Anda di halaman 1dari 24

,K EBEBASA N BE RAGAMA••

Oleh:
Dr. H.M. Rasiidi
Ketua ,Islam Studi Club Indonesia"

PENDJELASAN DALAM SYMPOSIUM


HAK2 ASASI MANUSJA DI GEDUNG
BAPENAS, DJAKARTA, TGL. 16 DJUNI 1961

Jogja Fights Back 2022


Jogja Fights Back 2022
Jogja Fights Back 2022
KEBEBASAN BERAGAMA I .

I I.
plex I. K I.
BAND

Jogja Fights Back 2022


PENGANTAR KATA
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Pada perte.ngahan bulan Djuni 19,67 •ini
"LEMBAGA PEMBELA HAK2 ASASI
MANUSIA" di Djakarta mengadakan sym ~
posium mengenai hak2 asasi manusia ditilik
dari bermatjam2 sudut.
Sdr. Dr. H.M. R a s j i d i , Ketua
Jajasan .. Islam Studi Club Indonesia" dan
w,ak •l Ketua "Jajasan Dewan Da 'wah Is~
lam yah Indonesia," memberikan sumbanga.n
be1iau dalam symposium ·t ersebut berupa satu
prasaran, berdjudul : "Sumbangan Agama
terhadap Hak2 Asasi Manusia", sedangkan
Djenderal T.B. Sima tupa.ng tampil sebaga·i
pembahas ,utama atas prasaran tersebut.
Sebngai puntjak dari pembahasan2 ittt,
kami anggap. 1adalah keterangan penutup
dari Sdr. Dr. R. Rasji.di ( tahap ketiga dari
pembahasan) ~ jakni berupa .. Pe.ndjelasan
tentang Kebebasa.n Beragama" .
Symposium jang berdjalan selama satu
minggu itu bertepatan sekali waklunja de ~
ngan tersiarnja kome.ntar2 dan pembahasan2
dalam pers Ibu ~ Kota mengenai pristiwa2
jang Lerdj<a•di di A1 jeh Barat, di Medar.i
(Djawa Tengah) dan lain2, dimnna timbul
semaoljam, ketega.ngan~perasaan~keagamaan
(tension) an tara pemeluk2 agama Islam, dan
Kristen.
Maka adal<ah logis pula bahwa pemba~
hasan2 dalam symposium ~tu tidak dapat ter~
Jogja Fights Back 2022
lepas dari perkembangan2 jang aktuil da~
lam masjarakat kita dewasa i.ni.
Oleh karena itu perlu sekali apabi],a pr.is~
tiwa2 sebagai symptoom dari perkembang~
an ltsb. mendapat sorotan dan kupasan jang
d;,ngin dalam ruangan symposium seperti
jang telah berlaku itu. Dengan demikia.n ter~
tjapai d u a hal.
Jakni, h a k e k a t persoalannja dapat
dikemukan kepada chalajak ramai, dengan
terus terang sebaga,i bahan berfikir set j1ara
kritis, agar masjarakat kita djangan terus
terumbang ambing oleh kupa san2 dengan
tul•isan •dan lisa.n jang tidak bebas dari emosi .
jang meluap2.
Kedua, persoalannja dapat d;lihat dalam
p r o p o r s i jang sebenarnja , dan denga.n
demikian baik Pemerintah ataupun Pemim~
pin2 rakj,at :di "Pusat" dan di Daerah2 , cia-
pat meri.ntiskan djalan untuk mengatasi ke~
su~i tan jang timbul dan menghind arkan ke ~
~ulitan2 jang akan datang.
Kami silahka.n para pembatj a untuk mene~
la'ah Pendj elasa,n Sdr. Dr Rasjid tsb . jan g
dengan ini kami hidangkan.
Selandjutnja kami bermaksud akan me~
terb itkan pembahasan jang sekomplitnja da~
am satu brosjur tersendiri pula, lnsja Allahu
fa'ala.
Wassalam,
Ketua "Dewan Da'wah lslamijah Indonesia"
M. N'atsir.
Djakarta 24 Djuni 1967.
Jogja Fights Back 2022
KEBEBASAN BERAGAMA

