E Book Petunjuk Pelaksanaan Pendayagunaan Tks 2015
E Book Petunjuk Pelaksanaan Pendayagunaan Tks 2015
B. Tujuan
Kegiatan Pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela bertujuan untuk :
1. Mengurangi pengangguran muda-terdidik melalui pendayagunaan
keilmuan dan keterampilan mereka dalam kegiatan pendampingan
masyarakat.
2. Meningkatkan keterampilan dan menambah pengalaman kerja bagi
peserta kegiatan (TKS).
3. Menstimulasi peserta (TKS) menjadi wirausaha baru.
4. Membantu peningkatan usaha kelompok dampingan TKS.
1
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pendayagunaan TKS
d. Inovator
- Merumuskan ide-ide baru untuk pengembangan usaha
kelompok dampingan (Kelompok Usaha Masyarakat).
- Inovasi dalam pemberian layanan penempatan tenaga kerja.
2. Tugas TKS :
a. Mendampingi kelompok usaha masyarakat (KUM) peserta
program perluasan kesempatan kerja, seperti padat karya,
terapan teknologi tepat guna dan tenaga kerja mandiri
(kewirausahaan).
b. Membantu petugas Disnaker Kabupaten/Kota dalam pelayanan
penempatan tenaga kerja, seperti pendampingan calon Tenaga
Kerja Indonesia (CTKI), pendamping perantaraan kerja dan
operator Bursa Kerja on line (BKOL).
Pendamping CTKI
Pendamping Kelompok Usaha
Perantaraan Kerja
Masyarakat Operator BKOL
2
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pendayagunaan TKS
3
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pendayagunaan TKS
2. Perencanaan Kegiatan
Perencanaan kegiatan Pendayagunaan TKS berfokus pada persiapan,
pemetaan lokasi tugas TKS dan penetapan kuota TKS di setiap
Kabupaten/Kota.
A. Target peserta
Target peserta adalah para pemuda-sarjana strata 1 yang mempunyai
minat dan motivasi menjadi pendamping dan mau bekerja keras
menggerakkan masyarakat (penganggur) dalam kegiatan perluasan
kesempatan kerja.
B. Lokasi kegiatan
Penetapan lokasi penugasan TKS mengacu pada data kelompok usaha
yang membutuhkan pendampingan TKS untuk pengembangan usaha.
4
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pendayagunaan TKS
Input Data
Proses Pemetaaan
dan penetapan
kuota penugasan
TKS
Output
5
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pendayagunaan TKS
3. Sosialisasi
Sosialisasi kegiatan Pendayagunaan TKS merupakan merupakan upaya
penyebarluasan informasi kegiatan dari Pelaksana Pusat (Aparatur
Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja) kepada para
stake holder, seperti Pelaksana Kegiatan Disnaker Provinsi dan
Kabupaten/Kota serta masyarakat (khususnya calon TKS).
A. Tujuan Sosialisasi
1. Menyebarluaskan informasi kegiatan kepada para stake holder
(pelaksana kegiatan, calon TKS dan masyarakat);
2. Penyamaan pemahaman dan koordinasi antar para Pelaksana
Kegiatan terkait maksud, tujuan dan mekanisme pelaksanaan
kegiatan Pendayagunaan TKS;
3. Menjaring sebanyak-banyaknya calon peserta kegiatan
Pendayagunaan TKS.
B. Bentuk Sosialisasi
1. Pertemuan (diskusi, forum bersama)
2. Penyampaian informasi melalui surat resmi, website
3. Distribusi pedoman, pamflet, leaflet.
6
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pendayagunaan TKS
7
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pendayagunaan TKS
B. Tahapan rekrutmen
1. Sebelum pelaksanaan rekrutmen, PL. Provinsi terlebih dahulu
berkoordinasi dengan PL. Kabupaten/Kota untuk merumuskan
aturan teknis rekrutmen dan seleksi. Aturan teknis meliputi tata
cara pengumuman rekrutmen peserta, persyaratan administrasi,
tata cara pendaftaran calon, serta penetapan waktu dan tempat
pelaksanaan rekrutmen dan seleksi.
