Anda di halaman 1dari 53

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Kategori Konstruksi

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI


SEKTOR KONSTRUKSI
SUB SEKTOR SIPIL

JURU UKUR (SURVEYOR)

KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA


DAN LINGKUNGAN (K3L)

BUKU INFORMASI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DIREKTORAT BINA KOMPETENSIDAN
PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI
Jalan Sapta Taruna Raya, Komplek PU Pasar Jumat - Jakarta Selatan

2018

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 1 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................4
A. Tujuan Umum ........................................................................................4
B. Tujuan Khusus........................................................................................4
BAB II Melakukan Identifikasi Bahaya dan resiko di Lokasi Kerja................................5
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melakukan Identifikasi Bahaya dan
Resiko Di Lokasi Kerja .............................................................................5
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Melakukan Identifikasi Bahaya dan
Resiko Di Lokasi Kerja............................................................................15
C. Sikap Kerja dalam Identifikasi Bahaya dan Resiko Di Lokasi Kerja.............16
BAB III Menyiapkan Peralatan dan Perlengkapan K3L..............................................17
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Peralatan dan Perlengkapan
K3L .....................................................................................................17
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Peralatan dan Perlengkapan
K3L .....................................................................................................36
C. Sikap Kerja dalam Menyiapkan Peralatan dan Perlengkapan K3L .............36
BAB IV Menggunakan APD dan APK Sesuai Dengan Standar K3L..............................37
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menggunakan APD dan APK Sesuai
Dengan Standar K3L .............................................................................37
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menggunakan APD dan APK Sesuai
Dengan Standar K3L...............................................................................47
C. Sikap Kerja Menggunakan APD dan APK Sesuai Dengan Standar K3L........47

BAB V Memeriksa dan Memelihara Perlengkapan APD dan APK Sesuai Dengan SOP. .48

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 2 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memeriksa dan Memelihara Perlengkapan


APD dan APK Sesuai Dengan SOP...........................................................48
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memeriksa dan Memelihara Perlengkapan
APD dan APK Sesuai Dengan SOP.............................................................50
C. Sikap Kerja dalam Memeriksa dan Memelihara Perlengkapan APD dan APK
Sesuai Dengan SOP...............................................................................50

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................51
A. Dasar Perundang-undangan ................................................................51
B. Buku Referensi....................................................................................51
C. Referensi Lainnya................................................................................52

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN...............................................................52


A. Daftar Peralatan/Mesin........................................................................52
B. Daftar Bahan.......................................................................................52

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 3 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

BAB I
PENDAHULUAN

A. TUJUAN UMUM
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu Menerapkan Prosedur
Standar Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L)
terkait dengan pekerjaan Juru Ukur

B. TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi ini guna memfasilitasi peserta latih
sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Melakukan identifikasi bahaya dan resiko di lokasi kerja
2) Menyiapkan peralatan dan perlengkapan K3 L
3) Menggunakan APD dan APK sesuai dengan standar K3 L
4) Memeriksa dan memelihara perlengkapan APD dan APK sesuai
dengan SOP.

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 4 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 5 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

BAB II
MELAKUKAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAN RESIKO DI LOKASI KERJA

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam melakukan identifikasi bahaya dan


resiko di lokasi kerja
1. Mengamati situasi lingkungan kerja untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya
dilapangan
2. Mengidentifikasi, menilai dan mencatat sumber bahaya sesuai dengan prosedur
yang berlaku
3. Memprediksi resiko bahaya yang mungkin terjadi berdasarkan situasi lingkungan
dan sumber bahaya yang ada
4. Menyiapkan langkah-langkah penanggulangan bahaya dan resiko yang mungkin
terjadi

1. Identifikasi Bahaya dan Resiko di Lokasi Kerja


a) Pengamatan terhadap situasi lingkungan kerja
Pekerjaan pengukuran pada setiap kegiatan pelaksanaan konstruksi, seperti
pekerjaan bangunan gedung, jalan dan jembatan, saluran ataupun yang lainnya
memiliki peran yang sangat penting karena merupakan pekerjaan awal dalam
menentukan titik-titik as bangunan, luas bangunan, kemiringan atau kelandaian
suatu jalan, dan yang lainnya.

Kaitannya dengan bahaya dan resiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi
adalah mengidentifikasi kondisi dan situasi daerah yang menjadi area kerja,yang
mana hal-hal yang mungkin dapat menimbulkan bahaya dan atau resiko
kecelakaan diamati dan dicatat sebagai bahan evaluasi untuk dicarikan solusinya
sehingga dapat diminilisasi kemungkinan-kemungkinan diatas.

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 6 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

Untuk mendapatkan gambaran tentang situasi lapangan kerja sangat tergantung


jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan dan hal ini dapat diperoleh dari gambar
kerja tentang situasi lapangan (site plan).

2. Identifikasi sumber bahaya


a. Pengertian dan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
Bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi mencelakakan, mencederai,
atau merusak, baik terhadap unsur produksi seperti manusia,
mesin/peralatan, material dan lingkungan maupun terhadap unsur
manajemen sehingga mampu menurunkan tingkat produksi, kualitas ataupun
menambah biaya

b. Tujuan mengidentifikasi sumber daya


Tujuan dari mengidentifikasi sumber bahaya adalah untuk meminimalisasi
bahkan menghilangkan potensi terjadi kecelakaan yang dapat merugikan dan
bahkan menurunkan produktivitas kerja.

c. Tujuan mengidentifikasi sumber bahaya


Sumber bahaya dapat berasal dari kimia, fisik, biologi, ergonomic, mekanis,
lingkungan sekitar, psikososial, tingkah laku kelistrikan.
d. Cara mengidentifikasi sumber bahaya dan resiko kecelakaan pada pekerjaan
pengukuran.
 Cermati gambar situasi, siteplan dari proyek yang akan dilaksanakan
 Kumpulkan semua informasi tentang kondisi dan situasi lapangan terkait
dengan pekerjaan pengukuran
 Lakukan tinjauan awal ke lapangan untuk mendapat kondisi dan situasi
factual serta catat hal-hal yang akan menjadi sumber bahaya dan resiko
kecelakaan

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 7 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

 Buatlah rencana kerja pengukuran termasuk identifikasi peralatan APD


dan APK sesuai dengan kondisi dan situasi lapangan

3. Resiko bahaya
Beberapa pengertian tentang resiko , diantaranya:
 Resiko adalah kemungkinan kerugian (Risk is the possibility of loss)
Posibillity berarti probabilitas sesuatu peristiwa berada antara nol dan satu
 Resiko adalaj ketidakpastian (risk is uncertainty). Resiko berhubungan dengan
ketidakpastian (uncertainty)
 Resiko adalah sebagai derajat penyimpangan sesuati posisi sentral dan
disekitar titik rata-rata

Hal-hal yang menimbulkan kondisi yang tidak pasti:


