Makalah Radioterapi Rapidarc Kelompok Ii Ajr
Makalah Radioterapi Rapidarc Kelompok Ii Ajr
Disusun Oleh :
KELOMPOK II
MARIA DESRIA GOMANGANI (022205462)
MUHAMMAD ALI IMRON (022205455)
SURTIKA UMAR (022205444)
TRIPALDY BATTOLA TODING (022205482)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya yang telah
diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Penyinaran Radioterapi dengan Teknik RapidArc pada Kasus Astrocytoma ”.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
penyinaran menggunakan teknik RapidArc pada kasus Astrocytoma.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga laporan kasus
ini dapat bermanfaat bagi kami dan juga bagi pembaca.
Kelompok II,
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .........................................................................................2
1.3. Tujuan ...........................................................................................................2
BAB II ......................................................................................................................3
PEMBAHASAN ......................................................................................................3
2.1. Astrocytoma ..................................................................................................3
2.2. Radioterapi ....................................................................................................4
2.3. Teknik Rapid Arc ..........................................................................................5
BAB III ..................................................................................................................13
PENUTUP ..............................................................................................................13
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................13
3.2 Saran ............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Pembagian dosis pada target volume dari suatu tumor dapat dilakukan
dengan teknik Rapid Arc melalui proses optimisasi. Planning yang digunakan
pada Rapid Arch menggunakan metode inverse planning yang berarti batas
dosis ditentukan terlebih dahulu, kemudian algoritma TPS akan mencari field
planning yang sesuai dengan batas dosis yang ditentukan. Pada IMRT, MLC
bergerak menyesuaikan dosis yang telah diatur sebelumnya.
1.3. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut adalah untuk mengetahui
teknik Rapid Arc pada kanker Astrocytoma.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Astrocytoma
Astrocytoma merupakan jenis neoplasma otak, kanker ini berasal dari sel
glial jenis tertentu, berbentuk bintang dalam sel otak yang disebut astrosit otak.
Jenis tumor ini biasanya tidak menyebar diluar otak dan sumsum tulang
belakang dan biasanya tidak mempengaruhi organ lain. Astrocytoma merupakan
salah satu jenis glioma yang paling umum dan dapat terjadi di sebagian besar
otak dan kadang-kadang di sumsum tulang belakang. Astrocytoma terjadi pada
sistem syaraf pusat (SSP).
Astrocytom terdiri dari dua tipe utama yaitu high-grade dan low-grde.
Tumor high grade tumbuh dengan cepat dan dapt menyebar dan mudah melalui
otak. Selain itu, tumor jenis ini juga lebih agresif dan membutuhkan terapi yang
intensif. Tumor low-grade biasanya terlokalisir dan tumbuh dengan lambat
selama periode waktu yang lama. Kebayakan Astrocytoma pada anak adalah tipe
low-grade, sedangkan tipe yang banyak didapat pada orang dewasa adalah tipe
high-grade. Word Health Organization (WHO) mengklasifikasikan Astrocytoma
menjadi 4 tingkat berdasarkan gambaran patoligi klinisnya, yaitu Pilocytic
Astrocytoma (WHO Grade I), Diffuse Astroctyoma (WHO grade II), Anaplastic
Astrocytoma (WHO grade III), dan Glioblastoma multiforme (WHO grade IV).
3
4
pa;ing sering pada anak adalah cerebellum, hemisfer cerebri, dan thalamus atau
hypothalamus. Kebanyakan kasus terjadi pada dekade awal kehidupan, dengan
puncakanya pada usia 5-9 tahun. Terapi tunggal dengan pembedahan cukup baik
untuk menyembuhkan kebanyukan kasus astrcytoma low-grade; bagimanapun
juga, prognosis pembedahan tetap buruk untuk Astrocytoma high-grade
meskipun dibantu dengan radiaoterapi dan komotrapi. Insidensi Astricytoma
merupakan tumor otak yang paling banyak terjadi pada anak-anak di Amerika
Serikat. Beberapa peneliti melaporkan bahwa insidensi tahunan mencapai 14
kasus baru per 1.000.000 anak dibawah usia 15 tahun. Lebih dari 80% adalah
astrocytom low-grade, dan hampir 20% adalah tipe highgrade.1 Tidak ada
hubungan yang spesifik antara ras dan jenis kelamin dengan angka kejadian
Astrocytoma, kecuali untuk glioma supratentorial low-grade, dimana rasio laki-
laki; wanita mencapai 2:1. Kebanyakan kasus terjadi pada dekade awal
kehidupan, dengan puncak insidensi terjadi pada anak dengan usia 5-9 tahun.