2. PL. Provinsi dan Kabupaten/Kota harus memastikan bahwa
pengumuman rekrutmen dan seleksi TKS telah dilaksanakan secara
optimal.
3. Dalam proses rekrutmen, PL. Kabupaten/Kota melakukan verifikasi
data administrasi sesuai dengan persyaratan yang ditentukan,
seperti keterangan pendidikan, usia, kesehatan, surat keterangan
berkelakuan baik dan surat keterangan sehat jasmani dari
instansi/lembaga yang berwenang.
4. Jumlah calon TKS yang diusulkan mengikuti seleksi sebanyak
minimal 2 (dua) kali lipat dari kuota penugasan TKS di
Kabupaten/Kota. Sebagai contoh, jika kuota penugasan TKS di
kabupaten Donggala berjumlah 4 (empat) orang, maka calon TKS
yang diusulkan mengikuti seleksi di tingkat provinsi minimal
berjumlah 8 (delapan) orang.
8
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pendayagunaan TKS
C. Tahapan Seleksi
1. Seleksi dilaksanakan oleh tim yang beranggotakan PL. Provinsi dan
kalangan profesional seperti perguruan tinggi, lembaga
pemberdayaan masyarakat atau biro psikologi terapan;
2. Tempat seleksi disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing,
dapat dilaksanakan di ibukota Provinsi atau Kabupaten/Kota yang
dianggap representatif;
3. Sebelum pelaksanaan seleksi, tim memeriksa kembali berkas
persyaratan administrasi, seperti: keterangan pendidikan, usia,
kesehatan, dan surat keterangan berkelakuan baik, dari
instansi/lembaga yang berwenang;
4. Sebelum tes tertulis, para calon mengikuti briefing untuk
mendapatkan informasi mengenai mekanisme pelaksanaan seleksi
TKS;
5. Materi seleksi meliputi tes pengetahuan umum dan tes psikologi
(psikotes) untuk mengetahui minat, bakat, dan kompetensi peserta
seleksi.
Materi tes pengetahuan umum meliputi :
a. Ketenagakerjaan.
b. Pemberdayaan masyarakat perdesaan.
c. Pendampingan kelompok usaha masyarakat.
d. Kewirausahaan.
Tes psikologi untuk mengetahui karakter dan mengukur
kompetensi calon TKS sesuai dengan persyaratan.
6. Tim seleksi juga melakukan wawancara untuk menggali informasi
seputar pengalaman berorganisasi atau pengalaman kerja yang
pernah dijalankan calon TKS;
7. Setelah proses seleksi, tim memerintahkan calon peserta yang
dinyatakan lulus seleksi melakukan pemeriksaan medis bebas
narkoba.
9
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pendayagunaan TKS
8. Tim seleksi membuat berita acara hasil seleksi dan menyusun Surat
Keputusan penetapan nama-nama calon peserta yang dinyatakan
lulus seleksi.
9. PL. Disnaker Provinsi menyampaikan surat keputusan hasil seleksi
calon peserta kegiatan pendayagunaan TKS kepada Direktur
Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja dan Kepala
Disnaker Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
10. Biaya Rekrutmen dan seleksi sepenuhnya sudah dianggarkan dalam
DIPA yang tersedia. Oleh karena itu, PL. Disnaker Prov dan Kab/Kota
dilarang memungut biaya apa pun dari calon peserta.
10
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pendayagunaan TKS
5. Pembekalan/Orientasi TKS
Calon peserta yang telah dinyatakan lulus seleksi, selanjutnya wajib
mengikuti pembekalan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
pengarahan kepada calon TKS sehingga dapat memahami peran dan
tugasnya serta membekali pengetahuan dasar yang terkait dengan kegiatan
pendampingan masyarakat.
11
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pendayagunaan TKS
6. Penugasan TKS
Setelah mengikuti pembekalan, para TKS ditugaskan ke lokasi yang telah
ditetapkan Pelaksana Provinsi dan Kabupaten/Kota. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan sebelum penugasan TKS, sebagai berikut :
A. Pelaksana Provinsi mengeluarkan Surat Perintah Tugas (SPT) yang
ditandatangani oleh Kepala Disnaker Provinsi. SPT digunakan sebagai
pengantar penugasan TKS di lokasi penugasan.
