Makalah Farmakologi 1
Makalah Farmakologi 1
FARMAKOLOGI
“PERAN DAN KEWENANGAN BIDAN DALAM PEMBERIAN OBAT”
DISUSUN OLEH :
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………..…….………..
KESIMPULAN …………………………………………………………….…….………
SARAN ……………………………………………………………………..…….……...
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian peran dan kewenangan bidan dalam pemberian obat ?
2. Apa peran bidan dalam pemberian obat ?
3. Apa kewenangan bidan dalam pemberian obat ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian peran dan kewenangan bidan dalam pemberian obat
2. Mengetahui peran bidan dalam pemberian obat
3. Mengetahui kewenangan bidan dalam pemberian obat
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Wewenang Bidan Wewenang bidan diatur dalam Permenkes RI No. 28 tahun 2017
bagian kedua tercantum pada pasal 18 bahwa dalam penyenggaraan praktik kebidanan, bidan
memiliki kewenangan untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan
anak dan pelayanan kesehatan reproduksi serta keluarga berencana.
Peran bidan terkait dalam pemberian resep obat yang makin marak ini, sesungguhnya
bidan atau perawat tidak boleh memberikan obat pada pasiennya jika tidak dalam
pengawasan dokter. Dokter memiliki kewenangan memberikan resep obat pada pasien adalah
dokter, karena dokter memiliki dasar keilmuan untuk melakukan itu. Bahkan dalam melayani
persalinan, jika ditemukan kelainan, maka bidan diwajibkan untuk merujuk pasien pada
dokter.
Pemberian kewenangan lebih luas kepada bidan dimaksudkan untuk mendekatkan
pelayanan kegawatan obstetric dan neonatal kepada setiap ibu hamil / bersalin , nifas dan
bayi baru lahir (0-28 hari), agar penanganan dini atau pertolongan pertama sebelun rujukan
dapat dilakukan secara cepat dan tepat waktu.
Penatalaksanaan anemia ringan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
untuk menaikan kadar Hb perlu diperhatikan ketepatan dan kepatuhan dalam mengkonsumsi
tablet Fe dan jus bayam hijau Amaranthus Hybridus L) dapat meningkatkan Hb ibu hamil,
serta makanan yang mengandung banyak zat besi yang dapat menaikan
kadar Hemoglobinnya.
B. SARAN
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca
yang sifatnya membangun sangat saya harapkan demi perbaikan makalah ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.unissula.ac.id/15663/5/babI.pdf
https://repository.unissula.ac.id/15663/5/babI.pdf
https://books.google.com/books/about/Farmakologi_Pada_Kebidanan.html?
hl=id&id=E4ulEAAAQBAJ