwa antara posita dan petitum gugatan

do
gu Penggugat tidak konsisten;
Bahwa baik menurut Teori Hukum Acara Perdata maupun Yurisprudensi

In
A
Tetap Mahkamah Agung R.I., ada keharusan bahwa posita
(fundamentum petendi) harus konsisten dengan tuntutan (petitum). Hal
ah

ini sesuai dengan pendirian hukum sebagaimana dimuat dalam Putusan

lik
Mahkamah Agung R.I. Nomor 67 K/Sip/1975, tanggal 13 Mei 1975 yang
menegaskan sebagai berikut: “Bahwa karena petitum tidak sesuai
am

ub
dengan dalil-dalil gugatan (posita), maka permohonan kasasi diterima,
dan putusan Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri dibatalkan”;
ep
Jadi kalaupun Pengadilan Negeri maupun Pengadilan Tinggi
k

mengabulkan suatu gugatan Penggugat yang nyata-nyata petitumnya


ah

tidak sesuai atau bertentangan dengan dalil-dalil gugatan, dan kalau


R

si
ternyata pihak yang dikalahkan mengajukan permohonan kasasi, maka
Mahkamah Agung R.I. akan mengabulkan kasasi tersebut. Hal ini sesuai

ne
ng

pula dengan pendirian hukum sebagaimana dimuat dalam Putusan


Mahkamah Agung R.I. Nomor 28 K/Sip/1973, tanggal 15 November 1975

do
gu

yang menegaskan sebagai berikut: “Karena Rechtsfeiten diajukan


bertentangan dengan petitum, gugatan harus ditolak”;
Bahwa gugatan Penggugat yang posita dan petitumnya tidak konsisten
In
A

telah menyebabkan gugatan Penggugat tersebut kabur, tidak jelas atau


obscuur libel. Oleh karena itu Tergugat mohon kepada Majelis Hakim
ah

lik

yang memeriksa perkara ini agar berkenan untuk menolak gugatan


Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak
m

ub

dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard);


G. Petitum tuntutan ganti rugi tidak dirinci berdasarkan wanprestasi dan
ka

berdasarkan perbuatan melawan hukum:


ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 23 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1) Bahwa dalam posita 7 gugatan Penggugat mendalilkan: “Bahwa pada

R
tanggal 21 Desember 2011 Tergugat datang di rumah Yohanes Halia

si
Afin .... mau membeli tanah milik Penggugat ... setelah musyawarah

ne
ng
antara Penggugat dan Tergugat menjual sebagian tanah ladang tersebut
dengan harga Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah)... dalam
perundingan Penggugat dan Tergugat uang harga tersebut Tergugat

do
gu akan melakukan pembayaran pada tanggal 15 Oktober 2012, ternyata
Tergugat lalai, ingkar tidak memenuhi kewajiban untuk membayar harga

In
A
tanah milik Penggugat”. Berdasarkan dalil tersebut maka timbul
beberapa pertanyaan pokok yaitu: a) Kapan terjadinya wanprestasi, b)
ah

Kapan pula terjadinya perbuatan melawan hukum, c) Berapa jumlah

lik
tuntutan ganti kerugian berdasarkan wanprestasi, d) Berapa jumlah
tuntutan ganti kerugian berdasarkan perbuatan melawan hukum dalam
am

ub
perkara a quo?;
Kapan timbulnya wanprestasi dalam perkara a quo?
ep
Berdasarkan dalil Penggugat tersebut di atas, maka in konkreto secara
k

realis terjadi persetujuan antara Penggugat dan Tergugat berdasarkan


ah

Pasal 1320 KUHPerdata terhitung sejak tanggal 21 Desember 2011.


R

si
Diperjanjikan pula bahwa Tergugat akan memenuhi prestasinya pada
tanggal 15 Oktober 2012. Dengan demikian perjanjian secara lisan

ne
ng

tersebut berlaku dari tanggal 21 Desember 2011 sampai dengan tanggal


15 Oktober 2012. Akan tetapi pada tanggal 15 Oktober 2012 Tergugat

do
gu

tidak memenuhi prestasi yang dijanjikan, atau dalam dalil posita 7


gugatan Penggugat disebut sebagai “Tergugat lalai, ingkar tidak
memenuhi kewajiban”, sehingga timbul masalah wanprestasi dalam
In
A

sengketa perkara a quo. Oleh karena kelalaian Tergugat dinyatakan


pada tanggal 15 Oktober 2012, maka secara hukum kelalaian karena
ah

lik

tidak memenuhi perikatan/perjanjian dihitung sejak tanggal 16 Oktober


2012. Dengan perkataan lain, tuntutan ganti rugi karena wanprestasi
m

ub

dihitung sejak 16 Oktober 2012 (Pasal 1243 KUHPerdata);