B. Pelaksana Kabupaten/Kota sebagai pembina sekaligus pengguna TKS
membuat surat Perjanjian Pelaksanaan Tugas TKS yang ditandatangani
oleh Kepala Disnaker Kabupaten/Kota dan TKS yang bersangkutan serta
diketahui pula oleh Kepala Disnaker Provinsi. Surat perjanjian kerja ini
minimal memuat klausul-klausul :
1. Ketentuan Umum (istilah/pengertian umum).
2. Ruang lingkup tugas.
3. Kewajiban TKS.
4. Hak TKS (Biaya hidup, Biaya Operasional dan Asuransi Kesehatan);
5. Rincian Kegiatan (lokasi penugasan, bidang kegiatan, jangka waktu
penugasan).
6. Pemutusan/berakhirnya perjanjian penugasan.
7. Ketentuan yang terkait dengan keadaan memaksa (force majeure).
C. TKS menandatangani surat pernyataan tentang komitmen untuk
menjalankan tugas pendampingan dengan sebaik-baiknya.
D. TKS harus diikutsertakan dalam asuransi kesehatan atau asuransi
kecelakaan sesuai dengan pagu anggaran yang tersedia.
E. Pelaksana Provinsi menyediakan tanda pengenal dan seragam tugas
TKS.
F. Tugas utama TKS mendampingi kelompok usaha masyarakat pada
kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat, seperti: padat karya
produktif, terapan teknologi tepat guna atau kegiatan produktif lainnya;
Sedangkan tugas-tugas lainnya seperti Pendamping Calon Tenaga Kerja
Indonesia (CTKI), Pendamping Operator Bursa Kerja On Line (BKOL), dan
Penggerak Perantaraan Kerja merupakan tugas tambahan;
G. Proporsi beban tugas TKS harus lebih menitikberatkan pada
pelaksanaan tugas pendampingan daripada tugas-tugas administrasi
perkantoran.
12
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pendayagunaan TKS
H. Biaya hidup dan biaya operasional TKS dibayarkan sesuai dengan pagu
anggaran yang tersedia dan tidak dikenai potongan pajak. Oleh karena
itu, Pelaksana Disnaker Provinsi dan Kabupaten/Kota dilarang menarik
pungutan-pungutan atau potongan biaya apa pun atas biaya hidup
dan biaya operasional yang dibayarkan kepada TKS.
I. Pelaksana Provinsi dan Kabupaten/Kota diharapkan memberikan
pembinaan secara berkesinambungan kepada TKS. Bentuk-bentuk
pembinaan, berupa:
1. Bimbingan dan pelatihan.
2. Pemberian rekomendasi kepada TKS untuk berkoordinasi dengan
instansi/lembaga mitra yang terkait dengan pengembangan usaha
kelompok dampingan;
3. Mensinergikan kegiatan TKS dengan program/kegiatan perluasan
kesempatan kerja lainnya sehingga TKS dapat berkontribusi lebih
luas;
4. Pemberian dukungan lainnya untuk kelancaran tugas TKS.
13
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pendayagunaan TKS
14
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pendayagunaan TKS
C. Bentuk kegiatan:
1. Pemaparan hasil kegiatan oleh TKS, pelaksana kegiatan, kelompok
dampingan atau pihak-pihak lain yang terkait;
2. Diskusi dan curah pendapat (brain storming) antar peserta
kegiatan;
15
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pendayagunaan TKS
Temu Konsultasi
dan Evaluasi
TKS Pendayagunaan
TKS
PL. Disnaker
Provinsi dan Lembaga Mitra
Kabupaten/Kota
Praktisi
16
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pendayagunaan TKS
9. Laporan Paripurna
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap entitas instansi
pemerintah mempertanggungjawabkan hasil kegiatan dalam bentuk
pelaporan.
Berkaitan dengan penyusunan laporan kegiatan tersebut, Direktorat
Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja (PPKK) menghimpun
pelaporan hasil kegiatan Pendayagunaan TKS secara bertingkat yang
kemudian disusun menjadi Laporan Paripurna Kegiatan Pendayagunaan TKS.