 Jarak waktu dimulainya perencanaan atas kegiatan sampai kegiatan berakhir.
Makin panjang jarak waktu makin besar ketidak pastian.
 Keterbatasan informasi yang diperlukan
 Keterbatasan pengetahuan/keterampilan/teknik dalam mengambil
keputusan
 Dan lainya.

a) Konsep bahaya (hazard)


Bahaya adalah sifat dari suatu bahan, cara kerja suatu alat, cara melakukan
suatu pekerjaan atau lingkungan kerja yang dapat menimbulkan kerusakan
harta benda, penyakit akibat kerja atau bahkan hilangnya nyawa manusia.

b) Tipe-tipe bahaya

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 8 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

bahaya (hazard) adalah suatu keadaan yang dapat memperbesar


kemungkinan suatu bencana ( peril). Kemungkinan tersebut dapat diperluas
meliputi berbagai keadaan yang dapat menimbulkan suatu kerugian. Hazard
dapat diklasifikasikan kedalam 4 (empat) bentuk seperti berikut:
a. Physical Hazard
Adanya suatu kondisi yang bersumber pada karakteristik secara fisik dari
suatu obyek yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril
atau memperbesar terjadinya suatu kerugian. Beberapa contoh dari
physical hazard ini adalah sebagai berikut :

 Pada musim kemarau yang panjang hutan mengalami kekeringan.


Pohon-pohon banyak yang gersang karena daun-daunnya berguguran.
Bila angin bertiup kencang batang-batang pohon itu sering bergesekan
dan menimbulkan suatu panas yang mudah sekali menimbulkan
percikan api. Kondisi ini dapat memperbesar kemungkinan terjadinya
bahaya kebakaran. Hutan yang terbakar itu disebabkan oleh kondisi
fisik hutan yang bersangkutan yaitu mengalami kekeringan karena
musim kemarau yang berkepanjangan.
 Pada daerah dimana banyak gempa bumi terjadi, merupakan suatu
kondisi yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu
kerugian terhadap bangunan rumah. Kemungkinan bangunan itu
hancur dan rusak akibat goncangan gempa bumi yang hebat
merupakan salah satu kondisi fisik dari struktur tanah tersebut. Kondisi
fisik tanah yang kurang menguntungkan itu merupakan physical hazard
bagi bangunan-bangunan yang ada diatas tanah tersebut. Hal ini
merupakan hazard terhadap gempa bumi.
 Gumpalan atau gunung es yang terapung di lautan merupakan suatu
keadaan yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu
kecelakaan terhadap kapal-kapal yang sedang berlayar di kawasan
Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan
Halaman 9 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

tersebut. Lautan yang penuh dengan gumpalan es itu merupakan


kondisi fisik yang kurang disukai oleh kapal-kapal tersebut, sebab jika
kapal menabrak gunung es yang terapung akan menimbulkan kerugian.
Gunung atau gumpalan es itu merupakan hazard terhadap kapal-kapal
yang sedang berlayar.
Hazard seperti yang diuraikan tersebut mungkin ada yang dapat
diawasi manusia, mungkin juga tidak. Banyak physical hazard terhadap
kebakaran hutan dapat diawasi dengan cara mendirikan pos-pos
pengaman di kawasan hutan tsb pada musim kemarau yang
berkepanjangan. Namun untuk beberapa kondisi yang lain mungkin
sulit dilakukan pengawasan. Satu-satunya usaha yang dapat dilakukan
mungkin hanya dengan cara bersifat preventif, misal pengawasan
kemungkinan datangnya badai di lautan.

b. Moral Hazard
Adalah suatu kondisi yang bersumber dari orang yang bersangkutan dan
berkaitan dengan sikap mental atau pandangan hidup serta kebiasaannya
yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril atau suatu
kerugian. Adanya kerugian ini karena sikap mental dari orang yang
bersangkutan misal karena lalai dimana ada unsur kesengajaan. Dengan
demikian ia berharap sebenarnya supaya timbul kerugian, sebab jika
kerugian terjadi ia tidak berusaha mencegah atau meringankannya bahkan
berbuat sebaliknya dengan harapan agar kerugian itu lebih besar. Ada
karakteristik moral seseorang pada suatu obyek tertentu malah
memperbesar kemungkinan terjadinya suatu perilatau memperbesar
terjadinya suatu kerugian.

Beberapa contoh dari moral hazard adalah sebagai berikut :


Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan
Halaman 10 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

 Seseorang mengagunkan rumahnya terhadap resiko kebakaran. Pada


suatu hari rumah yang di agunkan tersebut terbakar, sebenarnya
kebakaran tersebut dapat dicegah seandainya ia berusaha
memadamkan pada saat api masih kecil, namun hal itu tidak dilakukan,
tentu saja api membesar dan memusnahkan rumah tersebut. Dalam
kondisi yang demikian, tampak sikap mental dari orang yang
bersangkutan yaitu memperbesar kemungkinan terjadinya suatu
kerugian.
 Suatu mobil yang dipergunakan sebagai taksi mempunyai kemungkinan
merugi lebih tinggi dari pada apabila dipergunakan untuk pribadi. Hal
itu bisa disebabkan oleh sikap mental pengemudi taksi, kurang
memperhatikan perawatan kendaraan karena mengejar setoran ataun
karena ingin memperoleh hasil lebih banyak. Sikap mental ini
menambah kemungkinan terjadinya kerugian

c. Morale Hazard
Pada dasarnya setiap orang tidak menginginkan terjadi suatu kerugian,
akan tetapi karena merasa telah memperoleh jaminan baik atas diri
maupun harta miliknya, maka seringkali menimbulkan kecerobohan atau
kurang hati-hati. Keadaan yang demikian itu dapat memperbesar
kemungkinan terjadi peril/bencana/musibah ataupun memperbesar
terjadinya suatu kerugian. Contoh dari morale hazard ini adalah sebagai
berikut :

 Seseorang mempunyai mobil dan telah diasuransikan, karena merasa


bahwa mobilnya telah diasuransikan maka seringkali sikapnya kurang hati-
hati, misal dalam menyimpan dan mengendarai mobil dibandingkan
apabila mobil tersebut tidak diasuransikan. Sikap demikian akan
memperbesar kemungkinan terjadinya peril atau kerugian.
Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan
Halaman 11 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

Perbedaan bahaya moral dengan bahaya morale adalah bahaya moral


timbul apabila sitertanggung menciptakan kerugian untuk mendapatkan
polis asuransinya sedangkan bahaya morale timbul karena sitertanggung
tidak melindungi hartanya atau ia menjadi lalai karena merasa hartanya
sudah diasuransikan.

d. Legal Hazard
Seringkali berdasarkan peraturan-peraturan ataupun perundang-undangan
yang bertujuan melindungi masyarakat justru diabaikan atau kurang
diperhatkian. Sehingga keadaan yang demikian ini dapat memperbesar
kemungkinan terjadinya suatu peril atau memperbesar terjadinya
kerugian. Contoh dari legal hazard ini adalah sebagai berikut :

Adanya keharusan asuransi kecelakaan kerja untuk karyawan perusahaan


yang relatif besar, karena sudah memenuhi hal tersebut, maka kewajiban-
kewajiban hukum lainnya seperti keselamatan kerja, jam kerja kontinyu
sering diabaikan. Kondisi semacam ini akan dapat memperbesar
kemungkinan terjadinya suatu peril atau kerugian.