Kapan timbulnya perbuatan melawan hukum dalam perkara a quo?
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 24 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan posita 13 gugatan Penggugat yang mendalilkan

R
bahwa: “Bahwa pada tanggal 10 Januari 2012 ... di atas tanah sengketa

si
bidang II didirikan pondok oleh Tergugat ... tanpa ijin Penggugat ...,

ne
ng
selanjutnya tanggal 10 Mei 2013 Tergugat membongkar pondok di atas
tanah bidang II selanjutnya didirikan bangunan rumah oleh Tergugat ...,
anak kandung Penggugat mencegat dan melarang Tergugat tidak

do
gu mengindahkan”, maka menurut pandangan kami, kalau benar Tergugat
mendirikan rumah tanggal 10 Mei 2013 maka perbuatan melawan hukum

In
A
yang terjadi secara objektif dilakukan Tergugat terjadi sejak tanggal 10
Mei 2013. Dengan demikian tuntutan ganti kerugian berdasarkan
ah

perbuatan melawan hukum (PMH) sesuai Pasal 1365 KUHPerdata

lik
dihitung sejak tanggal 10 Mei 2013;
Sedangkan terkait dengan perbuatan Tergugat pada tanggal 10 Januari
am

ub
2012, kalau pun benar ada perbuatan Tergugat pada tanggal 10 Januari
2012 yang mendirikan pondok di atas tanah bidang II (versi Penggugat)
ep
sebagaimana didalilkan Penggugat, maka perbuatan tersebut adalah
k

benar dan sah secara hukum sebab masih terikat pada perjanjian lisan
ah

dalam periode waktu 21 Desember 2011 sampai dengan 15 Oktober


R

si
2012;
Tuntutan ganti rugi berdasarkan wanprestasi:

ne
ng

- Adapun tuntutan ganti rugi dalam wanprestasi dalam sengketa


perkara a quo bertitik tolak pada ketentuan Pasal 1243 KUHPerdata.

do
gu

Berdasarkan ketentuan Pasal 1243 KUHPerdata bahwa jangka waktu


perhitungan ganti rugi yang dituntut yaitu terhitung setelah dinyatakan
lalai memenuhi kewajibannya. Berdasarkan uraian tersebut dimana
In
A

kelalaian dihitung sejak tanggal 16 Oktober 2012 dan perbuatan


melawan hukum dalam perkara a quo baru terjadi pada tanggal 10
ah

lik

Mei 2013, maka tuntutan ganti kerugian atas waprestasi seharusnya


dihitung sejak tanggal 16 Oktober 2012 sampai dengan tanggal 10
m

ub

Mei 2013;
Tuntutan ganti rugi berdasarkan perbuatan melawan hukum:
ka

- Adapun tuntutan ganti rugi dalam perbuatan melawan hukum bertitik


ep

tolak pada ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata. Karena itu tuntutan


ah

ganti kerugian atas perbuatan melawan hukum seharusnya dihitung


R

sejak tanggal 10 Mei 2013 sampai dengan saat ini;


es
M

ng

on
gu

Halaman 25 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2) Bahwa selain itu dalam posita 16 gugatan Penggugat menggabungkan

R
perhitungan tuntutan ganti kerugian berdasarkan asumsi perhitungan

si
sewa tanah dan hasil tanam. Bahwa pada satu sisi Penggugat

ne
ng
mendalilkan tanah Penggugat adalah tanah ladang dan tanah sawah
(vide posita 1 gugatan Penggugat). Sementara itu pada sisi yang lain
Penggugat menuntut ganti rugi berdasarkan asumsi sewa tanah dan

do
gu hasil tanam (vide posita 16 gugatan Penggugat). Bahwa seharusnya
Penggugat menuntut ganti kerugian berdasarkan hasil tanam saja,

In
A
sebab hasil tanam merupakan akibat langsung yang dapat diderita oleh
Penggugat akibat tidak terpenuhinya kewajiban oleh Tergugat (vide
ah

