Chapter 36
Chapter 36
Acute Rhinosinusitis
DEFINITION
Jadi, istilah sinusitis adalah untuk menjelaskan tentang -itis pada mukosa sinus. Namun peradangan pada
mukosa sinus tidak bisa lepas dari yang Namanya peradangan mukosa hidung, karena itu istilah (RS)
Rhinosinusitis dipakai
CLASSIFICATION
Rhinosinusitis Task Force (2007) clinical classification
• Acute RS: <4 minggu dengan resolusi sempurna
• Subacute RS: 4-12 minggu
• Chronic RS: >12 minggu
• Recurrent RS: serangan setidaknya 4x/tahun dengan durasi 7-10 hari dan ada episode resolusi diantaranya
Acute exacerbation of chronic RS perburukan gejala dari RS kronik namun membaik ketika pemberian terapi
Clinical features
hidung mampet
meler
bersin
demam sumeng sumeng (low grade)
kondisi membaik sendiri dalam 1 minggu kecuali ada infeksi bakteri
Treatment
nasal decongestan
antihistamine
analgesic untuk sakit kepala demam dan myalgia
aspirin tidak boleh dapat menyebabkan virus lepas dari inangnya dan malah menyebarkan ke orang lain
cairan
nasal saline spray
Complications
uncommon
selflimiting
bisa berubah menjadi RS bakterial dan menyebar kemana mana
Clinical features
mampet, secret purulent rhinorrea
nyeri tekan wajah
cardinal symptom hypoanosmia, batuk demam sakit kepala telinga penuh, halitosis
Diagnosis
diagnosis ditegakan ketika acute viral RS memburuk dalam kurun 10 hari
bacterial RS namun bisa saja muncul tanpa didahului viral pada pasien imunnya turun
no ct scan kecuali komplikasi
nasal endoscopy boleh boleh saja untuk melihat discharge dan osteomeatal kompleks
bisa swab untuk kultur
2. Antibiotics: A short course of antibiotics can cut down the course of disease, but wait and watch is
recommended by some and antibiotics are prescribed if the patient's condition worsens.
Amoxicillin with or without clavulanic Those allergic to penicillin can be given doxycycline, levofloxacin or
other antibiotics that can be chosen on the basis of suitable antimicrobial culture and sensitivity tests.
4. Antihistamines jika ada alergi, anti histamin membuat mucus menjadi kental
5. Decongestants melegakan. Hati hati dengan rhinitis medicamentosa. Oral decongestan dapat digunakan jika
tidak ada HT dan peptic ulcer
CLINICAL FEATURES
Tergantung dari
(i) derajat keparahan
(ii) efektivitas dari ostium untuk drainase
1. Constitutional symptoms demam meriang pegal pegal
2. Headache. bisa saja sampai dahi dan mirip dengan sinusitis frontal
3. Pain. nyeri pada rahang atas, terutama saat batuk, mengunyah, saat menekan gigi nyeri bisa
menjalar sampai supraorbital region.
4. Tenderness. Nyeri ketuk maksila
5. Redness and oedema of cheek. pada anak anak
6. Nasal discharge. Mucopus pada middle meatus dan konka media edema
7. Postnasal discharge.
DIAGNOSIS
• Transillumination test. Affected sinus will be found opaque.
• X-rays. Waters’ view will show either an opacity or a fluid level in the involved sinus.
Computedtomography
(CT) scan is the preferred imaging modality to investigate
the sinuses.
TREATMENT
Medical
1. Antimicrobial drugs. Ampicillin and amoxicillin broad spectrum, kalau alergi bisa pakai
Erythromycin or doxycycline or cotrimoxazole beta- lactamase-producing strains misalnya H.
influenzae and M. catarrhalis butuh amoxicillin/clavulanic acid or cefuroxime axetil. Sparfloxacin is
also effective, and has the advantage of single daily dose.
2. Nasal decongestant drops. One per cent ephedrine or 0.1% xylo- or oxymetazoline
3. Steam inhalation. sering digunakan untuk drainage. 15-20 menit penggunaan Steam alone or
medicated with menthol or Tr. Benzoin Co.
Surgical
Antral lavage. jika medikamentosa gagal
COMPLICATIONS
1. Acute maxillary sinusitis may change to subacute or chronic sinusitis.
2. Frontal sinusitis. Due to obstruction of frontal sinus drainage pathway because of oedema.
3. Osteitis or osteomyelitis of the maxilla.
4. Orbital cellulitis or abscess. Infection spreads to the orbit because of oedema either directly from the roof of
maxillary sinus or indirectly, after involvement of ethmoid sinuses.
ACUTE FRONTAL SINUSITIS
AETIOLOGY
1. paling sering seperti etiologi sebelumnya ya infeksi virus edema invasi bakter
2. berenang
3. riwayat trauma
4. edema dari konka media
CLINICAL FEATURES
1. Frontal headache. Nyeri saat berjalan, saat menunduk, nyeri tekan, biasanya muncul pada saat office hours
2. Tenderness. pada regio floor dari sinus, diatas medial canthus
3. Edema eyelid with suffused conjunctiva and photophobia.
4. Nasal discharge. Terlihat pada konka media namun bisa saja tidak ad ajika ostium terblokade
Ketika kelihata floor dari sinus di bor kemudian diambil pusnya untuk kultur. irigasi dengan saline 2-3 kali sehari.
Untuk mengecek patensi bisa dengan methylene blue
COMPLICATIONS
1. Orbital cellulitis.
2. Osteomyelitis of frontal bone and fistula formation.
3. Meningitis, extradural abscess or frontal lobe abscess, if infection breaks through the posterior wall of the sinus.
4. Chronic frontal sinusitis, if the acute infection is neglected or improperly treated.