Jenis kondisi lingkungan yang berpotensi menimbulkan resiko bahaya dan


resiko kecelakaan, diantaranya:
 Berada pada ketinggian
 Kondisi tanah yang miring/terjal
 Aktivitas kerja yang tinggi dengan berbagai kompleksitas pekerjaan
 Tingkat polusi atau kebisingan yang melewati ambang batas
 Dan lainnya

Prediksi resiko bahaya dan resiko kecelakaan pada pekerjaan pengukuran,


diantaranya:
Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan
Halaman 12 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

 Jatuh dari ketinggian


 Terpeleset akibat medan yang terjal/miring
 Pingsan akibat sengatan matahari atau polusi udara
 Dan lainnya.

4. Penanggulangan bahaya dan resiko


Langkah-langkah penanggulangan bahaya dan resiko kecelakaan yang mungkin
terjadi, diantaranya:
a. Pengendalian teknik
Pengendalian teknik adalah pengendalian yang terbaik karena
menghilangkan bahaya yang ada atau menghilangkan kemungkinan bahaya
tersebut pengenai pekerja. Sasaran dari pengendalian teknik adalah bahaya
yang ada secara langsung, dan efektifitasnya tidak tergantung pada perilaku
pekerja.

Yang termasuk dalam jenis pengendalian teknik adalah metoda untuk :


 Mendesain kembali proses produksi, seperti dengan :
 Mengganti motor berbahan bakar bensin dengan motor listrik untuk
menghilangkan polusi asap.
 Memasang peralatan pengisi pada mesin untuk melindungi tangan.
 Menggunakan metoda basah untuk mengurangi tingkat debu
 Mekanisasi proses produksi, seperti menggunakan ban berjalan
untuk menghilangkan debu yang terjadi pada proses
penyendokan
 Menggunakan produk yang lebih aman, seperti dengan :
 Menggunakan bahan kimia yang tidak beracun, tidak
berdebu, atau tidak mudah terbakar.
 Mengganti peralatan lama dengan peralatan baru yang
menggunakan sistem pelindung.

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 13 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

 Mengisolasi proses atau mengisolasi pekerja dari proses, seperti dengan :


 Memasang penutup pada peralatan yang menggeluarkan bunyi
keras.
 Membangun ruang pengendali dimana pekerja terlindung dari
kebisingan, panas, atau asap beracun.
 Memasang ventilasi buangan lokal (local exhaust ventilation), yakni
sistem ventilasi yang secara langsung dipasang pada tangki bahan
kimia, meja las, dan tempat kerja untuk menyedot racun pada udara
secara langsung.
Keuntungan dari pengendalian teknik adalah dapat menghilangkan bahaya
secara total, atau meughilangkan kemungkinan pekerja terkena bahaya.

Namun demikian ada beberapa kerugian atau masalah pada pengendalian


teknik antara lain :
 Biaya dari pengendalian teknik mungkin amat mahal dan menyulikan
pengusaha kecil untuk mengaplikasikannya.
 Kemampuan teknologi yang ada sekarang belum mampu untuk
menanggulangi semua jenis bahaya yang ada.
 Penutupan atau isolasi terhadap bahaya tidak menghilangan bahaya
secara total, pekerja masih mungkin terkena bahaya apabila terjadi
kecelakaan atau kebocoran.
 Penggantian penggunaan bahan kimia atau mesin mun dapat
menyebabkan jenis bahaya baru.
 Sistem ventilasi harus dirawat dan dites secara periodik untuk tetap
bekerja dengan efektif

b. Pengendalian Administratif
Pengendalian admanistratif tidak menghilangkan bahaya secara langsung,
tetapi dugunakan untuk membatasi waktu kontak antara pekerja dengan
Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan
Halaman 14 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

bahaya. Untuk menjadi efektif, pengendaliaan administratif bergantung pada


perilaku manusia.

Yang termasuk dalam pengendalian administratif antara lain :

 Menggilir tempat pekerja antara pekerjaan yang berbahaya dengan


pekerjaan yang tidak berbahaya, sehingga waktu kontak dengan
bahaya dapat dikurangi.
 Menambah jam istirahat untuk mengurangi waktu kontak dengan
bahaya.
 Mengubah jadwal kerja, jika memungkinkan jadwalkan pekerjaan yang
membuat suhu naik dikerjakan malam hari ketika suhu ruangan lebih
rendah.
 Bersihkan tempat kerja dari sisa potongan dan kotoran untuk
mengurangi terjadinya kebakaran dan kecelakaan; untuk melindungi
peralatan; untuk mencegah akumulasi bahan beracun.
 Meningkatkan fasilitas kesehatan dan kebersihan, seperti memberi
tempat bagi pekerja untuk mencuci muka dan tangan sebelum makan
dan minum, melarang makan dan minum di tempat kerja, memberi
tempat agar pekerja .pat mandi setelah shift dan meninggalkan pakaian
kotor di tempat kerja.
 Meningkatkan kemampuan pekerja untuk mengenali bahaya dan
mengambil langkah untuk melindungi diri sendiri
 Memberikan jumlah istirahat yang cukup
Ada beberapa kerugian atau masalah dengan pengendalian administrasi,
yaitu ; bahaya yang ada tidak hilang, hanya waktu kontak antara pekerja
dengan bahaya dikurangi. Penggiliran tempat kerja mengurangi waktu
kontak seorang pekerja dengan bahaya, namun juga menambah jumlah
pekerja yang berhubungan dengan bahaya. Seperti pada proses-proses lain

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 15 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

yang melibatkan tindakan manusia, kkesalahan manusia dapat terjadi dan


menyebabkan bahaya.

c. Penggunaan alat pelindung


Penggunaan peralatan pelindung pekerja adalah sistem pengendalian
bahaya yang paling lemah. Peralatan pelindung digunakan sebagai cara
terakhir untuk melindungi pekerja bila pengendalian teknik dan
administratif tidak mungkin dilakukan atau dalam keadaan darurat.