Pasal 1247 dan 1248 KUHPerdata). Sedangkan sewa tanah tidak ada

lik
kaitan langsung dengan kerugian yang diderita Penggugat. Bukankah
penyewa tanah berhak atas hasil tanaman di atas tanah yang
am

ub
disewanya?
Bahwa oleh karena Penggugat terbukti tidak merinci secara tegas
ep
tuntutan ganti kerugian berdasarkan wanprestasi dan ganti kerugian
k

berdasarkan perbuatan melawan hukum, maka Tergugat memohon


ah

kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar
R

si
berkenan menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke

ne
ng

verklaard) (vide Putusan MA Nomor 879 K/Pdt/1997;


H. Dasar hukum gugatan Penggugat tidak jelas:

do
gu

1. Bahwa berdasarkan uraian pada huruf D sampai dengan G dalam


eksepsi di atas, terbukti pula bahwa gugatan Penggugat tidak memiliki
dasar hukum yang jelas, petitumnya tidak jelas, gugatan Penggugat
In
A

bertentangan antara satu dengan yang lain, mencampuradukkan antara


posita wanprestasi dan perbuatan melawan hukum dan tuntutan ganti
ah

lik

rugi tidak dirinci secara konkret dan tegas berdasarkan wanprestasi dan
berdasarkan perbuatan melawan hukum;
m

ub

2. Bahwa berdasarkan Teori Hukum Acara Perdata maupun praktek


beracara di Pengadilan (sebagaimana terdapat dalam berbagai
ka

Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia), dasar gugatan


ep

perbuatan wanprestasi (ingkar janji) dan perbuatan melawan hukum


ah

tidak dapat dicampuradukkan dalam satu gugatan. Sebab keduanya


R

mempunyai perbedaan yang sangat mendasar dalam beberapa hal,


es

yaitu:
M

ng

a. Dasar hukum:
on
gu

Halaman 26 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dari segi dasar hukum, perbuatan wanprestasi (ingkar janji)

R
didasarkan pada ketentuan Pasal 1243 KUHPerdata, sedangkan

si
perbuatan melawan hukum didasarkan pada ketentuan Pasal 1365

ne
ng
KUHPerdata;
b. Beban pembuktian:
Dari segi beban pembuktian, dalam perbuatan wanprestasi (ingkar

do
gu janji), beban pembuktian ada pada Tergugat yang harus
membuktikan bahwa berdasarkan ketentuan dalam perjanjian,

In
A
Tergugat tidak terbukti melakukan wanprestasi. Sedangkan dalam
perbuatan melawan hukum, beban pembuktian ada pada Penggugat,
ah

dengan mengacu pada ketentuan Pasal 1865 Kitab Undang Undang

lik
Hukum Perdata, yang menegaskan: “Setiap orang yang mendalilkan
bahwa ia mempunyai suatu hak, atau guna meneguhkan haknya
am

ub
sendiri maupun membantah suatu hak orang lain, menunjuk pada
suatu peristiwa, diwajibkan membuktikan adanya hak atau peristiwa
ep
tersebut”;
k

Jadi berdasarkan ketentuan tersebut di atas maka berlakulah azas:


ah

“siapa yang mendalilkan, maka dialah yang wajib membuktikannya”.


R

si
Dalam perkara ini, berhubung Penggugat telah mendalilkan bahwa
Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum, maka

ne
ng

Penggugat wajib untuk membuktikan dalilnya itu di persidangan;


c Sanksi:

do
gu

Dari segi sanksi, dalam perbuatan wanprestasi (ingkar janji)


sanksinya dapat meliputi: penggantian biaya, rugi dan bunga. Hal ini
sesuai dengan ketentuan Pasal 1243 KUHperdata yang menyatakan:
In
A

“Penggantian biaya, rugi dan bunga karena tidak dipenuhinya suatu


perikatan, barulah mulai diwajibkan apabila si berhutang setelah
ah

lik

dinyatakan lalai memenuhi perikatannya tetap melalaikannya, atau


jika sesuatu yang harus diberikan atau dibuatnya, hanya dapat
m

ub

diberikan atau dibuatnya dalam tenggang waktu yang telah


dilampaukannya”;
ka

Sedangkan dalam perbuatan melawan hukum, sanksinya hanya


ep

berupa ganti kerugian. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 1365
ah