Tumor supratentorial high-grade terjadi lebih lama, dengan median umur saat
diagnosis adalah 9-10 tahun.
2.2. Radioterapi
a. Pengertian Radioterapi
Radioterapi atau yang disebut terapi radiasi adalah pengobatan yang terutama
ditujukan untuk penyakit keganasan dengan menggunakan sinar pengion.
Prinsip dari radioterapi yaitu untuk memberikan dosis radiasi yang tepat dan
terukur pada volume tumor yang ditentukan dan untuk menghindari atau
mengurangi kerusakan jaringan sehat disekitarnya seminimal mungkin.
Dalam pelaksanaannya radioterapi memiliki dua tujuan yaitu kuratif dan
paliatif (Rasjidi, Supriana & Cahyono, 2011).
a. Kuratif
Terapi radiasi ditujukan sebagai terapi utama dan diharapkan dapat
melakukan eradikasi tumor secara komplit. Radioterapi kuratif diberikan
untuk tumor yang radiosensitif dan tumor radiosensitif yang sukar
operasinya atau pasien menolak operasi.
5
b. Paliatif
Terapi radiasi paliatif adalah bentuk pengobatan pada pasien stadium
lanjut. Tujuan terapi paliatif adalah untuk menjaga kualitas hidup pasien
di sisa hidupnya dengan menghilangkan keluhan dan gejala sehingga
pasien dapat hidup dengan lebih nyaman.
Pada Teknik RapidArc ini dokter dapat memberikan dosis radiasi yang tepat
yang sesuai dengan bentuk tumor dan membatasi jumlah radiasi yang mencapai
jaringan sehat sekitarnya. Alat yang dikenal dengan RapidArc ini, bekerja
dengan mengirimkan radiasi dalam lengkungan atau lingkaran 360o ke
sekeliling pasien, bukan dari satu arah seperti dalam penanganan konvensional.
Artinya, proses penyinaran radiasi dapat mengikuti kontur 3 dimensi dari
tumor, dan mengenai semua sisinya. Selain itu, penyinaran menjadi lebih
terkonsentrasi karena hanya tertuju pada tumor, bukan jaringan sehat di
sekitarnya.
Dengan cara ini, pasien bisa menerima dosis penuh dalam setiap sesi
sehingga mengurangi jumlah sesi terapi yang diperlukan. Selain itu, pasien
juga menjalani terapi yang lebih akurat. Dalam penyinaran radiasi pasien hanya
diminta diam selama 4-5 menit, hal ini tentunya membuat radioterapi menjadi
lebih aman. Dan yang terpenting lagi adalah ketepatan dan kecepatan dari
proses penyinaran radiasi ini.
Rapid Arc melibatkan berbagai intensitas radiasi (dalam hal ini, energi
tinggi sinar-X) yang digunakan sebagai terapi untuk kanker. Untuk
memberikan pengobatan pada kanker Astrocytoma, dokter menggunakan
gambar yang dihasilkan komputer untuk merencanakan dan kemudian
memberikan radiasi sinar terfokus untuk kanker Astrocytoma .
RapidArc adalah teknik yang sangat cepat, tepat dan akurat dari
terapi radiasi pada Astrocytoma, karena pada daerah kepala banyak sekali prga
yang harus dilindungi pada saat penyinaranradiasi seperti: daerah mata, telinga,
batang otak, dan lain-lain, sehingga memungkikan untuk memberikan dosis
yang sekecil mungkin pada organ berisiko tersebut. Pasien hanya memerlukan
waktu yang lebih sedikit pada proses radiasi sehingga dapat menghindari
pergerakan yang dapat membahayakan keakuratan pengobatan. Proses radiasi
pada RapidArc membutuhkan waktu 2-8 kali lebih cepat dari teknik-teknik
awal radioterapi.
Metode
a. Assessment of Patient
b. Decision to Treat
d. Simulation
Selanjutnya tahap penentuan lokasi dan volume organ yang akan diradiasi
dimana pasien disimulasi secara 3D dengan Ct-Scan dengan mengatur batas
atas pada apex dan batas bawah pada supraclavicula dan diberi 3 titik marker
reference dari timbal sebagai panduan pada saat pergeseran lapangan baru.