Peralatan pelindung tidak menghilangkan ataupun mengurangi bahaya


yang ada. Peralatan ini hanya mengurangi jumlah kontak dengan bahaya
dengan menempatkan penghalang antara pekerja dengan bahaya. Banyak
faktor yang yang dapat mengurangi efektifitas dari peralatan pelindung.
Efektifitas sistem ini juga amat bergantung dari perilaku pekerja. Peralatan
pelindung yang ada dapat melindungi kepala, telinga, pernapasan (melalui
mulut dan hidung), tangan, kaki, dan tubuh.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam melakukan mengidentifikasi bahaya


dan resiko di lokasi kerja
1. Mengamati situasi lingkungan kerja untuk memperoleh gambaran yang
sebenarnya dilapangan
2. Mengidentifikasi, menilai dan mencatat sumber bahaya sesuai dengan prosedur
yang berlaku
3. Memprediksi resiko bahaya yang mungkin terjadi berdasarkan situasi lingkungan
dan sumber bahaya yang ada
4. Menyiapkan langkah-langkah penanggulangan bahaya dan resiko yang mungkin
terjadi

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 16 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

C. Sikap Kerja dalam melakukan mengidentifikasi bahaya dan resiko kerja di


lokasi kerja
1. Cermat
2. Teliti
3. Disiplin
4. Tanggung jawab

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 17 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

BAB III
MENYIAPKAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN K3L

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menyiapkan peralatan dan


perlengkapan K3L
1. Memahami peralatan K3L terkait dengan pekerjaan
2. Mengidentifikasi Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat Pengaman Kerja (APK) sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan
3. Mengadakan perlengkapan P3K dan lingkungan serta rambu-rambu sesuai
dengan persyaratan diadakan
4. Menyiapkan tempat penyimpanan APD,APK dan perlengkapan P3K dan
lingkungan sesuai SOP

1. Peralatan K3L
A. Jenis Alat Pelindung Diri (APD)
a) Jenis Alat pelindung Diri (APD)
Alat pelindung diri (APD) adalah alat pengaman diri yang digunakan dalam
bekerja pada pekerjaan konstruksi , agar kita terhindar dari kecelakaan kerja ,
maupun penyakit akibat kerja.
Jenis-jenis APD yang umum digunakan, diantaranya :
1) Helm penutup kepala : merupakan alat pelindung kepala dari : jatuh dari
ketinggian ; terkena benda benda jatuhan ; terbentur saat menaiki
tangga dll . Helm yang digunakan harus helm standar baik nasional
maupun internasional .

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 18 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

Gambar 3.1 alat pelindung kepala (helm) :

2) Sarung tangan : merupakan alat pelindung tangan , dari : lecet akibat


mengoperasionalkan alat kerja atau luka akibat teriris/tersenggol alat
pertukangan kayu ; terpelesetnya tangan pada waktu memegang tangga
karena licin.Sarung tangan yang digunakan adalah sarung tangan dari
katun yang khusus digunakan untuk memegang alat alat pertukangan
kayu .

Gambar 3.2 alat pelindung tangan (sarung tangan) :

3) Sepatu lapangan : merupakan alat pelindung kaki , dari : terkena jatuhan


benda benda keras atau kaki terkena benda benda tajam lainnya.

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 19 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

Gambar 3.3 alat pelindung kaki (sepatu lapangan

4) Alat pelindung telinga : merupakan alat pelindung dari suara bising


yang ditimbulkan oleh mesin gergaji , gerinda dll . Biasanya gangguan
suara ini terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama , yaitu selama
pekerja mengoperasikan alat alat pertukangan kayu , sehingga bisa
berakibat pada pekak atau tulinya telinga pekerja tersebut .

Gambar 3.4 Alat pelindung telinga

5) Ikat pinggang pengaman : merupakan alat pelindung diri pada bekerja


diketinggian , agar jika terpeleset tidak fatal akibatnya bila jatuh dari
ketinggian.

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 20 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

Gambar 3.5 Alat pelindung ikat pinggang pengaman

6) Tali pengaman : merupakan alat pelindung diri dari jatuh dari


ketinggian , akibat terpeleset pada waktu bekerja diketinggian . Biasanya
tali ini diikatkan pada ikat pinggang pengaman yang dipakai pekerja yang
bekerja diketinggian dan ujung yang lain dikaitkan pada besi pagar
pengaman

Gambar 3.6 Aalat pelindung tali pengaman

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 21 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

7) Penutup hidung (masker) : digunakan pada saat bekerja pada daerah


yang berdebu atau yang mengandung unsur kimia seperti debu semen
yang dapat menimbulkan gangguan pada pernapasan

Gambar 3.7 Penutup hidung (masker)

8) Pakaian yang dikenakan juga harus dipilih yang kira-kira tidak terlalu
ketat juga tidak terlalu longgar. Pakaian yang terlalu ketat akan
menyulitkan pada saat memanjat, sedangkan pakaian yang terlalu
longgar dapat tersangkut pada bagian-bagian tertentu sehingga bisa
menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Gambar 3.8 Pakaian kerja (weir pack)

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 22 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

9) Disamping alat alat pengaman diri seperti tersebut diatas , masih ada
beberapa lagi alat alat pelindung diri yang lain seperti : kartu pengenal
(name tag) , senter , tas pinggang dll.

B. Jenis Alat Pengaman Kerja (APK)


Alat pengaman kerja merupakan alat bantu agar pada waktu kita bekerja dalam
menggunakan mesin perkakas kayu , tidak terjadi kecelakaan kerja maupun
gangguan kesehatan kerja yang diakibatkan peralatan kerja , juga lingkungan
kerja disekitar kita . Oleh karena itu pekerja konstruksi termasuk juru ukur ,
dalam melaksanakan pekerjaan harus dalam kondisi nyaman dan aman
(kondusif).
Jenis alat pengaman kerja (APK), diantaranya:

 Tali Pengaman Tubuh (Safety Body Harness)


 Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)
 Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
 Masker (Respirator)
 Kedok Las.
 Pelindung wajah (Face Shield)
 Jas Hujan (Rain Coat).
 Rambu-rambu K3

2. Fungsi APD dan APK

1) Fungsi APD sebagai peralatan K3 adalah :


a) Alat Pelindung Kepala
Topi Pelindung/Pengaman (Safety Helmet):

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 23 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

Berfungsi melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan benturan,


terjatuh dan terkena arus listrik. Tutup Kepala: Melindungi kepala dari
kebakaran, korosif, uap-uap, panas/dingin Hats/cap: Melindungi kepala
dari kotoran debu atau tangkapan mesin-mesin berputar.

Topi Pengaman yang digunakan untuk hal lain yang bersifat umum dan
pengaman dari tegangan listrik yang terbatas. juga tahan terhadap
tegangan listrik tinggi. Bilamana tanpa perlindungan terhadap tenaga
listrik, biasanya terbuat dari logam yang digunakan untuk pemadam
kebakaran.
Fungsi Alat pelindung kepala adalah alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda
tajam atau benda keras yang melayang atau meluncur di udara, terpapar
oleh radiasi panas, api,percikan bahan-bahan kimia, jasad renik (mikro
organisme) dan suhu yang ekstrim

b) Alat Pelindung Kaki

Pada industri ringan/ tempat kerja biasa cukup dengan sepatu yang baik,
Sepatu pelindung (safety shoes) Dapat terbuat dari kulit, karet, sintetik
atau plastik, Untuk mencegah tergelincir.