Dit. PPKK
menghimpun
PL. Disnaker Provinsi laporan laporan
merekap laporan TKS TKS dari PL.
dari PL. Disnaker Disnaker Provinsi
Kab/Kota dan sebagai bahan
PL. Disnaker menyampaikan laporan paripurna.
Kab/Kota merekap kepada Dit.PPKK
laporan TKS dan
menyampaikan
kepada PL.
TKS melaporkan Disnaker Provinsi
kegiatan kepada
PL. Disnaker
Kab/Kota
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Dasar hukum
C. Maksud dan tujuan
D. Waktu pelaksanaan
E. Susunan pelaksana
17
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pendayagunaan TKS
BAB V Rekomendasi
Bab ini berisi berbagai usulan, misalnya usulan kegiatan baru,
pengembangan kegiatan atau hal-hal lain yang dianggap penting untuk
disampaikan kepada Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan
Kerja untuk pengembangan kegiatan Pendayagunaan TKS pada tahun
berikutnya.
18
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pendayagunaan TKS
Lampiran-lampiran
Lampiran berisi data-data, antara lain :
A. Dokumen surat keputusan dan lain-lain.
B. Rekap Biodata TKS.
C. Rekap Tugas Pendampingan TKS.
D. Dokumentasi berupa foto-foto kegiatan mulai dari tahap rekrut seleksi
hingga penugasan dan evaluasi.
19
Lampiran 1
Demikian surat perintah tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
dan TKS yang bersangkutan diwajibkan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada
pembina di Dinas Tenaga Kerja Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Dikeluarkan di : ……………………
Pada tanggal : ………………….....
……………………................................
NIP. ……….......................………...
NB: Isi Surat Perintah Tugas ini bisa ditambahkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing
daerah.
1
Lampiran 2
CONTOH PERJANJIAN PENUGASAN
Pada hari ini, …… tanggal ……. bulan ……….. tahun ……… , yang bertanda tangan
dibawah ini :
Nama : …………………………………………………….
NIP. : …………………………………………………….
Gol / Pangkat : …………………………………………………….
Jabatan : …………………………………………………….
Bertindak untuk dan atas nama Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota…………., yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Nama : ……………………………………………………
Tempat / Tanggal Lahir : ……………………………………………………
Alamat : ……………………………………………………
Bertindak dan untuk atas nama sendiri, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA .
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
(1) Penugasan yang dimaksud dalam perjanjian ini adalah perintah yang diberikan
oleh PIHAK PERTAMA terhadap PIHAK KEDUA untuk bertugas sebagai Tenaga
Kerja Sukarela;
(2) Penugasan akan dilaksanakan di kabupaten/Kota ……... dan sekitarnya
sebagaimana tertera dalam Surat Perintah Tugas dari Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi ……………... .
2
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
PASAL 2
Waktu penugasan terhitung mulai tanggal …………. sampai dengan tanggal ……………
dengan penugasan di………………..
(3) PIHAK KEDUA Tidak boleh menuntut menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
balas jasa lain dalam bentuk apapun sebagaimana telah ditetapkan dalam
surat perjanjian penugasan TKS.
(4) PIHAK KEDUA sanggup bertugas dengan sungguh-sungguh dan penuh
tanggung jawab dalam melaksanakan penugasan yang telah ditetapkan .
3
KEADAAN MEMAKSA ( FORCE MAJEURE )
PASAL 5
(1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (force majure ) dalam perjanjian ini
adalah suatu keadaan/peristiwa yang terjadi di luar kekuasaan semua pihak
sehingga tidak memungkinkan untuk dapat dilaksanakannya segala kewajiban.
Keadaan memaksa meliputi tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
a. Adanya bencana alam yang disebabkan oleh gempa bumi, angin topan,
tanah longsor dan kebakaran;
b. Adanya huru-hara, kekacauan dan peperangan;
c. Sakit yang dibuktikan dengan persyaratan dokter;
d. Pengambil alih atau tindakan lainnya oleh perwakilan pemerintah.