Saudara para hadirin, Pak Kas·imo dan


Djenderal T.B. Simabupang jang saja tjintai
dan saja hormati.
Saja sekali lagi mengataken bahwa saja
merasa takut, merasa ngeri untuk membitja~
rakan soal KEBEBASAN BERAGAMA
ini. , Ras•a takut atau ngeri itu bukan karena
takut mengatakan barang jang benar, aka.n
tetapi karena saja mengelahui bahwa soal
in i merup.akan soal jau1g delicate, .to.uchy,
gevoelig. Pemimpi.n2 jang besar2, jtang ber~
kepala dingin :dalam menghadapi soal2 poli~
tik jang besar, dj.ika mereka menghadapi soal
agama, mereka mendjtadi anak ketjil, senti~
mennja meluap, ra tionja berhenti. Saja m~ ~
ngetahui bahw sar.djana2 jang besar2 Ji
Un iversitas2 Eropa, Amerika, jan.g mempu~
njai karangan2 jang berdjilid~ djilid tebal
tehal, menundjukkan ketelitian dan kesabar~
an bekevdja, djika mereka membahas soal
agama, mereka berbalik mendjadi oran g
jang kehilangan ketehti an dan kesabarau.
Pikirannja berhenti, se.n timennja ber~kobar2 .
Saja kenai dengan sardjana2 Barat jtang
membitjaraken Islam; saja hormati mereka
itu sebagai ahli2 penge!iahuan. Akan tetap1
dj ika ki ta membitjaraken agama , chususnja
tentang Islam, maka mendadak terdjadilaB
dj.u rang jang memisahronn logica saja deng-an

5
Jogja Fights Back 2022
logica mereka, jang tidak bisa 'ditembus, ti~
dak bisa dilalui. Ki,ta tetap berkawan tetapi
kita tetap tidak dapat memahami satu kepada
lainnja.
Akan tetapi walaupun begitu besar rasa
segan saja untuk membitj,arakan soal kebe~
basan agama dengan Sdr2, dihadapan to~
koh2 seperti: Pak Kasimo dan Djenderal Si~
matupang , namun keadaan sekarang ini sa~
ngat mendesak untuk membitjarakan soal ini.
Di surat2 kabar saja membatja, bahwa
keadaan di Atjeh merupakan keadaan jang
11egang. karena ada Geredja jang ditutup
oleh rakjat disana. Suara2 dari PMKRI ten~
tang perist.iwa Atjeh itu penuh deng,an djiwa
jang meluap. Beg,itu djuga suara dari
Sekretaris Ba.dan Penjelenggara Kebaktian
Kristen -Lasjkar Arief Rahman Haklim.
Beberapa minggu j~ang lalu, di Medati
dekat Jogjakarta ter.djadi pula suatu peristi~
wa mengenai agama. Seora.ng j1ang berpi,da~
to, menjinggung Sdr. kita dari agamn Ka~
thoiik telah dilaporkan kepada KODIM se~
tempa t dan diambil tindakan.
Kita semua merasa bahwa dj Indonesia
ini ada ketegangan. Dahulu sebelurn kita
merdeka , kita selalu batj,a di surat2 kabar
bahwa communal riots ~terdjadi di benua In~
dia. Orang2 Hindu contra orang Islam , ber~
tempur, saling membunuh karena soal ke~
agamaan, soal penjembelihan sapi. Kita pa~

Jogja Fights Back 2022


da waktu ilu membanggakan diri, kita ber~
kata: lihatlah bangsa India tidak mempunjai
toleransi keagamaan. Kita bangsa Indonesia
hidup tenteram damai diantara ki·ta.
Keadaan jang saja sebutkan itu, pada
hakikatnja, berlainan. Bangsa India telah
memmdjukkan keinsafan jang besar. Bang~
sa Hindu jang beratus~ratus djuta djumlah~
nj~:~. pa•da tahun 67 ini. pada bulan jang lalu.
telah memilih seorang Muslim, Dr. Zakir
Husein, mendjadi kepala negara India. Te~
tapi kita bangsa Indonesia, selama kita men~
djadi bangsa merdeka, duapuluh dua tahun,
bahkan dari semendjak djaman djadjaha.n
Belanda, kita selalu hidup ·dalam keteg•ang~
an antara Ummat Islam dan Ummat Kristen.
Betul berkat kebidjaksanaan jang dalam, ke~
saharan jang disertai dengan pengorbanan,
selama ini tidak terdj,adi apa2. akan tetapi
ketegangan tetap ada dan kelihatan. terasa
pada achir2 ini meluap.
D:zaman pendjadjahan Belan.da, Peme~
r.intah Kolonial memberi subsidi berdjuta~
djutfi rupiah kepada missi dan ze.nding
sedang untuk keperluan agama Islam hanja
diberikan l.k. seribu rupiah setahun. ltulah
sebabnja Ummat Islam selalu merasa .dalam
keadaan j•ang suJ.it.
Sekarang Pemerintah Belanda sudah ti~
dak ada lagi; bangsa Indonesia sudah hi.dup
dalam kemerdekaan. K;ta mengharap agar