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 24 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

Dipakai sol anti slip, Untuk mencegah tusukan, Dipakai sol dari logam,
Terhadap bahaya listrik, Sepatu seluruhnya harus di jahit atau  direkat tak
boleh memakai paku.

Fungsi Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa
atauberbenturan dengan benda-benda berat, tertusuk benda tajam,
terkena cairanpanas atau dingin, uap panas, terpajan suhu yang ekstrim,
terkena bahan kimiaberbahaya dan jasad renik, tergelincir.

c) Alat Pelindung Tangan


Untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan api, panas,
dingin, radiasi, elektomagnetik, radiasi mengion, listrik, bahan kimia,
benturan dan pukulan, tergores, terinfeksi. Alat pelindung tangan biasa
disebut dengan sarung tangan.

Fungsi pelindung tangan (sarung tangan) adalah alat pelindung yang


berfungsi untukmelindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan api,
suhu panas, suhudingin, radiasi elektromagnetik, radiasi mengion, arus
listrik, bahan kimia,benturan, pukulan dan tergores, terinfeksi zat patogen
(virus, bakteri) dan jasad renik.

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 25 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

d) Alat Pelindung Pernafasan


Fungsi Alat pelindung pernapasan beserta perlengkapannya adalah alat
pelindung yangberfungsi untuk melindungi organ pernapasan dengan cara
menyalurkan udarabersih dan sehat dan/atau menyaring cemaran bahan
kimia, mikro-organisme,partikel yang berupa debu, kabut (aerosol), uap,
asap, gas/fume, dan sebagainya.

e) Alat pelindung telinga


Fungsi Alat pelindung telinga adalah alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungialat pendengaran terhadap kebisingan atau tekanan.

f) Pakaian pelindung
Fungsi Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi badan sebagian atau
seluruh bagian badan dari bahaya temperatur panas atau dingin yang
ekstrim, pajanan api dan benda-benda panas, percikan bahan-bahan
kimia, cairan dan logampanas, uap panas, benturan (i mpact) dengan
mesin, peralatan dan bahan, tergores, radiasi, binatang, mikro-organisme
patogen dari manusia, binatang,tumbuhan dan lingkungan seperti
virus, bakteri dan jamur.

3. Identifikasi APD dan APK yang dibutuhkan


APD dan APK yang diperlukan diidentifikasi sesuai dengan prosedur K3 adalah
dengan cara :

 Sesuai dengan kebutuhan pekerja di tempat kerja.


 Laik dipakai, nyaman dan tidak mengganggu saat dipakai untuk bekerja.
 Seminimal mungkin dapat melindungi pekerja atas pekerjaan yang
dilakukan.

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 26 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

 Peralatan APD dan APK yang sesuai dengan pekerjaan pengukuran,


diantaranya:
 Helmet
 Safety shoes
 Sarung tangan
 Baju kerja (rompi)
 Alat pelindung telinga

4. Perlengkapan P3K dan Lingkungan serta Rambu-rambu


Pengertian pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) adalah bantuan yang
dilakukan dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke rujukan atau
pertolongan sementara yang diberikan kepada seseorang yang menderita sakit atau
kecelakaan sebelum mendapat pertolongan dari dokter.
Maksud P3K adalah untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan
ditempat kejadian dengan cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang/sebelum
korban dibawa ke rumah sakik agar kejadian yg lebih buruk dapat dihindari.
Tujuannya adalah mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah
penurunan kondisi badan/cacat.

Perlengkapan P3K
10 barang yang harus ada berikut ini, menurut dr. Swee Yong Peng, instruktur P3K
dan dokter di IAG Health Sciences Singapura:

 Alat pelindung, seperti sarung tangan, celemek, masker. Alat-alat itu


untuk melindungi Anda terhadap paparan dari luka yang akan Anda
tangani.

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 27 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

 Alat pembersih, seperti alkohol, krim antiseptik atau antibakteri.


Tujuannya, untuk membersihkan luka demi mengurangi risiko terjadi
infeksi.
 Kain kasa agar luka tidak terpapar udara luar.
 Perban atau perekat untuk menutup luka setelah diberi kain kasa.
 Obat pereda rasa sakit, seperti aspirin, untuk meringankan rasa sakit yang
diderita korban secara cepat.
 Obat antibiotik untuk mengantisipasi demam atau gejala lanjutan akibat 
luka.
 Gula batu atau permen manis, untuk meningkatkan kadar gula darah agar
tubuh korban tidak lemas.
 Iodin untuk mengontrol pertumbuhan bakteri pada luka.
 Pinset atau kapas untuk media pengantar obat cair.
 Buku manual yang berisi fungsi dan cara penggunaan alat-alat di atas,
termasuk cara  pemberian obat dan keterangannya. Pastikan Anda telah
membacanya dengan teliti sehingga ketika terjadi kecelakaan, Anda tidak
panik dan bisa membantu dengan baik. Jangan lupa untuk rutin
memeriksa kelengkapan isi dan batas waktu penggunaannya, jika ada.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan P3K, diantaranya:

a. Persyaratan kotak P3K berikut isinya.


Penjelasan standar isi kotak P3K mengacu pada analisis kebutuhan
berdasarkan potensi bahaya. Jadi sebelum mengisi kotak P3K, kita perlu
menganalisis dahulu apa saja potensi bahaya yang ada di lokasi tempat
kerja. Dari potensi bahaya tersebut lalu kita perkirakan jenis-jenis
kecelakaan yang mungkin terjadi dan bagaimana dampaknya terhadap
korban.
Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan
Halaman 28 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

b. Cara memilih dan memilah kotak `P3K berikut isinya.


Dalam memilih dan memilah kotak P3K harus di lihat dari banyaknya
orang yang bekerja dilokasi tersebut dimana kotak P3K yang standard ada
tiga jenis type.

c. Pelaksanaan memilih dan memilah kotak P3K sesuai dengan prosedur K3.
Cara memilih dan memilah isi kotak P3K harus sesuai standard isi kotak
P3K. Peraturan yang mengatur isi kotak P3K adalah peraturan Menteri
Tenaga kerja No. PER.15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan di tempat kerja. Ada tiga jenis kotak P3K yang standard
menurut peraturan tersebut yaitu kotak P3K type A, Kotak P3K type B dan
Kotak P3K type C.

d. Menyiapkan kotak P3K berikut isinya sesuai dengan prosedur K3.


1) Kotak P3K diletakkan pada lokasi yang aman dan mudah dijangkau
oleh setiap orang yang membutuhkan.
Peletakan kotak P3K harus mudah dijangkau oleh pengguna alat P3K
yang diletakan maksimum 160 cm dari dasar lantai.
2) Mudah terlihat dan jauh dari jangkauan anak-anak.
3) Kotak P3K harus sesuai dengan type dan ukuran kebutuhan dari
banyaknya tenaga kerja.
4) Setiap kotak P3K harus ada yang mengontrol dan bertanggung jawab
atas isi dan pemakaiannya.
Kotak P3K harus diperiksa secara berkala, atas ketersediaan baik isi
maupun kualitasnya.