KUHPerdata yang menyatakan: “Tiap perbuatan melawan hukum,


R

yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang


es

karena salahnya menerbitkan kerugian ini, mengganti kerugian


M

ng

tersebut”;
on
gu

Halaman 27 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d Besarnya ganti kerugian:

R
Dalam gugatan yang didasarkan pada perbuatan wanprestasi (ingkar

si
janji), besarnya ganti kerugian sudah dapat diperkirakan karena ada

ne
ng
dalam perjanjian, sedangkan dalam gugatan yang didasarkan pada
perbuatan melawan hukum, besarnya ganti kerugian diserahkan
kepada kebijaksanaan Hakim;

do
gu 3. Bahwa berdasarkan fakta hukum sebagaimana telah diuraikan di atas,
maka telah terbukti dengan sah dan meyakinkan bahwa gugatan

In
A
Penggugat tidak jelas atau kabur (obscuur libel), karena Penggugat telah
mencampuradukkan antara perbuatan wanprestasi (ingkar janji) dan
ah

perbuatan melawan hukum;

lik
4. Bahwa dengan adanya fakta yaitu ketidakjelasan mengenai dasar hukum
gugatan Penggugat tersebut, apakah didasarkan pada perbuatan ingkar
am

ub
janji (wanprestasi) ataukah perbuatan melawan hukum, maka gugatan
Penggugat tersebut menjadi sangat kabur (obscuur libel). Oleh karena
ep
itu Para Tergugat dengan ini mohon kepada Majelis Hakim yang
k

memeriksa perkara ini agar kiranya berkenan untuk menolak gugatan


ah

Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak


R

si
dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard);
Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Ruteng telah

ne
ng

memberikan Putusan Nomor 8/Pdt.G/2016/PN.Rtg., tanggal 21 November 2016


dengan amar sebagai berikut:

do
gu

Dalam Eksepsi
- Menolak Eksepsi Tergugat;
Dalam Pokok Perkara:
In
A

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;


2. Menyatakan secara hukum bahwa pembagian atau pemberian bapak Lukas
ah

lik

Temo sebagai Tua Teno Wea pada tahun 1982 berupa tanah ladang yang
terletak di Wae Pinggong, Desa Wea sekarang, dulu Desa Satar Nawang,
m

ub

Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur, luas keseluruhan


1 (satu) hektar, dengan batas-batas sebagai berikut:
ka

Timur dahulu berbatasan dengan tanah milik Wihelmus Babur almarhum


ep

dan Ngalor/Kali Wae Nunang;


ah

Utara berbatasan dengan tanah milik dari Damianus Janus;


R

Selatan dahulu Jalan Raya Ruteng-Elar dan atau berbatasan dengan tanah
es

milik dari Mundus Cengga almarhum dan sekarang dengan pak Anus Gon;
M

ng

on
gu

Halaman 28 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Barat berbatasan dengan tanah milik Gaspar Aga dan tanah milik Marsel

R
Make;

si
Adalah sah menurut hukum;

ne
ng
3. Menyatakan secara hukum bahwa:
a. Tanah sengketa bidang I milik Penggugat yang terletak di Wae Pinggong
Desa Wea sekarang, dulu Desa Satar Nawang, Kecamatan Sambi

do
gu Rampas, Kabupaten Manggarai Timur dengan batas-batas dan luas
sebagai berikut:

In
A
Timur berbatasan dengan tanah milik dari Wihelmus Babur almarhum;
Utara berbatasan dengan Jalan Raya Ruteng-Elar;
ah

Selatan dahulu berbatasan dengan Jalan Raya Ruteng-Elar atau tanah

lik
milik dari Mundus Cengga almarhum, sekarang tanah milik pak Anus
Gon;
am

ub
Barat berbatasan dengan Jalan Raya Ruteng-Elar;
dengan luas ± 450 m² (lebih kurang empat ratus lima puluh meter
ep
persegi) adalah sah milik Penggugat berdasarkan pembagian atau
k

pemberian bapak Lukas Temo, Tua Teno Wea pada tahun 1982;
ah

b. Tanah sengketa bidang II milik Penggugat yang terletak di Wae


R

si
Pinggong, Desa Wea sekarang, dulu Desa Satar Nawang, Kecamatan
Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur, dengan batas-batas dan

ne
ng

luas sebagai berikut:


Timur berbatasan dengan tanah milik dari Ignasius Daur (Penggugat);

do
gu

Utara dahulu tanah milik Penggugat sekarang Damianus Talus;


Selatan berbatasan dengan Jalan Raya Ruteng-Elar;
Barat dahulu tanah milik Penggugat atau Ben Madur almarhum,
In
A

sekarang Darius Darung;


dengan luas ± 850 m² (lebih kurang delapan ratus lima puluh meter
ah

lik

persegi), adalah sah milik Penggugat berdasarkan pembagian atau


pemberian bapak Lukas Temo, Tua Teno Wea pada tahun 1982;
m

ub

4. Menyatakan secara hukum perbuatan Tergugat tanpa hak dan melawan


hukum menguasai, mengerjakan dan mendirikan bangunan rumah di atas
ka

tanah sengketa bidang I serta membuat pondok di atas tanah sengketa


ep

bidang II milik Penggugat adalah perbuatan melawan hukum (onrechtmatige


ah

daad) sesuai Pasal 1365 KUHPerdata yang merugikan Penggugat;


R

es
M

ng

on
gu

Halaman 29 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Menghukum Tergugat atau pihak lain yang mendapat hak dari Tergugat

R
untuk menyerahkan tanah sengketa kepada Penggugat dalam keadaan baik

si
dan kosong serta bebas dari perikatan apapun dan bila perlu

ne
ng
pelaksanaannya dibantu oleh alat Negara atau Polisi;
6. Menghukum Tergugat untuk membongkar bangunannya di atas tanah
sengketa bidang I milik Penggugat bila perlu dengan bantuan keamanan

do
gu atau Polisi;
7. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;

In
A
8. Menghukum Tergugat membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara
ini sebesar Rp2.291.000,00 (dua juta dua ratus sembilan puluh satu ribu
ah

rupiah);

lik
Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Tergugat,
putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi
am

ub
Kupang dengan Putusan Nomor 03/PDT/2017/PT.KPG., tanggal 7 Maret 2017
dengan amar sebagai berikut:
ep
1. Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat;
k

2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Ruteng tanggal 21 November


ah

2016, Nomor 8/Pdt.G/2016/PN.Rtg., yang dimohonkan banding tersebut;


R

si
MENGADILI SENDIRI
Dalam Eksepsi

ne
ng

- Menolak eksepsi Pembanding semula Tergugat;


Dalam Pokok Perkara:

do
gu

1. Menolak gugatan Terbanding semula Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menghukum Terbanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara
yang timbul dalam kedua tingkat peradilan, yang di tingkat banding
In
A

ditetapkan sebesar Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);


Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan
ah

lik

kepada Penggugat/Terbanding pada tanggal 19 April 2017, kemudian


terhadapnya oleh Penggugat/Terbanding dengan perantaraan kuasanya
m

ub

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 18 Maret 2016 diajukan permohonan


kasasi pada tanggal 26 April 2017, sebagaimana ternyata dari Akta
ka

Permohonan Kasasi Nomor 8/Pdt.G/2016/PN.Rtg., yang dibuat oleh Panitera


ep

Pengadilan Negeri Ruteng, permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi


ah

yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri


R

tersebut pada tanggal 8 Mei 2017;


es
M

ng

on
gu

Halaman 30 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa memori kasasi dari Pemohon Kasasi/Penggugat/Terbanding

R
tersebut telah diberitahukan kepada Termohon Kasasi/Tergugat/Pembanding

si
pada tanggal tanggal 9 Mei 2017, kemudian Termohon

ne
ng
Kasasi/Tergugat/Pembanding mengajukan kontra memori kasasi yang diterima
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Ruteng pada tanggal 19 Mei 2017;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya

do
gu telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam
tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, oleh