7
Jogja Fights Back 2022
suasana ketegangtan itu lenjap dan diganti
dengan suasana tdamai dan tenteram dalam
suatu kehidupan kebangsaan sebagai jang
dika·t akan oleh Ear.nest Renan: "le desir .de
vivre ensemble": Kemauan untuk hidup ber~
sama. Akan tetapi keinginan, .; dam2an kila
itu belum ·djuga tertjapai sampai sekarang.
Selama Orde Lama tiap2 golongan diadu
dengan golong,an lain. Bekas Presiden Su~
karno sangat pandai mendjalankan pohtik
div.ide et empera, petjahkanlah rakjat Indo~
nesia untuk kau kuasai selama engkau hidup.
Didepan Ummat Katholik Ia me.ndjadi orang
l<iatholik, didepan Ummat Protestant Ia men
djadi Ummat Protestant. Didepan Ummat
Islam Ia mendjadi Kijai, didepan orang Ko~
munis Ia me.ndjadi orang Marxist. Ahbat~
nja tiap2 golongan hanja memikirkan kepen~
tingannja se.ntdiri2, tiap golongan mentjur.i~
g1ai golongan jang lain. Ummat Kristen ta~
kut .dari golongan Islam jang dikira ingin
menghantjurkannja djika berkuasa. Timbul~
lah Islam~phobi; segala istilah2 Islam dipa~
bi dengan rasa ketakutnn dan ketjurigaa n.
Dari pihak pe.nguasa terdjadi hal2 jta n\1 di~
sesalkan. Larangan gerakan~ gerakan Islam
telah dikeluarkan dengan tidak ada alasan
jang objective.
Semua itu terdjadi: Kelihata.nnjta tidak
ada apa2. Akan tetapi bagi jang menjelami
hati .nuranoi rakjat, dapat dirasakan adanjta

8
Jogja Fights Back 2022
ketegangan. Kata2 Darul Islam, Oj.ihad
difahamkan sebagai bantu; pernahkah kata{
itu dibahas setjara ilmijah, disorot setjarl
te111ang ·dan dipeladjari dengan rasa tang
gung djawab kepada bangsa dan tanah air
Rasa tegang ini maki.n lama makin tam
bah. Peristiwa Atjeh dan peristiwa Medar.
a.dalah suatu peringata.n (warning). Kit a
dja~an menunggu malapatika. Gouverner
cest prevoir. Memerrintah adahh melihat ke~
adaan sebelum terdjadi untuk mengelakka.n~
nja.
Sungguh saja merasa berat me.ngutara~
k•an pikiran saja, djusteru karena soal ini soal
agama. Dalam menjelidiki sesuatu hal sese~
orang harus bersikap objective. Akan tetapi
dalam mempersoalkan problem2 agama orang
tnk dapat bersikap objective atau .neutral.
Prof. Paul Tillich, ahli agama Protestant
berkata, bahwa sikap neutral tidak mungkin
dalam agrama karena •tiap orang beragama
dalam keadaa.n ·i nvolvement ( terlibat). Oleh
karena itu sebelum saja mengutarakan lebih
djauth tentang soal tolerangi keagamaan di~
hadapan S:dr2, lebah dahulu saja minta maaf
djika seandai.nja nanti saja ti.dak dapat atau
kurang dapat memakai kata2 jang setepa : 2~
nja untuk menerangkan isi hati saja, j1aitu
karena saja manusia, saja ;.nvolved, saja ter~
libat, saja b e r a g a m a !

