Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KOTA ........

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS ........
Jalan Kuin Selatan RT. 07 No.32 Kelurahan Kuin Cerucuk ........ Kode Pos 70129
Telp. (0511) 3361965 Email : pkmbjm_kuinraya@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELAKSANAAN FOGGING

A. PENDAHULUAN

Pada umumnya program pemberantasan penyakit DBD belum


berhasil, terutama karena masih tergantung pada penyemprotan dengan
insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa. Penyemprotan
membutuhkan pengoperasian khusus,membutuhkan biaya cukup tinggi,
dan detail teknis yang harus dikuasai pelaksana program. Berikut
beberapa informasi yang perlu diketahui tentang pemberantasanvektor
DBD secara kimia, khususnya melalui metode fogging. menurut Depkes RI
(2007), kegiatan pengendalian vektor dengan pengasapan atau fogging
fokus dilakukan di rumah penderita/tersangka DBD dan lokasi sekitarnya
yang diperkirakan menjadi sumber penularan. Fogging (pengabutan
dengan insektisida) dilakukan bila hasil PE (Penyelidikan Epidimiologi)
positif, yaitu ditemukan penderita/tersangka DBD lainnya atau ditemukan
tiga atau lebih penderita panas tanpa sebab dan ditemukan jentik > 5 %.
Fogging dilaksanakan dalam radius 200 meter dan dilakukan dua siklus
dengan interval kurang lebih 1minggu.

B. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan penanggulangan DBD secara umum dapat dibagi dalam
tiga wilayah: endemis, sporadis dan potensial bebas. Pemberantasan vektor
masih harus dilakukan dengan cara fogging foccus, abatisasi masal dan
PSN dengan cara gerakan 3M. Penyuluhan dengan cara gerakan bulan
bakti 3M dilaksanakan oleh kader POKJA setempat seminggu sekali sejalan
dengan gerakan Jum’at bersih. Fogging (pengasapan) memotong siklus
penyebarannya dengan memberantas nyamuk tersebut. Salah yang
menyebabkan Demam Berdarah. Selain itu juga dapat dilakukan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk memberantas jentik nyamuk.
Namun bila hal ini tidak dikendalikan bisa memicu ledakan masalah pada
masa datang karena umumnya dikerjakan tanpa dilandasi pengetahuan
yang benar. Tingginya morbiditas penyakit itu memaksa masyarakat
bertindak: memberantas nyamuk Aedes aegypti sebagai serangga yang
berbahaya. Penemuan dan penanganan kasus DBD di Puskesmas ........
harus melibatkan lintas program dan lintas sektor sebagai pemberi
informasi adanya kasus dan sebagai tim penaggulangan pemberantas
vector dalam sejalan dengan dengan Visi ,Misi dan tata nilai
Puskesmas ........ yaitu “KUIN” (K=Komunikatif,U=Unggul,I=-Integritas dan
N=Nyaman) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) tingkat puskesmas
dilaksanakan untuk menurunkan prevalensi Kasus DBD.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk memutus mata rantai penularan penyakit DBD.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk menurunkan kejadian penyakit DBD
b. Memutus rantai penularan penyakit DBD
c. Mencegah terjadinya KLB

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok
Pelaksanaan Fogging.
2. Rincian kegiatan
a. Penetapan wilayah/daerah focus yang akan defogging (biasanya
radius 200 meter).
b. Menyiapkan lokasi yang akan di foging.
c. Pelaksanaan fogingg oleh tim (siklus I dan II)

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Menentukan waktu dan tempat yang akan di foging
b. Lintas Program dengan Program Petugas Penyuluh
c. Berkoordinasi dengan lintas sector kelurahan setempat
d. Menentukan area yang akan di lakukan fogging
e. Menentukan jarak radius 200 meter dari lokasi dengue
f. Memberitahu pada masyarakat yang dilakukan foging untuk Tidak
mengunci pintu, menutup makanan, mengeluarkan ternak piaraan.
g. Melakukan pengasapan di lokasi yang sudah ditentukan
h. Penangung jawab upaya melaporkan kepada kepala puskesmas.

F. SASARAN
1. Sasaran pembinaan Secara Langsung
Rumah masyarakat Daerah ditemukannya Kasus DBD dan daerah
endemis DBD
2. Sasaran Pembinaan Tidak Langsung
Tokoh masyarakat, dan kelurahan.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan
No Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Jika terjadi kasus DBD yang
memenuhi syarat untuk
dilaksanakan fogging

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN, PENCATATAN, PELAPORAN DAN


MONITORING
Pelaksanaan kegiatan divaluasi tentang permasalahan, hambatan .
Kemudian dianalisis dan dicari pemecahanya Penangungjawab upaya
melaporkan hasil kegiatan kepada kepala puskesmas
a. Pencatatan dan pelaporan
Hasil kegiatan dicatat dan dilaporkan untuk menyusun rencana tindak
lanjut
b. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi dilaksanakan setelah semua kegiatan dilakukan

Mengetahui,
Kepala Puskesmas ........ Koordinator DBD

drg. Rony Sim H Wahyudinnor, S Kep


Pembina Penata TK I
NIP. 19740910 200501 1 005 Nip.19720920 199201 1 003

Anda mungkin juga menyukai