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 29 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

jenis-jenis rambu K3 yang digunakan dalam pekerjaan pengukuran

a. Persyaratan pemasangan rambu-rambu keselamatan kerja.

Syarat pemasangan rambu-rambu K3 harus memenuhi ketentuan


sebagai berikut misalnya :

 Rambu yang dipasang di lokasi yang dekat dengan sumber listrik


dipasang rambu awas bahaya tersengat listrik dengan simbol
petir
 Lokasi daerah galian dan penimbunan, dipasang rambu alat
berat
 Lokasi batas ketinggian, dipasang poliseline
 Lokasi daerah kerja di ketinggian, memasang rambu-rambu
wajib mengenakan safety belt
 Lokasi kerja yang mudah terbakar, wajib di beri rambu-rambu
alat APAR dan sekaligus alatnya

Cara penempatan rambu K3


Pemasangan rambu-rambu K3 wajib dipasang ditempat yang mudah
dilihat dan dipasang pada lokasi yang strategis. Seperti contoh :
1) Jenis rambu K3L wajib mengenakan APD , bertuliskan :

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 30 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

KAWASAN WAJIB
APD

2) Rambu tenaga kerja disini dilindungi oleh JAMSOSTEK

TENAGA KERJA INI DILINDUNGI


ASTEK

3) Rambu hati-hati licin


Bertuliskan Hati-hati tersandung dan terpeleset

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 31 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

Rambu peringatan tanah longsor dari arah sebelah kanan

Pemasangan rambu-rambu K3 harus sesuai dengan ketentuan


perundang-undangan agar mudah dibaca dan dipahami, tata letak
rambu-rambu sesuai dengan peruntukannya.
Rambu yang dipasang harus mengikuti persyaratan yang telah
ditentukan baik ukuran dan warna dalam sign safety (K3L) secara
cermat dan teliti

Beberapa contoh rambu yang perlu dikenali pada kegiatan konstruksi


1. Tanda larangan
. Tanda larangan Tepi berwarna merah

Dilarang Merokok

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 32 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

Dilarang Menyalakan Api

Jangan Dioperasikan

Dilarang Masuk

2. Tanda untuk setiap pekerja harus menggunakan


Helm pengaman harus
dikenakan

Pelindung mata (safety


googles) harus
dikenakan

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 33 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

Sabuk Pengaman (safety


belt) harus dikenakan

Harus menggunakan
sarung tangan yang
sesuai

Menandakan daerah
yang bising, pekerja
harus menggunakan
earplug / earmuff untuk
mencegah suara yang
mengakibatkan
berkurangnya
pendengaran

Pelindung kaki safety


shoest / safety boot
harus dikenakan

Pelindung muka harus


dikenakan

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 34 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

Pelindung pernapasan
masker harus dikenakan

3. Tanda peringatan untuk pekerja, dasar warna kuning


kemungkinan adanya bahaya yang timbul sesuai dengan
simbul dan mengambil tindakan pencegahan
Awas bahaya barang berat

Awas bahaaya kebakaran,


menunjukkan adanya bahan
yang mudah terbakar.

Awas bahaya ledakan,


menunjukkan kemungkinan
terjadi gas yang mudah
terbakar / meledak.

Awas bahaya radiasi

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 35 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

Awas bahaya keracunan.


Peringatan akan adanya
bahan beracun, gas
beracun, pekerja harus
minta ijin untuk memasuki
area.

Awas bahaya listrik.

Peringatan akan adanya


bahaya listrik tegangan
tinggi, kabel telanjang,
gardu listrik atau trafo

Awas bahaya korosi

Menunjukkan adanya
material korosif yang
disimpan atau digunakan

5. Tempat Penyimpanan APD , APK Dan Perlengkapan P3K


Untuk mempertahankan eksistensi fungsi alat pelindung diri (APD) dan alat
pengaman kerja (APK) pada kegiatan konstruksi khususnya, maka tempat
penyimpanannya juga harus diperhatikan, diantaranya:

a. APD dan APK harus disimpan ditempat khusus sehingga terbebas dari
debu, kotoran, gas beracun, dan gigitan serangga/binatang
b. Tempat penyimpanan memiliki ventilasi udara yang cukup sehingga
kondisinya cukup kering dan tidak lembab.
c. Sinar matahari tidak langsung mengenai peralatan tersebut
d. Mudah diambil pada saat dibutuhkan
Sedangkan untuk persyaratan untuk tempat penyimpanan perlengkapan P3K,
diantaranya:

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 36 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

a. Pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau, diberi tanda arah yang
jelas, cukup cahaya serta mudah diangkat apabila digunakan;
b. Disesuaikan dengan jumlah pekerja, jenis dan jumlah kotak P3K
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Menteri ini;
c. Dalam hal tempat kerja dengan unit kerja berjarak 500 meter atau lebih
masing-masing unit kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai jumlah
pekerja;
d. Dalam hal tempat kerja pada lantai yang berbeda di gedung bertingkat,
maka masing-masing unit kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai
jumlah pekerja.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam menyiapkan peralatan dan


perlengkapan K3L
1. Memahami peralatan K3L terkait dengan pekerjaan
2. Mengidentifikasi Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat Pengaman Kerja (APK)
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
3. Mengadakan perlengkapan P3K dan lingkungan serta rambu-rambu sesuai
dengan persyaratan diadakan
4. Menyiapkan tempat penyimpanan APD,APK dan perlengkapan P3K dan
lingkungan sesuai SOP

C. Sikap Kerja dalam menyiapkan peralatan dan perlengkapan K3L


1. Cermat
2. Teliti
3. Disiplin
4. Tanggung jawab

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 37 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

BAB IV
MENGGUNAKAN APD DAN APK SESUAI DENGAN STANDAR K3L

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menggunakan APD dan APK sesuai


dengan standar K3L
1. Memeriksa kelaikan APD dan APK dengan teliti berdasarkan SOP
2. Mempelajari cara memakai APD dan APK
3. Menggunakan APD dan APK dengan benar sesuai dengan kebutuhan kerja
berdasarkan SOP
4. Merawat dan menyimpan APD dan APK dengan Benar

1. Pemeriksaan APD dan APK

Tujuan dari pemeriksaan kelaikan APD dan APK adalah untuk memastikan kondisi
APD dan APK dapat berfungsi dengan baik dan sesuai peruntukannya.
Cara memeriksa kelaikan APD dan APK

a. Periksa kondisi fisik setiap APD dan APK yang akan di pakai dalam pekerjaan
pengukuran
b. Periksa kelaikan-pakainya, terutama menyangkut standar untuk keselamatan
kerja yang sesuai dengan SNI, atau standar K3 lainnya

2. Cara Menggunakan APD dan APK

APD dan APK akan berfungsi dengan sempurna apabila dipakai secara baik dan
benar, maka pemakain APD harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 38 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

a. Sediakanlah Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat Pengaman Kerja (APK) yang
sudah teruji dan telah memiliki SNI atau standar Internasional lainnya yang
diakui.
b. Pakailah alat pelindung diri yang sesuai dengan jenis pekerjaan walaupun
pekerjaan tersebut hanya memerlukan waktu singkat.
c. Alat Pelindung Diri harus dipakai dengan tepat dan benar.
d. Jadikanlah memakai alat pelindung diri menjadi kebiasaan. Ketidak nyamanan
dalam memakai alat pelindung diri jangan dijadikan alasan untuk menolak
memakainya
e. Alat Pelindung Diri tidak boleh diubah-ubah pemakaiannya kalau memang
terasa tidak nyaman dipakai laporkan kepada atasan atau pemberi perintah
yang mewajibkan pemakaian alat tersebut.