9
Jogja Fights Back 2022
K;ra2 50 tahun jang lalu, suatu madjal ~
!ah jang terbit di Paris, bernama La Revue~
lu Monde Musulman, menerbitka.n sua tu no ~
nor chttSJ.!S jang memakai djudul: La Congue
£ du Monde Musulman, artinjta menakluk-
ian Dunia Islam. lsi buku tersebut adaJah
laporan dan pembahasan tentang usaha2 me-
•iebarkan agama Kristen di Dunia Islam, dan
tneng ~ Kristen -kan Ummat Islam. Diantara-
nja tersebut laporan congres missie d i Catro
lh. 1906, ketikta Mesir belum merdeka, cong -
tes missi di Edenburg th. 191 0; congres
Luck.now th. 1911 (ketika Ind:a belum mer-
deka), kemudian tentang pembentuka.n pro~
gram2 untuk masa jang akan datang; Indo-
,nesia chususnja pulau Ojawa, Sumatera, Bali
dan Lombok djug'a mendapat perha·tian untuk
dimasukkan dalam daerah operasinja.
Dalam conferensi Lucknow th. 1911 ter-
sebut, para hadirin diberi ,hadiah kartu peri~
ngatan ja.ng disalah satu wadjahnja d ituli s
setjara indah: Conferensi Lucknow untuk
M issi. th. 1911 , sedanrr diwadjah lainnja ter~
tulis: .,Jta Tuhan. jang kepa.damu Dunia Islam
sudjud lima kali sehari dengan chusju' , lihat ~
lah dengan rasa kasih sajang kepa.da bangsa2
jang beragama Islam dan berilah mereka ke-
selamatan d e n g a n p e r a n t a -
r a a n J e s u s".
Tersiarnjta nomor chusus tersebut teiah
menggemparkan dunia Islam, karena Ummat

10
Jogja Fights Back 2022
Islam merasa terantjam untuk dimusnahkan
apa lagi meng ingat bahwa pada abaci ke 20
ini, kekajaan dan kemadjuan adalah ditang.an
bangsa2 ja.ng beragama Kristen,
fang terdjadi ditanah air kita pada saat
ini sangat mirip dengam apa j'ang terdjadi se ~
tengah abad jang lalu, bahkan ini nrerupakan
kelandjutan. Soalnja s·ama, jaitu usaha untuk
me.ng~Kristen ~ kan ummat Islam da.n bukan
s·c>ei.l kebebasan beragama.
Djika tadi saja menjebu t buku: La Con ~
quete ·du Monde M.usulman atau ,Penakluk~
kan Dunia Islam", hal itu adalah me.ngenaA
Dunia Islam pada umumnja .
Sekarang saja in gin mentj eritakan apa
jang terdjadi di Indones :,a pada waktu jang
sama , pada zaman: Nederlandsch Indie da~
hulu .
Perhimpunan2 missie •dan zendi.ng menje~
rang Pemerintah Belanda dengan mengata~
kan bahwa Pemerintah Belanda melindt.~Jngi
Islam. Di surat2 kabar dinegeri Belanda ser~
ta dalam Tweede kamer pembitjaraan2 ha~
ng at. Pada waktu itu jang mendjadi penas e~
ha t Pemerintah mengenai ke Islaman a.dalah
almarhum Prof. Snouck Hurgronje. Ia mem~
beri tangkisa.n2 ber~kali2 jang dapat disim~
pulkan sebagai berikut :
"Bangsa Indonesia telah memeluk agama
Islam . Kea.daan sosial dan curturil mereka
djauh daripada memuaskan. Akan tetapi hal