In
A
karena itu permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon
ah

Kasasi/Penggugat/Terbanding dalam memori kasasinya tersebut pada

lik
pokoknya sebagai berikut:
1. Bapak Ketua Mahkamah Agung yang mulia, sebelum kami ajukan alasan-
am

ub
alasan untuk membuktikan bahwa Hakim Pengadilan Tinggi Kupang yang
memeriksa perkara perdata Nomor 03/PDT/2017/PT.KPG., salah
ep
menerapkan hukum yang berlaku atau syarat-syarat yang diwajibkan oleh
k

undang-undang, perkenankanlah kami lebih dahulu mengutip kembali


ah

beberapa hal yang termuat dalam pertimbangan putusan Pengadilan Tinggi


R

si
Kupang Nomor 03/PDT/2017/PT.KPG., yang membatalkan putusan
Pengadilan Negeri Ruteng Nomor 08/Pdt.G/2016/PN.Rtg., dan memberikan

ne
ng

putusan pada pokoknya menolak gugatan Terbanding semula Penggugat


untuk seluruhnya dengan pertimbangan hukum dari Majelis Hakim

do
gu

Pengadilan Tinggi Kupang pada halaman 137 alinea pertama berbunyi:


Menimbang, bahwa atas gugatan yang diajukan oleh Pembanding semula
Penggugat sebagaimana yang dipertimbangkan di atas, Pembanding
In
A

semula Tergugat telah mengajukan jawaban yang pada pokoknya


mendalilkan bahwa objek sengketa dibeli oleh Pembanding semula
ah

lik

Tergugat kepada Ben Madur pada tahun 1990, dimana Ben Madur
memperoleh objek sengketa pada tahun 1980 dengan cara mengerjakan
m

ub

objek sengketa yang diikuti dengan pembayaran pajak kepada Tua Teno,
sedangkan anak Terbanding semula Penggugat tidak pernah datang ke
ka

rumah Pembanding semula Tergugat untuk meminta uang harga jual beli
ep

tanah, karena memang tidak pernah terjadi jual beli atas objek sengketa
ah

antara Pembanding semula Tergugat dengan Terbanding semula


R

Penggugat.
es
M

ng

on
gu

Halaman 31 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Membaca pertimbangan Pengadilan Tinggi Kupang tersebut di atas, jelas

R
Hakim Peradilan tingkat banding tidak melaksanakan kewajibannya sesuai

si
undang-undang secara baik, yaitu tidak melakukan pemeriksaan perkara

ne
ng
secara keseluruhan dan saksama, Pengadilan Tinggi Kupang tidak
membaca berita acara sidang (gugatan), hanya membaca jawaban dari
Tergugat dan membaca memori banding dari Pembanding semula

do
gu Tergugat), karena apabila Pengadilan Tinggi Kupang membaca secara
saksama maka jelas bukti surat yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding

In
A
tidak ada bukti kepemilikan atas tanah oleh pihak Tergugat, bukti surat T-1
yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding tidak mencantumkan dengan
ah

jelas batas-batas dan luas dari objek jual beli antara Tergugat/Pembanding

lik
dengan Ben Madur (sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik
Indonesia Nomor 665/Sip/1973, tanggal 28 November 1973 berbunyi: “Satu
am

ub
surat bukti saja tanpa dikuatkan dengan alat bukti lain tidak dapat diterima
dengan pembuktian”;
ep
3. Bahwa hukum adat Manggarai, pembagian tanah adat dimusyawarahkan di
k

rumah gendang untuk mendapat persetujuan pembagian oleh tua-tua adat


ah

juga anggota persekutuan adat berdasarkan kesepakatan bersama warga


R

si
kampung Wea, kemudian Tua Teno melakukan pembagian kepada warga
kampung Wea yang mendapat pembagian seluruhnya berjumlah 50 orang

ne
ng

dan terdapat juga 4 orang dari anggota gendang Tungal Watu Nggong yaitu
Gaspar Aga, Yohanes Beong, Yosep Madi dan Ignasius Daur (Penggugat).

do
gu

Yang mendapat pembagian tersebut meminta kepada Tua Teno Gendang


Wea dengan cara kepok membawa tuak. Jadi Pengadilan Tinggi Kupang
telah lalai dan tidak membaca tentang budaya adat yang telah ditetapkan
In
A

oleh leluhur dalam kaitan dengan pembagian tanah adat di Kabupaten


Manggarai, dengan demikian pertimbangan Pengadilan Tinggi Kupang
ah

lik

dalam putusannya kurang pertimbangan hukumnya (onvoeldoende


gemotiverd) sesuai putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
m

ub

638 K/Sip/1969, tanggal 22 Juli 1970 menyatakan putusan Pengadilan


Tinggi yang tidak cukup dipertimbangkan harus dibatalkan;
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 32 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa kenyataannya objek sengketa bidang I yang luasnya 450 m² (empat