3. Penggunaan APD dan APK

Prosedur dalam menggunakan APD dan APK yang diperlukan sesuai dengan
prosedur K3

a. Penggunaan APD dan APK digunakan secara cemat pada lingkungan kerja
wajib memakai APD dan APK.
b. Lakukan pencegahan pada pekerja dan penyetopan pekerjaan bilamana
pekerja tersebut tidak menggunakan APD dan APK di lingkungan kerja.
c. APD dan APK yang digunakan dan diperlukan memenuhi persyaratan
undang-undang dan standard SNI
d. Gunakanlah APD dan APK sesuai prosedur berdasarkan produknya.

Penggunaan APD di tempat kerja di sesuaikan dengan pajanan bahaya yang di


hadapi di area kerja. Berikut adalah jenis bahaya dan APD yang diperlukan seperti
contoh dibawah ini:

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 39 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

Tabel . Jenis bahaya dan APD yang diperlukan

No Tubuh Yang Bahaya APD


Dilindungi
1 Mata Percikan bahan kimia, safety spectacles,
debu, proyektil, gas, goggles,
uap, radiasi faceshields, visors.

2 Kepala Kejatuhan benda, Helmet


benturan, rambut
tertarik mesin

3 Sistem Debu, gas, uap, fume, Respirator, alat


pernapasan kekurangan oksigen bantu pernapasan

4 Melindungi badan Panas berlebihan, Cover all, pakaian


tumpahan atau anti panas/api
percikan bahan kimia

5 Tangan Panas, terpotong, Sarung tangan


bahan kimia, sengatan
listrik

6 Kaki Tumpahan bahan Sepatu safety


kimia, tertimpa benda,
sengatan listrik

Beberapa alasan akan rendahnya kesadaran para pekerja akan penggunaan APD,
yaitu:
1. Ketidak nyamanan dalam penggunaan APD selama bekerja. Ini merupakan
alasan yang paling banyak dikemukakan oleh para pekerja. Ketidak nyamanan
disini diantaranya adalah panas, berat, berkeringat atau lembab, sakit, pusing,
sesak dan sebagainya.

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 40 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

2. Merasa bahwa pekerjaan tersebut tidak berbahaya atau berdampak pada


kesehatannya. Terutama bagi para pekerja yang sudah bertahun-tahun
melakukan pekerjaan tersebut.
3. Kesalah pahaman terhadap fungsi APD akibat kurangnya pengetahuan akan
fungsi dan kegunaan APD.
4. APD menggangu kelacaran dan kecepatan pekerjaan.
5. Susah menggunakan dan merawat APD.

4. Pemeliharaan APD dan APK

Tujuan merawat APD dan APK adalah untuk menjaga peralatan tersebut tetap
dalam kondisi baik, laik pakai dan siap pakai.
Cara merawat Alat Pelindung Diri (APD)
 meletakkan APD pada tempatnya setelah selesai digunakan,
 melakukan pembersihan secara berkala,
 memeriksa APD sebelum dipakai untuk mengetahui adanya kerusakan atau
tidak layak pakai,
 memastikan APD yang digunakan aman untuk keselamatan jika tidak sesuai
maka perlu diganti dengan yang baru.
 dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya
 Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan

Secara spesifik cara merawat peralatan APD dapat dilihat pada tabel
dibawah ini sebagai berikut:
No Nama/Jensi Fungsi Cara Cara
APD Pembersihan Penyimpanan

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 41 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

1 FULL BODY Pengaman Untuk Disimpan pada


badan pemakaian tempat
HARDNESS
rutin,
dari bahaya yang
terjatuh lakukan berventilasi,
pencucian dan
pada saat
berada minimal hindari sinar
seminggu matahari
pada
sekali.
ketinggian langsung atau
Pencucian panas di
menggunakan
atas 40° C.
air, tidak boleh
disikat dan

terkena sabun
asam / basa

2 Hard Hat Untuk Untuk Disimpan di


melindungi pemakaian tempat
rutin,
kepala dari penyimpanan
lakukan tertutup
benturan
pencucian
dalam keadaan
minimal
tertelungkup
seminggu
sekali.

Pencucian bisa

menggunakan
air sabun

3 Safety back Untuk Pencucian Simpan pada


melindungi secara manual tempat
support
belt pinggang ( tidak penyimpanan
dan perut menggunakan tertutup

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 42 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

bagian mesin ), tidak


bawah dari
menggunakan
kemungkinan panas

terkena langsung, dan


penyakit tidak

hernia. menggunakan
pemutih

4 Respirator Untuk Tidak boleh Disimpan pada


melindungi menggunakan lokasi

saluran solvent dan yang kering,


pernapasan minyak, boleh bersih, dan

dari udara menggunakan tidak


tercemar sabun, suhu terkontaminasi,

air tidak boleh hindarkan dari


lebih dari debu dan

49° C. Boleh sinar matahari


langsung.
menggunakan
sodium Sediakan
plastik klip
hipocloride

5 Masker Melindungi Bersihkan Disimpan pada


saluran permukaan daerah
disposible
pernapasan masker dari yang kering,
dari debu dengan bersih, dan

cemaran cara menyeka tidak


udara dengan terkontaminasi,

berupa tissue atau hindarkan dari


partikel kain. Boleh debu dan

menggunakan sinar matahari


Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan
Halaman 43 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

debu. sempotan langsung.

angin yang Pisahkan


lemah pada respirator dari

permukaannya, filternya
tetapi tidak

boleh
disemprotkan

langsung.
Jangan dicuci

dengan air.