11
Jogja Fights Back 2022
tersebut tidak dapat didjadika.n sebab untuk
mengizinkan Zending bekerdj•a beroperasi
.dikalangan mereka".
"Ada pihak zending jang mengatakan
bahwa, ja, walaupun orang Indonesia, chu~
susnja orang Oj,awa, mengaku Islam, aka.n
tetapi ssbetulnja banjak s'ekali diantara me~
reka jang tidak mengetahui Islam. Kehidu~
pan mereka ba.njak tertjampur dengan 1alam
pikiran Hindu dan alam pikiran primitif. Me~
mang begitu keadaannja, akan tetapi Peme~
r'.ntah Belanda tetap tidak meng,anggap hal
itu sebagai: justification (pembenaran) ope~
rasi zending dikalangan ummat Islam Indo~
nesia. Ummat Islam ln.do.nesia sudah punja
agama, mereka puas dengan 1agama mereka
itu. Oj.ika ada zending diantara mereka, me~
reka mer a sa tertekan, <ti•dak puas".
"Sebagaimana banjak ummat Islam di
I.ndonesia j•ang tidak mengetahui apakah Is~
lam itu, banjak djuga ummat Kristen jang
tidak men~etahui apakah Kristen itu. Rakjat
di Eropa Timur, rakjat d; Amerika Latin, di
Abbesin'a (Habsjah), resminja Kristen aka,n
tetapi h;dup mereka djauh daripada ukuran
Kristen jang sesu.nqguhnja."
"Untuk me.njokong ummat Islam dalam
mempertinggi tara£ kebudaiaan dan sos;alnja,
ba;k sekali djika ummat Kristen membantu
menjediak,an guru2, buku2, da,n lain2. Akan
tetapi tidak usah mewadjibkan murid2 itu

12
Jogja Fights Back 2022
menghadir; upatjara ibadah :dalam asrama
a tau sekolah mereka".
"Djika ummat Keristen berhasrat menjo~
kong, membantu mempert.inggi tara£ kebuda~
jaa.n ummat Indonesia, kiami dapat menghar~
gai bantuan itu berupa guru2, buku2, akan
tetapi dengan tidak ada sjarat seperti jang
terdj•aodi di sekolah2 Kristen, dimana murid2
harus iku t melakukan upatjara sembah ja.ng
dan.' upatjara2 keagamaan".
"Untuk mempertinggi dera,djat Ummat
Islam d; Indonesia tid.ak perlu mereka itu di~
.djadikan ummat Kristen: Islam i.n Neder~
lan.dsch In die is niet onverzoenbaar (Islam
di Indonesia buka.nnja tidak dapat bercom~
promi dengan kemadjuan)".
Begitulah kira2 pokok isi daripada tuli~
san2, •almarhum Snouck Horgronje. dalam
kumpulan karangan2nj•a (Verspreide Ges~
chriften)
Sekarang Sdr2 saja persilahkan melihat
kepada tanah air kita. Disana sini terdja.di
ketegangan. Di Atjeh kabar.nja terdjadi sua-
tu penutup :m suatu Geredja. Di Medan ....-
Djoka terdjadi suatu Kodim meni.ndak se~
orang jang menjinggung agama Katholik. Su~
r~t2 kabar ribut. Organisasi2 Pcmuda menge
luarkan pernjataa.n2 jang agak tadjam .
Saja rasa semua itu tidak perlu dan ha~
nja akan merugikan persatwan dian tara kita
sebagai ba.ngsa. Maka saja ingin menjampai~

13
Jogja Fights Back 2022
kan isi hati saja jang murni dan perasaan
jang sincere kepa~a Sdr2 bapak2. Pemimpin
Katholik, seperti bapak Kasimo, Sdr. Djen~
deral Simatupa.ng sebagai tokoh Protestant.
Dj ika kjta jang tua2 ini sudah sepaham, rna~
ka segala~g,alanja akan berdjalan dengan be~
res.
Sdr. Djen:deral Simatupang menjebu•tkan
buku karangan Dr. W.B. Sidjabat jnag her~
djudul. Religious Tolerance and Christ-ian
Faioth .sebagai disertai di Princeton Univer~
sity. Saja merasa bahagia saj1a sudah mem~
batja buku tsb. Akan tetapi walaupun saja
hargai suatu disertasi untuk mengambil gelar
Doktor, apalagi dari Princeton University,
saja ti.dak menjetudjui isi buku tsb.
Logica dari disertasi tsb. mema.ng ada,
tetapi logica itu abstract. Dr. Si.dj,abat meng~
hendak i masjarakat Indonesia jang tolerant ,
dalam arti bahwa zending dan missi dapa t
membuka geredja, sekolah2, hospi(tal2 di ~
mana sadja . Ja.ng penting adalah keUJangan~
nja. Dengan adanja Kementerian Agama
R.I.. beliau mengangg•ap toleransi agama te -
lah terkeka.ng karena Pemerintah ikut tjam~
pur dalam soal agama.
Pend;rian Dr. Sidjabat itu tidak dapat
ditrapkan di Indonesia. Di Amerika Serikat.
pendirian tsb. dapat didjalankan, k.arena
99% bangsa Amerika beragama Kristen de~
ngan secte2nja a tau (denomination )nja jang