Kemudian data CT-Scan dikirim ke TPS (Treathment Planning System) via
Dicom untuk di planning.
d. Simulation
radiasi yang direncanakan di TPS sama dengan dosis yang diberikan ke pasien
pada saat treatment. Setelah verifikasi dosis sudah sesuai, lalu pasien baru bisa
di treatment di Linac. Sebelum penyinaran, dilakukan pergeseran lapangan
sesuai dengan hasil TPS dengan menjadikan 3 titik marker reference sebagai
panduan. Setelah itu dilakukan verifikasi gambar lapangan penyinaran dengan
OBI (On Board Imager) dan CBCT (Cone Beam-CT), sebagai panduan adalah
gambar CT-Scan pada saat simulasi. Proses ini disebut IGRT (Image Guide
Radiotherapy). Tahap ini juga merupakan tahap monitoring pasien selama
penyinaran radioterapi berlangsung.
Setelah gambaran Ct-Scan dan gambaran planning sudah sama atau sesuai,
baru dilakukan penyinaran pada pasien. Proses verifikasi IGRT dengan OBI
dilakukan setiap hari sedangkan dengan CBCT dilakukan 1 kali dalam
seminggu.
Pada teknik Rapid Arc hal yang paling penting adalah pembuatan kontur
tumor dan organ at risk harus benar-benar teliti. Proses ini sangat diperlukan
untuk mendapatkan proses optimisasi yang bagus. Penulis juga
membandingkan planning 3D dengan rapid Arc.
11
Pada Rapid Arc distribusi dosis radiasi yeng terbentuk sangat homogen dan
dosis organ at risk yang terkena sangat minimal dibandingkan teknik
konvensional. Waktu yang dibutuhkan pada penyinaran Rapid Arc ini lebih
cepat dibandingkan 3D karena perputaran gantry 360o.
Organ at risk pada teknik Rapid Arc lebih minimal menerima dosis radiasi
karena melalui proses optimisasi yaitu suatu proses dalam algoritma TPS untuk
memberikan batasan dosis pada PTV dan Organ At Risk (OAR) , sehingga dari
batasan tersebut kita dapat menentukan seberapa besar dosis yang akan kita
beri pada PTV dan organ at risk.
12
Namun demikian hal set up pasien harus benar-benar teliti karena pada
Rapid Arc toleransi pergeseran pada verifikasi OBI dan CBCT adalah 3 mm.
Jika pergeseran lebih dari 3mm maka operator (RTT) harus mengatur ulang
posisi pasien dan melakukan verifikasi kembali. Pada verifikasi dengan OBI
gambaran yang terbentuk secara 2-Dimensi (AP/Lateral), sedangkan pada
CBCT gambaran yang terbentuk adalah secara 3-Dimens.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kemiripan antara RapidArc dan IMRT memang tidak disangka-sangka,
mengingat RapidArc merupakan pengembangan dari IMRT. Perbedaan utama
adalah pengurangan yang signifikan dalam waktu pengiriman dan MU yang
mendukung RapidArc. Selain itu, dalam IMRT dan RapidArc, jumlah bidang
atau busur dan sudut gantry bisa berbeda.
3.2 Saran
RapidArc memiliki peran yang kuat dan berkembang dalam pengobatan
beberapa tumor, tetapi tidak dapat dianggap sebagai solusi untuk semua kasus
klinis. Setiap kasus klinis harus dievaluasi secara individual, memilih teknik
radiasi yang paling disukai yang akan memberikan hasil yang paling sesuai.
13
DAFTAR PUSTAKA
Anomin. Brain Tumor: Astrocytoma/glioma. URL:http//www.stjude.org.(10
Agustus 2007;12:03AM)
Infusino, Ermina., 2022. Clinical Utility of RapidArcTM Radiotherapy Technology.
Cancer Management and Research. 345-56
Kapoor, M., Gupta, V., Astrocytoma. National Library of medicine. 2022
MacDonald, T. Astrocytoma. URL:http//www.emedicine.com. (9 Agustus
2007,11:51 PM)
Rasjidi, I., Supriana, N., Cahyono, K., Heryanti, N.W.E. 2011. Panduan Radioterapi
Pada Keganasan Ginekologi. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
Susworo, R. 2017. Radioterapi: Dasar-Dasar Radioterapi dan Tata Laksana
Radioterapi penyakit Kanker. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, 4-5
14