6 Safety Melindungi Diseka dengan Hindarkan dari


mata kain lembut benturan
spectacles
dari partikel / tissue, Bila dan gesekan
debu permukaan dengan

buram dapat benda yang


dibasuh keras

dengan air dan


bila perlu

tambahkan
sabun lunak

7 Earplug Melindungi Cuci earplug Masukkan


telinga dengan earplug ke

dari tingkat menggunakan dalam wadah.


sabun lunak, Simpan di
kebisingan di
luar lebih baik bila tempat sejuk
ada air dan kering.
Ambang
Batas hangat. Hindarkan
Hindarkan

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 44 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

Kebisingan penggunaan tempat yang


alcohol dan
lembab dan
pembersih lain terkena sinar
dari
matahari
solvent, langsung
kemudian

keringkan pada
udara

kamar

8 Sepatu Melindungi Lakukan Simpan di


safety kaki pembersihan tempat sejuk

dari dengan dan kering


benturan menggunakan dengan
dan sikat
sirkulasi udara
benda tajam sepatu atau lap yang
kain
cukup .
basah / kering. Hindarkan

Penggunaan tempat yang


detergent bisa lembab dan

merusak kulit terkena sinar


sepatu. matahari

langsung

9 Sarung Melindungi Sarung tangan Simpan di


tangan telapak kain dapat tempat kering

kain dan jari dicuci dengan dan bersih


tangan dari air dan

benda keras detergent.


dan

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 45 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

tajam. Pengeringan

dapat
dilakukan pada
suhu

kamar maupun
sinar

matahari.

10 Sarung Melindungi Sarung tangan Simpan di


tangan telapak karet dapat tempat kering

karet tangan, dicuci dengan dan bersih


lengan, dan air dan

jari tangan detergent.


dari Usahakan

benda keras pengeringan


dan dilakukan

bahan Kimia pada suhu


kamar.

Penggunaan
pengering

disesuaikan
dengan

kemampuan
masing –

masing sarung
tangan

terhadap
panas.

11 Sarung Melindungi Lakukan Simpan di

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 46 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

tangan telapak pengelapan tempat kering

kulit tangan, dengan dan bersih


lengan, dan menggunakan
kain
jari tangan
dari lap basah.
Usahakan
benda keras
dan pengeringan
dilakukan
tajam.
pada suhu
kamar.

Pencucian bisa
dilakukan

seminggu
sekali tanpa

menggunakan
detergent

12 Face shield Melindungi Pencucian Simpan di


muka dapat tempat kering
dilakukan
dan mata dan bersih dan
dari dengan hindarkan
menyeka
percikan dari benda
dengan
benda keras dan
menggunakan
keras tajam.
kain lap

basah maupun
air

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 47 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

13 Safety Melindungi Pencucian Simpan di


Google mata dengan tempat bersih

dari menggunakan dan kering


kemungkinan air bersih

cipratan dan detergent


debu /

benda kecil
lain

B. Keterampilan yang diperlukan dalam menggunakan APD dan APK sesuai


dengan standar K3L
1. Memeriksa kelaikan APD dan APK dengan teliti berdasarkan SOP
2. Mempelajari cara memakai APD dan APK
3. Menggunakan APD dan APK dengan benar sesuai dengan kebutuhan kerja
berdasarkan SOP
4. Merawat dan menyimpan APD dan APK dengan Benar

C. Sikap Kerja dalam menggunakan APD dan APK sesuai dengan standar
K3L
1. Cermat
2. Teliti
3. Disiplin
4. Tanggung jawab

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 48 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

BAB V
MEMERIKSA DAN MEMELIHARA PERLENGKAPAN APD DAN APK SESUAI
DENGAN SOP

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam memeriksa dan memelihara


perlengkapan APD dan APK sesuai dengan SOP

1. Pemeriksaan Kelengkapan APD dan APK setelah digunakan

Tujuan memeriksa kelengkapan APD dan APK setelah digunakan adalah untuk
meyakinkan bahwa APD dan APK setelah digunakan kondisinya tetap seperti sebelum
digunakan baik dari segi kecukupan maupun kelaikannya.
Pemeriksaan terhadap kelengkapan APD dan APK setelah digunakan meliputi:
 Jumlah APD dan APK yang dipakai
 Jenis APD dan APK
 Ada tidaknya APD dan APK yang rusak

2. Pemeliharaan APD dan APK setelah digunakan


Agar APD tetap terjaga kondisi dan keutuhannya maka harus dilakukan perawatan
terhadap APD tersebut, antara lain :

b. Setelah selesai menggunakan diletakkan pada


tempatnya
c. Dibersihkan secara berkala
d. Periksa APD sebelum dan sesudah dipakai,
untuk mengetahui ada kerusakan atau tidak
layak pakai
e. Pastikan APD yang digunakan aman untuk
keselamatan, jika sudah tidak memenuhi syarat

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 49 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

harus dibuang dan diganti dengan yang baru

3. Pencatatan hasil pemeriksaan APD dan APK

Hasil pemeriksaan terhadap APD dan APK setelah digunakan dicatat secara cermat
dalam suatu format yang telah ditetapkan sehingga menjadi bahan evaluasi dan
laporan.

Contoh Format pemeriksaan APD dan APK setelah digunakan

No Jenis APD/APK Jumlah Kondisi Rekomendasi

B. Keterampilan yang diperlukan dalam memeriksa dan memelihara


perlengkapan APD dan APK sesuai dengan SOP
1. Memeriksa kelengkapan APD dan APK sesuai dengan SOP yang digunakan
2. Membersihkan dan menyimpan APD dan APK setelah digunakan sesuai dengan
SOP

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 50 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

3. Mencatat hasil pemeriksaan APD dan APK untuk dilaporkan kepada atasan
terkait
4. Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait dengan pekerjaan
pengukuran dalam hal lingkungan
C. Sikap Kerja dalam memeriksa dan memelihara perlengkapan APD dan
APK sesuai dengan SOP
1. Cermat
2. Teliti
3. Disiplin
4. Tanggung jawab

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 51 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

DAFTAR PUSTAKA

A. Dasar Perundang-undangan
1. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 dan peraturan lainnya terkait dengan
keselamatan kerja
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
3. Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993, tentang: Penyakit Yang Timbul Karena
Hubungan Kerja
4. PERMENAKER No. PER 05/MEN/1996, tentang: Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja

B. Buku Referensi

Judul : Kesehatan Kerja jilid I


Pengarang : Soedjono
Penerbit : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun terbit : 2000

Judul : Mengikuti Prosedur K3 di Tempat Kerja


Pengarang : Bagyono
Penerbit : Pesona Wisata Klaten
Tahun terbit : 2004

Judul : Mengikuti Prosedur K3 dalam Bekerja


Pengarang : Nurseha
Penerbit : Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan
Tahun terbit : 2005

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 52 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kategori Konstruksi

Judul : SMK3
Pengarang : Rudi Suardi
Penerbit : PPM
Tahun terbit : 2005

Judul : K3 dan Hukum Ketenagakerjaan


Pengarang : Maman, Somantri
Penerbit : FPTK UPI
Tahun terbit : 2009

C. Referensi Lainnya

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin
No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan
1. Alat Pelindung Diri
2. Alat Pengaman Kerja

B. Daftar Bahan
No. Nama Bahan Keterangan
1. Bahan-bahan P3K
2. Rambu-rambu operasi dan K3

Judul Modul Menerapkan Prosedur SMK3L Terkait Dengan


Halaman 53 dari 53
Pekerjaan Juru Ukur
Buku Informasi Versi: 2018

Anda mungkin juga menyukai