Nama : NABILA NUR NAFIAH

Nim : 105121100622

Jawaban
1. pada balita. An. “C”, 34 bulan dengan tinggi badan yang sulit mengalami
kenaikan sejak usia 12 bulan. Anak juga tampak lebih kecil dari teman
seusianya. Temuan fisik didapatkan keadaan umum baik, composmentis, nadi
92x/menit, suhu 36,5oC, pernafasan 25x/menit, dan hasil pemeriksaan
laboratorium normal. Status gizi An.”C” adalah stunting dan gizi kurang
dimana berat pasien 9,6 kg dan tinggi badan 78 cm. Pasien didiagnosis dengan
stunting dan gizi kurang. Kemudian diberikan tatalaksana pemberian
makanan tambahan serta jenis hormon pertumbuhan. Dilakukan pemantauan
home visit sebanyak 3 kali kunjungan dari tanggal 13 Mei hingga 19 Mei
2022, dan diberikan pemberian F-75 serta edukasi terkait dengan menu
makanan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang, menjaga personal
hygiene, dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
2. Jenis hormon pertumbuhan yang akan diberikan pada an "C" Usia 34 bulan
adalah terapi hormon pertumbuhan.
3. Dosis terapi hormon pertumbuhan yang di berikan pada An "C" Tidak
menentu Dosis juga dapat berubah sesuai dengan perkembangan anak.
Lamanya terapi hormon pertumbuhan bervariasi tiap anak, namun biasanya
hingga Si anak mencapai tinggi dewasa yang seharusnya, Mencapai
kematangan tulang secara penuh dan Bertumbuh setidaknya 2 cm di tahun
terakhir.
4. Terapi hormon pertumbuhan anak yang diberikan dalam dosis sangat kecil
tidak menimbulkan efek samping. Namun jika diberikan secara berlebihan,
terapi hormon pertumbuhan dapat memicu berkembangnya sel kanker.
Perlu diketahui, pemberian hormon pertumbuhan anak juga memiliki efek
samping seperti Sakit kepala, Nyeri pada persendian dan pembengkakan di
lokasi penyuntikan. Selain itu, efek samping dari terapi hormon pertumbuhan
anak bisa menimbulkan berbagai komplikasi seperti gangguan pembentukan
tulang belakang (skoliosis), masalah pada tulang panggul,tulang lemah,
ketidakmampuan untuk mentolerir olahraga, dislokasi atau patah tulang,
hingga diabetes meski jarang terjadi.