(2) Bilamana terjadi keadaan memaksa, maka untuk pencegahan maupun
mengatasi kejadian yang dapat mengganggu pelaksanaan tugas PIHAK KEDUA,
maka PIHAK PERTAMA dapat menangguhkan penguasaan PIHAK KEDUA
selama kejadian tersebut berlangsung.
(3) Apabila terjadi keadaan memaksa, maka PIHAK KEDUA harus memberitahukan
sesegera mungkin keadaannya kepada PIHAK PERTAMA paling lambat dalam
waktu 2 ( dua ) hari kerja sesudah peristiwa.
PENGHENTIAN PENUGASAN
PASAL 6
(1) Dalam hal hasil penilaian PIHAK PERTAMA, ternyata PIHAK KEDUA tidak dapat
memenuhi kinerja sebagaimana diminta oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK
PERTAMA berhak memutuskan penugasan PIHAK KEDUA.
(2) Dalam hal penghentian penugasan ini, PIHAK KEDUA tidak berhak atas hal-hal
sebagaimana tersebut Pasal 4 ayat (1) sejak penghentian penugasan dalam
bulan berjalan.
LAIN-LAIN
PASAL 7
(1) Surat perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang mempunyai kekuatan
hukum yang sama dan ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA.
(2) Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal ditandatanganinya surat perjanjian
penugasan Tenaga Kerja Sukarela.
………… , …………..
4
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
MENGETAHUI
NB: Isi perjanjian penugasan ini bisa ditambahkan atau dikurangi sesuai dengan
kebutuhan masing-masing daerah.
5
Lampiran 3
SURAT PERNYATAAN
Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Alamat :
Dengan ini berjanji akan melaksanakan tugas dan kewajiban Saya dengan
sebaik-baiknya dalam kedudukan sebagai Tenaga Kerja Sukarela
Kementerian Ketenagakerjaan Tahun 2015 di Provinsi......................, dengan
masa penugasan terhitung sejak tanggal ........ Juni s.d ........ Desember 2015.
Dalam masa penugasan tersebut diatas, Saya tidak akan mengikatkan diri
dalam suatu kontrak kerja/penugasan dengan institusi pemerintah maupun
non pemerintah lainnya yang dengannya Saya mendapatkan gaji, upah
dan/atau honorarium rutin/tetap lainnya.
Apabila dalam masa penugasan tersebut, Saya tidak dapat memenuhi janji,
maka Saya bersedia diberhentikan dari kedudukan dan tugas sebagai Tenaga
Kerja Sukarela, bersedia mengembalikan biaya hidup yang telah diterima
dan dengan serta merta segala hak yang melekat dalam kedudukan Saya
sebagai Tenaga Kerja Sukarela akan dicabut.
Demikian pernyataan ini dibuat secara sadar tanpa paksaan dari pihak
manapun.
6
Lampiran 4
BIODATA TKS
Nama Lengkap :
Jenis Kelamin :
Alamat Domisili :
No HP :
Email :
Foto
4X6
ttd
(Nama Lengkap)
7
Lampiran 5
CONTOH REKAP BIODATA TKS
STATUS
No NAMA TKS TEMPAT/TANGGAL LAHIR JENIS KELAMIN PENDIDIKAN AKHIR LOKASI PENUGASAN
PENUGASAN
1 Ardiani Azwir, S.Pd Yogyakarta, 10 Desember 1987 Perempuan S-1 Pendidikan Kab.Kulonprogo Baru
Biologi
2 Rizaldi Maulana, SH Bantul, 10 Juni 1989 Laki-laki S-1 Hukum Kab. Bantul Baru
dst
8
Lampiran 6
CONTOH REKAP PENUGASAN TKS
No Nama TKS Nama Kelompok Alamat Kelompok Dampingan Bidang Usaha Hasil Produk
Dampingan
1 Ira Kuswoyo Harapan Sentosa Watukarung Margomulyo, Budidaya ikan air Nila, Mas, Mujair
Sleman, Yogyakarta tawar
Sabar Subur Gerjen Margoagung Seyegan Peternakan kambing Susu kambing Etawa
Sleman, Yogyakarta