Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah

BAB 5

PEMETAAN

5.1 URAIAN

Pemetaan suatu daerah atau wilayah ukur yang mencakup penyajian

bentuk dalam dimensi horizontal dari vertikal secara bersama-sama dalam suatu

gambar peta yang dikenal dengan nama pengukuran situasi atau detail. Pengukuran

situasi atau detail adalah memetakan semua unsur-unsur yang ada di permukaan

tanah pada suatu area atau luasan tertentu. Unsur-unsur yang dimaksud dapat

berupa unsur alam seperti ketinggian tanah, batas vegetasi, batas sungai maupun

unsur buatan manusia seperti bangunan, saluran air, pagar, dan lain-lain (BPSDM,

2019).

Peta situasi adalah peta topografi skala besar yang merupakan penyajian

dari gambaran permukaan bumi baik detil alam maupun buatan manusia yang

digambar pada bidang datar (kertas) dengan sistem proyeksi dan skala tertentu. Peta

situasi dapat diperoleh dengan pemetaan teristris, yaitu proses pemetaan yang

pengukurannya langsung dilakukan di permukaan bumi dengan peralatan ukur

tertentu. Dalam pemetaan terestris, gambaran objek-objek yang berada di

permukaan bumi dipresentasikan dalam titik-titik detil (Prihandito, 2010)

Adapun beberapa macam pengukuran yang harus dilakukan untuk

kepentingan penyajian kerangka horizontal dan vertikal, maupun untuk

52
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah

kepentingan detail penggambaran dan situasi dari lapangan yang bersangkutan,

sehingga untuk penyajian peta situasi tersebut perlu dilakukan pengukuran sebagai

berikut:

1. Menentukan titik fundamental (X, Y dan Z)

2. Mengukur kerangka horizontal

3. Mengukur kerangka tinggi (beda tinggi)

4. Mengukur titik detail (arah, beda tinggi dan jarak)

5.2 DATA YANG DIPERLUKAN

Data yang diperoleh dari pengukuran untuk keperluan penggambaran peta

antara lain:

1. Jarak horizontal dan vertikal (Dd), adalah jarak yang diukur secara

mendatar atau tegak lurus.

2. Beda tinggi (∆H), adalah perbedaan tinggi antara tinggi alat dengan tinggi

suatu objek.

3. Sudut dalam (α), adalah sudut yang berada di sebelah dalam polygon

tertutup.

4. Azimuth (β), adalah sudut yang diukur searah jarum jam dari sembarang

meridian acuan.

Data tersebut diperoleh koordinat-koordinat X (jarak horizontal) dan Y

(jarak vertikal), serta tinggi tempat Z, baik dari polygon utama maupun titik detail.

53
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah

5.3 PERALATAN

Peralatan yang harus disiapkan untuk menggambar peta adalah sebagai

berikut.

1. Alat tulis dan kalkulator, berfungsi untuk mencatat data-data yang telah

diukur menggunakan alat.

2. Mistar dan sablon, berfungsi untuk membuat garis dan alat ukur.

3. Busur derajat, berfungsi untuk mengukur sudut.

4. Milimeter blok, berfungsi untuk menggambar suatu batas lahan, bangunan,

dan kontur yang sumber datanya dari hasil pengukuran.

5. Kertas kalkir 80 gram, berfungsi untuk menjiplak hasil gambar dari

milimeter blok.

54
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah

(1) (2) (3)

(4) (5)

Gambar 5.1 Peralatan Menggambar Peta

5.4 PENYAJIAN DATA

Berdasarkan data yang didapat, maka penggambaran dapat dilakukan

dalam empat tahapan, yaitu:

1. Melakukan plotting kerangka dasar pada milimeter blok dengan

menggunakan sistem koordinat kartesius (X, Y, dan Z).

2. Melakukan plotting titik detail, digambarkan dengan menggunakan sistem

koordinat kartesius.