14
Jogja Fights Back 2022
ber~puluh2 itu. Dalam pokoknja principe to~
leransi gambamn Dr. Sidjabat tidak mene~
mui kesuJi.tan.
Di Indonesia keadaannja sangat berlai~
nan. 90% dari bangsa Indonesia beragama
Islam, bahk.an menurut almarhum Prof.
Snouck Hurgronje Indonesia adalah DA~
RUL ISLAM. Maaf djangan disamakan dgn
D.I. Kartosuwirjo jang mempunjai faham
salah tentang DARUL ISLAM ini. Djika
kita mengikuti pendapat2 sardjana2 Kristen
Baral ja,ng mengatal<Jan bahwa agama adalah
lt[timate concern, atau dapat saja salin: soal
hidup afau mati, maka keinginan2 Dr. Sidja~
bat tak dapat didjalank,an. Kalau dipaksa~
kan oleh karena Pemerintah bertindak de~
ngan ter~gesa2, maka nistja ja akan ter.d j1adi
bertambahnja ketegangan.
Saja merasa bahwa Pemerintah KoJo,nial
Belanda j1ang 'bersifat effecient dalam segala
tindakannja, lebih mengerti persoalannja da,n
memahaminja dari sudut pragmat.is, Jebih
dari ahli zending.
Kami dafi ummat Islam mempunjai pe~
doman jang tsb. dalam AI Qur'a.n, surat
Hadj~dji ajat 17, jang berbunji :
"Sesungguhnja orang j1ang pertjaja
(!man kepada Nabi Muhammad, jakni orang
Muslim), dan ora.ng2 jang mengikut agama
Jahu.di, orang2 shabi~in (orang2 jang me~
njembah bintang2), orang2 Madjusi {jang

15
Jogja Fights Back 2022
njembah a pi) dan orang2 jang musjrik,
Tuhan akan memberi keputusan diantara
mereka pa:da hari kij,amat. Sesungguhnja
Allah itu mendjadi saksi terhadap segala se-
suatu".
Soalnja bagi bangsa Indonesia bukan un-
tuk meng-Islamkan orang jang memeluk aga
ma Kristen, bulcan meng-K risten-lcan orang
jang memeluk agama Islam. Tolec-ansi ada -
lah dalam hubungan s o s i a l hidup dalam
masjarakat.
Kebebasan beragama adaJ,ah bahwa
orang Islam dapat mendir'ikan mesdjid, orang
Kristen dapat mendirikan Gredja :didaerah2
mas ing2 un tuk kepentingan rakjat selempat.
Kalau mendirikan Gredj'a dengan uang jang
ba njak, mendirikan sekolah2 serta memberi-
kan buku2 dengan facilitas lain dengan gra-
t 's, maka soalnja bukan Iagi soal kepertjaj,a-
an. buka.n lagi soal agama.
Pada zaman Kolonial Belanda dahulu ,
mul a2 ahli zending menarik anak2 desa un-
tuk masuk sekolah dengan memberik,an se-
ked ar beras kepada mereka. Ora,ng2 Belan-
da sendiri mengedjek terhadap soal ini dan
mengatakan: Hu namanja Kristen beras. jak-
ni tidak mum i, tid,ak terdasar atas kesutjian
hati .
Kami bangsa Indonesia jang beragama
Islam menginsjafi betapa beratnja be!Jan
bangsa Indonesia jang telah d idjerumuskcm