R
ratus lima puluh meter persegi) dan objek sengketa bidang II dengan batas-

si
batas sebagaimana tersebut dalam gugatan Penggugat/Pemohon Kasasi

ne
ng
telah dikuasai oleh Tergugat/Termohon Kasasi, yaitu menguasai tanah milik
Penggugat tersebut dengan jalan Tergugat datang di rumah Yohanes Halia
Afin anak kandung Penggugat ingin mau membeli tanah milik Penggugat,

do
gu setelah mufakat antara Penggugat dengan Tergugat tanah objek sengketa
tersebut dengan harga Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) akan

In
A
dibayar pada tanggal 15 Oktober 2012, yang terakhir anak kandung
Penggugat pada tanggal 1 April 2016 minta lagi uang jual beli tanah tersebut
ah

namun jawaban Tergugat tanah tersebut bukan milik Penggugat/Pemohon

lik
Kasasi, meskipun sudah berulang kali minta pembayaran harga jual beli
tanah objek sengketa tersebut Tergugat tidak menggubrisnya, berarti
am

ub
Tergugat/Termohon kasasi telah ingkar janji sebagai suatu perbuatan
melawan hokum, sebab dengan Tergugat/Termohon Kasasi tidak
ep
mengembalikan tanah milik Penggugat tersebut menyebabkan Penggugat
k

menderita kerugian;
ah

5. Bahwa pertimbangan hukum dari Judex Facti peradilan tingkat banding


R

si
telah salah menerapkan hukum pembuktian tertulis yang telah diajukan oleh
Penggugat/Pemohon Kasasi serta kurang cukup memberikan pertimbangan

ne
ng

hukum dalam menjatuhkan putusan atas perkara a quo, pertimbangan


Pengadilan Tinggi Kupang hanya menjadikan alasan sendiri yang mengikuti

do
gu

hal yang dikemukakan oleh Tergugat/Pembanding dalam memori


bandingnya. Jelas Pengadilan Tinggi Kupang telah keliru
mempertimbangkan bukti surat yang diajukan oleh Penggugat dan putusan
In
A

Pengadilan Tinggi Kupang tidak cukup, apa dalam putusan Pengadilan


Negeri Ruteng yang dianggap tidak dapat dibenarkan oleh Putusan
ah

lik

Pengadilan Tinggi Kupang sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung nomor


67 K/Sip/1972 menyatakan alasan Pengadilan Tinggi yang hanya
m

ub

mempertimbangkan bahwa Tergugat tidak dapat membuktikan gugatannya


untuk dipakai sebagai dasar pembatalan putusan Pengadilan Negeri yang
ka

telah pertimbangkan alat-alat bukti dari kedua belah pihak adalah tidak
ep

cukup;
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 33 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Kupang dalam putusan Nomor

R
03/PDT/2017/PT.KPG., telah menyalahi ketentuan hukum acara perdata

si
yang berlaku dengan mengabaikan bukti-bukti serta keterangan saksi-saksi

ne
ng
yang telah diajukan oleh Penggugat/Terbanding/Pemohon Kasasi juga
dalam tingkat Judex Facti telah menghadirkan saksi-saksi Penggugat/
Terbanding/Pemohon Kasasi yaitu saksi Lukas Temo (Tua Teno), saksi

do
gu Damianus Janus, Lita Aloysius dan saksi Yohanes Beong, pada pokoknya
sama-sama menerangkan bahwa tanah yang dibeli oleh Ben Madur dari

In
A
tanah milik Gaspar Aga, Yohanes Beong dan tanah milik dari Ignasius Daur,
tanah tersebut Ben Madur telah dijual kepada Tergugat/Pembanding/
ah

Termohon Kasasi yang sekarang ini tidak disengketakan;

lik
7. Bahwa demikian pada kenyataanya Majelis Hakim Judex Facti telah
mengabaikan seluruh bukti tertulis dan keterangan saksi-saksi yang telah
am

ub
diajukan oleh Penggugat/Terbanding/Pemohon Kasasi, dan secara serta
merta menyatakan dalam pertimbangan terhadap keterangan saksi
ep
Penggugat tidak mengetahui jual beli objek sengketa antara Tergugat
k

