Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

FARMAKOLOGI
“PERAN DAN KEWENANGAN BIDAN DALAM PEMBERIAN OBAT”

DISUSUN OLEH :

Nabila nur nafiah


105121100622

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………….…….………..

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….……….

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….………..

A. LATAR BELAKANG ………………………………………………….…….………


B. RUMUSAN MASALAH …………………………………………...…….…….…….
C. TUJUAN ………………………………………………………………….…….…….

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………..…….………..

BAB III PENUTUP………………………………………………………...…….……….

KESIMPULAN …………………………………………………………….…….………

SARAN ……………………………………………………………………..…….……...

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….……...


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemberian obat secara aman merupakan perhatian utama ketika melaksanakan


pemberian obat kepada pasien. Sebagai petugas yang terlibat langsung dalam pemberian
obat, petugas harus mengetahui yang berhubungan dengan peraturan dan prosedur dalam
pemberian obat karena hampir semua kejadian error dalam pemberian obat terkait dengan
peraturan dan prosedur. Petugas harus mengetahui informasi tentang setiap obat sebelum
diberikan kepada pasien untuk mencegah terjadinya kesalahan. Melaksanakan pemberian
obat secara benar dan sesuai instruksi dokter, mendokumentasikan dengan benar dan
memonitor efek dari obat merupakan tanggung jawab dari semua petugas yang terlibat dalam
pemberian obat. Jika obat tidak diberikan seperti yang seharusnya maka kejadian medication
error dapat terjadi. Kejadian medication error yang memberi efek serius ataupun tidak harus
dilaporkan (WHO, 2012).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian peran dan kewenangan bidan dalam pemberian obat ?
2. Apa peran bidan dalam pemberian obat ?
3. Apa kewenangan bidan dalam pemberian obat ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian peran dan kewenangan bidan dalam pemberian obat
2. Mengetahui peran bidan dalam pemberian obat
3. Mengetahui kewenangan bidan dalam pemberian obat
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Peran Kewenangan


Peran dan wewenang bidan dalam pemberian obat adalah tugas yang penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada ibu hamil, bersalin, dan pasca persalinan. Bidan harus
memperhatikan regulasi dan etika dalam memberikan obat pada pasien, serta bekerja sama
dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya.
Bidan memiliki peran dan wewenang dalam pemberian obat kepada pasien. Menurut
Permenkes No. 1464 Tahun 2010, bidan memiliki kewenangan dalam memberikan pelayanan
kesehatan ibu, termasuk pemberian obat.
Dalam melakukan pemberian obat, bidan harus mengetahui penamaan obat yang tepat
dan melakukan perawatan secara langsung kepada pasien
B. Peran Bidan Dalam Pemberian Obat
Dalam pemberian obat, bidan memiliki peran sebagai berikut:
 Melakukan perawatan langsung pada pasien dan memberikan obat
 Menentukan dosis dan memberikan obat sesuai dengan aturan yang tepat
 Memberikan suntikan pada penyulit kehamilan, persalinan, dan nifas
 Memberikan bimbingan senam dan memberikan obat kontrasepsi
 Memberikan obat pertolongan pertama jika ada penyulit kehamilan seperti antibiotic
C. Kewenangan Bidan Dalam Pemberian Obat
 Kepmenkes No.900 tahun 2002 tentang Registrasi dan Praktik Bidan.
Pada tahun 2002 Peraturan yang mengatur kewenangan bidan adalah Permenkes
no 900/Menkes/Per/X/2002 tentang registrasi dan penyelenggaraan praktik bidan. Yang
merupakan kewenangan bidan adalah melakukan pertolongan ibu bersalin normal, ibu
hamil normal, bayi baru lahir normal, kesehatan ibu anak dan keluarga berencana. Dalam
hal ini bidan praktik swasta boleh melakukan pemasangan IUD, Implan, Suntik KB,
Kontrasepsi oral dan konseling.
 Permenkes No.1464 tahun 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
Dalam Permenkes no 1464/Menkes/per/x/2010 kewenangan bidan berkurang yaitu
pelayanan ibu hamil normal, ibu bersalin normal, BBL sampai usia 28 hari dan pelayanan
KB hanya boleh memberikan kontrasepsi oral dan konseling selain itu boleh dilakukan
apabila dilakukan di instansi pemerintah.

Berikut kewenangan bidan antara lain:


Kewenangan normal:
a) Pelayanan kesehatan ibu
b) Pelayanan kesehatan anak
c) Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga bidan
D. Contoh Kasus Kewenangan bidan Dalam Pemberian Obat Anemia
Ny. M yaitu mengeluh mudah lelah, pusing dan lemas sejak 1 minggu terakhir. Tablet
Fe jarang dikonsumsi. HPHT: 12 Mei 2017 HPL: 19 Februari 2018, hamil anak pertama,
tidak pernah keguguran. Data objektif didapatkan BB sebelum hamil: 54 kg, BB saat ini: 66
kg, konjungtiva pucat, wajah dan mukosa bibir pucat. Palpasi abdomen, Mc: 29 cm, TBJ:
2790 gram, TFU pertengahan pusat dan prosesus xifoideus, DJJ: 148 x/menit. Pemeriksaan
laboratorium Hb 7,5 g/dL. Diagnosa yang didapat yaitu Ny. M. usia 27 tahun, G1P0A0,
hamil 39 minggu dengan anemia sedang. Janin tunggal, hidup, presentasi kepala. Janin dalam
keadaan baik. Asuhan yang diberikan yaitu memberikan tablet Fe 60 mg 2x1, konseling
makanan yang kaya akan zat besi. Persiapan persalinan seperti biaya, perlengkapan ibu dan
bayi, donor darah serta kendaraan.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Wewenang Bidan Wewenang bidan diatur dalam Permenkes RI No. 28 tahun 2017
bagian kedua tercantum pada pasal 18 bahwa dalam penyenggaraan praktik kebidanan, bidan
memiliki kewenangan untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan
anak dan pelayanan kesehatan reproduksi serta keluarga berencana.
Peran bidan terkait dalam pemberian resep obat yang makin marak ini, sesungguhnya
bidan atau perawat tidak boleh memberikan obat pada pasiennya jika tidak dalam
pengawasan dokter. Dokter memiliki kewenangan memberikan resep obat pada pasien adalah
dokter, karena dokter memiliki dasar keilmuan untuk melakukan itu. Bahkan dalam melayani
persalinan, jika ditemukan kelainan, maka bidan diwajibkan untuk merujuk pasien pada
dokter.
Pemberian kewenangan lebih luas kepada bidan dimaksudkan untuk mendekatkan
pelayanan kegawatan obstetric dan neonatal kepada setiap ibu hamil / bersalin , nifas dan
bayi baru lahir (0-28 hari), agar penanganan dini atau pertolongan pertama sebelun rujukan
dapat dilakukan secara cepat dan tepat waktu.
Penatalaksanaan anemia ringan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
untuk menaikan kadar Hb perlu diperhatikan ketepatan dan kepatuhan dalam mengkonsumsi
tablet Fe dan jus bayam hijau Amaranthus Hybridus L) dapat meningkatkan Hb ibu hamil,
serta makanan yang mengandung banyak zat besi yang dapat menaikan
kadar Hemoglobinnya.

B. SARAN
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca
yang sifatnya membangun sangat saya harapkan demi perbaikan makalah ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.unissula.ac.id/15663/5/babI.pdf
https://repository.unissula.ac.id/15663/5/babI.pdf
https://books.google.com/books/about/Farmakologi_Pada_Kebidanan.html?
hl=id&id=E4ulEAAAQBAJ

Anda mungkin juga menyukai