16
Jogja Fights Back 2022
oleh orde 1ama dalam lembah kemiskinan.
Inflasi mentjekik leher rakjat dan pegawai
negeri. Ummat Kristen :dapat memberikan
sumbanga.nnja dalam lapangan ini, akan te~
tapi dj•angan memakai kesempatan ini untuk
meng~Kristen~kan ummat Islam.
Saja achiri uraian saja ini dengan me~
ngutip tulisan sahabat karib saja, seorang
guru besar di Princeton University, Prof.
Dr. W.C. Smith ·dalam bukunja: The faith
of Other Men: Now, the sig.nificance of all
this for our purposes here is this: men in the
orient are not wilLing to set aside, or to
leave out of consideration, their religious and
cultural value, the forms and patter.ns of their
faith, ini their resurgence in the modern
world. To them, freedom and independence.
they have struggled so har.d to achieve and
are just now beginning to enjoy, mean in part
an apportunity to re~affirm their religious and
cultural traditions, to rehabilitate and revi1.a~
J·ze and carry forward their respective ways
of life. This mea.ns that the new world com~
munity, towards which we hope that man
kind is moving, must be a world community
that include and affirms reactivates Budhist
Hindu and Islamic religious traditions.
Bahasa lndonesianja :

Dj:!di arti daripada semua hal tsb. :diatas


adalah sebagai berik.ut :

17
Jogja Fights Back 2022
,Manusia •.di Timur (bukan Europa dan
Amerika) Ldak mau meng-kesampingkan
atau meninggalkan nilai2 agama dan moril.
bentuk dan •tjorak kepertjajaan merek1a, d;-
dalam pendjelmaan mereka dalam alam mo-
dern ini. Bag; mereka kebebasan dan kemer-
dekaan jang mereka dapatkan denga.n per-
djuang•an jang hebat .dan jang sekara.ng me-
reka sedang mulai merasakan nikmatnja. ke-
merdekaa.n tsb. berarti djuga antara lain,
suatu kesempatan untuk merehabilitasi. me-
ngisi dan melaksanakan ways of life mereka
masing2. lni berarti bahwa world community
ja.ng baru, jang kita harap manusia akan her-
arab kepadanja, harus merupakan suatu com-
munity jang meng•andung dan menetapka,n .
tradisi agama Buda , Hindu dan Islam jang
telah diactifkan kembali."
Marilah kita ,sadari betul arli kebebasan
beragama ini. Djika kita sadar sebaik2nja
aka,n arti tsb. saja jakin bahwa tenaga ener-
gie jang selama ini kita sia2kan karenta kete-
qanqan keagamaan . ketjurigaan jang timbal
bal ik a.ntara Islam dan Kristen ak•an dapa•t
kita pakai untuk membentuk Indonesia jang
makmur. bangsa Indonesia jang kuat, hidup
dalam demokras; ja.ng sesungguhnja.

'Jljatat an :
I. Terhadap uraian tsb. diata; ba;k bapak
I. J. l<iasimo dari Katholik maupun Let.

18
Jogja Fights Back 2022
Djen. T.B. Simatupang dari Protestant,
•telah menjambut baik untuk berdialog
a.ntara ket.iga agama tsb.
Hamid al Gadri S.H. me.njambut bahwa
area of concensus bukannja sudah mu-
lai disetudjui untuk ditj1ari, akan teotapi
semua golongan telah mengindjak .dalam
area of cor-census tsb.
II. Kemudian pada achir symposium, telah
diseotu.djui untuk dibentuk suatu bada,I.
Kon tak 1antara Islam dan Kristen (Pro-
testant-Katholik) dengan anggauta2 I.J.
Kasimo, Dr. H.M. Rasjidi, Let. Djen.
T.B. Simatupang odan Sudjono S.H.

---o---

Seodang dalam pertjeotakan perslah Iengkap


dar: pembahasan. ,Sumbangan Ag1ama ter-
hadap Hak2 Asasi Manusia", jang terd·i.ri
dari
I. Prasaran oleh Drs. H.M. Rasjidi.
II. Pembahasan (Utama) oleh Djenderal
T.B. Simatupang.
Ill . Pendjelasan oleh Dr. H.M. Rasjidi.

19
Jogja Fights Back 2022
Jogja Fights Back 2022
Jogja Fights Back 2022
'

Diterbitkan oleh :
Dewan Da'w.ah Islamyaih Indonesia
DJAKARTA

Jogja Fights Back 2022

Anda mungkin juga menyukai