dengan Ben Madur. Pertimbangan Majelis Hakim Judex Facti merupakan


ah

pertimbangan yang sangat keliru dan bertentangan dengan ketentuan


R

si
Hukum Acara Perdata;
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung

ne
ng

berpendapat:
Bahwa alasan-alasan kasasi tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh

do
gu

karena setelah membaca secara saksama memori kasasi tanggal 8 Mei 2017
dan kontra memori kasasi tanggal 18 Mei 2017, dihubungkan dengan
pertimbangan Judex Facti Pengadilan Tinggi Kupang yang membatalkan
In
A

putusan Pengadilan Negeri Ruteng tidak salah menerapkan hukum, dengan


pertimbangan sebagai berikut:
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 34 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Penggugat di persidangan tidak dapat membuktikan dalil-dalil

R
gugatannya tentang kepemilikannya atas tanah objek sengketa yang

si
berasal dari pemberian bapak Lukas Temo sebagai Tua Teno Wea pada

ne
ng
tahun 1982 berupa ladang yang terletak di Wae Pinggong, Desa Wea
sekarang, dulu Desa Satar Nawang, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten
Manggarai Timur, luas keseluruhan 1 (satu) hektar, namun sebaliknya

do
gu Tergugat telah dapat membuktikan dalil sangkalannya bahwa tanah objek
sengketa diperoleh berdasarkan jual beli antara Tergugat dengan Ben

In
A
Madur pada tahun 1990, hal ini juga dikuatkan dengan keterangan 2(dua)
orang saksi, yaitu Damianus Janus dan Yohanes Beong yang menyatakan
ah

bahwa Tergugat menjual tanah objek sengketa kepada Ben Madur;

lik
- Bahwa lagi pula alasan-alasan kasasi tersebut mengenai penilaian hasil
pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal
am

ub
tersebut tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat
kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan
ep
adanya kesalahan penerapan hukum, adanya pelanggaran hukum yang
k

berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan


ah

oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan


R

si
batalnya putusan yang bersangkutan, atau apabila Pengadilan tidak
berwenang atau melampaui batas wewenangnya, sebagaimana yang

ne
ng

dimaksud dalam Pasal 30 Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang


Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang

do
gu

Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor
3 Tahun 2009;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, ternyata bahwa
In
A

putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum
dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh
ah

lik

Pemohon Kasasi IGNASIUS DAUR tersebut, harus ditolak;


Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon
m

ub

Kasasi ditolak dan Pemohon Kasasi ada di pihak yang kalah, maka Pemohon
Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;
ka

Memperhatikan Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang


ep

Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang


ah

Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang


R

Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3
es

Tahun 2009 serta peraturan perundangan lain yang bersangkutan;


M

ng

on
gu

Halaman 35 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MENGADILI:

R
1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi IGNASIUS DAUR

si
tersebut;

ne
ng
2. Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat/Terbanding untuk membayar
biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus
ribu rupiah);

do
gu Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada
hari Selasa tanggal 3 Oktober 2017 oleh Dr. H. Zahrul Rabain, S.H., M.H.,

In
A
Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
Majelis, Dr. Ibrahim, S.H., M.H., LL.M., dan H. Panji Widagdo, S.H., M.H.,
ah

Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka

lik
untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri Para Hakim
Anggota tersebut dan Susi Saptati, S.H., M.H., Panitera Pengganti dengan tidak
am

ub
dihadiri oleh para pihak.
ep
Hakim-Hakim Anggota, Ketua Majelis,
k

Ttd/. Dr. Ibrahim, S.H., M.H., LL.M. Ttd/. Dr. H. Zahrul Rabain, S.H., M.H.
ah

Ttd/. H. Panji Widagdo, S.H., M.H.


R

si
Panitera Pengganti,
Ttd/. Susi Saptati, S.H., M.H.

ne
ng

Biaya-biaya Kasasi:
1. M e t e r a i…………….. Rp 6.000,00
2. R e d a k s i…………….. Rp 5.000,00

do
gu

3. Administrasi kasasi……….. Rp489.000,00 +


Jumlah ………… Rp500.000,00
In
A

Untuk Salinan
Mahkamah Agung R.I
a.n. Panitera,
Panitera Muda Perdata
ah

lik
m

ub
ka

Dr. PRIM HARYADI, S.H., M.H.,


ep

NIP. 19630325 198803 1 001


ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 36 dari 36 hal. Put. Nomor 1998 K/Pdt/20172


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36

Anda mungkin juga menyukai