3. Menarik garis kontur dan menggambarkan detail yang ada, diatas

millimeter blok tersebut sesuai dengan skala dan tata cara yang berlaku.
55
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah

4. Menyalin hasil No. 3 ke atas kertas kalkir.

5.5 PLOTTING KERANGKA DASAR

Skala yang diminta pada langkah ini harus diperhatikan, sehingga

berdasarkan skala tersebut semua data titik ikat dapat digambarkan. Data hasil

perhitungan adalah absis dan koordinat dari semua titik ikat kerangka. Data tersebut

dikonversi sesuai dengan skala yang diminta. Jika plotting dari semua posisi titik

ikat telah dilakukan, maka selanjutnya semua titik tersebut dihubungkan dengan

garis lurus penghubungnya, sehingga tergambar bentuk kerangka yang dimaksud.

Umumnya informasi yang ditambahkan dalam penggambaran kerangka

ini adalah simbol titik dengan nomor dan ketinggiannya serta bentuk kerangka,

yaitu garis yang menghubungkan semua titik ikat tersebut secara beruntun.

Kerangka dasar pemetaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kerangka

kontrol horizontal (planimetris) dan kerangka kontrol vertikal (tinggi). Kerangka

kontrol vertikal menggunakan bidang referensi Geoid atau dalam tataran praktis

menggunakan permukaan muka air laut rata – rata atau Mean Sea Level. Kerangka

kontrol horizontal menggunakan bidang referensi Ellipsoid. Pembahasan

selanjutnya lebih ditekankan pada kerangka kontrol horizontal (Modul STPN,

2014).

56
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah

5.6 PLOTTING TITIK DETAIL

Proses plotting titik detail pada pemetaan Ilmu Ukur Tanah adalah sebagai

berikut.

1. Mem-plotting kerangka dasar, kerangka ini dapat di-plott dengan

menggunakan koordinat dengan mengambil atau mengukur titik detail

masing-masing.

2. Mem-plotting dilakukan langsung pada milimeter blok.

3. Mencantumkan nomor-nomor titik detail dan ketinggian.

5.7 PENGGAMBARAN KONTUR

Penggambaran kontur, terdapat beberapa sifat–sifat garis kontur yaitu

jarak horizontal dua buah garis kontur akan semakin rapat dengan kontur interval.

Pada tanah dengan lereng seragam maka garis kontur akan semakin sejajar dan

berjarak satu sama lain. Garis–garis kontur tidak akan berpotongan satu sama lain

kecuali dalam keadaan khusus. Pada permukaan datar atau rata garis kontur akan

merupakan suatu garis lurus, berjarak sama dan sejajar satu sama lain. Suatu garis

kontur tidak akan terletak pada dua buah garis kontur yang lebih tinggi atau lebih

rendah elevasinya. Garis-garis kontur memberikan informasi yang maksimum

tentang daerah peta, dan tidak menyembunyikan rincian peta lainnya yang penting

garis kontur juga memperhatikan elevasi dan konfigurasi permukaan tanah

(Frastatraining.com, 2020).

57
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah

Garis–garis kontur memberikan informasi yang maksimum tentang daerah

peta, dan tidak menyembunyikan rincian peta lainnya yang penting. Garis kontur

juga memperlihatkan elevasi dan konfigurasi permukaan tanah. Elevasi titik–titik

yang tidak terletak diatas garis kontur bisa dicari dengan interpolasi antara dua garis

kontur yang terletak dikedua sisi titik tersebut. Adapun bidang acuan umum yang

sering dipakai adalah bidang permukaan laut rata-rata. Informasi relief secara

absolut memperlihatkan dengan cara menuliskan nilai kontur yang merupakan garis

ketinggian tersebut di atas di suatu bidang tertentu (Frastatraining.com, 2020).

58
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai

  • Gambar Profil Melintang
    Gambar Profil Melintang
    Dokumen3 halaman
    Gambar Profil Melintang
    Faris Nashrulloh
    Belum ada peringkat
  • Gambar Profil Memanjang
    Gambar Profil Memanjang
    Dokumen1 halaman
    Gambar Profil Memanjang
    Faris Nashrulloh
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen16 halaman
    Bab 2
    Faris Nashrulloh
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Faris Nashrulloh
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen144 halaman
    Bab 2
    Faris Nashrulloh
    100% (1)
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen12 halaman
    Bab 5
    Faris Nashrulloh
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen17 halaman
    Bab 3
    Faris Nashrulloh
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen7 halaman
    Bab 1
    Faris Nashrulloh
    Belum ada peringkat